KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik K e p a l a, Budi Susanto NIP

dokumen-dokumen yang mirip
2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN KINERJA 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

BAB II RUANG LINGKUP B4T

RENCANA STRATEGIS BISNIS BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PEREKAYASAAN BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2016 BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2016 BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2016 BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR KULIT, KARET DAN PLASTIK TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2019

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

KATA PENGANTAR LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN

BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK 2012

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI TRIWULAN I (PP 39)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab langsung kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. pengembangan industry bahan dan barang teknik.

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK TAHUN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SAMARINDA TAHUN ANGGARAN 2017

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR KULIT, KARET DAN PLASTIK TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI TRIWULAN IV (PP 39)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2012 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

(Revisi Setelah Audit)

LAPORAN TRIWULAN III TAHUN 2016 BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

2017, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI BESAR KERAMIK TAHUN TRIWULAN KEDUA (Per Tanggal 30 Juni 2016)

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI BESAR KERAMIK TAHUN TRIWULAN KETIGA (Per Tanggal 30 September 2016)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)

Transkripsi:

Laporan Kinerja 2016 KATA PENGANTAR Dengan berakhir tahun anggaran 2016, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik telah menyelesaikan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan Rencana Strategis Balai Besar Bahan dan Barang Teknik sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan dalam upaya memenuhi visi dan misi tahun 2016. Selama Tahun 2016, sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil dicapai. Hal ini diuraikan dalam Laporan Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2016 memuat gambaran capaian kinerja dalam merealisasikan Rencana Strategis Tahun 2015-2019 dikaitkan dengan Rencana Strategis BPPI serta Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dengan BPPI. Demikianlah laporan ini disusun dengan harapan semoga dapat menjadi bahan masukan bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dalam menentukan kebijakan industri lebih lanjut serta dapat pula memberi manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Bandung, Januari 2017 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik K e p a l a, Budi Susanto NIP. 196202101981031001 ii

Laporan Kinerja 2016 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN EKSEKUTIF... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi... 2 1.2 Peran Strategis Organisasi... 8 1.3 Struktur Organisasi... 11 1.4 Dukungan Personil B4T... 12 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 14 2.1 Rencana Strategis Organisasi... 14 2.2 Rencana Kinerja Tahunan... 18 2.3 Rencana Anggaran... 19 2.4 Dokumen Perjanjian Kinerja... 20 BAB III AKUNTASBILITAS KINERJA... 22 3.1 Analisis Capaian Kinerja... 22 3.2 Realisasi Anggaran... 56 BAB IV PENUTUP... 63 LAMPIRAN Pengukuran Kinerja (PK) Lampiran-lampiran Laporan Kinerja Tahun 2016 iii

RINGKASAN EKSEKUTIF Pada dasarnya Laporan Kinerja merupakan laporan yang memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik selama tahun 2016. Capaian kinerja Tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja tahun 2015 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan di masa datang. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran strategis Balai Besar Bahan dan Barang Teknik sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik tahun 2016 berhasil dicapai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dengan nilai capaian sebagian besar indikator kinerja diatas 90%, bahkan lebih dari 100%. al ini menunjukan bahwa capaian secara keseluruhan program Balai Besar Bahan dan Barang Teknik tahun 2016 telah mencapai target yang telah ditetapkan, namun ada beberapa sasaran yang harus tingkatkan, dengan harapan semoga di tahun mendatang dapat lebih ditingkatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang harus diupayakan semaksimal mungkin dalam pencapaiannya. i

BAB I PENDAHULUAN Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) yang merupakan salah satu institusi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian memiliki tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan, standardisasi, sertifikasi dan inspeksi teknik dalam rangka pengembangan industri bahan dan barang teknik. Kondisi tersebut juga dapat digunakan sebagai peluang dalam melakukan peningkatan peran serta B4T terhadap industri dan pertumbuhan perekonomian nasional sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Salah satu cara menghadapi tantangan dan peluang tersebut adalah dengan meningkatkan kapabilitas industri nasional baik dari berbagai aspek seperti sumber daya, infrastruktur, standardisasi yang didukung oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), penelitian, pengembangan dan perekayasaan serta memperkuat jaringan atau mitra kerja dan koordinasi antara institusi yang relevan. Dalam mendukung industri dan kebijakan pemerintah, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik memiliki Visi dan Misi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik sebagai berikut : Visi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik adalah Menjadi lembaga Litbangyasa handal yang mampu memberikan penjaminan mutu bahan dan barang teknik. Dalam visi tersebut memiliki arti : a. Memiliki Litbangyasa yang dapat menjawab kebutuhan dan kebijakan industri b. Memiliki produk layanan yang mengacu pada standar Nasional dan Internasional c. Memiliki reputasi tinggi dan kinerja yang baik dalam pelayanan kepada pelanggan d. Memiliki sarana dan prasarana litbangyasa yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu layanan jasa teknis 1

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang menggambarkan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, yaitu : 1. Melaksanakan Litbangyasa aplikatif berbasis material maju yang berwawasan lingkungan serta terintegrasi dengan perguruan tinggi, dunia usaha/industri dan lembaga riset terkait 2. Memanfaatkan sarana dan prasarana Lembaga Penilaian Kesesuaian yang professional untuk peningkatan daya saing produk industri nasional 3. Melaksanakan peningkatan infrastruktur berbasis kompetensi untuk mencapai pengakuan nasioanl dan internasional 4. Melaksanakan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka perdagangan bebas 5. Penerapan sistem pengelolaan keuangan BLU yang lebih efektif dan konsistensi 1.1. Tugas, Pokok dan Fungsi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 105/M- IND/PER/10/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Bab XIX Unit Pelaksana Teknis Pasal 817 dijelaskan pada ayat (1) Di lingkungan Kementerian Perindustrian terdapat Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis tertentu Kementerian Perindustrian dan ayat (2) Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perindustrian setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Tugas pokok dan fungsi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik adalah sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 43/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Adapun tugas Balai Besar Bahan dan Barang Teknik adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan 2

pengembangan, standardisasi, sertifikasi dan inspeksi teknik dalam rangka pengembangan industri bahan dan barang teknik. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Balai Besar Bahan dan Barang Teknik mempunyai fungsi : 1) Penelitian, pengembangan, perancangan, perencanaan dan penyusunan standar bidang bahan dan barang teknik, 2) Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan lingkungan, sertifikasi produk bahan dan barang teknik serta sertifikasi sistem keselamatan dan kualifikasi personil, 3) Pelaksanaan bantuan teknik untuk peningkatan dan pengawasan mutu bahan organik dan anorganik, bahan bangunan, produk logam, barang teknik, barang listrik dan elektronika, rumah tangga, motor bakar, kendaraan bermotor, komponen otomotif dan instrumentasi industri melalui pengujian mutu dan kalibrasi alat yang digunakan di industri, 4) Peningkatan kompetensi tenaga industri, pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan pemasaran, 5) Pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur dilingkungan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik terdiri dari 4 (empat) eselon III, yaitu : 1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan program, evaluasi dan laporan b) Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negera c) Perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan urusan kepegawaian 3

d) Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan, serta urusan perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : (1)Subbagian Program dan Pelaporan Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan program, monitoring, evaluasi dan laporan. (2)Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara. (3)Subbagian Kepegawaian Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan perencanaan dan pengembangan serta pelaksanaan urusan kepegawaian dan kesejahteraan pegawai. (4)Subbagian Umum Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan, perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan gedung, peralatan kantor dan laboratorium. 2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan pemasaran, kerjasama, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan Jasa Teknik menyelenggarakan fungsi : a) Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, desiminasi hasil kegiatan, kontrak kerjasama usaha, pelayanan pelanggan dan pengembangan pasar, serta kerjasama jasa keteknikan. b) Peningkatan kompetensi tenaga industri melalui pelatihan teknis, bimbingan teknis dan konsultasi serta pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang bahan dan barang teknik. 4

c) Pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi, dokumentasi dan perpustakaan. Bidang Pengembangan Jasa Teknik, terdiri dari : (1)Seksi Pemasaran dan Kerjasama Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasaran, desiminasi hasil kegiatan, kontrak kerjasama usaha, pelayanan pelanggan dan pengembangan pasar. (2)Seksi Pengembangan Kompetensi dan Sarana Riset Seksi Pengembangan Kompetensi dan Sarana Riset mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peningkatan kompetensi tenaga industri melalui pelatihan teknis dan konsultasi serta perencanaan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan. (3)Seksi Informasi Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan. 3. Bidang Standardisasi Bidang Standardisasi mempunyai tugas melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengkoordinasian penggunaan saran dan prasarana, melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan, perancangan dan perencanaan serta penyusunan dan penerapan standar bidang bahan dan barang teknik. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Standardisasi menyelenggarakan fungsi : a) Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan dan barang teknik. b) Pelaksanaan kalibrasi alat uji, alat ukur, mesin dan peralatan untuk kepentingan produksi dan pengendalian mutu. c) Pelaksanaan pengkajian, pengembangan, perancangan, perencanaan, dan penyusunan, penerapan, dan revisi standar di bidang bahan dan barang teknik. 5

Bidang Standardisasi, terdiri dari : (1)Seksi Pengujian Seksi Pengujian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian bahan dan barang teknik. (2)Seksi Kalibrasi Seksi Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kalibrasi alat uji/alat ukur, mesin dan peralatan untuk kepentingan produksi dan pengendalian mutu. (3)Seksi Penyusunan Standar Seksi Penyusunan Standar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengkajian, pengembangan, perencanaan, penyusunan dan revisi standar di bidang bahan dan barang teknik. 4. Bidang Sertifikasi Bidang Sertifikasi mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi sistem mutu, sertifikasi produk barang teknik serta sertifikasi produk yang berkaitan dengan keselamatan dan lingkungan di bidang industri bahan dan barang teknik. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Sertifikasi menyelenggarakan fungsi : a) Pelaksanaan sertifikasi atas sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lingkungan dalam rangka pemenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional. b) Pelaksanaan sertifikasi atas mutu bahan dan produk barang teknik dalam rangka pemenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional. c) Pelaksanaan sertifikasi atas sistem keselamatan dan kualifikasi personil. Bidang Sertifikasi, terdiri dari : (1)Seksi Sistem Mutu dan Lingkungan Seksi Sistem Mutu dan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sertifikasi atas sistem manajemen mutu dna lingkungan dalam rangka pemenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional. 6

(2)Seksi Mutu Bahan dan Barang Teknik Seksi Mutu Bahan dan Barang Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sertifikasi atas mutu bahan dan produk barang teknik dalam rangka pemenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional. (3)Seksi Keselamatan dan Kualifikasi Personil Seksi Keselamatan dan Kualifikasi Personil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan sertifikasi atas sistem keamanan dan keselamatan kerja serta kualifikasi personil dalam rangka memenuhi persyaratan Standar Nasional dan Internasional. 5. Bidang Inspeksi Teknik Bidang Inspeksi Teknik mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan bahan dan barang teknik yang terbuat dari logam atau non logam, termasuk pabrik, konstruksi dan instalasinya, serta memeriksa dan menganalisa kerusakan serta memprediksi perpanjangan umur peralatan dan perlengkapan termasuk peralatan pabrik, serta menyusun sistem pemeliharaannya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Inspeksi Teknik menyelenggarakan fungsi : a) Pengkajian atas dokumen peralatan serta menginspeksi peralatan dan perlengkapan dari logam, termasuk pabrik, konstruksi dan instalasinya. b) Pengkajian atas dokumen dan laporan hasil uji serta menginspeksi peralatan dan perlengkapan dari non logam. c) Pemeriksaan dan pengkajian sebab-sebab kerusakan peralatan, perlengkapan dan instalasi pabrik serta menetapkan sistem pemeliharaannya. Bidang Inspeksi Teknik, terdiri dari : (1)Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Logam Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Logam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian atas dokumen peralatan serta 7

menginspeksi peralatan dan perlengkapan dari logam, termasuk pabrik, konstruksi dan instalasinya. (2)Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Non Logam Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Non Logam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian atas dokumen dan laporan hasil uji serta menginspeksi peralatan dan perlengkapan dari non logam. (3)Seksi Analisis Kerusakan dan Sistem Pemeliharaan Seksi Analisis Kerusakan dan Sistem Pemeliharaan mempunyai tugas penyiapan bahan pemeriksaaan dan pengkajian sebab-sebab kerusakan peralatan, perlengkapan dan instalasi pabrik serta menetapkan sistem pemeliharaannya. 1.2. Peran Strategi Organisasi Sesuai Visi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik adalah Menjadi lembaga Litbangyasa handal yang mampu memberikan penjaminan mutu bahan dan barang teknik. Dalam visi tersebut memiliki arti memiliki Litbangyasa yang dapat menjawab kebutuhan dan kebijakan industri, memiliki produk layanan yang mengacu pada standar Nasional dan Internasional, memiliki reputasi tinggi dan kinerja yang baik dalam pelayanan kepada pelanggan dan prasarana dan sarana layanan yang berbasis teknologi informasi. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya memiliki peran strategis dalam bidang industri, dengan harapan peran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik sebagai salah satu unit pelaksana teknis dapat membantu dan melaksanakan harapan masyarakat khususnya masyarakat industri dalam mengembangkan pertumbuhan industri serta dapat membuka perluasan lapangan kerja baru, melalui potensi yang dimikili Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dengan analisa membantu industri melalui jasa, sebagai berikut : 8

1. Bidang Standardisasi Bidang Standardisasi memberikan layanan jasa Pengujian dan Kalibrasi. Kegiatan Pengujian yang dilakukan terdiri dari Pengujian Kimia (pelumas, cat, bahan bakar, analis kimia, logam, analis korosi, pupuk, mineral dan batuan), Pengujian Air (air minum, air untuk industri, air pengisi ketel, air sumber dan air suling), Pengujian Limbah (limbah cair dan limbah pada t), Pengujian Barang Teknik (pipa PVC dan asesories, karung, kompor gas, katup, selang karet, gasket, bahan karet dan plastik, regulator kompor gas dan ban kendaraan bermotor dan helm), Pengujian Mekanik (tarik, hardness, bending, metalographi, impact dan linyak untuk berbagai jenis komoditi logam dan produk logam), Pengujian Semen (semua produk semen berbagai tipe), Pengujian Beton (genteng, asbes, bata dan sejenisnya, beton, pasir beton, konstruksi beton, ubin dan lain-lain), Pengujian Komponen Otomotif (ban luar kendaraan bermotor roda 2 dan 4, kampas rem, rantai motor dan akumulator), Pengujian Alat Listrik (lampu pijar, lampu swaballast, lampu fluoresen, batere kering dan motor listrik) dan Pengujian Produk Elektronika (produk peralatan rumah tangga, pompa air dan televisi). Kegiatan Kalibrasi meliputi kalibrasi untuk alat ukur, alat uji dan alat inspeksi meliputi bidang kalibrasi : tekanan, massa dan timbangan, gaya, instrument penganalisa, suhu, volumetri, kelistrikan dan dimensi. Jasa kalibrasi tersebut dapat dilaksanakan di lokasi pabrik (in situ) maupun di Laboratorium Kalibrasi di B4T. 2. Bidang Sertifikasi Bidang Sertifikasi memberikan layanan jasa Sertifikasi Mutu Barang (meliputi dan Bahan (meliputi komoditi : ban luar dan dalam untuk kendaraan roda 2 dan 4, semen, lampu pijar, lampu hemat energi, baterai kering dan baja tulangan beton), Sertifikasi Sistem Mutu & Lingkungan berdasarkan ISO 9001:2000 (meliputi sektor : pertambangan dan bahan galian, produk makanan dan minuman, pembuatan kokas dan minyak, bahan kimia, produk kimia dan serat, produk karet dan plastik, beton semen, kapur dan gips, 9

logam dasar dan produk dari logam, mesin dan peralatan, peralatan listrik dan optik, peralatan transportasi, penyediaan air, konstruksi, perdagangan grosir dan eceran, reparasi kendaraan bermotor dan barang keperluan rumah tangga, teknologi informasi, jasa engineering, jasa lain, administrasi umum, pendidikan, kesehatan dan tugas sosial) dan Sertifikasi Personil dan Keselamatan (meliputi : contoh produk padatan, cair dan gas). 3. Bidang Inspeksi Teknik Bidang Inspeksi Teknik memberikan layanan jasa Inspeksi Teknik Logam dan Non Logam untuk peralatan pabrik seperti Pressure vessel, heat Exchenger, Storage Tank, Piping, meliputi metoda : UT, MT, PT, RT, eddy current, corrosion monitoring, acoustic emission, wire rope flow detector, failure analysis. Sedangkan untuk inspeksi Non Logam berupa Dermaga, Bangunan gedung komersial maupun hunian meliputi analisis konstruksi beton, lantai, dan sebagainya. 4. Bidang Pelayanan Jasa Teknik Bidang Pelayanan Jasa Teknik memberikan layanan jasa Pelatihan Teknis untuk peningkatan kompetensi tenaga industri yang meliputi pelatihan : NDT level I dan II, welding inspector, welding engineer, tenaga reviewer radiography, piping designer, inspektur korosi, inspektur beton, welder, welding supervision, Teknisi Pengujian, Teknisi Kalibrasi. Pelatihan ini dilaksanakan di B4T maupun dapat dilakukan secara in house (di lokasi) peminta jasa. 5. Kegiatan jasa lainnya Kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2005 sampai tahun 2008 mengarah pada penelitian terapan dan sebagian penelitian dasar yang terkait dengan sektor industri yang menjadi tupoksi B4T. Maksud dan tujuan penelitian dan pengembangan tersebut adalah untuk mendukung optimalisasi layanan jasa B4T dan untuk mendukung pengembangan industri nasional. 10

Selama kurun waktu 5 tahun kebelakang B4T telah mengadakan kemitraan dengan berbagai pihak terkait seperti perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, lembaga/institusi, industri, dan perusahaan jasa yang sejenis dengan B4T. Kemitraan ini meliputi kegiatan kerjasama pengujian mutu produk, peningkatan kompetensi SDM, kegiatan penelitian dan pengembangan, magang kerja, alih teknologi dan kerjasama pemasaran serta penyebaran informasi. Kegiatan Bimbingan/Konsultasi, B4T dapat memberikan bimbingan/ konsultasi atau bantuan teknis kepada perusahaan maupun instansi pemerintah yang akan disertifikasi ISO 9000, ISO 14000, Peningkatan Mutu Produk agar dapat memenuhi SNI. Disamping itu B4T juga mampu untuk memberikan bimbingan Laboratorium yang akan diakreditasi menurut ISO/IEC 17025. Kegiatan Uji Profesiensi, dalam rangka membantu program jaminan mutu hasil pengujian bagi laboratorium, B4T telah ditunjuk sebagai peyelenggara uji profisiensi oleh KAN terutama untuk laboratorium pengujian semen di Indonesia. Hal ini telah belangsung sejak tahun 2003 dan secara rutin dilakukan setiap tahun serta diikuti oleh hampir seluruh pabrik semen dan institusi lainnya yang memiliki lab uji semen. 1.3. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 43/M- IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, bagan Struktur Organisasi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, yaitu : 11

1.4. Dukungan Personil Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Per 31 Desember 2016 PENDIDIKAN Bagian/Bidang SD SLTP SLTA D3/SM S1 S2 S3 Jumlah Tata Usaha 2-5 1 14 3-25 PJT - - 5-12 4-21 Standardisasi 1 2 24 6 23 5-61 Sertifikasi - - - - 7 4-11 Inspeksi Teknik - - 10 1 6 3-22 Jumlah 3 3 44 8 62 19-140 GOLONGAN Bagian/Bidang GOL. I GOL. II GOL. III GOL. IV Jumlah Tata Usaha 2 3 18 2 25 PJT - 3 15 3 21 Standardisasi - 20 38 3 61 Sertifikasi - - 10 1 11 Inspeksi Teknik - 4 16 2 22 Jumlah 2 30 97 11 140 12

JENIS KELAMIN Bagian/Bidang Perempuan Laki-laki Jumlah Tata Usaha 13 12 25 PJT 5 16 21 Standardisasi 12 49 61 Sertifikasi 6 5 11 Inspeksi Teknik 2 20 22 Jumlah 38 102 140 ESELON, FUNGSIONAL, PELAKSANA Bagian/Bidang Es. I Es. II Es. III Es. IV Fungs. Pelaks. Jumlah Tata Usaha - 1 1 4 5 15 25 PJT - - 1 3 3 14 21 Standardisasi - - 1 3 13 44 61 Sertifikasi - - 1 3-7 11 Inspeksi Teknik - - 1 3 2 16 22 Jumlah - 1 5 16 23 96 140 13

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Organisasi Rencana Strategis organisasi dimaksudkan untuk merencanakan sesuai arah kebijakan nasional yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019, kebijakan Kementerian Perindustrian yang dituangkan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Rencana Strategis BPPI. 1. Visi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Visi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik adalah Menjadi lembaga Litbangyasa handal yang mampu memberikan penjaminan mutu bahan dan barang teknik. Dalam visi tersebut memiliki arti : a. Memiliki Litbangyasa yang dapat menjawab kebutuhan dan kebijakan industri b. Memiliki produk layanan yang mengacu pada standar Nasional dan Internasional c. Memiliki reputasi tinggi dan kinerja yang baik dalam pelayanan kepada pelanggan d. Prasarana dan sarana layanan yang berbasis teknologi informasi 2. Misi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang menggambarkan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, yaitu : 1. Melaksanakan Litbangyasa aplikatif berbasis material maju yang berwawasan lingkungan serta terintegrasi dengan perguruan tinggi, dunia usaha/industri dan lembaga riset terkait 14

2. Memanfaatkan sarana dan prasarana Lembaga Penilaian Kesesuaian yang professional untuk peningkatan daya saing produk industri nasional 3. Melaksanakan peningkatan infrastruktur berbasis kompetensi untuk mencapai pengakuan nasioanl dan internasional 4. Melaksanakan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka perdagangan bebas 5. Penerapan system pengelolaan keuangan BLU yang lebih efektif dan konsistensi 3. Tujuan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Berdasarkan tugas, pokok dan fungsi serta visi misi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik diarahkan untuk pencapaian tujuan : a. Terwujudnya hasil Litbangyasa yang dapat diterapkan di industri b. Meningkatnya mutu produk industri nasional yang dapat mengakses pasar internasional c. Meningkatnya SDM dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri dan diakui secara nasional/internasional d. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional sebagai upaya membuka akses suplai pasar global e. Meningkatnya layanan kepada industri yang transparan, professional dan berkelanjutan melalui penerapan system PK BLU yang efektif 4. Sasaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Keberhasilan pencapaian tujuan strategis B4T secara kuantitatif dapat ditunjukan dengan tercapainya sasaran yang telah ditetapkan. Untuk meningkatkan visi, misi dan tujuan strategis B4T, maka ditetapkan sasaran strategis yang berdasarkan pada tujuan, yaitu : a) Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri, dengan indikator Kinerja Utama : 15

1) Hasil litbang prioritas yang dikembangkan 2) Hasil litbang yang telah diimplementasikan 3) Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) b) Sasaran Strategis II : Meningkatnya kerjasama litbang, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Kerjasama litbang instansi dengan industri c) Sasaran Strategis III : Meningkatnya kualitas pelayanan publik, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Tingkat kepuasan pelanggan d) Sasaran Strategis IV : Meningkatnya kemampuan Balai dan hasil litbang dalam rangka meningkatkan daya saing industri, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung Balai e) Sasaran Strategis V : Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berbasis material maju yang didukung oleh kerjasama industri, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Jumlah publikasi 2) Jumlah pendaftaran HKI f) Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Penguatan LPK/Laboratorium g) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Kerjasama industri 2) Kerjasama internasional h) Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional, dengan Indikator Kinerja Utama : 16

1) Jumlah kompetensi dan kualifikasi SDM 2) Penambahan peneliti, perekayasaan dan teknisi litkayasa i) Meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan teknologi layanan dan pengembangan standar industri, dengan Indikator Kinerja Utama : 1) Jumlah sampel layanan jasa teknik 2) Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi 3) Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik 4) Jumlah pelanggan yang dilayani 5) Peningkatan pelanggan baru 5. Arah Kebijakan dan Strategi Sesuai arah kebijakan nasional yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019 diantaranya adalah peningkatan mutu SDM, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta memantapan kualitas reformasi birokrasi untuk mendukung peningkatan kualitas layanan publik memberikan tuntutan peran B4T dalam mempersiapkan pengembangan lima tahun ke depan. Arah kebijakan lain yang perlu diselaraskan dengan langkah dan tujuan B4T adalah arah kebijakan Kementerian Perindustrian yang dituangkan dalam RIPIN dan RENSTRA BPPI yang telah ditetapkan. Arah kebijakan Kementerian Perindustrian adalah meningkatkan daya saing dan produktifitas produk industri dalam negeri di pasar nasional dan internasional. Kebijakan saat ini yang telah diterapkan oleh B4T adalah peningkatan layanan penerapan SPPT SNI. Berdasarkan arah kebijakan nasional tersebut, B4T perlu mempersiapkan pengembangan dari seluruh aspek proses layanan yaitu ketersediaan sumber daya, sarana, prasarana serta pendanaan dan pengelolaannya.perubahan-perubahan yang diperlukan, diterapkan secara bertahap dan berkelanjutan dengan tetap mempertimbahkan kondisi B4T secara umum. Arah kebijakan dan strategi pengembangan 17

pengembangannya mempertimbangkan isu-isu strategis dan kebijakan strategis. 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2016 Rencana Kinerja (Renkin) Balai Besar Bahan dan barang Teknik pada Tahun Anggaran 2016 adalah merupakan pelaksanaan Renkin tahun kedua dari lima tahun yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis 2015-2019 yang substansinya lebih diarahkan untuk mengembangakan industri, khususnya dibidang bahan dan barang teknik melalui visi misi yang telah ditetapkan. Berdasarkan program pengembangan teknologi dan kebijakan industri maka dapat diurai Rencana Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 2.1 Rencana Kinerja B4T Tahun 2016 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri 2 Meningkatnya kerja sama litbang 3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 4 Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil Litbang dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Industri 5 Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berbasis material maju yang didukung oleh kerjasama industri Hasil litbang prioritas yang dikembangkan Hasil litbang yang telah diimplementasikan Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) Kerja sama litbang instansi dengan industri Tingkat kepuasan pelanggan Paket peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai Jumlah publikasi Jumlah pendaftaran HKI 1 Penelitian 1 Penelitian 1 Paket Teknologi 1 Kerjasama Indeks 3,5 2 Paket 6 Karya Tulis Ilmiah 2 Usulan Paten 18

No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target 6 Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar 7 Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas 8 Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional 9 Meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan teknologi layanan dan pengembangan standar industri Penguatan LPK/Laboratorium Kerjasama industri Kerjasama internasional Penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM Penambahan peneliti, perekayasa dan teknisi litkayasa Jumlah sampel layanan jasa teknik Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis Jumlah pelanggan yang dilayani Peningkatan pelanggan baru 3 Ruang Lingkup/ Lembaga 18 MoU 1 MoU 12 Orang 5 Orang 11.550 Sampel 762 Sertifikat 60 Kegiatan 420 Peserta 1.600 Pelanggan 300 Pelanggan 2.3. Rencana Anggaran Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik tahun 2016 dengan sasaran strategis, indikator kinerja utama dan pertargetan yang telah ditetapkan pada tahun 2016, didukung dengan pembiayaan APBN sebesar Rp. 20.365.899.000,00 dan BLU/PNBP sebesar Rp. 27.500.000.000,00, total sebesar Rp. 47.865.899.000,00. Anggaran tersebut dirinci berdasarkan output kegiatan, seperti pada tabel dibawah ini : 19

Tabel 2.2 Pagu Anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2016 Menurut Output Kegiatan NO. OUTPUT PAGU (Rp.) 1 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi 1.371.459.000 Industri Bahan dan Barang Teknik 2 Layanan Jasa Teknis 13.935.500.000 3 Layanan Dukungan Manajemen 12.047.527.000 4 Layanan Perkantoran 20.511.413.000 TOTAL 47.865.899.000 2.4. Dokumen Perjanjian Kinerja Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 20156 dan ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik tahun 2016 sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2016 No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya hasil-hasil Hasil litbang prioritas 1 Penelitian Litbang yang dimanfaatkan oleh industri yang dikembangkan Hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 Penelitian Hasil teknologi yang 1 Paket dapat menyelesaikan Teknologi permasalahan industri (problem solving) 2 Meningkatnya kerja sama Kerja sama litbang 1 Kerjasama litbang instansi dengan industri 3 Meningkatnya kualitas Tingkat kepuasan Indeks 3,5 pelayanan publik pelanggan 4 Meningkatnya Kemampuan Paket peralatan 2 Paket Balai dan Hasil Litbang Laboratorium dan Sarana dalam Rangka Pendukung Balai Meningkatkan Daya Saing Industri 20

No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target 5 Meningkatkan kualitas Jumlah publikasi 6 Karya Tulis penelitian terapan yang Ilmiah berbasis material maju Jumlah pendaftaran HKI 2 Usulan yang didukung oleh Paten kerjasama industri 6 Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar 7 Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas 8 Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional 9 Meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan teknologi layanan dan pengembangan standar industri Penguatan LPK/Laboratorium Kerjasama industri Kerjasama internasional Penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM Penambahan peneliti, perekayasa dan teknisi litkayasa Jumlah sampel layanan jasa teknik Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis Jumlah pelanggan yang dilayani Peningkatan pelanggan baru 3 Ruang Lingkup/ Lembaga 18 MoU 1 MoU 12 Orang 5 Orang 11.550 Sampel 762 Sertifikat 60 Kegiatan 420 Peserta 1.600 Pelanggan 300 Pelanggan 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik pada tahun 2016, yaitu : 1. Sasaran Strategis I : Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berbasis material maju yang didukung oleh kerjasama industri 2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan dan pengembangan pasar 3. Sasaran Strategis III : Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas 4. Sasaran Strategis IV : Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional 5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya layanan B4T berbasis IT yang didukung penerapan ISO 9001 dan Budaya 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU B4T Untuk capaian kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik dengan alur berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian adalah sebagai berikut : 22

Tabel 3.1 Matriks Alur IKU BPPI sampai Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Dari matriks tersebut, telah disusun Rencana Aksi, sebagai berikut : Tabel 3.2 Rencana Aksi 2016 Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik 23

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pada tahun 2016 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 9 (sembilan) sasaran strategis dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja. Dalam pelaksanaannya, setiap ttriwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e- monitoring dan ALKI. Adapun realisasi fisik per triwulan dari Rencana Aksi yang dimaksud adalah : Dari tabel diatas dapat kita lihat pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan. Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masig sasaran strategis adalah sebagai berikut : 1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri dimaksud adalah kegiatan hasil litbangyasa yang model atau prototype telah diuji dalam lingkungan revelan, sudah terdapat teknoekonomi, telah diterapkan dan digunakan oleh industri. 24

a. Indikator Kinerja I.1 : Hasil litbang prioritas yang dikembangkan Indikator Kinerja I.1 Target Realisasi % Capaian Hasil litbang prioritas yang dikembangkan 1 Penelitian 1 Penelitian 100% Judul penelitian : Hasil litbang prioritas yang dikembangkan, dengan kegiatan Penelitian Substitusi Pasir Ottawa dengan Pasir Lokal sebagai Pasir Standar dalam Pengendalian Mutu Semen Nasional. Pembatasan impor pasir Ottawa telah mendorong untuk dilakukannya penelitian dengan judul Penelitian Substitusi Pasir Ottawa dengan Pasir Lokal sebagai Pasir Standar dalam Pengendalian Mutu Semen Nasional. Sebagai tindak lanjut penelitian Tahun Anggaran sebelumnya, penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan kualitas pasir silika lokal asal Sidrap, Sulawesi Selatan. Rekayasa dan rancang bangun telah dipraktekkan dalam pembuatan ball mill skala laboratorium atas dasar rule of thumb alat industrial. Kinerja ball mill buatan sendiri ini tidak berbeda jauh dengan laboratory ball mill standar di laboratorium lain. Jadi rekayasa dan rancang bangun ini dapat diterapkan pada pengembangan teknologi tepat gunayang pemanfaatannya diarahkan pada IKM. Roundness sebagai salah satu karakteristik partikel pasir standar telah dapat diukur dengan teknik baru yang memanfaatkan camera digital dan aplikasi yang tersedia di laptop-umum. Dengan teknik ini, roundness pasir Sidrap dapat dibandingkan dengan roundness pasir Ottawa. Pasir silika Sidrap masuk ke dalam kelas angular, sedangkan pasir Ottawa adalah sub-rounded (di antara dua kelas ini adasubangular). Dengan menggunakan ball mill, roundness pasir Sidrap diharapkan dapat ditingkatkan. Namun hal ini tidak tercapai dengan baik. Kemungkinan, kristalinitas pasir Sidrap tinggi, sehingga mechanical abrassion dengan ball mill justru memecah pinggiran partikel. 25

Uji kuat tekan mortar telah dilakukan untuk melengkapi karakteristik pasir Sidrap saat digunakan sebagai pasir standar untuk uji kualitas semen. Tiga macam pasir Sidrap telah diuji: A (pasir asli dengan ukuran -30/+100), B (pasi r asli dengan gradasi sesuai ASTM C778), dan D (pasir Sidrap olahan ball mill dan gradasi sesuai ASTM C778). Mortar hasil ketiga jenis pasir menunjukkan kuat tekan yang tidak berbeda nyata dengan mortar pasir Ottawa, jika waktu curing 28 hari. Mortar dengan pasir Sidrap jenis D, dibandingkan terhadap mortar dari pasir A dan pasir B menunjukkan kuat tekan lebih dekat dengan mortar pasir Ottawa. Jadi, walaupun mechanical abrassion dengan ball mill tidak menghasilkan partikel dengan roundness mendekatiroundness pasir Ottawa, mortarnya (pasir jenis D) memberi kuat tekan yang baik. Apabila dibandingkan, maka Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dan hasil litbang prioritas yang dikembangkan TA. 2016 adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Hasil litbang yang siap diterapkan Realisasi TA. 2013 1 Penelitian Realisasi TA. 2014 1 Penelitian Realisasi TA. 2015 1 Penelitian Indikator Kinerja Hasil litbang prioritas yang dikembangkan Realisasi TA. 2016 1 Penelitian Pencapaian target indikator kinerja hasil litbang yang siap diterapkan dari tahun 2013 sampai dengan 2015 selalu tercapai setiap tahun yaitu sebanyak 1 penelitian. Dan pada tahun 2016 indikator kinerja hasil litbang yang siap diterapkan menjadi hasil litbang prioritas yang dikembangkan dengan capaian 1 penelitian. Tidak ada kendala dalam pencapaian indikator kinerja Hasil Litbang Prioritas yang Dikembangkan. b. Indikator Kinerja I.2 : Hasil litbang yang telah diimplementasikan Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 Penelitian 1 Penelitian 100% 26

Uji Lapangan Sambungan Rel Kereta Api Berisolasi (Insulated Rel Joint) dari Bahan Komposit Bertulang Baja. Selama ini bantalan rel jembatan kereta api dibuat dari kayu besar dan kuat, dimensi bantalan rel jembatan kereta api ada 2 ukuran yaitu 18x24x180 cm dan 22x24x200 cm. Dengan maraknya illegal logging mengakibatkan kayu yang berdimensi besar dan kuat semakin sulit didapat dan kalaupun ada harganya sangat mahal. Dengan alasan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mencari bahan subsitusi, salah satunya adalah bahan komposit, mengingat bahan komposit mempunyai ketahanan terhadap perubahan cuaca, kekuatan tekan, kekuatan tarik dan kekuatan lentur yang sangat baik dan lebih ringan bila dibandingkan dengan beton sebagai bahan pengganti. Dipilih komposit dengan bahan penguat serat gelas dan matriks resin epoksi dan sandwich pengisi honeycomb dan fiberboard serabut kelapa (limbah serat dari kulit kelapa) yang melimpah, dimana Indonesia adalah penghasil kelapa no 2 dunia yang menghasilkan 15,5 milyar butir kelapa/tahun setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air kelapa, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serabut kelapa dan 3,3 ton gabus serabut kelapa, sebagai binder fiberboard digunakan resin fluorocarbon. Kereta api di Indonesia beroperasi di Jawa dan sebagian Sumatera, maka kebutuhan Bantalan rel jembatan kereta api ini cukup besar. Selama ini pengadaan masih mengandalan bantalan rel jembatan kereta api dari kayu yang susah diperoleh dan harganya mahal. Mengingat kebutuhan produk tersebut cukup Besar di daerah Jawa dan Sumatera dan menurut PT KAI hasil survai cukup urgent, sedangkan teknologi pembuatannya cukup sederhana (teknologi tepat guna), perolehan bahan bakunya cukup mudah dan harganya lebih murah. Oleh karena itu dalam upaya untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan industri kecil yang padat karya, dan mendukung berkembangnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil danmenengah), serta memperkuat ekonomi rakyat, maka Balai 27

Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) perlu melakukan Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan bantalan rel jembatan kereta api dari bahan komposit dari serat gelas sebagai penguat dan resin epoksi sebagai matriks dengan sandwich pengisi honeycomb dan fiberboard serabut kelapa Pada tahun 2013 telah dilakukan Penelitian Pemanfaatan Bagas dan Serabut Kelapa Sebagai Material Sandwich Komposit Untuk bantalan Rel Jembatan Kereta Api dimana hasilnya ternyata masih terlalu berat dan ada satu pengujian yaitu uji dinamik yang belum dapat dilaksanakan sehingga perlu penelitian lanjutan. Dengan alasan tersebut diatas pada DIPA tahun anggaran 2016 akan dilakukan penelitian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bahan sandwich komposit yang paling cocok, serta diperoleh kondisi optimal teknologi proses pada saat pembuatan Bantalan rel jembatan kereta api, sehingga dapat diperoleh produk yang memenuhi spesifikasi teknik PT KAI, dengan kualitas yang baik dari produk tersebut yang terbuat dari kayu. Dengan demikian dapat menciptakan industri kecil baru untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Apa Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Hasil litbang prioritas yang dikembangkan Hasil litbang yang telah diimplementasikan Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) 1 Penelitian 1 Penelitian 100% 1 Penelitian 1 Penelitian 100% 1 Paket Teknologi 1 Paket Teknologi 90% 1. Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving), dengan kegiatan Analisa Kerusakan Rotor Turbin Uap PT. Nagamas Palmoil Lestari (Permata Hijau Group). 28

Tabel 3.2 Realisasi Sasaran Strategis I Tahun 2011-2015 Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan Hasil litbang yang siap diterapkan/ Hasil litbang prioritas yang dikembangkan (2016) Hasil litbang yang telah diimplementasikan Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri ( problem solving) - - 1 1 1 Penelitian - 1 1 1 1 Penelitian - - - - 1 Paket teknologi Tabel 3.2 Hasil litbang yang siap diterapkan/prioritas yang dikembangkan tahun 2013-2015 Tahun Judul Penelitian 2013 Pembuatan Prototip Lampu LSD-smd 6 Watt dengan Lapisan Penghambur Nano-BCNO dalam Resin Polimer Termoset 2014 Peningkatan Efisiensi Lampu LVD Outdoor berbasis Elektronika skala Pilot Plan 2015 Hasil litbang yang siap diterapkan, dengan kegiatan Peningkatan Unjuk Kerja Batere Mobil Listrik LCGC pada skala Laboratorium (Pilot Plan) Pencapaian target indikator kinerja hasil litbang yang telah diimplementasikan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 selalu tercapai setiap tahun yaitu sebanyak 1 penelitian. Untuk indikator kinerja hasil litbang yang telah diimplementasikan, B4T mulai dilaksanakan indikator tersebut pada tahun 2012. Tabel 3.3 Hasil Litbang yang telah Diimplementasikan tahun 2012-2015 29

Tahun Judul Penelitian 2012 Pengembangan Pembangkit Listrik berbasis Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) untuk Skala Rumah Tangga 2013 Penelitian Material Komposit sebagai Subtitusi Logam untuk Box Panel Elektrik Kontrol Kereta Api 2014 Desain Peralatan Pemurnian Biogas dari Kandungan CO2 (Karbondioksida) skala Pilot Plan 2015 Uji Lapangan Sambungan Rel Kereta Api Berisolasi (Insulated Rel Joint) dari Bahan Komposit Bertulang Baja Sedangkan indikator kinerja hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri ( problem solving), dari tahun 2010 sampai dengan 2014 B4T belum dilaksanakan indikator tersebut. Pada tahun 2015, pencapaian indikator kinerja Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) yaitu 1 Paket Teknologi. Tabel 3.4 Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) tahun 2015 Tahun Judul Penelitian 2015 Pengembangan Perangkat Hybrid dan Syncronizer Power Supply untuk Pembangkit Baru dan Terbarukan 2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya kerjasama litbang Meningkatnya kerjasama litbang dimaksud adalah kerjasama litbang atau perekayasaan dengan instansi/lembaga/dunia usaha. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : a. Kerjasama litbang instansi dengan industri dengan target 1 kerjasama Tabel 3.5 Target dan Realisasi Tahun 2016 Sasaran Strategis dari Meningkatnya Kerjasama Litbang 30

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Kerjasama litbang 2 Kerjasama 2 Kerjasama 100% instansi dengan industri Realisasi indikator kinerja Kerjasama litbang instansi tahun 2016, yaitu : 1. Kerjasama dengan PT. Barata Indonesia dengan judul litbang Peningkatan Mutu Sambungan Las pada Pipa Baja Tahan Karat dan Baja Karbon dilingkungan Korosi. Tabel 3.6 Realisasi Sasaran Strategis dari Meningkatnya Kerjasama Litbang Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan Kerjasama instansi industri litbang dengan - - 1 1 2 Kerjasama Pencapaian target indikator kinerja kerjasama litbang instansi dengan industri dari tahun 2013 sampai dengan 2014 selalu tercapai setiap tahun yaitu sebanyak 1 kerjasama. Pada tahun 2015, B4T menambah target untuk kerjasama litbang sebanyak 2 kerjasama dan realisasi sebanyak 2 kerjasama. Tabel 3.7 Kerjasama litbang instansi dengan industri tahun 2013-2015 Tahun Kegiatan Kerjasama 2013 Kerjasama dengan KITECH, dengan kegiatan Pengembangan CNG Konventer Kit. 2014 Kerjasama dengan PT. KAI, dengan kegiatan Block Rem Kereta Api dari Komposit Polimer non Asbestos. 2015 1. Kerjasama dengan KITECH dengan judul litbang Pembuatan Prototype Mixer pada CNG Konventer Kit sebagai Komponen Subtitusi Impor 2. Kerjasama dengan PT. Semen Tonasa dengan judul 31

litbang Pemanfaatan Pasir Silika sebagai Bahan Pengganti Standar Ottawa untuk Pengujian Mutu Semen Nasional 3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya kualitas pelayanan publik Meningkatnya kualitas pelayanan publik dimaksud adalah riset Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kepada konsumen/pelanggan sebagai responden untuk memperoleh informasi tingkat kepuasan yang diperoleh pelanggan atas pelayanan yang diterima. Jumlah responden dipilih secara acak. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : a. Tingkat kepuasan pelanggan dengan target Indeks 3,5. Tabel 3.8 Target dan Realisasi Tahun 2016 Sasaran Strategis dari Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Tingkat pelanggan kepuasan Indeks 3,5 Indeks 3,5 100% Adapun, hasil dari tingkat kepuasan pelanggan adalah : a) Target Responden = 150 Responden; Realisasi = 150 Responden atau 100 %. b) Target Nilai indeks IKM = 3,5; Realisasi = 3,51 atau 100 %. Perolehan nilai IKM Triwulan I s/d IV = 87,63 (indeks 3,5). c) Target Nilai Mutu = A (Sangat Puas) ; Realisasi = A (Sangat Puas). Tabel 3.9 Realisasi Sasaran Strategis dari Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan Tingkat kepuasan pelanggan - 5 4 3 3,5 Indeks Pencapaian target indikator kinerja meningkatnya kualitas pelayanan publik dari tahun 2012 sampai dengan 2014 terus menurun 32

disebabkan karena menurunnya kecepatan pelayanan dan jadwal pelayanan. Tahun 2015 indikator kinrja meningkatnya kualitas pelayanan publik menargetkan indeks 3,5 dengan realisasi indeks 3,5. 4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil Litbang dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Industri Penambahan infrastruktur sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan kepada industri. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : Tabel 3.10 Target dan Realisasi Tahun 2016 Sasaran Strategis dari Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil Litbang dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Industri Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Paket Peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai 2 Paket 3 Paket 150% Adapun hasil dari indikator kinerja Paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung Balai adalah : 5. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar 33

Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar dimaksud adalah penambahan infrastruktur baik akreditasi lembaga/laboratorium, ruang lingkup, sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan kepada industri. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : a. Bertambahnya lembaga/laboratorium yang terakreditasi dengan target 1 sertifikat b. Bertambahnya ruang lingkup akreditasi dengan target 10 ruang lingkup/akreditasi c. Peningkatan sarana dan prasarana dengan target 4 peralatan uji d. Pengembangan standar dengan target 1 standar Tabel 3.10 Target dan Realisasi Tahun 2015 Sasaran Strategis dari Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar Sasaran Strategis Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar Indikator Kinerja Bertambahnya lembaga/laboratorium yang terakreditasi Bertambahnya ruang lingkup akreditasi Peningkatan sarana dan prasarana Pengembangan standar 2015 Satuan Target Realisasi Capaian 1 81% Sertifikat 10 10 100% Ruang lingkup/ Akreditasi 4 4 100% Peralatan uji 1 1 100% Standar Realisasi dari sasaran strategis diatas tahun 2015, yaitu : a. Bertambahnya lembaga/laboratorium yang terakreditasi, yaitu lembaga Inspeksi Teknik Logam untuk mendapatkan ISO 17020, namun pada tahun 2015 target tidak tercapai disebabkan karena B4T menunggu jadwal survailen dari KAN. b. Bertambahnya ruang lingkup akreditasi. Ruang lingkup yang terakreditasi, yaitu : (1) Bidang Standardisasi : a. Stainless Steel 34

b. Selang Karet untuk Kompor Gas c. Peralatan Pemanas Cairan d. Lampu LED (performance) e. Lead Acid Battery (2) Bidang Sertifikasi : a. Pemanas Cairan b. Lampu LED-Performance c. Karet Perapat Katup Baja LPG d. Cat Tembok Emulsi e. Helm Industri c. Peningkatan sarana dan prasarana. Penambahan peralatan laboratorium pada tahun 2015, yaitu : 1) EMC Software untuk di laboratorium Elektronika. 2) Laboratory Fume Hood untuk di laboratorium Kimia. 3) Long Jawa Vernier Caliver untuk di laboratorium Otomotif. 4) Depth Gauge untuk di laboratorium Otomotif. d. Pengembangan standar yang dikembangkan oleh B4T tahun 2015 yaitu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Teknisi Penguji Semen. Tabel 3.11 Realisasi Sasaran Strategis dari Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar Sasaran Strategis Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Satuan Bertambahnya lembaga/laboratorium yang terakreditasi Bertambahnya ruang lingkup akreditasi Peningkatan sarana dan prasarana Pengembangan standar - - - - - Sertifikat - - - 22 8 Ruang lingkup/ akreditasi - - 10 22 5 Unit - - - - - Standar 35

Tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 B4T tidak menggunakan indicator penambahan lembaga/laboratorium yang terakreditasi. Pencapaian target indikator kinerja bertambahnya ruang lingkup akreditasi digunakan pada tahun 2013, yaitu : Tabel 3.12 Realisasi dari Indikator Kinerja Bertambahnya Ruang Lingkup Akreditasi Tahun 2013-2014 Tahun Target Realisasi % 2013 20 ruang lingkup/ akreditasi 22 ruang lingkup/ akreditasi 2014 5 ruang lingkup/ 10 ruang lingkup/ akreditasi akreditasi Ruang lingkup akreditasi tahun 2013, yaitu : 1) cat tembok emulsi; 2) cat anti fouling u/ lambung bawah kapal baja; 3) tali kawat baja; 4) tali kawat baja u/ industri minyak dan gas bumi; 5) penyambung pipa berulir dari besi cor maleable hitam; 6) baja profil H pengelasan dengan filler u/ konstruksi umum; 7) CNG Cylinder; 8) kaca spion kendaraan bermotor kategori L, M & N, 9) Aki kendaraan bermotor; 10) AC performance, 11) kaca spion kendaraan bermotor roda 4 (kat. M dan N), 12) Aki kendaraan bermotor (stand. Srilanka), 13) aki kendaraan bermotor (stand. Philipina), 14) Aki kendaraan bermotor (stand. EN), 15) houseold appliance (EMC immunity), 16) IT equipment/ite (EMC emission&immunity) 17) Kalibrasi Termometer Wire 18) Durometer Tipe A 19) Radius 20) Mainan Anak 110 200 36

Ruang lingkup akreditasi tahun 2014, yaitu : 1) Mainan anak 2) Cat tembok emulsi 3) Cat anti fouling untuk lambung kapal baja 4) Kawat baja tanpa lapisan dipilin untuk konstruksi beton pratekan (PC Strand/KBjP-P7) 5) Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire/kbjp) 6) Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC bar/kbjp-q) 7) Baja tahan karat (Stainless Steel) canai dingin bentuk lembaran dan gulungan 8) Peralatan dapur 9) Termokopel 10)Durometer Pencapaian target indikator kinerja peningkatan sarana dan prasarana digunakan pada tahun 2012, yaitu : Tabel 3.13 Realisasi dari Indikator Kinerja Peningkatan Sarana dan Prasarana Tahun 2012-2014 Tahun Target Realisasi % 2012 10 Unit 10 Unit 100 2013 13 Unit 22 Unit 169 2014 5 Unit 5 Unit 100 Penambahan sarana dan prasarana laboratorium tahun 2012, yaitu : 1) Dynamic Radial Fatique Test Equipment untuk Truk dan Bus (kategori M dan N), 1 unit 2) Battery Life Cycle Tester for Motor Bike's, 1 unit 3) Industri Refigerant Leak Detector, 1 unit 4) Block Standar Kekerasan Rockwell Skala B dan C, 1 unit 5) Impulse Generator 1,2/50 µs, 12 kv, 1 unit 6) Electrolyte Polyshing, 1 unit 37

7) Shore Durometer Type M, 1 unit 8) Digital Ultraspnic Flaw Detector, 1 unit 9) Survey Count Rate Meter, 1 unit 10) Static Unbalance, 1 unit Penambahan sarana dan prasarana laboratorium tahun 2013, yaitu : 1) Ultrasonic Pulse Velocity, 1 unit 2) Profometer 5+ Rebar Locator, 1 unit 3) Concrete Test Hammer Type N, 1 unit 4) Mortar Mixer, 1 unit 5) Cube Mould, 15 unit 6) Pallet Truck Jack Forklift, 1 unit 7) Analitic Balances 5 kg, 1 unit 8) Analitic Balances Maks 10 kg, e=1 g, d=0,1 g, 1 unit 9) Timbangan kapasitas 60-150 kg, 1 unit 10) Neraca : 4 desimal, 210g, 1 unit 11) Blower, 1 unit 12) CRM Impurities of Aluminium Base 59x G77 J3F disc 50 mm dia. X 20mm, 1 pcs 13) CRM Impurities of Zinc 41X z4, Disc 50 mm dia. X 20 mm thickness, 1 pcs 14) CRM semen no 1884b, 2 set 15) TAN 0.5 mg KOH/gr, 1 pcs 16) TBN 10 mg KOH/gr value approx-29, 2C 250 ml, 1 pcs 17) R410A Air Conditioner Tool Kit, 1 set 18) Flare Pipe Working Tool Set, 1 set 19) Digital Vacuum Gauge Kit, 1 set 20) Quick Coupler Ball Valve Quarter Flare Famale (insect imposition) x ¼ flare male, 1 unit 21) Quick Coupler Ball Valve 5/16 Quarter Flare Famale (insect imposition) x 3/8 flare male, 1 unit Penambahan sarana dan prasarana laboratorium tahun 2014, yaitu : 1) Salt Spray Testing Chamber, 1 unit 38

2) Hydraulic Specimen Blanking Machine, 1 unit 3) Universal Testing Machine, 1 unit 4) Pendulum Impact Tester, 1 unit 5) CNC Wire Cut, 1 unit 6. Meningkatnya layanan B4T berbasis informasi teknologi yang didukung oleh penerapan ISO 9001 & budaya kerja 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU Meningkatnya layanan B4T berbasis informasi teknologi yang didukung oleh penerapan ISO 9001 & budaya kerja 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU dimaksud meningkatkan pelayanan jasa teknik B4T yaitu layanan pengujian, kalibrasi, sertifikasi, inspeksi teknik dan layanan pelatihan teknis untuk industri yang didukung oleh penerapan ISO 9001 dan budaya 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : a. Jumlah sampel layanan pengujian dan kalibrasi dengan target 10.500 sampel b. Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi dengan target 733 sertifikat c. Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik dengan target 44 kegiatan d. Jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik dengan target 2.318 sampel e. Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis dengan target 400 peserta Tabel 3.14 Target dan Realisasi Tahun 2015 Sasaran Strategis dari Meningkatnya Layanan B4T berbasis Informasi Teknologi yang didukung oleh Penerapan ISO 9001 & Budaya 5K serta Konsistensi Penerapan Sistem PK BLU Sasaran 2015 Indikator Kinerja Satuan Strategis Target Realisasi Capaian Meningkatnya Jumlah sampel 10.500 10.174 97% Sampel 39

Sasaran Strategis layanan B4T berbasis informasi teknologi yang didukung oleh penerapan ISO 9001 & budaya 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU Indikator Kinerja layanan pengujian & kalibrasi Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis 2015 Target Realisasi Capaian Satuan 733 852 116% Sertifikat 44 72 164% Kegiatan 2.318 2.342 101% Sampel 400 601 150% Peserta Realisasi dari sasaran strategis diatas tahun 2015, yaitu : a. Jumlah sampel layanan Pengujian dan Kalibrasi Realisasi indikator kinerja jumlah sampel layanan Pengujian dan Kalibrasi adalah 10.174 sampel dari target yang direncanakan sebanyak 10.500 sampel atau capaian sebesar 97%. Realisasi tidak mencapai sasaran dikarenakan adanya penurunan permintaan pengujian dari LSPro baik B4T, BSI dan Baristand Surabaya karena pada tahun 2015 banyak melaksanakan kegiatan survailen. Adapun, jumlah sampel pengujian dan kalibrasi adalah : - Jasa Kalibrasi sebanyak 2.682 sampel - Jasa Pengujian sebanyak 7.492 sampel Dengan rincian sampel sebagai berikut : Tabel 3.15 Rincian Sampel Pengujian dan Kalibrasi Tahun 2015 Bulan Kimia Listrik Elektronika Semen Bartek Logam Otomotif Beton Kalibrasi JUMLAH Januari 182 25 33 19 71 75 14 30 172 621 Pebruari 140 58 42 34 120 433 32 35 227 1121 Maret 121 31 57 42 85 353 75 45 190 999 April 129 15 14 52 69 229 25 35 211 779 Mei 111 42 58 41 47 150 40 50 221 760 Juni 124 19 62 47 75 200 31 25 261 844 Juli 87 28 4 23 53 152 26 30 208 611 Agustus 132 58 19 37 99 242 52 45 244 928 September 113 38 31 56 48 282 17 35 357 977 Oktober 106 43 41 38 59 275 82 50 226 920 Nopember 160 10 22 44 55 228 44 30 233 826 Desember 141 66 15 69 78 217 25 45 132 788 TOTAL 1.546 433 398 502 859 2.836 463 455 2.682 10174 40

b. Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Realisasi indikator kinerja jumlah sertifikat layanan Sertifikasi adalah 852 sertifikat dari target yang direncanakan sebanyak 733 sertifikat atau capaian sebesar 116%. Tabel 3.16 Rincian Jumlah Sertifkat per Jenis Layanan Sertifikasi Tahun 2015 No. Jenis Layanan Perusahaan Sertifikat 1 Keselamatan dan Kualifikasi Personil 79 79 2 Mutu Bahan dan Barang 246 696 Teknik 3 Sistem Mutu dan Lingkungan 77 77 JUMLAH 402 852 c. Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Realisasi indikator kinerja jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik adalah 72 kegiatan dari target yang direncanakan sebanyak 44 kegiatan atau capaian 164%. Tabel 3.17 Rincian Kegiatan Layanan Inspeksi Teknik Tahun 2015 No. Nama Kegiatan Perusahaan Waktu 1 Negosiasi Inspeksi Crane PT. KBS Januari 2 Inspeksi Crane PT. NKE Januari 3 Negosiasi Inspeksi Tangki PT. Sucofindo Februari Ammonia 4 Negosiasi Inspeksi MP PT. Webforge Februari 5 Inspeksi Beton Water PT. Petrokimia Gresik Februari Treatment Plant 6 Inspeksi In Situ PT. Adhi Karya, Cilacap Februari 7 Inspeksi Peralatan NDT PT. Bakrie Pipe Maret 8 Inspeksi Peralatan NDT PT. KHE Maret 41

No. Nama Kegiatan Perusahaan Waktu 9 Analisa Kerusakan Trunkline PT. PHE Maret 6 inch 10 Inspeksi Beton Degister PT. Petrokimia Gresik Maret 11 Presentasi Akhir Hasil PT. Petrokimia Gresik Maret Inspeksi Beton Proyek Revamping Pabrik Asam Phosfat 12 Inspeksi Peralatan NDT PT Andritz Hydro, Jakarta April 13 Inspeksi Radiography WPS PT Bukaka Kujang Prima April 14 Inspeksi Peralatan NDT PT Surveyor Indonesia, April Balikpapan 15 Inspeksi Radiography Plat PT Pindad April Aluminium 16 Inspeksi Radiography WPS PT Mitrindo April 17 Inspeksi Radiography WPS PT Citra Protecta April 18 Inspeksi Radiography WPS PT Bukaka Kujang Prima April 19 Inspeksi Peralatan NDT PT KHI, Cilegon April 20 Penawaran Harga Inspeksi Pipa dan Vessel 21 Penawaran Harga Inspeksi Tangki 750 MT PT Pupuk Kujang PT Tracon Industri, Jakarta April April 22 Inspeksi Tangki Digester R2302 PT Petrokimia, Gresik April 23 Inspeksi WTP PT Petrokimia, Gresik April 24 Penyelesaian Laporan Inspeksi Dermaga KEBB 25 Analisa Kerusakan Pipa Injeksi 10 inch 26 Penawaran Harga Analisa Kerusakan Pipa 27 Penawaran Harga Analisa Kerusakan Pipa PT Petrokimia, Gresik PT Pertamina, Tanjung Field PT Mitra Energi Buana, Jakarta PT Steel Pipe Industry, Surabaya April April April April 28 Inspeksi Radiography Plat Baja PT ArcMat Mei 29 Inspeksi Radiography Tabung PT Elite Permai Metal Mei LPG 3 kg Work 30 Inspeksi NDT untuk Scrubber PT Nasa Teknik Mei dan Filter 31 Inspeksi Peralatan NDT PT Jatim Taman Steel Mei 32 Inspeksi Peralatan NDT PT Mitraartha Gema Mei Pertiwi, Surabaya 33 Inspeksi Peralatan NDT PT Krakatau Steel, Cilegon Mei 34 Inspeksi Tangki Digester R2302 PT Petrokimia, Gresik Mei 35 Inspeksi Radiography Plat Baja PT Mitrindo Duta Perkasa Juni 36 Inspeksi Peralatan NDT PT Honda Prospect Motor, Juni Karawang 37 Inspeksi Radiography PT Bukaka Teknik Utama Juni 42

No. Nama Kegiatan Perusahaan Waktu 38 Analisa Kerusakan Pipa Gas PT Mitra Energi Buana, Juni Jakarta 39 In Situ Metalography Boiler PT Rekayasa Solverindo Juni 40 Inspeksi WTP PT Petrokimia, Gresik Juni 41 Inspeksi Peralatan NDT PT Indal Steel Pipe, Juli Surabaya 42 Pra-Inspeksi Peralatan PT Ipomi, PT Vertikalitas Skygers Juli Probolinggo Indonesia 43 Negosiasi Inspeksi Tangki PT Sucofindo Juli Ammonia 44 Inspeksi Forklift PT Webforge, Jakarta Juli 45 Inspeksi Peralatan NDT PT Seapi, Bangkahuni- Lampung 46 Analisa Kerusakan Pipa Casing PT Pertamina Geothermal Juli 46 Inspeksi Jetty I dan II PT Petrokimia, Gresik Juli 47 In Situ Metalography CO Boiler PT Pertamina, Cilacap Juli 47 Inspeksi WTP PT Petrokimia, Gresik Juli 48 Inspeksi Hasil Lasan PT Suba Mitra Karya, Pangalengan Juli Agustus 48 Inspeksi Peralatan NDT PT BKI, Cirebon Agustus 49 Inspeksi Jetty I dan II PT Petrokimia, Gresik Agustus 49 Inspeksi Vacuum Tangki Amonia PT Sucofindo Agustus 50 Inspeksi Pondasi Tangki Amonia PT Sucofindo Agustus 50 In Situ Metalography Tangki PT Sucofindo Agustus Ammonia 51 Inspeksi WTP PT Petrokimia, Gresik Agustus 52 Inspeksi WTP PT Petrokimia, Gresik September 53 Inspeksi Jetty I dan II PT Petrokimia, Gresik September 54 Inspeksi Peralatan NDT PT Bakrie Pipe, Jakarta September 55 In Situ Metalografi PT Sucofindo, Cilegon September 56 Jasa Pengawasan Dan Inspeksi Proyek Construction Jetty Baru (Latsin) 57 Jasa Konsultan Pengawas Perbaikan Dermaga PT Petrokimia, Gresik PT Petrokimia, Gresik Oktober Oktober 58 Jasa Konsultan Pekerjaan Sipil PT Petrokimia, Gresik Oktober Proyek Uprating IPA Gunung Sari 59 In Situ Metalography Boiler A PT Sucofindo/PT Chandra Oktober dan B Asri 60 Inspeksi Peralatan NDT PT KHI, Cilegon Oktober 61 Inspeksi Hasil Lasan PT Abiraya Penta Oktober 62 Witness Uji Performance di Area Pertamina Geothermal Energi Ulubelu PT Pertamina Geothermal, Lampung Oktober 43

No. Nama Kegiatan Perusahaan Waktu 63 Inspeksi Peralatan NDT PT Krakatau Steel, Cilegon November 64 Inspeksi Jembatan Cisanggarung, Sigranela, Karang Kendal, Cipunagara 65 Evaluasi Lapangan ke Refinery Unit II PT. Pertamina (Persero), Dumai 66 Jasa Pengawasan Dan Inspeksi Proyek Construction Jetty Baru (Latsin) 67 Jasa Konsultan Pengawas Perbaikan Dermaga PT. Yuco Consulting Engineering PT Krakatau Engineering, Jakarta PT Petrokimia, Gresik PT Petrokimia, Gresik November November November November 68 Jasa Konsultan Pekerjaan Sipil PT Petrokimia, Gresik November Proyek Uprating IPA Gunung Sari 69 In Situ Metalography Boiler PT Rekayasa Solverindo Desember 70 Jasa Pengawasan Dan Inspeksi Proyek Construction Jetty Baru (Latsin) 71 Jasa Konsultan Pengawas Perbaikan Dermaga 72 Jasa Konsultan Pekerjaan Sipil Proyek Uprating IPA Gunung Sari PT Petrokimia, Gresik PT Petrokimia, Gresik PT Petrokimia, Gresik Desember Desember Desember d. Jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik Realisasi dari indikator kinerja jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik sebanyak 2.342 sampel dari target yang direncanakan sebanyak 2.318 sampel atau capaian sebesar 101%. Tabel 3.18 Jumlah Sampel per Bulan Layanan Inspeksi Teknik No. Bulan Sampel 1 Januari 344 2 Februari 116 3 Maret 216 4 April 266 5 Mai 176 6 Juni 334 7 Juli 21 8 Agustus 118 9 September 201 44

No. Bulan Sampel 10 Oktober 184 11 November 159 12 Desember 207 TOTAL 2,342 e. Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis Realisasi dari indikator kinerja jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis adalah 601 peserta dengan penyelenggaraan 30 kegiatan pelatihan teknis pada tahun 2015 dari target yang direncanakan sebanyak 400 peserta atau capaian sebesar 150%. Tabel 3.19 Jumlah Peserta per Kegiatan Layanan Pelatihan Teknis Tahun 2015 No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Jumlah 1 IWI Angkatan ke 58 13/01-21/04/2015 41 2 NDT RI 13-27/01/2015 10 3 NDT UT, MT, PT Level I 27/01-18/02/2015 18 4 Calibration Technician 2-7/02/2015 18 5 Sampling Officer (PPC) 23/02-04/03/2015 19 6 Cement Testing Technician 2-6/03/2015 15 7 Concrete Inspection Technology 10-21/03/2015 15 8 IWI Batam 13-17/03/2015 14 9 NDT UT Level II/PP 10-28/03/2015 14 10 NDT MT PT Level II 24/03-07/04/2015 14 11 IWI Qualification 15-21/04/2015 29 12 Calibration Technician 20-25/04/2015 20 13 NDT UT, MT, PT Level I 21/04-19/05/2015 18 14 Corrosion Inspector 21/04-19/05/2015 12 15 NDT Radiographic Film Interpreter 19/05-05/06/2015 13 16 NDT UT, MT, PT Level I 27/05-21/06/2015 20 17 Brazing Operator - Andritz Hydro 3-15/07/2015 20 18 International Welding Engineer 4/08-24/11/2015 34 (IWE) Angk. Ke-20 19 Plate Welder - Timor Leste 3-15/08/2015 10 20 NDT UT, MT, PT Level I 4-27/08/2015 19 21 Calibration Technician 22-29/08/2015 14 22 International Welding Inspector 26/08-12/09/2015 41 (IWI) Angk. Ke-86 23 NDT UT Level II 25/08-12/09/2015 10 24 CPT Inspector - Pertamina 1-14/09/2015 24 25 NDT Radiographic Film Interpreter 8-22/09/2015 14 45

No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Jumlah 26 Sampling Officer (PPC) Pakaian 28/09-2/10/2015 20 Bayi 27 Sampling Officer (PPC) Mainan Anak 5-9/10/2015 24 28 NDT MT, PT Level II 20/10-3/11/2015 14 29 IWE Qualification 18/11-10/12/2015 33 30 IWI Qualification 18/11-10/12/2015 34 TOTAL 601 Tabel 3.20 Realisasi Sasaran Strategis dari Meningkatnya Layanan B4T berbasis Informasi Teknologi yang didukung oleh Penerapan ISO 9001 & Budaya 5K serta Konsistensi Penerapan Sistem PK BLU Tahun 2010-2014 Sasaran Strategis Meningkatnya layanan B4T berbasis informasi teknologi yang didukung oleh penerapan ISO 9001 & budaya 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU Indikator Kinerja Jumlah sampel layanan pengujian & kalibrasi Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis 2010 2011 2012 2013 2014 Satuan - 2.858 12.809 9.223 10.031 Sampel - 592-224 745 Sertifikat - 81-95 65 Kegiatan - - - - - - 642 549 576 634 Peserta Pencapaian indikator kinerja jumlah sampel layanan pengujian dan kalibrasi dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami naik turun. Pada tahun 2010, B4T tidak menggunakan indikator kinerja jumlah sampel layanan pengujian dan kalibrasi. Pada tahun 2011, realisasi indikator kinerja jumlah sampel layanan pengujian dan kalibrasi 46

sebanyak 2.858 sampel, pada tahun 2012 terjadi kenaikan realisasi sebanyak 12.809 sampel, dan pada tahun 2013 terjadi turun sebanyak 9.223 sampel disebabkan karena target yang ditetapkan lebih rendah dari tahun 2012. Pada tahun 2014 terjadi kenaikan sampel sebanyak 10.031 sampel. Pencapaian indikator kinerja jumlah sertifikat layanan Sertifikasi dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 dan tahun 2012, B4T tidak menggunakan indikator kinerja jumlah sertifikat layanan Sertifikasi. Pada tahun 2011, realisasi jumlah sertifikat sebanyak 592 sertifikat terjadi penurunan pada tahun 2013 yaitu menjadi 224 sertifikat disebabkan karena bidang Sertifikasi tidak lengkap dalam menyajikan data dan informasi mengenai jumlah sertifikat layanan Sertifikasi pada tahun 2013. Pada tahun 2014, realisasi jumlah sertifikat meningkat menjadi 745 sertifikat. Pencapaian indikator kinerja jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 dan tahun 2012, B4T tidak menggunakan indikator kinerja jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik. Pada tahun 2011, realisasi jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik sebanyak 81 kegiatan, terjadi meningkatan pada tahun 2013 sebanyak 95 kegiatan dan terjadi penurunan realisasi kegiatan layanan Inspeksi Teknik pada tahun 2014 yaitu sebanyak 65 kegiatan, disebabkan karena target yang ditetapkan lebih rendah dari tahun 2013. Untuk indikator kinerja jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik pada tahun 2010 sampai dengan 2014, B4T tidak menggunakan indikator kinerja jumlah sampel layanan Inspeksi Teknik. Pencapaian indikator kinerja jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami naik turun. Pada tahun 2010, B4T tidak menggunakan indikator kinerja jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis. Realisasi jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis pada tahun 2011 sebanyak 642 peserta, terjadi penurunan peserta pada tahun 2012 menjadi 549 peserta disebabkan karena 47

pada tahun 2011 banyak diselenggarakan pelatihan teknis atas permintaan dari perusahaan. Pada tahun 2013, terjadi kenaikan jumlah peserta sebanyak 576 peserta dan terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 634 peserta. Meskipun dari pencapaian setiap tahun naik turun, namun setiap tahun indikator kinerja tersebut mencapai target yang telah direncanakan. 7. Meningkatkan Hubungan Kerjasama dengan Organisasi Nasional dan Internasional melalui Pemanfaatan Kerangka Kerjasama Perdagangan Bebas Meningkatnya hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional dimaksud meningkatkan kerjasama Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dengan dunia industri baik organisasi nasional dan inetrnasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : a. Kerjasama industi dengan target 12 MoU b. Kerjasama internasional dengan target 1 Kegiatan c. Peningkatan pelanggan baru dengan target 10 perusahaan Tabel 3.21 Target dan Realisasi Tahun 2015 Sasaran Strategis dari Meningkatnya Hubungan Kerjasama dengan Organisasi Nasional dan Internasional melalui Pemanfaatan Kerangka Kerjasama Perdagangan Bebas Sasaran Strategis Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui Indikator Kinerja 2015 Target Realisasi Capaian Satuan Kerjasama industri 12 26 217 MoU Kerjasama 1 2 200 Kegiatan internasional Peningkatan 10 731 7310 Perusahaan pelanggan baru 48

Sasaran Strategis pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas Indikator Kinerja 2015 Target Realisasi Capaian Satuan Realisasi dari sasaran strategis diatas tahun 2015, yaitu : a. Kerjasama Industri Realisasi indikator kinerja kerjasama industri adalah 26 MoU dari target yang direncanakan sebanyak 12 MoU atau capaian sebesar 217%. Adapun, MoU dari kerjasama industri tersebut adalah : Tabel 3.22 MoU tahun 2015 No. Perusahaan Nama Kerjasama 1 PT. Semen Baturaja Pengujian Mutu semen 2 Balai Sertifikasi, Direktorat Pengujian & Sertifikasi Produk Pengembangan Mutu Barang, Kementerian Perdagangan 3 PT. Sumber Indah Perkasa Pengujian Helm 4 PT. Indocement Tunggal Pengujian Mutu semen Composite Prakarsa - Palimanan & Type I 5 PT. Indocement Tunggal Pengujian Mutu semen Jenis II, V, Prakarsa - Citeureup Pemboran 6 PT. Indocement Tunggal Pengujian Mutu semen Putih, Prakarsa - Citeureup Composite, Type I 7 PT. Qualis Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi Teknik, Diklat Teknis dan Litbang. 8 LS-Pro Chempack Balai Besar Kerjasama Pengujian Produk Kimia Kemasan 9 PT. Petrokimia Gresik Kerjasama di bidang keteknikan 10 PT. Holcim Indonesia Tbk. Pengujian Mutu Produk Semen 11 Balai Besar Logam & Mesin (BBLM) Kerjasama Pengujian Tak Rusak (NDT) 12 Balai Besar Logam & Mesin Kerjasama Pengujian sesuai (BBLM) Lingkup KAN 13 PT. Central Motor Wheel Pengujian Wajib SNI Pelek Indonesia 14 PT. Semen Jawa Kerjasama di bidang keteknikan 15 PT. Multi Instrumentasi Pengujian Wajib SNI Spesifikasi Meter Air 16 Dirjen IKTA Pengujian Produk SNI Wajib 17 PT. Petrokimia Gresik Jasa Konsultasi Perbaikan 49

No. Perusahaan Nama Kerjasama dermaga 18 KITMA (Korea) R & D LED Lighting Industry 19 CV. Wijaya sentosa Pengujian Pelek 20 PT. Krakatau Steel Kalibrasi & Sertifikasi Peralatan 21 Pusdiklat Industri Kerjasama Pelatihan 22 JBMIA Kerjasama Litbang 23 PT. Wijaya Karya Kerjasama Litbang 24 PT. Hartono Istana Teknologi Pengujian Produk Elektronika 25 PT. Sentral Bahana Ekatama Pengujian Helm 26 Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Pengujian Mutu Produk b. Kerjasama Internasional Realisasi indikator kinerja kerjasama internasional adalah 2 kegiatan dari target yang direncanakan sebanyak 1 kegiatan atau capaian sebesar 200%. Adapun, kerjasama internasional tersebut adalah : 1) Kerjasama dengan JBMIA 2) Kerjasama dengan KITMA c. Peningkatan Pelanggan Baru Realisasi indikator kinerja peningkatan pelanggan baru adalah 731 perusahaan dari target yang direncanakan sebanyak 10 perusahaan atau capaian sebesar 7310%. Adapun, peningkatan pelanggan barunya yaitu dengan dokumen terlampir. Tabel 3.23 Realisasi Sasaran Strategis dari Meningkatnya Hubungan Kerjasama dengan Organisasi Nasional dan Internasional melalui Pemanfaatan Kerangka Kerjasama Perdagangan Bebas Tahun 2010-2014 Sasaran Strategis Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Satuan Kerjasama industri Kerjasama internasional Peningkatan pelanggan baru - 21-18 - MoU - - - - 1 Kegiatan - 125 809 - - Perusahaan 50

kerjasama perdagangan bebas Pencapaian indikator kinerja kerjasama industri pada tahun 2010, 2012 dan 2014, B4T tidak menggunakan indikator kinerja kerjasama industri. Akan tetapi pada tahun 2011 dan 2013, indikator kinerja kerjasama industri dipergunakan dengan realisasi 21 MoU pada tahun 2011 terjadi penurunan jumlah MoU pada tahun 2013 menjadi 18 MoU. Sedangkan untuk indikator kinerja kerjasama internasional, pada tahun 2010 sampai dengan 2013 B4T tidak menggunakan indikator kerjasama internasional. Akan tetapi, pada tahun 2014 B4T mempergunakan indikator kinerja kerjasama internasional sebanyak 1 kegiatan yaitu Kerjasama dengan KITECH. Untuk indikator kinerja peningkatan pelanggan baru, pada tahun 2010, 2013 dan 2014 tidak mempergunakan indikator kinerja peningkatan pelanggan baru. Pada tahun 2011 dan 2012, indikator kinerja peningkatan pelanggan baru dipergunakan, dengan realisasi sebanyak 125 perusahaan pada tahun 2011 terjadi peningkatan pelanggan baru pada tahun 2012 sebanyak 809 perusahaan. 8. Meningkatnya dan mengembangkan SDM yang Profesional dan Berkualifikasi sesuai dengan Standar Nasional dan Internasional Meningkatkan dan mengembangan SDM yang profesional dan berkualitas dimaksud meningkatkan SDM atau pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dengan mengikutserta pegawai mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar nasional dan internasional. Sasaran kinerja ini diukur melalui indikator kinerja : a. Penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM dengan target 18 orang Tabel 3.24 51

Target dan Realisasi Tahun 2015 Sasaran Strategis dari Meningkatnya dan mengembangkan SDM yang Profesional dan Berkualifikasi sesuai dengan Standar Nasional dan Internasional Sasaran Strategis Meningkatnya dan mengembangkan SDM yang professional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional Indikator Kinerja Penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM 2015 Satuan Target Realisasi Capaian 18 23 128 Orang Realisasi dari sasaran strategis diatas tahun 2015, yaitu : a. Penambahan Kompetensi dan Kualifikasi SDM Realisasi indikator kinerja penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM adalah 23 orang dari target yang direncanakan sebanyak 18 orang atau capaian sebesar 128%. Adapun, penambahan kompetensi dan kualifikasinya adalah : Tabel 3.25 Penambahan Kompetensi dan Kualifikasi SDM Tahun 2015 No. Pelatihan Tanggal Pelaksanaan 1 Pelatihan PPC 23 27 April 2015 Jumlah Tempat Nama Peserta 11 orang B4T 1. Paryanto, 2. Tisna Hidayat, 3. Asep Tatang, 4. Sanny Febriany, 5. Jajuli, 6. Deni Cahyadi, 7. Indra Hadiwijaya, 8. Sutisna, 9. Anies Mutiari, 10. Titi Rachmawati, 11. Rhoito Frista S. 2 orang Pustan, 1. Sanny Febriany Kemenperin 2. Fajar Arif P. 2 Diklat PPC Mainan Anak 5-9 Oktober 2015 3 Diklat Pengadaan 10-12 4 orang Savoy 1. Dudung 52

No. Pelatihan Barang/Jasa 4 Diklat Service Excellance JUMLAH Tanggal Pelaksanaan Nopember 2015 21-22 Desember 2015 Jumlah Tempat Nama Peserta Homan 2. Nany Mulyani 3. Budhiwati 4. Nana Supriyatna 6 orang LPK Aryanti 1. Ariyani 2. Agus Budi P. 3. Agus Cahyana 4. Maulina N 5. Aristo M 6. Yurnalis 23 orang Tabel 3.26 Realisasi Sasaran Strategis dari Meningkatnya dan mengembangkan SDM yang Profesional dan Berkualifikasi sesuai dengan Standar Nasional dan Internasional Tahun 2010-2014 Sasaran Strategis Meningkatnya dan mengembangkan SDM yang professional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Satuan Penambahan - 76 16 36 25 Orang kompetensi dan kualifikasi SDM Pencapaian indikator kinerja penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM pada tahun 2010, B4T tidak menggunakan indikator kinerja kerjasama industri. Pada tahun 2011 sampai dengan 2014, B4T mempergunakan indikator kinerja penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM. Pada tahun 2014, realisasi penambahan kompetensi 53

dan kualifikasi SDM sebanyak 25 orang, tahun 2013 sebanyak 36 orang, tahun 2012 sebanyak 16 orang dan tahun 2011 sebanyak 76 orang. Realiasasi penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM merupakan kebutuhan yang dibutuhkan pada tahun yang bersangkutan bukan peningkatan setiap tahunnya. B. REALISASI ANGGARAN Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada awal tahun anggaran 2015, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik mengelola anggaran sebesar Rp 41.617.622.000,00. Pada bulan April 2015, terdapat revisi DIPA disebabkan oleh adanya penambahan pagu dari Puskajitek BPPI sebesar Rp. 5.000.000.000,00, untuk kegiatan perekayasaan dengan judul Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Matahari untuk Mendukung Industri Pengolah Pangan, sehingga pagu anggaran menjadi 46.617.622.000,00. Dan pada bulan Nopember 2015, terdapat revisi penambahan pagu untuk kekurangan gaji dan tunjangan kinerja sebesar Rp. 1.350.000.000,00, sehingga pagu B4T menjadi Rp. 47.967.622.000,00. Dari total anggaran tersebut, telah terserap sebesar Rp. 42.627.726.000,00 (89%), dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.27 Rincian Realisasi Anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2015 NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT / KOMPONEN 1872 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik 1 Hasil Kajian / Penelitian Penguasaan Teknologi Industri a. Uji Lapangan Sambungan Rel Kereta Api Berisolasi (Insulated Rel Joint) dari Bahan Komposit Bertulang Baja b. Pemanfaatan Pasir Silika sebagai Bahan Pengganti Pasir Standar ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) % 47.967.622.000 42.627.726.000 89 632.412.000 539.134.000 85,25 197.457.000 174.061.000 88,15 108.020.000 86.446.000 80,03 54

NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT ANGGARAN REALISASI % / KOMPONEN (Rp.) (Rp.) Ottawa untuk Pengujian Mutu Semen Nasional c. Peningkatan Kinerja Material Beton 99.844.000 80.471.000 80,60 Semen Portland Pozolan berbasis Lateks Alam berbasis Sustainable Concrete d. Sintesis Iron Oxide untuk Digunakan 87.295.000 73.883.000 84,64 sebagai Pigmen Alternatif Pengganti Timbal pada Industri Cat dari Bahan Besi Bekas dengan Menggunakan Metode Pengendapan e. Identifikasi Sumber dan Mekanisme 139.796.000 124.273.000 88,90 Elektromagnetik pada Perangkat Kelistrikan dan Elektronika 2 Hasil Rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri 5.631.234.000 4.898.179.000 86,98 a. Pembuatan dan Peningkatan Unjuk 126.328.000 99.514.000 78,77 Kerja Unit Batere Mobil Listrik Berteknologi Material Maju b. Pembuatan Prototype Mixer pada 122.374.000 104.933.000 85,75 CNG Konventer Kit sebagai Komponen Subtitusi Impor c. Perancangan Battery Management (BMS) pada Batere Mobil Listrik berbasis Hibrida Metal-Organik (SL - GEL) Lithium Manganat (LiMn2O4) 138.864.000 118.380.000 85,25 d. Desain dan Perancangan Alat 124.208.000 112.635.000 90,68 Penyerapan CO2 dengan Larutan Gliserol dan Momoetanolamine untuk Pemurnian Biogas e. Pembangkit Listrik berbasis Organik 119.460.000 104.921.000 87,83 Rankine Cycle Berbahan Bakar Energi Terbarukan f. Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Matahari untuk Mendukung Industri Pengolah Pangan 5.000.000.000 4.357.796.000 87,16 2 Layanan Jasa Teknik 13.024.581.000 10.847.248.000 83,28 a. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 3.044.200.000 2.729.111.000 89,65 Sertifikasi b. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 2.889.679.000 2.536.388.000 87,77 Pelatihan Teknik untuk Industri c. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 1.676.100.000 1.407.398.000 83,97 Inspeksi Teknik d. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 5.414.602.000 4.174.352.000 77,09 Standardisasi 3 Pengembangan Kelembagaan 4.941.088.000 3.686.672.000 74,61 Balai Besar/ Baristand Industri 3.1. Peningkatan Kompetensi SDM 792.998.000 628.509.000 79,26 3.1.1. Pengembangan Kompetensi SDM 241.060.000 179.599.000 74,50 B4T a. Pendidikan dan Pelatihan Struktural 30.600.000 30.341.000 99,15 b. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional 36.980.000 33.030.000 89,32 c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis & Administrasi 173.480.000 122.746.062 71 55

NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT ANGGARAN REALISASI % / KOMPONEN (Rp.) (Rp.) 3.1.2. Pembinaan Administrasi Pengelolaan 529.028.000 448.910.000 84,86 Kepegawaian 3.1.3. Magang ke Perusahaan Industri Bagi 22.910.000 14.277.909 62,32 Pegawai Baru 3.2. Promosi / Publikasi / Sosialisasi / 721.612.000 537.177.000 74,44 Diseminasi 3.2.1. Publikasi 62.110.000 60.788.000 97,87 a. Penerbitan Jurnal/Majalah B4T 62.110.000 60.788.000 97,87 3.2.2. Pameran 415.100.000 269.931.000 65,03 a. Pameran dan Promosi Layanan Jasa Teknik B4T 347.250.000 229.427.938 66,07 b. Unit Pelayanan Publik (Unit P2 67.850.000 39.743.590 58,58 Daerah) 3.2.3. Sosialisasi 20.580.000 7.580.000 36,83 a. Sosialisasi Sistem Informasi Layanan 20.580.000 7.580.000 36,83 Jasa berbasis Pelanggan B4T 3.2.4. Diseminasi 69.965.000 68.809.000 98,35 a. Diseminasi Hasil Litbang 69.965.000 68.809.000 98,35 3.2.5. Survei Kepuasan Pelanggan 56.752.000 42.537.000 74,95 a. Riset Indeks Kepuasan Masyarakat 56.752.000 42.537.000 74,95 3.2.6. Business Gathering 97.105.000 87.531.000 90,14 a. Business Gathering B4T dan Seminar Industri Nasional 97.105.000 87.531.000 90,14 3.3. Akreditasi / Surveilance / 380.754.000 186.183.000 48,90 Reakreditasi 3.3.1. Pemeliharaan Akreditasi Lembaga/ 380.754.000 186.183.000 48,90 Laboratorium 3.3.2. Kerjasama Industri/Luar Negeri 332.198.000 259.270.000 78,05 a. Kerjasama dengan Uni Eropa 38.696.000 10.952.000 28,30 b. Kerjasama dengan MIDEC 293.502.000 248.319.000 84,61 3.3.3. Reformasi Birokrasi 2.067.688.000 1.579.377.000 76,38 a. Peningkatan Pelayanan Informasi 81.070.000 80.115.000 98,82 Publik Balai Besar Bahan dan Barang Teknik b. Penerapan 5K 29.680.000 12.920.000 43,53 c. Peningkatan Kegiatan BLU B4T 1.916.758.000 1.466.665.000 76,52 d. Pelaksanaan SPIP 40.180.000 19.678.000 48,97 3.3.4. Pengembangan Kelembagaan 535.548.000 391.688.000 73,14 Lainnya a. Sentra HKI 92.180.000 72.103.000 80,61 b. Jaminan Mutu Hasil Pengujian 198.346.000 136.453.000 68,80 melalui Kegiatan Uji Profesiensi Laboratorium B4T c. Pengembangan Kemampuan CRM 106.202.000 70.221.000 66,12 d. Penyusunan Standar Kompetensi 82.632.000 64.994.000 78,66 Kerja Nasional (SKKNI) e. Pengembangan Lembaga Sertifikasi OHSAS 18001 56.188.000 45.717.000 81,36 4 Dokumen Perencanaan/ 549.836.000 364.323.000 66,26 Penganggaran/ Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi 4.1. Penyusunan Program dan Anggaran 92.620.000 47.744.000 51,55 56

NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT ANGGARAN REALISASI % / KOMPONEN (Rp.) (Rp.) a. Penyusunan Rencana Program dan 92.620.000 47.744.000 51,55 Anggaran 4.2. Penyusunan Laporan Keuangan 146.490.000 105.823.000 72,24 a. Pengelolaan Sistem Akuntansi 45.520.000 25.621.000 56,28 Pemerintah dan Pengelolaan Barang Milik Negara b. Bimbingan Teknis Peraturan 100.970.000 80.202.000 79,43 Keuangan 4.3. Pelaporan Monitoring dan Evaluasi 310.726.000 210.757.000 67,83 a. Monitoring dan Evaluasi Program 151.586.000 117.645.000 77,61 dan Anggaran b. FGD Penyusunan TUSI, Renstra dan 122.520.000 64.522.000 52,66 Roadmap Litbangyasa c. Evaluasi Renstra B4T 36.620.000 28.590.000 78,07 5 Layanan Perkantoran 20.632.922.000 19.760.162.000 95,77 5.1. Pengelolaan Gaji, Honorarium Dan 16.042.532.000 15.937.268.000 99,34 Tunjangan a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 16.042.532.000 15.937.268.000 99,34 5.2. Penyelenggaraan Operasional dan 4.590.390.000 3.822.895.000 83,28 Pemeliharaan Perkantoran a. Pengadaan Makanan/Minuman 138.060.000 137.968.000 99,93 Penambah Daya Tahan Tubuh b. Poliklinik/Obat-obatan 76.940.000 73.263.430 95,22 c. Pengadaan Pakaian Tenaga 85.240.000 83.458.000 97,91 Teknis/Satpam/ Sopir d. Perawatan Gedung Kantor 836.600.000 801.413.062 95,79 e. Perawatan Kendaraan Bermotor 308.470.000 269.428.900 87,34 f. Perawatan Sarana Gedung 524.000.000 523.934.650 99,99 g. Langganan Daya dan Jasa 703.600.000 598.416.929 85,05 h. Operasional Perkantoran dan 1.931.080.000 1.367.186.962 70,80 Pimpinan 6 Kendaraan Bermotor 300.000.000 286.460.000 95,49 6.1. Pengadaan Kendaraan Bermotor 300.000.000 286.460.000 95,49 a. Pengadaan Kendaraan Roda 2 dan 4 300.000.000 286.460.000 95,49 7 Perangkat Pengolah Data dan 444.690.000 442.126.000 99,42 Komunikasi 7.1. Pengadaan Perangkat Pengolah Data 444.690.000 442.126.000 99,42 dan Komunikasi a. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 444.690.000 442.126.000 99,42 8 Peralatan dan Fasilitas 1.810.859.000 1.803.422.000 99,59 Perkantoran 8.1. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas 1.810.859.000 1.803.422.000 99,59 Perkantoran a. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas 1.810.859.000 1.803.422.000 99,59 Perkantoran TOTAL 47.967.622.000 42.627.726.000 89 Perbandingan pagu dan realisasi anggaran yang terserap Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagaimana pada tabel berikut : 57

Tabel 3.28 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2010-2014 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Pagu 25.174.974.000 32.779.845.000 38.624.539.000 50.083.106.000 47.967.622.000 Realisasi 22.815.240.748 31.703.570.062 34.443.236.778 45.329.894.318 42.627.726.000 % 90,63 96,76 89,17 90 89 Realisasi anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik pada tahun 2015 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi anggaran pada tahun 58

2014 yaitu sebesar 89%. Hambatan-hambatan dalam merelisasikan anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik disebabkan antara lain : 1. Adanya pagu tambahan sebesar Rp. 5.000.000.000,- untuk kegiatan perekayasaan Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Matahari untuk Mendukung Industri Pengolah Pangan, sehingga untuk realisasi keuangan membutuhkan waktu karena terdapat rincian komponen yang harus menggunakan sistem lelang. 59

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Analisis Capaian Kinerja Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik pada tahun 2016, yaitu : 1. Sasaran Strategis I : Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berbasis material maju yang didukung oleh kerjasama industri 2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan dan pengembangan pasar 3. Sasaran Strategis III : Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas 4. Sasaran Strategis IV : Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional 5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya layanan B4T berbasis IT yang didukung penerapan ISO 9001 dan Budaya 5K serta konsistensi penerapan sistem PK BLU B4T Untuk capaian kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik dengan alur berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian adalah sebagai berikut : 22

Tabel 3.1 Matriks Alur IKU BPPI sampai Perjanjian Kinerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Dari matriks tersebut, telah disusun Rencana Aksi, sebagai berikut : Tabel 3.2 Rencana Aksi 2016 Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik 23

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pada tahun 2016 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 9 (sembilan) sasaran strategis dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja. Dalam pelaksanaannya, setiap ttriwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e- monitoring dan ALKI. Adapun realisasi fisik per triwulan dari Rencana Aksi yang dimaksud adalah : Tabel 3.3 Realisasi Fisik per Triwulan dari Rencana Aksi Tahun 2016 Dari tabel diatas dapat kita lihat pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan. Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masig sasaran strategis adalah sebagai berikut : 1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri dimaksud adalah kegiatan hasil litbangyasa yang model atau prototype telah diuji dalam lingkungan revelan, sudah terdapat teknoekonomi, telah diterapkan dan digunakan oleh industri. 24

a. Indikator Kinerja I.1 : Hasil litbang prioritas yang dikembangkan Indikator Kinerja I.1 Target Realisasi % Capaian Hasil litbang prioritas yang dikembangkan 1 Penelitian 1 Penelitian 100% Judul penelitian : Hasil litbang prioritas yang dikembangkan, dengan kegiatan Penelitian Substitusi Pasir Ottawa dengan Pasir Lokal sebagai Pasir Standar dalam Pengendalian Mutu Semen Nasional. Pembatasan impor pasir Ottawa telah mendorong untuk dilakukannya penelitian dengan judul Penelitian Substitusi Pasir Ottawa dengan Pasir Lokal sebagai Pasir Standar dalam Pengendalian Mutu Semen Nasional. Sebagai tindak lanjut penelitian Tahun Anggaran sebelumnya, penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan kualitas pasir silika lokal asal Sidrap, Sulawesi Selatan. Rekayasa dan rancang bangun telah dipraktekkan dalam pembuatan ball mill skala laboratorium atas dasar rule of thumb alat industrial. Kinerja ball mill buatan sendiri ini tidak berbeda jauh dengan laboratory ball mill standar di laboratorium lain. Jadi rekayasa dan rancang bangun ini dapat diterapkan pada pengembangan teknologi tepat gunayang pemanfaatannya diarahkan pada IKM. Roundness sebagai salah satu karakteristik partikel pasir standar telah dapat diukur dengan teknik baru yang memanfaatkan camera digital dan aplikasi yang tersedia di laptop-umum. Dengan teknik ini, roundness pasir Sidrap dapat dibandingkan dengan roundness pasir Ottawa. Pasir silika Sidrap masuk ke dalam kelas angular, sedangkan pasir Ottawa adalah sub-rounded (di antara dua kelas ini adasubangular). Dengan menggunakan ball mill, roundness pasir Sidrap diharapkan dapat ditingkatkan. Namun hal ini tidak tercapai dengan baik. Kemungkinan, kristalinitas pasir Sidrap tinggi, sehingga mechanical abrassion dengan ball mill justru memecah pinggiran partikel. 25

Uji kuat tekan mortar telah dilakukan untuk melengkapi karakteristik pasir Sidrap saat digunakan sebagai pasir standar untuk uji kualitas semen. Tiga macam pasir Sidrap telah diuji: A (pasir asli dengan ukuran -30/+100), B (pasir asli dengan gradasi sesuai ASTM C778), dan D (pasir Sidrap olahan ball mill dan gradasi sesuai ASTM C778). Mortar hasil ketiga jenis pasir menunjukkan kuat tekan yang tidak berbeda nyata dengan mortar pasir Ottawa, jika waktu curing 28 hari. Mortar dengan pasir Sidrap jenis D, dibandingkan terhadap mortar dari pasir A dan pasir B menunjukkan kuat tekan lebih dekat dengan mortar pasir Ottawa. Jadi, walaupun mechanical abrassion dengan ball mill tidak menghasilkan partikel dengan roundness mendekatiroundness pasir Ottawa, mortarnya (pasir jenis D) memberi kuat tekan yang baik. Apabila dibandingkan, maka Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dan hasil litbang prioritas yang dikembangkan TA. 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Hasil litbang yang Siap Diterapkan 2013-2016 Indikator Kinerja Hasil litbang yang siap diterapkan Realisasi TA. 2013 1 Penelitian Realisasi TA. 2014 1 Penelitian Realisasi TA. 2015 1 Penelitian Indikator Kinerja Hasil litbang prioritas yang dikembangkan Realisasi TA. 2016 1 Penelitian Pencapaian target indikator kinerja hasil litbang yang siap diterapkan dari tahun 2013 sampai dengan 2015 selalu tercapai setiap tahun yaitu sebanyak 1 penelitian. Dan pada tahun 2016 indikator kinerja hasil litbang yang siap diterapkan menjadi hasil litbang prioritas yang dikembangkan dengan capaian 1 penelitian. Tidak ada kendala dalam pencapaian indikator kinerja Hasil Litbang Prioritas yang Dikembangkan. 26

b. Indikator Kinerja I.2 : Hasil litbang yang telah diimplementasikan Indikator Kinerja I.2 Target Realisasi % Capaian Hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 Penelitian 1 Penelitian 100% Judul Penelitian : Uji Lapangan Sambungan Rel Kereta Api Berisolasi (Insulated Rel Joint) dari Bahan Komposit Bertulang Baja. Selama ini bantalan rel jembatan kereta api dibuat dari kayu besar dan kuat, dimensi bantalan rel jembatan kereta api ada 2 ukuran yaitu 18x24x180 cm dan 22x24x200 cm. Dengan maraknya illegal logging mengakibatkan kayu yang berdimensi besar dan kuat semakin sulit didapat dan kalaupun ada harganya sangat mahal. Dengan alasan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mencari bahan subsitusi, salah satunya adalah bahan komposit, mengingat bahan komposit mempunyai ketahanan terhadap perubahan cuaca, kekuatan tekan, kekuatan tarik dan kekuatan lentur yang sangat baik dan lebih ringan bila dibandingkan dengan beton sebagai bahan pengganti. Dipilih komposit dengan bahan penguat serat gelas dan matriks resin epoksi dan sandwich pengisi honeycomb dan fiberboard serabut kelapa (limbah serat dari kulit kelapa) yang melimpah, dimana Indonesia adalah penghasil kelapa no 2 dunia yang menghasilkan 15,5 milyar butir kelapa/tahun setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air kelapa, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serabut kelapa dan 3,3 ton gabus serabut kelapa, sebagai binder fiberboard digunakan resin fluorocarbon. Kereta api di Indonesia beroperasi di Jawa dan sebagian Sumatera, maka kebutuhan Bantalan rel jembatan kereta api ini cukup besar. Selama ini pengadaan masih mengandalan bantalan rel jembatan kereta api dari kayu yang susah diperoleh dan harganya mahal. Mengingat kebutuhan produk tersebut cukup Besar di daerah Jawa dan Sumatera dan menurut PT KAI hasil survai cukup urgent, sedangkan teknologi pembuatannya cukup sederhana (teknologi tepat guna), perolehan bahan bakunya cukup mudah dan harganya 27

lebih murah. Oleh karena itu dalam upaya untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan industri kecil yang padat karya, dan mendukung berkembangnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil danmenengah), serta memperkuat ekonomi rakyat, maka Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) perlu melakukan Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan bantalan rel jembatan kereta api dari bahan komposit dari serat gelas sebagai penguat dan resin epoksi sebagai matriks dengan sandwich pengisi honeycomb dan fiberboard serabut kelapa. Pada tahun 2013 telah dilakukan Penelitian Pemanfaatan Bagas dan Serabut Kelapa Sebagai Material Sandwich Komposit Untuk bantalan Rel Jembatan Kereta Api dimana hasilnya ternyata masih terlalu berat dan ada satu pengujian yaitu uji dinamik yang belum dapat dilaksanakan sehingga perlu penelitian lanjutan. Dengan alasan tersebut diatas pada DIPA tahun anggaran 2016 akan dilakukan penelitian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bahan sandwich komposit yang paling cocok, serta diperoleh kondisi optimal teknologi proses pada saat pembuatan Bantalan rel jembatan kereta api, sehingga dapat diperoleh produk yang memenuhi spesifikasi teknik PT KAI, dengan kualitas yang baik dari produk tersebut yang terbuat dari kayu. Dengan demikian dapat menciptakan industri kecil baru untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Apabila dibandingkan, maka Hasil Litbang yang Telah Diimplementasikan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Hasil litbang yang Telah Diimplementasikan 2013-2016 Indikator Kinerja Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Hasil litbang yang telah diimplementasikan TA. 2013 1 Penelitian TA. 2014 1 Penelitian TA. 2015 1 Penelitian TA. 2016 1 Penelitian 28

Beberapa kendala yang dihadapi adalah laporan hasil uji IRJ tulang baja terlambat. Perbaikan untuk tahun anggaran TA. 2017 meningkatkan berkoordinasi dengan Bagian dan Bidang terkait. Tabel 3.6 Judul Penelitian yang Telah Diimplementasikan 2012-2016 Tahun Judul Penelitian 2012 Pengembangan Pembangkit Listrik berbasis Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) untuk Skala Rumah Tangga 2013 Penelitian Material Komposit sebagai Subtitusi Logam untuk Box Panel Elektrik Kontrol Kereta Api 2014 Desain Peralatan Pemurnian Biogas dari Kandungan CO2 (Karbondioksida) skala Pilot Plan 2015 Uji Lapangan Sambungan Rel Kereta Api Berisolasi (Insulated Rel Joint) dari Bahan Komposit Bertulang Baja 2016 Uji Lapangan Sambungan Rel Kereta Api Berisolasi (Insulated Rel Joint) dari Bahan Komposit Bertulang Baja. c. Indikator Kinerja I.3 : Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) Indikator Kinerja I.3 Target Realisasi % Capaian Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) 1 Paket Teknologi 1 Paket Teknologi 100% Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving), dengan kegiatan Analisa Kerusakan Rotor Turbin Uap PT. Nagamas Palmoil Lestari (Permata Hijau Group). Apabila dibandingkan, maka Hasil Teknologi yang dapat Menyelesaikan Permasalahan Industri (problem solving) dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : 29

Tabel 3.7 Perbandingan Capaian Hasil Teknologi yang Dapat Menyelesaikan Permasalahan Industri 2015-2016 Indikator Kinerja Realisasi TA. 2015 Realisasi TA. 2016 Hasil Teknologi yang dapat 1 Penelitian 1 Penelitian Menyelesaikan Permasalahan Industri (problem solving) Tabel 3.8 Judul Penelitian Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) tahun 2015-2016 Tahun Judul Penelitian 2015 Pengembangan Perangkat Hybrid dan Syncronizer Power Supply untuk Pembangkit Baru dan Terbarukan 2016 kegiatan Analisa Kerusakan Rotor Turbin Uap PT. Nagamas Palmoil Lestari (Permata Hijau Group) Beberapa kendala yang dihadapi adalah respon dari perusahaan yang lambat. Perbaikan untuk tahun anggaran TA. 2017 lebih intensif bekerjasama dengan perusahaan. 2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya kerjasama litbang Meningkatnya kerjasama litbang dimaksud adalah kerjasama litbang atau perekayasaan dengan instansi/lembaga/dunia usaha yang dilaksanakan pada TA. 2016. Indikator Kinerja II.1 Target Realisasi % Capaian Kerjasama litbang 1 Kerjasama 1 Kerjasama 100% instansi dengan industri Judul litbang : Peningkatan Mutu Sambungan Las pada Pipa Baja Tahan Karat dan Baja Karbon dilingkungan Korosif. Industri yang diajak kerjasama yaitu PT. Barata Indonesia Apabila dibandingkan, maka Jumlah kerjasama litbang dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : 30

Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Kerjasama Litbang Instansi dengan Industri 2013-2016 Indikator Kinerja Kerjasama instansi industri litbang dengan Realisasi TA. 2013 Realisasi TA. 2014 Realisasi TA. 2015 1 Kerjasama 1 Kerjasama 2 Kerjasama Realisasi TA. 2016 1 Kerjasama Pencapaian target indikator kinerja kerjasama litbang instansi dengan industri dari tahun 2013 sampai dengan 2014 selalu tercapai setiap tahun yaitu sebanyak 1 kerjasama. Pada tahun 2015, B4T menambah target untuk kerjasama litbang sebanyak 2 kerjasama dan realisasi sebanyak 2 kerjasama. Dan pada tahun 2016 capaian untuk indikator Kerjasama litbang instansi dengan industri yaitu 1 Kerjasama. Beberapa kendala yang dihadapi adalah respon dari perusahaan yang lambat. Perbaikan untuk bekerjasama dengan perusahaan. tahun anggaran TA. 2017 lebih intensif Tabel 3.10 Kerjasama litbang instansi dengan industri tahun 2013-2015 Tahun Kegiatan Kerjasama 2013 Kerjasama dengan KITECH, dengan kegiatan Pengembangan CNG Konventer Kit. 2014 Kerjasama dengan PT. KAI, dengan kegiatan Block Rem Kereta Api dari Komposit Polimer non Asbestos. 2015 1. Kerjasama dengan KITECH dengan judul litbang Pembuatan Prototype Mixer pada CNG Konventer Kit sebagai Komponen Subtitusi Impor 2. Kerjasama dengan PT. Semen Tonasa dengan judul litbang Pemanfaatan Pasir Silika sebagai Bahan Pengganti Standar Ottawa untuk Pengujian Mutu Semen Nasional 31

3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya kualitas pelayanan publik Meningkatnya kualitas pelayanan publik dimaksud adalah riset Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kepada konsumen/pelanggan sebagai responden untuk memperoleh informasi tingkat kepuasan yang diperoleh pelanggan atas pelayanan yang diterima. Jumlah responden dipilih secara acak. Indikator Kinerja III.1 Target Realisasi % Capaian Tingkat kepuasan Indeks 3,5 Indeks 3,5 100% pelanggan Adapun, hasil dari tingkat kepuasan pelanggan adalah : a) Target Responden = 150 Responden; Realisasi = 150 Responden atau 100 %. b) Target Nilai indeks IKM = 3,5; Realisasi = 3,51 atau 100 %. Perolehan nilai IKM Triwulan I s/d IV = 87,63 (indeks 3,5). c) Target Nilai Mutu = A (Sangat Puas) ; Realisasi = A (Sangat Puas). Apabila dibandingkan, maka Tingkat Kepuasan Pelanggan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 3.11 Perbandingan Capaian Tingkat Kepuasan Pelanggan 2013-2016 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan pelanggan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi TA. 2012 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016 Indeks 5 Indeks 4 Indeks 3 Indeks 3,5 Indeks 3,5 Pencapaian target indikator kinerja meningkatnya kualitas pelayanan publik dari tahun 2012 sampai dengan 2014 terus menurun disebabkan karena menurunnya kecepatan pelayanan dan jadwal pelayanan. Tahun 2015 dan tahun 2016 indikator kinrja meningkatnya kualitas pelayanan publik menargetkan indeks 3,5 dengan realisasi indeks 3,5. Tidak ada kendala dalam mencapai indikator kinerja tingkat kepuasan pelanggan. 32

Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 adalah memperbaiki pelayanan kepada pelanggan dengan memperhatikan 14 unsur pelayanan dan merenovasi ruangan pelayanan publik. 4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya Kemampuan Balai dan Hasil Litbang dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Industri Penambahan infrastruktur sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan kepada industri. Indikator Kinerja IV.1 Paket Peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai Target Realisasi % Capaian 2 Paket 3 Paket 100% Realisasi telah mencapai target disebabkan karena sudah ditetapkan anggaran untuk melaksanakan pengadaan barang sebanyak 2 paket yaitu Pengadaan pembangkit listrik tenaga surya solar cell dan pengadaan peralatan peralatan untuk SNI wajib. Akan tetapi, pada bulan Oktober 2016 B4T melaksanakan optimalisasi anggaran dengan merevisi anggaran dari belanja barang ke belanja modal sebesar Rp. 1.300.000.000,-. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Pengadaan Peralatan untuk SNI Wajib 2, sehingga realisasi dari indikator kinerja paket peralatan laboratorium dan sarana/pendukung Balai bertambah 1 paket dan realisasi dari indikator kinerja ini menjadi 3 paket. Adapun hasil dari indikator kinerja Paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung Balai adalah : 33

Tabel 3.12 Realisasi Paket Peralatan Laboratorium Tahun 2016 Apabila dibandingkan, maka Paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung Balai dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 3.13 Perbandingan Capaian Paket Peralatan Laboratorium dan Sarana Pendukung Balai 2013-2016 Indikator Kinerja Paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung Balai Realisasi TA. 2013 Realisasi TA. 2014 Realisasi TA. 2015 Realisasi TA. 2016 22 Unit 5 Unit 4 Unit 3 Paket (24 Unit) Penambahan sarana dan prasarana laboratorium tahun 2013, yaitu : 1) Ultrasonic Pulse Velocity, 1 unit 2) Profometer 5+ Rebar Locator, 1 unit 3) Concrete Test Hammer Type N, 1 unit 4) Mortar Mixer, 1 unit 5) Cube Mould, 15 unit 6) Pallet Truck Jack Forklift, 1 unit 7) Analitic Balances 5 kg, 1 unit 8) Analitic Balances Maks 10 kg, e=1 g, d=0,1 g, 1 unit 34

9) Timbangan kapasitas 60-150 kg, 1 unit 10) Neraca : 4 desimal, 210g, 1 unit 11) Blower, 1 unit 12) CRM Impurities of Aluminium Base 59x G77 J3F disc 50 mm dia. X 20mm, 1 pcs 13) CRM Impurities of Zinc 41X z4, Disc 50 mm dia. X 20 mm thickness, 1 pcs 14) CRM semen no 1884b, 2 set 15) TAN 0.5 mg KOH/gr, 1 pcs 16) TBN 10 mg KOH/gr value approx-29, 2C 250 ml, 1 pcs 17) R410A Air Conditioner Tool Kit, 1 set 18) Flare Pipe Working Tool Set, 1 set 19) Digital Vacuum Gauge Kit, 1 set 20) Quick Coupler Ball Valve Quarter Flare Famale (insect imposition) x ¼ flare male, 1 unit 21) Quick Coupler Ball Valve 5/16 Quarter Flare Famale (insect imposition) x 3/8 flare male, 1 unit Penambahan sarana dan prasarana laboratorium tahun 2014, yaitu : 1) Salt Spray Testing Chamber, 1 unit 2) Hydraulic Specimen Blanking Machine, 1 unit 3) Universal Testing Machine, 1 unit 4) Pendulum Impact Tester, 1 unit 5) CNC Wire Cut, 1 unit Tidak ada kendala dalam mencapai indikator kinerja paket peralatan laboratorium dan sarana/pendukung Balai. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 adalah lebih optimalisasi dalam waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 35

5. Sasaran Strategis V : Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berbasis material maju yang didukung oleh kerjasama industri a. Indikator Kinerja V.1 : Jumlah Publikasi Indikator Kinerja V.1 Jumlah Publikasi Target Realisasi % Capaian 6 Karya tulis ilmiah 6 Karya tulis ilmiah 100% Adapun hasil dari indikator kinerja jumlah publikasi adalah : No. Judul KTI Acara Peneliti 1 The Utilization of Bagasse and Coconut Fibers waste as Fillers of Sandwich Composite for Bridge Railway Sleepers 2 The Influence of Sodium Hydroxide and Sodium Chloracetate Polyester/Cellulose Carboximethylation by comparing Pad-Bake and Pad-Batch Methods 3 Pembuatan Blokrem dari Komposit Polimer Non Asbestos 4 Preliminary research on strength of polymer modified concrete with copolymer natural rubber as concrete additives International Conference on Innovation in polymer Secience and Technology (IPST) 2016. Medan, 7-10 Nopember 2016 International Symposium on 2nd Resource Efficiency in Pulp and Paper Technology organized by Center for Pulp and Paper Bandung, Indonesia 15-17 November 2016 Prosiding Workshop Hasil Litbang Unggulan Kementerian Peindustrian Bogor, 14-16 Juli 2016 Journal of Chemical Engineering and Material Science Kuntari AS Kuntari AS Kuntari AS Sih Wuri A. 36

No. Judul KTI Acara Peneliti 5 Assembling of Laboratory Ball Mill and Trial-use in Preparation of Standard Silica Sand 6 Pulping of oil Palm Trunk using Environmentally Friendly Process International Conference on Appropriate Technology Development International Symposium on 2nd Resource Efficiency in Pulp and Paper Technology organized by Center for Pulp and Paper Bandung, Indonesia 15-17 November 2016 Wieke Pratiwi Wieke Pratiwi Apabila dibandingkan, maka jumlah publikasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Jumlah Publikasi Tahun 2013-2016 Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Indikator Kinerja TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016 Jumlah publikasi 10 KTI 10 KTI - 6 KTI Capaian jumlah publikasi untuk tahun 2013 dan 2014 yaitu sebanyak 10 karya tulis ilmiah. Pada tahun 2015, B4T tidak menetapkan jumlah publikasi dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dan pada tahun 2016, capaian jumlah publikasi sebanyak 6 karya tulis ilmiah. Beberapa kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam mendapatkan karya tulis ilmiah dari para pemeliti atau perekayasa dari B4T. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 adalah lebih berkoordinasi dengan para peneliti baik dari B4T atau dengan instansi lain. 37

b. Indikator Kinerja V.2 : Jumlah Pendaftaran HK Indikator Kinerja V.2 Jumlah pendaftaran HKI Target Realisasi % Capaian 2 Usulan Paten 2 Usulan Paten 100% Adapun hasil dari indikator kinerja jumlah pendaftaran paten adalah : No. Nama Paten Inventor 1 Proses dan Komposisi PT. PIKKO Pembuatan Peredam Suara 2 Proses dan Komposisi Kuntari Pembuatan Gear Box Lokomotif Suhardjo CC 201 dan CC 203 dari Bahan Komposit Adi Apabila dibandingkan, maka jumlah publikasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.15 Perbandingan Capaian Jumlah Pendaftaran HKI Tahun 2013-2016 Indikator Kinerja Jumlah hasil litbang yang dipatentkan Realisasi TA. 2013 Realisasi TA. 2014 Realisasi TA. 2015 Indikator Kinerja 2 Patent - - Jumlah pendaftaran HKI Realisasi TA. 2016 2 Usulan Paten Untuk capaian indikator kinerja jumlah hasil litbang yang dipatentkan sebanyak 2 paten pada tahun 2013. Namun, pada tahun 2014 dan 2015, B4T tidak menetapkan indikator kinerja jumlah hasil litbang yang dipatentkan, sehingga realisasi tidak ada. Pada tahun 2016, indikator kinerja menjadi Jumlah Pendaftaran HKI dan terealisasi sebanyak 2 usulan paten. Tidak ada kendala dalam mencapai indidkator kinerja jumlah pendaftaran paten. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 adalah meningkatkan jumlah pendaftaran HKI. 38

6. Sasaran Strategis VI : Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar Meningkatnya infrastruktur layanan B4T yang berkelanjutan sesuai kebijakan & pengembangan pasar dimaksud adalah penambahan infrastruktur baik akreditasi lembaga/laboratorium, ruang lingkup, sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan kepada industri. Indikator Kinerja VI.1 Penguatan LPK/ Laboratorium Target Realisasi % Capaian 3 Ruang Lingkup 7 Ruang lingkup 100% Adapun hasil dari indikator kinerja penguatan LPK/Laboratorium adalah : 1. Pasir 2. Helm Industri 3. Vulkanisat Karet Komponen Bantalan Dermaga 4. Selang Plastik Elastomer untuk Kompor Gas LPG 5. Lampu LED Swa-Ballast untuk Layanan Pencahayaan Umum dengan Tegangan > 50 V - Spesifikasi Keselamatan 6. Pengisi Batere 7. Lampu/Luminer Apabila dibandingkan, maka penguatan LPK/Laboratorium dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Bertambahnya ruang lingkup akreditasi Tabel 3.16 Perbandingan Capaian Penguatan LPK/Laboratorium Tahun 2013-2016 Realisasi TA. 2013 22 Ruang Lingkup Realisasi TA. 2014 8 Ruang Lingkup Realisasi TA. 2015 10 Ruang Lingkup Indikator Kinerja Penguatan LPK/ Laboratorium Realisasi TA. 2016 7 Ruang Lingkup Untuk capaian indikator kinerja Bertambahnya ruang lingkup akreditasi, pada tahun 2013 sebanyak 22 ruang lingkup, sedangkan 39

pada tahun 2014 hanya 8 ruang lingkup yang diakreditasi oleh KAN. Pada tahun 2015, capaian indikator kinerja bertambahnya ruang lingkup akreditasi sebanyak 10 ruang lingkup dan pada tahun 2016 indikator kinerja berubah menjadi penguatan LPK/Laboratoriu dengan capaian sebanyak 7 ruang lingkup. Indikator kinerja bertambahnya ruang lingkup akreditasi dan penguatan LPK/laboratorium dilaksanakan terkait dengan SNI wajib dan upaya penguatan infrastruktur laboratorium dan lembaga di B4T untuk layanan jasa teknik B4T. Tidak ada kendala dalam mencapai indidkator kinerja penguatan LPK/Laboratorium Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya adalah meningkatkan jumlah komoditi SNI wajib yang akan diakreditasi oleh KAN. 7. Sasaran Strategis VII : Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional melalui pemanfaatan kerangka kerjasama perdagangan bebas. a. Indikator kinerja VII.1 : Kerjasama Industri Indikator Kinerja VII.1 Target Realisasi % Capaian Kerjasama industri 18 MoU 26 MoU 100% 40

Adapun hasil dari indikator kerjasama industri adalah : Apabila dibandingkan, maka kerjasama industri dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Perbandingan Capaian Kerjasama Industri Tahun 2013-2016 Indikator Kinerja Kontrak kerjasama layanan jasa teknik B4T Realisasi TA. 2013 18 Kontrak Realisasi Indikator TA. 2014 Kinerja - Kerjasama industri Realisasi Realisasi TA. 2015 TA. 2016 12 MoU 18 MoU Capaian indikator kinerja kontrak kerjasama layanan jasa teknik B4T tahun 2013 sebanyak 18 kontrak dan tahun 2014 B4T tidak menetapkan indikator kinerja kontrak kerjasama layanan jasa teknik B4T. Pada tahun 2015 dan 2016, indikator kinerja menjadi kerjasama industri dan capaiannya sebanyak 12 MoU pada tahun 2015 dan 18 MoU tahun 2016. Realisasi telah mencapai target disebabkan melalui mengikuti kegiatan pameran yang dilaksanakan 41

sebanyak 6 kali, promosi, diseminasi hasil litbang, business gathering B4T dan seminar industri nasional. Tidak ada kendala dalam mencapai indidkator kinerja kerjasama industri Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya adalah meningkatkan kerjasama dengan instansi dan industri. b. Indikator kinerja VII.2 : Kerjasama Internasional Indikator Kinerja VII.1 Kerjasama internasional Target Realisasi % Capaian 1 MoU 1 MoU 100% Hasil yang dicapai yaitu MoU Between The Agency for Industrial Research and Development, Ministry of Industry, Republic of Indonesia and Underwriters Laboratories AG on Standardization and Research Cooperation. Apabila dibandingkan, maka kerjasama internasional dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.18 Perbandingan Capaian Kerjasama Internasional Tahun 2013-2016 Indikator Kinerja Jumlah kerjasama dengan institusi luar negeri Realisasi Realisasi TA. 2013 TA. 2014-1 Kegiatan Indikator Kinerja Kerjasama internasional Realisasi Realisasi TA. 2015 TA. 2016 2 MoU 1 MoU Pada tahun 2013 dan 2014 indikator kinerja jumlah kerjasama dengan institusi luar negeri hanya tercapai pada tahun 2014 sebanyak 1 kegiatan yaitu kegiatan Kerjasama dengan KITECH dan tahun 2013 B4T tidak menetapkan jumlah kerjasama dengan institusi luar negeri pada Perjanjian Kinerja. Capaian indikator kinerja kerjasama internasional tahun 2015 sebanyak 2 (dua) MoU yaitu Kerjasama dengan JBMIA dan 42

Kerjasama dengan KITMA. Dan pada tahun 2016 capaian indikator kinerja kerjasama internasional sebanyak 1 MoU yaitu MoU Between The Agency for Industrial Research and Development, Ministry of Industry, Republic of Indonesia and Underwriters Laboratories AG on Standardization and Research Cooperation. Tidak ada kendala dalam mencapai indikator kinerja kerjasama internasional. Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya yaitu ke tahap implementasi dari MoU Between The Agency for Industrial Research and Development, Ministry of Industry, Republic of Indonesia and Underwriters Laboratories AG on Standardization and Research Cooperation. 8. Sasaran Strategis VIII : Meningkatkan dan Mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional Meningkatkan dan mengembangan SDM yang profesional dan berkualitas dimaksud meningkatkan SDM atau pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dengan mengikutserta pegawai mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar nasional dan internasional. a. Indikator Kinerja VIII.1 : Jumlah Kompetensi dan Kualifikasi SDM Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian VII.1 Jumlah kompetensi 12 Orang 57 Orang 100% dan kualifikasi SDM Adapun hasil dari indikator kinerja Jumlah kompetensi dan kualifikasi SDM adalah : No. Jenis Diklat Tgl. Pelaksanaan Jumlah 1 Pelatihan Kalibrasi 14-18 Maret 2016 1 Orang 2 Lead Auditor 8-13 Mei 2016 2 Orang 3 Pelatihan Service 20-21 September 25 Orang 43

No. Jenis Diklat Tgl. Pelaksanaan Excellent dan Public 2016 Speaking 4 Pengadaan Barang/Jasa 18-21 Oktober 2016 5 ISO 9001:2015 27-30 Desember 2016 TOTAL Jumlah 9 Orang 20 Orang 57 Orang Apabila dibandingkan, maka Jumlah kompetensi dan kualifikasi SDM dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.19 Perbandingan Capaian Meningkatnya Jumlah Pegawai yang Kompeten dan Berkualifikasi 2013-2016 Indikator Kinerja Meningkatnya jumlah pegawai yang kompeten dan berkualifikasi Realisasi Indikator TA. 2013 Kinerja 16 Orang Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Realisasi Indikator TA. 2014 Kinerja 17 Orang Penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM Realisasi Indikator TA. 2015 Kinerja 18 Orang Jumlah kompetensi dan kualifikasi SDM Realisasi TA. 2016 57 Orang Setiap tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016, indikator kinerja dari sasaran strategis Meningkatkan dan Mengembangkan SDM yang profesional dan berkualifikasi sesuai dengan standar nasional dan internasional selalu berubah. Dengan capaian sebagai berikut : (1) Meningkatya jumlah pegawai yang kompeten dan berkualifikasi, sebanyak 16 orang (2013) (2) Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat, sebanyak 17 orang (2014) (3) Penambahan kompetensi dan kualifikasi SDM, sebanyak 18 orang (2015) (4) Jumlah kompetensi dan kualifikasi SDM, sebanyak 57 orang (2016) Setiap tahun mengalami penambahan dalam meningkatkan kompetensi dan kualifikasi SDM B4T. 44

Kendala dalam pencapaian indikator kinerja jumlah kompetenasi dan kualifikasi SDM adalah jadwal dan peserta diklat yang terbatas. Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya lebih intensif dalam mendapatkan informasi diklat baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian dan instansi lain. b. Penambahan Peneliti, perekayasa dan teknisi litkayasa Indikator Kinerja VII.2 Target Realisasi % Capaian Penambahan peneliti, 5 Orang 5 Orang 100% perekayasa dan teknisi litkayasa Hasil yang dicapai yaitu pegawai B4T yang menjadi peneliti dan teknisi litkayasa diantaranya : (1) P eneliti sebanyak 3 orang : Apriadi Ihlas, Harry Setyo Wibowo dan Eny Susilowati, (2) Teknisi Litkayasa sebanyak 2 orang : Ike Devinta Putri dan Muhamad Arsyansyah. Untuk indikator kinerja Penambahan peneliti, perekayasan dan teknisi litkayasa baru ditentukan pada tahun 2016, dengan realisasi sebanyak 5 (lima) orang. Kendala dalam pencapaian indikator kinerja penambahan peneliti, perekayasa dan teknisi litkayasa adalah jadwal dan peserta diklat yang terbatas. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 lebih intensif dalam mendapatkan informasi diklat baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian dan instansi lain. 9. Sasaran Strategis IX : Meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan teknologi layanan dan pengembangan standar industri a. Indikator Kinerja IX.1 : Jumlah sampel layanan jasa teknik Indikator Kinerja IX.1 Jumlah sampel layanan jasa teknik Target Realisasi % Capaian 11.550 sampel 18.339 sampel 100% 45

Realisasi indikator kinerja Jumlah sampel layanan jasa Teknik adalah 18.339 sampel dari target yang direncanakan sebanyak 11.550 sampel atau capaian sebesar 159%, sampel pengujian yang dijadikan realisasi merupakan sampel yang diambil dari bidang Standardisasi yaitu pengujian kimia, listrik, elektronika, semen, barang teknik, logam, otomotif dan kalibrasi, serta sampel dari bidang Inspeksi Teknik yaitu pengujian dari Lab. NDT, metalographi dan pengujian bahan dan barang non logam (bangunan). Adapun, jumlah sampel pengujian dan kalibrasi adalah : - Jasa Kalibrasi sebanyak 3.122 sampel - Jasa Pengujian sebanyak 15.217 sampel Dengan rincian sampel sebagai berikut : Tabel 3.20 Rincian Sampel Pengujian dan Kalibrasi Tahun 2016 Dan dari segi realisasi pendapatan Bidang Standardisasi sebesar Rp. 11.773.491.430,-, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.21 Realisasi Pendapatan per Bulan Bidang Standardisasi Tahun 2016 Realisasi Pendapatan No Bulan (Rp.) 1 Januari 61.9455.244 2 Pebruari 1.138.186.670 3 Maret 735.783.530 4 April 817.159.700 5 Mei 950.835.440 46

Realisasi Pendapatan No Bulan (Rp.) 6 Juni 948.900.500 7 Juli 476.781.000 8 Agustus 847.408.350 9 September 952.781.520 10 Oktober 1.456.971.386 11 Nopember 1.389.959.580 12 Desember 1.439.268.510 TOTAL 11.773.491.430 Apabila dibandingkan, maka Jumlah sampel layanan jasa teknik dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.22 Perbandingan Capaian Jumlah Sampel Layanan Pengujian dan Kalibrasi 2013-2016 Indikator Kinerja Jumlah sampel layanan pengujian & kalibrasi Realisasi TA. 2013 9.223 Sampel Realisasi TA. 2014 10.031 Sampel Realisasi TA. 2015 10.174 Sampel Indikator Kinerja Jumlah sampel layanan jasa teknik Realisasi TA. 2016 18.339 Sampel Pencapaian indikator kinerja jumlah sampel layanan pengujian dan kalibrasi dari tahun 2013 sampai dengan 2016 mengalami peningkatan jumlah sampel sebanyak kurang lebih 1%. Kendala dalam pencapaian indikator kinerja jumlah sampel layanan jasa teknik adalah berkurangnya SDM laboratorium disebabkan karena masa purnabakti. Rencana perbaikan di Tahun Anggaran selanjutnya lebih meningkatkan pelaksanaan layanan jasa teknik di laboratorium sesuai prosedur yang berlaku dan memberi reward kepada pelanggan. 47

b. Indikator Kinerja IX.2 : Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Indikator Kinerja IX.2 Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Target Realisasi % Capaian 762 Sertifikat 780 Sertifikat 100% Realisasi telah mencapai target disebabkan dengan cara meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, meningkatkan kompetensi SDM dan penambahan personil untuk pelayanan layanan jasa Sertifikasi. Adapun hasil dari jumlah sertifikat layanan Sertifikasi adalah : No. Seksi Jumlah (sertifikat) 1 Keselamatan dan Kualifikasi Personil 81 2 Mutu Bahan dan Barang Teknik 623 3 Sistem Mutu dan Lingkungan 76 TOTAL 780 Dan dari segi realisasi pendapatan Bidang Sertifikasi sebesar Rp. 10.635.468.542,-, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.23 Realisasi Pendapatan per Bulan Bidang Sertifikasi Tahun 2016 Realisasi Pendapatan No Bulan (Rp.) 1 Januari 274.882.000 2 Pebruari 419.446.653 3 Maret 901.122.560 4 April 700.064.000 5 Mei 847.897.205 6 Juni 759.628.000 7 Juli 557.965.830 8 Agustus 135.769.200 9 September 715.940.000 10 Oktober 1.956.577.575 11 Nopember 1.000.972.000 48

No Bulan Realisasi Pendapatan (Rp.) 12 Desember 2.365.203.519 TOTAL 10.635.468.542 Apabila dibandingkan, maka Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.24 Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat Layanan Sertifikasi 2013-2016 Indikator Kinerja Jumlah sertifikat layanan Sertifikasi Realisasi TA. 2013 224 Sertifikat Realisasi TA. 2014 745 Sertifikat Realisasi TA. 2015 852 Sertifikat Realisasi TA. 2016 780 Sertifikat Pencapaian indikator kinerja jumlah sertifikat layanan Sertifikasi pada tahun 2013 sebanyak 224 sertifikat dan mengalami kenaikan jumlah sertifikat pada tahun 2014 sebanyak 745 sertifikat dan 2015 sebanyak 852 sertifikat. Akan tetapi, pada tahun 2016 mengalami penurunan jumlah sertifikat dari tahun 2015 menjadi 780 sertifikat. Beberapa kendala yang dihadapi adalah lambatnya pengurusan ijin dinas luar negeri, kesulitan penugasan tim auditor yang kompeten dan pengunduran jadwal asesmen oleh pihak perusahaan. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 lebih meningkatkan kompetensi SDM B4T melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kompetensinya, menjalin komunikasi lebih intensif dengan perusahaan. 49

c. Indikator Kinerja IX.3 : Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Indikator Kinerja IX.3 Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Target Realisasi % Capaian 60 Kegiatan 83 Kegiatan 100% Realisasi telah mencapai target disebabkan dengan cara meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, meningkatkan kompetensi SDM dan penambahan personil untuk pelayanan layanan jasa Inspeksi Teknik. Adapun hasil dari jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik adalah : 50

51

Dan dari segi realisasi pendapatan Bidang Inspeksi Teknik sebesar Rp. 2.143.301.380,-, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.25 Realisasi Pendapatan per Bulan Bidang Inspeksi Teknik Tahun 2016 Realisasi Pendapatan No Bulan (Rp.) 1 Januari 371.950.000 2 Pebruari 591.063.330 3 Maret 131.975.050 4 April 57.586.600 5 Mei 104.915.400 6 Juni 171.247.100 7 Juli 67.784.250 8 Agustus 54.499.850 9 September 40.103.100 10 Oktober 189.964.700 11 Nopember 151.447.000 12 Desember 210.765.000 TOTAL 2.143.301.380 Apabila dibandingkan, maka Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.26 Perbandingan Capaian Jumlah Kegiatan Layanan Inspeksi Teknik 2013-2016 Indikator Kinerja Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Realisasi TA. 2013 95 Kegiatan Realisasi TA. 2014 65 Kegiatan Realisasi TA. 2015 72 Kegiatan Realisasi TA. 2016 83 Kegiatan Pencapaian indikator kinerja jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik dari tahun 2013 sebanyak 95 kegiatan, akan tetapi pada 52

tahun 2014 mengalami penurunan jumlah kegiatan sehingga realisasi jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik sebanyak 65 kegiatan. Pada tahun 2015 dan 2016 terjadi kenaikan jumlah kegiatan yaitu tahun 2015 sebanyak 72 kegiatan dan 83 kegiatan pada tahun 2016. Kendala yang dihadapi adalah realisasi pendapatan Bidang Inspeksi Teknik yang rendah. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 meningkatkan promosi untuk kegiatan layanan jasa Inspeksi Teknik. d. Indikator Kinerja IX.4 : Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis Indikator Kinerja IX.4 Target Realisasi % Capaian Jumlah peserta 420 Peserta 546 Peserta 100% layanan Pelatihan Teknis Realisasi dari indikator kinerja jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis adalah 546 peserta dengan penyelenggaraan 29 kegiatan pelatihan teknis pada tahun 2016 dari target yang direncanakan sebanyak 420 peserta atau capaian sebesar lebih dari 100%. Adapun hasil dari jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik adalah : 53

Dan dari segi realisasi pendapatan dari layanan jasa Pelatihan Teknis sebesar Rp. 3.711.817.036,-, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.27 Realisasi Pendapatan per Bulan Bidang Pengembangan Jasa Teknik Tahun 2016 Realisasi Pendapatan No Bulan (Rp.) 1 Januari 600.800.000 2 Pebruari 166.000.000 3 Maret 282.000.000 4 April 285.262.000 5 Mei 117.900.000 6 Juni 185.000.000 7 Juli 0 8 Agustus 478.750.000 9 September 644.700.000 10 Oktober 556.360.036 11 Nopember 180.145.000 12 Desember 214.900.000 TOTAL 3.711.817.036 Apabila dibandingkan, maka jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.28 Perbandingan Capaian Hasil Jumlah Kegiatan Layanan Inspeksi Teknik 2013-2016 Indikator Kinerja Jumlah kegiatan layanan Inspeksi Teknik Realisasi TA. 2013 576 Peserta Realisasi TA. 2014 634 Peserta Realisasi TA. 2015 601 Peserta Realisasi TA. 2016 546 Peserta 54

Pencapaian indikator kinerja jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis dari tahun 2013 sampai dengan 2016 mengalami naik turun. Pada tahun 2013, jumlah peserta sebanyak 576 peserta dan terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 634 peserta. Dan tahun 2015 dan 2016 jumlah peserta terus menurun. Meskipun dari pencapaian setiap tahun naik turun, namun setiap tahun indikator kinerja tersebut mencapai target yang telah direncanakan. Tidak ada kendala dalam mencapai indikator kinerja Jumlah peserta layanan Pelatihan Teknis. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 meningkatkan promosi untuk kegiatan layanan jasa Pelatihan Teknis. e. Indikator Kinerja IX.5 : Jumlah pelanggan yang dilayani Indikator Kinerja IX.5 Jumlah pelanggan yang dilayani Target Realisasi % Capaian 1.600 Pelanggan 2.604 Pelanggan 100% Realisasi indikator kinerja jumlah pelanggan yang dilayani adalah 2.604 pelanggan dari target yang direncanakan sebanyak 1.600 pelanggan atau capaian sebesar lebih dari 100%. Adapun hasil dari jumlah pelanggan yang dilayani terlampir. yaitu dengan dokumen Indikator kinerja jumlah pelanggan yang dilayani baru ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2016. Tidak ada kendala dalam mencapai indikator kinerja Jumlah pelanggan yang dilayani. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 meningkatkan promosi untuk kegiatan layanan jasa B4T. f. Indikator Kinerja IX.6 : Peningkatan pelanggan baru Indikator Kinerja IX.6 Peningkatan pelanggan bru Target Realisasi % Capaian 300 Pelanggan 812 Pelanggan 100% 55

Realisasi indikator kinerja Peningkatan pelanggan baru adalah 812 pelanggan dari target yang direncanakan sebanyak 300 pelanggan atau capaian sebesar lebih dari 100%. Adapun hasil dari Peningkatan pelanggan baru yaitu dengan dokumen terlampir. Apabila dibandingkan, maka peningkatan pelanggan baru dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.29 Perbandingan Capaian Peningkatan Pelanggan Baru 2013-2016 Indikator Kinerja Peningkatan pelanggan baru Realisasi TA. 2013 Realisasi TA. 2014 Realisasi TA. 2015 - - 731 Pelanggan Realisasi TA. 2016 812 Pelanggan Tahun 2013 dan 2014 tidak mempergunakan indikator kinerja peningkatan pelanggan baru. Pada tahun 2015, realisasi indikator kinerja peningkatan pelanggan baru sebanyak 731 pelanggan. Tahun 2016, realisasi indikator kinerja Jumlah pelanggan yang dilayani sebanyak 812 pelanggan. Tidak ada kendala dalam mencapai indikator kinerja Jumlah pelanggan yang dilayani. Perbaikan untuk tahun anggaran 2017 meningkatkan promosi untuk kegiatan layanan jasa B4T. 3.2. REALISASI ANGGARAN Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada awal tahun anggaran 2016, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik mengelola anggaran sebesar Rp 46.952.704.000,00. Pada bulan Juli 2016, terdapat revisi DIPA disebabkan oleh adanya selfblocking dan pemotongan anggaran sebesar Rp. 341.416.000,00. Dan pada bulan 56

September 2016, B4T mendapat pagu tambahan untuk kekurangan belanja gaji dan tunjangan sebesar Rp. 1.254.611.000,00, sehingga pagu anggaran B4T menjadi Rp. 47.865.899.000,00. 1. Realisasi Anggaran Keuangan (RM) Pada awal TA. 2016 telah disusun rencana realisasi anggaran untuk Realisasi Anggaran kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik per Triwulan, seperti tampak pada tabel dibawah ini. Tabel 3.30 Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan TA. 2016 Tabel 3.31 Rincian Realisasi Anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2016 KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT NO / KOMPONEN 001. Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Bahan dan Barang Teknik 001. Penelitian dan Pengembangan 001. Teknologi Industri Bahan dan Barang Teknik 051. Pembuatan Bantalan Rel Jembatan Kereta Api dari Komposit Berstruktur Sandwich dari Honeycomb dan Fiberboard Serabut Kelapa dengan Teknologi Tepat Guna 052. Peningkatan Mutu Sambungan Las pada Pipa Baja Tahan Karat dan Baja Karbon dilingkungan Korosif 053. Peningkatan Kinerja Beton Semen Portland Pozolan terhadap Ketahanan Gempa 054. Pemanfaatan Besi Oksida Hasil Sintesis dari Limbah Besi Bekas ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) % 1.317.459.000 1.225.695.000 89,37 687.487.000 617.060.000 89,76 263.187.000 244.052.000 92,73 124.960.000 120.136.000 96,14 114.655.000 107.880.000 94,09 70.245.000 57.072.000 81,25 57

NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT ANGGARAN REALISASI % / KOMPONEN (Rp.) (Rp.) sebagai Bahan Pengganti Pigmen Impor pada Produk Cat 055. Penelitian Substitusi Pasir Ottawa dengan Pasir Lokal sebagai Pasir Standar dalam Pengendalian Mutu Semen Nasional 114.440.000 87.920.000 76,83 001. Rekayasa Industri Bahan dan 683.972.000 608.635.000 88,99 002 Barang Teknik 051. Pembuatan dan Integrasi Sistem 127.800.000 90.664.000 70,94 Batere Lithium-Ion Berteknologi Material Maju 052. Pembuatan Purwa Rupa Electronic Control Unit pada CNG Konventer Kit sebagai Subtitusi Impor 138.360.000 133.196.000 96,27 053. Pembuatan Mini Chamber untuk 136.740.000 125.127.000 91,51 Under Water Dry Welding 054. Penelitian Pembuatan Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) pada Substrat Gelas Skala Laboratorium 137.412.000 133.162.000 96,91 055. Pemodelan Pembangkit Listrik 143.660.000 126.486.000 88,05 Organic Rankine Cycle (ORC) berbasis Panas Matahari 002. Layanan Jasa Teknik 13.935.500.000 11.924.695.000 85,57 051. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 3.141.500.000 2.375.596.000 75,62 Sertifikasi 052. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 3.100.000.000 2.653.168.000 85,59 Pelatihan Teknik untuk Industri 053. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 2.138.950.000 1.615.259.000 75,52 Inspeksi Teknik 054. Pelaksanaan Kegiatan Layanan 5.555.050.000 5.280.673.000 95.06 Standardisasi 003. Layanan Dukungan Manajemen 12.047.527.000 10.848.970.000 90,05 007. Operasional Perkantoran 4.898.075 4.764.409.000 97,27 A. Pengadaan Perangkat Pengolah Data 500.000.000 485.834.000 97,17 dan Komunikasi B. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas 4.398.075.000 4.278.575.000 97,28 Perkantoran 008. Gedung dan Bangunan 900.000.000 877.167.000 97,46 A. Renovasi Unit Pelayanan Publik 470.000.000 456.901.000 97,21 (UPP) B. Renovasi Pagar Pengaman Kantor 430.000.000 420.266.000 97,74 B4T 050. Peningkatan Kompetensi SDM 917.066.000 868.783.000 94,74 A. Pendidikan dan Pelatihan Struktural 30.600.000 30.053.000 98,21 B. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional 37.280.000 35.082.000 94,10 C. Pendidikan dan Pelatihan Teknis & 250.000.000 235.878.000 94,35 Administrasi D. Pembinaan Pengelolaan Administrasi 576.276.000 562.999.000 97,70 Kepegawaian E. Magang ke Perusahaan Industri bagi Pegawai Baru 22.910.000 4.770.000 20,82 051. Pemeliharaan Akreditasi 725.700.000 480.289.000 66,18 Lembaga/Laboratorium 58

NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT ANGGARAN REALISASI % / KOMPONEN (Rp.) (Rp.) A. Pemeliharaan Akreditasi 294.100.000 188.700.000 64,16 Lembaga/Laboratorium B. Jaminan Mutu Hasil Pengujian 142.720.000 85.844.000 60,15 melalui Kegiatan Uji Profesiensi Laboratorium B4T C. Pengembangan Ruang Lingkup 138.880.000 105.035.000 75,63 Komoditi Luminer LED Street- Lighting Jenis Pencahayaan Arah- Bawah (Downlight) D. Kerjasama Teknologi Batere dengan 150.000.000 100.711.000 67,14 Taiwan 053. Hak Kekayaan Intelektual 93.680.000 61.021.000 65,14 A. Sentra HKI B4T 93.680.000 61.021.000 65,14 054. Tata Kelola Organisasi 2.901.523.000 2.444.059.000 84,23 A. Pelaksanaan SPIP 38.340.000 29.858.000 77,88 B. Penerapan 5K 48.400.000 18.854.000 38,96 C. Peningkatan Kegiatan BLU B4T 2.814.783.000 2.395.346.000 85,10 055. Perencanaan, Monev dan Pelaporan 510.483.000 449.306.000 88,02 A. Penyusunan Rencana Program dan 131.173.000 104.828.000 79,92 Anggaran B. Konsinyering Program dan Anggaran 162.350.000 140.740.000 86,69 C. Monitoring dan Evaluasi Program dan Anggaran 158.480.000 155.604.000 98,19 D. Pengelolaan Sistem Akuntansi 58.480.000 48.135.000 81,31 Pemerintah dan Pengelolaan Barang Milik Negara 056. Promosi dan Publikasi 831.525.000 657.451.000 79,07 A. Penerbitan Jurnal/Majalah B4T 65.710.000 7.758.000 11,81 B. Pameran dan Promosi Layanan Jasa 403.252.000 337.875.000 83,73 Teknik B4T C. Unit Pelayanan Publik (UP2D) 92.700.000 59.659.000 64,36 D. Diseminasi Hasil Litbang 73.470.000 71.991.000 97,99 E. Riset Indeks Kepuasan Pelanggan 68.040.000 57.527.000 84,55 F. Business Gathering B4T dan Seminar 128.080.000 122.641.000 95,75 Industri Nasional 057. Sistem Informasi 269.475.000 246.485.000 91,47 A. Perekayasaan Sistem Informasi 166.925.000 156.800.000 93,93 Layanan Jasa Sertifikasi Produk (SPPT SNI) B. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi 20.580.000 12.580.000 61,13 C. Peningkatan Pelayanan Informasi 81.970.000 77.105.000 94,07 Publik B4T 994. Layanan Perkantoran 20.511.413.000 19.574.663.000 95,43 001. Gaji dan Tunjangan 16.207.315.000 15.955.963.000 98,45 A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 16.207.315.000 15.955.963.000 98,45 002. Penyelanggaraan Operasional dan 4.304.098.000 3.618.701.000 84,08 Pemeliharaan Perkantoran A. Pengadaan Makanan/Minuman 135.000.000 134.070.000 99,31 Penambah Daya Tahan Tubuh B. Poliklinik/Obat-obatan 80.000.000 69.492.000 86,87 C. Pengadaan Pakaian Tenaga 85.240.000 84.527.000 99,16 Teknis/Pegawai/Sopir 59

NO KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT ANGGARAN REALISASI % / KOMPONEN (Rp.) (Rp.) D. Perawatan Gedung Kantor 716.602.000 631.647.000 88,14 E. Perawatan Kendaraan Bermotor 296.830.000 207.436.000 69,88 F. Perawatan Sarana Gedung 615.300.000 401.635.000 65,27 G. Langganan Daya dan Jasa 868.780.000 746.511.000 85,93 H. Operasional Perkantoran dan 1.506.346.000 1.343.382.000 89,18 Pimpinan TOTAL 47.865.899.000 43.574.023.000 91,03 Perbandingan pagu dan realisasi anggaran yang terserap Balai Besar Bahan dan Barang Teknik dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 3.32 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Tahun 2010-2014 Tahun 2013 2014 2015 2016 Pagu 38.624.539.000 50.083.106.000 47.967.622.000 47.865.899.000 Realisasi 34.443.236.778 45.329.894.318 42.627.726.000 43.574.023.000 % 89,17 90 89 91,03 Realisasi anggaran tersebut tidak mencapai target antara lain disebabkan oleh : a. Adanya anggaran belanja barang (belanja honor imbalan jasa pegawai) yang ridak dapat diserap karena ada Peraturan Menteri Keuangan yang boleh dibayarkan hanya 30%. b. Koordinator kegiatan dan anggotanya mempunyai tugas ganda ( multi tasking) sehingga capaian tidak optimal 2. Realisasi Anggaran Keuangan PNBP Pada TA. 2016 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik mendapatkan pagu anggaran PNBP sebesar Rp. 27.500.000.000,00. Dengan rincian target per bidang sebagai berikut : 60

Tabel 3.33 Target per Bidang Tahun 2016 No. Bidang Target (Rp.) 1 Standardisasi 11.200.000.000 2 Sertifikasi 8.800.000.000 3 Inspeksi Teknik 3.000.000.000 4 Pengembangan Jasa Teknik 4.200.000.000 5 Jasa Lainnya 300.000.000 TOTAL 27.500.000.000 Tabel 3.34 Pagu dan Realisasi PNBP Tahun 2016 Pagu Realisasi PNBP TA. 2016 % Penerimaan Penggunaan Penerimaan Penggunaan Penerimaan Penggunaan 27.500.000 27.500.000 28.264.078 23.846.026 103 87 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik mendapatkan pagu PNBP sebesar Rp. 27.500.000.000,00 pada tahun 2016, dengan ijin penggunaan sama dengan pagu penerimaan sebesar Rp. 27.500.000.000,00. Realisasi penerimaan PNBP tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 28.264.078.388,00 atau 103% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 27.500.000.000,00, dan realisasi penggunaan sebesar Rp. 23.846.026.000,00 atau 87%. Tabel 3.35 Capaian Target dan Realisasi PNBP Tahun 2016 No. Bidang Target (Rp.) Realisasi (Rp.) 1 Standardisasi 11.200.000.000 11.773.491.430 2 Sertifikasi 8.800.000.000 10.635.468.542 3 Inspeksi Teknik 3.000.000.000 2.143.301.380 4 Pengembangan Jasa 4.200.000.000 3.711.817.036 Teknik 5 Jasa Lainnya 300.000.000 0 TOTAL 27.500.000.000 28.264.078.388 61

Tabel 3.36 Penerimaan PNBP berdasarkan Jenis JPT Tahun 2013-2016 PNBP/BLU (Rp. 000) No. Jenis JPT 2013 2014 2015 2016 1 Pengujian 8.865.790 8.714.708 10.280.845 9.960.559 2 Kalibrasi 1.351.562 1.469.666 1.894.736 1.812.932 3 Sertifikasi 6.845.394 10.076.248 8.641.383 10.635.468 4 Inspeksi Teknik 1.886.269 2.071.263 1.351.554 2.143.301 5 Pengembangan Jasa 3.548.232 4.582.417 4.313.039 3.711.817 Teknik 6 Jasa Lainnya 305.522 603.916 429.983 0 TOTAL 22.816.081 27.706.456 26.900.831 28.264.078 Penerimaan PNBP berdasarkan jenis jasa pelayanan teknis dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 cenderung meningkatkan, akan tetapi pada tahun 2015 penerimaan PNBP menurun disebabkan karena kesulitan perijinan untuk melakukan perjalanan dinas keluar negeri, sehingga mempengaruhi pendapatan bidang Sertifikasi dan Standardisasi. 62