Simulasi Sederhana tentang Energy Harvesting pada Sistem Suspensi

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : regenerative shock absorber, orifice, gaya redam, daya bangkitan

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Pengembangan Dan Studi Karakteristik Prototipe Regenerative Shock Absorber Sistem Hidrolik

Latar Belakang. Pemanfaatan Energi Gerak Berjalan Sebagai Alternatif Energi. Energi Gerak Berjalan yang Belum Banyak Termanfaatkan.

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

BAB II LANDASAN SISTEM

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

Bidang Studi Desain. Rian Kurniawan. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PENGEMBANGAN HYDRAULIC REGENERATIVE SHOCK ABSORBER. Muchamad Eko Jayadilaga

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 132

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

Analisis Perbandingan Respon Dinamis Dari Kendaraan Yang Menggunakan Shock Absorber Hidrolis Dan Yang Menggunakan Sistem Peredam Dual Flywheel

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) B-270

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4)

SOAL DINAMIKA ROTASI

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

TUGAS PERTANYAAN SOAL

STUDI KARAKTERISTIK REGENERATIF SHOCK ABSORBER DOUBLE SILINDER HYDRAULIC ACTUATOR DENGAN VARIASI VISKOSITAS OLI

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!


Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

SASARAN PEMBELAJARAN

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

β QV β TV γ : rasio induktansi (γ =L r /L s ) γ m η η B η H η M η o η P η RR η S λ m λ r λ dr λ dro λ dr * λ qr λ qro μ π : konstanta 3.

SOAL TRY OUT FISIKA 2

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

SIMULASI RANCANGAN SISTEM MEKANIK PEMANFAATAN BOBOT KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI PEMBUKA PALANG PINTU (PORTAL)

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

TE Dasar Sistem Pengaturan

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

Materi Presentasi: Pendahuluan Tinjauan Pustaka Perancangan Hasil Simulasi Kesimpulan

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

GETARAN DAN GELOMBANG

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

BAB 2 PEMODELAN SISTEM

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

Teknik Mesin - FTI - ITS

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

PERANCANGAN DAN PEMODELAN RASIO DESAIN PLANETARY GEAR UNTUK MENGETAHUI RASIO TRANSMISI DAN PERUBAHAN PUTARAN GENERATOR

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

IV. ANALISA PERANCANGAN

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo

BAB II LANDASAN TEORI

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Talifatim Machfuroh 4

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Simulasi Sederhana tentang Energy Harvesting pada Sistem Suspensi mochamad nur qomarudin, februari 015 mnurqomarudin.blogspot.com, alfiyahibnumalik@gmail.com bismillah. seorang kawan meminta saya mempelajari tentang satu makalah tentang sistem suspensi aktif dan cara untuk membuat simulasinya untuk keperluan penelitiannya. sebagian dari apa yang telah saya pelajari, saya coba bagikan di sini. mudah-mudahan ada manfaatnya. selanjutnya, aku berlindung kepada Alloh dari ilmu yang tiada manfaat dan niat yang tidak ikhlas. Pengantar Setiap kendaraan bermotor pasti dilengkapi dengan sistem suspensi, yaitu sistem untuk meredam getaran roda akibat permukaan jalan yang tidak rata sehingga tidak mengganggu kestabilan dan kenyamanan berkendara. Sistem suspensi yang umum digunakan adalah sistem pegas dan hidrolik atau umum disebut dengan peredam getaran (shock absorber). Redaman getaran roda ini dilepas dalam bentuk energi panas. Para peneliti mengestimasi bahwa energi yang dilepas oleh peredam ini mencapai 00 watt untuk empat peredam di mobil yang sedang berjalan. Sistem suspensi yang umum digunakan memiliki karakteristik yang tetap dan pasif. Kini, sedang banyak riset tentang sistem suspensi aktif. Suspensi aktif ini dirancang untuk memberi respon redaman yang lebih baik dengan menggunakan energi listrik. Untuk mengarah ke sana, ada juga riset yang mencoba mengukur seberapa besar daya listrik yang dihasilkan oleh peredam getaran. Dalam artikel ini, saya sekedar melakukan simulasi terhadap model sistem suspensi yang dimodelkan dan telah diujicoba di makalah [1]. Pembahasan saya awali dengan model matematik dari komponen-komponen penyusun sistem suspensi, yaitu generator dc dan sistem transmisi gerigi. Generator DC Gambar 1 Rangkaian listrik untuk generator DC [1] Rotor diputar dengan torsi τm sehingga menghasilkan arus listrik i pada kumparan. Aliran arus ini menghasilkan torsi lawan sebesar τ i = k t i 1

sehingga τ m τ i = J m dt Jm adalah momen inersia rotor, kt adalah konstanta torsi dan θ adalah sudut putar rotor. Putaran rotor ini menghasilkan beda potensial di ujung-ujung kumparan sehingga terjadi aliran arus listrik di rangkaian rotor. Beda potensial (Uemf) ini dinyatakan dengan persamaan U emf = k e dθ dt = L k t d dt (τ m J m dt ) + R k t (τ m J m dt ) L adalah induktansi internal, R resistansi total, dan ke adalah konstanta elektris. Transmisi Gerigi Gambar Model sistem suspensi aktif [1] Terdapat tiga jenis gerigi yang terlibat di peredam ini: gerigi geser (rack & pinion), gerigi sudut (bevel gear), dan kotak gerigi (planetary gearbox). Rasio transmisi keseluruhan dinyatakan dengan kg dengan efisiensi mekanis k g = k pk b r η g = η p η b η r dan total inersia rotasi J g = J p k p k b + J b k b + J r Jp, kp, ηp adalah momen inersia, rasio transmisi, dan efisiensi mekanis untuk kotak gerigi (planetary gearbox) Jb, kb, ηb untuk gerigi sudut (bevel gear), dan Jr, r, ηr adalah momen inersia, jari-jari, dan efisiensi gerigi geser (rack & pinion gear)

Model Matematik Sistem Suspensi Berdasarkan model matematik untuk generator DC dan transmisi gerigi, diperoleh suatu formulasi matematik yang menghubungkan antara perpindahan (x) dan gaya mekanis (F) adalah F = ( (J g + J mk g η g ) r + m r + m c ) d x dt + (k g k e k t r η g R + k v) dx dt dengan mr adalah massa gerigi geser (rack) dan mc adalah massa casing peredam dalam kg. Persamaan ini direpresentasikan dengan diagram berikut. Gambar 3 Model ekuivalen sistem suspensi [1] Parameter Simulasi Jp = 0.5e-4; % inersia rotasi planetary gear Jb = 0.3e-4; % inersia rotasi bevel gear Jr = 4.37e-4; % inersia rotasi rack dan pinion kp = ; % rasio transmisi planetary gear kb = 0.375; % rasio transmisi bevel gear r = 0.018; % jari pinion (ujung) gear psip = 0.75; % efisiensi planetary gear psib = 0.85; % efisiensi bevel gear psir = 0.85; % efisiensi rack dan pinion Jm =.5e-8; % inersia rotasi motor (kgm) mr = 0.9; % massa rack mc = 1.5; % massa casing bergerak Ri = 6.6; % tahanan internal (Ohm) Re = 30; % tahanan eksternal (Ohm) A = 0.03; % amplitudo getaran roda / sinyal x ke = 0.137; % konstanta tegangan generator (V.s/rad) kt = 0.137; % konstanta torsi generator (Nm/A) kv = 00; % koefisien redaman (pelumas) antara silinder dalam dan luar kw =.8e3; % konstanta kecepatan sudut 3

Hasil Simulasi Sistem suspensi diberi input sinyal getaran sinusoidal dengan amplitudo 30 mm dan frekuensi yang bervariasi: 0.1, 0., 0.3, 0.4 Hz yang dinyatakan dengan sinyal x berikut. x = 0.03sin (πft + 0.6π) Kita akan mensimulasikan dinamika gaya (F) yang dialami oleh sistem suspensi untuk masingmasing frekuensi sinyal input (x) dan juga besar daya yang dihasilkan oleh sistem tersebut. 400 300 00 100 Gaya (N) 0-100 -00-300 0.1 Hz 0. Hz 0.3 Hz 0.4 Hz -400-0.03-0.0-0.01 0 0.01 0.0 0.03 Getaran roda (meter) Gambar 4 Grafik Gaya-Getaran untuk frekuensi yang berbeda dengan nilai beban eksternal 30 ohm dan amplitudo sinyal input 30 mm Gambar 4 mengisyaratkan bahwa semakin besar frekuensi getaran sinyal input, maka gaya yang dihasilkan atau dialami oleh suspensi semakin besar pula. 16 14 1 Luaran daya (watt) 10 8 6 4 0.1 Hz 0. Hz 0.3 Hz 0.4 Hz 0 0 1 3 4 5 6 7 8 9 10 waktu (detik) Gambar 5 Luaran daya sistem suspensi untuk beberapa frekuensi sinyal input 4

Gambar 5 mengisyaratkan bahwa semakin besar frekuensi sinyal input semakin besar pula daya listrik yang dihasilkan suspensi. Daya maksimum untuk getaran 0.4 Hz mencapai 16 watt. Referensi [1] Z. Li, L. Zuo, G. Luhrs, L. Lin and Y.-x. Qin, "Electromagnetic Energy-Harvesting Shock Absorbers: Design, Modeling and Road Tests," IEEE Transactions on Vehicular Technology, 01. 5