Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

dokumen-dokumen yang mirip
Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Aloka Kompetensi aMendengarkan Teks

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

Etika dan Penggunaan Unggah-ungguh Bahasa Jawa dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dan Skenario Pembelajarannya di SMA Kelas X

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook

Kelas Tema Materi Waktu. P1 Sesrawungan Mendengarkan: mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi/suara dan atau bunyi bahasa

Oleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Desain ini sesuai dengan tuju-an penelitian

PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SMA KABUPATEN SEMARANG

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

I. PENDAHULUAN. Bahasa sebagai perantara dan alat komunikasi masyarakat membuat pemakainya merasa terikat

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

STANDAR ISI BAHASA JAWA SD/MI

NASKAH PUBLIKASI. PENGELOLAAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA DALAM MENINGKATKAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA DI SEKOLAH (Studi Kasus di MI Muhammadiyah

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SMP/MTs MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KOTA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

: 1. Mendengarkan Standar Kompetensi : Mampu mendengarkan dan memahami berbagai wacana lisan tentang cerita pengalaman teman dan cerita wayang

PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

2 pelajaran bahasa Jawa diajarkan secara terpisah sebagai mata pelakaran muatan lokal wajib diseluruh sekolah/madrasah. Pembelajaran bahasa Jawa harus

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizqi Aji Pratama, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

Kisi-Kisi Soal UKK Bahasa Jawa Kelas VII

Bahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya tergolong masyarakat dwibahasawan

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB II KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM SEMESTER. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas /Semester : X / 1. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI (SK) & KOMPETENSI DASAR (KD)

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP DKI JAKARTA

Transkripsi:

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA JAWA RAGAM KRAMA TOKOH HANDOKO DALAM NOVEL KUNARPA TAN BISA KANDHA KARYA SUPARTO BRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XII DI SMA Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa mboksri15@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Bra-ta; (2) relevansi campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Ku-narpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata dengan pembelajaran berbicara kelas XII di SMA. Subjek penelitian ini adalah ucapan tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata. Objek penelitian ini adalah campur kode bahasa Jawa ra-gam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata dan relevansinya dengan pembelajaran berbicara kelas XII di SMA. Sumber data yang di-gunakan adalah novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata yang diterbitkan oleh Narasi Yogyakarta tahun 2009. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tek-nik pustaka. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai sumber penelitian di-bantu dengan alat pencatat data dan dokumen. Analisis data menggunakan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan (1) campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Broto berjumlah 169 ucapan terdiri dari (a) penyisipan unsur berwujud kata berjumlah 134 ucapan (b) penyisipan unsur berwujud frasa berjumlah 7 ucapan (c) penyisipan unsur berwujud baster berjumlah 1 ucapan (d) penyisipan unsur berwujud pengulangan kata berjumlah 13 ucapan (e) pe-nyisipan unsur berwujud ungkapan atau idiom berjumlah 3 ucapan (f) penyisipan unsur berwujud klausa berjumlah 11 ucapan; (2) campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata dapat dijadikan sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Jawa SMA kelas XII semester 2 dimasukkan dalam kompetensi dasar mendiskusikan isi drama atau sandiwara. Kata kunci: campur kode, ragam krama, novel Pendahuluan Novel sangat menarik untuk diteliti karena banyak percakapan atau dialog yang mengandung suatu campur kode terutama dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Broto. Bahasa dalam percakapan novel tersebut mudah untuk dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Percakapan tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Broto banyak me-ngandung Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 20

suatu makna campur kode yang mengakibatkan dialog teks tersebut menjadi menarik dan tidak baku. Campur kode tokoh Handoko dalam novel ini menggunakan bahasa Jawa ngoko dan bahasa Jawa krama. Bahasa di novel ter-sebut sangat berhubungan erat dengan unggah-ungguh bahasa Jawa. Di dunia pendidikan terutama Jawa Tengah unggah-ungguh bahasa Jawa selalu diterap-kan di sekolah. Campur kode tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kan-dha karya Suparto Broto juga sangat bagus diterapkan dalam kurikulum bahasa Jawa terutama dalam pembelajaran berbicara kelas XII di SMA, karena percaka-pannya sangat memperhatikan unggahungguh bahasa Jawa. Dengan adanya unggah-ungguh di novel tersebut dapat membentuk karakter siswa menjadi baik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko yang terkandung dalam novel Kunar-pa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata? (2) Bagaimana relevansi campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata dengan pembelajaran berbicara kelas XII di SMA? Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko yang terkandung dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata, (2) mendeskripsikan relevansi campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Bra-ta dengan pembelajaran berbicara kelas XII di SMA. Analisis yang relevan dalam penelitian ini adalah penelitian Supriyanto (2012) dan Haryanti (2005) dari Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kesama-an yang ada antara alih kode dan campur kode adalah digunakannya dua bahasa atau lebih, atau dua varian dari sebuah bahasa dalam satu masyarakat tutur. Na-mun, dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang diguna-kan dan memiliki fungsi dan keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan (pieces) sa-ja, tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode (Chaer dan Agustina, 2010: 114). Ketrampilan berbicara di SMA adalah mengungkapkan pikiran, pen-dapat, gagasan, dan perasaan secara lisan, sastra Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 21

maupun non sastra dengan menggunakan unggah-ungguh bahasa Jawa, berupa bercerita, berdialog, dan berpidato (Dinas Pendidikan, 2011). Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuali-tatif. Subjek penelitian ini adalah ucapan tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata. Objek penelitian ini adalah campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata dan relevansinya dengan pembelajaran berbicara kelas XII di SMA. Sumber data yang digunakan adalah novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata yang diterbitkan oleh Narasi Yogyakarta tahun 2009. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik pustaka. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai sumber penelitian dibantu dengan alat pencatat data dan dokumen. Analisis data menggunakan kualitatif dan penyajian data pada peneliti-an ini menggunakan penyajian informal. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi, untuk selanjutnya akan dianalisis sebagai berikut. 1. Campur Kode Bahasa Jawa Ragam Krama Tokoh Handoko yang Terkandung dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karya Suparto Brata a. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata No Kata Ucapan 1 enget Nalika krungkep nang jedhing ora enget? Pembahasan: Halaman Novel Kode Lampiran 7 1 Pada data (1) terjadi peristiwa campur kode kata bahasa krama ke dalam bahasa ngoko. Hal tersebut terlihat dari penggunaan kata enget. Penggu-naan kata enget sebenarnya dapat diganti dengan bahasa ngoko dalam ucapannya. Namun, maksud ucapan dari tokoh Handoko penggunaan kata enget bermaksud untuk menghormati orang yang sedang dibicara-kan. Apabila kata enget diganti ke dalam bahasa ngoko Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 22

menjadi kata eling, maka perbaikan ucapan tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha di atas akan dipaparkan di bawah ini. 1) Nalika krungkep nang jedhing ora eling? Ketika tengkurap di tempat air tidak ingat? b. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud pengulangan kata No Pengulangan Kata Ucapan 1 becik-becik Dadi swasanane kulawarga ya becik-becik wae... Pembahasan: Halaman Novel Kode Lampiran 21 1 Pada data (1) terjadi peristiwa campur kode berupa pengulangan kata bahasa krama ke dalam bahasa ngoko. Hal tersebut terlihat dari penggunaan pengulangan kata becik-becik. Penggunaan pengulangan kata becik-becik sebenarnya dapat diganti dengan bahasa ngoko dalam ucapannya. Namun, maksud ucapan dari tokoh Handoko penggunaan pengulangan kata becikbecik bermaksud untuk menegaskan dan menje-laskan hal yang dibicarakan kepada lawan bicara. Apabila pengulangan kata becik-becik diganti ke dalam bahasa ngoko menjadi apik-apik, ma-ka perbaikan ucapan tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kan-dha di atas akan dipaparkan di bawah ini. 1)...Dadi swasanane kulawarga ya apik-apik wae......jadi suasananya keluwarga ya baik-baik saja... c. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa No Klausa Ucapan 1 Panjenengan kraos Sajake Panjenengan kraos durjanane mung antarkeluarga dhewe, ya? Halaman Novel Kode Lampiran 9 1 Pembahasan: Pada data (1) terjadi peristiwa campur kode berupa klausa baha-sa krama ke dalam bahasa ngoko. Hal tersebut terlihat dari penggunaan klausa panjenengan kraos. Penggunaan klausa panjenengan kraos sebe-narnya dapat Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 23

diganti dengan bahasa ngoko dalam ucapannya. Namun, maksud ucapan dari tokoh Handoko penggunaan klausa panjenengan kraos bermaksud untuk menghormati lawan bicara. Apabila klausa pan-jenengan kraos diganti ke dalam bahasa ngoko menjadi kowe krasa, maka perbaikan ucapan tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha di atas akan dipaparkan di bawah ini. 1) Sajake Kowe krasa durjanane mung antarkeluarga dhewe, ya? Sepertinya Kamu merasakan penjahatnya hanya antarkeluarga sendiri, ya? 2. Relevansi Campur Kode Bahasa Jawa Ragam Krama Tokoh Handoko dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karya Suparto Brata dengan Pembelajaran Berbicara Kelas XII Di SMA Campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko yang terkan-dung dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata relevan de-ngan standar kompetensi berbicara kelas XII semester 2 di SMA yang berisi mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sastra maupun nonsastra dengan menggunakan berbagai ragam unggah-ungguh bahasa Jawa. Dengan adanya hal tersebut maka campur ko-de bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata dapat dijadikan sebagai bahan ajar bahasa Jawa siswa di SMA kelas XII semester 2 dan dimasukkan dalam kompetensi dasar mendiskusikan isi drama atau sandiwara. Simpulan Berdasarkan penyajian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan seba-gai berikut: 1. Campur kode bahasa Jawa ragam krama tokoh Handoko dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Broto terdapat 169 ucapan meli-puti penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata berjumlah 134 ucapan, frasa berjumlah 7 ucapan, baster berjumlah 1 ucapan, pengulangan kata berjumlah 13 ucapan, ungkapan atau idiom berjumlah 3 ucapan dan klausa berjumlah 11 uca-pan. 2. Campur kode tersebut dapat dijadikan bahan ajar pembelajaran bahasa Jawa kelas XII semester 2 di SMA dan dimasukkan dalam kompetensi dasar men-diskusikan isi drama atau sandiwara. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 24

Daftar Pustaka Brata, Suparto. 2009. Kunarpa Tan Bisa Kandha. Yogyakarta: Narasi. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakar-ta: Rineka Cipta. Dinas Pendidikan. 2011. Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Ja-wa) untuk Jenjang Pendidikan SMA/SMA SLB/ SMK/ MA Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah. Haryati, Wihida. 2005. Keefektifan Campur Kode Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia pada Novel Pintu Karya Fira Basuki. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo. Supriyanto. 2012. Campur Kode Bahasa Indonesia Ke dalam Bahasa Jawa pada Wacana Khotbah Jumat Terbitan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Purworejo Tahun 2011. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muham-madiyah Purworejo, Purworejo. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 25