JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 13 NOMOR 2 JUNI 2017 PENGARUH LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK GRAPHENE

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh : Muhammad Junaidi ( ) Dibimbing Oleh : Diah Susanti, S.T.,M.T.,Ph.D

Pengaruh Massa Zn Dan Temperatur Hydrotermal Terhadap Struktur Dan Sifat Elektrik Material Graphene

Pengaruh Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Proses Hydrothermal Terhadap Struktur dan Sifat Listrik Material Graphene

Oleh : Arif Rahman 1, Rita Prasetyowati 2, Iman Santoso 3, W.S. Brams Dwandaru 4

BAB I PENDAHULUAN. SiO 2 memiliki sifat isolator yang baik dengan energi gapnya mencapai 9 ev,

Pengaruh Variasi Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Hydrothermal terhadap Struktur dan Konduktivitas Listrik Material Graphene

Pengaruh Variasi Kadar Zn Dan Temperatur Hydrotermal Terhadap Struktur Dan Nilai Konduktivitas Elektrik Material Graphene

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-45

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Metode Sintesis Graphene dan Teknologi Penerapannya

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 13 NOMOR 1 PEBRUARI 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

Pengaruh Variasi Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Hydrothermal terhadap Struktur dan Konduktivitas Listrik Material Graphene

Analisis Pengaruh Massa Reduktor Zinc terhadap Sifat Kapasitif Superkapasitor Material Graphene

Metodologi Penelitian

PENGARUH PROSES REDUKSI TERMAL TERHADAP STRUKTUR OKSIDA GRAFENA

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

4 Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

PENGARUH VARIASI LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP SPEKTRUM ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

Physical Characterization of Nanomaterial Based Graphite of A Thin Layer By 2B Pencil Drawing With Mechanical Exfoliation Method

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAFENA DENGAN METODE REDUKSI GRAFIT OKSIDA MENGGUNAKAN PEREDUKSI Zn

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH JUMLAH LILITAN SOLENOIDA ELEKTROLISATOR TERHADAP ABSORBANSI OPTIK GRAPHENE OXIDE (GO) YANG DISINTESIS DARI BAHAN PENSIL 2B

Oleh : Septiana Rahmawati dan Wipsar Sunu Brams Dwandaru

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

KARAKTERISASI GRAPHENE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

Pengaruh Variasi Konsentrasi Surfaktan. (Achmad Ainul Fikri) 188

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

PEMBUATAN ADSORBEN GRAPHENE OXIDE TERMODIFIKASI GLISIN UNTUK ADSORPSI ION TEMBAGA(II) DENGAN SISTEM BATCH

BATERAI BATERAI ION LITHIUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

4. Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

SINTESIS DAN KARAKTERISASI UNDER-DOPED SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE DARI GRAFIT LIMBAH BATERAI PRIMER ZINK-KARBON

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aging

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

3 Metodologi penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Karakterisasi Bentuk Partikel SiC yang Dilapisi dengan MgAl 2 O 4 Berdasarkan Variabel Konsentrasi Ion Logam

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metoda Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

3. Metodologi Penelitian

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

4 Hasil dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

MODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

Uji Kekerasan Sintesis Sintesis BCP HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Bahan Dasar

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

III. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Material & Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KRISTAL NANO ZnO

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

Kata-kata Kunci: nanomaterial karbon, jelaga, lampu teplok, XRD

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

Elektropolimerisasi Film Polianilin dengan Metode Galvanostatik dan Pengukuran Laju Pertumbuhannya

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

Bab III Metodologi Penelitian

Transkripsi:

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 13 NOMOR 2 JUNI 2017 PENGARUH LAMA WAKTU ULTRASONIKASI TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK GRAPHENE La Agusu, Rasap, Yuliana, Yustin Biringgalo, Risal Day, Herdianto Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Haluoleo Kampus Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari, Sulawesi Tenggara email: yrasap5@gmail.com ABSTRACT Research on the effect of ultrasound time on graphene electrical conductivity has been conducted. The purpose of this research is to analyze the best ultrasonication time to synthesize graphene material with high electrical conductivity value. Graphene is synthesized by a graphite oxide reduction method. Graphite is oxidized to form graphite oxide by modifying the Hummer method. Graphite oxide was diultrasonikasi with variation of time 60, 90, 120, 150, and 180 minutes with frequency 53KHz. Then the graphite oxide reduction process was chemically done with the addition of Zn 1,6 gram powder and hydrothermal technique using microwave resistance of 70% for 30 minutes. Analysis of the graphene oxide structure was done by XRD testing and electrical testing of graphene oxide using four probes (FPP). The test results show that graphene with 180 minutes of ultrasonication time has the best electrical conductivity of 0.6512 S / cm. Keywords: Graphite, ultrasonication, electrical conductivity, graphene oxide. 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi berkembang sangat cepat diberbagai bidang ilmu. Salah satunya dibuktikan dengan adanya berbagai inovasi perangkat elektronik yang serba canggih misalnya pada Printed Circuit Board, chip dan transistor. Namun, saat ini tidak hanya dibutuhkan perangkat elektronik yang serba canggih tetapi juga dibutuhkan perangkat yang berukuran lebih kecil dan ringan sehingga memudahkan pengguna yang memiliki mobilitas tinggi karena ringan dan bersifat portable. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi bidang material elektronik untuk menciptakan material elektronik berukuran kecil dan konduktif sehingga dapat memenuhi kebutuhan saat ini. Salah satu material yang banyak dikembangkan saat ini adalah graphene. Graphene merupakan material dua dimensi monoatomik dari satu lapis grafit yang ditemukan pada tahun 2004 oleh Andre K. Geim dan Konstantin Novoselov [1]. Saat ini graphene banyakdiinvestigasi oleh para peneliti dari berbagai bidang karena tertarik dengan keunggulan dan sifat unik yang dimilikinya. Para fisikawan, kimiawan, dan ilmuwan material saat ini telah berfokus pada aplikasi dari graphene untuk beberapa bidang penelitian dan industri karena memiliki sifat yang sangat baik diantaranya mobilitas elektron yang tinggi (~10.000 cm2/vs), transparansi optik yang baik (97,7%), luas permukaan spesifik yang besar (2.630 m2/g), modulus Young yang tinggi (~1 TPa), dan konduktivitas panas yang tinggi (~3000 W/mK) [2] Struktur yang terdiri dari lapisanlapisan karbon membuat graphene sangat konduktif [3]. Dengan keunggulan sifat yang dimilikinya, graphene berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai komponen perangkat elektronik. Pada umumnya metode sintesis graphene yang digunakan ialah metode mechanical exfoliation (scotch tape), dan CVD (Chemical Vapor Deposition). Mechanicalexfoliation merupakan metode yang mudah digunakan, akan tetapi hanya dapat menghasilkan graphene dalam jumlah yang sedikit, karena metodenya menggunakan pengelupasan secara 15

JAF, Vol. 13 No. 2 (2017), 15-19 mekanik pada grafit. Pada metode CVD, graphene yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan metode mechanical exfoliation. Meskipun produk yang dihasilkan lebih banyak, metode ini membutuhkan biaya relatif mahal karena menggunakan substrat SiO2 sebagai media pertumbuhan graphene dan juga peralatan penunjang untuk metode CVD tersebut menggunakan teknologi tinggi. Metode lain yang coba dikembangkan adalah mensintesis graphene secara kimiawi atau metode Hummer dengan cara mengoksidasi grafit sehingga menghasilkan graphene oksida (Rohman, 2012). Produk akhir GO dari metode Hummers memiliki tingkat oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk akhir dari metode Staudenmaier. Bahan-bahan yang digunakan dalam metode Hummers lebih mudah untuk didapat dan tidak terlalu berbahaya seperti dalam metode Staudenmaier. Oleh karena itu, metode Hummers lebih sering digunakan untuk mensintesis GO [4]. Berdasarkan karakteristik yang sangat baik dari material graphene dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, menjadi sangat penting dan menarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Lama Waktu Ultrasonikasi Terhadap Konduktivitas Listrik Graphene, dan diharapkan dengan memperbesar frekuensi dan rentang lama ultrasonikasi dapat menghasilkan material graphene yang lebih konduktif dan mampu memenuhi kebutuhan saat ini. 2. Metode Penelitian Grafit batangan dihaluskan dengan mortar kemudian diayak dengan ukuran 250 mesh. Proses sintesis dimulai dengan stiring 2 gram serbuk grafit dan 4 gram NaNO3 dengan 98ml H2SO4 98% (b/v) selama 4 jam dengan kecepatan tinggi di dalam ice bath. Setelah proses stiring berjalan selama 1 jam 8 gram KMnO4 dan 4 gram NaNO3 mulai ditambahkan sedikit demi sedikit dan bertahap,lalu pada temperatur 35 o C selama 24 jam. Kemudian 200 ml aquades ditambahkan secara bertahap kedalam larutan tersebut dan diaduk kurang lebih selama 1 jam atau sampai larutan tersebut homogen. Setelah larutan menjadi homogen ditambahkan 15 ml H2O2 secara bertahap sampai larutan menjadi homogen. Larutan tadi dipisahkan antara fasa padat dan cair, dipercepat dengan menggunakan sentrifuge 3000 rpm selama kurang lebih 1 jam. Fasa padat yang sudah terpisah dari cair, dicuci menggunakan 10 ml HCl 35% dan dibilas dengan akuades sampai ph larutan netral. Setelah netral dilakukan proses pengeringan padagrafit oksida pada pada temperatur 110 o C selama 12 jam. Proses sintesis graphene diawali dengan pelarutan masing-masing 40 mg grafit oksida dengan 40 ml akuades. Proses pengadukan dilakukan sampai larutan grafit oksida menjadi homogen. Grafit oksida yang terlarut dalam akuades dilakukan proses ultrasonikasi yang berfungsi untuk mengelupas (exfoliate) grafit oksida menjadi lembaran-lembaran kecil graphene. Proses ultrasonikasi dilakukan menggunakan gelombang ultrasonik dengan variasi lama ultrasonikasi 60, 90, 120,150 dan 180 menit dengan frekuensi 53 KHz. Kemudian Proses reduksi dilakukan dengan cara menambahkan 10 ml HCl 37% yang berfungsi untuk membuat larutan menjadi asam karena proses reduksi berlangsung pada suasana asam dengan menggunakan Zn sebanyak 1,6 gram sebagai pereduksi kedalam 40 ml larutan graphene oksida. Reaksi reduksi berlangsung dalam kondisi diam agar proses reaksi reduksi berlangsung maksimal. Setelah proses reduksi selesai larutan di stirring selama 1 jam agar larutan menjadi homogen dan setelah itu ditambahkan lagi 10 ml HCl 37% yang berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa Zinc yang tidak bereaksi pada larutan. Setelah itu, dicuci dengan akuades sampai ph netral. Setelah ph menjadi netral, larutan rgo di-hydrothermal untuk membentuk struktur graphene yang lebih stabil.proses hydrothermal dilakukan selama 30 menit di dalam microwave dengan tahanan 70% atau 700 Watt. Air dalam larutan rgo akan mencapai kondisi kritis dan memiliki tekanan tinggi akibat temperatur yang tinggi sehingga dapat berperan sebagai agen kristalisasi fasa [5]. Pembuatan lapisan tipis dilakukan dengan metode spray deposition. Sampel 16

Pengaruh Lama Waktu Ultrasonikasi. (La Agusu, dkk) disemprotkan pada substrat kertas dengan jarak semprotan ±40 cm pada tekanan 30 psi. Setelah kering sampel siap untuk di karakterisasi dan di uji sifat konduktivitas listriknya. Analisis Struktur Kristal dengan XRD dilakukan untuk melihat karakterisasi struktur kristal graphene yang terbentuk. FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam graphene. Analisis Konduktivitas dengan FPP untuk mengetahui nilai konduktivitas listrik pada graphene. Pengujian dispersi graphene dilakukan untuk mengetahui perbedaan ukuran partikel graphene oksida secara kualitatif. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Analisis Struktur Kristal Graphene dengan XRD Pengujian XRD dilakukan untuk mengetahui struktur kistal dan perubahan yang terjadi karena adanya perlakuan. Analisis XRD dilakukan dengan menggunakan mesin Ascii Dump dengan tegangan 40 KV dan arus 30 ma. Scanrange yang digunakan adalah 20 sampai 80 dan panjang gelombang 1.54056 Å. Sampel yang dianalisis adalah grafit, graphene dengan variasi ultrasonikasi 60 dan 180 menit. dengan variasi sonikasi 60 menit dan 180 menit menunjukkan puncak 2θ tertinggi masing-masing 23.68 dan 23.04 dengan d- spacing masing-masing 3.75Å dan 3.86 Å. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Diah Susanti dkk. dengan puncak 2θ pada grafit murni 26,59 dan puncak 2θ pada graphene 23,74 Å [5]. Perubahan puncak 2θ pada grafit menjadi graphene mengindikasikan bahwa grafit telah teroksidasi dan kembali tereduksi dengan baik [6]. Selain itu perubahan jarak antar lapisan grafit menjadi graphene yang awalnya 3,36 Å = 0,336 nm menjadi 3,75 Å dan 3,86 Å disebabkan oleh adanya penambahan gugus molekul air dan gugus oksigen diantara lapisan pada graphene [7]. Perubahan ini megindikasikan bahwa grafit telah berubah menjadi lembaran [8]. Sehingga dapat disimpulkan penelitian ini telah berhasil mengubah grafit menjadi graphene. 3.2 Analisis Gugus Fungsi Graphene dengan FTIR Analisis FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi yang terbentuk dari sampel grafit dan graphene. Pengujian ini menggunakan rentang bilangan gelombang pada kisaran 500-4000 cm-1. Gambar 1. Perbandingan hasil pengujian XRD grafit, graphene sonikasi 60 dan graphene sonikasi 180 menit Gambar 1 memperlihatkan hasil XRD dari grafit, graphene dengan variasi ultrasonikasi 60 menit dan 180 menit. Grafit menunjukkan puncak 2θ yang tertinggi pada 26,51 dengan d-spacing 3,36 Å sedangkan pada graphene Gambar 2. Spektrum IR pada grafit dan graphene. Gambar 2 menunjukkan spektrum IR pada grafit dan graphene. Ikatan gugus fungsi antara grafit dan graphene pada umumnya sama yaitu gugus C=C aromatik pada bilangan gelombang 1538 cm -1. Gugus-gugus 17

JAF, Vol. 13 No. 2 (2017), 15-19 fungsional oksigen pada grafit dan graphene terlihat muncul pada puncak transmitansi sekitar bilangan gelombang 3270 cm -1 yang menunjukkan adanya gugus O-H. Gugus O-H tersebut diduga berasal dari molekul air. Terdapat gugus C-H akibat pergeseran getaran yang semakin kuat pada graphene. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Norman Syakir dkk (2015). Pada bilangan gelombang 1280 cm -1 diidentifikasikan sebagai ikatan C-OH yang berarti proses oksidasi dari grafit menjadi graphene berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ilhami dkk (2014). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil mengubah grafit menjadi graphene oksida dengan metode Hummer termodifikasi dimana proses pengelupasan dibantu dengan gelombang ultasonikasi yang membuat intensitas serapan pada graphene semakin kuat. 3.3. Pengujian konduktivitas Listrik Graphene dengan FPP Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui waktu ultrasonikasi yang paling optimum untuk memperoleh konduktivitas listrik yang tinggi. pemberian energi ultrasonik dapat memutuskan interaksi van der Waals yang terjadi pada karbon antar lembaran grafit sehingga grafit akan terkelupas menjadi lembaran-lembaran yang diindikasikan merupakan lembaran graphene [9]. Pada ketebalan 0,0004 cm nilai konduktivitas rata-rata graphene adalah 0,62461 S/cm, ketebalan 0,0005 cm dengan konduktivitas rata-rata 0,42271 S/cm dan ketebalan 0,0007 cm dengan konduktivitas rata-rata 0,26731 S/cm. Hal ini menunjukkan semakin tipis lapisan graphene maka semakin besar konduktivitas yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin tebal lapisan graphene maka nilai konduktivitas rata-rata graphene akan menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai konduktivitas rata-rata graphene berbanding terbalik terhadap ketebalan lapisan graphene. 3.4. Uji Dispersi pada Sampel Graphene Uji dispersi dilakukan untuk mengetahi perbedaan ukuran partikel graphene yang terbentuk dengan variasi waktu ultrasonikasi. Larutan yang digunakan adalah air 3 ml dan graphene oksida 2 ml dan dihomogenkan. Hasil dispersi graphene dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. Gambar 3. Grafik nilai konduktivitas listrik lapisan graphene yang diukur menggunakan metode probe- 4 Dari Gambar 3 dapat dilihat grafik nilai konduktivitas listrik semakin meningkat seiring dengan peningkatan lamawaktu ultrasonikasi. Hal ini disebabkan karena Gambar 4. (a) dispersi graphene, (b) disperse graphene setelah 12 jam,(c) setelah 18 jam, (d) setelah 24 jam. Gambar 4 menunjukkan dispersi graphene variasi waktu ultrasonikasi dengan kosentrasi yang sama yakni 3 ml graphene masingmasing variasi didispersikan kedalam 3 ml akuades. Terlihat pada gambar 2.(a) 18

Pengaruh Lama Waktu Ultrasonikasi. (La Agusu, dkk) graphenemasing-masing variasi masih terdispersi dengan sempurna. Setelah 12 jam (b) terlihat adanya perubahan yang terjadi pada variasi lama waktu ultrasonikasi 60 menit yang mulai mengendap, diikuti dengan variasi ulrasonikasi 90 menit, 120 menit dan 150 menit yang perlahan-lahan juga mulai mengendap. Sementara graphene dengan variasi ultrasonikasi 180 menit masih terdispersi sempurna. Pada gambar (c), setelah 18 jam graphene dengan variasi ultrasonikasi 180 menit mulai mengendap dan mengendap total setelah 24 jam gambar (d). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan ukuran partikel yang terbentuk dari variasi lama waktu ultrasonikasi yang telah dilakukan. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama partikel graphene dapat terdispersi maka semakin kecil pula ukuran partikel graphene tersebut [10]. 4. Kesimpulan Hasil karakterisasi graphene menggunakan analisis XRD menunjukkan adanya perubahan jarak antar lapisan graphene yang semakin bertambah karena proses oksidasi dan pengelupasan yang di bantu oleh gelombang ultrasonik. Kemudian Analisis FTIR menunjukkan keberhasilan penelitian ini mengubah grafit menjadi graphene walaupun masih ada gugus oksigen yang pada ikatan struktur graphene. Pengujian dispersi graphene didalam air menunjukkan adanya perbedaan ukuran partikel dari variasi sampel yang telah dilakukan.konduktivitas listrik graphene berbanding lurus terhadap lama waktu ultrasonikasi yang diberikan. Daftar Pustaka [1]. Novoselov,K. S., Geim, A. K., Morozov,S. V.,Jiang,D., Zhang,Y., Dubonos,S. V., Grigorieva,I. V., and Firsov, A.,2004, Electric field effect in atomically thin carbonfilms, Science, vol. 306, no.5696, pp. 666-669. [2]. Choi,S. M., Wonbong, Lee, Jo-won, 2011, Synthesis and characterization of graphene -supported metal nanoparticles by impregnation method with heat treatment in H2 atmosphere, Synthetic Metals, 161: 2405-2411. [3]. Lee, C.,Wei, W., Kysar,J. W., Hone, J. Measurement of The Elastic Properties and Intrinsic Strength of Monolayer Graphene. Science, vol. 321, no.5887,2008,pp. 385 388. [4]. Hummers, W. S. dan Offeman, R. E., 1958, Preparation ofgraphitic Oxide. American Chemical Society, vol. 80, no.6, pp. 1339. [5]. Ilhami, M.R., dan Susanti, D., 2014, Pengaruh Massa Zn Dan Temperatur Hydrotermal Terhadap Struktur Dan Sifat Elektrik Material Graphene.Jurnal Teknik POMITS. Vol. 3, No. 2: 2337-3539. [6]. Jyothirmayee Aravind SS, Ramaprabhu S. Surfactant free graphene nanosheets based nanofluids by in-situ reduction of alkaline graphite oxide suspensions. JAppl Phys 2011;110:124326 [7]..Widiatmoko, E., 2009. Graphene: Sifat, Fabrkasi, dan Aplikasinya. Artikel Ilmiah. [8]. Abdullah, M., dan Khairurrijal, 2009, Karakterisasi Nanomaterial, Jurnal Nanosains & Nanoteknologi,Vol. 2(1), 1979-0880. [9]. David W. Johnson, Ben P. Dobson, Karl S. Coleman.,2015, A manufacturing perspective on grapheme dispersions. Department of Chemistry, Durham Universit y United Kingdom. [10]. Khopkar, S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press, Jakarta. 19