BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com lebih dari satu kali. Penelitian dimulai pada Mei 2016 dan Oktober 2016 menyebar kuisioner kepada konsumen Bukalapaka.com di Kuningan, Jakarta Selatan melalui link terkait sebagai data mentah atau data primer dan data sekunder yang diolah dalam bentuk tabel atau gambar sebagai penyajian data penelitian. Peneliti memilih tempat tersebut karena Jakarta Selatan merupakan pusat perkantoran yang berada di Jakarta. B. Desain Penelitian Desain penelitia yang digunakan penulis adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2008:56), desain asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabl dengan variabel lainnya atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terkait (dependent variabel) dengan memerlukan pengujian hipotesus dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan, pengalaman belahna, dankepercayaan 36
37 konsumen terhadap minat beli lonsumen disitus jual beli online Bukalapak.com. C. Definisi dan Operasional Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2008) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam peneliti ini terdapat (4) empat variabel yaitu (3) tiga variabel bebas dan (1) satu variabel terkait. Adapun yang menjadi variabel bebas yang pertama (X1) adalah Kemudahan Penggunaan, variabel kedua (X2) Pengalaman Berbelanja, variabel (3) ketiga Kepercayaan Konsumen, sedangkan variabel terkaitnya (Y) adalah Minat Beli. Berikut merupakan penjabaran variabel menjadi dimensi, indikator, yang selanjutnya menjadi item pertanyaan yang akan diukur, sebagai berikut :
38 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Dependen Kemudahan Penggunaan Variabel Dimensi Indikator Skala Kemudahan 1. Interaksi indivudu 1. situs mudah dikases Ordinal Penggunaan dengan sistem jelas 2. situs mudah dipelajari Ordinal dan mudah dimengerti 3. situs mudah dimengerti Ordinal 2. tidak mudah 1. memberi rasa aman saat Ordinal dibutuhkan banyak bertransaksi usaha untuk 2. memudahkan komunikasi Ordinal beriteraksi dengan 3. dapat menciptakan perasaan yang Ordinal sistem tersebut lebih emosional 4. menciptakan komunitas yang lebih Ordinal spesifik 3. mudah 1. situs mudah digunakan Ordinal mengopersikan 2. tampilan menarik Ordinal sistem sesuai dengan 3. tampilan bentuk visual yang Ordinal apa yang ingin menyenangkan idividu kerjakan Sumber: Vankatesh dan Davis (2000: 201)
39 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Dependen Pengalaman Berbelanja Variabel Dimensi Indikator Skala Pengalaman Berbelanja 1. sensorik 1. puas dengan pengalaman Ordinal berbelanja sebelumnya 2. tampilan situs tersebut menarik Ordinal 2. emosional 1. senang dengan pengalaman Ordinal berbelanja sebelumnya 2. iklan di situs tersebut dapat Ordinal menarik perhatian 3. nyaman menggunakan sistus Ordinal tersebut untuk berbelanja 3. kognitif 1. berbagi pengalaman berbelanja Ordinal disitus jual beli online dengan teman 4. gaya hidup 1. berbelanja dengan sistem online Ordinal mencerminkan pergaulan keatas 2. berbelanja dengan sitem online Ordinal mencerminkan gaya hidup modern 3. aktivitas berbelanja dengan sistem Ordinal online menjadi bagian dari gaya hidup Sumber: Gentile et al. Dalam Schmitt, 2010
40 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dependen Kepercayaan Konsumen Variabel Dimensi Indikator Skala Kepercayaan 1. situs memiliki reputasi yang konsumen 1. Trusting belief baik Ordinal 2. situs dapat di andalkan untuk Ordinal bebrbelanja 3.situs memberikan keamanan Ordinal dalam berttransaksi 2. Trusting intention 1. situs dapat diandalkan untuk Ordinal berbelanja 2. data informasi pelanggan dapat Ordinal dijaga dengan baik keamanan nya Sumber: McKnight, Kacmar, dan Chourdy (dalam Bachman & Zaheer, 2006) Sumber: Ferdinand (2002) Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Independen Minat Beli Variabel Dimensi Indikator Skala Minat Beli 1. Minat traksaksional 1. Kecenderungan seseorang untuk Ordinal membeli produk 2. Minat refrensial 1. Kecenderungan seseorang untuk Ordinal mereferensikan produk kepada 3. Minat preferensial orang lain 1. Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut Ordinal
41 Pada kuesioner pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:32). Jawaban yang diharapkan bersifat tertutup, artinya pada setiap pertanyaan sudah diberikan pilihan-pilihan untuk menjawabnya. Responden diminta memberikan jawaban terhadap setiap pertanyaan mengenai tingkat kesesuaian. Jawaban pada item terdiri atas lima alternatif sebagaimana tersaji dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Instrumen Skala Likert Pernyataan Kode Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2008) D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2008 : 115), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
42 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah melakukan pembelian di situs belanja online Bukalapak.com di Tangerang 2. Sampel Menurut Sugiyono (2008:116), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan teknik non probability sampling, karena besarnya elemen peluang elemen untuk terpilih sebagai subjek tidak diketahui. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2008) Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jadi, sampel tidak diambil secara acak tapi ditentukan sendiri oleh peneliti berdasarkan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha agar dalam sampel tersebut terdapat customer pada Bukalapak.com Karena jumlah populasi ini tersebar dan sulit untuk diketahui secara pasti dan Menurut Hair et al.,(2006) dalam Lupiyoadi dan Bramulya Ikhsan (2014) menyarakan bahwa ukuran sampel yang sesuai dalam metode persamaan SEM adalah 100-200 atau 5-10 dikali jumlah indikator
43 yang diestimasi. Berdasarkan jumlah indikator dikalikan 5 dan 10 {(27 x 5 = 135) (27 x 10 = 270)}. Namun di penelitian ini peneliti mengambil sampel 135 untuk hasil analisis data yang lebih akurat. E. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah menggunakan metode kuesioner yaitu metode pengambilan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti dalam bentuk wawancara atau dalam bentuk kuesioner yang berhubungan dengan tema yang diteliti. Selain menggunakan kuesioner biasa penelitian ini juga menggunakan kuesioner online untuk mengumpulkan data, metode ini menggunakan fasilitas e-mail dan google spreadsheet untuk menyebarkan kuesioner. F. Metode Analisis 1. Analisis Partial Least Square PLS (Partial Least Square), merupakan metode analisis Component atau Variance Based Structural Equation Modelling dimana dalam pengolahan datanya merupakan program Partial Least Square (Smart- PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) merupakan model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-predictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014). Tujuan dari PLS ialah mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada
44 atau tidaknya hubungan antar variabel laten. Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2014) Partial Least Square (PLS) merupkan metode analisis yang powerfull oleh karena itu tidak didasarkan oleh banyak asumsi, sehingga data tidak harus terdistribusi normal multivariative, dan sample tidak harus besar. 2. Langkah-langkah Pengujian Analisis PLS 1) Evaluasi Measurement Model Outer Model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. a) Convergent Validity Pengujian convergent validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini, maka bila ada loading factor dibawah 0,50, maka akan di buang atau di drop dari model. b) Discriminant Validity Pengujian discriminant validity, model pengukuran dengan refleksi indikator dinilai berdasarkan crossloading pengukuran dengan konstruk. Indikator dapat dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang akan dituju, yang akan dibandingkan dengan loading factor pada konstruk lain. Hal ini
45 menunjukkan bahwa konstruk laten telah memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik daripada indikator di blok yang lain. Metode lain untuk menilai discriminant validity ialah dengan membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dapat dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. c) Composite Reliability Pengujian composite reliabilitybertujuan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliabilitymaupun cronbach alpha 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik, atau kuesioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. 2) Model Struktural atau Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian inner model adalah suatu pengembangan model yang berbasis konsep teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen yang telah dijabarkan dalam rerangka konseptual. Pengujian terhadap inner model dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:
46 a) Nilai R-square Nilai R-square merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R-square untuk variabel laten endogen sebesar 0,67, 0,33, dan 0,19 dalam model struktural mengindikasikan bahwa model tersebut baik, moderat, dan lemah b) Goodness Fit Model Goodness of Fit Model struktural pada inner model menggunakna nilai predictive-relevance (Q2). Nilai R-square > 0 yang menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive-relevance. c) Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur) Nilai estimasi untuk hubungan antara jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikasi ini diperoleh dengan prosedur bootstrapping. Melihat signifikasi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikasi t statistic pada algoritm bootsrapping report nilai signifikanis t statistic harus lebih dari 1,96.