Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6 No.1 Juni 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

BAB III METODE PENELITIAN

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC50 serta nilai SPF

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

PENENTUAN KADAR TOTAL FENOLIK, FLAVONOID, DAN KAROTENOID EKSTRAK METANOL KLIKA ANAK DARA. (Croton oblongus Burm.f.).

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

B.A. Martinus, Afdhil Arel, Adi Gusman Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang ABSTRACT

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

ANALISA KANDUNGAN FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI REMPAH TUMBUHAN OBAT SUMATERA BARAT. Deddi Prima Putra 1, Verawati 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Pecah Beling. (Strobilanthes crispus)

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ION LOGAM Mg(II) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ANTOSIANIN DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

PERBANDINGAN KADAR SENYAWA FENOLAT DAN DAYA ANTIOKSIDAN PADA TEH CELUP DENGAN TEH KILOAN DARI BEBERAPA PRODUK TEH YANG BEREDAR

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

PERBANDINGAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK METANOL KELOPAK MERAH DAN UNGU BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa, Linn) SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Uji Aktivitas Antioksidan serta Penetapan Kadar Flavonoid Total dari Ekstrak dan Fraksi Daun Paitan (Tithonia Diversifolia (Hemsley) A.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat Metode Penelitian

Agustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DAUN TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris) DENGAN METODE DPPH

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Transkripsi:

UJI TOTAL KANDUNGAN FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Thitonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Abstrak Lia Anggresani 1, Yuliawati 2, Eliza Desriyanti 3 1,2,3 Program Studi Farmasi, STIKES Harapan Ibu, Jambi, Indonesia anggresani@yahoo.com Latar Belakang: Flavonoid merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan dimana antioksidan merupakan senyawa yang dapat meredam radikal bebas. Tumbuhan Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) adalah suatu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa flavonoid. Tujuan untuk mengetahui kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan pada ekstrak daun kembang bulan. Metode: Penentuan kadar flavonoid total dinyatakan sebagai ekivalen dari kuersetin (µg/ml) dengan metode Spektrofotometer UV-Vis dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil: Hasil penelitian didapat bahwa kadar flavonoid total pada ekstrak daun kembang bulan adalah 0,00592667% dan pengujian aktivitas antioksidan memberikan nilai IC 50 sebesar 145,67µg/ml. Kesimpulan: Ekstrak daun kembang bulan memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dimana nilai IC 50 berada pada range 1-250. Kata Kunci :Flavonoid, Antioksidan, Tithonia diversifolia Abstract Background :Flavonoid is a compound that have the potency as an antioxidant which can reduce free radicals. Kembang bulan leaves (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) is a plant that contains flavonoid. This research is to know the total flavonoid content and antioxidant activity of the extract kembang bulan leaves. Method :Determination of total flavonoid content using a UV-Vis spectrophotometer and antioxidant acyivity using DPPH method. Results :total flavonoid content from the extracts kembang bulan leaves is 0,00529667% and antioxidant activity give an IC 50 value is 145,67 µg/ml Conclusion :The extracts of kembang bulan leaves have a medium activity as antioxidant. Key words : Flavonoid, Antioxidant, Tithonia diversifolia PENDAHULUAN Indonesia kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat salah satunya adalah tanaman Kembang Bulan. Kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray) merupakan spesies tumbuhan yang termasuk dalam family Asteraceae. Tumbuhan ini secara empirik telah lama digunakan oleh masyarakat di Asia Selatan, Amerika Tengah dan Afrika digunakan untuk mengobati beberapamacam penyakit(1). Tanaman kembang bulan berkhasiat sebagai obat diabetes, malaria dan penyakit infeksi lainnya(2). Kandungan kimia dari daun, kulit batang dan akar tumbuhan kembang bulan mengandung saponin, polifenol dan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang mengandung 15 atom karbondalam inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tak 18

dapat membentuk cincin ketiga(3). Kedudukan gugus hidroksi fenol bebas pada inti flavonoid dapat ditentukan dengan menambahkan pereaksi geser ke dalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi. Sejumlah tanamanobat yang mengandung flavonoid telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi dan antikanker(4). Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa kimia yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, senyawa ini harus mencari electron lain sebagai pasangan (5). Pada penelitian ini digunakan metode DPPH untuk mengukur aktivitas antioksidan. Metode DPPH dipilih karena merupakan metode yang cepat, sederhana dan murah (6). METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah rotary evaporator, timbangan analitik, plat tetes, spatel, Erlenmeyer, tabung reaksi, seperangkat alat spektrofotometer UV-Vis, kertas saring, gelas kimia, vial, aluminium foil, batang pengaduk, corong, pipet tetes, pipet volume, kertas sarang dan labu ukur. Bahan yang digunakan adalah daun kembang bulan, methanol p.a, etanol 70%, AlCl 3, DPPH, Vitamin C, FeCl 3, HCl, serbuk Mg, aquadest dan kuersetin sebagai baku pembanding. Prosedur Kerja 1. Pengambilan dan Penyiapan Sampel Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun kembang bulan yang diambil dari daerah Kerinci Provinsi Jambi 2. Pembuatan Ekstrak Daun Kembang Bulan Daun Kembang bulan dikeringanginkan sampai kering ± 7 hari pada suhu kamar terlindung dari cahaya dan dirajang kemudian dimaserasi dengan etanol 70% selama 3 hari sambil sesekali diaduk kemudian disaring sari etanolnya, dipisahkan dari ampas, ulangi proses maserasi kembali sampai 3x pengulangan. Selanjutnya dilakukan pemekatan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator dengan suhu 50-60 o C sampai diperoleh ekstrak kental daun kembang bulan. 3. Pembuatan Larutan Induk Kuersetin Larutan induk dibuat dengan menimbang mg kuersetin, dicukupkan dengan etanol sampai 25 ml, sehingga konsentrasi larutan induk 400 µg/ml. Dari larutan induk dipipet sebanyak 0,65 ml diencerkan dengan etanol, add sampai ml, sehingga konsentrasinya 26 μg/ml. Larutan tersebut diambil sebanyak 2 ml lalu ditambahkan 2 ml AlCl 3 2% yang telah dilarutkan dalam etanol. Kemudian di kocok dan didiamkan selama menit.larutan tersebut diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 0-800 nm. 4. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Kuersetin Pembuatan kurva kalibrasi dengan kuersetin sebagai pembanding. Pembuatan kurva kalibrasi dengan variasi konsentrasi 8,, 12, 14 dan 16 µg/ml. Ambil 2 ml dari masing-masing konsentrasi ditambahkan dengan 2 ml AlCl3 2% yang telah dilarutkan dengan etanol lalu kocok dan diamkan selama menit. Diukur serapannya dengan sprektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang yang telah didapatkan sebelumnya. 5. Penentuan Kadar Flavanoid Total Ekstrak Kembang Bulan Ekstrak kental yang diperoleh dari ekstraksi dilarutkan dalam aquadest. Lalu diambil 2 ml dari ekstrak tambahkan 2 ml AlCl 3 2% yang telah dilarutkan dengan etanol, lalu dikocok dan didiamkan selama menit. Absorbansi diukur pada panjang gelombang yang telah didapatkan sebelumnya.perhitungan rata-rata tiga 19

kali pengukuran. Kadar flavonoid total dinyatakan sebagai ekuivalen dari kuersetin (µg/ml). 6. Penentuan Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH a. Pembuatan Reagen DPPH DPPH (1,1 diphenil-2-pikrihidrazil) ditimbang sebanyak mg dan dilarutkan dengan methanol add hingga 0 ml sehingga diperoleh konsentrasi larutan DPPH 0 (µg/ml). b. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DPPH Dipipet sebanyak 35 ml larutan DPPH add dengan methanol 0 ml (konsentrasi 35µg/mL). Setelah itu biarkan selama menit ditempat gelap. Lalu ukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400-800 nm c. Pemeriksaan Aktivitas Antioksidan Ekstrak sampel ditimbang mg lalu add dengan aquadest hingga 25 ml (konsentrasi 400 µg/ml). Kemudian buat seri konsentrasi,,, 40 dan 50 µg/ml. Untuk penentuan aktivitas antioksidan masing-masing konsentrasi dipipet sebanyak 0,2 ml larutan sampel dan masukkan ke dalam vial, kemudian tambahkan 3,8 ml larutan DPPH 35 µg/ml. Campuran dihomogenkan dan dibiarkan selama menit ditempat gelap dan terlindung dari cahaya, lalu serapan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum DPPH yang didapat sebelumnya. Pembanding yang digunakan adalah vitamin C dengan perlakukan yang sama dengan sampel uji. Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan radikal DPPH melalui perhitungan persentase inhibisi serapan DPPH dengan menggunakan rumus : Keterangan : A1 = Absorban Kontrol A2= Absorban Sampel (DPPH + sampel) Aktivitas antioksidan dapat dilihat dari nilai IC 50 yaitu konsentrasi larutan sampel yang memberikan inhibisi sebesar 50% terhadap radikal DPPH. Nilai IC 50 diperoleh dari persamaan regresi : Y = a + bx Dimana : Y = % inhibisi X = konsentrasi larutan sampel HASIL Hasil ekstraksi daun kembang bulan 33,874g didapatkan rendemennya 5,645%. Proses ekstraksi sampel dilakukan dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol. Proses maserasi dilakukan karena tidak membutuhkan waktu yang lama. Hasil uji skrining flavonoid dari ekstrak daun kembang bulan menunjukkan positif adanya flavonoid dengn terbentuknya warna merah pada penambahan serbuk Mg, etanol dan HCl. Analisis kandungan total flavonoid dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan flavonoid yang terdapat pada ekstrak daun kembang bulan. Penentuan kandungan total flavonoid dinyatakan sebagai kuersetin mg/ml. Pengukuran panjang gelombang maksimum kuersetin dengan pereaksi geser AlCl 3 didapatkan panjang gelombang 438,5 nm. Setelah diperoleh panjang gelombang dari kuersetin, kemudian dilakukan pembuatan kurva kalibrasi dengan seri pengenceran (8,, 12, 14, dan 16 µg/ml) dan diukur pada panjang gelombang maksimum 438,5 nm. Sehingga didapatkan hasil persamaan regresi yaitu Y = 0,036x 0,037 dan r = 0,998 (Tabel 1) (Gambar 1). Penetapan kadar flavonoid total dilakukan sebanyak tiga kali pengukuran absorban sampel, dan kandungan flavonoid

% Inhibisi Absorban Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6 No.1 dinyatakan dengan kesetaraan baku pembanding kuersetin dan didapatkan kandungan flavonoid total pada daun kembang bulan adalah 0,00592667%. Tabel 1. Hasil Pengukuran Absorbansi Standar Kuersetin 0,6 0,4 0,2 0 Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi (λ = 438,5 nm) 8 0,25348 0,31793 12 0,39793 14 0,47329 16 0,53712 y = 0,0361x - 0,0376 R² = 0,9985 0 2 4 6 8 12 14 16 18 Konsentrasi (µg/ml) Gambar 1. Kurva Kalibrasi Standar Kuersetin Adanya kandungan flavonoid pada daun kembang bulan memberikan potensi aktivitas antioksidan.semakin besar kandungan flavonoid pada suatu tanaman maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya.uji aktivitas antioksidan pada penelitian ini dilakukan dengan metode DPPH. Pada pengujian aktivitas antioksidan digunakan larutan DPPH dengan konsentrasi 35 μg/ml. Didapatkan hasil serapan maksimum pada panjang gelombang 515,5 nm dengan absorban 0,8. Panjang gelombang ini digunakan untuk pengukuran aktivitas antioksidan larutan sampel.larutan sampel diukur dengan seri konsentrasi (,,, 40, dan 50 µg/ml) dan vitamin C digunakan sebagai pembanding kemudian diukur absorbansi dan persen inhibisi. Persen inhibisi adalah kemampuan suatu sampel untuk menghambat aktivitas radikal bebas yang berhubungan dengan konsentrasi suatu sampel. Persen inhibisi didapatkan dari perbedaan serapan antara absorbansi kontrol negatif dengan sampel yang diukur dengan spektrofotometri UV- Vis. Dari hasil pengukuran sampel dengan beberapa konsentrasi didapatkan persen inhibisi (Tabel 2) dan persamaan regresinya Y = 0,247x + 13,93 (Gambar 2). Tabel 2. Hasil Pengukuran Absorbansi Sampel dan % Inhibisi Sampel Konsentrasi X 40 50 0 Absorban (Sampel + DPPH) 1. 0,6843 2. 0,6835 3. 0,6834 1. 0,66737 2. 0,66669 3. 0,66724 1. 0,64394 2. 0,64458 3. 0,66724 1. 0,629 2. 0,62299 3. 0,62500 1. 0,60544 2. 0,60390 3. 0,60428 Rata 2 Abs % Inhibisi (Y) y = 0,2476x + 13,939 R² = 0,9986 0 40 60 Konsentrasi IC 50 0,684 16,5853 145,67 0,667 18,6585 145,67 0,645 21,3414 145,67 0,624 23,9024 145,67 0,604 26,3414 145,67 Gambar 2. Kurva %Inhibisi Sampel Kembang Bulan Dari hasil IC 50 memiliki nilai kurang dari 150 ppm. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Jun et al yang mengklasifikasikan tingkat kekuatan antioksidan menggunakan metode uji DPPH dapat dilihat pada tabel 3. Sedangkan % inhibisi pada Vitamin C terlihat pada tabel 4 dengan persamaan regresi Y = 0,242x + 32,37. Parameter yang digunakan untuk menunjukkan aktivitas antioksidan adalah Inhibition Concentration 21

%Inhibisi Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6 No.1 (IC 50 ) dimana semakin kecil nilai IC 50 berarti akktivitas antioksidannya semakin tinggi. Tabel 3. Tingkat kekuatan antioksidan (7) Intensitas IC 50 Sangat Aktif < 50 ppm Aktif 50-0 ppm Sedang 1-250 ppm Lemah 250-500 ppm Tabel 4.Hasil Pengukuran Absorbansi Nilai % inhibisi Vitamin C Konsentrasi Absorban (Sampel + Rata 2 % Inhibisi IC 50 X DPPH) Abs (Y) 1. 0,52374 2. 0,53456 3. 0,55324 0,537 34,5121 72,629 40 50 50 40 0 1. 0,52676 2. 0,50656 3. 0,50517 1. 0,49290 2. 0,49290 3. 0,49565 1. 0,47189 2. 0,478 3. 0,47917 1. 0,45746 2. 0,45648 3. 0,45715 0,513 37,4390 72,629 0,493 39,8780 72,629 0,474 42,1951 72,629 0,457 44,2682 72,629 y = 0,2427x + 32,378 R² = 0,9958 0 40 60 Konsentrasi Gambar 3. Kurva Inhibisi Vit C PEMBAHASAN Ekstraksi sampel dilakukan dengan cara maserasi. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruang. Pelarut yang digunakan adalah etanol 70%. Etanol digunakan sebagai pelarut dengan kemampuan ekstraksi yang tinggi untuk hampir semua senyawa bahan alam. Penentuan kadar flavonoid dilakukan dengan metode spektrofotometeri UV-Vis. Kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dapat ditentukan dengan penambahan pereaksi geser ke dalam larutan. Pada penelitian ini menggunakan pereaksi geser AlCl 3.Pereaksi ini dapat membentuk kompleks antara gugus keton pada atom C-4 dan juga dengan gugus hidroksil pada atom C-3 atau C-4 yang bertetangga dari flavon dan flavonol. Dimana dasar penentuan kadar flavonoid secara spektrofotometri adalah adanya kemampuan flavonoid untuk membentuk kompleks dengan AlCl 3 yang membentuk warna kuning. Berikut reaksi DPPH dengan flavonoid membentuk warna kuning dan radikal flavonoid (8) Gambar 4. Reaksi DPPH dengan flavonoid membentuk warna kuning Antioksidan dapat menghentikan reaksi radikal bebas. Usaha pencarian antioksidan alami terus dilakukan untuk menggantikan antioksidan sintetis yang masih diragukan tingkat keamanannya (9). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah kadar flavonoid total ekstrak daun kembang bulan adalah 0,00592667% dan memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dengan IC 50 adalah 145,67 µg/ml. DAFTAR PUSTAKA 1. Wahyuni M, Saleh C, Kartika R, Bahan A. Uji Toksisitas ( Brine Shrimp Lethality Test ) Dan Uji 22

Aktivitas Antibakteri Daun Kembang Bulan ( Tithonia diversifolia A. Gray ) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. J Kim Mulawarman. 15;12:79 82. 2. Zirconia, Aisyah ; Kurniasih, Nunung dan Amalia V. Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Dengan Metode Pereaksi Geser. al Kim. 15;2(Juni):9 17. 3. Markham, K.H. 1988. Cara, 2). MF (Edisi, I. PKP dan, ITB. SBP. No Title. 4. Artanti, Nina ; Ma arifa, Yelli ; Hanafi M. Isolation and Identification of Active Antioxidant Compound from Star Fruit (Averrhoa carambola) Mistletoe (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) Ethanol Extract. ISSN 1812-5654; 06. p. 1659 63. 6. Prakash A, Rigelhof F, MIller E. Antioxidant Activity. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 11;15(4):376 8. 7. Jun M, Fu H-Y, Hong J, Wan X, Yang CS, Ho C-T. Comparison of Antioxidant Activities of Isoflavones from Kudzu Root (Pueraria lobata Ohwi). J Food Sci. 03;68(6):2117 2122. 8. Dragan Ami}, a,* Du{anka Davidovi}- Ami}, a Drago Be{lo a and NT. structure-radical scavenging activity relationships of flavonoids. Croat Chem ACTA. 02;67(18):58 70. 9. Ilkay Orhan, Murat Kartal, Mahmoud Abu-Asaker, F. Sezer Şenol, Gülderen Yilmaz BŞ. Free radical scavenging properties and phenolic characterization of some edible plants. Food Chem. 09;Volume 114(Issue 1) : 276-281. 5. Hernani. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Synergy Media Books; 06. 114 p. 23