YUNITA NINGSIH Undergraduate Program, Faculty of Economic, 2012 Gunadarma University ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

LAMPIRAN I DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dengan mengunjungi

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Indonesia Stock

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Daftar Pustaka. Ang Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

Lampiran. Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32%

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Property dan Real Estate

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate Yang Dijadikan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang telah dikumpulkan, disusun, kemudian dilakukan perhitungan untuk

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

PENGARUH RETURN ON ASSETS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI KASUS PERUSAHAAN INDEKS KOMPAS 100) PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

Christine Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Obyek Penelitian. efek, asuransi, dan lainnya.

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim dan Bmbang, Supomo Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

Transkripsi:

ANALYSIS OF STOCK TRADING VOLUME, STOCK TRADING OF FREQUENCY, EPS, ROA AND ROE IMPACT TOWARD PRICE STOCK IN THE SECTOR OF PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION WHICH LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YUNITA NINGSIH Undergraduate Program, Faculty of Economic, 2012 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id ABSTRACT Price stock is indicator to measure successfull of company as directly or indirectly. Analysis toward price stock is a base step to do by investor before investation done. To measuring investation on stock forming is needed analysis to measure price stock is stock trading volume, stock trading frequency, Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), and Return On Equity (ROE). The purpose of this research is to know of stock trading volume, stock trading frequency, EPS, ROA and ROE impact toward price stock as simultan or partial. In this research, using sector property, real estate and building construction s sample. Sample method is taken by purposive sampling methode, is just take 28 companies, because they are having completely finance report on 2009-2011. The analysis is done by method of double linier regression, test-f and test-t. The result of the research is to show stock trading volume, stock trading frequency, EPS, ROA and ROE simultanly giving impact toward price stock significantly. Meanwhile, only EPS as partial gives impact significant towar price stock. Influence exerted by macro economic factors, is inflation and interest rates in 2010, giving impact toward price stock significantly. Key words : stock trading volume, stock trading frequency, EPS, ROA, ROE and price stoct. Gunadarma University 1

ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM, EPS, ROA DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PROPERTY, REAL ESTATE AND BULDING CONSTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA YUNITA NINGSIH Jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok - 16424 Email : yunita_ningsih08@yahoo.co.id Pembimbing : Rini Tesniwati, SE., MMSI Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas gunadarma, Depok ABSTRAK Harga saham merupakan indikator untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Analisis terhadap harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. Untuk mengukur investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham yaitu volume perdagangan saham, ferekuensi perdagangan saham,, Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham, ferekuensi perdagangan saham, EPS, ROA dan ROE terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan merupakan sektor property, real estate and building construction. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method, yaitu hanya mengambil 28 perusahaan, karena memiliki laporan keuangan secara lengkap pada tahun 2009-2011. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier berganda, uji-f dan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara suimultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya variabel Earning Per Share (EPS) yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengaruh yang diberikan oleh faktor makro ekonomi yaitu tingkat inflasi dan suku bunga pada tahun 2010 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Kata kunci : volume perdagangan saham, ferekuensi perdagangan saham, EPS, ROA, ROE, harga saham Gunadarma University 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya volume perdagangan, jumlah kapitalisasi pasar dan jumlah emiten dari waktu ke waktu. Seiring perkembangan tersebut, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin meningkat. Menurut Husnan (2002 ) pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. Pasar modal memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Darmadji, 2011). Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor dapat menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya, sehingga para investor tertarik dan percaya untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan tersebut. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten tersebut semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka akan menaikkan harga saham emiten tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi, dan hal ini menaikkan nilai emiten, sebaliknya jika harga saham selalu mengalami penurunan terus menerus berarti investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya di bursa efek adalah faktor fundamental perusahaan. Indikator yang digunakan adalah rasio-rasio keuangan perusahaan, diantaranya yaitu Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Sedangkan fakor lain yang dapat dijadikan indikator adalah volume perdagangan saham dan frekuensi perdagangan saham (Nachrowi dan Usman, 2006). Volume Perdagangan Saham diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi, 2000). Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut Gunadarma University 3

diminati oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan dan akan meningkatkan nilai harga saham.. Frekuensi perdagangan saham adalah jumlah transaksi yang terjadi pada suatu periode tertentu (JSX quarterly). Frekuensi juga merupakan cerminan aktivitas emiten dalam lantai bursa, emiten-emiten yang digolongkan dengan emiten yang sangat aktif dalam perdagangan merupakan emiten yang tingkat frekuensi dan hari perdagangannya tinggi. Perkembangan harga saham dan aktivitas frekuensi perdagangan saham di pasar modal merupakan indikasi penting untuk mempelajari tingkah laku pasar sebagai acuan pasar modal dalam menentukan transaksi di pasar modal. Earning Per Share (EPS) merupakan pendapatan per lembar saham yang disebut juga sebagai rasio nilai buku. Rasio ini merupakan rasio yang mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Indikator ini sangat diperhatikan oleh investor dalam manilai harga saham perusahaan, tentunya EPS yang besar sangat diharapkan oleh investor. Karena semakin tinggi nilai EPS, maka return terhadap saham yang dimiliki investor juga semakin tinggi. Rasio keuangan yang berupa Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) merupakan gambaran perusahaan dalam memperoleh laba dari penggunaan aktiva dan modal pemegang saham. Jika pengembalian semakin besar maka minat investor akan semakin besar pula sehingga akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang bergerak pada sektor properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar di BEI. Prioritas pada saham perusahaan sektor properti, real estate dan konstruksi dikarenakan industri tersebut merupakan sektor yang cukup menjanjikan dalam berinvestasi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dalam sektor ini yaitu krisis ekonomi seperti kenaikan harga BBM (Realestatindonesia, 2012). Selain itu alasan untuk memilih sektor property, real estate and building construction dikarenakan saham perusahaan tersebut saat ini banyak diminati oleh para investor. Saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan proyek infrastruktur di berbagai daerah seperti perbaikan jalan atau pembangunan jalan tol. Hal ini yang menyebabkan minat para investor meningkat untuk membeli saham pada sektor property, real estate and building construction (Suaramerdeka, 2012). Untuk kondisi ekonomi yang digunakan adalah pada tahun 2009 sampai tahun 2011. Untuk harga saham yang digunakan adalah harga penutupan saham karena harga penutupan saham merupakan harga saham yang digunakan oleh perusahaan untuk tahun tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul dalam penulisan skripsi, dengan judul "ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM, EPS, ROA DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM Gunadarma University 4

PADA SEKTOR PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA". 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti adalah : 1. Bagaimana pengaruh volume perdagangan saham terhadap harga saham? 2. Bagaimana pengaruh frekuensi perdagangan saham terhadap harga saham? 3. Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham? 4. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham? 5. Bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham? 6. Bagaimana pengaruh volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) terhadap harga saham secara simultan? BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Harga Saham Menurut Husnan (2002), harga saham adalah nilai dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Analisis terhadap harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. Menurut Putra (2002), ada dua model yang lazim digunakan dalam menganalisis saham yaitu : 1. Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah penilaian harga saham dengan berdasarkan kepada kondisi internal perusahaan, tingkat dan trend penjualan, posisi perusahaan dipasar dan kondisi ekonomi. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku harga saham sebagai akibat adanya penawaran dan permintaan di Bursa Efek. Selain itu analisis ini juga merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut diwaktu lalu. 2.1.2 Volume Perdagangan saham Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu (Ambarwati, 2008). Menurut Rifanie (2008) Volume Perdagangan Saham merupakan jumlah tindakan atau perdagangan investor individual, sehingga dapat dikatakan bahwa volume perdagangan merupakan pencerminan perubahan dalam pengharapan individual. 2.1.3 Hubungan Volume Perdagangan Saham dengan Harga Saham Menurut Murwaningsari (2008), hubungan antara harga saham dan volume perdagangan saham yang disadarkan pada anggapan bahwa keduanya merupakan produk bersama Gunadarma University 5

mekanisme pasar, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Ketika volume perdagangan saham terus menurun, harga biasanya jatuh. 2. Ketika volume perdagangan terus menerus membesar, biasanya harga saham akan naik. 3. Apabila volume perdagangan mulai menurun secara berurutan selama 5 hari perdagangan, maka akan ada suatu tendensi bagi harga akan jatuh selama 4 hari perdagangan berikutnya. 4. Apabila volume perdagangan mulai meningkat secara berurutan selama 5 hari perdagangan, maka akan ada suatu tendensi bagi harga untuk naik selama 4 hari perdagangan berikutnya. 2.1.4 Frekuensi Perdagangan Saham Menurut Vira Rahayu (2010), Frekuensi Perdagangan Saham merupakan berapa kali terjadinya jual beli saham di bursa saham pada waktu tertentu. 2.1.5 Hubungan Frekuensi Perdagangan Saham dengan Harga Saham Kondisi pasar dalam perdagangan saham biasanya dilihat dari frekuensi perdagangan saham. Kalau perdagangan saham dalam keadaan ramai (frekuensi perdagangan tinggi) maka saham tersebut diminati oleh para investor, sehingga harga saham akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, bila frekuensi perdagangan saham rendah atau minat investor terhadap saham tersebut rendah, maka harga saham akan mengalami penurunan (Widioatmodjo, 2005). 2.1.6 Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2012), rasio prifitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Earning Per Share (EPS ) merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. 2.1.7 Hubungan ROA dan ROE dengan Harga Saham ROA dan ROE berpengaruh positif terhadap pergerakan harga saham. Bila ROA dan ROE suatu perusahaan mengalami kenaikan maka perusahaan tersebut dapat dikatakan berhasil dalam mengelola perusahaannya sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan (Mukhtaruddin dan Romalo, 2007). 2.1.8 Hubungan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham EPS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan. Antara EPS dan harga saham mempunyai korelasi positif, dimana perubahan EPS akan mempunyai pengaruh positif Gunadarma University 6

terhadap perubahan harga saham (Nachrowi dan Usman : 2006). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penentuan sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian. Pertimbangan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan Property, real estate and bulding construction yang terdaftar di BEI. 2. Sampel yang diambil adalah perusahaan property kelompok Property, real estate and bulding construction yang aktif di BEI pada periode 2009-2011. 3. Mempunyai laporan perusahaan yang dipublikasikan pada BEI berupa volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham dan Earning Per Share (EPS) tahun 2009-2011. 4. Mempunyai laporan keuangan yang dipublikasikan berupa Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). 3.2. Daftar Perusahaan Sampel No. Sampel Perusahaan Kode 1 Adhi Karya (persero) Tbk ADHI 2 Alam Sutera Realty Tbk ASRI 3 Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA 4 Bumi Citra Permai Tbk BCIP 5 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 6 Cowell Development Tbk COWL 7 Ciputra Development Tbk CTRA 8 Ciputra Surya Tbk CTRS 9 Duta Anggada Realty Tbk DART 10 Duta Graha Indah Tbk DGIK 11 Intiland Development Tbk DILD 12 Duta Pertiwi Tbk DUTI 13 Bakrieland Development Tbk ELTY 14 Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 15 Jakarta Int I Hotel & Development Tbk JIHD 16 Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk JKON 17 Jaya Real Property Tbk JRPT 18 Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 19 Global Land Development Tbk KPIG 20 Lamicitra Nusantara Tbk LAMI 21 Lippo Cikarang Tbk LPCK 22 Lippo Karawaci Tbk LPKR 23 Modernland Realty Tbk MDLN 24 Metropolitan Kentjana Tbk MKPI 25 Indonesia Prima Property Tbk OMRE 26 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS 27 Total Bangun Persada Tbk TOTL 28 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA Sumber: Data Sekunder yang telah diolah, 2012 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN Uji normaitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data atau sampel yang diuji terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov. 4.1 Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas ini dilakukan dengan melihat nilai collinearity statistic yang terdiri dari nilai Tolerance dan VIF. Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Volume Perdagangan Saham 0,177 5,649 Frekuensi Perdagangan Saham 0,170 5,882 EPS 0,529 1,891 ROA 0,126 7,929 ROE 0,119 8,377 Gunadarma University 7

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh bahwa nilai VIF pada seluruh variabel independen lebih kecil dari 10 (< 10) dan nilai dari tolerence lebih besar dari 0,10 ( > 0,10), hal ini dapat diartikan bahwa seluruh variabel independen pada pengujian ini tidak ada gejala multikolinearitas. 4.2 Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dilakukan dengan menggunakan pengujian Durbin- Watson (d). Nilai d memiliki batas 0 sampai dengan 4, dan juga memiliki batas bawah (dʟ) dan juga batas atas (d u ). Berikut hasil dari perhitungan uji autokorelasi : Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted Model R R Square R Square Durbin- Watson 1,585 a,343,301 2,099 a. Predictors: (Constant), ln_roe, ln_volume, ln_eps, ln_frekuensi, ln_roa b. Dependent Variable: ln_hargasaham Berdasarkan tabel 4.2 bahwa nilai Durbin-Watson yang diperoleh adalah sebesar 2,099. Sedangkan dari tabel statistik Durbin Watson dengan alpha 5% dan jumlah variabel 5 serta jumlah sampel yang diteliti 84 sampel, maka diperoleh nilai tabel pada dʟ sebesar 1,5219 dan d u sebesar 1,7732. Maka dari tabel statistik Durbin-Watson berada diantara d u dan 4 d u atau d u < d < 4 d u, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut 1,7732 < 2,099 < 2,2268. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian tersebut. Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh nilai R 2 Adjusted sebesar 0,301. Nilai R 2 Adjusted baik digunakan sebagai pengukur hubungan dalam regresi linier berganda karena memiliki nilai yang sama dengan nilai regresi linier sederhana. Dari nilai 0,301 dapat dikatakan bahwa sebesar 30,1% harga saham pada sektor property, real estate and building construction memiliki hubungan dengan variabel volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, EPS, ROA dan ROE 4.3 Persamaan Regresi Linier Berganda Dalam analisis ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y a b vol b frek b eps Model b roa b roe e 4 1 5 2 Tabel 4.3 Hasil Linier Berganda Coefficients a 3 Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 2,606,865 ln_volume,167,064 ln_frekuensi -,150,074 ln_eps,275,085 ln_roa -,161,226 ln_roe,330,218 a. Dependent Variable: ln_hargasaham Berdasarkan tabel 4.3, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 2,606 + 0,167 X 1 0,150 X 2 + 0,275 X 3 0,161 X 4 + 0,330 X 5 Gunadarma University 8

Model 4.4 Uji Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji f ini digunakan untuk memprediksi apakah variabelvariabel independen secara simultan atau menyeluruh mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.4 Hasil Uji F 1 Regress ion Sum of Squar es ANOVA b df Mean Squa re F Sig. 20,702 5 4,140 8,135,000 a Residual 39,697 78,509 Total 60,399 83 a. Predictors: (Constant), ln_roe, ln_volume, ln_eps, ln_frekuensi, ln_roa b. Dependent Variable: ln_hargasaham Berdasarkan hasil uji F diatas, dapat diketahui bahwa nilai F-hitung sebesar 8,135 dan F-tabel sebesar 2,33 (df1 = 5 dan df2 = 78) sehingga F-hitung lebih besar dari F-tabel (F - hitung > F-tabel) serta nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha yaitu 5%, sehingga keputusan yang diambil adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, EPS, ROA dan ROE secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada sektor property, real estate and building construction di Bursa Efek. 4.5 Uji Regresi Secara Parsial (Uji T) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masingmasing variabel independen (volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, EPS, ROA dan ROE) secara parsial atau individu terhadap variabel dependen (harga saham). Jika t-hitung lebih besar dari t-tabel atau signifikansi t-hitung lebih kecil dari alpha 5% maka keputusan yang diambil adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima. Model Tabel 4.5 Hasil Uji T Coefficients a Standardized Coefficients Beta t Sig. 1 (Constant) 3,012,003 ln_volume,569 2,607,011 ln_frekuensi -,452-2,030,046 ln_eps,408 3,230,002 ln_roa -,184 -,713,478 ln_roe,403 1,518,133 a. Dependent Variable: ln_hargasaham Untuk mengetahui besarnya T-tabel yaitu dengan menggunakan signifikansi sebesar α = 0,05 dan derajat bebas (df) = 79 (84 5), sehingga t-tabel diketahui sebesar 1,664. Berdasarkan hasil perhitungan yang terlihat pada tabel 4.5, menyatakan bahwa nilai Volume perdagangan saham secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, karena menunjukkan besarnya t-hitung = 2,607 lebih besar dari t-tabel = 1,664. Hasil ini mengindikasikan bahwa volume perdagangan saham dipertimbangkan oleh pihak manajemen perusahaan dalam menentukan besarnya harga saham, karena volume perdagangan saham pada umumnya selalu mengikuti pergerakan harga saham. Untuk frekuensi perdagangan saham secara parsial tidak memiliki Gunadarma University 9

pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya t-hitung = -2,030 lebih besar dari pada t-tabel = -1,664 ( - 2,030 > -1,664). Hal ini mengindikasikan bahwa frekuensi perdagangan saham dipertimbangkan oleh pihak manajemen perusahaan dalam menentukan besarnya harga saham, karena frekuensi perdagangan saham pada umumnya juga selalu mengikuti pergerakan harga saham. Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan t-hitung = 3,230 > t- tabel = 1,664. Karena EPS merupakan indikator yang penting bagi pihak manajemen perusahaan dalam menentukan harga saham, sehingga variabel EPS atau laba perlembar saham terbukti berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Tingkat Earning Per Share (EPS) yang tinggi dapat menarik minat investor dalam berinvestasi sehingga nantinya akan menaikkan harga saham perusahaan. Hal ini dapat dijadikan sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai Earning Per Share (EPS). Return On Assets (ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan t-hitung = -0,713 < t- tabel = 1,664. Hal ini mengindikasikan bahwa Return On Assets tidak dipertimbangkan oleh pihak manajemen perusahaan dalam menentukan besarnya harga saham, karena Return On Assets hanya memberikan isu positif kepada para investor bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset perusahaan. Untuk variabel Return On Equity (ROE) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya t-hitung = 1,518 lebih kecil dari t-tabel = 1,664. Hal ini mengindikasikan bahwa Return On Equity tidak dipertimbangkan oleh pihak manajemen perusahaan dalam menentukan besarnya harga saham, karena Return On Equity hanya memberikan isu positif kepada para investor bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba berdasarkan tingkat modal yang dimiliki perusahaan. 4.6 Faktor Makro Ekonomi Pada penelitian dengan menggunakan regresi linier berganda dijelaskan bahwa penelitian memberikan kontribusi sebesar 30,1% dan sisanya sebesar 69,9% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian. Variabel lain yang berasal dari luar penelitian adalah faktor makro ekonomi atau kondisi ekonomi suatu negara yang dapat mempengaruhi harga saham yaitu inflasi dan tingkat suku bunga. Pada tahun 2010 Indonesia mengalami inflasi yang cukup tinggi hampir mancapai 7% yaitu sebesar 6,96%, hal ini menyebabkan kecenderungan perubahan harga saham yang signifikan pada sektor property, real estate and building construction dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009-2011 Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan nilai tingkat suku bunga, yaitu masing-masing sebesar 6,50%, 6,50% dan 6,00%. Suku bunga yang rendah dapat menaikkan harga saham sektor properti karena dengan suku bunga rendah pembeli rumah dapat Gunadarma University 10

membayar bunga cicilan rumah lebih rendah, sehingga hasil penjualan properti dapat meningkat dan investor tertarik untuk membeli saham properti. Dengan hasil penjualan yang tinggi maka harga saham perusahaan tersebut akan meningkat. Hal ini dapat terlihat pada tahun 2010, perusahaan properti mulai bangkit kembali setelah mengalami penurunan yang disebabkan oleh krisis ekonomi. Dengan pertumbuhan sektor properti yang mengalami peningkatan pada tahun 2010, maka para investor pun tertarik untuk menginvestasikan dananya di sektor properti, sehingga harga saham sektor property, real estate and building construction mengalami kenaikan. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa kemungkinan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pergerakan harga saham pada sektor property, real estate and building construction adalah tingkat inflasi dan tingkat suku bunga BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari perhitungan dengan menggunakan SPSS 19, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Secara parsial, hanya variabel volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham dan EPS yang berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan, seluruh variabel independen (volume perdagangansaham, frekuensi perdagangan saham, EPS, ROA dan ROE) berpengaruh terhadap variabel dependen (harga saham). 5.2 Saran Untuk melakukan investasi terhadap saham yang diperjual belikan di Bursa Efek, sebaiknya para investor berhati-hati dalam menginvestasikan uangnya. Karena investor perlu melakukan penelitian terhadap saham yang akan dibeli dengan cara melihat kinerja perusahaan yang menerbitkan atau menjual sahamnya, seperti melakukan analisis terhadap faktor fundamental dan teknikal. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Myra., Carmel Meiden., dan Joko Sangaji. 2005. Perilaku Reaksi Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham atas Pengumuman Dividen. Vol. 4 No. 2. Jurnal Akuntabilitas. Universitas Pancasila. Darmadji, Tjiptono., dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Deden, Mulyana 2011. Analisis Likuiditas Saham Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Berada Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Vol. 4 No. 1. Jurnal Magister Manajemen. Etty, Murwaningsari. 2008. Pengaruh Volume Gunadarma University 11

Perdagangan Saham, Deposito dan Kurs Terhadap IHSG Beserta Prediksi IHSG. Vol. 23 No. 2. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Hidayat, Taufik., dan Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: PT Transmedia. Husnan, Suad. 2002. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIM YKPN. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Mukhtaruddin., dan Desmoon King Romalo. 2007. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt To Equity Ratio (DER) dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di BEI. Vol. 1 No. 1. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi. Nachrowi., dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LP-FEUI. Putra, Dianata Eka. 2002. Berburu Uang di Pasar Modal. Semarang: Effhar Offset Semarang. Rifanie. 2008. Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Frekuensi Perdagangan Saham, Cash Dividen, ROA dan ROE Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Robin, Wiguna., dan Anastasia Sri Mendari. 2008. Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Tersaftar di LQ45 BEI. Vol. 6 No. 2. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Rusdin. 2005. Pasar Modal. Bandung: ALFABETA. Santosa, Purbayu Budi., dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: ANDI. Situmorang, M. Paulus. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sri, Dwi Ambarwati. 2008. Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Gunadarma University 12

Manufaktur yang Tegabung Dalam Indeks LQ45 Periode Tahun 2003-2005. Vol. 12 No. 1. Jurnal Siasat Bisnis. Fakultas Ekonomi UPN Veteran. Vira, Rahayu. 2010. Pengaruh EPS, Pertumbuhan Penjualan, Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham dan Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Warsini, Sabar. 2009. Manajemen Investasi. Jakarta: Semesta Media. Widioatmodjo, Sawijdi. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Cetakan Keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. www.bei.com www.google.com Gunadarma University 13