BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia pada sub sektor pariwisata, hotel, dan restoran dalam kurun waktu

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori metode penelitian kuantitatif,

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tempat penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu atau time series berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. syariah di Indonesia, adapun sampel dipilih berdasarkan metode puposive random

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian pada indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disusun agar diperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif karena dalam

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Bojonegoro terdiri dari 55 unit.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Kinerja Keuangan Nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

Transkripsi:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistikal dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan. Penelitian kuantitatif bersifat konfirmasi karena metode penelitian kuantitatif bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada sebelumnya. 4.2 Definisi dan Operasional Variabel 1. Return on assets (ROA). Rasio profitabilitas dangan proksi return on aset (ROA) untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas sejumlah aset yang miliki oleh Perusahaan tersebut. 2. Current ratio (CR) Rasio likuiditas dengan proksi current assets (CR) untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. 3. Growth of assets. variabel growth menggunakan proksi pertumbuhan asset (growth of assets) perusahaan yaitu merupakan perubahan (peningkatan atau penurunan) total aset yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu. 57

4. Dividend payout ratio (DPR) merupakan rasio atau persentase dari laba bersih yang akan dibayarkan sebagai deviden tunai kepada para pemegang saham. 5. Tingkat Inflasi. Merupakan tingkat inflasi secara tahunan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia. Data diperoleh dari website Bank Indonesia. 6. Nilai tukar USD. Merupakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain dalam ini nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD. Dalam penelitian ini menggunakan nilai tukar berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia. 7. Tingkat suku bunga. Merupakan tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Pemetintah Indonesia melalui Bank Indonesia. 4.3. Pengukuran Variabel Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan independen. Variabel dependen merupakan variabel yang sifatnya dipengaruhi oleh variabel lain sedangkan variabel independen adalah variabel yang sifatnya memperngaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on assets, current ratio, growth of assets, dividend payout ratio, tingkat Inflasi, nilai tukar USD, tingkat suku bunga. Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah struktur modal perusahaan dengan proksi short term debt to assets ratio, long term debt to assets ratio dan total debt to assets ratio. Dibawah ini informasi indikatorr atau rumus perhitungan setiap variabel yang akan digunakan. 58

Tabel 4.1. Variabel dan Pengukuran Variabel Jenis Variabel Indikator Net income/total assets Return on Independen assets Sumber : Ross et al (2012) Current assets/current liabilities Current Independen Ratio Sumber : Ross et al (2012) Dividend Total dividend/net profit after tax Independen payout ratio Sumber : Ross et al (2012) Growth of assets Nilai tukar USD Tingkat Suku Bunga Tingkat Inflasi Struktur Modal Perusaaan Independen Independen Independen Independen dependen (Total aset periode t - total aset periode t-1)/total aset periode t-1 Sumber : Ross et al (2012) Nilai tukar Rupiah terhadap USD Sumber : Bank Indonesia Suku bunga Bank Indonesia (SBI) Sumber : Bank Indonesia Tingkar inflasi per tahun Sumber : Bank Indonesia 1.Total debt/total assets 2.Total short-term debt/total assets 3.Total long-term debt/total assets Sumber : Gitman dan Zutter (2015) 4.4. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per tahun 2015. 59

Tabel 4.2. Daftar Perusahaan Sektor Telekomunikasi per Tahun 2015 Nama Perusahan Kode Saham Tanggal IPO PT Indosat Tbk ISAT 19-Oct-94 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 14-Nov-95 PT XL Axiata Tbk EXCL 29-Sep-05 PT Bakrie Telecom Tbk BTEL 03-Feb-06 PT Smartfren Telecom Tbk FREN 29-Nov-06 PT Inovisi Infracom Tbk INVS 03-Jul-09 Sumber: Website Bursa Efek Indonesia Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel, dan kriteria pemilihan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai dengan 2014. Kriteria pemilihan sampel antara lain sebagai berikut: 1. Perusahaan sektor telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan 2014 secara berturut-turut. 60

2. Perusahaan telah melaporkan laporan keuangannya kepada pihak otoritas terkait dalam hal ini Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2014 secara rutin. 4.5. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data berupa laporan keuangan perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode 2006-2014. Data tersebut diperoleh dalam bentuk yang sudah tertera dan dikumpulkan serta diolah pihak lain dan sudah dalam bentuk publikasi. Data yang dikumpulkan merupakan data laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi. 4.6. Metode Analisis Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan model analisis regresi data panel dengan menggunakan bantuan program software Eviews versi 8.1 yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return on assets, current ratio, growth of assets, dividend payout ratio, tingkat inflasi, nilai tukar USD dan tingkat suku bunga terhadap struktur modal Perusahaan sektor telekomunikasi. Model persamaan data panel yang merupakan gabungan dari data cross section dan data time series adalah sebagai berikut: Yit = α + β1x1it + β2x2it + + βnxnit + eit 61

dimana: Yit Xit i t = variabel terikat (dependen) = variabel bebas (independen) = entitas ke-i = periode ke-t Persamaan di atas merupakan model regresi linier berganda dari beberapa variabel independen dan satu variabel dependen. Estimasi model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi parameter model regresi yaitu nilai konstanta (α) dan koefisien regresi (βi). Konstanta biasa disebut dengan intersep dan koefisien regresi biasa disebut dengan slope. Regresi data panel memiliki tujuan yang sama dengan regresi linier berganda, yaitu memprediksi nilai intersep dan slope. Penggunaan data panel dalam regresi akan menghasilkan intersep dan slope yang berbeda pada setiap entitas / perusahaan dan setiap periode waktu. Model regresi data panel yang akan diestimasi membutuhkan asumsi terhadap intersep, slope dan variabel gangguannya. Ada beberapa kemungkinan yang akan muncul atas adanya asumsi terhadap intersep, slope dan variabel gangguannya: 1) Diasumsikan intersep dan slope adalah tetap sepanjang periode waktu dan seluruh entitas/perusahaan. Perbedaan intersep dan slope dijelaskan oleh variabel gangguan (residual). 2) Diasumsikan slope adalah tetap tetapi intersep berbeda antar entitas/perusahaan. 62

3) Diasumsikan slope tetap tetapi intersep berbeda baik antar waktu maupun antar individu. 4) Diasumsikan intersep dan slope berbeda antar individu. 5) Diasumsikan intersep dan slope berbeda antar waktu dan antar individu. 4.6.1. Model Regresi Data Panel Data panel adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section). Data runtut waktu biasanya meliputi satu objek/individu (misalnya harga saham, kurs mata uang, SBI, atau tingkat inflasi), tetapi meliputi beberapa periode (bisa harian, bulanan, kuartalan, atau tahunan). Data silang terdiri dari atas beberapa atau banyak objek, sering disebut responden (misalnya perusahaan) dengan beberapa jenis data (misalnya; laba, biaya iklan, laba ditahan, dan tingkat investasi) dalam suatu periode waktu tertentu. Regresi dengan menggunakan data panel disebut model regresi data panel. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel merupakan gabungan data data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel 63

(ommited-variable). Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang ditawarkan, yaitu: 4.6.1.1. Common effect Model Common effect model merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan ordinary least square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. 4.6.1.2. Fixed effect model Fixed effect model mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model fixed effects menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik least squares dummy variable (LSDV) 4.6.1.3. Random effect model Random effect model akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model 64

random effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunkan model random effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan error component model (ECM) atau teknik generalized least square (GLS). 4.6.2. Uji Pemilihan Model Pada dasarnya ketiga teknik atau model estimasi data panel dapat dipilih sesuai dengan keadaan penelitian, dilihat dari jumlah individu dan variabel penelitiannya. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan teknik mana yang paling tepat dalam mengestimasi parameter data panel. Menurut Widarjono (2007: 258), ada tiga uji untuk memilih teknik estimasi data panel yaitu: 1. Uji Chow digunakan untuk memilih antara metode commom effect atau metode fixed effect. 2. Uji Hausman yang digunakan untuk memilih antara metode fixed effect atau metode random effect. 3. Uji lagrange multiplier (LM) digunakan untuk memilih antara metode commom effect atau metode random effect. Menurut, Nachrowi (2006, 318), pemilihan metode fixed effect atau metode random effect dapat dilakukan dengan pertimbangan tujuan analisis, atau ada pula kemungkinan data yang digunakan sebagai dasar pembuatan model, hanya dapat 65

diolah oleh salah satu metode saja akibat berbagai persoalan teknis matematis yang melandasi perhitungan. 4.6.2.1. Uji Chow Untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam pengujian data panel, bisa dilakukan dengan penambahan variabel dummy sehingga dapat diketahui bahwa intersepnya berbeda dapat diuji dengan uji Statistik F. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan metode fixed effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa variabel dummy atau metode common effect. Hipotesis nul pada uji ini adalah bahwa intersep sama, atau dengan kata lain model yang tepat untuk regresi data panel adalah common effect, dan hipotesis alternatifnya adalah intersep tidak sama atau model yang tepat untuk regresi data panel adalah fixed effect. Nilai Statistik F hitung akan mengikuti distribusi statistik F dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sebanyak m untuk numerator dan sebanyak n k untuk denumerator. m merupakan merupakan jumlah restriksi atau pembatasan di dalam model tanpa variabel dummy. Jumlah restriksi adalah jumlah individu dikurang satu. merupakan jumlah observasi dan k merupakan jumlah parameter dalam model fixed effect. Jumlah observasi (n) adalah jumlah individu dikali dengan jumlah periode, sedangkan jumlah parameter dalam model fixed effect (k) adalah jumlah variabel ditambah jumlah individu. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F kritis maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data 66

panel adalah model fixed effect. Dan sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model common effect. 4.6.2.2. Uji Lagrange Multiplier (LM) Menurut Widarjono (2007: 260), untuk mengetahui apakah model random effect lebih baik dari model common effect digunakan lagrange multiplier (LM). Uji signifikansi random effect ini dikembangkan oleh Breusch-Pagan. Pengujian didasarkan pada nilai residual dari metode common effect. Uji LM ini didasarkan pada distribusi Chi-Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel independen. Hipotesis nulnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah common effect, dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel adalah random effect. Apabila nilai LM hitung lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model random effect. Dan sebaliknya, apabila nilai LM hitung lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model common effect. 4.6.2.3. Uji Hausman Hausman telah mengembangkan suatu uji untuk memilih apakah metode fixed effect dan metode random effect lebih baik dari metode common effect. Uji hausman 67

ini didasarkan pada ide bahwa least squares dummy variables (LSDV) dalam metode metode fixed effect dan generalized least squares (GLS) dalam metode random Effect adalah efisien sedangkan ordinary least squares (OLS) dalam metode common effect tidak efisien. Dilain pihak, alternatifnya adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu, uji hipotesis nulnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. hipotesis nulnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah model random effect dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel adalah model fixed effect. Apabila nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model fixed effect. Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model random effect. 4.6.3. Uji Hipotesis Menurut Nachrowi (2006), uji hipotesis berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi yang didapat. Artinya, koefisien regresi yang didapat secara statistik tidak sama dengan nol, karena jika sama dengan nol maka dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya. Untuk kepentingan tersebut, maka semua koefisien regresi harus 68

diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yaitu: 4.5.3.1. Uji Signifikansi Bersama-sama ( Uji Statistik F) Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien (slope) regresi secara bersamaan, dengan kata lain digunakan untuk memastikan bahwa model yang dipilih layak atau tidak untuk mengintepretasikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Ghozali (2013:98) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: Ho: b1 = = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara Bersama-sama sama dengan no, atau: HA: b1 b2 b k 0 Artinya, Semua variabel independen secara Bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 4.5.3.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) 69

Jika Uji-F dipergunakan untuk menguji koefisien regresi secara bersamaaan, maka Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individu. Pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi populasi, apakah sama dengan nol, yang berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Menurut Ghozali (2013:98) Uji statistic t pada dasarkan menunjukkan seberapa jauh pengaruh saru variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : H0: bi = 0 Artinya, Apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : HA: bi 0 Artinya, Variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 4.5.4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (goodness of fit) dinotasikan dengan R-squares yang merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Nilai Koefisien Determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh 70

variabel bebasnya. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0, artinya variasi dari variabel terikat tidak dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebasnya sama sekali. Sementara bila nilai koefisien determinasi sama dengan 1, artinya variasi variabel terikat secara keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebasnya. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R-squares-nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu. 71