H. M. Ridwan Hisjam (Wakil Ketua Komisi X DPR RI)

dokumen-dokumen yang mirip
Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

ANGGARAN PENDIDIKAN DAN PERMASALAHNNYA

ANGGARAN PENDIDIKAN DALAM RAPBN 2014

Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ANGGARAN PENDIDIKAN DALAM APBN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

DUKUNGAN PENGANGGARAN UNTUK KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI RINTO SUBEKTI, S.E., M.M. ANGGOTA KOMISI X DPR-RI

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN ALOKASI BELANJA PEGAWAI DAN BELANJA PUBLIK. Oleh: DIREKTUR JENDERAL KEUANGAN DAERAH

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Alokasi. Anggaran Pendidikan. APBN.

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STRATEGI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BANGSA

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Forum SKPD. Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

kerangka sistem penjaminan mutu PT

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

ANALISIS UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN Oleh. I Kadek Arta Jaya, S.Ag.,M.Pd.H

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI KERANGKA IMPLEMENTASI

PROSES PENYUSUNAN RKPD 2019

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

LATAR BELAKANG MASALAH

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Transkripsi:

H. M. Ridwan Hisjam (Wakil Ketua Komisi X DPR RI)

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 ASEAN: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filiphina, Thailand, Vietnam, Burma, Laos dan Kamboja. KTT ASEAN ke-14 dithailand Desember 2008 Negara ASEAN meratifikasi Piagam ASEAN dan sepakat memasuki tahap entry to force, 3 Pilar Community: ASEAN Economic Community, ASEAN Security Community, and ASEAN Sosio- Culture Community. KTT ASEAN ke-19 di Bali 17 November 2011 MEA : Bentuk Integrasi Ekonomi Regional yang direncanakan akan dicapai pada akhir 2015 Program MEA: Peningkatkan Kualitas Ekonomi Tujuan MEA : Mempererat Integrasi Asean dalam Menghadapi Konstelasi Internasional

Peluang dan Tantangan Pendidikan di Indonesia Indonesia Posisi Strategis Populasi : 237 juta Anggota G-20 (economic size: 15) Negara kunci ASEAN (total populasi: >600 juta) Negara demokratis terbesar ke-3 Negara mayoritas muslim terbesar, menghargai kebhinekaan Kaya sumber daya alam Politik dan ekonomi stabil (2011 pertumbuhan 6.4%)

Tantangan Pendidikan Secara Universal Pembelajaran sepanjang hayat iptek baru, pengetahuan baru Globalisasi & internasionalisasi, perdagangan barang dan jasa lintas negara persaingan ketat Pendidikan Indonesia Lahirnya knowledge-based economy, sumberdaya pengetahuan mengalahkan sumberdaya alam dan modal Perubahan lingk kerja pendidikan makin dibutuhkan Krisis global economic crunch, perubahan iklim, kerawanan pangan, energi, lingkungan, ketidak adilan, terorisme Kemajuan IPTEK & TIK Moda pembelajaran teknologi pembelajaran

Tantangan Pendidikan Secara Nasional Perluasan Akses dan Kesetaraan ekspansi sistem pendidikan Tuntutan Mutu dan Kinerja rendahnya output pendidikan, kesenjangan mutu Menuju Generasi Emas Peluang dan tantangan bonus demografi Indonesia Pendidikan Indonesia Dunia kerja angka pengangguran, mismatch Reformasi & Demokrasi dinamika reformasi dan transformasi menuju masyarakat demokratis, penegakan hukum Dinamika Sosial Ekonomi pergeseran masyarakat agraris ke industri urbanisasi

1. Natural Resources Geothermal (largest reserve) Coal (no.2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others 2. Experiences Per capita income USD 3. Human Resource...

Bonus atau bencana demografi? Demographic Bonus" Sumber: Menko Perekonomian, 2010

12000 Produktifitas Tenaga Kerja Labor Productivity (constant 2000 US$) 10000 8000 Indonesia Malaysia Philippines Thailand Viet Nam 6000 4000 2000 0 1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-04 Source: ADB, 2007

Kesenjangan Akses Sosial-Ekonomi APK Nasional 9 Source: WB, 2010

KERANGKA HUKUM REFORMASI PENDIDIKAN DI INDONESIA 11 1999-2002 Amandemen UUD 1945 2003 UU 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional 2005 UU 14/2005 Guru dan Dosen 2007 UU 43/2007 Perpustakaan 2012 UU 12/2012 Pendidikan Tinggi 2013 UU 20/2013 Pendidikan Kedokteran 11

TIGA PILAR KEBIJAKAN PENDIDIKAN 1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan; 2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan; 3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik Pendidikan, Pendidikan bermutu, akuntabel, murah, merata, dan terjangkau oleh rakyat banyak

4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan AKSES MUTU & RELEVANSI Masalah Populasi yang besar Disparitas sosial, ekonomi, geografis Daya tampung terbatas Layanan belum merata. Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap Kualitas & distribusi guru Pendidikan karakter Keselarasan dengan dunia kerja Arah Kebijakan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN Konservasi produk budaya masih terbatas Diplomasi budaya belum dimanfaatkan secara efektif... menuntaskan konservasi, pengembangan, dan promosi kebudayaan 13 TATA KELOLA Penggunaan sumberdaya belum efisien Kurang fokus pada tupoksi Kurang transparan Kurang akuntabel memastikan sumberdaya dikelola efisien, efektif, transparan, akuntabel

Posisi SDM 2010 TINGKAT PENDIDIKAN Target INDONESIA 7.20% Tinggi 22.40% Menengah 70.40% Dasar Universitas TINGGI Diploma I,II,III 4.60% 3.20% 1.80% 2.70% 2.20% 1.60% 2010 164% Dari 7,2% menjadi 19% di tahun 2025 MALAYSIA 20.30% Tinggi 56.30% Menengah 24.30% Dasar OECD 40.30% Tinggi 39.30% Menengah 20.40% Dasar SMK SMA SMP SD atau tidak tamat SD 7.80% 6.20% 5.50% MENENGAH DASAR 14.60% 12.70% 10.30% 18.90% 20.20% 17.70% 2006 2001 51.50% 55.50% 63.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 96% Dari 22,4% menjadi 44% di tahun 2025

UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 Tujuan Pendidikan Nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. 15

PP No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Untuk peningkatan mutu pendidikan delapan standar pendidikan nasional harus terpenuhi, antara lain: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. 16

Indikator pencapaian mutu pendidikan dapat dirumuskan menjadi 4 (empat) aspek penting, yaitu: (1) aspek agama yang meliputi, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (2) aspek intelektual yang meliputi, ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) aspek politik yaitu menjadi warga negara yang cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan kesadaran lingkungan, dan (4) aspek individual terdiri dari fisik dan mental. Aspek fisik yaitu sehat dan etos kerja, sedangkan aspek mental meliputi mandiri dan berdisiplin. 17

18 Anggaran Fungsi Pendidikan

PRINSIP ANGGARAN PENDIDIKAN KEADILAN (EQUITY) KESETARAAN (EQUALITY) 19 KETEPATGUNAAN (EFFICIENCY)

Fokus Efisiensi Output Langsung Biaya Langsung OUTPUT Output Tidak Langsung Biaya Tidak Langsung Biaya Tidak Langsung Potensi Efisiensi/ Realokasi

PERENCANAAN 1. Rencana Strategis 2. Rencana Operasional 3. Rencana Kerja dan Anggaran Penganggaran Terpadu Berbasis Kinerja

PENGANGGARAN 1. Tujuan Penganggaran 2. Pendekatan Penganggaran 3. Pokok-Pokok Penyusunan Anggaran Kualitas Pelayanan, Peningkatan Kesejahteraan

PELAKSANAAN 1. Indikator 2. Monitoring dan Evaluasi 3. Daya Serap Out Put, Out Come

Sebelum Keputusan MK : UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 49 ayat 1 : Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari APBD Setelah Keputusan MK Tanggal 20 Februari 2008 Perkara No. 024/PUU- V/2007 terhadap Uji Materi UU No. 20 Tahun 2003. Dana pendidikan selain biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari APBD. Dengan keputusan MK tersebut maka gaji pendidik masuk dalam komponen anggaran fungsi pendidikan. PETA ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN A B Gaji Pendidik (Guru) Sebagai komponen Anggaran Fungsi Pendidikan DAU untuk suatu daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan alokasi dasar. (ayat 2) Alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah. (ayat 4) Pendidik merupakan bagian dari PNSD 24

Definisi Anggaran Fungsi Pendidikan Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). [UU Sisdiknas dan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-VI/2008] Anggaran pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, dan alokasi anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. [UU APBN 2012] 25

Postur Anggaran Fungsi PendidikanTahun 2005-2011 Anggaran Fungsi Pendidikan melalui Transfer ke Daerah terus meningkat secara signifikan selama tahun 2008-2011. Namun informasi tentang efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan melalui Dana Transfer ke Daerah masih sangat terbatas 26 Catatan: Anggaran tahun 2011 belum termasuk APBN-P 2011.

Postur Anggaran Pendidikan Tahun 2011-2012 2011* 2012 APBN Rp. 1.229,56 T Rp. 1.435,40 T Anggaran Pendidika n *) Belum termasuk APBNP 2011 Rp. 248,98 T (20,2%) Rp. 289,95 T (20,2%) 2011 2012 8.77% 12.66% 5.39% Lainnya Rp 16,3T BOS Rp. 23,6 T DAK Pendidikan Rp 10,0 T DPPN p 1,0 T 0,4% Pusat Rp 89,7 T 36,0% Daerah Rp 158,2 T 63,6% DPPN Rp.1,0 T 0,3% Pusat Rp 102,5 T 35,2% Daerah Rp. 186,4 T 64,3% 73.19% Gaji dan Tunj. Guru Rp 136,5 T 27 DPPN = Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Pentingnya perencanaan dan pengendalian kebutuhan guru (kuantitas dan kualitas)!!!

Postur Anggaran Pendidikan Tahun 2013 KOMPONEN ANGGARAN PENDIDIKAN UU APBN 2012 Pagu Indikatif 2013 Nota Keuangan 2013 (Rp. Milyar) APBN 2012 (UU22/2011) Pagu Indikatif 2013 Nota Keuangan RAPBN 2013 Komite Pendidikan TOTAL BELANJA NEGARA 1.435.406,72 1.568.662,9 1.657.906,69 1.657.906,69 0 Total Anggaran Fungsi Pendidikan 289.957,81 315.271,70 331.824,40 331.824,40 20,20% 20,10% 20,01% 20,01% Hasil Pembahasan Komite Pendidikan A Belanja Pemerintah Pusat 102.518,32 102.653,27 113.838,58 113.838,58 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 64.350,86 65.650,17 66.001,59 70.501,59 2 Kementerian Agama 32.007,50 30.583,90 35.188,79 36.688,79 3 18 K/L lain 6.160,00 6.419,20 6.648,19 6.748,19 BA 999 - - 6.000,00 0,00 B Transfer ke Daerah 186.439,48 210.118,43 212.985,82 212.985,82 1 Anggaran Pendidikan dalam DBH 815,61 835,35 847,63 847,63 2 DAK Pendidikan 1) 10.041,30 10.041,30 10.090,77 10.090,77 3 Anggaran Pendidikan dalam DAU 113.855,50 125.241,50 128.068,97 128.068,97 4 Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 2.898,90 2.412,00 2.412,00 2.412,00 5 Tunjangan Profesi Guru 30.559,80 43.057,80 43.057,80 43.057,80 6 Anggaran Pendidikan dalam OTSUS 3.285,77 3.695,78 3.673,93 3.673,93 7 Dana Insentif Daerah 1.387,80 1.387,80 1.387,80 1.387,80 8 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD-SMP 23.594,80 23.446,90 23.446,90 23.446,90 C Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 1.000 2.500 5.000,00 5.000,00 TOTAL ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN 289.957,81 315.271,70 331.824,40 331.824,40 28

29 Alokasi Anggaran Pendidikan di K/L Lain No K/L Lain Alokasi 2012 Nota Keuangan 2013 1 Kementerian Keuangan 88,4 84,2 2 Kementerian Pertanian 43,6 55,6 3 Kementerian Perindustrian 292,4 376,1 4 Kementerian ESDM 66,8 79,8 5 Kementerian Perhubungan 1.795,5 1.768,6 6 Kementerian Kesehatan 1.350,0 1.350,3 7 Kementerian Kehutanan 41,2 57,5 8 Kementerian Kelautan dan Perikanan 230,5 380,4 9 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 216,0 250,0 10 Badan Pertanahan Nasional 22,8 27,5 11 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 18,8-12 Badan Tenaga Nuklir Nasional 17,9 17,0 13 Kementerian Pemuda dan olahraga 933,5 1.103,5 14 Kementerian Pertahanan 114,2 212,3 15 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 412,0 428,5 16 Perpustakaan Nasional 264,5 309,9 17 Kementerian Koperasi dan UKM 215,0 215,0 18 Kementerian Komunikasi dan Informatika 36,8 31,6 JUMLAH 6.160,0 6.748,2

Pendidikan Bermutu adalah kunci jawaban menghadapi MEA 30

CAVEAT Kemampuan Inovasi Bangsa Patent dan Income per-capita Indonesia Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita

NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi 1 kg biji kopi = Rp 18,000 8 gram kopi = Rp 18,000

NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi 1 kg bunga = Rp 2,000 1 ton bunga kenanga = 15 kg atsiri @ Rp 210,000 28 gram = US$ 82

Kesimpulan Peluang dan tantangan Indonesia dalam menghadapi MEA harus mempersiapkan SDM yang memiliki daya saing global, untuk mencapai SDM bermutu dimulai dari penyusunan kebijakan pendidikan yang konsisten, penganggaran yang efektif dan akuntabel, serta kesiapan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk melaksanakan implementasi bidang pendidikan nasional. 34

SEKIAN dan TERIMA KASIH 35