BAB III SOLUSI BISNIS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN SELEKSI PEMILIHAN PEGAWAI UNTUK SUATU JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING. Manfaat

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iv Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah...10

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

KOMPOSISI ASN BERDASARKAN JABATAN

Topik Pelatihan Manajemen In house Training Management Skills

Developing Effective Leadership Skills

Effective Leadership Skills

BAB III SOLUSI BISNIS

Proposal dan Biaya Pelatihan Manajemen In house. Management Skills

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

: 138 HARI KERJA (6 BULAN)

Proposal dan Biaya Pelatihan Manajemen In house. Management Skills

Customer Service Excellence

Slide presentasi berikut merupakan sampel materi training : Effective Communication Skills. kegiatan in house training kami.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Minggu 01 Sistem Informasi

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Developing Effective Communication Skills

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Building Up PROFESSIONAL ATTITUDE SOFT SKILLS. Membangun Karakter Sukses & Mulia

Proposal dan Biaya Pelatihan Manajemen In house. Management Skills

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

1. TUJUAN/MANFAAT: Membentuk peserta diklat menjadi terampil melaksanakan PDKB Tegangan Menengah yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan unit

Penyusun. Tim Pengarah. Tim Revisi Direktori Kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan. Tim Ahli. Narasumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Balai X merupakan suatu lembaga pemerintah yang bergerak dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(PSIKOLOGI SDM) MSDM

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cust Cu om o er Service Excellence

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri dewasa ini, termasuk industri konstruksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Prof. Dr. Irmawati, Psikolog

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

Manajemen dan Manajer

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam era tersebut dengan berbekal soft skills, hard skills,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.

2. PERSYARATAN PESERTA

`BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis untuk

Manajemen, Kepemimpinan dan Pemberdayaan Karyawan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN CATERING DENGAN METODE CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) (Studi Kasus CV.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PROYEK AKHIR. Oleh : JOEHERDI MUHAMMAD YUSUF NIM: Program Magister Administrasi Bisnis. Sekolah Bisnis dan Manajemen

PERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

dan fungsinya. Pada tahapan selanjutnya diharapkan akan terwujud peningkatan kinerja organisasi dan pelayanan kepada masyarakat selaku end user.

Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING)

WORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Manajemen Strategik. Tommy Kuncara 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Model Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.

DASAR-DASAR MANAJEMEN EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

Mapping Manajerial Kompetensi

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Terapi untuk anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu kebutuhan

2. PERSYARATAN PESERTA

Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn

Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 7 orang terapis dan 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab III Profil Perusahaan

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Nama : RONI ANDI PANGAJOANG.ST

PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK

7 SUMBER DAYA MANUSIA

BASIC TALENT MANAGEMENT : MEMAHAMI TALENT SECARA UTUH DAN MENYELURUH OLEH MEI PURWANTO

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Interpersonal Communication Skill

By: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kecerdasan adalah kemampuan kognitif pada suatu individu untuk memberikan

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

Transkripsi:

BAB III SOLUSI BISNIS Peran Sumber Daya Manusia dalam sebuah proses bisnis organisasi atau perusahaan sangatlah penting bahkan bisa dikatakan melebihi unsur unsur yang dipakai dalam perusahaan tersebut. Hampir semua perusahaan yang telah maju dan berkembang selalu melihat Sumber Daya Manusia sebagai salah satu kunci utama dalam keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan dituntut memiliki orang orang yang berkompeten dalam mengerjakan seluruh tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh perusahaan. Aspek kompetensi dalam PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menunjukan bahwa perhatian dan fokus utama terletak pada kompetensi SDM. Kompetensi yang harus dimiliki setiap pegawai menuntut setiap orang harus mempunyai kompetensi sesuai dengan kompetensi jabatan yang dipegangnya. Apabila dilihat dari statistik pegawai, PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten memiliki komposisi pegawai yang tidak seimbang bila dilihat dari segi umur dan jenjang pendidikan. Seperti dapat terlihat pada gambar gambar di bawah ini. Gambar 3.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Umur 25

Gambar 3.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Dapat dijelaskan disini bahwa usia rata-rata terbanyak berada pada usia diatas 40 tahun dan pada jenjang pendidikannya rata rata terbesar berada di level SMA. Hal ini tentunya akan menghambat regenerasi dan kaderisasi pada perusahaan. Dan sebagian besar status pendidikan yang SMA ini tentunya akan menghambat dalam pencapaian visi PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang ingin menjadi perusahaan berkelas dunia. Berdasarkan profil kompetensi Sumber Daya Manusia pada setiap jenjang jabatan, peran pelatihan dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Deskripsi dari level kompetensi yang dibutuhkan diambil dari Direktori Kompetensi PT PLN. Terdapat 2 (dua) jenis soft competency yang terdapat di tubuh PLN, Kompetensi Inti dan Kompetensi Kepemimpinan. Kompetensi Inti adalah kompetensi generik yang harus dimiliki oleh setiap individu pegawai, sedangkan Kompetensi Kepemimpinan adalah kompetensi generik yang diperlukan pada jabatan tertentu di perusahaan baik jabatan manajerial, kepakaran, dan jabatan teknis-operatif yang berjumlah 17 buah, seperti yang tertera menurut Buku Kebutuhan Kompetensi Jabatan PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut: 26

Tabel 3.1 Kompetensi Inti PT PLN (Persero) No 1 Integritas / integrity (ING) Kompetensi Inti 2 Orientasi Melayani Pelanggan / Customer Service Orientation (CSO) 3 Sikap Profesional PLN / PLN Professional Style (PPS) 4 Kemampuan Beradaptasi dan Kapasitas untuk Berubah / Adaptability and Capacity for Change (ACC) 5 Pembelajaran Berkesinambungan / Continuous Learning (CLE) Tabel 3.2 Kompetensi Kepemimpinan PT PLN (Persero) No Kompetensi Kepemimpinan 1 Memperluas jaringan / Leveraging Network (LNW) 2 3 Membangun hubungan bisnis strategis / Building Strategic Business Relationship (BSB) Kemampuan mempengaruhi secara interpersonal / Interpersonal Persuasiveness Ability (IPA) 4 Kemampuan mempengaruhi / Leader Persuasiveness Ability (LPA) 5 Memaksimalkan kinerja dan mengembangkan orang lain / Maximising Performance and Developing Others (MPD) 6 Membimbing orang lain / Mentoring Others (MOT) 7 Kepemimpinan bervisi / Visionary Leadership (VLS) 8 Penyelesaian konflik dengan kepekaan eksternal / Conflict Resolution with External Sensitivity (CRE) 9 Pendelegasian dan tindak lanjut / Delegation and Follow Up (DFU) 10 Pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan / Management Control and Decision Making (MCD) 11 Kolaborasi antar fungsi / Collaboration Across Function (CAF) 12 Pemecahan masalah operasional dan pengambilan keputusan / Operational Problem Solving and Decision Making (OPD) 13 Perencanaan dan pemberian arahan / Planning and Direction Setting (PDS) 14 Pertukaran keahlian / Sharing of Expertise (SET) 15 Kecerdasan bisnis / Business Inteligence (BIN) 16 Pemecahan masalah bisnis / Business Problem Solving (BPS) 17 Keterampilan presentasi dan fasilitasi / Presentation and Facilitation Skills (PFS) 27

3.1 Analisis Solusi Bisnis Pada laporan proyek akhir ini menggunakan pendekatan aliran kerja (work flow) sebagai dasar untuk menganalisa permasalahan yang ada. Berdasarkan pendekatan aliran kerja, maka pengembangan model kompetensi khususnya soft competency di PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dapat dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu: 3.1. Pada tahap ini pengumpulan data data dan persiapan dilakukan dalam penelitian. Data-data yang dikumpulkan dan dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu antara lain : a. Data data mengenai sejarah perusahaan dari internet, komposisi pegawai, data komsumen dan pemakaian listrik, dll. b. Struktur Organisasi PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten c. Lampiran Lampiran SK GM PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten d. Buku Kebutuhan Kompetensi Jabatan PT PLN (persero) e. Buku Direktori Kompetensi PT PLN (persero) f. Budaya Perusahaan PT PLN (persero) g. Buku Buku referensi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) h. Artikel artikel tentang pelatihan dari internet Melakukan analisis terhadap soft competence yang sudah ada yaitu kompetensi inti dan kompetensi kepemimpinan yang ada di PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan membagi kompetensi tersebut kedalam beberapa kelompok atau dimensi berdasarkan kesamaan atau kedekatan definisi. Lalu selanjutnya dilakukan pemberian nama dimensi program pelatihan baru yang disesuaikan dengan beberapa teori dari Spencer 28

& Spencer (1993) dan memunculkan jenis materi materi pelatihan yang sesuai dengan kelompok kompetensi tersebut. Terdapat 10 kelompok kompetensi yang berasal dari kompetensi inti dan kompetensi kepemimpinan dan dinilai berdasarkan kedekatan definisi. Tabel 3.3 Kelompok Kompetensi PT PLN (Persero) Modul Kompetensi PLN Pengenalan Diri Membangun Motivasi Mengelola Perubahan Kompetensi PLN Level Integritas / integrity (ING) level -2,- 1,1,2,3,4 Sikap Profesional PLN / PLN level -2,- Professional Style (PPS) 1,1,2,3,4 Kemampuan Beradaptasi dan Kapasitas untuk Berubah / Adaptability and Capacity for Change (ACC) level -2,- 1,1,2,3,4 Pembelajaran Berkesinambungan / Continuous Learning (CLE) Pengambilan Keputusan Individu Komunikasi Efektif Orientasi Melayani Pelanggan / Customer Service Orientation (CSO) Kemampuan mempengaruhi secara interpersonal / Interpersonal Persuasiveness Ability (IPA) Kemampuan mempengaruhi / Leader Persuasiveness Ability (LPA) Keterampilan presentasi dan fasilitasi / Presentation and Facilitation Skills (PFS) level -2,- 1,1,2,3,4 level -2,- 1,1,2,3,4 Membangun Kelompok Mengelola Konflik Kolaborasi antar fungsi / Collaboration Across Function (CAF) Memaksimalkan kinerja dan mengembangkan orang lain / Maximising Performance and Developing Others (MPD) Membimbing orang lain / Mentoring Others (MOT) Penyelesaian konflik dengan kepekaan eksternal / Conflict Resolution with External Sensitivity (CRE) level -2,- 1,1,2,3,4 level -2,- 1,1,2,3,4 29

Modul Kompetensi PLN Kekuasaan dan Politik Pengambilan Keputusan Kelompok Kepemimpinan Kompetensi PLN Memperluas jaringan / Leveraging Network (LNW) Membangun hubungan bisnis strategis / Building Strategic Business Relationship (BSB) Pertukaran keahlian / Sharing of Expertise (SET) & Kecerdasan bisnis / Business Inteligence (BIN) Pemecahan masalah bisnis / Business Problem Solving (BPS) Pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan / Management Control and Decision Making (MCD) Pemecahan masalah operasional dan pengambilan keputusan / Operational Problem Solving and Decision Making (OPD) Pendelegasian dan tindak lanjut / Delegation and Follow Up (DFU) Kepemimpinan bervisi / Visionary Leadership (VLS) Perencanaan dan pemberian arahan / Planning and Direction Setting (PDS) Level level -2,-1,1,2,3,4 level -2,-1,1,2,3,4 level -2,-1,1,2,3,4 Perancangan program pelatihan baru yang selanjutnya disesuaikan dengan teori dari Spencer & Spencer dapat dikelompokan menjadi 10 kelompok. Berikut adalah keseluruhan dari kelompok perancangan program dan materi pelatihan yang diusulkan, yaitu: 30

Kelompok Pengenalan Diri Tabel 3.4 Kelompok Pengenalan Diri 31

Kelompok Membangun Motivasi Tabel 3.5 Kelompok Membangun Motivasi 32

Kelompok Mengelola Perubahan Tabel 3.6 Kelompok Mengelola Perubahan 33

Kelompok Pengambilan Keputusan Individu Tabel 3.7 Kelompok Pengambil Keputusan Individu 34

Kelompok Komunikasi Efektif Tabel 3.8 Kelompok Komunikasi Efektif 35

Kelompok Membangun Kelompok Tabel 3.9 Kelompok Membangun Kelompok 36

Kelompok Mengelola Konflik Tabel 3.10 Kelompok Mengelola Konflik 37

Kelompok Kekuasaan dan Politik Tabel 3.11 Kelompok Kekuasaan dan Politik 38

Kelompok Pengambilan Keputusan Kelompok Tabel 3.12 Kelompok Pengambilan Keputusan 39

Kelompok Kepemimpinan Tabel 3.13 Kelompok Kepemimpinan 40

Pada tahap validasi dilakukan wawancara dengan Deputi Manajer Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Bapak Kusnadi serta Staff Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bapak Bobby. Wawancara ini ditujukan untuk menilai tingkat signifikansi terhadap soft competency yang telah dibuat dan juga terhadap perancangan program pelatihan dan pembuatan materi pelatihan yang sesuai dengan kompetensi tiap pemegang jabatan. Hasil wawancara validasinya yaitu: a. Beberapa jabatan yang terdapat di PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten masih belum terisi dikarenakan beberapa jabatan masih bisa dirangkap oleh jabatan lain. b. Kendala dalam pengembangan modul pelatihan masih terkendala dengan masalah kekurangan sumber daya manusia. c. Hasil laporan proyek akhir ini dapat memberikan masukan bagi Bagian Pengembangan Sumber Daya PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten khususnya dan PT PLN (persero) pada umumnya. 3.2 Aplikasi Analisa Terhadap Jabatan di Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Setelah melakukan penelitian yang tertuang pada bab sebelumnya, maka penulis hendak mengaplikasikannya kepada jabatan-jabatan yang berada di bawah divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Terdapat 5 contoh aplikasi analisa, yaitu 41

1.2.1 Tabel 3.14 Jabatan Manajer Sumber Daya Manusia dan Organisasi 42

1.2.2 Tabel 3.15 Jabatan Deputi Manajer Pengembangan SDM 43

1.2.3 Tabel 3.16 Jabatan Ahli Muda Pratama Pendidikan dan Pelatihan 44

1.2.4 Tabel 3.17 Jabatan Ahli Muda Utama Pengolahan Data Administrasi SDM 45

1.2.5 Tabel 3.18 Jabatan Ahli Muda Pratama Pengolahan Data Administrasi SDM 46