Metode Penyusunan BAB

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

Manfaat Evaluasi diri

STANDART MUTU AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO TAHUN 2014/2015

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DAN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) TAHUN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENSTRA DAN ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

ANALISIS KONDISI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Oleh : Tim Kelompok Kerja Penyusun Visi, Misi, Statuta, Renstra Universitas Dian Nuswantoro

DRAFT RENCANA STRATEGIS

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013

KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

BUKU STANDAR PENELITIAN

Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

S1 Manajemen. Visi. Misi

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

DOKUMEN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN

Widyat Nurcahyo, Analisa Atribut Yang Mempengaruhi Mutu Program Studi

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007

AKREDITASI INSTITUSI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN

Komentar dan Rekomendasi

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Manual Mutu Pengabdian

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

Perencanaan memang tidak menjamin keberhasilan dalam mengelola kompleksitas kehidupan usaha. Akan tetapi, bagi sebuah keberhasilan untuk dapat

Rencana Operasional

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

RENCANA KERJA (RENJA)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) CITRA MEDIKA SURAKARTA TAHUN

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 1 Pendahuluan Rencana strategi diperlukan sebagai instrumen untuk lebih mengarahkan tujuan lembaga yang akan dicapai dan bagaimana cara pencapaiannya. Renstra merupakan awal dari proses akuntabilitas program studi D III kebidanan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dokumen renstra ini memberikan gambaran yang jelas mengenai tindakan-tindakan dan pemikiran strategis lembaga. Hal ini memerlukan pemahaman secara transparan dan sistematis mengenai lingkungan internal dan eksternal program studi D III kebidanan dan juga mengenai semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap program studi. Renstra juga memfokuskan pada isu-isu penting dan tantangan yang dihadapi oleh program studi D III kebidanan serta membantu mengambil keputusan dalam menghadapi dan memberikan solusi terhadap permasalahan strategis. Renstra juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan untuk memformulasi dan mengkomunikasikan strategi yang diinginkan. Pengembangan renstra yang akan datang diarahkan kepada pemecahan masalahmasalah mendesak yang dihadapi oleh Institusi, seperti perbaikan lama masa studi, peningkatan IPK rata-rata lulusan, perbaikan rasio dosen terhadap mahasiswa, peningkatan kualitas proses belajar mengajar, peningkatan kuantitas sarana dan prasarana penunjang pembelajaran dan hal-hal terkait lainnya. Perbaikan kinerja secara menyeluruh tersebut pada akhirnya harus mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan Institusi yang telah ditetapkan.

BAB 2 Metode Penyusunan Penyusunan dokumen Renstra Program Studi D III Kebidanan AKADEMI KEBIDANAN SALMA ini didasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat agenda yang akan menjadi dokumen dasar penyusunan Renstra di lingkup Program Studi D III Kebidanan SALMA. Disamping itu Renstra Program Studi D III Kebidanan SALMA ini akan menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja (RK) Tahunan Program Studi D III Kebidanan SALMA dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Program Studi D III Kebidanan SALMA. Kedua rencana ini akan menjadi dasar penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) maupun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Pola pikir yang dipergunakan dalam penyusunan Renstra Program Studi D III Kebidanan SALMA 2013-2017 ini dilakukan dengan mengidentifikasi isu-isu strategi ( makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan) yang berkembang melalui analisis lingkungan eksternal dan internal yang menghasilkan beberapa pokok kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang dalam bidang pembangunan pendidikan. Setelah ditetapkan ukuran hasil berikut target yang ingin dicapai, maka dirumuskan inisiatif strategik dengan perspektif akreditasi BAN-PT. Dari inisiatif strategi tersebut, dirumuskan program yang kemudian diturunkan dalam kegiatan dan sub kegiatan tahunan. Selanjutnya pola pikir dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut.

1. Lingkungan Makro 2. Lingkungan Industri 3. Lingkungan Persaingan 1. Analisis Eksternal: Peluang dan Ancaman 2. Analisis Internal: Kekuatan dan Keterbatasan 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan (Goals) 4. Keyakinan Dasar (Norma Akademik 5. Nilai-Nilai Dasar (Norma Budaya Kerja) 1. Program (Outcomes) 2. Kegiatan (Outputs) 3. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 4. Anggaran Berbasis Kinerja Penyusunan Rencana Strategis Program Studi D III Kebidanan SALMA tahun 2013-2017 menggunakan perspektif beragam kinerja seperti. Di dalam logika Rencana Strategis B dibangun berdasarkan pada empat perspektif yaitu :

Perspektif ini menggambarkan bagaimana stakeholders akan memandang keberhasilan Program Studi D III Kebidanan SALMA dalam mengemban amanah sebagai suatu institusi pendidikan tinggi, Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan yang dilaksanakan Program Studi D III Kebidanan SALMA dalam menopang keberhasilan pencapaian perspektif stakeholders, Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat kualitas proses pelayanan yang dilaksanakan oleh Program Studi D III Kebidanan SALMA dalam menopang keberhasilan pencapaian perspektif keuangan dan stakeholders, Perspektif ini menggambarkan cara Program Studi D III Kebidanan SALMA mengembangkan kapasitas sumber daya manusia sehingga mampu menopang keberhasilan pencapaian perspektif proses internal, keuangan dan stakeholders. Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika perencanaan yang akan menjabarkan visi, misi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan memudahkan Program Studi D III Kebidanan dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah atau lima tahun kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan Program Studi D III Kebidanan SALMA yang terdiri atas tiga komponen yaitu: 1. Kerangka pengukuran kinerja Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas tahapan penetapan indikator kinerja, pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja. 2. Evaluasi kinerja Tahapan ini bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. 3. Analisis akuntabilitas kinerja

Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana strategis bisnisnya. Kondisi ini mengharuskan Program Studi D III Kebidanan mengevaluasi secara menyeluruh proses bisnisnya, termasuk renstra. Renstra yang disusun pada periode sebelumnya belum sepenuhnya mengarah pada strategi pencapaian seluruh standar kinerja yang dipersyaratkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Badan Akreditasi Nasional (BAN) mempersyar atkan tujuh standar kinerja, yang meliputi: Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi program studi untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya pewujudannya, dipahami dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis, sekuen dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur fikir (logika) yang secara akademik wajar. Strategi yang dirumuskan didasari analisis kondisi yang komprehensif, menggunakan metode dan instrumen yang sahih dan andal, sehingga menghasilkan landasan langkah-langkah pelaksanaan dan kinerja yang uruturutannya sistematis, saling berkontribusi dan berkesinambungan. Kesuksesan di salah satu sub-sistem berkontribusi dan ditindaklanjuti oleh sub-sistem yang seharusnya menindaklanjuti. Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar visi, bukan mimpi dan hiasan ( ). Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan pewujudan visi. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian, rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi yang bersangkutan. Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu program studi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi sebagai kunci penting bagi keberhasilan program studi dalam menjalankan misi pokoknya: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Tata pamong program studi harus mencerminkan pelaksanaan dan mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi. Kepemimpinan program studi harus secara efektif memberi arah, motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang dikembangkan. Sistem pengelolaan harus secara efektif dan efisien melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan, dan pengawasan. Sistem penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan pada semua rangkaian sistem manajemen mutu ( dalam rangka pemuasan pelanggan ( ). Standar ini adalah acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. Program studi harus memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu yang terintegrasi. Program studi harus menempatkan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan oleh program studi. Program studi harus berpartisipasi secara aktif dalam sistem perekrutan dan seleksi calon mahasiswa agar mampu menghasilkan input mahasiswa dan lulusan bermutu. Program studi harus mengupayakan akses layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat. Program studi harus mengelola lulusan sebagai produk dan mitra perbaikan berkelanjutan program studi. Program studi harus berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan dan pendayagunaan alumni. Standar ini adalah acuan keunggulan mutu sumberdaya manusia yang andal dan mampu menjamin mutu penyelenggaraan program studi, melalui program akademik sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Program studi harus mendayagunakan sumberdaya manusia yang meliputi dosen dan tenaga kependidikan yang layak, kompeten, relevan dan andal. Dosen merupakan sumberdaya manusia utama dalam proses pembentukan nilai tambah yang bermutu pada diri mahasiswa yang dibimbingnya, bagi bidang ilmu yang diampunya, dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin mutu dosen dan tenaga kependidikan yang bermutu baik, program studi harus memiliki kewenangan dan pengambilan keputusan dalam seleksi, penempatan, pengembangan karir yang baik. Program studi harus memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk menjamin mutu pengelolaan program akademik. Standar ini adalah acuan keunggulan mutu kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik di tingkat program studi. Kurikulum yang dirancang dan diterapkan harus mampu menjamin tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum harus mampu menyediakan tawaran dan

pilihan kompetensi dan pengembangan bagi pebelajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Proses pembelajaran yang diselenggarakan harus menjamin pebelajar untuk memiliki kompetensi yang tertuang dalam kurikulum. Suasana akademik di program studi harus menunjang pembelajar dalam meraih kompetensi yang diharapkan. Dalam pengembangan kurikulum program, proses pembelajaran, dan suasana akademik, program studi harus kritis dan tanggap terhadap perkembangan kebijakan, peraturan perundangan yang berlaku, sosial, ekonomi, dan budaya. Standar ini adalah acuan keunggulan mutu pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan program akademik. Sistem pengelolaan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi harus menjamin kelayakan, keberlangsungan, dan keberlanjutan program akademik di program studi. Agar proses penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh program studi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, program studi harus memiliki akses yang memadai, baik dari aspek kelayakan, mutu maupun kesinambungan terhadap pendanaan, prasarana dan sarana, serta sistem informasi. Standar pendanaan, prasarana dan sarana serta sistem informasi merupakan elemen penting dalam penjaminan mutu akreditasi yang merefleksikan kapasitas program studi didalam memperoleh, merencanakan, mengelola, dan meningkatkan mutu perolehan sumber dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang diperlukan guna mendukung kegiatan tridharma program studi. Tingkat kelayakan dan kecukupan akan ketersediaan dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang dapat diakses oleh program studi sekurang-kurangnya harus memenuhi standar kelayakan minimal. Program studi harus terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan ketersediaan sumberdaya yang menjadi landasan dalam menetapkan standar pembiayaan, prasarana dan sarana serta sistem informasi. Program studi harus berpartisipasi aktif dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan untuk mencapai target kinerja yang direncanakan (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). Program studi harus memiliki akses yang memadai untuk menggunakan sumber daya guna mendukung kegiatan tridharma program studi. Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penelitian, pelayanan dan/atau pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang diselenggarakan untuk dan terkait dengan pengembangan mutu program studi. Kelayakan penjaminan mutu ini sangat dipengaruhi oleh mutu pengelolaan dan pelaksanaannya. Sistem pengelolaan pendidikan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama harus terintegrasi dengan penjaminan mutu program studi untuk mendukung terwujudnya visi, terselenggaranya misi, tercapainya tujuan, dan keberhasilan strategi perguruan tinggi yang bersangkutan. Agar mutu penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh program studi dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, dilaksanakan

secara efektif dan efisien, program studi harus memiliki akses yang luas terhadap penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, internal maupun eksternal. Standar ini merupakan elemen penting dalam penjaminan mutu akreditasi program studi yang merefleksikan kapasitas dan kemampuan dalam memperoleh, merencanakan (kegiatan dan anggaran), mengelola, dan meningkatkan mutu penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Program studi harus berpartisipasi aktif dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama pada tingkat perguruan tinggi. Program studi memiliki akses dan mendayagunakan sumberdaya guna mendukung kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Dengan mempertimbangkan optimalisasi implementasi renstra dan karakteristik perguruan tinggi, maka Program Studi D III Kebidanan mempertajam empat perspektif tersebut menjadi tujuh perspektif di atas. Keuangan Pembiayaan, Sarana Dan Prasarana, Serta Sistem Informasi Pelanggan 1. Mahasiswa Dan Lulusan 2. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, Dan Kerjasama Proses Internal 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Serta Strategi Pencapaian 2. Tata Pamong, Kepemimpina, Sistem Pengelolaan, Dan Penjaminan Mutu 3. Kurikulum, Pembelajaran, Dan Suasana Akademik Pembelajaran Pertumbuhan dan Sumber Daya Manusia Dokumen Renstra Program Studi D III Kebidanan SALMA 2013-2017 ini mengacu pada:

1. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana setiap instansi pemerintah sampai dengan tingkat eselon II mempunyai Perencanaan Strategik tentang program-program utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Perencanaan strategik yang dimaksud mencakup: (1) Uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi; (2) Uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi; (3) Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut. 2. Peraturan Presiden RI nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004 2009 dimana dalam Bab 35 Kaidah Pelaksanaan pada butir 2 disebutkan bahwa Kementerian, departemen, lembaga pemerintah non departemen berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga. Dengan berdasar pada kedua hal di atas maka sistematika penulisan Renstra Program Studi D III Kebidanan SALMA adalah sebagai berikut: Daftar Isi Bab 1: Pendahuluan Bab 2: Metode Penyusunan Bab 3: Evaluasi Kinerja Tahun Sebelumnya Bab 4: Analisis Kondisi dan Asumsi-asumsi Bab 5: Rencana Strategis Program Studi D III Kebidanan 2013-2017 Bab 6: Indikator capaian program-program strategi Bab 7: Penutup Penyusunan Rencana Strategis Program Studi D III Kebidanan SALMA menggunakan berbagai asumsi. Rencana Strategis Program Studi D III Kebidanan SALMA tahun 2013 2017 didasarkan pada asumsi yang bersifat makro dan mikro yang dapat diidentifikasi.

Asumsi makro yang telah diidentifikasi oleh Program Studi D III Kebidanan SALMA adalah: 1. Pertumbuhan Ekonomi, 2. Tingkat Inflasi, 3. Nilai tukar rupiah, 4. Pertumbuhan penduduk, Asumsi mikro yang dapat kami identifikasi adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pertumbuhan minat mahasiswa 2. Tingkat kelulusan mahasiswa

BAB 3 Evaluasi Kinerja Tahun Sebelumnya Kinerja birokrasi pelayanan kesehatan seperti halnya di Program Studi D III Kebidanan SALMA menjadi isu kebijakan yang makin strategis karena perbaikan kinerja birokrasi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan kesehatan manusia. Perbaikan kinerja birokrasi pelayanan di Program Studi D III Kebidanan SALMA diharapkan akan meningkatkan SALMA di mata masyarakat karena dengan kualitas pelayanan yang semakin baik, maka kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun. Meningkatkan Kualitas Hasil Pendidikan, hasil penelitian dan peran serta lembaga pendidikan dalam program riil penanganan masalah kesehatan Meningkatnya Jumlah Lulusan yang Mendapatkan Pekerjaaan/ Berusaha di Masyarakat (1.1.1) 1 Persentase lulusan yang dapat berkerja atau berusaha

Meningkatnya produktivitas, mutu dan relevansi hasil penelitian sesuai dengan perkembangan masyarakat (1.2.1) : 1 Persentase publikasian hasil penelitian bidang akademik 0% 0% 2 Persentase publikasian hasil penelitian bidang sosial kemasyarakatan 0% 0% Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pemanfaatan Sumber Daya Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan (2.1.1) Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 1 Unit cost pendidikan per mahasiswa per tahun

Menjaga dukungan pendanaan dari pemerintah dan mitra dalam negeri ( 2.3.2) Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 2011 2012 1. Persentase pembiayaan dari mahasiswa terhadap total anggaran Program studi kebidanan Peningkatan kualitas proses layanan secara berkelanjutan yang berorientasi pelanggan Meningkatnya kualitas pelayanan Program Studi D III Kebidanan SALMA dalam bidang akademik dan non akademik (3.1.1) Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 2011 2012 1 Indeks kepuasan mahasiswa terhadap seluruh pelayanan akademik Program Studi D III Kebidanan 2 Indeks kepuasan alumni dan atau masyarakat terhadap pelayanan non akademik

Meningkatnya penerapan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan akademik ( 3.1.2) Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 2011 2012 1 Persentase daya serap kurikulum yang sesuai dgn perkembangan kebutuhan akademik Terpenuhinya lulusan diploma yang berprestasi dan tepat waktu ( 3.1.3) Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 2011 2012 1 Persentase yang lulus dengan rata-rata masa pendidikan 3 tahun 94% 84% 2 Persentase yang lulus dengan IPK 3,00 46,4% 63,7% Meningkatnya kapabilitas dan kompetensi pegawai Meningkatnya kinerja pegawai (4.1.1)

Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 2011 2012 1 Persentase dosen yang mengajar sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikannya 100% 2 Rasio komposisi dosen per mahasiswa 17,4% 3 Rasio jumlah pegawai atau staf struktural dan atau administrasi per mahasiswa 4 Persentase pegawai/ staf struktural dan/ atau administrasi yang dapat menduduki jabatan dan/ atau melaksanakan tugas sesuai dengan keahliannya 5 Persentase pegawai yang berkinerja baik 6 Persentase dosen yang mendapatkan predikat baik dari hasil evaluasi mengajar 7 Persentase pejabat struktural yang berkinerja baik dari hasil pengukuran kinerja individual 8 Persentase pegawai/ staf yang berpredikat baik dari hasil pengukuran kinerja individual

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi/ ketatausahaan kepada pegawai ( 4.2.1) Tingkat keberhasilan pencapaian sasaran tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan tingkat capaian sebagai berikut: 2011 2012 1 Indeks kepuasan pegawai atas pelayanan keuangan 2 Indeks kepuasan pegawai atas pelayanan kepegawaian 3 Indeks kepuasan pegawai atas pelayanan umum 4 Indeks kepuasan pegawai atas pelayanan informasi dan pengelolaan data elektronik Pendapatan yang dikelola oleh Program Studi D III Kebidanan Salma sebagai sebuah Badan Layanan Umum yang bersumber murni dari pendapatan pembayaran SPP, DPP dan Praktekum mahasiswa. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dikelola oleh Program Studi D III Kebidanan Salma terdiri penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan akademik (eks PP 47 tahun 2004), yaitu; penerimaan dari SPP, DPP, dan Praktikum.

No Indikator Sasaran (Intermediate Outcomes) Capaian % 2011 2012 1 2 3 Jumlah Pendapatan BLU Belanja Operasi Belanja gaji dan tunjangan Belanja Barang Belanja Jasa Belanja pemeliharaan Belanja Perjalanan Belanja Penyediaan barang dan Jasa BLU lainnya Belanja Modal Belanja Modal Peralatan dan mesin Belanja Bangunan Belanja Modal fisik lainnyaainnya Dalam upaya mewujudkan perbaikan kinerja sivitas akademika Program Studi D III Kebidanan, berbagai hasil telah dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi bidang akademik, ketenagaan, fasilitas pendidikan, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, organisasi dan manajemen, kemahasiswaan, kerjasama nasional dan internasional, serta pembiayaan. Berdasarkan data yang terhimpun dalam dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) terungkap bahwa seluruh program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Berdasarkan seperangkat indicator yang telah dirumuskan diperoleh nilai rata-rata pencapaian tujuan sebesar 100% (skala nilai capaian 0-100), dan ini tergolong kategori Berhasil. Namun di lain pihak, disadari masih ditemukan beberapa persoalan yang perlu penanganan secara lebih sistematis, terutama yang berkaitan dengan permasalahan berikut: 1. Pengembangan SDM yang memiliki daya dukung terhadap peningkatan kinerja;

2. Peningkatan mutu pendidikan sesuai ketentuan perundangan baru dalam kerangka penguatan daya saing lulusan; 3. Peningkatan wawasan keilmuan, kepribadian, profesionalisme, dan kompetensi sosial, sebagai dasar untuk membangun budaya kerja 4. Peningkatan fasilitas pendidikan untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan standar nasional dan internasional; 5. Peningkatan ketertiban, keamanan, kebersihan dan kenyamanan untuk mewujudkan kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah, dan religius; 6. Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi negeri/swasta dan lembaga pemerintah, dalam dan luar negeri untuk memperkuat citra keilmuan program studi; 7. Penggalian dana dari berbagai sumber, baik konvensional maupun inkonvensional; 8. Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam berbagai program pengembangan bidang akademik, penelitian pengabdian kepada masyarakat dan kemahasiswaan; 9. Perluasan informasi kesempatan kerja bagi lulusan; 10. Peningkatan kemampuan lobi dan pemanfaatan peluang pada tingkat local, nasional dan internasional. Program Studi D III Kebidanan dihadapkan pada persoalan yang kompleks, mengingat kondisi dan karakteristik mahasiswanya yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah. Dengan demikian, pendapatan program studi dari masyarakat yang bersumber dari SPP belum merupakan andalan utama. Jumlah peminat masuk Program Studi D III Kebidanan setiap tahun rata-rata 100 pelamar. Lulusan Program Studi D III Kebidanan rata-rata 50 orang per tahun dan hanya sekitar 20% yang diserap di lembaga kerja pemerintah. Hal ini menunjukkan terbatasnya kesempatan kerja bagi lulusan Program Studi D III Kebidanan untuk menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), sehingga diperlukan adanya penguatan pelatihan ketrampilan atau entrepreneurship secara sistematis dan intensif pasca perkuliahan sebelum terjun ke masyarakat. Kebijakan untuk menambah sumber pendapatan melalui peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima berdampak pada semakin melemahnya daya dukung fasilitas belajar, terutama ruang-ruang perkuliahan. Keterbatasan infrastruktur untuk mengakomodasi pengalaman belajar pada gilirannya memperlemah proses belajarmengajar. Hal ini tercermin dari kecilnya jumlah curahan waktu mahasiswa untuk aktif belajar, disamping implementasi system kredit semester pelatihan ketrampilan atau entrepreneurship yang belum mencapai bebanbelajar optimal.

Kecenderungan di atas diperkirakan akan terus berlanjut pada sekitar lima tahun mendatang, yang antara lain disebabkan Karena lemahnya daya beli orangtua terhadap pendidikan akibat krisis ekonomi yang belum pulih, sehingga program beasiswa bagi mahasiswa miskin masih sangat menjadi andalan. Ciri kependudukan di Indonesia yang ditandai dengan besarnya prosentase kelompok usia muda berpengaruh terhadap penignkatan arus siswa pendaftar. Upaya program studi untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia hingga 20-25% terbentur pada keterbatasan kemampuan orang tua dan mahasiswa, serta pelayanan program studi. Dengan demikian, persoalan perluasan layanan untuk menjangkau perluasan penyelenggaraan program nasional memerlukan perhatian serius dan perlu terus diupayakan. Dalam kaitan itu, modernisasi kampus merupakan sebuah prasyarat bagi pencapaian tujuan yang diharapkan. Termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan teknologi informasi. Namun, faktor transaksi antara pendidik dan peserta didik tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi informasi, sehingga kedudukan tenaga kependidikan tetap strategis. Pemutakhiran model pembelajaran dan penyegaran substansi merupakan tuntutan yang mendesak dan hanya dapat dicapai apabila didukung oleh hasil penelitian inovatif. Jumlah dosen Program Studi D III Kebidanan yang berkualifikasi pendidikan S2 masih sangat kurang sedangkan dosen dengan pendidikan S2 merupakan sumber daya potensial untuk mendukung pengembangan program studi. Tetapi, hal ini akan jadi motivasi buat dosen AKBID Salma untuk melanjutkan pendidikannya. Apabila ketenangan itu tidak dapat dikonsolidasi, program studi akan menghadapi sebuah paradox: yakni peningkatan kualifikasi dosen tidak diiringi dengan peningkatan kontribusinya kepada pengembangan program studi. Dengan demikian, program studi menghadapi gangguan dalam system pendayagunaan ketenagaan yang apabila dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan akibat yang sangat fatal. Persoalan kompleks lainnya terkait dengan system penghargaan dan kendali kinerja pegawai, baik dosen maupun pegawai administrasi. Adanya Pengukuran Indeks Kinerja Dosen yang telah berjalan selama dua semester belum dibarengi dengan adanya sistem reward yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan dukungan pendanaan yang masih sangat minim. Apabila diinginkan kenaikan insentif rata-rata Rpx,- per hari setiap bulannya, misalnya, maka program studi perlu menyediakan dana sekurang-kurangnya Rpx er bulan; jadi setiap tahunnya program studi mengeluarkan anggaran sebesar Rp. Program Studi D III Kebidanan sesungguhnya memiliki potensi untuk menjawab tantangan tersebut di atas. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pemanfaatan potensi yanga ada dengan cara menjual potensi yang dimiliki Program Studi D III Kebidanan atau peningkatan kerja sama dengan mitra usaha seperti BMT dan membuka usaha baru seperti membuka kantin dan koperasi program studi. Dengan demikian, peningkatan mutu pendidikan selama tiga tahun

mendatang yang didukung oleh modernisasi manajemen kampus tuntutan yang tidak bias ditawar-tawar lagi. 1. Presentasi publikasi hasil penelitian bidang sosial kemasyarakatan dirasa masih relatif kurang maksimal karena disamping budaya penelitian kurang maksimal tidak semua dosen mempunyai jurnal penelitian, untuk itu perlu digalakan budaya menulis dan meneliti dikalangan dosen dan mahasiswa di lingkungan Program Studi D III Kebidanan 2. Program penyelesaian kegiatan penanggulangan masalah sosial belum maksimal karena program studi belum mempunyai sarana dan fasilitas yang digunakan untuk menangani masalah sosial kemasyarakat misalnya seperti : LBH, Klinik Keluarga Sakinah, Siyasah Corner, Forum kajian Hukum Bisnis dan masih banyak lainnya. Untuk itu kedepan Program Studi D III Kebidanan harus memfasilitasi kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan; 3. Masih kurangnya kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan non akademik misalnya kebersihan lingkungan kampus (WC, KM dan tempat parkir), untuk itu ke depan perlu ditinjau kembali kontrak kerja dengan rekanan mengenai cleaning service dengan cara swakelola; 4. Belum seimbangnya antara tuntutan kemajuan program studi dengan SDM yang ada, sehingga perlu digarap SDM yang ada, agar lebih maksimal; 5. Agar tercapai masa studi yang 3 tahun perlu adanya strategi pembelajaran yang lebih cepat tanpa meninggalkan aspek kualitas; 6. Sumber daya manusia yang mengelola masih relatif terbatas, baik keahlian/skill maupun kompetensinya khususnya dalam bidang kesehatan. 7. Program akademik yang berkaitan dengan SIA juga dipandang belum berjalan optimal, biarpun sudah ada server baru namun masih banyak kendala, khususnya setiap registrasi/herrigistrasi sering tidak berfungsi dengan baik, sehingga menghambat pelayanan akademik kepada mahasiswa. Untuk itu perlu koordinasi yang lebih intensif antara fakultas dengan Pusat Komunikasi Sistem Informasi maupun Bagian Akademik Pusat Administrasi Universitas (PAU) sehingga kendala yang dihadapi dapat diatasi.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Program Studi D III Kebidanan dan Hukum ditunjang dengan anggaran dari DIPA BLU UNIVERSITAS ABDURRAB yaitu dari SPP mahasiswa dan dana DPP. Dari anggaran yang ada tahun 2012 sebagian besar dapat direalisasi dengan baik yang mencapai...hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Namun bukan berarti tidak ada kendala, adapun kendala yang dihadapi dari aspek keuangan adalah: a. Masih ada sebagian kegiatan yang pelaksanaannya dipandang mendadak sehingga sulit untuk memprediksi permintaan uang persediaan pada bagian keuangan, untuk perlu koordinasi sebulan sebelum pelaksanaan kegiatan dengan cara mengajukan proposal; b. Bahwa dalam mempertanggungjawabkan keuangan perlu adanya buktibukti pengeluaran keuangan, untuk itu setiap ada kegiatan disamping melaporkan hasil kegiatan kepada direktur juga dilengkapi bukti-bukti pengeluaran uang disertai dengan nota atau bukti pengeluaran lain yang sah.

BAB 4 Analisis Kondisi dan Asumsiasumsi Untuk merumuskan rencana strategis yang mampu menjawab tantangan lingkungan internal dan eksternal, Program Studi D III Kebidanan Salma telah melakukan proses evaluasi diri. Evaluasi diri pada intinya mengevaluasi kemampuan Program Studi D III Kebidanan Salma untuk menjalankan visi misi berdasar kekuatan dengan melihat kelemahan dan peluang di pendidikan tinggi sembari mengatasi ancaman yang datang kepada organisasi. Untuk meninjau keberadaan Program Studi D III Kebidanan Salma, maka dirasa perlu untuk melakukan evaluasi diri. Evaluasi diri ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal Program Studi D III Kebidanan Salma yang dianggap dapat menghambat (baik berupa ancaman maupun kelemahan) dan pelaksanaan program yang diduga dapat mendukung (baik sebagai peluang maupun kekuatan). Evaluasi-diri dilaksanakan Program Studi D III Kebidanan Salma dengan cara menilai, menelaah dan menganalisis keseluruhan sistem kerja, yang mencakup,, Evaluasi berdasarkan data, informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan komponen-komponen sistemik dari seluruh penyelenggaraan Program Studi D III Kebidanan Salma. Berdasarkan analisis, faktor Internal yang bisa menjadi kekuatan atau kelemahan bagi Program Studi D III Kebidanan Salma adalah: 1. Perubahan Salma sebagai instansi Pemerintah yang menerapkan PPK-BLU (perubahan dari keterbatasan ke otonomi dalam mengelola akademi). 2. Program Studi D III Kebidanan saat ini memiliki 12 dosen. 3. Program Studi D III Kebidanan memiliki fasilitas perkantoran, perkuliahan, laboratorium computer serta laboratorium keperawatan dasar dan kebidanan.

4. Komitmen dari segenap pimpinan Program Studi D III Kebidanan untuk mengembangkan. 5. Adanya kemitraan MoU dalam negeri, baik yang sedang maupun yang akan berjalan. 6. Tidak tersedianya infrastruktur ICT di kampus dalam modernisasi system pembelajaran, on-line management, e-learning dan virtual library, sehingga mutu proses dan hasil pembelajaran akan smekain meningkat, efektif dan efisien. 7. Belum terakreditasi program studi Kredibilitas Program Studi D III Kebidanan yang cukup memadai sebagai penyelenggara pendidikan dengan system penjaminan mutu yang telah berjalan. 8. Peluang kerja lulusan di instansi pemerintahan dan swasta relative terbuka. 9. Alumni yang tersebar di berbagai bidang profesi. 10. Sistem manajemen Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kemahasiswaan serta perkantoran yang belum optimal, sehinga uniti manajemen tidak berjalan efisien. 11. Dana yang berasal dari pemerintah dan yang terhimpun dari masyarakat masih jauh dari memadai. Unit cost rata-rata per mahasiswa per tahun di Negara maju mencapai Rp 80 juta, sementara di Indonesia hanya Rp 18 juta,. Untuk mahasiswa Program Studi D III Kebidanan, unit cost rata-rata mahasiswa per tahun baru sebesar Rp 5,6 juta (30%). 12. Program Studi D III Kebidanan memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik berupa kepakaran para dosen, lembaga non structural maupun sarana prasarana kampus. 13. Mobilisasi SDM untuk menjalankan visi dan misi Program Studi D III Kebidanan sebagaimana yang diharapkan menuntut peningkatan kesejahteraan yang memadai. 14. Belum lengkapnya parameter dan pedoman penjaminan mutu (quality assurance) memerlukan kegiatan khusus pengembangannya. 15. Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sebuah lembaga BLU, dan nilai inti yang terkait dengan etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi dalam konteks Tridharma Perguruan Tinggi belum terbangun. 16. Rendahnya tingkat kesejahteraan yang disebabkan oleh system penggajian PNS dan kondisi ekonomi Negara mengharuskan Program Studi D III Kebidanan melakukan revitalisasi kebijakan peningkatan kesejahteraan dalam rangka meningkatkan mutu kinerja program studi. (internal) 17. Rendahnya persentase dosen berkualifikasi guru besar, pendidikan S3, dan tidak seimbangnya penyebaran tugas dan perannya menyebabkan rendahnya daya dukung SDM terhadap peningkatan mutu kinerja program studi. Internal

Faktor Eksternal yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi keberlangsungan Program Studi D III Kebidanan UNIVERSITAS ABDURRAB adalah: 1. Otonomi PT yang memungkinkan Program Studi D III Kebidnan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga di dalam maupun luar negeri secara langsung. 2. Undang-Undang tentang Guru dan Dosen serta PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang member peluang kepada Program Studi D III Kebidanan untuk memaksimalkan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. 3. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN yang memberi peluang kepada Program Studi D III Kebidanan untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 4. Tawaran beasiswa untuk studi lanjut S2/S3 serta bantuan riset dalam maupun luar negeri bagi dosen dan mahasiswa yang memungkinkan Program Studi D III Kebidanan dapat memacu akselerasi pengembangan kualitas SDM-nya. 5. Disiplin hukum dan kesyari ahan semakin dibutuhkan. 6. Biaya operasional anggaran pendidikan yang rendah dari pemerintah, sehingga mengharuskan Program Studi D III Kebidanan menggali sumber dana tambahan. 7. Problem sosial yang tumbuh semakin kompleks dewasa ini mengharuskan perolehan dana penelitian sangat terbatas karena kurangnya proposal penelitian yang kompetitif. 8. Peta kebutuhan daerah yang dapat dijadikan dasar bagi Program Studi D III Kebidanan dalam menyusun program pengabdian pada masyarakat belum teridentifikasi dengan baik. 9. Transisi demokrasi dan perubahan system politik nasional tidak diimbangi dengan kesiapan pendidikan politik melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan, sehingga mengurangi nilai edukatif program Ormawa dan alumni sebagai bagian dari asset pendidikan fakultas. 10. Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas fakultas menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar internasional, kesiapan SDM, dan system manajemen yang handal. 11. Modernisasi, liberalisasi dan kapitalisasi dunia bisnis yang bersifat global menuntut Program Studi D III Kebidanan untuk dapat mengembangkan bisnis yang bersifat nirlaba untuk mendukung kapasitas dan kapabilitas fakultas. 12. Perkembangan budaya, peradaban dunia dan menurunnya moralitas bangsa mengharuskan Program Studi D III Kebidanan memperkuat komitmen untuk memperkokoh soft skill sebagai dasar untuk mewujudkan kampus yang edukatif, ilmiah dan religius.\

13. Adanya penurunan minat masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi di pekanbaru dikarenakan berbagai faktor, sehingga mengharuskan Program Studi D III Kebidanan melakukan revitalisasi system komunikasi dan informasinya. 14. Kompetitor yang semakin ketat.. Tahap ini mencakup: a. Pemetaan sasaran evaluasi b. Penelaahan masukan, lingkungan, program, proses dan keluaran. c. Pengkajian baku mutu eksternal d. Pengumpulan fakta dan opini. e. Pembahasan hasil evaluasi-diri dengan berbagai pihak terkait. f. Penyusunan dan penyebarluasan laporan kepada pihak terkait. g. Pemanfaatan hasil evaluasi-diri untuk perbaikan dan peningkatan mutu, perencanaan dan pengembangan program, persiapan evaluasi eksternal (akreditasi), dan penjaminan mutu internal. Hasil analisis SWOT dimanfaatkan untuk menyusun strategi pemecahan masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan mutu program secara berkelanjutan. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan, dan peluang lebih baik dari ancaman, maka strategi pengembangan sebaiknya diarahkan kepada perluasan/pengembangan program, sedangkan jika kekuatan lebih kecil dari kelemahan, dan peluang lebih kecil dari ancaman, maka seyogianya strategi pengembangan lebih ditekankan kepada upaya konsolidasi ke dalam, melakukan penataan organisasi secara internal dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, dan mereduksi kelemahan di dalam dan ancaman dari luar. Program Studi D III Kebidanan Universitas Abdurrab Pekanbaru berpotensi berkembang menjadi institusi yang mengembangkan ilmu kebidanan. Untuk mengetahui potensi ini, maka diperlukan analisis berdasarkan pengamatan internal dan eksternal organisasi. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah Analisis (SWOT). dan adalah analisis faktor-faktor internal Program Studi D III Kebidanan. dan adalah analisis faktor-faktor eksternal Program Studi D III Kebidanan. Output analisis SWOT adalah matriks strategi yang dapat digunakan oleh Program Studi D III Kebidanan.

Proses Penyusunan Perencanaan Program Studi D III Kebidanan menggunakan analisis SWOT yang dimulai dari tahap pengumpulan data, selanjutnya ke tahap analisis, dan terakhir tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini, analisis diarahkan pada pengumpulan informasi tentang Program Studi D III Kebidanan. Proposal ini telah memuat informasi tentang Program Studi D III Kebidanan. Informasi tersebut menjadi dasar dalam penyusunan analisis SWOT. Informasi yang dihasilkan akan dipilah menjadi empat bagian utama, yaitu peluang ( ), tantangan ( ), kekuatan ( ), dan kelemahan (). Berikut ini identifikasi unsur-unsur evaluasi diri yang terdiri dari tujuh komponen. Dari identifikasi faktor-faktor internal tersebut, maka ditentukan faktorfaktor yang dianggap harus menjadi prioritas dan ditentukan faktor mana yang menjadi kekuatan atau kelemahan, peluang atau ancaman. Tabel berikut menyajikan hasil análisis faktor-faktor prioritas. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya Keberadaan dan pemanfaatan Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program Kerjasama dengan instansi yang relevan Kegiatan ekstra-kurikuler Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi) Pelayanan untuk mahasiswa Hasil pembelajaran Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa) Pengembangan staf

Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi) Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga Mengajar Keikutsertaan dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus Hasil pembelajaran Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan Sistem alokasi dana Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat bersama dosen dan mahasiswa Kualitas dan kurun waktu penyelesaian karya tulis ilmiah (termasuk proses penulisan karya tulis ilmiah dan pembimbingannya) Hasil kerjasama yang saling menguntungkan B. Tahap Analisis a. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga perlu dievaluasi karena visi harus selalu sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan terkini. b. Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga. Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga perlu dievaluasi karena terkait dengan keberadaan Prodi D-III Kebidanan. c. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan

merupakan turunan dari misinya perlu dievaluasi terkait dengan keberadaan Prodi D-III Kebidanan. d. Perencanaan program jangka panjang (Rensra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan program. Keterlibatan Prodi D-III Kebidanan dalam perumusan perencanaan program jangka panjang juga perlu dievaluasi dengan alasan bahwa unit pelakasana akademis dari rensra adalah Prodi D-III Kebidanan. e. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (internet). Universitas perlu mengevaluasi keberadaan fasilitas internet untuk mendukung proses pendidikan yang ada. Internet bisa menjadi salah satu alat/ media untuk mendukung proses pembelajaran di Prodi D-III Kebidanan. f. Kegiatan ekstra-kurikuler. Kegaiatan ekstra kurikuler yang ada di Prodi D-III Kebidanan perlu untuk selalu ditingkatkan dengan menambah kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya. g. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi). Keberlanjutan minat calon mahasiswa baru setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan tim marketing universitas yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Minat calon mahasiswa meningkat juga dikarenakan oleh informasi dari alumni yang sudah bekerja dan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan setiap tahunnya. h. Pelayanan untuk mahasiswa. Pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa berupa bimbingan akademik setiap minggu dan peningkatan hard-skill melalui bimbingan lisensi. i. Hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran perlu dievaluasi agar kompetensi yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan / sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Hal utama yang perlu dievaluasi adalah latar belakang mahasiswa yang akan diterima pada Prodi D-III Kebidanan. j. Profil dosen dan tenaga pendukung: muyu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa). Pelu dievaluasi kembali rasio dosen-mahasiswa, yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Untuk pembimbing akademik dengan rasio 1:18-20. Kualifikasi dosen juga perlu dievaluasi, sesuai dengan peraturan DIKTI, bahwa pengajar diploma minimal S2. k. Pengembangan staf. Pengembangan staf perlu dievaluasi kembali, karena penting untuk kemajuan Prodi D-III Kebidanan dan untuk pengembangn ilmu pengetahuan. l. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi). Struktur dan isi kurikulum sudah sesuai dengan kurikulum nasional. m. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga. Kurikulum lokal sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga. Misalnya mata kuliah leadership, labskill, etika umum, mata kuliah yang bersifat keilmuan dan teknologi. n. Mengajar. Perlu dievaluasi penggunaan teknologi informasi seperti internet dalam proses belajar mengajar sebagai penunjang. o. Keikursertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, dan eksibisi) di kampus. Perlu ditingkatan keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik seperti seminar dan simposium.

p. Hasil pembelajaran. Kompetensi yang didapatkan belum sesuai dengan yang diharapkan, karena latar belakang pendidikan calon mahasiswa baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan. q. Sistem alokasi dana. Pengelolaan keuangan berfokus pada Universitas. Perlu dievaluasi tentang sistem alokasi dana penyelenggaraan kegiatan, karena program yang baik perlu ditunjang oleh ketersediaan dana dan ketepatan waktu penyediaan dana. r. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan. Ruang kuliah, laboratorium, dan perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, tetapi buku-buku perpustakaan dan alat-alat laboratorium yang mendukung pembelajaran perlu ditambah dan diperbaiki. Ruang kerja dosen perlu dievaluasi karena kurang memadai, sehingga menyulitkan untuk melayani mahasiswa dengan baik. s. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana perlu evaluasi. Ruang pelayanan tata usaha masih menyatu dengan ruang dosen, sehingga agak menyulitkan untuk melayani mahasiswa dengan baik. t. Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat bersama dosen dan mahasiswa. Kegiatan penelitian perlu diupayakan. Pengabdian masyarakat bersama dosen dan mahasiswa telah dilakukan, tetapi perlu dipertahankan dan ditingkatkan. u. Kualitas dan kurun waktu penyelesaian karya tulis ilmiah (termasuk proses penulisan karya tulis ilmiah dan pembimbingnya). Kualitas dan kurun waktu penyelesaian karya tulis ilmiah perlu dievaluasi agar memperoleh hasil yang lebih baik. a. Kerjasama dan kemitraan. Kerjasama dan kemitraan perlu dipertahankan dan ditingkatkan misalnya kerja sama dengan organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk mendapatkan informasi terbaru. b. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan program studi DIII Kebidanan perlu dievaluasi karena tuntutan atau kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. c. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan. Perlu dievaluasi karena kebutuhan mutu pelayanan semakin meningkat. d. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.program studi D III kebidanan perlu mengevaluasi kompetensi mahasiswa yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan. e. Kerjasama dengan instansi yang relevan. Kerjasama dengan instansi yang relevan telah dilakukan, misalnya kerjasama dengan rumah bersalin dan balai pengobatan, tetapi masih perlu dievaluasi karena kerjasama tersebut harus dapat menambah pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dibidang kesehatan. f. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan. Prodi D-III Kebidanan perlu mengevaluasi hasil kerjasama saling menguntungkan. Kerjasama perlu dijalin dengan memperhatikan prinsip pemanfaatan bagi kedua belah pihak.

Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 1 Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga 0.10 2 Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga 0.10 3 4 Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program 0.10 0.02 5 Keberadaan dan pemanfaatan 0.01 6 Kegiatan ekstra-kurikuler 0.04 7 Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi) 0.15 8 Pelayanan untuk mahasiswa 0.02 9 Hasil pembelajaran 0.03 10 Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa) 0.01 11 Pengembangan staf 0.02 13 Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi) 0.05 14 Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga 0.02 15 Mengajar 0.02 16 Keikutsertaan dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus 0.03 17 Hasil pembelajaran 0.01 18 Sistem alokasi dana 0.01 19 Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. 0.03 20 Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll 0.03 21 Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa. 0.10 23 Kualitas dan kurun waktu penyelesaian karya tulis ilmiah (termasuk proses penulisan karya tulis ilmiah dan pembimbingannya) 0.10