1. Pengetahuan atas pajak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap sikap atas pajak. Temuan hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil

dokumen-dokumen yang mirip
II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (APBN) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sejak saat itulah Indonesia menganut Self Assessment System. di Indonesia memberi kepercayaan kepada pengusaha kena pajak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara

untuk pembangunan membutuhkan peranan aktif Wajib Pajak. Sistem pemungutan pajak terdiri dari 3 jenis yaitu official assessment system, self

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana

BAB I PENDAHULUAN. satu instrumen dalam mengatur perekonomian negara, dapat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tahun WP Terdaftar WP yang

BAB I PENDAHULUAN. baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika Wajib Pajak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. anggota Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) di Kota Bandung

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Besar kecilnya pajak pada suatu negara sudah ditentukan

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah. Sumber pendapatan pemerintah berasal dari pendapatan pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang paling

BAB V PENUTUP. yang terdiri dari dimensi pengetahuan lingkungan dan sikap terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2. Rerangka Teori dan Pengembangan Hipotesa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperilaku ditentukan oleh 3 faktor penentu yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Negara

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Tugas Direktorat Jendral Pajak (Ditjen Pajak) adalah senatiasa. untuk melakukan peningkatan jumlah penerimaan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. membiayai belanja negara. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pajak,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan biaya yang tak sedikit jumlahnya. Usaha yang dilakukan pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan menjadi suatu permasalahan yang pokok. Pembiayaan ini

BAB V PENUTUP. terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada tahun 2016 di Kantor Wilayah DJP Sumatera

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA. (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto)

(Studi Kasus di KPP Pratama Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Sebagai upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar, semuanya dapat terwujud jika adanya bantuan dari sumber

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KETIDAKPATUHAN DALAM MEMBAYAR PAJAK. (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak PBB-P2 Kabupaten Sukoharjo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut P.J.A. Andriani dalam Ikatan Akuntan Indonesia, pajak adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil pengujian secara simultan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Deden Tarmidi dan Waluyo Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 dan Universitas Mercu Buana dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara komprehensif norma-norma

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pembinaan merupakan konsekuensi dari pemberian kepercayaan kepada wajib pajak tersebut. Berbagai kasus yang menyeret aparatur pajak dalam beberapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang kemudian diikuti oleh perkembangan bidang-bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Yang Direncanakan (Theory of Planned Behaviour) ditentukan oleh tiga faktor penentu yaitu:

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jatmiko, Agus. Nugroho.

IMPLIKASI THEORY OF REASONED ACTION

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang

BAB V PENUTUP. 1. Variabel sanksi pajak memperlihatkan pengaruh yang positif dan

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU YANG DIPERSEPSIKAN, DAN SUNSET POLICY

BAB II LANDASAN TEORI. A. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) bahwa (2013:9) Psikologi memandang perilaku manusia (human behavior)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi pajak menurut menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT WAJIB PAJAK UNTUK PATUH TERHADAP PPH BADAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR KABUPATEN TANGERANG

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

INKLUSI KESADARAN PAJAK MELALUI PENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori atribusi yang dikembangkan oleh Heider (1958) merupakan teori yang

MODEL KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI KASUS PADA WAJIB PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Siapapun terutama Wajib Pajak pasti akan berurusan dengan pajak, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen untuk bertransaksi secara online dan kemudian dievaluasi, serta apa

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana telah diungkapkan pada BAB I bahwa penelitian ini bertujuan

BAB VI. KESIMPULAN dan SARAN

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daftar Isi. Halaman Judul... i. Lembar Persetujuan Ujian Skripsi... ii Lembar Persetujuan Skripsi... iii Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Pajak (DJP) terus bertambah dari tahun ketahun. Penambahan wajib

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

Transkripsi:

V. PENUTUP Simpulan Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai hasil dari penelitian ini. Pertama, ada pengaruh antara pengetahuan atas pajak dengan sikap atas pajak. Dari hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pengaruh yang dihasilkan bersifat negatif dan signifikan yang berarti semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang pajak, maka semakin mereka memiliki sikap yang tidak mendukung pajak. Kedua, terdapat pengaruh antara sikap atas pajak dengan niat berperilaku patuh. Pengaruh tersebut bersifat positif tetapi tidak signifikan yang berarti semakin mendukung sikap seseorang atas pajak, maka niat orang itu untuk berperilaku patuh semakin meningkat. Namun adanya pengaruh yang tidak signifikan, menunjukkan bahwa walaupun seseorang cenderung dipengaruhi oleh sikap yang mendukung pajak namun hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap niat untuk melalukan perilaku patuh pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Ketiga, ada pengaruh antara norma subjektif dengan niat berperilaku patuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh yang dihasilkan bersifat positif signifikan, artinya semakin besar tekanan sosial dari lingkungan Wajib Pajak untuk patuh pajak, semakin besar pula niat Wajib Pajak untuk berperilaku patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Keempat, kontrol perilaku yang dipersepsikan 58

berpengaruh positif signifikan terhadap niat berperilaku patuh. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dipersepsikan Wajib Pajak untuk patuh, maka semakin besar niat untuk melakukan perilaku patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Kelima, secara silmutan variabel sikap atas pajak, norma subyektif, kontrol perilaku mempengaruhi niat untuk berperilaku patuh. Hal ini berarti bahwa ketiga determinan terbukti memiliki kaitan satu dengan lainnya yang dapat mempengaruhi niat untuk berperilaku patuh secara bersama-sama. Keenam, kontrol perilaku yang dipersepsikan Wajib Pajak untuk patuh berpengaruh secara langsung terhadap perilaku kepatuhan pajak. Pengaruh langsung yang ditunjukkan tersebut bersifat positif signifikan, artinya semakin besar kontrol perilaku yang dipersepsikan untuk patuh, maka semakin besar pula perilaku patuh pajak yang ditampilkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Dan ketujuh, niat berperilaku patuh berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perilaku kepatuhan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa niat Wajib Pajak untuk berperilaku tidak terbukti menjamin mereka akan berperilaku patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Implikasi Teoritis Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa implikasi teoritis terkait dengan penelitian ini adalah: 59

1. Pengetahuan atas pajak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap sikap atas pajak. Temuan hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Eriksen dan Fallan (1996) dan Endlund (1999) yang menunjukan semakin tingginya pengetahuan seseorang, semakin mereka memiliki sikap mendukung perilaku tersebut. 2. Sikap atas pajak berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap niat untuk berperilaku patuh. Temuan hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Istiana et,al (2007), Hidayat & Nugroho (2010); Jayanto (2011); dan Rohmawati (2013) yang menunjukkan sikap berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap niat berperilaku. 3. Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat untuk berperilaku patuh. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ajzen (1991); Mustikasari (2007); Zaini (2010); Suherman (2012), dan Salman & Sarjono (2013), yang menunjukkan bahwa norma subjektif berpergaruh positif terhadap niat berperilaku. 4. Kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berperilaku patuh. Hal ini sejalan dengan inti dari theory of planned behavior yang mengungkapkan bahwa prediksi keberhasilan suatu perilaku didukung oleh kontrol perilaku. Temuan hasil penelitian ini mendukung penelitian Bobek & Hatfield (2003), 60

Ernawati (2011), Pangestu & Rusmana (2012), serta Salman & Sarjono (2013) yang menunjukkan bahwa kontrol perilaku berpengaruh positif terhadap niat berperilaku. 5. Sikap atas pajak, norma subjektif, kontrol perilaku secara silmutan mempengaruhi niat untuk berperilaku patuh. Hal ini sejalan dengan konsep teoritik yang dikemukakan oleh Ajzen (2005) bahwa sikap, norma subyektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan mempengaruhi niat berperilaku secara independen, namun ketiga determinan juga memiliki kaitan satu dengan lainnya. Hasil penelitian ini mendukung beberapa sebelumnya yaitu Taurusia (2011), Fausiah et al. (2013) serta Anggelina dan Japarianto (2014) menunjukan bahwa sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku secara simultan berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku. 6. Kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kepatuhan pajak. Hal ini sejalan dengan Theory of planned behavior yang menyatakan bahwa kontrol perilaku seseorang secara langsung dapat mempengaruhi perilakunya dan mendukung hasil penelitian yang dilakukan Andrianto (2010), Laksono (2011), dan Hardaya (2013) yang menemukan bahwa kontrol perilaku berpengaruh dan mampu memprediksi perilaku. 7. Niat untuk berperilaku patuh berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perilaku kepatuhan pajak. Hasil temuan ini tidak 61

mendukung theory of planned behavior yang mengemukakan bahwa perilaku seseorang dapat dilakukan apabila ada niat untuk melakukannya (behavior intention). Dengan demikian hasil penelitian ini bertolak belakang dengan temuan penelitian Blanthorne (2000); Bobek & Hatfield (2003); Hanno & Violette (1996); Hidayat & Nugroho (2010); dan Mustikasari (2007) yang menunjukkan niat berperilaku berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku. Implikasi Terapan Melalui penelitian ini, didapatkan beberapa implikasi terapan yaitu bagi DJP hendaknya membuat sistem administrasi perpajakan yang mudah dipahami dan dikerjakan karena dapat berpengaruh pada niat mereka untuk berperilaku patuh dan pada gilirannya juga meningkatkan perilaku patuh pajak. Jika Wajib Pajak tidak memiliki keyakinan bahwa adanya sistem perpajakan perpajakan yang mudah dikerjakan dan dipahami, dan tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakannya maka belum tentu mereka akan memiliki niat untuk berperilaku patuh, sehingga hal ini juga akan berdampak pada perilakunya dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Selain itu, DJP harus senantiasa memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat baik yang menjadi Wajib Pajak maupun tidak berupa penjelasan akan pentingnya dan manfaat membayar pajak. Orangorang yang ada di lingkungan sekitar Wajib Pajak terbukti memberikan pengaruh positif bagi mereka 62

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini mengungkapkan bahwa ketika mereka tahu dan sadar tentang penting dan manfaat pajak, maka mereka akan memiliki sikap positif atas pajak yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan untuk patuh pajak. Selain itu, adanya dukungan dari lingkungan sekitar Wajib Pajak maka kemungkinan mereka berperilaku patuh pajak akan jauh lebih meningkat. Selanjutnya implikasi dari penelitian ini tidak hanya diperuntuhkan bagi Direktorat Jenderal Pajak semata, tetapi juga bagi Wajib Pajak agar tetap berperilaku patuh dan jangan hanya memandang pajak dari sisi negatif, tetapi juga mempertimbangkan sisi positif dari pajak karena dampak dari Wajib Pajak berperilaku tidak patuh bukan saja pada penerimaan Negara tetapi juga akan berdampak pada kesejahteraan hidup mereka sendiri. Keterbatasan dan Agenda Penelitian Suatu penelitian tidak mungkin terlepas dari suatu keterbatasan. Demikian pula dengan penelitian ini, yang dinilai masih terdapat keterbatasan di dalamnya. Keterbatasan di dalam penelitian terkait dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh negatif tetapi signifikan variabel pengetahuan atas pajak terhadap sikap atas pajak dan hal tersebut belum dapat dijelaskan secara lebih mendalam mengapa ada pengaruh demikian. Dalam penelitian ini, hal yang menyebabkan mengapa ada pengaruh demikian masih bersifat dugaan, sehingga masih 63

dibutuhkan telaah yang lebih mendalam mengapa ada pengaruh tersebut. Selain itu, Pengukuran variabel perilaku kepatuhan pajak dalam penelitian ini menggunakan skala likert (1 sangat tidak setuju-5 sangat setuju). Hal tersebut tidak dapat merepresentasikan jawaban responden dengan jelas dan tegas. Kedepannya pengukuran variabel perilaku kepatuhan pajak dapat menggunakan skala guttman (1 ya dan 0 tidak) agar dapat mengetahui dengan jelas perilaku seseorang yang sebenarnya. 64