UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
|
|
- Sukarno Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SD Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal Abstrak Rumusan masalah dalam penelitian ini pertama apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pokok sifat-sifat kesebangunan dan simetri?. Kedua apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa, keberanian mengungkapkan ide/pendapatnya dan bekerja sama dengan kelompoknya dalam proses pembelajaran matematika pada materi pokok sifat-sifat kesebangunan dan simetri?. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Januari sampai Juni Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal sebanyak 35 siswa yang terdiri dari putra sebanyak 14 siswa dan putri sebanyak 21 siswa. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kualitas (hasil dan proses) pembelajaran di kelas V. Kedua model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions dapat meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V. Ketiga model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions dapat meningkatkan aktivitas/performansi guru dalam pembelajaran matematika pada materi mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dan sebaliknya di kelas V yang ditunjukkan dengan : peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dari rata-rata APKG 1 dan 2 pada siklus I sebesar 3,25 (B) dan siklus II sebesar 3,77 (AB). Kata Kunci: Matematika; Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 2012 Dinamika PENDAHULUAN Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan diantaranya upaya inovasi di bidang pendidikan dan pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan sebagai tenaga pendidik adalah meningkatkan kualitas pembelajaran. Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti misalnya matematika dibutuhkan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, matematika diajarkan sejak dini di Sekolah Dasar. Berdasarkan pengamatan di Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 dalam pembelajaran matematika, guru belum menggunakan suatu pendekatan y a n g c o c o k y a n g d i s e s u a i k a n d e n g a n k a r a k t e r i s t i k s i s w a s e r t a d a p a t m e n g a k t i 6 a n s i s w a d a l a m proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran matematika cenderung disampai- kan dengan metode ceramah yang verbalistik sehingga beberapa siswa ada yang bermain pulpen, ngobrol dengan temannya karena merasa enggan mendengarkan penjelasan guru, mereka tampaknya tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran ditambah lagi beberapa siswa yang tidak paham tidak berani bertanya, sehingga yang terjadi mereka kurang memahami konsep dan tidak menemukan sendiri pengetahuannya mereka terlihat hanya menyalin yang telah dijelaskan guru, sehingga hasil belajarnya pun di bawah standar. Hal ini ditunjukan dengan perolehan hasil belajar
2 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 pada materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri, di mana hasil belajar yang dicapai sangat rendah dari 35 siswa hanya 6 siswa mendapat nilai di atas 65, 12 siswa mendapat nilai 65 dan 17 siswa mendapat nilai di bawah 65 atau baru mencapai tingkat penguasaan materi di bawah 65 %. Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 55,89. Dalam hal ini upaya yang dilakukan penulis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Sebab menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat membantu guru untuk memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Secara berkelompok mereka akan lebih cepat dalam memahami konsep. Dalam kelompok yang heterogen mereka yang pandai akan membantu teman lainnya yang belum bisa memahami konsep dan mereka yang belum bisa tidak enggan untuk bertanya kepada temannya, sehingga mereka aktif dalam pembelajaran. Keaktifan mereka dalam pembelajaran sekaligus menghilangkan kebiasaan mereka bermain pulpen dan ngobrol saat pembelajaran. Selain itu keinginan mereka menjadi kelompok super membuat mereka tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini pertama apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pokok sifatsifat kesebangunan dan simetri?. Kedua apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa, keberanian mengungkapkan ide/pendapatnya dan bekerja sama dengan kelompoknya dalam proses pembelajaran matematika pada materi pokok sifat-sifat kesebangunan dan simetri? Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar (pengajaran) yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi. Dalam menggunakan pola atau model pembelajaran yang bervariasi itu hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sebab ketepatan penggunaan model pembelajaran akan memudahkan dalam pencapaian tujuan sehingga peningkatan kualitas (proses dan hasil belajar) siswa dalam pembelajaran semakin terlihat. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan dan u n t u k m e n e n t u k a n p e r a n g k a t - p e r a n g k a t p e m b e l a j a r a n t e r m a s u k d i d a l a m n y a b u k u - b u k u, l m, komputer, kurikulum dan lain-lain (Joyce dalam Trianto, 2007:5). Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan salah satu model yang banyak digunakan dalam pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Pembelajaran matematika perlu adanya suatu pendekatan yang melibatkan siswa dan mengaitkan materi dengan kegiatan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa mudah memahami konsep dalam matematika. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD inilah s i s w a a k a n m e n g k o n s t r u k s i k a n s e n d i r i p e m a h a m a n n y a s e s u a i d e n g a n t a h a p b e r k i r k o n g k r i t, secara logis mereka akan memecahkan suatu soal matematika dengan pemahaman konsep yang mereka miliki dan mereka secara aktif bekerja sama dengan teman sekelompoknya, bagi mereka yang belum paham dan kurang memahami konsep akan dapat terbantukan oleh mereka yang sudah paham akan konsep matematika tersebut. Sehingga dengan pemahaman konsep tersebut kemudahan dalam menyelesaikan soal matematika akan tampak dan hasil belajar siswa pun dapat meningkat. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 239
3 METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Januari sampai Juni Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal sebanyak 35 siswa yang terdiri dari putra sebanyak 14 siswa dan putri sebanyak 21 siswa. Perencanaan pada tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang telah diselidiki. Untuk dapat melihat jumlah kesalahan yang dibuat maka siswa diberi tes diagnosis yang berfungsi sebagai evaluasi awal, sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat. Secara lebih rinci perencanaan tahap penelitian tindakan kelas dapat dijabarkan sebagai tersebut pertama p e r e n c a n a n m e n g i d e n t i k a s i m a s a l a h, m e n d i a g n o g s i s m a s a l a h, d a n m e n g e m b a n g k a n p e m e c a h a n masalah, merancang rencana pembelajaran sesuai materi yaitu sifat-sifat kesebangunan dan simetri dan merancang model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan digunakan, merancang media yang akan digunakan sebagai alat bantu dan menyusun lembar kegiatan siswa, menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan perfomansi guru, menyusun tes formatif. Kedua pelaksanaan menyiapkan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator untuk satu kali pertemuan, menyiapkan media yang akan digunakan sebagai alat bantu dan membagikan lembar kegiatan siswa, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi dan menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, membagi siswa menjadi kelompok kecil (4-5 siswa) secara heterogen dan menyampaikan soal-soal sebagai latihan, memberikan pengawasan, bimbingan, dan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, memberikan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok kecil, memberikan soal-soal latihan kepada masing-masing individu, memberikan pengawasan bimbingan dan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar kemudian memberikan evaluasi, pada akhir siklus I, siswa mengerjakan tes formatif I, memberikan penghargaan kepada kelompok, sebagai kelompok super, kelompok hebat dan kelompok baik. Tahap ketiga pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang difokuskan pada hasil belajar siswa rata-rata kelas, banyaknya siswa yang tuntas belajar, presentase tuntas belajar secara klasikal. Aktivitas siswa kehadiran peserta didik, perhatian yang sungguh-sungguh saat belajar di kelas, keberanian siswa mengajukan pertanyaan, keberanian siswa mengungkapkan ide/hasil kerja individu maupun kelompok. Perfomansi guru dalam proses belajar mengajar penguasaan materi, penguasaan p e n g g u n a a n m o d e l p e m b e l a j a r a n k o o p e r a t i f t i p e S T A D y a n g d i g u n a k a n. K e e m p a t r e 7 e k s i merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan unsur-unsur yang diamati pada siklus I, k e m u d i a n p e n e l i t i d a n g u r u k e l a s m e r e 7 e k s i k a n h a s i l a n a l i s i s t e r s e b u t u n t u k m e r e n c a n a k a tindakan selanjutnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian soal-soal tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Adapun hasil belajar berupa tes formatif siklus I adalah sebagai berikut nilai rata-rata kelas = 68,92, banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 = 6 siswa, banyaknya siswa yang memperoleh nilai < 70 = 13 siswa dan banyaknya siswa yang mendapat nilai > 70 = 16 siswa bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu rata-rata kelas pada pra siklus 55,29 pada siklus I ini sebesar 68,92. Selain itu jumlah siswa yang mendapat nilai >70 sudah mengalami peningkatan, yang semula pra siklus sebanyak 6 siswa pada siklus I sebanyak 16 siswa yang mendapat nilai > Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)
4 Data aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Data Aktivitas Siswa Siklus I Keterangan Item yang diteliti Jumlah siswa yang persentase tuntas Keaktifan siswa dalam pembelajaran 22 67,65 % Keberanian siswa untuk menjawab 16 47,05 % Keberanian siswa untuk bertanya % Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru ,88 % Kerjasama siswa pada saat bekerja kelompok 19 55,88 % Jumlah ,47 % Rata-rata 18,8 55,29 % H a s i l o b s e r v a s i a k t i t a s s i s w a d a l a m p r o s e s p e m b e l a j a r a n s i k l u s I d e n g a n m e n g g u n a k a n model pembelajaran kooperatif tipe STAD, di dapat hasil bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika mendapat 67,65 % masih kurang di bawah 70 % atau sekitar 23 siswa dari 34 siswa kelas V dan selebihnya cenderung pasif. Sedangkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan sebesar 47,05 % atau sekitar 16 siswa dan keberanian siswa bertanya sebesar 50 % sekitar 17 siswa Ketekunan dan kerjasama pada saat bekerja kelompok sebesar 55,88 %. Jadi rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 55,29 %. Dan kehadiran siswa pada siklus I 94,11 % yang hadir sekitar 32 siswa dan 5,9 % yang berhalangan hadir atau 2 orang siswa. Dalam siklus I ini terdapat 2 Alat Pengukuran Kompetensi Guru (APKG) yaitu APKG I penilaian Rencana Pelaksanaan pembelajaran dan APKG II Pelaksanaan Pembelajaran atau aktivitas/ performansi guru dalam pembelajaran pada APKG 1 penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan I = 3,08. Pertemuan II = 3,43 dan pertemuan III = 3,56. Jadi rata-rata APKG 1 pada siklus I = 3,33. APKG 2 pada siklus I pertemuan ke I = 2,91, pertemuan ke II = 3,16 dan pertemuan ke III = 3,66 dan rata-rata nilai APKG 2 pada siklus I = 3,22. dari hasil tersebut terlihat adanya peningkatan dari pertemuan ke I, II dan ke III. Hal ini menunjukan adanya perubahan yang positif dalam pembelajaran matematika dengan merubah pembelajaran klasikal yang konvensional ( c e r a m a h y a n g v e r b a l i s t i k ) k e a r a h p e m b e l a j a r a n k e l o m p o k y a n g d a p a t m e n g a k t i 6 a n s i s w a d a n meningkatkan hasil dan proses belajar matematika pada materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Pada siklus I skor perkembangan kelompok sangat sedikit/rendah sebab masih banyak siswa yang tidak memberikan sumbangan poin untuk kelompoknya. Sehingga hanya ada 1 kelompok super yaitu kelompok anggur. Kelompok hebat ada 2 kelompok yaitu kelompok strawberry dan kelompok melon. Sedangkan kelompok baik hanya ada 2 kelompok yaitu kelompok durian dan kelompok jambu. Dan ternyata 3 kelompok lainnya belum mendapat kriteria kelompok karena skor perkembangan yang dikumpulkan dalam kelompok tersebut hanya sekitar 10,12 sampai 12,5 atau di bawah 15 poin. Sebab untuk mendapat kriteria kelompok baik poin perkembangan sekitar 15 poin, kelompok hebat 20 poin, dan kelompok super 25 sampai 30 poin. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah dan p e r s e n t a s e s i s w a y a n g m e n d a p a t n i l a i S 6 0. M e s k i p u n s u d a h m e n g a l a m i p e n i n g k a t a n, a k a n t e t a p i karena 17,94 % atau 5 orang siswa masih mendapat nilai di bawah 60. Keaktifan 67,65 %, keberanian siswa dalam bertanya, menjawab, ketekunan dan kerjasama siswa masih kurang di bawah 60 %. Jadi aktivitas siswa dalam pembelajaran rata-rata 55,29 % masih kurang di bawah 70 %, aktivitas guru UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 241
5 dalam APKG 1 dan 2 rata-rata 3,25 (B) dan skor perkembangan kelompok pada siklus I sangat sedikit/rendah sebab masih banyak siswa yang tidak memberikan sumbangan poin untuk kelompoknya. untuk itu maka perlu dilakukan siklus II. Dalam siklus I ini perlu direvisi adalah guru hendaknya membimbing dan lebih memicu keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga keberanian siswa dalam bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapatnya, serta ketekunan dan kerjasama siswa mendapat hasil belajar yang lebih baik, rata-rata kelas menjadi lebih tinggi dari 67,06 sehingga lebih dari 70 % siswa mendapat nilai 60 dan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD agar dapat mencapai 70 % atau lebih dari 70 %, maka perlu dilakukan siklus II. Hasil penelitian diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian soal-soal tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Adapun hasil belajar berupa tes formatif siklus II dapat dilihat sebagai berikut nilai rata-rata kelas = 77,37, banyaknya siswa yang memperoleh nilai < 70 = 3 siswa, banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 = 10 siswa, dan banyaknya siswa yang mendapat nilai > 70 = 22 siswa Bila dibandingkan dengan siklus I, nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus II m e n g a l a m i p e n i n g k a t a n y a n g c u k u p b a g u s. B a n y a k n y a s i s w a y a n g m e n d a p a t n i l a i S 6 0 p a d a siklus II sudah memuaskan yaitu sebanyak 32 siswa atau sekitar 91,4 %, dan yang mendapat nilai dibawah 70 hanya ada 3 orang siswa atau sekitar 5,7 %. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif sangat membantu siswa dalam peningkatan perolehan hasil belajar. Deskripsi data observasi pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Data Aktivitas Siswa Siklus II Keterangan Item yang diteliti Jumlah siswa yang persentase tuntas Keaktifan siswa dalam pembelajaran 30 88,23 % Keberanian siswa untuk menjawab 27 79,41 % Keberanian untuk bertanya 29 85,29 % Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru ,41 % Kerjasama siswa pada saat bekerja kelompok 27 79,41 % Jumlah ,76 % Rata-rata 28 82,35 % H a s i l o b s e r v a s i a k t i t a s s i s w a d a l a m p r o s e s p e m b e l a j a r a n s i k l u s I I d e n g a n m e n g g u n a k a n model pembelajaran kooperatif tipe STAD, di dapat hasil bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika mendapat 88,23 % sudah lebih dari 70 % atau sekitar 30 siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Sedangkan keberanian siswa dalam menjawab sebesar 79,41 % atau sekitar 27 siswa dari 34 siswa kelas V dan keberanian siswa dalam bertanya sebesar 85,29 % sekitar 29 siswa Ketekunan dan kerjasama pada saat bekerja kelompok sebesar 79,41 % atau sekitar 27 siswa. Jadi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II rata-rata 82,35 %. Dan kehadiran siswa pada siklus II yaitu semua siswa hadir dalam pembelajaran siklus II sekitar 100 % yang hadir. Dalam siklus II ini terdapat 2 alat Pengukuran Kompetensi Guru (APKG) yaitu APKG I penilaian Rencana Pelaksanaan pembelajaran dan APKG II Pelaksanaan Pembelajaran atau aktivitas/ performansi guru dalam pembelajaran Pada APKG 1 penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan I = 3,56. Pertemuan II = 3,91. Jadi rata-rata APKG 1 pada siklus II = 3,73. Dari data di atas di dapat nilai APKG 2 pada siklus II pertemuan ke I = 3,66, pertemuan 242 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)
6 ke II = 3,91 dan rata-rata nilai APKG 2 = 3,79. Dari hasil tersebut terlihat adanya peningkatan yang lebih baik dari siklus I. Terlihat pertemuan ke I dan II, Hal ini menunjukan adanya perubahan yang positif dalam pembelajaran matematika dengan merubah pembelajaran klasikal yang konvensional (ceramah yang verbalistik) ke arah pembelajaran kelompok yang dapat m e n g a k t i 6 a n s i s w a d a n m e n i n g k a t k a n h a s i l d a n p r o s e s b e l a j a r m a t e m a t i k a p a d a m a t e r i s i f a t - sifat kesebangunan dan simetri. Pada siklus II skor perkembangan kelompok lebih tinggi. Sebab sebagian besar siswa dapat memberikan sumbangan poin untuk kelompoknya. Sehingga kelompok super menjadi lebih banyak yaitu kelompok leci, strawberry dan anggur,. Kelompok hebat ada 2 kelompok yaitu kelompok melon dan kelompok jambu. Sedangkan kelompok baik hanya ada 3 kelompok yaitu kelompok apel, kelompok jeruk dan kelompok mangga. Dan ternyata hanya ada 1 kelompok yang belum mendapat kriteria karena skor perkembangan sekitar 12,5 masih kurang dari 15 poin untuk menjadi kelompok baik. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah dan p e r s e n t a s e s i s w a y a n g m e n d a p a t n i l a i S 7 0. m e m u a s k a n y a n g s e m u l a p a d a s i k l u s I s e b a n y a k 2 2 siswa dan pada siklus II menjadi sebanyak 32 siswa atau sekitar 91,4 % dan yang mendapat nilai dibawah 70 hanya ada 2 orang siswa atau sekitar 5,7 %. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika mendapat 88,23 % sudah lebih dari 70 % atau sekitar 30 siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Sedangkan keberanian siswa dalam menjawab sebesar 79,41 % atau sekitar 27 siswa dari 35 siswa kelas V dan keberanian siswa bertanya sebesar 85,29 % sekitar 29 siswa Ketekunan dan kerjasama pada saat bekerja kelompok sebesar 79,41 % atau sekitar 27 siswa. Jadi rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 82,35 %. Dan kehadiran siswa pada siklus II yaitu semua siswa hadir dalam pembelajaran siklus II sekitar 100 % yang hadir. (lihat dalam lampiran). Aktivitas guru dalam APKG 1 dan 2 rata-rata 3,77 (AB) Dan skor perkembangan kelompok lebih tinggi. Hal ini ditunjukan pada siklus II ini lebih banyak yang menjadi kelompok super, kelompok hebat maupun kelompok baik. Dalam siklus II ini telah memenuhi indikator keberhasilan. Maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus III atau berikutnya. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika mendapat 88,23 % sudah lebih dari 70 % atau sekitar 30 siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Sedangkan keberanian siswa dalam menjawab sebesar 79,41 % atau sekitar 27 siswa dari 34 siswa kelas V dan keberanian siswa bertanya sebesar 85,29 % sekitar 29 siswa Ketekunan dan kerjasama pada saat bekerja kelompok sebesar 79,41 % atau sekitar 27 siswa. Jadi rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 82,35 %. Aktivitas guru dalam APKG 1 dan 2 rata-rata 3,77 (AB) Dan skor perkembangan kelompok lebih tinggi. Hal ini ditunjukan pada siklus II ini lebih banyak yang menjadi kelompok super, kelompok hebat maupun kelompok baik. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri ini sebagai alternatif perubahan pembelajaran klasikal yang konvensional (ceramah y a n g v e r b a l i s t i k d a n t u g a s i n d i v i d u a l ) k e p a d a p e m b e l a j a r a n k e l o m p o k y a n g m a m p u m e n g a k t i 6 a n siswa, menarik, menyenangkan, membantu siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya, bekerja sama dan bermakna bagi siswa sehingga kualitas (proses dan hasil belajar) dapat meningkat. Untuk itu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini harus dilakukan seoptimal mungkin. Optimal dalam hal ini meliputi pertama proses pembelajaran berpusat pada siswa, aktivitas belajar lebih dominan dilakukan oleh siswa, untuk itu guru harus bisa berfungsi sebagai fasilitator, bekerja sama dan saling membantu dalam kelompoknya agar siswa terlibat secara aktif dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah pada soal-soal tersebut. Kedua kondisikan agar siswa belajar dengan melakukan, menemukan, membangun pengetahuannya melalui belajar kelompok. Sehingga keberanian siswa untuk menjawab, bertanya, mengemukakan ide/ pendapatnya dan ketekunan dalam mengerjakan itu akan tampak. Ketiga guru perlu memotivasi siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Melalui pemberian penghargaa inilah siswa dapat termotivasi, belajar dengan sungguh-sungguh untuk menjadi yang terbaik. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara optimal dapat meningkatkan UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 243
7 proses dan hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan performansi guru mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menganalisis hasil belajar. PENUTUP Simpulan dalam penelitian ini pertama pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kualitas (hasil dan proses) pembelajaran di kelas V SD Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Kedua model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions dapat meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V SD Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Ketiga model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions dapat meningkatkan aktivitas/ performansi guru dalam pembelajaran matematika pada materi mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dan sebaliknya di kelas V SD Negeri Karanganyar 03 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, yang ditunjukkan dengan : peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dari rata-rata APKG 1 dan 2 pada siklus I sebesar 3,25 (B) dan siklus II sebesar 3,77 (AB). Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang positif dalam pembelajaran matematika. Merubah pembelajaran klasikal yang konvensional (ceramah yang verbalistik dan tugas individu) ke a r a h p e m b e l a j a r a n k e l o m p o k d a p a t m e n g a k t i 6 a n s i s w a, m e n i n g k a t k a n h a s i l d a n p r o s e s b e l a j a r matematika pada materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri. DAFTAR PUSTAKA Andrijati, Noening Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Di Kelas V SDN Randugunting 03 Tegal. PTK Arikunto, suharsimi dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT.Bumi Aksara Asma, Nur Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Hadikusumo, Kunaryo, dkk Pengantar Pendidikan.Semarang : CV.IKIP Semarang Press. Handoko, Tri Terampil Matematika 4. Jakarta : Yudhistira Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Sifat-Sifat Kesebangunan Dan Simetri Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa Kelas V. tegal Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitistik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Undang-Undang Nomor 20 Tahun Tentang Sistem Pendidikan Nasional 244 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat
6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konsep 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SD Negeri Karanganyar 01
Lebih terperinciJurnal Publikasi Pendidikan Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN
Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PEMBELAJARAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan tentang upaya guru meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli Yuliana Runtu SD Inpres 1 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan
Lebih terperincisekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
Lebih terperinciPenggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu
Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Darlin SD Inpres Duyu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil belajar PKn
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan jalan melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas tenaga
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinci2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan oleh manusia secara sadar menuju kedewasaan baik mental, emosional, maupun intelektual.
Lebih terperinciAgusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PEMANFAATAN SOFTWARE ADOBE FLASH
PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PEMANFAATAN SOFTWARE ADOBE FLASH Findi Rossiana Putri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
8 A. Kajian Teori 1. BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Joice dan Weil dalam Isjoni (2013, h. 50), Model pembelajaran adalah suatu pola
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Tahap pra siklus adalah tahap dimana siklus belum dimulai. Tahap ini berupa temuan peneliti terhadap pengalaman proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diukur dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan tersebut dapat terlihat dari tingkat pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan pembelajaran, suatu materi pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun penggunaan suatu
Lebih terperinciPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Lebih terperinciAhmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
MeningkatanHasil Belajar Siswa Kelas V SDN No.2 Lombonga Kecamatan Balaesang Kab. Donggala dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Definisi belajar ada beraneka ragam karena hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan juga makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo
Lebih terperinciAbas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciPenggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu
Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu Aisyah SD Muhammadiyah 3 Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinci17 Media Bina Ilmiah ISSN No
17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet Comunication and Tehnology (ITC) dewasa ini tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan adanya perubahan dalam sistem
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA SEKOLAH DASAR
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA SEKOLAH DASAR ROSDIATI Guru SD Negeri 004 Toar Kecamatan Gunung Toar rosdiati.teacher@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di Jalan Raya muncul Desa Kalibeji Kabupaten Semarang,
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciTim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran PKn Tentang Menghargai Dan Menaati Keputusan Bersama Kelas V SDN Inpres 3 Tolai Ni Ketut Mirniati Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD Feri Tirtoni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit
Lebih terperinciPeningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Konsentrasi Larutan dan Perhitungan Kimia Kelas X Teknik Gambar Bangunan A SMK Negeri 3 Palu Tahun Pelajaran
Lebih terperinciPenelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi, tidak terkecuali di MI Sullamul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu yang termasuk mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Dasar. Terdapat berbagai aspek dalam ruang lingkup
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka Arlin Greys Adji, Amran Rede, dan Mestawaty As.A Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciAsari* Rini Dian Anggraini ** Zuhri D *** Key word : cooperative learning, STAD, mathematics learning outcomes
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 013 SINTONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Asari*
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan. Hal ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan proses dan unsur dasar dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, proses belajarlah yang menjadi kegiatan paling pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era pendidikan yang sudah maju seperti sekarang ini, tentunya sistem pembelajaran ceramah tidak lagi menjadi sistem pembelajaran yang efektif bagi siswa.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Atik Dwi Kurniati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: atikdwi_kurniati@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan produktif. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciTugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1
Lebih terperinciJournal of Elementary Education
JEE 3 (1) (2014) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas daya manusia di masa yang akan datang. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Tri Rahayuningsih 1, Suripto 2, Warsiti 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinci`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada
1 `BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat membangkitkan pola berpikir siswa sebagai implementasi peran guru sebagai pendidik, motivator dan fasilitator
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi proses peningkatan kemampuan dan daya saing suatu bangsa. Menjadi bangsa yang maju tentu
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT
PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER
Lebih terperinciINOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November
Lebih terperinciAji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal
Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DRI AJAR MENULIS NARASI Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Abstrak Tujuan umum penelitian tindakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Bagi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana Said Maula, Amran Rede, dan Amiruddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah yang sangat menonjol yang dihadapi oleh pendidikan matematika adalah pada umumnya hasil belajar para siswa yang belum memuaskan. Hal itu disebabkan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN
1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan proses globalisasi telah terjadi juga proses transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah dan perguruan tinggi untuk lebih menyiapkan
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pemahaman konsep matematis siswa untuk setiap sampel penelitian yaitu
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pemahaman Konsep Matematis Siswa Data pemahaman konsep matematis siswa untuk setiap sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran STAD untuk meningkatkan ketrampilan siswa membuat spektrum cahaya
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB SD Negeri Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING. Siti Jaenatun SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab.
Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab. Tegal Abstrak Penelitian yang
Lebih terperinci