BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Peningkatan Laba Perusahaan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

Sumber : http//. Gambar 1.1Perbandingan Market Share Jasa Kurir Indonesia pada tahun 2010 dan 2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak dibentuknya kawasan terintegrasi yang dikenal dengan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pulau Jawa. Surat-surat atau paket-paket Pos hanya diletakkan di Stadsherberg

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas zaman sekarang ini telah menuntut perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di abad 21 ini semakin ketat seiring dengan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. penerapan TQM terhadap kinerja perusahaan. 1. Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim dan Solimun (2011)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya luas areal untuk bangunan. Kejadian ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang menimpa

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis bagi suatu perbankan. Dunia perbankan yang dulu bersaing hanya

BAB I PENDAHULUAN. TIKI, JNE, PT.INTRASCO dan yang lainnya. tetapi juga melibatkan kurir

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, menuntut perusahaan dalam

Analisis Penerapan Praktik Akuntansi Manajemen (Total Quality Management) dalam Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Sky Foam)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sehingga secara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. perusaha dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan (Gaspersz dalam IGP

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen mutu terpadu seperti Total Quality Management (TQM) agar dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tjiptono (2003:4) Total Quality Management dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas di lingkungan ASEAN Free Trade Area

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

Pengertian Total Quality Management (TQM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGHARGAAN, DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki era globalisasi dan informasi, akhir-akhir ini perkembangan dunia usaha menghadapi tingkat persaingan yang tidak dipastikan. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan Asean Free Economic Agreement (AFEA) yang berlaku pada tahun 2010, menyebabkan perusahaan di setiap negara khususnya di wilayah Asean dihadapkan pada situasi persaingan global. Persaingan global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam meminta produk dan jasa yang berkualitas tinggi. Selain itu, banyak negara di dunia berlomba untuk dapat memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batas apapun. Beberapa negara yang sebelumnya menikmati kondisi ekonomi yang kuat yang mempunyai teknologi canggih dalam ilmu pengetahuan terlihat hancur perekonomiannya. Fakta dari masalah tersebut adalah bahwa ekonomi negara-negara tersebut ditopang oleh kebijakan yang sangat rapuh yang menyebabkan collaps terkena dampak krisis ekonomi global (Zulian Yamit, 2001 dalam Uli, 2014: 1). Berkembangnya bisnis perdagangan pada saat ini mendorong para pelaku bisnis agar bisa menyalurkan produknya kepada para konsumen. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang meningkat, mengakibatkan kebutuhan 1

2 hidup masyarakat baik perusahaan maupun perorangan meningkat. Pelaku bisnis membutuhkan jasa dalam menyalurkan barangnya yakni perusahaan yang bergelut dalam bidang jasa kurir atau pengiriman barang, tanpa adanya jasa kurir ini tidak mungkin perkembangan perdagangan terus berkembang. Meningkatnya tingkat perpindahan atau pengiriman barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya ini memberikan kesempatan besar untuk berkembangnya perusahaan-perusahaan logistik yang bergerak di bidang pengiriman barang. Undang-undang No.38 tahun 2009, dimana perusahaan yang dapat masuk dalam usaha jasa di bidang kurir menjadi luas, tidak hanya terbatas pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melainkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang seperti Kilat Khusus Pos Indonesia, JNE, Tiki, DHL secara langsung hal ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan, sehingga masyarakat dihadapkan pada banyaknya pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, salah satu kunci sukses agar dapat bersaing dalam pasar global salah satunya adalah kualitas. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goetsch Davis: 1994, p. 4 dalam Tjiptono dan Diana, 2003:4). Peningkatan daya saing global telah menimbulkan pengharapan konsumen yang semakin besar berkaitan dengan kualitas (Simmon dan White, 2002 dalam Uli, 2014:2). Setiap perusahaan harus memiliki jaminan kualitas yang menandakan bahwa perusahaan memenuhi standar kualitas yang baik. Kualitas

3 adalah kepuasan pelanggan (Hansen/Mowen, 2009: 269). Perusahaan berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan, produktivitas, efisiensi dan efektivitasnya secara terencana dan melibatkan partisipasi aktif dari semua unsur terkait dalam perusahaan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar (Eriyundani, 2013). Kualitas pelayanan yang baik diharapkan dapat memenuhi harapan pelanggan, karena dengan memahami harapan pelanggan, perusahaan jasa pengiriman dapat mempertahankan pelanggan-pelanggan yang dimilikinya dan diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan. Menurut Reeve, dkk (2011) yang diterjemahkan oleh Dian mengatakan, Laba operasi (operating income), kadang disebut laba dari kegiatan operasi (income from operations), dihitung dengan mengurangkan beban operasi dari laba kotor. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan terus berkembang serta memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para pemiliknya (Maryam, 2013). PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas yang sering disebut dengan PT Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (Perum) menjadi sebuah perusahaan (Persero). PT Pos

4 Indonesia (Persero) memiliki anak perusahaan dalam bidang logistik yaitu PT Pos Logistik Indonesia (Poslog) dan PT Pos Properti Indonesia yang bergerak dalam bidang usaha jasa. Pos Indonesia mempunyai beberapa produk jasa diantaranya adalah jasa kiriman surat dan paket, jasa keuangan, dan jasa logistik. Pada perusahaan jasa kiriman yang paling utama harus diperhatikan yaitu bagaimana menyampaikan barang dengan baik, aman, tepat waktu yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Bentuk pelayanan yang diharapkan oleh konsumen adalah meliputi segala aspek yang berkaitan dengan hasil pengiriman. Dalam hal ini masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh PT Pos Indonesia (Persero) Bandung diantaranya yaitu banyaknya keluhan pelanggan dalam hal tingkat mutu pelayanan. Keluhan keluhan ini terjadi karena berbagai alasan mulai dari ada pengiriman paket yang terlambat, pengiriman paket rusak, pengiriman hilang ditengah perjalanan, sampai keluhan ketidakpuasan terhadap pelayanan kantor pos. Menurut Alkaf (2011) kesalahan dari tidak tepatnya pengiriman di akibatkan karena kesalahan karyawan yang kurang mengetahui alamat yang akan di tuju, sehingga paket yang akan dikirimkan tertunda. Keluhan keluhan yang datang dari masyarakat bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi internal organisasi. Berikut data jenis pengaduan terhadap pelayanan jasa surat dan paket pada gambar 1.1

5 Gambar 1.1 Pengaduan Terhadap Pelayanan Jasa Surat dan Paket Tahun 2012 Sumber : Laporan Kinerja PT.Pos Indonesia Tahun 2012 Secara keseluruhan ada 894 pengaduan yang datang dari pelanggan dengan berbagai masalahnya. Jumlah tersebut tentunya bukan angka yang kecil bagi BUMN sekelas kantor Pos. Tentunya menjadi pertanyaan banyak mengapa bisa sampai ada keluhan sebanyak itu. Masalah tersebut sesungguhnya bukan hanya masalah bagi internal PT Pos Indonesia sendiri saja tetapi menjadi masalah bagi pelanggan juga. Hal tersebut dikarenakan kantor pos Bandung selalu bersentuhan dengan pelayanan publik (Pancawati, 2014). Pada tahun 2003-2008 dimana PT Pos Indonesia (Persero) mengalami keterpurukan atau merugi. Kemudian pada tahun 2009-2010 PT Pos Indonesia (Persero) mulai bangkit dari keterpurukannya dengan meningkatkan service atau pelayanan (Candrama, 2011), hal tersebut berkaitan dengan penerapan Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptodan Diana, 2003: 4). Di Indonesia, Total Quality Management (TQM) mulai diterapkan pada perusahaan pada awal tahun 1980-an. Penerpan Total Quality Management

6 (TQM) disuatu perusahaan khususnya perusahaan jasa sangat berperan dalam mendukung pencapaian standar mutu dan menjaga konsistensi mutu produk dan pelayanan yang dihasilkannya. Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM) dalam perusahaan diharapkan mampu memperbaiki mutu produk dan pelayanan jasanya bersama-sama dengan pengurangan biaya mutu. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu konsep manajemen modern yang berusaha untuk merespon secara tepat setiap perubahan yang ada, baik didorong oleh kekuatan eksternal maupun internal (Eriyundani, 2013). Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama dan berpengaruh positif terhadap peningkatan laba dan daya saing perusahaan (Tjiptono, 2003 :10). Menurut M. Nasution (2005 :43), perusahaan yang menerapkan TQM akan memperoleh beberapa manfaat utama yang pada akhirnya akan meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan yaitu rute pertama dan rute kedua. Rute pertama yaitu rute pasar, yakni perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh semakin besar. Sedangkan rute kedua yaitu rute biaya, yakni perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang dan dengan demikian laba yang diperoleh akan meningkat. Total Quality Management (TQM) yang berfokus pada perbaikan kualitas secara berkesinambungan akan mendorong perusahaan dalam memperbaiki posisi

7 persaingan dan meningkatkan produk yang bebas dari kerusakan. Perbaikan posisi dalam persaingan dapat meningkatkan penjualan, pangsa pasar, dan akhirnya meningkatkan laba. Sedangkan, peningkatan produk yang bebas dari kerusakan dapat menurunkan biaya operasi dan akhirnya meningkatkan laba (dwi dan wiwik (2008) dalam Renata, 2012). Banyaknya pesaing di bidang ini, merupakan suatu tantangan bagi PT Pos Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya secara lebih baik dibandingkan dengan para pesaingnya untuk dapat memberikan kualitas pelayanan bagi para pelanggannya. Hansen dan Mowen (2006: 16) mengemukakan bahwa Total Quality Management (TQM) adalah suatu perbaikan berkelanjutan yang mana hal ini adalah sesuatu yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Perusahaan yang menerapkan Total Quality Management (TQM) bertujuan untuk memenuhi kepuasan dan harapan pelanggan, tuntutan perubahan lingkungan dan tuntutan perusahaan sendiri. Penerapan Total Quality Management (TQM) yang efektif membawa pengaruh positif yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi organisasi (Maryam, 2013). Oleh sebab itu, dengan menerapkan Total Quality Management (TQM) diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan pelanggannya menjadi lebih baik. Pada hakikatnya, Total Quality Management (TQM) adalah sistem pengendalian mutu yang didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya adalah hal yang utama dalam setiap usaha, termasuk dalam kaitannya dengan pengelolaan organisasi pelayanan jasa.

8 Implikasi pengertian dasar ini ialah bahwa organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa dipandang sebagai industri jasa. Artinya, ada pelangganpelanggan yang harus dilayani dengan kadar yang bermutu (Hasanah, 2013:27). Penerapan Total Quality Management (TQM) yang terencana dan terarah diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja karyawan (Poernomo, 2006:103 dalam Hasanah, 2013:28). Dengan demikian jelas bahwa implementasi Total Quality Management (TQM) yang efektif akan memiliki pengaruh terhadap kualitas kinerja karyawan yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas, daya saing dan laba suatu perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eriyundani (2013) dengan judul Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Laba Perusahaan Pada PT Toyota Kalla cabang cokroaminoto makassar, menyimpulkan bahwa penerapan Total Quality Management berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba perusahaan. Variabel dependen (laba) mampu dijelaskan oleh variabel independen TQM (fokus pada pelanggan, perbaikan sistem berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta keterlibatan dan pemberdayaan karyawan). Adapun penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siti Maryam (2013) dengan judul Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT PLN (Persero) APJ Bandung). Dari hasil yang diuji menyimpulkan bahwa Total Quality Managementberpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar 1,56%, hal ini menunjukkan bahwa Total Quality Management memberikan kontribusi terhadap Kinerja Perusahaan sebesar 1,56%. Seperti halnya, penulis memiliki persamaan

9 dengan penelitian Eriyundani diatas yang mana variabel X yang merupakan Total Quality Management (TQM) dan variabel Y yang merupakan laba perusahaan menggunakan data kualitatif. Namun, pada penelitian ini variabel Total Quality Management (TQM) menggunakan enam dimensi. Pada penelitian ini penulis bermaksud melakukan penelitian kembali dengan melakukan replikasi terhadap beberapa jurnal yang menjadi acuan serta memperhatikan fenomena yang terjadi dengan meneliti Total Quality Management (TQM) untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan laba perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, maka penulis melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT Pos Indonesia (Persero) Di Bandung. 1.2. Batasan Masalah Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2003: 4). Menurut (Goetsch dan Davis, 1994, dalam Tjiptono dan Diana, 2003 : 15), Total Quality Management (TQM) memiliki sepuluh dimensi yaitu, fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim (teamwork), perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan

10 yang terkendali, kesatuan tujuan dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Namun, karena adanya keterbatasan data dari PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, maka pada penelitian ini penulis menetapkan beberapa hal yang menjadi batasan masalah pada dimensi Total Quality Management (TQM) diantaranya fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim (Teamwork), perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, dan adanya keterlibatan dan pemberdyaan karyawan. 1.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT Pos Indonesia Bandung? 2. Bagaimana peningkatan laba perusahaan pada PT Pos Indonesia Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap peningkatan laba perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

11 1. Untuk mengetahui penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT Pos Indonesia Bandung. 2. Untuk mengetahui peningkatan laba perusahaan pada PT Pos Indonesia Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Total Quality Mangement (TQM) terhadap peningkatan laba perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung. 1.5. Kegunaan Penelitian 1.5.1. Kegunaan Teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang ilmu akuntansi khususnya mengenai Total Quality Management (TQM) serta pengaruhnya terhadap peningkatan laba perusahaan. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai kesesuaian antara teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek dilapangan. Serta dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan pembanding untuk penelitian selanjutnya, sehingga pengembangan ilmu dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan.

12 1.5.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis Hasil Penelitian ini merupakan pengalaman berharga dimana penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna mengenai Pengaruh Total Quality Mangement (TQM) terhadap peningkatan laba perusahaan. 2. Bagi Pihak Perusahaan/Manajemen Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan, khususnya yang berhubungan dengan Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap peningkatan laba perusahaan. 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah pengetahuan agar dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan serta bahan kepustakaan, dan diharapkan juga dapat bermanfaat bagi peneliti yang akan melkukan penelitian pada objek atau masalah yang sama. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, penulis menyajikan sistematika penulisan dalam lima bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN : Bab ini merupakan dasar penulisan penelitian, yang didalamnya menguraikan tentang latar belakang penelitian mengenai pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap penigkatan laba perusahaan pada

13 PT Pos Indonesia (Persero) Di Bandung, batasan masalah,identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan dari penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Bab ini berisi tentang teori-teori mengenai Total Quality Management (TQM) dan kualitas pelayanan sebagai dasar penelitian. Dijelaskan pula penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis yang diambil oleh peneliti. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan tentang ruang lingkup penelitian, hubunganhubungan antar variabel penelitian dan definisi operasionalnya, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan penyajian materi dan penyajian masalah yang benarbenar dari hasil penelitian yang secara langsung dianalisis dan di bahas mengenai Total Quality Management (TQM) terhadap peningkatan laba perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) di Bandung. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan serta saran-saran yang diberikan oleh peneliti.