Presentasi Tugas Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI KETEBALAN TERHADAP GAYA PEMBENTUKAN WAJAN STAINLESS STEEL PADA PROSES MESIN SPINING

PROSES PRODUKSI PRODUK WAJAN BAHAN PLAT BAJA KARBON DENGAN METODE SPINNING

Oleh : FERLY ARDIANSYAH Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ANALISA MAMPU BENTUK ALUMINIUM KOMERSIAL TERHADAP EFEK PERBEDAAN KETEBALAN MATERIAL PADA PROSES SPINNING

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

Presentasi Tugas Akhir

PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE

PENGARUH VARIASI SUDUT DIES TERHADAP PENARIKAN KAWAT ALUMINIUM. Asfarizal 1 dan Adri Jamil 2. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MILL SHAFT ROLL SHELL UNTUK 4000 TCD (TON CANE PER DAY) PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Bahan sarangan pada dandang yang telah melalui proses deep drawing masih memiliki ujung yang tidak rata atau tajam, sehingga harus dilakukan proses

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

SKRIPSI TEKNIK PENGECORAN LOGAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

ANALISA PENGARUH CLEARANCE

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Oleh : Dwi Agus Santoso

Perhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

TUGAS AKHIR STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELEKTRIK

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX

STUDI PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK PADA PENGELASAN PLAT BAJA St 40 TEBAL 3 mm DENGAN PENGELASAN BUSUR LISTRIK MENGGUNAKAN ARUS 120 A DAN 140 A

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (ingot) yang diperoleh dari hasil pengolahan biji logam. Biji logam

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

PEGAS DAUN DENGAN METODE HOT STRETCH FORMING.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TUGAS AKHIR TM091486

PENGARUH HASIL PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 42

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

BAB IV PROSES PERANCANGAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN METODE TOOL TERMOKOPEL TIPE-K DENGAN MATERIAL St 41

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMAKANAN (FEED) TERHADAP GEOMETRI DAN KEKERASAN GERAM PADA HIGH SPEED MACHINING PROCESSES

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

MESIN PEMINDAH BAHAN

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

CORRECTIVE MAINTENANCE BANTALAN LUNCUR LORI PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKUT 2,5 TON TBS MENGGUNAKAN ANALISA KEGAGALAN

JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

Presentasi Tugas Akhir

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Presentasi Tugas Akhir

TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

PENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT

STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT, PENGARUH RAKE ANGLE DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP TENAGA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMOTONGAN

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENGARUH PENDINGINAN CAIRAN RADIATOR COOLANT (RC) AHM TERHADAP KEKUATAN TARIK HASIL PENGELASAN SMAW PADA PLAT BAJA ST 37

Analisa Pengaruh Gerak Makan Dan Putaran Spindel Terhadap Keausan Pahat Pada Proses Bubut Konvensional

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE (Pegas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

1. Pendahuluan Pembentukan Logam

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

UJI TARIK BAHAN KULIT IMITASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keliatan dan kekuatan yang tinggi. Keliatan atau ductility adalah kemampuan. tarik sebelum terjadi kegagalan (Bowles,1985).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

TEKNIK PENGECORAN LOGAM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULI UNTUK DIGUNAKAN PADA KOMPRESOR AC KENDARAAN PENUMPANG BERKAPASITAS 5 ORANG

SIFAT MAMPU BENTUK LEMBARAN PLAT BAJA KARBON RENDAH PADA PROSES TARIK DALAM

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL BAJA KONSTRUKSI DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

Transkripsi:

Presentasi Tugas Akhir PERBANDINGAN KETEBALAN BAJA KARBON TERHADAP GAYA PEMBENTUKAN PADA PROSES PEMBUATAN WAJAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHEAR SPINING Oleh: Viko Aristoseno 2106 030 055 Pembimbing : Ir. Nur Husodo, M.sc Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Abstrak Shear spinning adalah proses pembentukan logam dengan cara memberikan gaya dorong pada material yang berputar pada mandrel spinning. Salah satu produknya adalah wajan. Dengan memanfaatkan sebuah roller pada sisi kiri mesin spinning, diharapkan dapat membantu meringankan gaya yang bekerja pada tangan kita. Sehingga gaya yang dibutuhkan oleh tangan kita tidak sebesar jika menggunakan tuas. Selain itu, dengan membubuhkan magnet pada mandril diharapkan dapat membantu proses pencekaman atau clamping saat proses dilakukan, sehingga benda kerja dapat dicekam dengan maksimal dan posisi benda kerja saat proses berlangsung tidak berubah. Proses pembentukan wajan dengan menggunakan metode shear spinning menggunakan plat baja karbon dengan 2 (dua) variasi ketebalan yang berbeda, yaitu 0.8mm dan 1mm. Dari penelitian didapatkan gaya pembentukan pada plat karbon tebal 0,8mm sebesar 14,722 kgf atau 144,277 N dan tebal 1mm sebesar 18,402 kgf atau 180,339 N. Kata kunci: Spinning, Gaya Pembentukan.

Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan

Latar Belakang Perkembangan industri i di negara kita berkembang b dengan pesat Proses pembuatan wajan yang membutuhkan waktu relatif lama. Besarnya investasi yang dibutuhkan jika menggunakan metode deep drawing. Dari hal tersebut, maka dibuat sebuah mesin spining untuk pembuatan wajan dan menganalisa besarnya gaya yang dibutuhkan dengan menggunakan plat carbon steel tebal 0,8 mm dan 1 mm

Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang muncul adalah menganalisa besarnya gaya pembentukan yang terjadi pada pembuatan wajan selama proses spinning.

Batasan Masalah Pada pembahasan yang ada, maka dilakukan suatu batasan masalah agar pembahasan tidak meluas, diantara batasan tersebut antara lain : Pengaruh yang terjadi akibat getaran mesin. Perhitungan hanya mencakup gaya pembentukan yang diperlukan pada proses Shear Spinning. Pada uji tarik, material yang digunakan hanya carbon steel dan pembahasan di fokuskan pada data hasil uji tarik Pada uji tarik, material dianggap homogen dan isotropi. Pembahasan difokuskan pada proses Shear Spinning. Logam terdeformasi secara seragam menggunakan bahan carbon steel. Panas yang timbul akibat gesekan diabaikan. Proses pembentukan memakai metode Shear Spinning. Tidak membahas gaya yang terjadi pada magnet.

Tj Tujuan Tujuan dan manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah Mengetahui Gaya pembentukan selama proses shear spinning. Mengetahui pengaruh dari setiap ketebalan material terhadap gaya pembentukanya. Dapat diterapkan di industri-industri kecil. Dapat digunakan oleh mahasiswa D3 Teknik Mesin sebagai alat praktik mata kuliah.

Untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dipakai metodelogi sebagai berikut : -Studi Literatur. Mempelajari literatur-literatur yang dapat menunjang penulisan Tugas Akhir. -Analisa Perencanan dan Perhitungan. Setelah mendapatkan berbagai data yang diperlukan kemudian dilakukan berbagai analisa dan perhitungan untuk mengetahui kekuatan material dan gaya pembentukan selama proses shear spining

Sistematika Penulisan BAB I BAB II PENDAHULUAN DASAR TEORI BAB III METODOLOGI BAB IV PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Metodologi Penelitian Pembahasan Kesimpulan

GRAFIK HASIL UJI TARIK CARBON STEEL 0,8 mm

GRAFIK HASIL UJI TARIK CARBON STEEL 1 mm

Data tabel hasil perhitungan tegangan-regangan sebenarnya Carbon steel 0,8mm X Y Ao (mm) Lo (mm) P (Kgf) ΔL (mm) σ t (Kg/mm 2 ) ε t (%) ε s (%) σs (Kg/mm 2 Δs Ls 0 3 32 225 48,97 0 1,53 0 0 0 0 0 0,25 17 32 225 277,55 0,35 8,66 0,15 0,14 8,68 31,95 642,85 1 30 32 225 489,79 1,4 15,3 0,62 0,61 15,4 31,8 160,71 2 32 32 225 522,44 2,8 16,32 1,24 1,23 16,5 31,6 80,35 7 39 32 225 636,73 9,8 19,89 4,35 4,25 20,94 30,4 22,95 13 45 32 225 734,69 18,2 22,95 8,08 7,77 24,82 29,6 12,36 19 47 32 225 767,34 26,6 23,97 11,82 11,17 26,82 28,61 8,45 39 47,75 32 225 778,42 54,6 24,32 24,26 21,72 30,22 25,75 4,12 47 45 32 225 734,34 65,8 22,94 29,24 25,65 29,6 24,75 3,41 49 37 32 225 604,08 68,6 18,87 30,48 26,6 24,63 24,52 3,27

Data tabel hasil perhitungan tegangan-regangan sebenarnya Carbon steel 1 mm X Y Ao (mm) Lo (mm) P (Kgf) ΔL (mm) σ t (Kg/mm 2 ) ε t (%) ε s (%) σs (Kg/mm 2 Δs Ls 0 0 40 225 0 0 0 0 0 0 0 0 075 0,75 10 40 225 306,12 0,975 765 7,65 043 0,43 042 0,42 768 7,68 39,82 230,76 1 17 40 225 520,4 1,3 13,01 0,57 0,56 13,08 39,77 173,07 1,5 28 40 225 857,14 1,95 21,42 0,86 0,85 21,61 39.65 115,38 2,5 34 40 225 1040,81 3,25 26,02 1,44 1,42 26.39 39,43 69,23 4,75 35 40 225 1071,42 6,175 26,78 2,74 2,66 27.52 38,93 36,43 11 37 40 225 1132,65 14,3 28,31 6,35 6,15 30,12 37.60 15,73 20,75 38,4 40 225 1175,6 26,975 29,39 11,98 11,31 32,92 35.71 8,34 30 37,5 40 225 1147,95 39 28,69 17,33 15,98 33,67 34,09 5,76 44 37 40 225 1132,65 57,2 28,31 25,42 22,64 36,47 31,89 3,93

Dari tabel hasil perhitungan tegangan-regangan sebenarnya maka dapat dibuat grafik tegangan-regangan teknik dan sebenarnya. Carbon steel 0,8mm Grafik σ- ε Quenching teknik sebenarnya 35 Tega angan (kg/mm2 2) 30 25 20 15 10 5 0 0 5 10 15 20 25 30 35 Regangan (%)

Dari tabel hasil perhitungan tegangan-regangan sebenarnya maka dapat dibuat grafik tegangan-regangan teknik dan sebenarnya. Carbon steel 1 mm

Proses Shear Spining Shear spinning merupakan proses pembentukan lembaran logam menjadi bentuk setengah bola, tembereng dengan kombinasi putaran dan gaya, pembentukan dengan tekanan-tarik, dimana tegangan compresive tangensial dan tegangan tarik radial terjadi hanya pada daerah devormasi. Adapun proses shear spinning yang dilakukan pada pembuatan wajan disini adalah melalui beberapa tahapan antara lain: Pelaksanaan pengujian. 1. Benda kerja dipotong menjadi lingkaran dengan diameter 300 mm. 2. Pasang cetakan ( mandreel ) di spindel mesin. 3. Benda kerja dijepit oleh penahan ke cetakan. 4. Jalankan mesin dengan putaran 600Rpm. 5. Gerakkan roll penekan dan menggeser sambil memberikan pelumas sampai material mencapai bentuk yang diinginkan. 6. Dilakukan pengamatan terhadap hasil proses spinning.

Gambar Mesin Spining 3D

Perhitungan Gaya Pembentukan Shear Spinning Pada Carbon steel 1 mm. 82) Tegangan Geser Maksimum (Maximum Shear Stress). Y = σmax σmin... (Kalpakjihan 3th Ed. Hal = 33,67 kgf/mm 2 7,68 kgf/mm 2 = 25,99 kgf/mm 2 Shear Yield Stress. Y K =...(Kalpakjihan 3 th Ed. Hal 82) 3 = 25,99 1,7 = 15,28

Regangan Shear Spinning. cotα ε = 3 cosα = 3.sinα...( Kalpakjihan 3 th Ed. Hal 415 ) = cos30 o 3. sin 30 o = 0,819 0,9 = 0,91 % Mencari tegangan shear spinning ( Shear Strain) σ s = k ε dengan ( n = )...(Kalpakjian 3 th Ed. Hal 76 ) = 15,28. (15,08) 0,91 = 15,28. 11,812 = 180,487 Kgf/mm 2 n. ε

Mencari Feeding. f = s n total n total = 600 put.12 min min = 7200 put f 85mm = 7200 put = 0.0118 put Mencari Energi Spesifik. ε 1 σ dε...( Kalpakjian 3 th Ed. Hal 76 ) u = 0 = σ.ε ] 1 0 u = [180,487. (15,08). (1)] [ 180,487. (15,08). (0) ] = 2721,743 kgf 2 mm Gaya Spinning. mm Ft = u. t. f.sin α o = 2721,743. 1. 0,0118. sin 35 o = 2721,743743. 1. 0,0118 0118. 0,573 = 18,402 kgf. = 180,339 N

Dengan Energi Spesifik dan nilai feeding yang sama, maka dapat dicari gaya spinning pada material carbon steel tebal 08mm 0,8 Dimana : u = 2721,743743 f = 0,0118 mm/put Sehingga Gaya Spinning untuk tebal 0,8 mm; Ft = u. t. f.sinα o = 2721,743. 0,8. 0,0118. sin 35 o = 2721,743. 0,8. 0,0118. 0,573 = 14,722 kgf. = 144,277 N

Gaya spinning berdasarkan realita lapangan. Pada saat dilakukan pengerjaan mesin spinning dengan menggunakan alat bantu berupa neraca pegas didapatkan gaya yang nilainya sedikit bebeda. Nilai yang ditemukan pada benda kerja dengan ketebalan 0,8mm adalah 90 N. Sedangkan pada ketebalan 1mm ditemukan nilai sebesar 128 N. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain: 1. Pada saat pengerjaan, gaya yang diberikan menggunakan roll sebagai alat bantu, sehingga gaya yang diberikan oleh tangan tidak sebesar jika pengerjaan dilakukan dengan menggunakan tuas, tanpa alat bantu roll. 2. Penempatan neraca pegas yang kurang maximal sehingga nilainya kurang akurat. 3. Grafik hasil uji tarik, karena nilainya tidak seakurat realita dilapangan.

Evaluasi Kerja Pada Mesin Spinning Dengan Tambahan Magnet Pada Mandril. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah dholeh lhmagnet. Oleh sebab itu magnet dibubuhkan pada mandril untuk dapat menarik benda kerja sehingga benda kerja dapat dicekam dengan kuat berkat adanya magnet pada mandril sehingga ada saat proses berlangsung posisi benda kerja pada mandril tidak berubah.

Kesimpulan 1. Besarnya gaya pembentukan untuk proses pembuatan wajan carbon steels tebal 0.8 mm dengan proses shear spinning adalah F = 14,722 kgf atau 144,277 N. 2. Besarnya gaya pembentukan untuk proses pembuatan wajan carbon steels tebal 1mmdengan proses shear spinning adalah F = 18,402 kgf atau 180,339 N. 3. Putaran yang digunakan yaitu 600rpm 4. Semakin tbl tebal plat ltyang digunakan maka gaya yang dibutuhkan dibthk akan semakin besar pula

kesimpulan

GAMBAR CLAMPING ELEMENT

GAMBAR EQUALIZER UNIT

GAMBAR MANDRIL

Sekian dan Terima kasih