Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Industri Kecil Menengah

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya penjualan mobil ditahun 2010 sebesar 763,751 unit. Bahkan,

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

Seminar Nasional IENACO ISSN:

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK. Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

Bab 3 Metodologi Penelitian

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)


IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. Di era industri ini, masyarakat dimanjakan dengan kemudahan

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KUALITAS DAN PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN BAKU SAMBAL PECEL MADIUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.

MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KUALITAS LAYANAN TIM ASSET INTEGRITY DI PERUSAHAAN XYZ KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL

BAB II Landasan Teori

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

ABSTRACT. Keywords: Innovation design, casual shoes, the function of the product, the form of the product, product quality, product price

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

ANALISIS SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN KATERING DI PT BORNEO KALTIM

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin. semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. (product, place, price, promotion, personal traits, physical evidence dan process)

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ("QUALITY SERVICE") DENGAN MENGGUNAKAN METODA QFD ("QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT")

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya kinerja perusahaan yang dapat diukur dari peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa. Bidang jasa ini melahirkan usaha-usaha baru yang terus maju dan

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ISSN: 1412-6869 e-issn: 2480-4038 journal homepage: http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/index doi:... Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Industri Kecil Menengah Ni Luh Putu Hariastuti 1*, Lukmandono 1 Abstract. Kampung Gadukan Surabaya, is a center of the village featured products ladies fashion bags in East Java. Foreign products, especially from China,became a threat to SME won in both domestic market and export market. Variations in product design and affordable price of make imported products more in demand by the public. Increased competitiveness through the realization of the strategy of product diversification as a strategy that needs to be done in the SME businesses expand reviews their markets. Through a gap analysis to obtain customer satisfaction criteria and refers to the eight dimensions of product development, the resulting that there are 20 criteria in product attributes are important by consumers. In addition, from the design concept of the initial design of products produced four factors of quality criteria that should be a priority in the product design process. The fourth factor is the quality of the quality of raw and auxiliary materials, elegant design, color and quality of the production process. Based on reviews these four factors, the quality of the products of SMEs will be expected to meet the desires of consumers. Keywords. design, SME, product design, strategy. Abstrak. Kampung Gadukan Surabaya, merupakan salah satu sentra kampung unggulan dengan produk tas fesyen wanita di Jawa Timur.Masuknya produk asing, khususnya dari China, menjadi ancaman bagi IKM didalam meraih pasar baik pasar domestik maupun pasar eksport. Variasi desain produk dan harga yang terjangkau membuat produk import menjadi lebih diminati oleh masyarakat.peningkatan daya saing melalui realisasi strategi diversifikasi produk sebagai strategi yang perlu dilakukan IKM didalam usaha memperluas pasar mereka.melalui analisis gap untuk mendapatkan kriteria kepuasan konsumen dan mengacu kepada 8 dimensi pengembangan produk, dihasilkan bahwa terdapat 20 kriteria atribut produk yang di pentingkan oleh konsumen. Selain itu dari hasil rancangan konsep desain awal produk di hasilkan 4 faktor kriteria kualitas yang perlu menjadi prioritas didalam proses perancangan produk. Keempat faktor kualitas tersebut adalah kualitas bahan baku dan penolong, desain yang elegan, warna dan kualitas proses produksi. Berdasarkan keempat faktor tersebut maka kualitas produk IKM nantinya diharapkan dapat memenuhi keinginan dari konsumen. Kata Kunci. desain,ikm, perancangan produk, strategi. I. PENDAHULUAN 1 Sentra tas di Jawa Timur tidak hanya terdapat di Tanggulangin Sidoarjo. Kawasan pusat produksi tas di Surabaya, bisa dijumpai di Jalan Gadukan Baru, Morokrembangan. Meski nilai perputaran omzetnya tak sebesar 1 1 Jurusan Teknik Industri, FakultasTeknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Jl. Arif Rahman Hakim No 100, Surabaya * email: putu_hrs@yahoo.com Diajukan: 10-10-2016 Diperbaiki: 05-04-2017 Disetujui: 20-05-2017 13 Tanggulangin, kawasan ini semakin menunjang keberadaan kota Pahlawan lewat program Sepuluh Kampung Unggulan (Disperdagin, 2011). Sentra industri kecil menengah (IKM) Gadukan Surabaya telah menjadi ikon tas wanita di kota Surabaya. Terbukanya pasar bebas memberikan dampak aliran bebas barang bagi Negara ASEAN, yaitu arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus bebas tenaga kerja trampil dan arus bebas modal. Hal ini menjadi sebuah peluang dan sekaligus ancaman bagi IKM Gadukan untuk bisa tetap mempertahankan produknya dalam gempuran produk asing yang masuk ke Indonesia. Karena itu dalam

Hariastuti & Lukmandono / Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan... JITI, Vol.16 (1), Juni 2017, 13 21 meraih peluang yang ada, maka sangat diperlukan dukungan dan kesiapan dari IKM sendiri untuk dapat meningkatkan daya saing mereka dalam menghadapi pasar bebas. Geliat para perajin di wilayah Gadukan ini sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 1975 yang berjalan terus secara turun temurun dari generasi ke generasi, sehingga mendapat predikat sebagai Kampung Tas. Mereka tersebar di wilayah RW. IV, V, dan VI, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Kampung tas Gadukan memiliki segmen kelas menengah dan bawah yang membedakannya dengan sentra tas Tanggulangin, Sidoharjo. Jenis dan model tas wanita yang diproduksi memiliki ciri khas warna produk yang cerah dan mencolok. Warna yang berani menjadikan ciri khas dari tas hasil sentra Gadukan. Adapun konsumen mereka adalah lebih cendrung ke segmen anak muda yang memiliki trend fesyen lebih berani. Perluasan pasar yang telah diraih selama ini tentunya harus dapat diimbangi dengan proses diversifikasi produk mengingat konsumen pastinya memiliki harapan dan persepsi produk. Perusahaan tidak mampu memenangkan persaingan dan merebut pasar jika hanya menitikberatkan pada kualitas produknya saja. Perusahaan juga harus mampu memproduksi sebuah produk yang dapat memenuhi keinginan dan harapan konsumen (Perwitasari, 2007). Adanya anggapan bahwa suatu produk yang sukses adalah produk yang mampu memberikan manfaat sesuai dengan yang dipersepsikan oleh konsumen (Ultrich & Eppinger, 2001) menjadikan produk sebagai kunci utama yang perlu dirancang sedemikan rupa sehingga mampu mewakili keinginan konsumen. Loyalitas konsumen terhadap produk tentunya diawali dari terpenuhinya seluruh harapan konsumen pada produk itu. Salah satu usaha untuk menciptakan loyalitas ini, pihak manajemen harus mampu mengetahui kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan (Erinsyah, 2013). Selain memahami keinginan konsumen, proses perluasan pasar dapat pula dilakukan melalui kegiatan promosi secara marketing online (Mukin, 2014). Faktor bahan baku produk juga dapat menjadi bahan pertimbangan tersendiri, agar produk yang dihasilkan dapat memiliki kekhasan bila dibandingkan dengan produk pesaing (Yudianto, 2014). Mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (Hariastuti, 2014), proses pengembangan produk yang dilakukan adalah didasari pada proses perancangan strategi bisnis IKM. Penelitian difokuskan pada pencapaian strategi diversifikasi produk, yaitu pada produk tas wanita yang merupakan produk unggulan yang dihasilkan oleh IKM Gadukan. Proses pengembangan produk tentunya diawali dari pemahaman produsen akan persepsi dan harapan konsumen akan produk itu sendiri. Metode penilaian kepuasan pelanggan dipergunakan untuk menilai keinginan konsumen atas produk yang ada. Konsep kepuasan pelanggan menurut Parasuraman, dkk. (1985) dipergunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen dalam metode SERVQUAL. Mengacu kepada kesenjangan antara persepsi dan harapan konsumen terhadap produk yang ada menjadi landasan dalam mencari atribut produk yang akanmenjadi dasar dalam proses pengembangan produk IKM. Adapun atribut produk yang dinilai di kembangkan melalui 8 dimensi pengembangan produk (Tjiptono, 2008). Atribut dari sebuah produk pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan customer satisfaction, dimana semakin tinggi penilaian pelanggan terhadap suatu atribut produk maka akan semakin tinggi kepuasan pelanggan yang dirasakan. Suatu produk hasil pengembangan nantinya dapat dikatakan sukses apabila mendapatkan respon positif dari konsumen yang diikuti dengan keinginan dan tindakan untuk membeli produk. Berdasarkan atas uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat 14

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-issn 1412-6869 e-issn 2460-4038 ditetapkan beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) menentukan kriteria atribut kepuasan konsumen yang menjadi prioritas dasar dalam perancangan pengembangan produk, dan (2) menentukan kriteria dimensi konsep rancangan desain model inovasi produk awal yang dapat digunakan sebagai dasar dalam proses perancangan pengembangan produk. II. METODOLOGI Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk tas wanita yang diproduksi oleh pengrajin tas Gadukan Moro Krembangan Surabaya. Objek lokasi pengamatan selain di sentra pengrajin tas sendiri yang memiliki show room display produk, proses pengamatan dilakukan juga pada sentra pusat grosir Surabaya yang menjual hasil produk tas para pengrajin untuk dapat di supply keseluruh wilayah di Jawa Timur maupun ke luar pulau Jawa. Data yang dibutuhkan Beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini mencakup: 1. Data primer, yaitu data hasil pengamatan langsung di lapangan yang mengacu pada hasil penyebaran kuesioner tentang kepuasan dan persepsi pelanggan akan produk IKM serta hasil jajag pendapat desain produk yang akan di produksi pihak pengrajin. 2. Data sekunder yang merupakan hasil data pengrajin terkait tentang jumlah dan proses produksi yang dilakukan, termasuk juga data studi literatur atau pustaka. Populasi dan sampel Populasi pengamatan adalah seluruh konsumen tas wanita produk tas Gadukan di Pasar Grosir Surabaya maupun konsumen yang datang langsung ke sentra tas. Sampel awal dilakukan sebanyak 30 responden untuk perhitungan kecukupan sampel. Dari hasil perhitungan kecukupan responden maka dilakukan pengamatan terhadap 100 responden. Langkah penelitian Gambar 1 merupakan bagan tahapan rancangan penelitian yang dilakukan. Tahap awal dari penelitian ini adalah dimulai dari tahap identifikasi variabel penelitian berdasarkan atas kriteria kepuasan konsumen yang didasari oleh identifikasi persepsi dan harapan konsumen terhadap produk. Proses identifikasi dilakukan dengan jalan melakukan penyebaran kuesioner penelitian untuk mengetahui besarnya penilaian persepsi dan harapan konsumen terhadap atribut produk. Penjabaran atribut produk didasari pada pengembangan terhadap 8 dimensi perancangan produk yaitu meliputi dimensi performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, Identifikasi variabel penelitian berdasarkan atas kriteria kepuasan konsumen Identifikasi Kriteria Persepsi Konsumen Identifikasi Kriteria Harapan Konsumen Analisis Gap/Kesenjangan Kepuasan Konsumen Penentuan kriteria desain produk berdasarkan atas keinginan konsumen Penentuan model awal desain produk berdasarkan Kriteria Keinginan Konsumen Gambar 1. Tahapan metodologi penelitian 15

Hariastuti & Lukmandono / Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan... JITI, Vol.16 (1), Juni 2017, 13 21 esthetics, dan perceived dari produk IKM yang telah ada. Tahap kedua merupakan tahap pengumpulan dan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan penilaian konsumen akan produk IKM berdasarkan atas kesenjangan antara persepsi dan harapan mereka terhadap produk yang ada selama ini. Tahap ini menghasilkan kriteria atribut produk yang lebih dipentingkan oleh konsumen untuk dapat diprioritaskan didalam proses perancangan pengembangan produk yang akan dilakukan. Selanjutnya dari kriteria atribut yang dipentingkan, maka dapat diputuskan dimensi produk yang lebih diprioritaskan dalam proses perancangan konsep desain produk baru. Tahap selanjutnya adalah tahap analisis hasil dan kesimpulan. Tahap ini merupakan keberlanjutan dari tahap sebelumnya dimana akan dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang dihasilkan. Dalam tahap ini dilakukan rancangan konsep desain awal, berdasarkan atas proses brainstorming dengan pihak expert, yaitu ketua paguyuban sentra IKM Gadukan di dalam menetapkan kriteria produk yang berpengaruh terhadap desain konsep awal pengembangan produk yang perlu dilakukan pada tahap penelitian selanjutnya. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap awal penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria persepsi dan harapan konsumen akan produk. Diawali dengan melakukan perancangan kuesioner yang mengacu kepada kriteria kriteria dalam 8 dimensi kualitas produk (Tjiptono, 2008). Penyebaran kuesioner terbuka dan kuesioner resmi dilakukan di pasar grosir Surabaya. Responden disini adalah para pedagang grosir produk tas wanita dan juga konsumen yang membeli langsung produk IKM. Dalam proses pengelompokan kriteria atribut produk maka dilakukan penyebaran kuesioner terbuka kepada 100 responden. Berdasarkan atas kriteria atribut yang dihasilkan, maka dapat disusun kuesioner sebenarnya untuk dapat mengetahui penilaian konsumen Tabel 1. Interpretasi kebutuhan konsumen akan produk No Dimensi No Kriteria Kualitas Produk 1 Performance 1 Kenyamanan 2 Variasi produk lebih dari satu 2 Features 3 Ruangan dalam tas 4 Multi fungsi 5 Sistem pengamanan tas 3 Reliability 6 Mudah digunakan 7 Keawetan produk/ tidak mudah rusak 4 Conformance 8 Kualitas Tas 9 Spesifikasi Ukuran Tas 5 Durability 10 Material Tas 11 Daya Tahan Produk 6 Service Ability 12 Mudah dirawat 13 Ketersediaan Suku Cadang 14 Kemudahan Reparasi 7 Estetika 15 Bentuk Tas / Design Tas 16 Warna 17 Meningkatkan rasa percaya Diri 8 Perceived Quality 18 Merk 19 Prestise/ Gaya Hidup 20 Harga terjangkau 16

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-issn 1412-6869 e-issn 2460-4038 terhadap kriteria atribut produk. Sebagai sampel awal kuesioner resmi telah disebar sebanyak 30 yang kemudian penyebaran kuesioner selanjutnya berdasarkan perhitungan penentuan sampel minimum. Rumus penentuan jumlah sampel minimum berdasarkan rumus Bernoulli kecukupan data dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 2 ( Z / 2). N = α p q 2 e... (1) Proporsi responden yang mengisi kuesioner secara lengkap sebesar 97% sedangkan responden yang tidak mengisi dengan benar sebesar 3% dengan α = 5%, maka dengan menggunakan rumus Bernoulli didapatkan hasil sebagai berikut: 2 (Z 0,05 / 2 ) 0,97.0,03 N = 2 0,05... (2) N = 44,7 45 responden Dari perhitungan diatas tampak bahwa sampel penelitian minimal yang diperlukan adalah sebanyak 45 responden. Penyebaran kuesioner resmi dilakukan kepada 100 responden untuk dapat mewakili sistem riil yang ada. Penyebaran kuesioner telah dapat dinyatakan cukup, karena telah melebihi batas sampel minimal yaitu sebanyak 45 responden. Hasil pengelompokan kriteria atribut kualitas produk berdasarkan atas keinginan responden dari penyebaran kuesioner terbuka, terlihat pada Tabel 1. Dari kriteria kualitas produk yang dihasilkan, maka dilakukan proses analisis terhadap nilai kepuasan konsumen berdasarkan atas analisa gap. Nilai kesenjangan (gap) mengacu pada formula bahwa kesenjangan adalah selisih dari besarnya persepsi di kurangi dengan harapan (Parasuraman, dkk., 1985). Rumus gap yang digunakan adalah: Kesenjangan = Gap = Persepsi (P) Harapan (H)... (3) Hasil nilai kesenjangan memiliki dua nilai yaitu tanda nilai positif yang menunjukkan bahwa kriteria atribut produk tersebut telah mampu memenuhi harapan konsumen dan tanda nilai negatif menunjukkan bahwa kualitas dari kriteria produk tersebut masih belum mampu memenuhi harapan atau keinginan konsumen. Kriteria dengan nilai negatif merupakan kriteria yang dipentingkan oleh konsumen untuk ada dalam setiap produk IKM mengingat kriteria kualitas tersebut masih belum dapat memenuhi kepuasan konsumen. Dari hasil perhitungan nilai gap, berikut adalah kriteria kualitas produk yang masih harus perlu ditingkatkan dan diprioritaskan dalam pengembangan produk IKM. Tabel 2. Kriteria kualitas produk yang menjadi prioritas pengembangan Kriteria kualitas Nilai produk Gap Prioritas Daya tahan produk -0.127 1 Multi fungsi -0.125 2 Ruangan dalam tas -0.100 3 Kualitas tas -0.095 4 Warna -0.097 5 Bentuk tas / Design tas -0.082 6 Kenyamanan produk -0.060 7 Material tas -0.053 8 Keawetan produk/ tidak mudah rusak -0.005 9 Berdasarkan kriteria dasar yang diprioritaskan oleh konsumen yang diperoleh dari nilai kesenjangan antara harapan dan persepsi pelanggan atas produk tas wanita Gadukan, maka dapat dirancang matriks kebutuhan konsumen yang mengacu kepada tingkat kepentingan pelanggan (Rizani, 2013). Matrik kebutuhan konsumen merangkum keseluruhan kriteria atribut produk yang dipentingkan oleh konsumen berdasarkan atas dimensi produknya. Dimensi ini nantinya akan menjadi dasar didalam proses perancangan pengembangan produk pada penelitian selanjutnya untuk dapat merealisasikan produk baru yang sesuai dengan harapan konsumen. Berdasarkan atas 8 dimensi pengembangan produk yang 17

Hariastuti & Lukmandono / Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan... JITI, Vol.16 (1), Juni 2017, 13 21 digunakan, ternyata hanya 6 dimensi yang masuk ke dalam prioritas konsumen untuk dapat dikembangkan. Dua dimensi lainnya, yaitu dimensi service ability dan perceived quality masih belum termasuk kriteria dipentingkan oleh konsumen. Hal ini sangat sesuai mengingat responden dalam hal ini adalah konsumen tas Gadukan adalah golongan remaja dan masuk dalam kelas menengah. Mereka tidak mementingkan merk dan perawatan produk. Konsumen dalam hal ini lebih mementingkan desain yang multi fungsi, model, dan fitur warna yang lebih menarik. Gambar 2 menunjukkan bagan matriks pengembangan desain tas berdasarkan atas kriteria yang diharapkan oleh konsumen. Perancangan desain awal produk Atribut kualitas produk yang telah dikelompokkan menjadi 9 kriteria berdasarkan masing masing dimensi kualitasnya menjadi dasar untuk melakukan analisis konsep perancangan desain awal rancangan produk, sebelum nantinya akan dilakukan analisis perancangan pengembangan produk melalui analisis metode house of quality (HOQ). Konsep perancangan desain awal melibatkan para pakar yang ada di sentra IKM untuk dapat menghasilkan kriteria dasar proses pengembangan produk. Proses pengumpulan informasi atas kondisi di lapangan terkait dengan pemenuhan keinginan konsumen terhadap pengembangan produk, dilakukan melalui sistem jajag pendapat atau analisis Objek Produk Dimensi kualitas produk Kriteria Prioritas Kualitas produk Tas wanita Gadukan Dimensi Features DF1 multi Fungsi DF2 Ruang dalam tas Dimensi Kualitas DK1 Kualitas tas DE1 Warna Dimensi Estetika DE2 Bentuk Tas Dimensi Durability DD1 Daya Tahan Tas DD2 Material Tas Dimensi Performance DP1 Kenyamanan Tas Dimensi Reliability DR1 Keawetan Tas Gambar 2. Matriks pengembangan desain tas Gadukan Gambar 3. Desain tas Gadukan yang ada sekarang ini (desain awal) 18

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-issn 1412-6869 e-issn 2460-4038 brainstorming dengan pihak paguyuban yang diwakili oleh ketua sentra IKM yaitu Bapak Yogi. Kriteria pengembangan desain yang disampaikan kepada pihak ahli disini dikembangkan dari kriteria atribut kualitas produk terpilih oleh konsumen atas keberadaan produk IKM yang ada selama ini. Kondisi awal produk IKM adalah produk tas wanita yang dinamis, terlihat dari corak produk yang cerah dengan warna yang mencolok dan bentuk desain yang sederhana. Produk mitra cukup simpel dan sedikit agak kaku mengingat bahan pelapis dalam yang digunakan adalah karton. Berikut adalah beberapa jenis produk tas wanita yang dihasilkan oleh IKM Gadukan. Berdasarkan atas 9 kriteria kualitas produk yang dihasilkan dari 6 dimensi pengembangan produk, maka pihak expert dalam hal ini adalah tim peneliti beserta pihak ahli melakukan jajag pendapat (brainstorming) untuk mengumpukan kriteria dari konsep rancangan pengembangan produk yang nantinya direalisasikan oleh pengrajin sentra IKM. Dalam tahap ini dilakukan proses perbandingan antara produk awal dengan konsep rancangan yang nantinya akan direalisasikan. Dari hasil perbandingan dapat dimunculkan faktor kualitas utama yang lebih dipentingkan untuk dapat digunakan dalam proses perancangan produk baru. Berikut diberikan ilustrasi pengembangan desain yang diperoleh dari hasil brainstorming dengan pihak pengrajin yang dalam hal ini diwakili oleh pihak Paguyuban Koperasi Gadukan yaitu Bapak Yogi. Hasil brainstorming berdasarkan 9 kriteria atribut produk yang diprioritaskan diringkas pada Tabel 3. Beberapa faktor yang menjadi fokus utama proses pengembangan produk Tabel 3. Konsep rancangan desain produk No Kriteria Prioritas Produk Kondisi Awal 1 Multi Fungsi Untuk fashion saja 2 Ruang dalam tas Memenuhi kriteria minimal 3 Kualitas tas Masih middle kebawah 4 Warna Variatif, lebih mencolok 5 Bentuk Tas Kecil cendrung sedang 6 Daya Tahan Bertahan dalam Tas hitungan bulanan 7 Material Tas Plastic, Kulit imitasi, 8 Kenyamanan Nyaman karena Tas kecil 9 Keawetan Tas Masih kurang mengingat bahan yang masih kurang baik Kelemahan Kegunaan terbatas hanya untuk shoping Sempit dan terbatas Konsep Rancangan Produk Lebih elegan dapat memuat lebih banyak Lebih lega, memuat semua barang konsumen Keterangan Rancangan desain lebih diutamakan Desain ruang tas Kurang berkualitas midle dan berkelas Bahan baku dan bahan penolong Terlalu menyala Warna lebih soft, Permainan warna agar lebih terlihat yang lebih menarik elegan Kapasitas sedikit Sering putus talinya Sedang dan lebih lebar Jahitan yang lebih kuat Lebih lebar desain lebih elegan Konsentrasi perbaikan di bahan jahitan Tidak elegan Semi kulit Bahan baku Tidak nyaman jika banyaknya barang yang dibawa Cepat putus dan robek Nyaman karena lebih besar Lebih awet karena didukung bahan baku yang berkualitas Desain rancangan produk Bahan baku 19

Hariastuti & Lukmandono / Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan... JITI, Vol.16 (1), Juni 2017, 13 21 Gambar 4. Konsep rancangan desain produk baru IKM agar dapat memenuhi keinginan konsumen. Faktor kualitas harus mendapat perhatian utama di dalam proses desain dan realisasi produk baru yang akan dilakukan oleh IKM. Faktor kualitas produk tersebut adalah: (1) kualitas bahan baku dan bahan penolong, (2) rancangan desain produk yang lebih elegan dan menarik, (3) desain warna yang digunakan, dan (4) proses produksi, terutama proses jahit. Konsep rancangan desain produk yang dihasilkan dari data responden dimana konsumen mengharapkan desain yang lebih luas, lebar, sehingga memuat cukup banyak barang termasuk juga desain yang mampu mengakomodasi keempat faktor kualitas produk yaitu produk harus memenuhi kualitas atas bahan baku dan penolong, desain yang elegan, konsep warna dan kualitas proses produksi harus menjadi dasar utama di dalam merealisasikan produk baru mitra yang lebih berkualitas. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat diberikan gambaran konsep rancangan awal produk yang mampu memenuhi seluruh kriteria kualitas yang diharapkan. Rancangan konsep desain produk dibuat seperti pada Gambar 4, sehingga mampu mewakili harapan konsumen. Keinginan konsumen terkait dengan desain yang lebih lebar serta elegan dan memenuhi unsur kualitas produk telah terpenuhi dari konsep rancangan produk tas di atas. IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 20 kriteria kualitas produk yang dihasilkan dari proses analisa voice of costumer (VOC) yang berarti bahwa kriteria tersebut merupakan kriteria kulitas produk yang diharapkan dapat ada dalam setiap produk yang dihasilkan oleh IKM. Dari hasil rancangan awal desain produk yang dilakukan mengacu kepada 4 faktor kualitas yang menjadi faktor utama perancangan desain produk, yaitu meliputi: kualitas bahan baku, rancangan desain produk yang diusulkan, faktor warna dan proses produksi khususnya dibagian jahit. Keempat faktor tersebut menjadi dasar dalam proses perancangan dan pengembangan produk sehingga nantinya dapat merealisasikan produk IKM yang lebih berkualitas. Hal ini tentunya sangat didukung dengan adanya proses pendampingan secara terus menerus bagi pihak pengrajin agar dapat menghasilkan produk yang tetap berkualitas selain juga peningkatan teknologi dan permodalan yang menjadi satu sisi lain yang lebih penting untuk didapatkan pihak IKM dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka dimasa mendatang. 20

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-issn 1412-6869 e-issn 2460-4038 DAFTAR PUSTAKA Disperdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian). (2011). Buletin Kampung Unggulan. Edisi perdana, April 2011. Erinsyah, M.R. (2013). Analisis kepuasan pelanggan dengan pendekatan model Kano serta aplikasi quality function deployment (QFD) untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa perbankan. Jurnal Teknik Industri, Vol 1 (2), pp.: 1 7. Hariastuti, N.L.P. (2014). Perumusan strategi bisnis IKM tas Gadukan dengan menggunakan metode QSPM. Jurnal IPTEK Media Komunikasi Teknologi, Vol. 18 (2), pp.: 97 104. Mukin, J.R. (2014). Perancangan media promosi produk UKM Tanggulangin Mch. Choiri sebagai upaya meningkatkan citra produk. Jurnal Art Nouveau, Vol. 2 (1), pp.: 1 11. Rizani, N.C. (2013). Perancangan dan pengembangan tas backpack ergonomis multi fungsi. Jurnal Teknik Industri, Vol. 3 (2), pp.: 92 104. Perwitasari, R.D. (2007). Rancangan Tas Wanita dengan pendekatan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk memenuhi suatu segmen pasar, (Studi Kasus CV H.M Choiri, SDA). Skripsi. Teknik Industri, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya. Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset. Ultrich, K.T.; Eppinger, S.D. (2001). Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknik Jakarta Yudianto, A.T. (2013). Desain tas satchel berbahan lembaran sabut kelapa menggunakan metode quality function deployment (QFD). Prosiding Seminar Nasional IENACO (Inovasi Teknologi untuk Kemandirian Bangsa), pp.: 1 7. Parasuraman, A.; Zeithaml, V.V.; and Berry, L.L. (1985). "A conceptual model of service quality and its implications for future research". Journal of Marketing, Vol 49, Fall, pp.: 41 50. 21