Etika dan Penggunaan Unggah-ungguh Bahasa Jawa dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dan Skenario Pembelajarannya di SMA Kelas X
|
|
- Iwan Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Etika dan Penggunaan Unggah-ungguh Bahasa Jawa dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dan Skenario Pembelajarannya di SMA Kelas X Oleh: Hana Pebri Ristiadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa hanacarakaputra@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) nilai-nilai etika yang terkandung dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata; (2) penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata; (3) skenario pembelajaran roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata di SMA kelas X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata. Objek penelitian ini adalah etika dan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dan skenario pembelajarannya di SMA kelas X. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik pustaka. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama dibantu dengan alat pencatat data dan dokumen. Analisis data menggunakan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) etika yang terdapat dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata berjumlah 19 tuturan terdiri dari; (a) etika keselarasan sosial berjumlah 10 tuturan dan (b) etika kebijaksanaan berjumlah 9 tuturan; (2) penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa yang terdapat dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata berjumlah 23 tuturan terdiri dari; (a) ragam ngoko lugu berjumlah 12 tuturan, (b) ragam ngoko alus berjumlah 3 tuturan, (c) ragam krama lugu berjumlah 3 tuturan, dan (d) ragam krama alus berjumlah 5 tuturan; (3) etika dan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dapat dijadikan sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Jawa SMA kelas X semester 2 dimasukkan dalam kompetensi dasar mendiskusikan isi roman. Kata kunci: etika, unggah-ungguh, roman Pendahuluan Dari gambaran potret kehidupan bermasyarakat yang disajikan dalam cerita roman, dapat kita ambil sebuah nilai ajaran yang baik untuk kita aplikasikan dalam kehidupan kita, salah satunya adalah nilai etika. Etika dalam kehidupan baik pribadi maupun bermasyarakat mempunyai peran penting, dikarenakan etika banyak mengatur tentang perilaku seseorang dalam kehidupannya. Terlebih orang Jawa yang terkenal dengan adat ketimurannya yang patuh terhadap tatakrama dalam setiap tindakannya. Dalam kehidupan sehari-hari etika tidak hanya mengatur tentang bagaimana kita harus berperilaku yang baik, tetapi juga mengatur orang dalam berbicara. Dimana seseorang dalam bertutur kata dengan lawan tuturnya tidak boleh Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 63
2 asal berbicara, tetapi harus menggunakan unggah-ungguh berbahasa yang bertujuan untuk menghormati orang yang diajak berbicara. Nilai etika dan unggah-ungguh berbahasa yang terdapat dalam sebuah karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMA. Pembelajaran etika dan unggah-ungguh berbahasa di sekolah selama ini, termasuk di SMA memang masih sangat lemah. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa yang tidak mencerminkan sikap berbudi pekerti yang baik dan tidak sopan dalam berbicara. Etika mau mengerti mengapa seseorang harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana seseorang dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno dalam Widyawati, 2010: 2). Sutardjo (2008: 16) unggah-ungguh, tegesipun tata prataning basa miturut lungguhing tatakrama. Yang dalam bahasa Indonesia artinya variasi-variasi bahasa yang perbedaan antara satu dan lainnya ditentukan oleh perbedaan sikap santun yang ada pada diri pembicara terhadap mitra bicara. Jenis variasi bahasa yang akan dibahas pada penelitian ini adalah undha usuk atau unggah-ungguh bahasa Jawa. Permasalahan dalam peneitian ini adalah: (1) bagaimanakah nilai-nilai etika yang terkandung dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata? (2) bagaimanakah penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata? (3) bagaimanakah skenario pembelajaran roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata di SMA kelas X? Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan nilai-nilai etika yang terkandung dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata, (2) mendeskripsikan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata, dan (3) mendeskripsikan skenario pembelajaran roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata di SMA kelas X. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata. Objek dalam penelitian ini adalah etika dan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dan skenario pembelajarannya di SMA kelas X. Variabel dalam penelitian ini adalah Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 64
3 etika, unggah-ungguh bahasa Jawa, dan skenario pembelajaran etika dan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata di SMA kelas X. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik baca dan catat. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri dan nota pencatat. Analisis data menggunakan teknik analisis isi. Teknik penyajian data hasil analisis yang peneliti gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode informal. Hasil Penelitian 1. Etika dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata. a. Etika Keselarasan Sosial Saking aku isih ngajeni Norma. Bareng dheweke nyedak, nepsuku dakemppet. Kanthi sumeh dakterangake yen aku anggotane Pat Manunggal. Karena saya masih sangat menghormati Norma. Ketika dia mendekat, emosiku saya tahan. Dengan senyum saya jelaskan jika saya juga anggota dari Pat Manunggal. (Brata: 28) Etika keselarasan sosial dalam tuturan tersebut terlihat pada sikap sopansantun menahan amarah yang ditunjukkan oleh Julaehaque kepada Normasari sebagai mitra tuturnya. b. Etika Kebijaksanaan Nanging luwih becik kudu ngati-ati, aja kejeglong jirete wong lanang hidung belang. tetapi lebih baik harus hati-hati, jangan tertipu rayuan laki-laki hidung belang. (Brata: 13) Etika kebijaksanaan dalam data di atas tercermin pada sikap Julaehaque yang memberikan pitutur luhur kepada Sirtu, supaya bisa menjaga diri dengan pergaulan di Jakarta jangan sampai terjerumus dengan rayuan lelaki hidung belang. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 65
4 2. Bentuk Penggunaan Unggah-UngguhBahasa dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata. a. Ngoko Lugu NYANG Harmoni? Ayo bareng. Aku ya ngumpul esuk iki. Anu, grupku dikanggokake pagelaran Normasari. Jare Amos aku kudu teka menyang Pentas Artis ing Harmoni kana. Ke Harmoni? Ayo sekalian. Saya ya berkumpul pagi ini. Katanyagrupku digunakan pertunjukkan Normasari. Katanya Amos saya harus datang ke Pentas Artis di Harmoni Sana. (Brata: 14). Tuturan tersebut termasuk dalam bentuk unggah-ungguh Bahasa Jawa ngoko lugu. Penggunaan bentuk ngoko lugu dapat dilihat penggunaan penanda leksikon ngoko yaitu perfiks di-, sufik ake pada kata dikanggokake dan penggunaan penanda enklitik ku pada kata grupku. Dilihat pada tuturan data tersebut memperlihatkan bahwa Julaehaque dan Sirtu mempunyai hubungan simetris-akrab. Simetris-akrab di sini, yaitu dapat dilihat dari usia mereka sebaya atau seumuran, jenis kelamin keduanya sama, Julaeha dan Sirtu sama-sama perempuan. Mereka sudah saling kenal dan akbrab, kesejajaran status sosial mereka sama yaitu sama-sama dari golongan orang biasa. Berdasarkan keterangan tersebut, percakapan keduanya diperbolehkan untuk menggunakan ngoko lugu. Apabila dilihat dari segi unggah-ungguh percakapan, pada data (20) sopan sesuai dengan konteksnya. b. Ngoko Alus Nuwunsewu. Aku ora dhong karo wicaramu. Aku koksengguh sapa? Minta maaf. Saya tidak paham denga pembicaraanmu. Saya kamu kira siapa?. (Brata: 17) Data di atas termasuk ke dalam bentuk ngoko alus. Hal tersebut disebabkan adanya penggunaan leksikon ngoko dan krama. Penggunaan krama yang berupa kata kata kerja (verba) yang bertujuan sebagai wujud penghormatan terhadap mitra wicara. Penggunaan penanda leksikon krama yang berupa kata kerja (verba) tersebut, yaitu wicara perkataan sebagai wujud peghormatan kepada mitra tutur. Penggunaan penanda leksikon ngoko berupa Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 66
5 enklitik -mu terdapat pada kata wicaramu perkataanmu. Sebenarnya kata wicaramu berasal dari kata wicara perkataan yang termasuk ke dalam leksikon krama, akan tetapi kata tersebut mendapat imbuhan penanda ngoko berupa enklitik-mu sehingga menjadi kata wicaramu. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan tersebutmerupakan bentuk unggah ungguh basa Jawa ngoko alus. Berdasarkan kedudukan status sosial keduanya asimetris-tidak akrab, dimana kedudukan penutur lebih rendah dibandingkan mitra tutur. Dilihat dari segi keakraban keduanya tidak akrab karena baru saling mengenal. Pada jenis kelamin keduanya sama, yaitu penutur dan lawan tutur berjenis kelamin perempuan. Penggunaan bentuk ngoko alus di sini bertujuan untuk menghormati mitra wicara, yaitu pegawai Biro Jasa Kartika. c. Krama Lugu O, Julaehaque! Inggih! Inggih, kula inggih semerap! Larene nggih mesthi dugi kok, yen gladen. Criyose margi kontrake kalih Amos taksih tigang wulan. Dados yen Amos sakanca diengge, lare niku nggih mesthi angsal bagean pengasilan! O, Julaehaque! Iya! Iya!, saya juga melihatnya! Anaknya pasti datang, kalau latihan. Ceritanya karena kontraknya dengan Amos masih tiga bulan. Sehingga jika Amos dan teman-temannya digunakan, anak itu juga pasti dapat bagian penghasilan! (Brata: 67) Berdasarkan data di atas percakapan antara Danang terhadap direkturnya menggunakan bentuk krama lugu. Hal tersebut ditunjukan dengan penggunaan kata krama dalam tuturan tersebut kecuali kata yen jika yang merupakan penanda leksikon ngoko.penggunaan leksikon ngoko juga terdapat adanya penggunaan perfiks di- pada kata diengge dipakai dan sufiks e pada kata larene anaknya, criyose ceritanya dan kontrake kontraknya. Penanda leksikon madya terdapat pada penggunaan kata dugi datang, taksih masih, dan niku itu. Berdasarkan dari segi kedudukan status sosial keduanya asimetris-akrab. Kedudukan mitra tutur lebih tinggi dibandingkan penutur, sedangkan dari segi usia mitra tutur juga lebih tua dibandingkan penutur. Dilihat dari segi keakraban keduanya sudah akrab dan saling mengenal. Berdasarkan keterangan tersebut Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 67
6 percakapan antara Danang terhadap direktur diperbolehkan menggunakan krama lugu. d. Krama Alus Cobi kemawon, Pak. Menapa ingkang dipunkersakaken? Coba saja, Pak. Apa yang dikehendaki? (Brata: 29) Berdasarkan data di atas percakapan antara sekertaris terhadap direktur menggunakan bentuk unggah-ungguh bahasa Jawa berupa krama alus. Penggunaan penanda leksikon krama terdapat pada kata cobi coba, kemawon saja, menapa apa, ingkang yang, dan dipunkersakaken dikehendaki. Selain itu terdapat afiks penanda leksikon krama yaitu prefiks dipun- dan sufiks aken pada kata dipunkersakaken. Berdasarkanketerangan di atas disimpulkan bahwa percakapan antara sekertaris kepada direktur menggunakan bentuk krama alus. Berdasarkan kedudukan status sosial keduanya asimetris-akrab. Asimetris di sini yang dimaksud, yaitu kedudukan mitra tutur lebih tinggi dibandingkan dengan penutur. Dilihat dari segi keakraban keduanya akrab karena sudah saling mengenal karena bekerja ditempat yang sama, hanya saja penutur menggunakan ragam krama untuk menghormati mitra tuturnya. Selain itu umur dan tingkat sosial mereka berbeda, mitra tutur baik umur dan tingkat sosialnya lebih tiggi. Berdasarkan segi sopan santun atau unggah-ungguh bahasanya baik dan benar, karena pada saat berbicara dengan orang yang lebih tua sebaiknya menggunakan krama alus. 3. Skenario Pembelajaran Etika dan Penggunaan Unggah-ungguh Bahasa Jawa dalam Roman Nona Sekretaris Karya Suparto Brata di SMA Kelas X. Kurikulum mata pelajaran muatan lokal (bahasa Jawa) terdapat komponen yang berkaitan dalam pembuatan silabus yaitu standar kompetensi berbicara kelas X semester 2 yang berisi mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sastra maupun nonsastra dengan menggunakan berbagai ragam unggah-ungguh bahasa Jawa. Dengan adanya standar kompetensi tersebut maka Etika dan Penggunaan Unggah-ungguh Bahasa Jawa dalam Roman Nona Sekretaris Karya Suparto Brata dan Skenario Pembelajarannya di SMA Kelas X dan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 68
7 dimasukkan dalam kompetensi dasar membahas dan mendiskusikan isi cerkak/novel/roman. Simpulan Berdasarkan penyajian dan pembahasan data yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) nilai etika dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Broto terdapat 19 yang berwujud tuturan dan sikap, yang terdiri dari etika keselarasan sosial sebanyak 10 tuturan dan sikap dan etika kebijaksanaan sebanyak 9 tuturan. (2) penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata terdapat sebanyak 23 tuturan, yang terdiri dari ragam ngoko lugu sebanyak 12 tuturan, ragam ngoko alus sebanyak 3 tuturan, ragam krama lugu sebanyak 3 tuturan, dan ragam krama alus sebanayak 5 tuturan. (3) skenario Pembelajaran etika dan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata di SMA kelas X. Etika dan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa tersebut dapat dijadikan bahan ajar pembelajaran bahasa Jawa kelas X semester 2 di SMA karena berkaitan dengan standar kompetensi berbicara yaitu mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan sastra maupun nonsastra dengan menggunakan berbagai ragam unggah-ungguh bahasa Jawa dan dimasukkan dalam kompetensi dasar mendiskusikan isi roman. Daftar Pustaka Brata, Suparto Nona Sekretaris. Yogyakarta: Narasi. Sutarjo, Imam Kawruh Basa Saha Kasusastran Jawi. Surakarta: Jurusan Sastra Daaerah Fakultas sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Widyawati, Wiwien Etika Jawa; Menggali Kebijaksanaan dan Keutamaan Demi Ketenteraman Hidup Lahir Batin. Yogyakarta: Pura Pustaka. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 69
PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010
PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 Oleh: Agus Suraningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail:
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO
PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO Oleh : Syaiful Anwar pendidikan bahasa dan sastra jawa anwarsindonesia@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciOleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA JAWA RAGAM KRAMA TOKOH HANDOKO DALAM NOVEL KUNARPA TAN BISA KANDHA KARYA SUPARTO BRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XII DI SMA Oleh : Wahyu Sriastuti
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Riyana Widya Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail: Riyana.hapsari197@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciCampur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen
Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Oleh: Siyam Thohiroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa siyam_thohiroh@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang Oleh: Amelinda Putri Widya Sony Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperincikeunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Berbagai keragaman di setiap wilayahnya membuat Indonesia disebut sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran muatan lokal yang tercantum dalam Garis- Garis Besar Program Pengajaran ialah mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib untuk Sekolah
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO Aris Hidayat, Gusti Surawening Pradanasiwi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci1. Menerapkan unggah-ungguh jawa untuk berpamitan. 2. Menerapkan unggah-ungguh jawa untuk menyapa. 3. Menerapkan unggah-ungguh jawa untuk berkenalan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP N 4 WATES Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Unggah-ungguh Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (80 menit) A. Kompetensi
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA
SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA Satuan Pendidikan : SMP N 1 PIYUNGAN Kelas/Semester : VII / I Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran bahasa Jawa antara lain untuk melestarikan budaya Jawa dan membentuk budi pekerti generasi bangsa. Hal tersebut tertuang dalam standar isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat (Palapah,1983:
Lebih terperinciAlih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata
Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO
ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO Oleh : Afiani Dwi Lestari program pendidikan bahasa dan sastra jawa Afiani.dwi.lestari@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan suatu keunggulan kecerdasan manusia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu keunggulan kecerdasan manusia yang sangat diperlukan oleh masyarakt manusia (Gardner dalam Sukardi, 2005: 67). Kecerdasan yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran, dan gagasan kepada pihak lain dalam suatu masyarakat. Hal ini sebagaimana dikemukakan
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA
ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Gumilang Laksana program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa laksanagumilang@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu warisan budaya bangsa. Pemerintah mengeluarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa daerah adalah bahasa ibu yang seyogyanya harus dilestarikan keberadaanya agar tidak hilang dalam jati diri anak bangsa. Bahasa daerah merupakan salah
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN
KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Iham Rasidi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa ilhamrasidi12@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Kesalahan Kalimat Teks Pidato Berbahasa Jawa Siswa Kelas IX di SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pembelajaran 2014/2015
Analisis Kesalahan Kalimat Teks Pidato Berbahasa Jawa Siswa Kelas IX di SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pembelajaran 2014/2015 Oleh : Rani Aryanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. PENGELOLAAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA DALAM MENINGKATKAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA DI SEKOLAH (Studi Kasus di MI Muhammadiyah
NASKAH PUBLIKASI PENGELOLAAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA DALAM MENINGKATKAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA DI SEKOLAH (Studi Kasus di MI Muhammadiyah Ngasem Tahun 2014) Oleh : DANANG SUPRIYANTO A 510 100 169 FAKULTAS
Lebih terperinciOleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran
Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Melalui Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Lebih terperinci2 pelajaran bahasa Jawa diajarkan secara terpisah sebagai mata pelakaran muatan lokal wajib diseluruh sekolah/madrasah. Pembelajaran bahasa Jawa harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain (Sunarto dan Hartono, 2008:136). Bahasa memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah terlepas dari bahasa. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa bagaikan udara bagi manusia untuk
Lebih terperinciNinda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd ABSTRAK. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 02 MALANGJIWAN COLOMADU TAHUN AJARAN 2016/2017 Ninda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd
Lebih terperinciREALISASI KESANTUNAN BERBAHASA JAWA MELALUI PESAN SINGKAT (SMS) ANTARA MAHASISWA DAN DOSEN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEGIATAN AKADEMIS
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA JAWA MELALUI PESAN SINGKAT (SMS) ANTARA MAHASISWA DAN DOSEN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEGIATAN AKADEMIS Astiana Ajeng Rahadini, S. Pd., M. Pd.; Favorita Kurwidaria, S.S.,
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN
PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN Oleh : Ani Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anisetiyawan27@yahoo.co.id
Lebih terperinciSILABUS Satuan pendidikan : SMP N 2 DEPOK Kelas/Semester : VIII / Ganjil Kompetensi Inti :
KI1 KI2 KI3 KI4 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. SILABUS Satuan pendidikan : SMP N 2 DEPOK Kelas/Semester : VIII / Ganjil Kompetensi Inti : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
Lebih terperincimenyusun teks lisan sesuai unggahungguh. berbagai keperluan. C. Tujuan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP N 4 WATES Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Unggah-ungguh Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (80 menit) A. Kompetensi
Lebih terperinciPEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.
PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK Leli Triana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan alat komunikasi yang sangat penting peranannya bagi masyarakat Jawa. Penggunaan Bahasa Jawa di masyarakat semakin beragam dan kreatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Chaer (2011: 1) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi, bersifat
Lebih terperinciTINGKAT TUTUR BAHASA JAWA DALAM PROGRAM BERITA KABAR AWAN DI TATV SOLO (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Oleh Kurniawan
TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA DALAM PROGRAM BERITA KABAR AWAN DI TATV SOLO (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Oleh Kurniawan Televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI
PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Lebih terperinciANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA Oleh: Anggit Hajar Maha Putra program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anggitzhajar@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan berbicara bahasa Jawa belum sepenuhnya dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Jawa, karena dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan bahasa
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN Oleh : Upun Karolina pendidikan bahasa dan sastra jawa ipolienz@yahoo.co.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah hamba Allah yang termulia yang melebihi makhluk mana pun di dunia ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan produk dari suatu ujaran kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009
Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009 Oleh: Dwi Septi Purwaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa dwisepti216@gmail.com
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP N 4 WATES Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Unggah-ungguh Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (80 menit) A. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 4 WATES : VII/ Gasal : Bahasa Jawa : Unggah-ungguh : 80 menit A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 4 WATES : VII/ Gasal : Bahasa Jawa : Unggah-ungguh : 80 menit A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh suku, daerah dan bangsa dalam bersosial. Tanpa adanya bahasa, komunikasi antar manusia akan terhambat. Manusia
Lebih terperinciCampur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah
Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA
SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA Satuan Pendidikan : SMP N 3 Sewon Kelas/ Semester : VII/ 1 Kompetensi Inti : KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI2 KI3 KI4 : Menghargai dan
Lebih terperinciFENOMENA TINGKAT TUTUR DALAM BAHASA JAWA AKIBAT TINGKAT SOSIAL MASYARAKAT
FENOMENA TINGKAT TUTUR DALAM BAHASA JAWA AKIBAT TINGKAT SOSIAL MASYARAKAT Bayu Indrayanto, Kinasih Yuliastuti* Abstrak : Masyarakat Jawa menggunakan bahasa Jawa harus mengenal unggah - ungguh, akan tetapi
Lebih terperinciPemberdayaan Ibu Rumah Tangga dalam Pembelajaran Unggah-Ungguh Bahasa Jawa sebuah Upaya Pendidikan Karakter Anak
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga dalam Pembelajaran Unggah-Ungguh Bahasa Jawa sebuah Upaya Pendidikan Karakter Anak Oleh: Alfiah 1), Mukhlis 2), Yuli Kurniati W 3) Abstrak Iptek bagi masyarakat (IbM) ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan karakter sebagian pemuda-pemudi saat ini sehubungan dengan pendidikan karakter atau kodratnya sebagai makhluk sosial, dapat dikatakan sangat memprihatinkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:
Lebih terperinciPEMAKAIAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA PENGAJIAN IBU-IBU DI DUSUN KEDUNGDOWO, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO
PEMAKAIAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA PENGAJIAN IBU-IBU DI DUSUN KEDUNGDOWO, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO Diajukan Kepada Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciAJARAN ETIKA JAWA DI PADEPOKAN PAYUNG AGUNG CILACAP
AJARAN ETIKA JAWA DI PADEPOKAN PAYUNG AGUNG CILACAP Oleh : Dewi Sri Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa dewisriwardani@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
Lebih terperinciMentalitas Jawa: Menghormati Diri dengan Unggah-ungguh (Oleh: Mulyanto)
Mentalitas Jawa: Menghormati Diri dengan Unggah-ungguh (Oleh: Mulyanto) 1. Pendahuluan Bahasa Jawa mempunyai beberapa dialek, di antaranya dialek Bagelen, dialek Solo-Yogya, Dialek Jawa Timur, dan Dialek
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK!
PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK! PENCIPTAAN KARYA DESAIN Oleh : Yusup Amy Purwadi NIM 0911932024 PROGRAM STUDI S-1 DISAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DISAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT
Lebih terperinciRAGAM TUTUR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SMA NEGERI 1 JUWANA TESIS
RAGAM TUTUR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SMA NEGERI 1 JUWANA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Psikologi dan Nilai Moral Roman Ketanggor dalam Trilogi Kelangan Satang Karya Suparto Brata
Analisis Psikologi dan Nilai Moral Roman Ketanggor dalam Trilogi Kelangan Satang Karya Suparto Brata Oleh: Hidayatul Mufidah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Hidayatulmufidah17@gmail.com
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat
181 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat Prabangkara karya Ki Padmasusastra menghasilkan beberapa temuan penting yang dapat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.
PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkah laku manusia dengan adanya norma-norma tertentu yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki beragam suku bangsa dan budaya. Budaya, dalam tulisan ini khususnya budaya Jawa, mengatur tingkah laku manusia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama anak, tempat anak meniru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama anak, tempat anak meniru perilaku orang tua. Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing, mengawasi, mengarahkan
Lebih terperinciPenggunaan Bentuk dan Jenis Honorifik Bahasa Jawa di Kabupaten Purworejo
Penggunaan Bentuk dan Jenis Honorifik Bahasa Jawa di Kabupaten Purworejo Oleh: Ari Fariza Ma rifati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa afaryza@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan serta pengalamannya kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia akan lumpuh dalam berkomunikasi,
Lebih terperinciSTANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SD/SDLB/MI PROVINSI JAWA TENGAH
STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SD/SDLB/MI PROVINSI JAWA TENGAH A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Sikap Pengetahuan Keterampilan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
Lebih terperinciSTANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA
STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA PROPINSI JAWA TIMUR BAB II STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan dua hal yang merupakan jawaban dari perumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Simpulan dari penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. : Yani Yuliyanti NIM : : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MENERUSKAN DIALOG DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DIALOG DENGAN TEKNIK BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIID SMP 1 WEDUNG KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciAloka Kompetensi aMendengarkan Teks
SILABUS Satuan Pendidikan : SMA/SMALB/SMK/MA Mata Pelajaran : Bahasa Kelas/Semester : X / 1 Tahun Pelajaran : 2011/2012 Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Mampu mendengarkan dan lisan memahami wacana
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
Meningkatkan Keterampilan Berbicara... (Dwi Santosa) 2.105 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN IMPROVING THE JAVANESE SPEAKING SKILL THROUGH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini.
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG KARTUN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG KARTUN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS IV SD N SENDOWO III, PENGKOL, NGLIPAR, GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam bentuk
Lebih terperinciKISI KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BAHASA JAWA
KISI KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BAHASA JAWA No Standar Guru (SKG) 1. Profesional Menguasai materi, struktur, konsep, Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Menggunakan ragam bahasa Jawa Ngoko
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. isinya. Beberapa pengkajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Peribahasa Jawa cukup banyak jumlahnya dan beraneka ragam isinya. Beberapa pengkajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ajaran moral yang cukup tinggi terkandung di dalamnya.
Lebih terperinciOleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciFENOMENA TINGKAT TUTUR DALAM BAHASA JAWA AKIBAT TINGKAT SOSIAL MASYARAKAT
FENOMENA TINGKAT TUTUR DALAM BAHASA JAWA AKIBAT TINGKAT SOSIAL MASYARAKAT Oleh : Bayu Indrayanto, S.S. PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK Sosiolinguistik merupakan perpaduan antara sosiologi dan linguistik (Alwasilah,
Lebih terperinciArah Pelestarian Bahasa Jawa Krama di Surakarta. Oleh. Sri Marmanto. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta
MR Arah Pelestarian Bahasa Jawa Krama di Surakarta Oleh Sri Marmanto Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Bahasa Jawa (BJ) adalah bahasa ibu (mother tongue ) dengan jumlah
Lebih terperinciNILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hendri Wiyono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo hendriwiyono11@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBahasa Jawa dan Pengajaran Bahasa
1 Bahasa Jawa dan Pengajaran Bahasa oleh Dwi Puspitorini 1 dpr@cbn.net.id 1. PENGANTAR Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah dengan jumlah penutur yang paling banyak. Menurut catatan, jumlah penutur bahasa
Lebih terperinci2016 PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA CIREBON DI KALANGAN GENERASI MUDA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu yang digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama masyarakat yang tinggal di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan sesama untuk memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk menyatakan pikiran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN BAHASA JAWA. Kelas/Semester : VIII/ Semester 1
SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA JAWA Nama Sekolah : SMP N 1 Piyungan Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Semester : III/ Semester 1 Alokasi Waktu : 34 Jam Kompetensi Inti: 1. Memahami pengetahuan (faktual,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dan
Lebih terperinciEtika dan Estetika Tembang Campursari Album VCD Karaoke Hits Campursari Volume 2 Oleh Cak Diqin
Etika dan Estetika Tembang Campursari Album VCD Karaoke Hits Campursari Volume 2 Oleh Cak Diqin Oleh: Wahyu Pamuji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ayuucci@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciTindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata
Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata Oleh: Abdul Kholiq Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kholiqabdul510@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciRagam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen
Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen Oleh: Marlina Werdiati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa marlinawerdiati89@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENGGUNAAN UNGGAH-UNGGUH BASA DALAM WACANA DIALOG KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENGGUNAAN UNGGAH-UNGGUH BASA DALAM WACANA DIALOG KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: TITIS MAYANGSARI K4211060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciEtika Jawa dan Gaya Bahasa dalam Antologi Crita Cekak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping karya S.T. Iesmaniasita
Etika Jawa dan Gaya Bahasa dalam Antologi Crita Cekak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping karya S.T. Iesmaniasita Oleh: Fadhilah Rozaq Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fadhilahrozaq@yahoo.com
Lebih terperinciKelas Tema Materi Waktu. P1 Sesrawungan Mendengarkan: mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi/suara dan atau bunyi bahasa
Kelas Tema Materi Waktu P1 Sesrawungan Mendengarkan: mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi/suara dan atau bunyi bahasa Juli - Agustus Berbicara : memperkenalkan diri menggunakan kalimat sederhana
Lebih terperinciKesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo
Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Oleh : Febry Puspita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrypuspita08@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata
Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Dwi Apriyanti Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dwiapriyanti02@gmail.com Abstrak:Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasai untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat. Ada dua cara untuk dapat melakukan
Lebih terperinciINTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK Budi Waluyo, Astiana Ajeng Rahadini, Favorita Kurwidaria, Dewi Pangestu Said 229 SEMNASBAHTERA
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI
IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinci