KAJIAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA KERETA API DAN TRUK ( Studi Kasus : Rute Pematang Siantar - Belawan ) TESIS MAGISTER Oleh : CHARLES SITINDAON NIM : 250 98 028 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001
ABSTRAK KAJIAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA KERETA API DAN TRUK (Studi Kssus: Rute Pematang Siantar-Belawan), Charles Sitindaon, 2001, Bidang Khusus Rekayasa Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Penelitian ini menitik beratkan pada transportasi barang dimana terdapat pasar yang tidak berimbang antara mode kereta api dan mode truk. Minas pengguna jasa untuk memilih moda kereta api lebih rendah dibanding mode truk. Berdasarkan hal ini dipandang penting untuk mengkaji perilaku pengirim barang. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model transportasi barang terutama komoditas agroindusri dari Pematang Siantar menuju Belawan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik stated preference (SP). Pertama-tama dengan mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi untuk komoditas agroindustri. Kemudian respon pengirim dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner SP. Berdasarkan data respon mengembangkan model yang dapat menjelaskan perilaku dalam memilih moda angkutan barang, menganalisa sensitifitas pemilihan moda yang dipengaruhi oleh atribut perjyanan dan atribut perjalanan. Hasil analisis dengan metode maximum likelihood menunjukkan bahwa faktor keamanan merupakan faktor utama untuk tujuan eksport, sedangkan untuk tujuan domestik faktor utamanya adalah faktor waktu dan biaya. Hasil analisis regressi menunjukkan bahwa faktor keamanan dan biaya merupakan faktor utama untuk tujuan eksport, sedangkan untuk tujuan domestik faktor utamanya adalah faktor waktu. Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah kemudahan akses ke terminal. Aplikasi kajian model rute Pematang Siantar-Belawan dengan skenario pembangunan jalan tol memberikan probabilitas pengguna angkutan truk meningkat 22.5% dengan metoda maximum likelihood dan 26.5% dengan analisis regressi. Dengan peningkatan jalan rel (rel ganda) memberikan probabilitas pengguna angkutan kereta api meningkat 15% dengan metoda maximum likelihood dan 12% dengan analisis regressi. Basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat untuk menentukan kebijaksanaan strategi pengembangan transportasi angkutan barang khususnya jaringan kereta api di Sumatera Utara.
ABSTRACT MODEL ANALYSIS OF FREIGHT TRANSPORTATION MODE CHOICE BETWEEN TRAIN AND TRUCK (Case Study: Pematang Siantar-Belawan Route), Sitindaon Charles, 2001, Magistrate Programme of Transportation Engineering, Civil Engineering Department, Bandung Institute of Technology Graduate Programme. This study emphasizes in freight transportation, which has unbalanced market between train mode and truck mode. The customers interest to choose train mode is lower than truck mode. For that reason, it is important to understand freight customers behaviour. This research develops freight transportation model particularly agricultural commodity transportation from Pematang Siantar to Belawan. The approach used in this research is a stated preference ( SP) technique. First at key factors that influence the mode choice for agricultural commodity transportation we identified. Then customers responses were gathered using SP questionnaire. Base on these response data we develop a model which explain of freight transportation mode choice behaviour, carry out sensitivity analysis of mode substitution influenced by service and expedition attributes. Analysis result by maximum likelihood method shows that safety factor is the primary factor for foreign destination. For domestic destination, cost and time factor is the primary factor. Meanwhile regression analysis shows that safety and cost factor is primary factor for foreign destination. For domestic destination, cost and time factor is the primary factor. Another key factor that must be considered is station accessibility. Study on Pematang Siantar-Belawan with toll road scenario gives probability that truck mode users will increase 22.5% (maximum Likelihood method) and 26.5% (regression analysis method). Study on double track scenario gives probability that train mode users will increase 15% (maximum likelihood method) and 12% (regression analysis method). This result is anticipated as an instrument to determine freight transportation strategic planning policy, especially train transportation in North Sumatra Region.