Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

dokumen-dokumen yang mirip
Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Lampiran 1. Deskriptif Statistik Kandungan Amilosa Tepung Singkong

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam

k = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS:

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

7.1. Lampiran 1. Worksheet Uji Ranking Hedonik Tempe Koro Glinding

ppm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335

LAMPIRAN. Kedua sampel sama Kedua sampel berbeda

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VII. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK SUB-SAMPLING

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk

Lampiran 1 Data perhitungan analisis proksimat bahan baku

Lampiran 1. Hasil Uji Normalitas dan Anova Penelitian Puding Gelatin Susu Kedelai

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Cookies Tabel 13. Standar Mutu Cookies (SNI )

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Worksheet Uji Ranking Hedonik ( I )

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Lampiran 1. Data Eksperimen

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA)

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Uji Hedonik

BAB 09 ANALISIS VARIAN DISAIN FAKTORIAL

Lampiran 1. Gambar Teknis UPO Dan UPP Dua Dimensi Tampak Depan. 90 cm

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

KUESIONER Proses Pembekuan Daging Babi hingga proses Thawing pada Skala Rumah Tangga

Lampiran 1. Alat-alat pada proses ekstraksi pati

Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji

Uji hedonik (uji kesukaan)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. No. formula waktu inkubasi hasil SPC. 1 K 0 7 x K 0 1,1 x K 0 5,5 x 10 6.

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

KURVA STANDART (BATCH 1) KURVA STANDART (BATCH 2)

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. AW_Segar,071 54,200 *,958 54,054 AW_Kering,118 54,059,954 54,037. Tests of Normality

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data intensitas serangan pada pengamatan I

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)

LAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur.

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

Transkripsi:

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan suhu pemanasan optimal dalam produksi gentengnya. Untuk mendapatkan jawaban itu, mereka melakukan percobaan dengan mencoba beberapa kombinasi antara bahan dan suhu pemanasan. Bahan pembuatan genteng yang dicoba adalah: - B1: tanah liat murni, - B2: tanah liat yang dicampur dengan semen - B3: tanah liat yang dicampur kapur Sementara itu, suhu pemanasan yang dicoba adalah S1 (180oC), S2 (240oC), dan S3 (300oC). Para peneliti membuat adonan dari setiap bahan baku, selanjutnya mencetak masing-masing 3 genteng yang kemudian dikeringkan dan dipanaskan di tiga suhu ynag berbeda. Setelah beberapa saat, genteng diinginkan dan kemudian diukur daya tekannya. Proses ini diulang sebanyak 4 kali (setiap ulangan diasumsikan dapat membuat seragam prosesnya) dan diperoleh data sebagai berikut: 1. Data telah dimasukkan ke lembar kerja SPSS Variable View

Data View

2. Tabel yang berisi rata-rata dan simpangan baku (standard deviation) dari setiap bahan, suhu pemanasan, dan kombinasi antara bahan dan suhu pemanasan. Tabel 1. Rata-rata dan simpangan baku pengaruh bahan Bahan Statistic Std. Error Daya tekan B1 Mean 42,58,883 Std. Deviation 3,059 B2 Mean 52,25,930 Std. Deviation 3,223 B3 Mean 32,92,583 Std. Deviation 2,021 Tabel 1 menunjukkan bahwa bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur dengan semen) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terbesar yaitu 52,25 dengan simpangan baku sebesar 3,223 (keragaman data terbesar). Sedangkan bahan genteng B3 (tanah liat yang dicampur dengan kapur) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terkecil yaitu 32,92 dengan simpangan baku sebesar 2,021 (keragaman data terkecil. Hal ini dapat dijelaskan pula pada Gambar 1. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar bahan baku. Tabel 2. Rata-rata pengaruh suhu pemanasan Suhu Statistic Std. Error Daya tekan 180 Mean 40,83 2,088 Std. Deviation 7,234 240 Mean 45,17 2,793 Std. Deviation 9,675 300 Mean 41,75 2,422 Std. Deviation 8,390 Tabel 2 menunjukkan bahwa suhu pemanasan S2 (240 o C) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terbesar yaitu 45,17 dengan simpangan baku sebesar 9,675 (keragaman data terbesar). Sedangkan suhu pemanasan S1 (180 o C) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terkecil yaitu 40,83 dengan simpangan baku sebesar 7,234 (keragaman data terkecil). Hal ini dapat dijelaskan pula pada Gambar 2. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar suhu pemanasan. Tabel 3. Rata-rata dan simpangan baku kombinasi bahan dan suhu pemanasan Bahan Suhu Mean Std. Deviation N B1 180 40,50 2,082 4 240 45,75 2,217 4 300 41,50 2,082 4 Total 42,58 3,059 12 B2 180 49,25 1,708 4 240 56,00 1,414 4 300 51,50 1,291 4 Total 52,25 3,223 12 B3 180 32,75 1,708 4 240 33,75 2,363 4 300 32,25 2,217 4 Total 32,92 2,021 12 Total 180 40,83 7,234 12 240 45,17 9,675 12 300 41,75 8,390 12 Total 42,58 8,460 36

Daya tekan Tabel 3 menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur dengan semen) dan suhu pemanasan S2 (240 o C) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terbesar yaitu 56,00 dengan simpangan baku sebesar 1,414. Sedangkan kombinasi perlakuan bahan genteng B3 (tanah liat yang dicampur dengan kapur) dan suhu pemanasan S3 (300 o C) memberikan rata-rata pengaruh daya tekan terkecil yaitu 32,25 dengan simpangan baku sebesar 2,217. Hal ini dapat dijelaskan pula pada Gambar 3. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar antar perlakuan. 3. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar bahan baku, antar suhu, dan antar perlakuan Gambar 1. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar bahan baku 50 Bars show Means 40 30 20 10 B1 B2 B3 Bahan Gambar 2. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar antar suhu Bars show Means 40 Daya tekan 30 20 10 S1 S2 S3 Suhu Gambar 3. Bar-chart perbandingan nilai rata-rata antar perlakuan

Bars show Means 4. Tabel ANOVA sesuai rancangan percobaan (RAL) dan uji lanjut Tabel 4. Tabel ANOVA Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 2404,000(a) 8 300,500 80,531,000 Intercept 65280,250 1 65280,250 17494,459,000 Bahan 2242,667 2 1121,333 300,506,000 Suhu 125,167 2 62,583 16,772,000 Bahan * Suhu 36,167 4 9,042 2,423,073 Error 100,750 27 3,731 Total 67785,000 36 Corrected Total 2504,750 35 a R Squared =,960 (Adjusted R Squared =,948) Tabel 4 menunjukkan bahwa faktor bahan genteng memberikan pengaruh sigifikan terhadap daya tekan berdasarkan perbandingan nilai Sig. = 0,000 < α = 0,05. Demikian pula dengan factor suhu juga memberikan pengaruh signifikan terhadap daya tekan berdasarkan perbandingan nilai Sig. = 0,000 < α = 0,05. Nilai Sig. = 0,073 dari kombinasi perlakuan bahan dan suhu menunjukkan bahwa keduanya tidak saling memberikan interaksi yang signifikan karena Sig. = 0.073 > α = 0,05. Nilai Adjusted R Squared = 0,948 mengandung arti bahwa daya tekan genteng 94,8% dipengaruhi oleh faktor bahan dan suhu. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui. Oleh karena itu diperlukan uji lanjut untuk mengetahu factor yang memberikan pengaruh lebih besar menggunakan uji Duncan.

Duncan Tabel 5. Uji lanjut pengaruh bahan N Subset Bahan 1 2 3 1 B3 12 32,92 B1 12 42,58 B2 12 52,25 Sig. 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on Type III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 3,731. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000. b Alpha =,05. Tabel 6. Uji lanjut pengaruh suhu Duncan N Subset Suhu 1 2 1 180 12 40,83 300 12 41,75 240 12 45,17 Sig.,255 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on Type III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 3,731. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 12,000. b Alpha =,05. Tabel 5 menunjukkan bahwa bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur semen) memberikan pengaruh terbaik sebesar 52,25. Sedangkan untuk suhu pemanasan S2 (240 o C) memberikan pengaruh terbaik sebesar 45,17. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat direkomendasikan bahwa untuk mendapatkan genteng dengan daya tekan terbaik harus mengkombinasikan cara pembuatan genteng dengan bahan genteng B2 (tanah liat yang dicampur semen) dan dibakar pada suhu pemanasan S2 (240 o C).