BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah The World Travel and Tourism Council (1991) mengungkapkan bahwa pariwisata adalah industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari pentingnya sektor pariwisata dan sibuk mereposisi industri tersebut. Hal tersebut juga berlaku di Indonesia, sehingga saat ini pemerintah mulai serius dalam mengembangkan dan mempromosikan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki oleh negara agraris ini. Seiring dengan berkembangnya pariwisata Indonesia, industri pariwisata pun menjadi salah satu sektor bisnis yang semakin pesat pertumbuhannya. Menurut data dari kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Salah satu usaha dalam industri pariwisata yang mengalami pertumbuhan secara signifikan adalah biro perjalan wisata. Menurut data Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies setiap bulan, ada sekitar 50 anggota baru yang mendaftar di ASITA. Hal tersebut mengindikasikan bahwa industri pariwisata berkembang pesat di Tanah Air. Pengertian dari biro perjalanan itu sendiri menurut Nyoman S. Pendit adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakannya. Serta menurut undang- 1
undang No. 9 Th. 1990 bagian kedua, usaha jasa pariwisata, pasal 11, disebutkan bahwa BPW merupakan usaha penyedia jasa perencanaan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata. Berdasarkan pengertian diatas, biro perjalanan wisata merupakan suatu unit usaha yang mana dalam pendirian sebuah usaha atau perusahaan tersebut memiliki dua tujuan utama yaitu tujuan ekonomi dan tujuan sosial. Tujuan ekonomi tentu saja adalah tujuan utama sebuah perusahaan berdiri yaitu untuk mencari keuntungan, profit atau laba karena tujuan ekonomi ini memiliki tanggung jawab besar seperti tanggung jawab dalam mempertahankan eksistensi usaha, kuantitas produk, kualitas produk dan kesejahteraan para pegawainya. Sedangkan tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dalam menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan para konsumennya, memuaskan apa yang mereka butuhkan dan service society yang layak. Dari tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendirian sebuah usaha adalah untuk mendapatkan profit yang digunakan untuk kepentingan produksi serta operasi dan memenuhi kebutuhan para konsumennya. Namun Hoshizora Tour adalah sebuah usaha dalam industri pariwisata yang selain memiliki kedua tujuan utama tersebut juga memiliki tujuan sosial lain yaitu untuk membantu anak-anak Indonesia untuk mendapat pendidikan yang layak. Keuntungan Hoshizora Tour selain digunakan untuk kebutuhan oprasional juga digunakan untuk membantu kegiatan sosial bidang pendidikan. Kita ketahui bersama dalam membangun dan menjaga kontinuitas usaha tidak hanya mempersiapkan pendanaan, dan sumber daya manusia, tetapi juga 2
kemampuan operasional untuk mengendalikan sistem yaitu dengan manajemen operasional yang baik. Manajemen oprasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang maupun jasa. Untuk itulah hal yang melatarbelakangi dan mendorong penulis sehingga diangkatnya permasalahan ini menjadi sebuah judul tugas akhir dan ditindak lanjuti dalam sebuah kegiatan penelitian yang dimaksudkan untuk menganalisa, dan mengkaji manajemen operasional sebuah usaha jasa pariwisata yaitu Hoshizora Tour dalam mendukung program sosial bidang pendidikan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan: Bagaimana manajemen operasional Hoshizora Tour sebagai pendukung kegiatan sosial bidang pendidikan? C. Tujuan Penelitian Mengetahui manajemen operasional Hoshizora Tour sebagai pendukung kegiatan sosial pendidikan. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 3
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pariwisata dan menambah kajian ilmu pariwisata khususnya ilmu tentang manajemen oprasional biro perjalanan wisata sebagi suatu bisnis pariwisata yang mampu mendukung kegiatan sosial. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi penulis Menambah wawasan, pengetahuan, membantu membangun kerangka berpikir di lapangan. Mengetahui keberadaan Hoshozora Tour, dan memperoleh gambaran riil tentang kinerja di Hoshizora Tour. Serta dapat berperan serta sebagai pelaku pariwisata dengan mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh dan menjadi insan pariwisata yang kontributif. b. Manfaat bagi Hoshizora Tour: Membantu pelaksanaan program kerja di Hoshizora Tour. E. Ruang Lingkup Tugas akhir ini memfokuskan pembahasan mengenai profil serta manajemen oprasional Hoshizora Tour dalam mewujudkan tujuannya mendukung program sosial bidang pendidikan. F. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka yang menjadikan gambaran penulis dalam melakukan penilitian adalah Tugas Akhir yang berkaitan dengan judul diatas. 1. Tugas akhir berjudul Manajemen Operasioanal Paket Wisata City Tour 4
Surakarta di PT. Kirana Surya Gemilang Yogyakarta ( Studi Kasus Rombongan Ikatan Wanita Bank Yogyakarta ) (2014) yang ditulis oleh Edwin Hastawi Atmaja mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Jurusan Diploma III Kepariwisataan, angkatan 2011 dimana dalam tugas akhirnya membahas tentang manajemen operasional city tour yang dikelola oleh Kirana Tour untuk Ikatan Wanita Bank ke Surakarta pada tanggal 5 Maret 2014 yang dimulai dari Proses Order hingga kegiatan Pasca Tour (Evaluasi Tour, Sistem Pembayaran Paket Wisata) dan kesimpulan dari tugas kahir tersebut adalah manajemen operasional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan, mengatur dan menyelenggarakan kunjungan wisata sesuai keinginan konsumen untuk suatu tujuan tertentu dan menentukan kepuasan pelanggan. Karena tanpa adanya manajemen yang baik, operasional paket wisata dilapangan tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. 2. Tugas Akhir Susi Sugiarti di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Tahun 2013 yang berjudul, Manajemen Pengelolaan Desa Wisata Brayut Sleman DIY : Studi Kasus Kunjungan Tamu SMK Ttheresia Jakarta, 17 18 April 2013. Tugas Akhir tersebut menjelaskan tentang manajemen pengelolaan di Desa Wisata Brayut dalam studi kasus kunjungan tamu SMK Theresia pada 17 18 april 2013. Tugas akhir tersebut menyimpulkan bahwa Manajemen pengelolaan adalah program kerja yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi, karena didalam manajemen pengelolaan tersebut Desa Wisata Brayut bisa mengatur segala urusan masalah sumber daya manusia dan keuangan, dimana nantinya 5
dalam mengurus masalah tersebut, itu akan dibagi-bagi kepada setiap anggota pengelola. Oleh karena itu manajemen pengelolaan sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang ada di Desa Wisata Brayut, karena tanpa adanya manajemen pengelolaan Desa Wisata Brayut tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. 3. Buku Omset Berlipat dari Bisnis Hotel, Tur, dan Travel. (2015) yang ditulis oleh Meskardo Sembiring & Fikriani dijelaskan apa saja persiapan bagi mereka yang akan membuka usaha dalam bisnis biro perjalanan wisata. Penjelasan tersebut merupakan proses operasi sebuah biro perjalanan wisata. Persiapan dijelaskan per sub bab dengan dimulai dari mempersiapkan perijinan, lokasi usaha, tempat usaha, menyusun kegiatan operasional, menyiapkan sumber daya manusia, menjalin kerjasama dengan pihak lain dan tyang terakhir adalah menyusun produk-produk yang akan dipasarkan dengan strategi pemasaran yang tepat. Berdasarkan tinjauan pustaka yang saya lakukan, kajian yang melihat aspek manajemen operasional Hoshizora Tour belum pernah dibuat sebelumnya. G. Landasan Teori. 1. Pengertian Pariwisata Menurut Undang-undang No.9 Tahun 1990 Bab I, pasal 1 : Wisata (tour) adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk 6
menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisatawan (tourist) adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. Pariwisata (tourism) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tertentu. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan di bidang tertentu. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yoeti, (1991:103). Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan tour. 2. Biro Perjalanan Wisata ( BPW ) Menurut undang undang No. 9 Th. 1990 bagian kedua pasal 11, disebutkan bahwa BPW merupakan usaha penyedia jasa perencanaan dan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata. Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata 7
No.Kep.16/U/II/88 Tgl. 25 Februari 1988 tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha Perjalanan, pada Bab I Penelitian Umum Pasal 1, memberi pengertian : Usaha Perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat komersil yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata. Biro Perjalanan adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan ke dalam negeri dan atau di dalam negeri dan atau ke luar negeri. Agen Perjalanan adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan. Sedangkan R. S. Damardjati menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang orang termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam negri, dari dalam negri, ke luar negri atau dalam negri itu sendiri. 3. Manajemen Operasional Menurut Eddy Herjanto (2007) Manajemen Operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Manajemen Operasi yaitu mengandung 8
unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan Stevenson (2005) mendefinisikan manajemen operasi sebagai suatu sistem yang bertujuan menciptakan barang dan menyediakan jasa. (Eddy Herjanto, 2007 :2). H. Metode Penelitian 1. Tempat Praktek Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama tiga bulan terhitung dari tanggal 1 Februari 2015 s/d 1 April 2015 di Hoshizora Tour and Travel. Alamat : Kalakijo, Rt. 04, Guwosari, Pajangan, Bantul, DIY, Indonesia 55751 Telp : +62 274 6461699, HP : +62 857 011 011 22, +62 812 379 012 00 PIN E-mail Website : 7D916744 : tour@hoshi-zora.org : tour.hoshi-zora.org 2. Waktu Praktek Kerja Lapangan Hari : Senin-Jumat Pukul : 08.00-16.00 WIB 3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan yaitu dengan terlibat secara langsung dalam aktifitas kerja di 9
Hoshizora Tour. b. Metode Partisipasi Metode partisipasi adalah ikut berperan dalam kegiatan yang diselenggarakan dan dilakukan oleh Hoshizora Tour, untuk mengetahui secara langsung praktek kegiatan dari program yang sudah dibuat. c. Wawancara Adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung dengan staff dan pegawai Hoshizora Tour mengenai hal hal yang terkait dengan judul penelitian. d. Studi Literatur Teknik ini digunakan dalam keseluruhan proses penelitian sejak awal hingga akhir penelitian dengan cara memanfaatkan berbagai macam pustaka yang relevan. Studi pustaka dilakukan dengan mencari literatur yang relevan dengan topik penulisan. e. Dokumentasi Data yang diperoleh dari dokumen dokumen yang ada atau catatan catatan yang tersimpan di Hoshizora Tour. 4. Analisis Data Analiasis deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang berdasarkan data diskriptif, yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari sebuah objek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang diberikan asli dan dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya. 10
I. Sistematika Penulisan Ada empat Bab yang dibahas dalam Tugas Akhir ini yaitu : Bab I : Merupakan bagian pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan & Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II : Bab II membahas tentang gambaran umum tentang Sejarah Pendirian dan Profil Hoshizora Tour, Struktur Organisasi, Visi & Misi, Jam Operasional, Produk yang Ditawarkan, Mitra, dan Prestasi Hoshizora Tour. Bab III : Dalam Bab ini dibahas tentang manajemen operasional Hoshizora Tour dengan sub bab Manajemen Operasional Internal Hoshizora Tour, Manajemen Operasional Divisi External dan Manajemen Operasional Divisi Operasional. Bab IV : Bab ini merupakan penutup dari seluruh hasil penulisan Tugas Akhir ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran untuk pihak terkait. 11