PENDAHULUAN. Domba mempunyai arti penting bagi kehidupan dan kesejahteraan

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Keragaman wilayah di muka bumi menyebabkan begitu banyak rumpun

PENDAHULUAN. Populasi domba terbesar terdapat di Kabupaten Garut yang termasuk salah

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan hal-hal tertentu,

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF SUMBER DAYA GENETIK DOMBA GARUT JANTAN TIPE TANGKAS DI JAWA BARAT. Heriyadi, D., Sarwesti, A., dan Nurachma, S.

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

PENDAHULUAN. Domba merupakan ternak ruminansia kecil dan termasuk komoditas. Kelompok Ternak Palasidin sebagai Villa Breeding Center yang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING

KARAKTERISASI MORFOLOGI DOMBA ADU

KAJIAN KEPUSTAKAAN. domba yang tersebar di seluruh dunia. Sampai saat ini tercatat 245 rumpun

PENDAHULUAN. sapi Jebres, sapi pesisir, sapi peranakan ongole, dan sapi Pasundan.

PENDAHULUAN ekor di Tahun 2016 (Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Sumber Daya Genetik Ternak dari Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2389/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN DOMBA SAPUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang

Sifat-Sifat Kuantitatif Domba Ekor Tipis Dwicki Octarianda Audisi

SNI 7325:2008. Standar Nasional Indonesia. Bibit kambing peranakan Ettawa (PE)

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (tekstil) khusus untuk domba pengahasil bulu (wol) (Cahyono, 1998).

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

Bibit domba Garut SNI 7532:2009

Seleksi Awal Performa Calon Bibit Domba Garut Anisa Pusparini

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 359/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PENETAPAN RUMPUN KAMBING SABURAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Garut

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1055/Kpts/SR.120/10/2014 TENTANG

Identifikasi Sifat-sifat Kualitatif Domba Garut Jantan Tipe Tangkas (Qualitative Traits Identification of Bantam Type Garut Ram)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ketersediaan bibit domba yang berkualitas dalam jumlah yang

PENDAHULUAN. cukup besar, tidak hanya keanekaragaman flora tetapi juga faunanya. Hal ini

TINJAUAN PUSTAKA. Rataan sifat-sifat kuantitatif domba Priangan menurut hasil penelitian Heriyadi et al. (2002) terdapat pada Tabel 1.

Hubungan Antara Bobot Potong... Fajar Muhamad Habil

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008

STUDI KERAGAMAN FENOTIPIK DAN JARAK GENETIK ANTAR DOMBA GARUT DI BPPTD MARGAWATI, KECAMATAN WANARAJA DAN KECAMATAN SUKAWENING KABUPATEN GARUT

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

I. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

I PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

Daging itik lokal memiliki tekstur yang agak alot dan terutama bau amis (off-flavor) yang merupakan penyebab kurang disukai oleh konsumen, terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI. Oleh : ARDY AGA PRATAMA

Edisi Agustus 2013 No.3520 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

I. PENDAHULUAN. Kambing merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara dan dikembang

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

MAKALAH MANAJEMEN TERNAK POTONG MANAJEMEN PEMILIHAN BIBIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah

Pada kondisi padang penggembalaan yang baik, kenaikan berat badan domba bisa mencapai antara 0,9-1,3 kg seminggu per ekor. Padang penggembalaan yang

PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan utamanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

Bibit sapi potong Bagian 7 : Sumba Ongole

Rini Ramdhiani Muchtar, Bandiati, S K P, Tita D. Lestari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

KARAKTERISTIK FISIK DAN PERFORMA PRODUKSI INDUK DOMBA PRIANGAN DI KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAKALAH PRODUKSI TERNAK DAN KAMBING. Seleksi dan Manfaat Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak. Disusun Oleh : Kelompok 3.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

TINJAUAN PUSTAKA. penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang

IV. POTENSI PASOKAN DAGING SAPI DAN KERBAU

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari muda

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

KAJIAN KEPUSTAKAAN. relatif lebih kecil dibanding sapi potong lainnya diduga muncul setelah jenis sapi

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

BAB VIII PEMBIBITAN TERNAK RIMINANSIA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

VIII. PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DI INDONESIA

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

Transkripsi:

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba mempunyai arti penting bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia karena dapat menghasilkan daging, wool, dan lain sebagainya. Prospek domba sangat menjanjikan untuk dikembangkan, karena merupakan ternak prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah populasi domba terbesar di Indonesia. Data menunjukkan populasi domba di Jawa Barat semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya populasi penduduk Jawa Barat, pada Tahun 2004 populasi domba adalah 3.438.352 ekor, bertambah di Tahun 2010 menjadi 5.817.834, dan pada Tahun 2011 meningkat menjadi 7.041.437 ekor (Dinas Peternakan Jawa Barat, 2011). Hampir di setiap negara terdapat berbagai rumpun domba, dan di Indonesia khususnya Jawa Barat terdapat Domba Garut yang merupakan Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) asli Jawa Barat. Keberadaan domba ini tersebar luas di seluruh Jawa Barat terutama di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. Domba Garut merupakan aset SDGT Jawa Barat yang sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan, karena dapat meningkatkan taraf hidup peternak melalui nilai ekonomi dan sosial. Domba Garut selain sebagai penghasil daging juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak hobi (fancy), apalagi Seni Ketangkasan Domba Garut rutin dilaksanakan oleh Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) sehingga manfaat Domba Garut sebagai ternak hobi semakin tinggi.

2 Upaya memaksimumkan potensi Domba Garut, telah diawali dengan menginventarisasi berbagai sifat kualitatif dan kuantitatif yang dimiliki, dilanjutkan dengan pembuatan standar Domba Garut, karena domba yang akan dijadikan komoditas ekspor dalam era global tidak mungkin dapat terwujud tanpa memiliki standar mutu baku yang telah disertifikasi (Heriyadi, dkk., 2008). Beberapa sifat kuantitatif seperti panjang badan, lingkar dada, dan beberapa ukuran tubuh ternak merupakan sifat-sifat yang dapat menunjukkan kualitas Domba Garut yang dijadikan dasar dalam seleksi dan sertifikasi Domba Garut, karena panjang badan dan lingkar dada dapat menunjukan korelasi positif terhadap bobot badan dan bobot karkas bagi Domba Garut jantan. Sertifikasi Bibit Domba Garut sampai tahun 2014 sudah dilaksanakan delapan tahap, tetapi dalam penelitian ini hanya diambil dua tahap sertifikasi saja, yaitu Sertifikasi tahap I dan II karena dari syarat Kualitatif dan kuantitatif kedua sertifikasi ini sama. Sertifikasi I dan II merupakan kerjasama penelitian antara Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran pada tahun 2003 dan 2004, ada beberapa daerah yang disertifikasi tetapi hanya tiga daerah yang diambil data sertifikasinya dalam penelitian ini, yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. Sertifikasi dapat. memberikan manfaat terhadap keberlangsungan penyediaan bibit Domba Garut di masa yang akan datang. Domba Garut yang lolos sertifikasi, akan mendapatkan sertifikat sebagai bentuk penghargaan terhadap peternak Domba Garut yang memiliki domba dengan tingkat produktivitas yang tinggi, sehingga dapat menambah motivasi peternak dalam memelihara Domba Garut untuk meningkatkan produktivitasnya.

3 Hasil penelitian mengenai standardisasi mutu bibit Domba Garut mengungkapkan, bahwa di antara tujuh kabupaten yang menjadi sumber bibit di wilayah Jawa Barat. Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung merupakan tiga daerah yang paling potensial sebagai daerah sumber bibit Domba Garut unggul dibandingkan daerah-daerah lainnya, seperti Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Bogor, dan Sukabumi (Heriyadi, dkk., 2002). Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung merupakan daerah yang selalu diikutsertakan dalam setiap sertifikasi, serta daerah yang paling banyak mengikuti Kontes Ternak Domba Garut dan Seni Ketangkasan Domba Garut (Data Kontes Ternak Disnak Jabar, 2012 dan KSKDG Paguyuban 30, 2013). Atas dasar tersebut, dari ketiga daerah ini belum diketahui mana yang memiliki Domba Garut paling unggul dilihat dari ukuran panjang badan dan lingkar dada, maka perlu dilakukan penelitian mengenai perbandingan ukuran panjang badan dan lingkar dada Domba Garut jantan pada Sertifikasi I dan II di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian tersebut, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perbandingan panjang badan dan lingkar dada Domba Garut jantan pada Sertifikasi I dan II di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan, Kota Bandung. 2. Daerah manakah yang memiliki kualitas Domba Garut paling unggul berdasarkan hasil dari Sertifikasi I dan II dilihat dari ukuran panjang badan dan lingkar dada. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui perbandingan panjang badan dan lingkar dada Domba

4 Garut jantan pada Sertifikasi I dan II di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui daerah yang memiliki Domba Garut jantan paling unggul dari hasil Sertifikasi I dan II dilihat dari ukuran panjang badan dan lingkar dada. 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi dasar bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi, mengenai perbandingan panjang badan dan lingkar dada Domba Garut jantan pada Sertifikasi I dan II di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. Informasi tambahan mengenai daerah mana yang mempunyai sertifikasi Domba Garut Jantan yang paling unggul, dilihat dari panjang badan dan lingkar dada untuk dijadikan masukan dalam penentuan wilayah sumber bibit penghasil daging. 1.5 Kerangka Pemikiran Domba Garut merupakan sumber daya genetik ternak (SDGT) yang berasal dari Kabupaten Garut, (Desa Cibuluh, Cikandang, dan Cikeris) di Kecamatan Cikajang, serta Kecamatan Wanaraja. Keyakinan tersebut dilandasi oleh fakta sejarah, teori genetik, dan perkembangan Domba Garut di Jawa Barat. Domba yang berasal dari Kecamatan Wanaraja dikenal dengan nama Domba Garut galur Wanaraja dan biasa dijadikan sebagai sumber daging. Domba ini memiliki tinggi pundak yang lebih pendek dibandingkan Domba Garut galur Cibuluh, postur tubuh bulat memanjang dengan perdagingan yang besar pada bagian paha belakang, dan secara fungsional lebih berkembang ke arah domba tipe pedaging, sedangkan Domba Garut galur Cibuluh lebih diarahkan kepada tipe

5 tangkas, karena memiliki postur tubuh besar ke arah depan (ngabaji) (Heriyadi, 2012). Pembibitan domba adalah salah satu usaha untuk memperbanyak produksi domba yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan sehingga jumlah ternaknya bertambah banyak serta mutunya pun meningkat (Sudarmono dan Sugeng, 2007). Usaha pembibitan domba ini dilakukan untuk dapat terus menyediakan ternak domba yang berkualitas, namun masih sedikit peternak yang mau mencoba dan memulai untuk pembibitan domba karena dinilai rumit dan sulit untuk dilakukan. Keberhasilan usaha pembibitan domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan induk atau pejantan yang memiliki sifat-sifat kuantitatif yang baik. Sifat-sifat kuantitatif pada ternak dapat diketahui dengan melakukan pengukuran linier langsung pada ternaknya. Pengukuran ukuran linier langsung pada permukaan tubuh ternak sebagai sifat kuantitatif dapat digunakan dalam seleksi, dijelaskan pula bahwa ukuran-ukuran tubuh dapat pula digunakan untuk mengetahui ciri-ciri utama dari jenis ternak tertentu dalam populasi yang tersebar luas antar wilayah atau negara, sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran hubungan morfogenetik, atau sebarannya dalam satu wilayah (Mulliadi, 1996). Penggunaan ukuran tubuh juga dapat menyeleksi Domba Garut yang mempunyai kualitas baik karena dapat menentukan bobot badan dan bobot karkas. Penyelenggaraan sertifikasi dapat merangsang motivasi peternak untuk bersaing menghasilkan Domba Garut yang baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga meningkatkan daya saing produksi. Pemilihan Domba Garut yang disertifikasi didasarkan pada (1) Tempat tempat yang potensial sebagai daerah sumber bibit Domba Garut, di antaranya (Kabupaten Garut Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung), (2) Peternak Domba Garut yang memiliki domba dengan kualitas di atas rata-rata atau memenuhi standar kualitas, (3) Domba yang

6 dipelihara oleh peternak anggota Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Jawa Barat, karena peternak HPDKI pada umumnya memiliki pengalaman beternak yang lebih maju dan inovatif dengan pemeliharaan domba yang lebih terawat, (4) Domba Garut dipilih secara sample, berdasarkan domba dari anggota HPDKI dengan pemilihan daerah potensial sebagai sumber bibit (Heriyadi, dkk., 2009). Perkembangan hingga saat ini ada tiga daerah di Jawa Barat yang memiliki keunggulan dalam menyediakan bibit Domba Garut unggul, yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. Berdasarkan sejarah dari Domba Garut, diduga rumpun ini merupakan ternak asli dari Kabupaten Garut yang perkembangannya dimulai pada pertengahan abad VII atau VIII Domba Garut dibawa ke daerah Jawa Tengah dari Kabupaten Garut, artinya domba ini sudah ada di Kabupaten Garut sebelum abad VII atau VIII dan berkembang hingga saat ini. Domba Garut menyebar luas ke daerah-daerah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut dan Bandung. Kabupaten Bandung yang merupakan daerah peserta sertifikasi terbanyak dengan 49 ekor, diikuti dengan Kabupaten Garut dengan 28 ekor dan Kota Bandung dengan 12 ekor memegang peranan penting dalam menjaga kualitas Domba Garut di Jawa Barat. Banyaknya domba yang tersertifikasi di daerah Kabupaten Bandung mengindikasikan bahwa kualitas bibit baik di Kabupaten Bandung tidak sulit ditemukan, terutama di wilayah Majalaya, Ciparay, sampai Kecamatan Ciwidey yang pemeliharaan Domba Garut jantannya lebih difokuskan untuk tangkas yang secara genetik dan manajemen pemeliharaan lebih baik dibandingkan Domba Garut jantan tipe pedaging.

7 Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik hipotesis bahwa Domba Garut dari Kabupaten Bandung memiliki ukuran panjang badan dan lingkar dada yang paling tinggi. 1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada Tanggal, 21 s.d. 22 April 2014, di Laboratorium Produksi Ternak Potong, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.