BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya, tentunya dengan sesuatu hal yang efektif dan efisien, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN CUSTOMER PERCEIVED VALUE PADA KEPUASAN PELANGGAN TIKET ONLINE. Ahmad Rifai (1) Alit Suryani (2) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelanggan menurut Cambridge Internasional Dictionaries dalam

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi suatu perusahaan. Maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Mosavi dan Ghaedi (2011) melakukan penelitian tentang Role of

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang berbeda (Chen dan Chang,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar (marketdriven).

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TELAAH PUSTAKA

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan banyak bisnis online yang bermunculan. Seseorang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat dibutuhkan (Joiner, et al. 2007; Racolta & Luca, 2010). Internet

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut dilakukan pada beberapa website belanja online yang menjual berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka. kesan positif ataukah sebaliknya. Interaksi ini disebut sebagai a moment of truth,

BAB II LANDASAN TEORI

Minggu-14. Product Knowledge and Price Concepts

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan karena mengalami kecelakaan kerja, kematian, termasuk pemutusan

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Customer Satisfaction Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata satis yang artinya cukup baik atau memadai. Kata yang kedua adalah faction yang artinya melakukan atau membuat. Menurut Howard dan Sheth (dalam Isnan, 2013) kepuasan konsumen adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Menurut Westbrook dan Reilly (dalam Isnan, 2013) kepuasan konsumen adalah respon emosional terhadap pengalaman pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelanggan merasa puas atau tidak puas. Menurut Zeithaml dan Bitner (dalam Isnan, 2013) mengemukakan bahwa faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa. 11

2.1.2 Customer Perceived Value Zeithaml (1988) mengusulkan "nilai yang dirasakan adalah penilaian keseluruhan konsumen dari kegunaan produk berdasarkan persepsi apa yang diterima dan apa yang diberikan". Definisi dan konseptualisasi nilai yang dirasakan konsumen yang diusulkan oleh Zeithaml adalah yang paling banyak digunakan dan diterapkan dalam berbagai literatur penelitian. Menurut Monroe (1990) seperti yang dikutip dalam Alshibly (2015) menyatakan ada dua konsep penting yang membentuk nilai yang dirasakan pelanggan/ customer perceived value (CPV). Pertama CPV adalah hasil dari persepsi konsumen pra-pembelian (harapan), evaluasi selama transaksi, dan pasca-pembelian (setelah digunakan). Kedua, CPV melibatkan perbedaan antara manfaat yang diterima dan pengorbanan yang diberikan. Manfaat termasuk nilai pelanggan yang diinginkan, misalnya, kualitas. Monroe dalam Alshibli (2015) mengamati, "Pembeli persepsi nilai merupakan trade off antara kualitas atau manfaat yang mereka anggap dalam produk terhadap pengorbanan yang mereka anggap dengan membayar harga". Dalam memaksimalkan nilai yang dirasakan pelanggan perusahaan harus mampu meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan, misalnya meningkatkan kualitas atau mengurangi pengorbanan mereka dengan cara memberikan diskon/mengurangi harga yang dibayarkan, mengurangi waktu dan usaha untuk membeli. E-commerce telah menciptakan sebuah kemudahan akses yang relatif terjangkau yang menghubungankan antara perusahaan dan konsumen. Selain itu e- commerce juga memberikan peningkatan kesempatan untuk menggunakan sistem 12

informasi yang mendukung layanan konsumen (Piccoli et al, 2004). Pentingnya nilai yang dirasakan dalam lingkungan e-commerce secara umum juga berasal dari kenyataan bahwa lebih mudah untuk membandingkan fitur produk, harga online dan beralih pemasok dalam lingkup e-commerce daripada dalam lingkup pembelian langsung. Sebagai contoh, Grewal et al (2003) mengatakan biaya pencarian di pasar elektronik lebih rendah, sehingga harga yang ditawarkan penjual kepada konsumen lebih kompetitif. Nilai utilitarian dapat dibagi menjadi nilai informasi dan nilai sosial bagi pengguna di s-commerce (Yen, 2013). Nilai Informasi mengacu pada layanan yang memberikan kemudahan untuk bertukar informasi dengan orang lain yang isi informasinya berguna dan bisa menjadi utilitarian untuk pengguna (Yen, 2013). Nilai sosial mengacu pada layanan yang menawarkan interaksi target yang berkontribusi kepada pengguna. Sweeney dan Soutar (2001) mendefinisikan nilai sosial sebagai utilitas yang berasal dari kemampuan untuk meningkatkan konsep diri sosial. Oleh karena itu, nilai sosial umumnya berasal dari penggunaan layanan yang bisa berbagi dengan orang lain. 2.1.3 Online Trust Dalam literatur e-commerce, kepercayaan telah dikonseptualisasikan dalam berbagai cara. McKnight et al (2002) mengembangkan tipologi kepercayaan yang terdiri dari lima jenis: kepercayaan interpersonal, percaya keyakinan, sistem kepercayaan, kepercayaan disposisional, dan keputusan untuk mempercayai. 13

Kepercayaan interpersonal adalah kesediaan satu aktor bergantung pada aktor lain dengan rasa aman bahkan ketika konsekuensi negatif mungkin saja terjadi. Keyakinan/ kepercayaan didasarkan pada keyakinan kognitif individu tentang karakteristik pihak lain (misalnya, kompetensi dan integritas). Keputusan kepercayaan mengacu pada niat untuk percaya pada situasi tertentu. 2.1.4 Online Service Quality Kualitas layanan di Internet adalah sejauh mana sebuah situs web memfasilitasi efisiensi dan efektifitas pembelian dan pengiriman produk (Zeithaml et al, 2000). Saat ini online service quality diakui sebagai faktor penting yang digunakan oleh e-marketer dalam strategi pemasaran mereka untuk membedakan layanan mereka dari pesaing. Manajer layanan harus memastikan bahwa mereka menawarkan kualitas layanan yang tinggi yang memenuhi atau melebihi layanan yang diharapkan oleh konsumen (Ladhari, 2009). 2.2 Hipotesis Penelitian Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada kajian pustaka yang sudah dikaji diatas, maka dalam penelitian ini akan dapat dibuat jawaban sementara atas hasil penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang dipilih untuk diuji, yaitu sebagai berikut: 14

2.2.1 Pengaruh online trust terhadap customer perceived value. Kaasinen (dalam Prabowo at al, 2014) menyampaikan bahwa kepercayaan online adalah cara penggunaan sebuah situs oleh pengguna di mana pengguna bisa mengandalkan informasi dan jasa yang disediakan serta kerahasiaan penggunaan data pribadi mereka. Nilai Informasi mengacu pada layanan yang memberikan kemudahan untuk bertukar informasi dengan orang lain yang isi informasinya berguna dan bisa menjadi utilitarian untuk pengguna (Yen, 2013). Nilai sosial mengacu pada layanan yang menawarkan interaksi target yang berkontribusi kepada pengguna. Sweeney dan Soutar (2001) mendefinisikan nilai sosial sebagai utilitas yang berasal dari kemampuan untuk meningkatkan konsep diri sosial. Hasil penelitian dari Alshibly (2015) menyatakan bahwa online trust memiliki pengaruh signifikan terhadap information value dan social value. H1: online trust memiliki dampak positif terhadap information value pada penjualan tiket Garuda Indonesia. H2: online trust memiliki dampak positif terhadap social value pada penjualan tiket Garuda Indonesia. 2.2.2 Pengaruh online service quality terhadap customer perceived value Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka terima (Manullang, 2008). Nilai Informasi mengacu pada layanan yang memberikan kemudahan untuk bertukar informasi dengan orang lain yang isi informasinya 15

berguna dan bisa menjadi utilitarian untuk pengguna (Yen, 2013). Nilai sosial mengacu pada layanan yang menawarkan interaksi target yang berkontribusi kepada pengguna. Sweeney dan Soutar (2001) mendefinisikan nilai sosial sebagai utilitas yang berasal dari kemampuan untuk meningkatkan konsep diri sosial. Hasil penelitian dari Alshibly (2015) menyatakan bahwa online service quality memiliki pengaruh signifikan terhadap information value dan social value. H3: Online service quality berpengaruh positif terhadap information value pada penjualan tiket Garuda Indonesia. H4: Online service quality berpengaruh positif terhadap social value pada penjualan tiket Garuda Indonesia. 2.2.3 Pengaruh customer perceived value terhadap customer satisfaction Nilai Informasi mengacu pada layanan yang memberikan kemudahan untuk bertukar informasi dengan orang lain yang isi informasinya berguna dan bisa menjadi utilitarian untuk pengguna (Yen, 2013). Nilai sosial mengacu pada layanan yang menawarkan interaksi target yang berkontribusi kepada pengguna. Sweeney dan Soutar (2001) mendefinisikan nilai sosial sebagai utilitas yang berasal dari kemampuan untuk meningkatkan konsep diri sosial. Menurut Engel, et al dalam Nurlinda (2013) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya, memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. 16

Hasil penelitian dari Alshibly (2015) menyatakan bahwa nilai informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Menurut Dewi dkk (2012), kualitas informasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan. Oktavia (2013) dalam penelitiaannya yang berjudul analisis pengaruh kualitas layanan dan persepsi nilai terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai mediasi menemukan bahwa, persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil yang berbeda ditunjukan dalam penelitian Yen (2013) menemukan bahwa nilai informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian dari Alshibly (2015) menyatakan bahwa nilai sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Temuan empiris ini mendukung pendapat Yen (2013) yang menyatakan bahwa nilai sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. H5: Peningkatan information value berpengaruh positif terhadap customer satisfaction pada penjualan tiket Garuda Indonesia. H6: Peningkatan social value yang dirasakan pelanggan berpengaruh positif terhadap customer satisfaction pada penjualan tiket Garuda Indonesia. 2.2.4 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan bagaimana arah hipotesis yang telah ditetapkan dengan menyesuaikan pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka kerangka konsep dari penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: 17

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Perceived Value online trust (X1) H1 Information Value (Z1) H2 H5 Customer Satisfaction (Y1) H3 H6 Online Service Quality (X2) H4 Social Value (Z2) 18