NIM /2007 : K

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : LESTARI HIDAYAH A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjawab perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

Oleh : Dwi Wahyuni K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun lembaga non-formal, karena lembaga-lembaga tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dewasa ini sangat dominan, di negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi perlu

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

1. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS. kewajiban belajar secara sadar dan menaati peraturan yang ada di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pelatihan dengan tujuan untuk mendapatkan bekal dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

PENGARUH POLA ASUH OARNG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BREBES TAHUN AJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Profesi guru

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuntut setiap organisasi mampu menghadapi tantangan global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (knowledge and technology big bang), tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

PENGARUH UPAH, MASA KERJA, DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. WIDYA SAPTA COLAS BONTANG KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB 1 PENDAHULUAN. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

Transkripsi:

Hubungan antara disiplin belajar dan tingkat kebisingan di lingkungan sekolah Dengan prestasi belajar siswa Kelas II smk batik 1 surakarta Tahun ajaran 2006/2007 Oleh: SURANI NIM : K2402543 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Pendidikan akan membantu meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada menjadi lebih handal dan berkualitas. Pembangunan Nasional yang di laksanakan di Indonesia mempunyai tujuan pembangunan Indonesia seutuhnya baik material maupun spiritual. Hal ini berarti pembangunan yang dilaksanakan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriahnya atau kepuasan batin saja, melainkan keselarasan dan keseimbangan di antara keduanya. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, kesejahteranan rakyat yang semakin merata. Dari ketiga hal ini mempunyai kaitan yang erat dan saling mendukung. Media yang sangat penting dalam upaya mencerdaskan bangsa yaitu melalui jalur pendidikan. Hal ini menuntut konsekwensi yaitu peningkatan mutu pendidikan di Indonesia misalnya dengan mangadakan perbaikan kurikulum dan meningkatkan kemampuan mengajarnya bagi siswa. Pembentukan insan yang berkualitas melalui pendidikan menekankan pada pembentukan sumber daya pembangunan yang memiliki etos kerja tinggi, produktif, profesional dan mampu menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi. Pendidikan akan merangsang kreativitas seseorang agar 1

2 sanggup menghadapi tantangan-tantangan alam, masyarakat, teknologi serta kehidupan yang semakin kompleks. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, terampil dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya yang dapat dipengaruhi dari faktor dalam dan luar diri siswa. Ngalim Purwanto (2002: 102) berpendapat bahwa: Faktor faktor yang mempengaruhi belajar dapat kita bedakan menjadi dua golongan: 1. Faktor yang ada pada diri organisasi itu sendiri yang kita sebut faktor individual, dan 2. Faktor yang ada di luar individu, yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual adalah: faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk sosial adalah: Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru, dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat berarti bahwa disiplin termasuk kedalam salah satu faktor pribadi yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Disiplin belajar siswa yang baik akan dapat mendorong siswa meraih prestasi yang tinggi. Tumbuhnya sikap disiplin belajar bukan merupakan peristiwa mendadak yang terjadi seketika. Disiplin belajar pada diri siswa tersebut tumbuh dengan adanya bantuan dari pendidik, baik dari orang tua maupun dari guru. Orang tua sangat berperan penting dalam pembinaan disiplin belajar siswa di rumah yaitu dengan memotivasi anak belajar dengan rajin, memberi teladan yang baik serta mencukupi kebutuhan belajar anak. Guru juga berperan sangat besar dalam pembinaan disiplin siswa belajar disekolah. Akan tetapi masih banyak pendidik yang kurang memperhatikan masalah disiplin belajar dari siswa sehingga terjadi banyak pelanggaran. Masalah pelanggaran

3 disiplin belajar yang timbul dirumah antara lain malas belajar, terlalu banyak bermain, masa bodoh terhadap tugas yang diberikan guru dan sebagainya. Dalam lingkungan sekolah juga banyak ditemui pelanggaran disiplin belajar yang dilakukan oleh siswa seperti terlambat masuk kelas, membolos, tidak mengerjakan tugas dari guru, menyontek dan lain sebagainya. Disiplin belajar sangatlah penting bagi siswa dalam usaha untuk mencapai prestasi yang baik. Siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi umumnya memiliki prestasi yang tinggi pula sedangkan siswa yang memiliki disiplin belajar yang kurang maka prestasi belajarnya akan lebih rendah. Dalam proses pembelajaran masih banyak ditemui siswa yang memiliki disiplin belajar yang rendah sehingga tidak semua siswa dapat berprestasi dengan baik. Disiplin dapat mendorong siswa belajar secara terarah tentang hal-hal yang positif, melakukan hal-hal yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan sekolah serta menjauhi halhal yang negatif. Keberhasilan siswa meraih prestasi berkaitan erat dengan kelancaran dan keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah. (Sumadi Suryabrata, 1998:233) Keberhasilan dan kelancaran proses belajar mengajar di sekolah di pengaruhi berbagai faktor antara lain situasi lingkungan sekolah yang baik dan harmonis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai. Selain itu siswa juga dituntut untuk mampu berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas belajar siswa adalah kondisi di luar lingkungan alami, kondisi ini berupa hubungan timbal balik di antara masyarakat seperti hiruk pikuk lalu lintas, keramaian pasar dan sebagainya. Lingkungan sosial di luar sekolah sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak. Syaiful Bahri Djamarah (2002:145) Pembangunan gedung sekolah tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas, dan hal tersebut menyebabkan anak didik tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajarnya.

4 Berdasarkan uraian tersebut di atas,maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DAN TINGKAT KEBISINGAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kurang nyamannya suasana lingkungan sosial sekolah sehingga mengakibatkan turunnya semangat belajar siswa dan kesulitan mencapai prestasi belajar yang tinggi. 2. Kurang bisanya guru dalam mengatur dan menciptakan kondisi belajar secara optimal sehingga salah satu faktor tercapainya tujuan pengajaran tidak terpenuhi, sehingga hasil belajar siswapun kurang memuaskan atau cenderung rendah. 3. Kurang baiknya lingkungan fisik di sekolah akan menyulitkan siswa dalam menerima mata pelajaran yang disampaikan guru sehingga mengakibatkan prestasi belajar yang cenderung rendah. C. Pembatasan Masalah Dalam suatu penelitian sering muncul berbagai masalah secara bersamaan dan masalah-masalah tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk dapat diteliti secara keseluruhan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dibatasi karena kualitas penelitian tidak terbatas pada keluasan masalah yang diteliti tetapi pada pengkajian masalahnya. Oleh karena itu masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada masalah tentang disiplin belajar, tingkat kebisingan disekolah dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

5 Untuk lebih memperjelas pembatasan masalah yang akan diteliti maka pengertian dari masing-masing istilah akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Disiplin belajar adalah keseluruhan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar menaati dan melaksanakan tugastugasnya sebagai siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya, sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah adalah tinggi rendahnya intensitas bunyi yang berada di luar batas ambang pendengaran telingga manusia normal yang berada di lingkungan sekolah. 3. Prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dicapai dengan adanya perubahan diri siswa yang dinyatakan dalam score atau nilai dalam rapor. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa Kelas II SMK BATIK 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan di lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa Kelas II SMK BATIK 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007? 3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dan tingkat kebisingan di lingkungan sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa Kelas II SMK BATIK 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007? E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan penelitian tentu mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa Kelas II SMK BATIK 1 Surakarta.

6 2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan di lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa Kelas II SMK BATIK 1 Surakarta. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dan tingkat kebisingan di lingkungan sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa Kelas II SMK BATIK 1 Surakarta. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis dan praktis. 1. Kegunaan teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan. 2. Kegunaan Praktis a. Sebagai masukan bagi para guru di SMK BATIK 1 Surakarta tentang pembinaan disiplin belajar siswa dan mengetahui kondisi lingkungan sekolah dalam rangka mencari strategi belajar mengajar yang baik. b. Sebagai sumbangan untuk siswa yang menghendaki kemajuan tentang kedisiplinan belajar dan mengetahui kondisi lingklungan sekolah dan peningkatan prestasi belajar. c. Untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan dan untuk melatih mengenbangkan kemampuan dalam penyusunan karya ilmiah. d. Untuk menambah bahan referensi dan bahan masukan penelitian berikutnya.

7