H. M. Ridwan Hisjam (Wakil Ketua Komisi X DPR RI)
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 ASEAN: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filiphina, Thailand, Vietnam, Burma, Laos dan Kamboja. KTT ASEAN ke-14 dithailand Desember 2008 Negara ASEAN meratifikasi Piagam ASEAN dan sepakat memasuki tahap entry to force, 3 Pilar Community: ASEAN Economic Community, ASEAN Security Community, and ASEAN Sosio- Culture Community. KTT ASEAN ke-19 di Bali 17 November 2011 MEA : Bentuk Integrasi Ekonomi Regional yang direncanakan akan dicapai pada akhir 2015 Program MEA: Peningkatkan Kualitas Ekonomi Tujuan MEA : Mempererat Integrasi Asean dalam Menghadapi Konstelasi Internasional
Peluang dan Tantangan Pendidikan di Indonesia Indonesia Posisi Strategis Populasi : 237 juta Anggota G-20 (economic size: 15) Negara kunci ASEAN (total populasi: >600 juta) Negara demokratis terbesar ke-3 Negara mayoritas muslim terbesar, menghargai kebhinekaan Kaya sumber daya alam Politik dan ekonomi stabil (2011 pertumbuhan 6.4%)
Tantangan Pendidikan Secara Universal Pembelajaran sepanjang hayat iptek baru, pengetahuan baru Globalisasi & internasionalisasi, perdagangan barang dan jasa lintas negara persaingan ketat Pendidikan Indonesia Lahirnya knowledge-based economy, sumberdaya pengetahuan mengalahkan sumberdaya alam dan modal Perubahan lingk kerja pendidikan makin dibutuhkan Krisis global economic crunch, perubahan iklim, kerawanan pangan, energi, lingkungan, ketidak adilan, terorisme Kemajuan IPTEK & TIK Moda pembelajaran teknologi pembelajaran
Tantangan Pendidikan Secara Nasional Perluasan Akses dan Kesetaraan ekspansi sistem pendidikan Tuntutan Mutu dan Kinerja rendahnya output pendidikan, kesenjangan mutu Menuju Generasi Emas Peluang dan tantangan bonus demografi Indonesia Pendidikan Indonesia Dunia kerja angka pengangguran, mismatch Reformasi & Demokrasi dinamika reformasi dan transformasi menuju masyarakat demokratis, penegakan hukum Dinamika Sosial Ekonomi pergeseran masyarakat agraris ke industri urbanisasi
1. Natural Resources Geothermal (largest reserve) Coal (no.2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others 2. Experiences Per capita income USD 3. Human Resource...
Bonus atau bencana demografi? Demographic Bonus" Sumber: Menko Perekonomian, 2010
12000 Produktifitas Tenaga Kerja Labor Productivity (constant 2000 US$) 10000 8000 Indonesia Malaysia Philippines Thailand Viet Nam 6000 4000 2000 0 1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-04 Source: ADB, 2007
Kesenjangan Akses Sosial-Ekonomi APK Nasional 9 Source: WB, 2010
KERANGKA HUKUM REFORMASI PENDIDIKAN DI INDONESIA 11 1999-2002 Amandemen UUD 1945 2003 UU 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional 2005 UU 14/2005 Guru dan Dosen 2007 UU 43/2007 Perpustakaan 2012 UU 12/2012 Pendidikan Tinggi 2013 UU 20/2013 Pendidikan Kedokteran 11
TIGA PILAR KEBIJAKAN PENDIDIKAN 1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan; 2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan; 3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik Pendidikan, Pendidikan bermutu, akuntabel, murah, merata, dan terjangkau oleh rakyat banyak
4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan AKSES MUTU & RELEVANSI Masalah Populasi yang besar Disparitas sosial, ekonomi, geografis Daya tampung terbatas Layanan belum merata. Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap Kualitas & distribusi guru Pendidikan karakter Keselarasan dengan dunia kerja Arah Kebijakan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN Konservasi produk budaya masih terbatas Diplomasi budaya belum dimanfaatkan secara efektif... menuntaskan konservasi, pengembangan, dan promosi kebudayaan 13 TATA KELOLA Penggunaan sumberdaya belum efisien Kurang fokus pada tupoksi Kurang transparan Kurang akuntabel memastikan sumberdaya dikelola efisien, efektif, transparan, akuntabel
Posisi SDM 2010 TINGKAT PENDIDIKAN Target INDONESIA 7.20% Tinggi 22.40% Menengah 70.40% Dasar Universitas TINGGI Diploma I,II,III 4.60% 3.20% 1.80% 2.70% 2.20% 1.60% 2010 164% Dari 7,2% menjadi 19% di tahun 2025 MALAYSIA 20.30% Tinggi 56.30% Menengah 24.30% Dasar OECD 40.30% Tinggi 39.30% Menengah 20.40% Dasar SMK SMA SMP SD atau tidak tamat SD 7.80% 6.20% 5.50% MENENGAH DASAR 14.60% 12.70% 10.30% 18.90% 20.20% 17.70% 2006 2001 51.50% 55.50% 63.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 96% Dari 22,4% menjadi 44% di tahun 2025
UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 Tujuan Pendidikan Nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. 15
PP No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Untuk peningkatan mutu pendidikan delapan standar pendidikan nasional harus terpenuhi, antara lain: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. 16
Indikator pencapaian mutu pendidikan dapat dirumuskan menjadi 4 (empat) aspek penting, yaitu: (1) aspek agama yang meliputi, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (2) aspek intelektual yang meliputi, ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) aspek politik yaitu menjadi warga negara yang cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan kesadaran lingkungan, dan (4) aspek individual terdiri dari fisik dan mental. Aspek fisik yaitu sehat dan etos kerja, sedangkan aspek mental meliputi mandiri dan berdisiplin. 17
18 Anggaran Fungsi Pendidikan
PRINSIP ANGGARAN PENDIDIKAN KEADILAN (EQUITY) KESETARAAN (EQUALITY) 19 KETEPATGUNAAN (EFFICIENCY)
Fokus Efisiensi Output Langsung Biaya Langsung OUTPUT Output Tidak Langsung Biaya Tidak Langsung Biaya Tidak Langsung Potensi Efisiensi/ Realokasi
PERENCANAAN 1. Rencana Strategis 2. Rencana Operasional 3. Rencana Kerja dan Anggaran Penganggaran Terpadu Berbasis Kinerja
PENGANGGARAN 1. Tujuan Penganggaran 2. Pendekatan Penganggaran 3. Pokok-Pokok Penyusunan Anggaran Kualitas Pelayanan, Peningkatan Kesejahteraan
PELAKSANAAN 1. Indikator 2. Monitoring dan Evaluasi 3. Daya Serap Out Put, Out Come
Sebelum Keputusan MK : UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 49 ayat 1 : Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari APBD Setelah Keputusan MK Tanggal 20 Februari 2008 Perkara No. 024/PUU- V/2007 terhadap Uji Materi UU No. 20 Tahun 2003. Dana pendidikan selain biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari APBD. Dengan keputusan MK tersebut maka gaji pendidik masuk dalam komponen anggaran fungsi pendidikan. PETA ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN A B Gaji Pendidik (Guru) Sebagai komponen Anggaran Fungsi Pendidikan DAU untuk suatu daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan alokasi dasar. (ayat 2) Alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah. (ayat 4) Pendidik merupakan bagian dari PNSD 24
Definisi Anggaran Fungsi Pendidikan Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). [UU Sisdiknas dan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-VI/2008] Anggaran pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, dan alokasi anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. [UU APBN 2012] 25
Postur Anggaran Fungsi PendidikanTahun 2005-2011 Anggaran Fungsi Pendidikan melalui Transfer ke Daerah terus meningkat secara signifikan selama tahun 2008-2011. Namun informasi tentang efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan melalui Dana Transfer ke Daerah masih sangat terbatas 26 Catatan: Anggaran tahun 2011 belum termasuk APBN-P 2011.
Postur Anggaran Pendidikan Tahun 2011-2012 2011* 2012 APBN Rp. 1.229,56 T Rp. 1.435,40 T Anggaran Pendidika n *) Belum termasuk APBNP 2011 Rp. 248,98 T (20,2%) Rp. 289,95 T (20,2%) 2011 2012 8.77% 12.66% 5.39% Lainnya Rp 16,3T BOS Rp. 23,6 T DAK Pendidikan Rp 10,0 T DPPN p 1,0 T 0,4% Pusat Rp 89,7 T 36,0% Daerah Rp 158,2 T 63,6% DPPN Rp.1,0 T 0,3% Pusat Rp 102,5 T 35,2% Daerah Rp. 186,4 T 64,3% 73.19% Gaji dan Tunj. Guru Rp 136,5 T 27 DPPN = Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Pentingnya perencanaan dan pengendalian kebutuhan guru (kuantitas dan kualitas)!!!
Postur Anggaran Pendidikan Tahun 2013 KOMPONEN ANGGARAN PENDIDIKAN UU APBN 2012 Pagu Indikatif 2013 Nota Keuangan 2013 (Rp. Milyar) APBN 2012 (UU22/2011) Pagu Indikatif 2013 Nota Keuangan RAPBN 2013 Komite Pendidikan TOTAL BELANJA NEGARA 1.435.406,72 1.568.662,9 1.657.906,69 1.657.906,69 0 Total Anggaran Fungsi Pendidikan 289.957,81 315.271,70 331.824,40 331.824,40 20,20% 20,10% 20,01% 20,01% Hasil Pembahasan Komite Pendidikan A Belanja Pemerintah Pusat 102.518,32 102.653,27 113.838,58 113.838,58 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 64.350,86 65.650,17 66.001,59 70.501,59 2 Kementerian Agama 32.007,50 30.583,90 35.188,79 36.688,79 3 18 K/L lain 6.160,00 6.419,20 6.648,19 6.748,19 BA 999 - - 6.000,00 0,00 B Transfer ke Daerah 186.439,48 210.118,43 212.985,82 212.985,82 1 Anggaran Pendidikan dalam DBH 815,61 835,35 847,63 847,63 2 DAK Pendidikan 1) 10.041,30 10.041,30 10.090,77 10.090,77 3 Anggaran Pendidikan dalam DAU 113.855,50 125.241,50 128.068,97 128.068,97 4 Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 2.898,90 2.412,00 2.412,00 2.412,00 5 Tunjangan Profesi Guru 30.559,80 43.057,80 43.057,80 43.057,80 6 Anggaran Pendidikan dalam OTSUS 3.285,77 3.695,78 3.673,93 3.673,93 7 Dana Insentif Daerah 1.387,80 1.387,80 1.387,80 1.387,80 8 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD-SMP 23.594,80 23.446,90 23.446,90 23.446,90 C Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 1.000 2.500 5.000,00 5.000,00 TOTAL ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN 289.957,81 315.271,70 331.824,40 331.824,40 28
29 Alokasi Anggaran Pendidikan di K/L Lain No K/L Lain Alokasi 2012 Nota Keuangan 2013 1 Kementerian Keuangan 88,4 84,2 2 Kementerian Pertanian 43,6 55,6 3 Kementerian Perindustrian 292,4 376,1 4 Kementerian ESDM 66,8 79,8 5 Kementerian Perhubungan 1.795,5 1.768,6 6 Kementerian Kesehatan 1.350,0 1.350,3 7 Kementerian Kehutanan 41,2 57,5 8 Kementerian Kelautan dan Perikanan 230,5 380,4 9 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 216,0 250,0 10 Badan Pertanahan Nasional 22,8 27,5 11 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 18,8-12 Badan Tenaga Nuklir Nasional 17,9 17,0 13 Kementerian Pemuda dan olahraga 933,5 1.103,5 14 Kementerian Pertahanan 114,2 212,3 15 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 412,0 428,5 16 Perpustakaan Nasional 264,5 309,9 17 Kementerian Koperasi dan UKM 215,0 215,0 18 Kementerian Komunikasi dan Informatika 36,8 31,6 JUMLAH 6.160,0 6.748,2
Pendidikan Bermutu adalah kunci jawaban menghadapi MEA 30
CAVEAT Kemampuan Inovasi Bangsa Patent dan Income per-capita Indonesia Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita
NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi 1 kg biji kopi = Rp 18,000 8 gram kopi = Rp 18,000
NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi 1 kg bunga = Rp 2,000 1 ton bunga kenanga = 15 kg atsiri @ Rp 210,000 28 gram = US$ 82
Kesimpulan Peluang dan tantangan Indonesia dalam menghadapi MEA harus mempersiapkan SDM yang memiliki daya saing global, untuk mencapai SDM bermutu dimulai dari penyusunan kebijakan pendidikan yang konsisten, penganggaran yang efektif dan akuntabel, serta kesiapan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk melaksanakan implementasi bidang pendidikan nasional. 34
SEKIAN dan TERIMA KASIH 35