PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) BERKARAKTER MELALUI ON THE JOB LEARNING PADA GURU

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

Suhartoni 16, Osnal 17, Mahfudz 18

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

Keperluan korespondensi, HP : ,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK DENGAN STRATEGI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE QUESTIONING DENGAN TEKNIK CARD SHORT PADA MATERI NEGARA-NEGARA ASEAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING. Siti Jaenatun SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Negeri Tontouan

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. senantiasa mengharapkan agar siswa-siswanya dapat belajar serta mencapai hasil

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS LILIK SUPRAPTI

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah diwujudkan melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konduktor Dan Isolator Di Kelas VI SDN Percontohan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Role Playing di Kelas IV SD Inpres Cendanapura

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERDEPENKOL BERBASIS LESSON STUDY. Wahyuningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. sengaja yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

ENDANG SARINI

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan kejuruan. Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Transkripsi:

Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) BERKARAKTER MELALUI ON THE JOB LEARNING PADA GURU SDN Karangmalang 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal Abstrak Permasalahan pada penelitian ini adalah belum semua guru mampu menerapkan pendekatan atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan sekaligus menyenangkan, seperti pendekatan PAIKEM sehingga memungkinkan berkembangannya potensi siswa di sekolah, keterbatasan pengetahuan dan mendesain pembelajaran untuk menerapkan pendidikan karakter bangsa saat pembelajaran berlangsung dan masih kurangnya guru berkempatan mengikuti pelatihan dan pembinaan serta pendampingan saat mengajar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Karangmalang 01, dengan jumlah guru 6 terdiri atas 1 guru laki-laki dan 5 guru perempuan. Fokus penelitian ini adalah penerapan PAIKEM yang diintegrasikan pendidikan berkarakter melalui on the job training yang dilakukan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas mengajar, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi dengan menggunakan instrument pengamatan diperoleh hasil pada siklus I 224, dengan rata-rata 37,33 dalam kategori kurang, sedangkan pada siklus II diperoleh 404 dengan rata-rata 67,33 dalam kategori amat baik. Kata Kunci : P a i k e m ; O n e J o b L e a r n i n g 2012 Dinamika PENDAHULUAN Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Aktif atau disingkat PAIKEM merupakan proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Bicara kompetensi guru sangat erat dengan masalah pembelajaran, karena tugas pokok guru adalah menyusun perencanaan melaksanakan dan mengevaluasi. Dimana didalamnya merupakan kegiatan terpenting adalah bagaimana guru mampu menyajikan proses pembelajaran yang d a p a t m e n g a k t i a n s i s w a, s e h i n g g a d a p a t m e n f o r m u l a s i k a n p e m b e l a j a r a n y a n g m e n y e n a n g k a n sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna bagi siswa. Guru SDN Karangmalang 01 sebagian besar berlatar belakang pendidikan SMA, akademik D-2 Universitas terbuka menjadi alasan tepat jika guru belum matang dalam pedagogik metodik yang mengarah pada kompetensi mengajar yang diharapkan. Berdasarkan kenyataan di atas penulis mencoba mengadakan penelitian tindakan sekolah yang berjudul Penerapan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Paikem) Berkarakter Melalui O n e J o b L e a r n i npada g Guru SDN Karangmalang 01 kec.

Kedungbanteng, kab.tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.untuk mengetahui efektivitas penerapan pendekatan. PAIKEM dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Karangmalang 01 serta kaitnya dengan penanaman karakter bangsa dalam proses pembelajaran melalui on the job training. Rumusan masalah pada penelitian ini pertama belum semua guru mampu menerapkan pendekatan atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan sekaligus menyenangkan, seperti pendekatan PAIKEM sehingga memungkinkan berkembangannya potensi siswa di sekolah. Kedua keterbatasan pengetahuan dan mendesain pembelajaran untuk menerapkan pendidikan karakter bangsa saat pembelajaran berlangsung. Ketiga masih kurangnya guru berkempatan mengikuti pelatihan dan pembinaan serta pendampingan saat mengajar. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/atau kelompok yang unik-baik sebagai warga negara. On the job training merupakan strategi pendampingan mengajar pada guru dalam rangka menguatkan dan mengkonsolidasikan implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), dalam hal ini kepala sekolah yang telah memahami dan berbekal pengalaman melatih. Dalam kegatan ini kepala sekolah yang telah memiliki kemampuan dalam mengajar,untuk mendampingi saat guru mengajar di kelasnya. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul (Suharsimi Arikunto,1992:62) Berdasarkan kerangka berpikir yang penulis paparkan diatas di duga bahwa dengan on the job training dapat meningkatkan kualitas guru dalam menerapkan PAIKEM terintegrasi pendidikan berkarakter pada guru SDN Karangmalang 01 Kecamatan Kedungbanteng Kab, Tegal. Hipotesis yang penulis ajukan adalah melalui on the job training dapat meningkatkan kualitas guru dalam menerapkan PAIKEM terintegrasi pendidikan berkarakter. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangmalang 01 Kec, Kedungbanteng Kab, Tegal dipilih sebagai objek penelitian karena peneliti adalah kepala sekolah di SDN Karangmalang 01 sehingga mempermudah proses penelitian. Subjek penelitian Guru kelas SDN Karangmalang 01 kecamatan Kedungbanteng, kabupaten Tegal sejumlah 6 guru kelas yang terdiri atas guru kelas I, sampai dengan guru kelas VI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1) wawancara digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan yang di alami guru guna memberikan tindak lanjut dalam membimbing guru ketika proses on the job training berlangsung. 2) lembar pengamatan digunakan untuk mengamati guru ketika proses pembelajaran berlangsung. 3) dokumentasi digunakan sebagai bukti outentik bahwa penelitian telah melakukan penelitian. Indikator keberhasilan penelitian tindakan sekolah ini adalah apabila tujuan umum dan tujuan khusus dapat tercapai yaitu: 1) Umum yaitu guru mampu menyusun perencanaan mengajar bernuansa PAIKEM sesuai dengan konsep PAIKEM sehingga pembelajaran tersaji secara efektif, siswa aktif, guru dan siswa lebih kreatif, serta menyenangkan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter budaya dalam proses pembelajaran, guru meningkatkan kompetensi dalam mengajarnya, guru memahami konsep PAIKEM yang berkarakter. 2) Khusus PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) BERKARAKTER MELALUI ON THE JOB LEARNING PADA GURU 295

yaitu peningkatan kompetensi guru pada penerapan PAIKEM berkarakter dengan on the job training. Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Berdasarkan hasil pengamatan kepala sekolah serta hasil supervisi klinis yang telah dilakukan sebelum di upayakan peningkatan siklus I yaitu dengan diperoleh hasil instrument 37,3 maka indikator kinerja setelah dilakukan siklus II diharapkan mencapai 70,20. Atau guru telah memahami konsep PAIKEM dengan yang ditunjukan hasil observasi mencapai 80. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data temuan hasil penelitian diperoleh dari hasil perbaikan mengajarnya yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan Siklus II. Hasil analisis pengamatan pelaksanan on the job training pada siklus I yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil sebagai berikut ada 5 guru dari 6 guru kelas SDN Karangmalang 01 belum memahami pendekatan PAIKEM terintegrasi dengan pendidikan berkarakter berdasar instrumen pengamatan batas maksimal perolehan skor 80, namun setelah dilakukan siklus I memperoleh nilai rata-rata di bawah 35,66, hanya satu guru dari 6 guru yang dapat memperoleh skore 59. Hal seperti tersebut dapat dilihat dari tabel hasil observasi dengan melakukan on the job training pada siklus I di bawah ini. Tabel 1. Data Hasil Observasi Penerapan PAIKEM Terintegrasi dengan Pendidikan Berkarakter Melalui O n e J o btraining pada Siklus I No Mengajar Kelas Skore Prosentase Kategori 1. Ahmadi VI 59 26,34 sedang 2. Musarofah V 31 13,84 kurang 3. Tuminah IV 42 18,75 kurang 4. Nurhayati III 28 12,50 kurang 5. Eny Purwati II 29 12,95 kurang 6. Indah Maryati I 35 15,63 kurang Jumlah skore 224 kurang Dari hasil pendampingan pada silus I ternyata lima guru belum menguasai konsep PAIKEM seperti yang diharapkan dan pembelajaran tampak siswa pasif, kurang menarik dan kurang menyenangkan sehingga sangat diperlukan adanya perbaikan dalam mengajar pada siklus II. Data temuan perbaikan pembelajaran kekurangan yang terdapat pada perbaikan pembelajaran pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Sehingga pada siklus II perbaikan pembelajaran, semua guru mendapatkan pelayanan pendampingan dengan baik sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing. Guru sudah terbuka menyampaikan kesulitan, dalam proses mengajar, guru sudah menampakkan kedinamisan, siswa tampak gembira karena mereka aktif, kreatif, sehingga guru kreatif mendesain langkah pembelajaran. Kelas tampak rapi terpajang pajangan hasil karya siswa, dan siswapun kelihatan tidak jenuh sehingga terllihat kompetensi dasar dapat tercapai. Hal ini dapat dilihat dari tabel data hasil observasi siklus II di bawah ini. 296 Dinamika Vol. 3. No. 2. (2012)

Tabel 2. Data Hasil Observasi Penerapan PAIKEM Terintegrasi Pendidikan Karakter Melalui On e J o b T r a ing n i Siklus II Mengajar Kelas Skore Prosentase Kategori Ahmadi VI 72 17,82 A Musarofah V 67 16,58 A Tuminah IV 69 17,08 A Nurhayati III 64 15,84 B Eny Purwati II 62 15,35 B Indah Maryati I 70 17,33 A Perbandingan perkembangan terhadap tindakan dari On the Job Training siklus I dan siklus II. Adanya peningkatan hasil observasi guru dari siklus I dan siklus II dapat dilihat tabel di bawah ini. Tabel 3. Perbandingan Perkembangan Terhadap Tindakan Siklus I dan Siklus II Nilai Siklus I Siklus II Peningkatan Kategori Ahmadi 59 72 13 A Musarofah 31 67 36 A Tuminah 42 69 27 A Nurhayati 28 64 36 B Eny Purwati 29 62 33 B Indah Maryati 35 70 35 A Jumlah 224 404 180 Pada perbaikan pembelajaran siklus I belum semua guru belum menguasai konsep pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip PAIKEM. Hal ini dapat dilihat hasil observasi ke semua guru kelas dengan perolehan skore rata rata 37,33 dinyatakan kategori kurang.sedangkan pada siklus II pendampingan dapat dikatakan berhasil karena semua guru mendapatkan pelayanan pendampingan dengan skore rata rata 67,33 dalam kategori amat baik. Dari perbandingan antar siklus I dan siklus II hampir semua guru merasa puas dalam mengajar sehingga berdampak peningkatan kualitas guru dalam mengajar dengan pendekatan PAIKEM yang terintegrasi pendidikan berkarakter budaya bangsa. PENUTUP Simpulan pada penelitian ini bahwa on the job training yang diterapkan dalam mendampingi guru mengajar baik dimulai dari menyusun perencanaan sampai pelaksanaan dan di akhiri dengan r e e k s i, m a k a g u r u a k a n l e b i h m e m a h a m i h a k e k a t m e n g a j a r d e n g a n p e n d e k a t a n P A I K E M y a n g diintegrasikan dengan pendidikan berkarakter. Diperoleh data bahwa ternyata on the job training dapat menjadikan guru lebih percaya diri menyajikan pembelajaran. Kedua pendampingan akan lebih mengena sasaran dalam upaya meningkatkan kualitas guru sehingga guru akan lebih enjoy dan leluasa mengungkapkan kesulitan mengajarnya yang disampaikan pada kepala sekolah untuk mendapatkan solusinya, sehingga otomatis proses pembelajaran dapat mencapai tujuan PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) BERKARAKTER MELALUI ON THE JOB LEARNING PADA GURU 297

yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Bahan Workshop KTSP, Pengembangan Bahan Ajar dan Media, Depdiknas 2007 Danial, Endang AR., Dr. H. M.Pd. (2003) Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat PLP, Dirjendikdasmen, Depdiknas. Jakarta. Depdiknas. (2005) Paket Pelatihan 1 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Depdiknas. Jakarta. Depdiknas. (2009) Draf Pedoman Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa. Depdiknas. Jakarta. Suhardjono, A. Azis Hoesein, dkk (1995). Pedoman penyusunan KTI di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Digutentis, Jakarta: Diknas. Suharsimi, Arikunto. (1996) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka.. 2012. Penerapan Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (Paikem) Berkarakter Melalui O n e J o b L e a r n ipada n g Guru (Laporan Penelitian) SD N Karangmalang 01. 298 Dinamika Vol. 3. No. 2. (2012)