BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008,

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan. PT Karunia Alam Segar didirikan pada tahun 1948 dan merupakan anak

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai karyawannya. Ditengah-tengah persaingan ekonomi secara global, sistem

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Arnott s Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi makananan ringan dan biskuit yang telah memiliki nama besar di Indonesia, hal ini tidak lepas dari kualitas yang baik sehingga PT Arnott s Indonesia tetap eksis meskipun sering berganti-ganti nama. Pada mulanya PT Arnott s Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan kering (kerupuk) dimana pada saat itu masih bernama PT Tatas Mulya yang berdiri pada tahun 1977. PT Tatas Mulya inilah yang merupakan cikal bakal terbentuknya PT Arnott s Indonesia. Seiring dengan berkembangnya zaman yang diiringi perkembangan pasar, krupuk yang merupakan produk utama dari PT Tatas Mulya ternyata kurang disukai oleh masayrakat, sehingga PT Tatas Mulya berinisiatif untuk merubah produknya yang semula kerupuk menjadi makanan ringan dalam bentuk chips. Dan ternyata pergantian produk ini mendapat respon positif dari pasar sehingga PT Tatas Mulya dapat terus bertahan dan berkembang hingga pada akhirnya tahun 1982 PT Tatas Mulya secara resmi membuat akte pendirian perusahaan. Pada tahun 1984 PT Tatas Mulya melakukan pengembangan pada struktur organisasinya dimana PT Tatas Mulya mendirikan anak perusahaan yang diberi nama PT Cipta Rasa Primatama. Pengembangan dalam tubuh PT Tatas Mulya ini pun diikuti dengan lokasi perusahaan, dimana PT Tatas Mulya memilih lokasi di

Pulo Mas Jakarta Timur dan PT Cipta Rasa Primatama berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Dengan semakin berkembangnya PT Tatas Mulya, perusahaan ini memutuskan untuk berganti nama menjadi PT Bukit Manikam Sakti pada awal tahun 1985 atau tepatnya pada bulan Januari. Setelah berganti nama menjadi PT Bukit Manikam Sakti, perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga hanya 1 tahun setelah berganti nama atau tepatnya pada tahun 1986 PT Bukit Manikam Sakti memutuskan untuk mengembangkan usahanya dengan cara berpindah lokasi ke kawasan Bekasi, dimana pada lokasi yang baru tersebut memiliki luas yang jauh lebih besar dibandingkan lokasi PT Bukit Manikam Sakti sebelumnya. Pada tahun 1995, PT Bukit Manikam Sakti melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan biskuit dari negara Australia yang berskala Internasional yaitu Arnott s Biscuit Limited Australia. Kerjasama ini sengaja di lakukan untuk mengembangkan perusahaan ini karena permintaan pasar yang terus meningkat, selain alasan tersebut PT Bukit Manikam Sakti ingin menunjukkan dirinya di kancah perdagangan Internasional dengan melakukan ekspor terhadap produk-produknya ke negara-negara Asia. Arnott s Biscuit Limited Australia merupakan salah satu perusahaan biskuit terbesar di dunia yang saat ini menguasai pangsa pasar dunia lebih dari 40%, Arnott s Biscuit Limited Australia sendiri telah berdiri sejak tahun 1865, dengan pengalamannya yang telah melebihi 140 tahun, Arnott s Biscuit Limited Australia telah menjadi pabrik biskuit terbesar di Australia dengan produk biskuit terbaik dan memiliki kualitas bahan baku terbaik. Dengan adanya kerjasama antara PT Bukit Maniukam Sakti dengan Arnott s Biscuit Limited Australia, maka 10

PT Bukit Manikam Sakti kembali berubah nama menjadi PT Helios Arnott s Indonesia dan menjadi salah satu perusahaan makanan ringan terkenal di Indonesia. Pada mulanya PT Helios Arnott s Indonesia memiliki dua lokasi utama, dimana untuk bagian pemasaran di fokuskan di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur, dan untuk pabrik, departemen lainnya serta proses produksi di pusatkan di daerah Bekasi, Jawa Barat. Akan tetapi pada tahun 1998 perekonomian Indonesia terpuruk akibat krisis moneter yang mengakibatkan banyak perusahaan yang gulung tikar, akan tetapi tidak dengan PT Helios Arnott s Indonesia. Dampak akibat dari krisis moneter juga langsung dirasakan oleh PT Helios Arnott s Indonesia, meskipun tidak menutup perusahaannya, tetapi PT Helios Arnott s Indonesia harus melakukan minimalisasi biaya sehingga terhitung sejak 1 April 1998, seluruh fungsi organisasi dan pabrik berpusat si satu tempat di Bekasi. Sejalan dengan perkembangan industri, PT Helios Arnott s Indonesia kembali melakukan kerjasama dengan perusahaan yang berskala internasional yang terletak di Amerika Serikat yaitu Campbell Soup Company. Campbell Soup Company merupakan produsen makanan yang memiliki reputasi yang sangat baik dan dikenal hampir di seluruh dunia sebagai produsen makanan yang handal. Dengan adanya kerjasama tersebut maka PT Helios Arnott s Indonesia memiliki afiliasi langsung dari Campbell Soup Company dan pada bulan Desember 1998 PT Helios Arnott s Indonesia kembali merubah namanya menjadi PT Arnott s Indonesia yang masih dipakai hingga saat ini. Dengan adanya kerjasama dengan dua buah perusahaan besar dunia, PT Arnott s Indonesia saat ini tidak hanya memproduksi produkproduknya sendiri, tetapi juga mendapat kepercayaan dari perusahaan ternama untuk melakukan proses produksi untuk produk-produk tertentu, sebut saja CNI, Nestle 11

dan ada beberapa perusahaan ternama lainnya yang menyerahkan kepercayaan kepada PT Arnott s Indonesia untuk melakukan proses produksi untuk produkproduknya. Adapun produk-produk yang dimiliki atau yang diproduksi oleh PT Arnott s Indonesia adalah sebagai berikut : Good Time Nyam-Nyam Tim-Tam Stikko Milk Plus Golden n Cheese Joddy Venezia Prestique 2.2 Lokasi Perusahaan Saat ini PT Arnott s Indonesia terletak di Jl. Wahab Affan No. 8 Medan Satria, Bekasi Barat, Jawa Barat. Lokasi perusahaan ini cukup strategis mengingat letaknya yang tidak jauh dari Jakarta atau hanya berjarak 4km dari perbatasan Jakarta Timur. Disamping itu kebutuhan bahan baku untuk proses produksi juga mudah untuk dipenuhi karena lokasi perusahaan yang cukup strategis dan relatif mudah dijangkau. Untuk tenaga kerja juga di daerah ini sangat banyak, sehingga tidak aneh jika banyak karyawan dari PT Arnott s Indonesia bertempat tinggal tidak jauh dari perusahaan. Meski demikian tidak sedikit karyawan dari PT Arnott s Indonesia memiliki tempat tinggal yang cukup jauh bahkan ada yang berdomisili di 12

kawasan Tangerang, akan tetapi kondisi tersebut bukan merupakan hal yang yang terlalu besar sehingga merugikan perusahaan, tetapi dengan adanya perbedaan di dalam komunitas perusahaan PT Arnott s saat ini tetap dapat mengabsahkan dirinya sebagai salah satu produsen makanan yang handal. Selain itu keuntungan lokasi PT Arnott s Indonesia saat ini adalah jalan tol yang berada dekat dengan perusahaan, dan tentu saja hal ini sangat memudahkan transportasi baik untuk bahan baku, pemasaran bahkan untuk karyawan PT Arnott s Indonesia sendiri. Di sekitar PT Arnott s Indonesia berdiri, ada beberapa pabrik yang letaknya berdampingan, antara lain pabrik baja, pabrik otomotif dan pabrik makanan ternak. 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan Seperti halnya perusahaan lain, PT Arnott s Indonesia juga memiliki struktur organisasi yang berfunsi untuk mendukung jalannya perusahaan. Adapun bentuk organisasi PT Arnott s Indonesia adalah struktur organisasi proyek dengan hubungan organisasi, terutama pada orang-orang yang bekerja pada proyek yang sama. Struktur organisasi perusahaan ini juga memiliki beberapa kelompok yang menitikberatkan pada pengembangan produk tertentu (lini produksi). Kendali perusahaan berada pada Presiden Direktur sebagai pucuk pimpinan dan pelimpahan tugas kepada bawahan melalui manajer departemen, kenudian dari masing-masing departemen diteruskan kepada staf serta karyawan. Adapun sebagian dari bagian-bagian organisasi memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut : 13

1. Presiden Direktur Menentukan kebijaksanaan perusahaan secara menyeluruh. Mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk mewujudkan tujuan yang telah disepakati perusahaan. Merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan, dimana mempunyai kuasa penuh dan bertanggung jawab atas maju atau mundurnya perusahaan. Mengadakan koordinasi yang tepat dari semua direktur guna menjamin kelancaran organisasi melalui pertanggungjawaban masing-masing direktur. 2. Direktur Finance dan Accounting (Keuangan dan Akunting) Menyelenggarakan perencanaan dan pengawasan sistem keuangan, sistem akuntansi dan administrasi. Melakukan administrasi yang tertib. Menjamin terciptanya pengawasan internal perusahaan. 3. Direktur Marketing (Pemasaran) Menyelenggarakan perencanaan, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan pokok yang ditentukan oleh presiden direktur. Merumuskan strategi dan program pemasaran.mengawasi pelaksanaan untuk pencapaian target yang telah ditentukan. 14

Memantau dan menganalisa keadaan ekonomi dan pasar, baik dalam maupun luar negeri, agar dapat mempertimbangkan kemungkinan pengembangan pasar atau produk yang dihasilkan. Melakukan negoisasi dengan pembeli dalam membuat kontrak penjualan ekspor. Menerima informasi dari pengiriman mengenai kebutuhan kuota yang dimiliki perusahaan. Bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam menyusun target penjualan. 4. Direktur Sales (Penjualan) Mengamati dan mengikuti secara langsung kondisi dan perkembangan pasar, harga dan promosi, baik untuk produk sendiri maupun produk saingan. Memeriksa kredit langganan dan pengiriman barang ke para pelanggan. Bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam menyusun target penjualan. Mengadakan kunjungan secara periodik ke pelanggan dan wilayahnya, guna mengetahui langsung kegiatan pesaing dan untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan. 15

5. General Manager (Manajer Utama) Mengawasi operasional fungsi pendukung seperti Warehouse dan Purchasing. 6. Plant Manager (Manajer Pabrik) Mengawasi kerja manajer produksi. Memberikan laporan kepada Presiden Direktur mengenai aktivits perusahaan dalam hal pengoperasian. Mengadakan pengawasan dan pengecekan kualitas produk. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dalam lingkungan perusahaan. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT Arnott s Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut: 16

2.4 Ketenagakerjaan Dalam hal ketenagakerjaan, PT Arnott s Indonesia memiliki peraturan yang telah ditetapkan menurut kesepakatan kerja antara PT Arnott s Indonesia dengan Serikat Pekerja tingkat perusahaan. PT Arnott s juga memiliki beberapa jenis pekerja, berdasarkan pada sifat dan jangka waktu kerja pekerja, terdapat 2 (dua) status karyawan, yaitu : 1. Pekerja Kontrak Pekerja kontrak adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati dengan menerima gaji sesuai jumlah hari hadir. 2. Pekerja Tetap Pekerja tetap merupakan pekerja yang meiliki hubungan kerja untuk jangka waktu yang tidak ditentukan berdasarkan hari kerja yang melebihi 20 (dua puluh) hari dalam satu bulan dan melebihi 3 (tiga) bulan secara terus menerus dengan gaji dengan cara bulanan, harian maupun borongan. Untuk memperlancar jalannya kerja dalam proses produksi, maka PT Arnott s Indonesia membagi waktu kerja sebagai berikut : a. Karyawan Kantor Bagi mereka yang bekerja di perkantoran PT Arnott s Indonesia telah menetapkan waktu kerja sebagai berikut : Pukul 08.00 16.30 dengan waktu istirahat pukul 12.00 12.30 18

b. Karyawan Produksi Untuk pekerja yang memiliki tugas berhubungan langsung dengan proses produksi PT Arnott s Indonesia menetapkan untuk membagi dalam tiga kelompok jam kerja (shift) secara bergantian dalam setiap minggunya, adapun waktunya adalah sebagai berikut : Shift 1 : Pukul 06.30 15.00 dengan waktu istirahat 30 menit Shift 2 : Pukul 15.00 22.30 dengan waktu istirahat 30 menit Shift 3 : Pukul 22.30 06.30 dengan waktu istirahat 30 menit Dalam setiap minggunya terdapat lima hari kerja, yaitu mulai hari Senin sampai dengan hari Jum at, kecuali pada hari libur nasional dan hari libur perusahaan yang sudah ditetapkan oleh PT Arnott s Indonesia dan dengan jumlah jam kerja dalam satu minggu adalah 40 jam. Disamping waktu yang telah ditetapkan PT Arnott s Indonesia juga memberikan fasilitas berupa jaminan sosial dan kesejahteraan karyawan, dimana jaminan sosial dan kesejahteraan karyawan tersebut diberikan dalam bentuk : a. Sistem pengupahan yang diatur menurut peraturan Pemerintah yang berlaku. b. Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) berupa : 1. Jaminan kecelakaan kerja. 2. Jeminan kematian. 3. Jaminan hari tua. 4. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang meliputi : - Pemeriksaan kesehatan pada dokter. 19

- Perawatan di rumah sakit. - Biaya bersalin istri pekerja. - Keluarga Berencana (KB) c. Alat kerja berupa pakaian kerja yang diberikan oleh perusahaan. d. Peralatan keselamatan kerja seperti kacamata las, sarung tangan kerja dan topi yang selalu tersedia bagi karyawan yang memerlukan. e. Tunjangan Hari Raya (THR). f. Tunjangan biaya transportasi. g. Koperasi karyawan. h. Tempat peribadatan. i. Sarana olahraga 2.5 Occational Health & Safety (OH & S) Perusahaan Occational Health & Safety merupakan kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja, lingkungan dan cara-cara melakukan pekerjaan, sehingga dengan adanya Occational Health & Safety ini PT Arnott s Indonesia mengharapkan adanya hubungan timbal balik antara seluruh pekerjanya dengan kesehatan. Occational Health & Safety yang telah ditetapkan oleh PT Arnott s Indonesia bertujuan untuk memelihara dan menjaga jiwa serta raga seluruh karyawan, karena dengan bekerja secara aman sesuai dengan instruksi dan aturan kerja yang disediakan, itu berarti seluruh karyawan dan manajemen telah memelihara jiwa dan raga sesuai dengan harapan dari pihak perusahaan dengan pemberlakuan Occational Health & Safety. Ada beberapa manfaat yang dapat 20

dihasilkan dengan adanya Occational Health & Safety ini, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan moral kerja. 2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 3. Menurunkan angka absen atau hilangnya jam kerja akibat sakit atau kecelakaan kerja. 4. Menurunkan angka kecelakaan. 5. Meningkatkan keselamatan kerja. Untuk dapat merealisasikan manfaat tersebut ada beberapa yang prinsip kerja yang harus diterapkan oleh setiap pekerja dan seluruh orang yang berada di dalam PT Arnott s Indonesia. Prinsip kerja tersebut diantaranya : 1. Selalu ikuti petunjuk dan rambu-rambu yang ada di area kerja anda. 2. Pastikan anda telah mengetahui cara kerja dari alat kerja. 3. Pastikan bahwa anda telah siap melakukan pekerjaan, bila perlu lakukan pemanasan. 4. Terapkan cara mengangkat dan memindahkan barang yang benar (material handling). 5. Jangan mengangkat sendiri beban yang melebihi 40% berat badan anda. 6. Jangan pernah melakukan tindakan jalan pintas karena keamanan anda akan terancam, seperti mengkanibal sensor pada guardian masin dan lift barang. 7. Jagalah selalu kebersihan tempat kerja anda. 8. Janganmenggunakan lift barang sebagai alat angkut orang. 21

9. Gunakan selalu alat pelindung kerja sesuai ketentuan di tempat kerja. 10. Stop, apakah anda teleh memakai peralatan keamanan dengan benar?. 11. Laporkan kecelakaan kerja sekecil apapun. 12. Gunakan alat bantu untuk memindahkan barang yang berat. 13. Jangan mengendarai forklift bila belum memiliki SIO atau mengikuti pelathan. 14. Jangan menumpang pada forklift atau hand pallet. 2.6 Kondisi Bisnis Perusahaan Saat ini persaingan antar perusahaan sangat beragam di berbagai industri, dan Michael Porter mengidentifikasi bahwa menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik dari suatu pasar atau segmen pasar. Dan pendekatan inilah yang banyak digunakan utuk mengembangkan strategi oleh banyak industri. Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan. Dimana lima kekuatan tersebut adalah pesaing industri, pendatang baru potensial, barang substitusi, kekuatan pembeli dan yang terakhir kekuatan pemasok. Kelima faktor tersebut dapat digambarkan pada gambar berikut dibawah ini. 22

Pendatang Baru Potensial Ancaman Kekuatan Tawar Pemasok Pesaing Pembeli Kekuatan Tawar Ancaman Substitusi 1. Ancaman persaingan industri yang ketat Kekuatan ini paling berpengaruh jika dibandingkan dengan empat kekuatan lainnya. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika strategi itu memiliki keunggulan kompettitif (competitive advantage) dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan pesaingnya. Perubahan strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan mutu, menambah fitur, 23

menyediakan pelayanan, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan Suatu segmen akan menjadi tidak menarik di dalam segmen tersebut telah memiliki pesaing yang banyak, kuat dan agresif. Segmen yang ada bahkan menjadi lebih tidak menarik jika pada segmen tersebut stabil dan menurun, penambahan kapasitas pabrik dalam jumlah besar, biaya tetap tinggi, penghalang untuk keluar besar, atau jika pesaing memiliki kepentingan yang besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi ini akan menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru, sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk bersaing. Saat ini, persaingan di dalam industri makanan ringan dapat dikategorikan sangat ketat, dimana banyak produsen yang bermain di dalam industri ini, sebut saja selain PT Arnott s Indonesia masih ada nama-nama besar seperti Danone, Mayora, Garuda Food, Indofood, dan masih banyak lagi termasuk pesaing-pesaing kecil yang memproduksi Yan-yan dan lain sebagainya. 2. Ancaman pendatang baru Daya tarik dari sebuah segmen berbeda-beda menurut tingkat pengahalang untuk masuk dan keluarnya. Segemen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki tingkat penghalang untuk masuk yang tinggi dan tingkat pengahalang untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan baru yang dapat memasuki industri, dan perusahaan yang memiliki kinerja yang buruk dapat dengan mudah keluar. Jika penghalang untuk masuk dan penghalang untuk keluar tinggi, potensi laba memang akan tinggi, namun 24

perusahaan memiliki resiko yang lebih besar karena dengan kondisi demikian perusahaan yang memiliki kinerja buruk harus tetap tinggal dan berjuang keras disana. Jika penghalang untuk masuk dan keluar rendah, perusahaan dapat dengan mudah masuk dan keluar dari industri, serta tingkat pengembalian investasinya relatif stabil bahakan tergolong rendah. Kasus yang terburuk adalah jika ada sebuah segmen yang memiliki karakteristik penghalang masuk yang rendah dan tingkat penghalang untuk keluar tinggi. Dalam kondisi ini perusahaan-perusahaan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan akan tetapi sulit untuk keluar pada saat menghadapi situasi yang buruk. Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan penurunan pendapatan bagi semua pihak. 3. Ancaman produk substitusi (pengganti) Suatu segmen akan menjadi tidak menarik jika terdapat barang substitusi atau potensial dari suatu produk. Produk substitusi akan membatasi harga dan laba yang yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan dari sebuah segmen tertentu. Perusahaan harus mengamati secara dekat kecenderungan harga dari produk pengganti. Jika kemajuan teknologi atau persaingan meningkat di industri barang pengganti tersebut, maka harga dan laba dalam segmen tersebut mungkin akan menurun. 4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli Suatu segmen akan menjadi tidak menarik bagi sebuah perusahaan jika pembeli memiliki kekutan posisi tawar menawar (bargaining power)yang tinggi atau semakin meningkat. Pembeli akan berusaha untuk 25

memaksa harga dari sebuah produk diturunkan, meminta mutu yang lebih baik, menuntut peningkatan dalam pelayanan, serta membuat para pesaing akan saling beradu, yang aman semua itu akan menjadi beban bagi profitabilitas penjual. Kekuatan posisi tawar menawar para pembeli akan berkembang jika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tersebut tidak terdeferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/ produk lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau jika pembeli dapat melakukan integrasi ke hulu. Untuk melindungi diri mereka, penjual dapat memilih pembeli yang memiliki kekuatan posisi tawar yang paling rendah atau yang sulit mengganti pemasok. Pertahanan yang lebih baik adalah dengan mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh pembeli yang kuat. 5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar menawar pemasok. Kakuatan yang terakhir dalam analisa lima kekuatan porter adalah ancaman kekuatan posisi tawar pemasok, dimana suatu segemen akan menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Pemasok cenderung menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit barang substitusi, produk yang dipasok adalah produk masukan yang penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan jika pemasok dapat melakukan integrasi ke hilir. 26

2.7 Bvksbvjksbkasbvjbkj 2.8 Vlsbvlsbobjsdfbvobofs 2.9 27