III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

1. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel Ca-Bentonit, Ca-Bentonit Merah muda, dan Na-Bentonit

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Efek medan magnet pada air sadah. Konsep sistem AMT yang efektif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Agustus 2013,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2014, dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB. Gambar 1. Gambar 2. Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas. Gambar 2 : Alfa Selulosa

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

Transkripsi:

27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Analisis menggunakan instrumen Scanning Electron Microscopy (SEM) dilakukan di Laboratorium PTBIN BATAN Serpong. Analisis menggunakan instrumen Particle Size Analyzer (PSA) dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Kimia LIPI Serpong. B. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat-alat gelas yang sering digunakan di laboratorium, waterbath, botol-botol plastik, pengaduk magnetik (stirrer magnetic), neraca analitik merek Airshwoth AA-160, Scanning Electron Microscopy (SEM) merek JEOL jsm-6510la, Particle Size Analyzer (PSA) merek Coulter LS 100Q. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu CaCl 2 anhidrat, Na 2 CO 3, akuades, aseton, kertas saring, NALCO 72990, senyawa ekstrak gambir dan asam benzoat.

28 Prosedur Penelitian 1. Preparasi Inhibitor a. Pembuatan Ekstrak Gambir 10.000 ppm Ekstrak gambir dibuat dengan cara menghaluskan gambir padat. Sebanyak 10 gram serbuk gambir dilarutkan dalam 1 liter akuades. Larutan diaduk menggunakan pengaduk magnetik selama 2-3 jam dengan suhu 90 o C. Diperoleh ekstrak gambir dengan konsentrasi 10.000 ppm. b. Pembuatan Asam Benzoat 10.000 ppm Asam Benzoat 10.000 ppm dibuat dengan cara 10 gram asam benzoat dilarutkan dalam 1 Liter akuades. Larutan diaduk menggunakan pengaduk magnetik selama 2-3 jam dengan suhu 90 o C. Diperoleh larutan asam benzoat 10.000 ppm. c. Pembuatan Inhibitor 500 ppm 1000 ml inhibitor perpaduan ekstrak gambir dengan asam benzoat (1 : 1) 500 ppm dibuat dengan cara mencampurkan 500 ml asam benzoat 1000 ppm dengan 500 ml gambir 1000 ppm, kemudian diaduk menggunakan pengaduk magnetik selama 15 menit dengan suhu 90 o C. Didinginkan kemudian disimpan dalam botol gelap. 2. Preparasi Bibit Kristal Bibit kristal dibuat dengan mencampurkan larutan CaCl 2 anhidrat 1M dan larutan Na 2 CO 3 1M masing-masing dalam 50 ml akuades. Campuran diaduk hingga

29 mengendap sempurna, kemudian endapan dipisahkan melalui proses penyaringan menggunakan kertas saring. Endapan yang diperoleh dicuci dengan akuades dan dicuci kembali dengan aseton untuk menghilangkan sisa-sisa cairan induk dan kotoran, kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105 o C. Prosedur preparasi bibit kristal diulang beberapa kali sampai diperoleh jumlah bibit kristal sebanyak 50 gram dan cukup untuk melakukan prosedur berikutnya. Selanjutnya kristal ini akan digunakan sebagai bibit kristal yang diamati pertumbuhannya. 3. Pengujian perpaduan ekstrak gambir dengan asam benzoat dalam pengendapan kristal CaCO 3 dengan metode penambahan bibit kristal (Seeded experiment) Tahapan untuk menguji perpaduan ekstrak gambir dengan asam benzoat dalam pengendapan kristal CaCO 3 dengan metode penambahan bibit kristal (Seeded experiment) dilakukan dengan rangkaian percobaan sebagai berikut: a. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO 3 tanpa Penambahan Inhibitor Pada Konsentrasi Yang Berbeda Larutan pertumbuhan dibuat dari larutan 0,05 M CaCl 2 dan larutan 0,05 M Na 2 CO 3 masing-masing dalam 200 ml akuades dan kemudian diletakan dalam waterbath pada suhu 90 o C selama 10-15 menit. Kemudian kedua larutan tersebut dicampurkan dan diukur ph-nya. Setelah kedua larutan tersebut dicampurkan, larutan dibagi ke dalam 6 botol plastik di mana setiap botol berisi 50 ml larutan pertumbuhan dan masing-masing botol ditambahkan bibit kristal sebanyak 200 mg. Larutan tersebut kemudian diletakan ke dalam waterbath pada suhu 90 o C. Setiap lima menit satu botol diambil untuk ditimbang berat kristal yang terbentuk

30 dengan cara menyaring larutan dalam botol tersebut menggunakan kertas saring, dicuci dengan akuades, dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 120 o C selama 3-4 jam. Percobaan ini diulang dengan variasi konsentrasi larutan CaCl 2 dan Na 2 CO 3 sebesar 0,075 dan 0,1 M. Endapan yang terbentuk ditimbang, kemudian dilakukan analisis menggunakan SEM dan distribusi ukuran partikel dalam endapannya menggunakan PSA. b. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO 3 dengan Penambahan Inhibitor Pada Konsentrasi Yang Berbeda Larutan pertumbuhan dibuat dari larutan 0,05 M CaCl 2 dan larutan 0,05 M Na 2 CO 3 masing-masing dalam 200 ml inhibitor. Selanjutnya masing - masing larutan dipindahkan ke dalam gelas kimia dan diaduk dengan pengaduk magnetik hingga menjadi larutan yang homogen. Larutan CaCl 2 anhidrat 0,05 M dan larutan Na 2 CO 3 0,05 M dicampurkan agar terbentuk kerak CaCO 3 dan diukur ph nya. Larutan pertumbuhan yang telah dicampur tersebut dimasukkan kedalam 6 botol plastik masing-masing sebanyak 50 ml dan ditambah bibit kristal sebanyak 200 mg. Kemudian diletakkan dalan waterbath pada suhu 90 o C selama 15 menit untuk mencapai kesetimbangan. Setiap lima menit satu botol diambil untuk ditimbang berat kristal yang terbentuk dengan cara menyaring larutan dalam botol tersebut menggunakan kertas saring, dicuci dengan akuades, dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 120 o C selama 3-4 jam. Percobaan ini diulang dengan variasi konsentrasi larutan CaCl 2 dan Na 2 CO 3 sebesar 0,075 dan 0,1 M. Konsentrasi inhibitor 25, 75 dan 125 ppm dengan perbandingan inhibitor gambir dan asam benzoat yaitu 1 : 1. Endapan yang terbentuk ditimbang, kemudian

31 dilakukan analisis menggunakan SEM dan distribusi ukuran partikel dalam endapannya menggunakan PSA. 4. Analisa Data Data yang diperoleh berupa jumlah endapan terhadap waktu dengan variasi konsentrasi larutan pertumbuhan dan variasi konsentrasi inhibitor, masing-masing akan diplot sebagai jumlah endapan terhadap waktu menggunakan Microsoft Excell. Nilai slope yang diperoleh dari masing-masing grafik merupakan pertumbuhan kerak CaCO 3. Morfologi kerak kalsium karbonat sebelum atau sesudah penambahan inhibitor dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscope. Perubahan ukuran partikel dari kelimpahan kalsium karbonat pada masing-masing endapan dari setiap percobaan yang dilakukan juga dianalisis dengan Particle Size Analyzer.