Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

dokumen-dokumen yang mirip
1. Biaya Investasi: - Harga pembelian - Harga komponen alat bantu - Biaya instalasi 2. Biaya operasi: - Biaya perawatan - Biaya bahan bakar - Biaya

MATERIAL HANDLING. Materi Kuliah Ke-7 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS. Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT.

PERPINDAHAN BAHAN (MATERIAL HANDLING)

PRINSIP-PRINSIP MH. Penanganan Bahan & Perencanaan Tata Letak Fasilits TIP FTP UB

ONGKOS MATERIAL HANDLING

Pembahasan Materi #8

Pembahasan Materi #7

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

Manajemen Persediaan. Penanganan Barang (Material Handling) Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY (Studi Kasus : PT. X)

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu

MATERIAL HANDLING #1 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Yunanto (1998) dalam skripsinya yang berjudul Perencanaan Layout

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembahasan Materi #6

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pembahasan Materi #10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GRUP TEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO DISUSUN OLEH : NELA RESA PUDIN RIFAN FATURAHMAN SOBANA SUPIANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan metode atau cara untuk memenangkan persaingan. Pengaturan tata letak dari fasilitas produksi dan area kerja merupakan

RANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PT. UTAX INDONESIA DENGAN PENDEKATAAN SIMULASI ALGORITMA CRAFT TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage

PERENCANAAN FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Perancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Pembahasan Materi #7

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kulitas barang/produk yang dihasilkan.

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan

PERTEMUAN #1 PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Kriteria Perancangan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

LAPORAN MODUL KE-3 PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek

Ratih Wulandari, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

BAB V ANALISIS DATA DAN HASIL

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

Definisi 1. Material handling adalah ilmu dan seni memindahkan, menyimpan, melindungi, dan mengontrol/ mengawasi material. 2. Material handling merupakan penyediaan material dalam jumlah yang tepat, pada kondisi yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, pada posisi yang tepat, pada urutan yang tepat, dengan biaya yang tepat dan menggunakan metode yang tepat.

Lingkup MH Facilities Design (Meyers dan Stephens, 2000) 1. Lokasi pabrik dan rancangan bangunan 2. Layout pabrik 3. Penanganan bahan Facilities Planning (Tompkins, dkk, 1996) 1. Facilities location 2. Facilities design a. Facility systems design b. Layout design 3. Handling systems design

ASPEK Material Handling PERPINDAHAN Perpindahan material membutuhkan waktu dan tempat Perpindahan material membutuhkan kesesuaian: - ukuran - bentuk - berat - kondisi material dengan lintasan - analisis frekuensi getaran

ASPEK Material Handling PENYIMPANAN Penyangga operasi Memudahkan pekerjaan manusia dan mesin Hal-hal yang perlu dipertimbangkan: Ukuran Berat Kondisi dan kemampuan tumpukan material Keperluan untuk mengambil dan menempatkan material Keperluan mengambil dan menempatkan material Kendala bangunan (beban lantai, kondisi lantai dll)

ASPEK Material Handling PERLINDUNGAN - Pengawasan - Pengepakan - Pengelompokan Material - Dirancang untuk meminimasi pengawasan dan biaya

ASPEK Material Handling PENGAWASAN - Pengawasan Fisik Pengawasan yang berorientasi pada susunan dan jarak penempatan antar material - Pengawasan Status Material Pengawasan tentang lokasi, jumlah, tujuan, kepemilikan, keaslian dan jadwal material

ASPEK Material Handling MATERIAL Sistem penanganan tergantung pada bentuk material (gas, cair dan padat)

Tujuan Pemindahan Bahan (1) 1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan 2. Meningkatkan keamanan dan memberikan perlindungan terhadap material

Tujuan Pemindahan Bahan (2) 3. Meningkatkan produktivitas Material mengalir pada garis lurus Material berpindah dengan jarak sependek mungkin Perpindahan sejumlah material pada satu waktu Mekanisasi penanganan material Otomatisasi penanganan material

Tujuan Pemindahan Bahan (3) 4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas Meningkatkan penggunaan bangunan Pengadaan peralatan serbaguna Standarisais peralatan MH Integrasikan dalam satu sistem Peralatan sesuai kebutuhan, program pemeliharaan preventif 5. Mengurangi bobot mati 6. Sebagai pengawasan persediaan

PRINSIP-PRINSIP MATERIAL HANDLING No. Prinsip Keterangan 1. Perencanaan Semua perencanaan material dan aktivitas-aktivitas penyimpanan untuk mendapatkan efisiensi operasi semaksimal mungkin. 2. Sistem Aliran Mengintegrasi sebanyak mungkin aktivitas penanganan dan mengkoordinasikan sistem operasi meliputi agen, penerimaan, penyimpanan, produksi, inspeksi, pengawasan, trasportasi dan konsumsi. 3. Aliran material Merencanakan urutan operasi dan tata letak peralatan untuk mengoptimumkan aliran barang/ material.

No. Prinsip Keterangan 4. Penyederhanaan Menyederhanakan penanganan dengan cara mengurangi, menghilangkan, menggabungkan, pemindahan atau peralatan yang tidak perlu 5. Gravitasi Gunakan gravitasi untuk memindahkan barang jika mungkin 6. Memanfaatkan ruangan Memanfaatkan volume bangunan seoptimal mungkin 7. Ukuran satuan Tingkatkan jumlah, ukuran, berat beban, atau tingkat aliran 8. Mekanisasi Operasi penanganan secara mekanik

No. Prinsip Keterangan 9. Otomasi Gunakan peralatan otomatis untuk produksi, penanganan dan penyimpanan 10. Pemilihan peralatan Dalam pemilihan peralatan, pertimbangkan semua aspek penanganan material, pemindahan dan metode yang digunakan 11. Standarisasi Standarisasi metode penanganan, jenis, dan ukuran peralatan penanganan 12. Kemampuan adaptasi Gunakan metode dan peralatan yang dapat menjalankan berbagai macam tugas dan penerapan dengan baik. 13. Bobot mati Mengurangi perbandingan bobot mati dari peralatan penanganan yang bergerak terhadap beban yang dibawa.

No. Prinsip Keterangan 14. utilisasi Rencanakan pemakaian peralatan penanganan dan man power atau SDM secara optimum 15. Perawatan Rencanakan perawatan pencegahan dan jadwal perbaikan dari semua peralatan penanganan. 16. keuangan Ganti metode dan peralatan penanganan yang usang dan jika ada metode atau peralatan yang lebih efisien akan meningkatkan operasi. 17. Pengawasan Gunakan aktivitas-aktivitas penanganan material untuk meningkatkan pengendalian produksi, pengendalian persediaan, dan penanganan biaya.

No. Prinsip Keterangan 18. Kapasitas Gunakan peralatan penanganan untuk membantu dalam mencapai kapasitas produksi yang diinginkan. 19. Efektivitas Tentukan efektivitas kinerja penanganan dalam bentuk biaya persatuan yang ditangani 20. keamanan Tetapkan metode dan peralatan yang sesuai untuk keamanan penanganan

CARA MEMINIMASI BIAYA MH (1) 1. Meminimasi waktu menganggur peralatan 2. Pemakaian maksimum peralatan untuk mendapatkan satuan muatan yang tinggi 3. Meminimumkan perpindahan penanganan material dan mengurangi gerakan mundur untuk mengurangi biaya operasi 4. Mengatur departemen-departemen sedekat mungkin agar perpindahan material menjadi pendek. 5. Mencegah perbaikan yang besar dengan melakukan perencanaan aktivitas perawatan yang lebih baik

CARA MEMINIMASI BIAYA MH (2) 6. Harus menggunakan peralatan yang tepat untuk mengurangi kerusakan material dan menggunakan muatan satuan yang sesuai. 7. Sedapat mungkin menggunakan prinsip gravitasi, yang dapat mengurangi biaya operasi. 8. Menghindarkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak aman bagi TK seperti mengangkat beban yang terlalu berat 9. Mengurangi keanekaragaman jenis peralatan untuk mengurangi kebutuhan investasi dan keanekaragaman komponen/ spare part 10. Mengganti peralatan yang sudah usang dangan baru agar lebih efisien.

BIAYA PERANCANGAN & OPERASI SISTEM MH 1. Biaya Investasi: - Harga pembelian - Harga komponen alat bantu - Biaya instalasi 2. Biaya operasi yang tdd: - Biaya perawatan - Biaya bahan bakar - Biaya jaminan tenaga kerja (upah dan jaminan kecelakaan) 3. Biaya pembelian muatan, yang digolongkan dalam pembelian pallet dan container. 4. Biaya yang menyangkut masalah pengepakan dan kerusakan material.

CONTOH PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING PERSATUAN JARAK (OMH/ m) Sebuah alat angkut forklift dibeli dengan harga Rp. 50.000.000 diharapkan umur ekonomis 5 tahun. Biaya bahan bakar adalah Rp. 20.000/ 8 jam, sedang biaya perawatan sebesar Rp. 5.000/jam. Jika forklift berjalan rata-rata 15.000 m perhari, tentukan biaya persatuan jarak (m), diasumsikan bahwa alat angkut beroperasi 300 hari/ tahun dan upah operator adalah Rp. 10.000/ jam.

PENYELESAIAN a. Menentukan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus Rp.50.000.000 5th x300 hari x 1th x8 b. Jarak angkutan tiap jam adalah x 1hari jam Rp.4.166 / 1hari 15.000 m / hari x 1875 m / 8 jam jam c. Total biaya = Biaya (maintenance + bahan bakar + depresiasi + operator): 20.000 Rp. 5.000 4.166 10.000 8 jam jam Rp.21.666 / jam d. Ongkos Material Handling (OMH/ M) Rp.21.166 / jam 1875 m/ jam Rp11,55 / m

NILAI INDEKS UNTUK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN 1. NDEKS PEKERJA PENANGANAN MATERIAL (IPPM) Perbandingan pekerja yang menangani MH (sepenuhnya/ penunjang) dengan jumlah pekerja keseluruhan. IPPM l L I = Pekerja yang menangani MH L = Jumlah pekerja keseluruhan

2. INDEKS PENGGUNAAN PERALATAN (IPP) Perbandingan antara komponen yang ditangani persatuan waktu dengan kapasitas teoritis. IPP k K k = Komponen yang ditangani K = Kapasitas teoritis 3. INDEKS PENGGUNAAN RUANG PENYIMPANAN (IPRP) Perbandingan antara penggunaan ruang penyimpanan dengan seluruh ruangan penyimpanan yang ada s s = luas ruang penyimpanan yang digunakan IPRP S = luas ruang penyimpanan seluruhnya S

4. INDEKS PERGERAKAN OPERASI (IPO) Perbandingan antara gerakan-gerakkan yang perlu dilakukan untuk membuat sebuah produk dengan jumlah operasi produktif IPO m M m = Jumlah gerakan perpindahan material yang terjadi M = Jumlah operasi produktif yang dilaksanakan 5. INDEKS EFISIENSI SIKLUS MANUFACTURING (IESM) Perbandingan waktu produksi aktual (waktu permesinan) yang diperlukan untuk membuat suatu produk dengan seluruh waktu pada departemen produksi. TA IESM TD TA = Waktu untuk kegiatan produksi/ operasi aktual TD = Waktu pada departemen produksi

6. PROSENTASE AREA GANG (PAG) Prosentase penggunaan ruang yang ada untuk gang (aisle). PAG AS TS AS = Area yang digunakan untuk gang TS = Jumlah ruangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE PEMILIHAN PERALATAN MH a) Material yang dipindahkan Jenis, berat, volume, bentuk, ukuran material yang dipindahkan. b) Perpindahan/ gerakan c.) Frekuensi, jalur, lebar gang, mekanisme loading dan un-loading. Penyimpanan Area, volume, bentuk & ukuran fasilitas penyimpanan, jarak antara kolom dan batasan-batasan lainnya. d) Biaya Biaya operasi dan investasi peralatan, tingkat suku bunga, depresiasi, umur ekonomis peralatan. e) Faktor-faktor lain: Fleksibilitas dalam melakukan pekerjaan ganda dan pekerjaan atas beberapa produk yang berbeda.

Terima kasih...