KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Perkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni)

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia,

PERKEMBANGAN HARGA BERAS TERMURAH TK. ECERAN DI PROVINSI UTAMA s.d PERIODE MG-I JUNI 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN ENUMERATOR PANEL HARGA PANGAN di 27 KAB/KOTA SE JAWA BARAT TAHUN 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

KETERANGAN TW I

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

STABILISASI HARGA PANGAN

PEMANTAUAN HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK TAHUN 2017 KABUPATEN TEMANGGUNG

PETUNJUK PELAKSANAAN PETUGAS PEMANTAU HARGA 27 KAB/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

PEDOMAN TEKNIS PANEL HARGA PANGAN TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN TAHUN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

KATA PENGANTAR. Bengkulu, Januari 2013 Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu. H. Muslih.Z, SH, M.Si NIP

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2008 SEBESAR 135,16

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

- 3 - MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PROGRAM DAN KEGIATAN SUBID ANALISA AKSES DAN HARGA PANGAN TA BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JATENG

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

BUTIR KEGIATAN ANALIS KETAHANAN PANGAN BIDANG AKSES PANGAN

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MEI 2016 INFLASI 0,18 PERSEN

(%) 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

MODUL I. GAMBARAN UMUM

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 103,94

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

Transkripsi:

KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN Disampaikan pada acara BIMTEK dan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Analisis Ketahanan Pangan Bogor, 4 Oktober 2016 PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016

BIDANG HARGA PANGAN Sub Bidang Analisis Harga Produsen Sub Bidang Analisis Harga Konsumen JABFUNG APHP JABFUNG AKP JABFUNG STATISTIK

KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN 1. Panel Harga Pangan. 2. Prognosa/Neraca Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan Strategis. 3. Monitoring dan Evaluasi Pasokan dan Harga Pangan Periode HBKN. 4. Analisis Harga Pangan Tingkat Produsen. 5. Analisis Harga Pangan Tingkat Konsumen. 6. Penyediaan Data dan Informasi Panen, Harga, dan Penyerapan Komoditas Pangan Strategis.

OUTPUT BIDANG HARGA PANGAN Kondisi harga dan pasokan pangan tingkat konsumen dan produsen; Neraca/prognos a ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis; Data/informasi terkait harga dan pasokan pangan. Bahan Koordinasi Lintas Sektor Bahan Analisis/ Kajian Bahan Perencanaan REKOMENDASI 1. Rapim Kementan 2. Koordinasi instansi lain 3. Rakornis/tas Pangan 4. Sidang Kabinet Kajian/analisis harga dan pasokan pangan tingkat produsen dan konsumen. Target dan antisipasi pemenuhan pasokan / penyediaan dan kebutuhan bahan pangan pada periode tertentu/hbkn.

I. PANEL HARGA PANGAN

LATAR BELAKANG 1 2 3 Perlunya data/informasi pasokan dan harga pangan yang terkini. Perlunya respon yang cepat untuk mengatasi gejolak harga dan gangguan pasokan. Terbatasnya data dan informasi pasokan dan harga pangan masyarakat dari kabupaten provinsi pusat.

Salah satu pendekatan untuk memperoleh data dan informasi mengenai harga dan pasokan pangan yang akurat dari waktu ke waktu METODE PANEL HARGA PANGAN (Diperoleh secara periodik atau berkala/time series dari sasaran yang sama) Kumpulan informasi harga pangan yang terkumpul secara berkala dan subjek tertentu melalui pencatatan berulang.

TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN PANEL HARGA PANGAN T U J U A N 1 2 Menyediakan data/informasi yang cepat dan akurat tentang harga dan pasokan pangan sebagai bahan deteksi dini guna mengantisipasi terjadinya gangguan distribusi pangan di pusat dan daerah Menyediakan hasil analisis tentang harga dan pasokan pangan secara periodik sebagai bahan perumusan kebijakan di pusat dan daerah

Lanjutan S A S A R A N 1. Tersedianya data/informasi yang cepat dan akurat tentang harga dan pasokan pangan nasional sebagai bahan deteksi dini guna mengantisipasi terjadinya gejolak harga dan kelangkaan pasokan pangan 2. Tersedianya hasil analisis tentang harga dan pasokan pangan nasional secara periodik sebagai bahan perumusan kebijakan

OUTPUT KEGIATAN PANEL HARGA PANGAN O U T P U T 1. Terkumpulnya informasi harga dan pasokan pangan nasional dari kabupaten/kota di 34 provinsi; 2. Sistem informasi panel harga pangan; 3. Hasil analisis kondisi harga dan pasokan pangan.

PELAKSANAAN KEGIATAN 2016 Provinsi 34 Kabupaten/Kota 514 Enumerator/Pengambil Data 979

RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Panel Produsen di tingkat kabupaten 2. Panel Pedagang di tingkat provinsi dan kab/kota Dilaksanakan di 34 provinsi Memantau data luas panen padi, harga gabah (GKP, GKG) tingkat petani, harga gabah/beras tingkat penggilingan dan stok gabah/beras di tingkat penggilingan Memantau data harga dan pasokan pangan strategis (beras, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, terigu) di tingkat pedagang grosir dan eceran Pengumpulan data dilakukan oleh enumerator di kabupaten/kota

DATA YANG DIKUMPULKAN DATA ENUMERATOR SUMBER DASAR ENAM BULANAN MINGGUAN Produsen (PRD) Pedagang (PDG) Produsen (PRD) Pedagang (PDG) Produsen (PRD) Pedagang (PDG) Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perdagangan, Petani, Pedagang, Peternak, Enumator-PRD Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perdagangan, Petani, Peternak dan Pedagang Kecamatan sentra padi, Petani padi di kecamatan sentra padi, 3 Penggilingan Padi (skala besar, sedang, dan kecil) di wilayah kabupaten. 3 pedagang grosir dan eceran di pasar kabupaten/kota (letaknya di depan, tengah dan belakang pasar), 1 pedagang yang memotong sapi di tempat pemotongan/rph Petani padi, jagung dan Kedelai serta 3 penggilingan 3 pedagang grosir dan eceran, RPH (khusus untuk sapi)

14 KUISIONER DATA ENAM BULANAN PANEL PRODUSEN Menggambar kondisi wilayah kabupaten/kota Variabel yang dipantau : harga satuan saprodi, usahatani, struktur ongkos penggilingan Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PRD pada bulan Maret dan September PANEL PEDAGANG Menggambarkan kondisi setiap responden pedagang grosir dan eceran Variabel yang dipantau : Sumber pembelian, harga, volume pembelian dan volume penjualan pedagang grosir dan eceran Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PDG pada bulan Maret dan September Data enam bulanan dikirim DUA KALI oleh semua enumerator (Enumerator-PRD dan Enumerator-PDG) pada bulan Maret dan September Untuk memudahkan pendataan, subject email ditentukan, yaitu 6BULANAN_JENISPANEL _ PROV_KAB/KOTA Contoh: 6BULANAN_PRD_JABAR_GARUT (Enumerator Produsen) 6BULANAN_PDG_JABAR_GARUT (Enumerator Pedagang) Dikirimkan melalui email : laporanpanelbkp@gmail.com atau fax (021) 7804496

15 KUISIONER DATA MINGGUAN PANEL PRODUSEN mencatat luas panen, harga gabah tingkat petani, harga dan stok gabah/beras di tingkat penggilingan serta harga jagung, kedelai,bawang merah dan cabai merah keriting di tingkat petani Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PRD secara mingguan Data laporan mingguan dikirimkan DUA KALI yaitu : setiap SENIN dan KAMIS melalui SMS Center atau melalui internet (WAP) : Data Panel Produsen dalam Kuesioner Mingguan Panel Produsen: Tingkat Petani dan Penggilingan Data Panel Pedagang dalam Kuesioner Mingguan Panel pedagang: Tingkat Pedagang Grosir dan Pedagang Eceran PANEL PEDAGANG Mencatat data harga dan pasokan pangan di tingkat pedagang grosir dan pedagang eceran Mencatat data harga dan pasokan daging sapi di RPH/pemotong Mencatat data harga sapi hidup tingkat peternak Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PDG (provinsi dan kabupaten) secara mingguan Pengiriman laporan mingguan menggunakan format yang sudah ditentukan Pengiriman laporan melalui : SMS ke nomor 0821 100 100 32 atau WAP dilakukan dengan mengisi tabel yang telah disediakan melalui website: http://panelhargabkp.pertanian.go.id

16 VARIABEL YANG DIPANTAU A. PANEL PRODUSEN Padi (Varietas Unggul) Luas panen, harga GKP petani dan penggilingan, harga GKG, beras (medium dan premium) dan stok di penggilingan Jagung pipilan kering dan kedelai Harga beli jagung pipilan kering dan kedelai biji kering dari petani oleh pedagang pengumpul Bawang Merah dan cabai merah keriting Harga jual bawang merah dan cabai merah keriting oleh petani ke pedagang pengumpul

17 B. PANEL PEDAGANG Beras (premium, medium, termurah), jagung pipilan kering, kedelai biji kering, bawang merah, cabai merah keriting, daging ayam ras, telur ayam ras gula pasir lokal, minyak goreng curah dan terigu curah Harga dan pasokan di pedagang grosir di pasar ibukota provinsi dan kabupaten/kota, kecuali minyak goreng dan terigu Harga dan pasokan di pedagang eceran di pasar ibukota provinsi dan kabupaten/kota Daging Sapi murni Harga dan pasokan daging sapi di tingkat pemotong/rph Harga dan pasokan daging sapi murni di pasar Sapi Hidup Harga beli sapi hidup (kg berat hidup) dari peternak oleh pedagang di RPH/pasar hewan

PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN DATA PERUMUSAN KEBIJAKAN NASIONAL PERUMUSAN KEBIJAKAN DAERAH Merumuskan kebijakan Menganalisis data/informasi Mengkompilasi data/informasi Membina enumerator Memvalidasi data Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengumpulan data Administrasi pelaksanaan pengumpulan data Pelatihan terhadap enumerator Pembinaan dan validasi data PUSAT PROVINSI Kompilasi data nasional (33 provinsi) Mengambil dan menginput data panel untuk dikompilasi/diolah Menganalisis data panel Merumuskan bahan kebijakan stabilisasi harga di provinsi Memanfaatkan data panel sebagai bahan SPM Mengusulkan enumerator Memonitor pelaksanaan pengumpulan data oleh enumerator KAB/KOTA Menyediakan data panel sebagai salah satu sumber data harga dan pasokan Dilengkapi data lain untuk dianalisis sebagai informasi kondisi harga dan pasokan Dilengkapi data lain sebagai bahan SPM

PEMASUKAN BERAS PIBC PERIODE JANUARI 2013 S.D 14 SEPTEMBER 2016 Sumber: PIBC diolah BKP Kementan Pasokan beras di PIBC Januari-Agustus 2016 selalu diatas batas pasokan normal bulanan (60.000 Ton). Pasokan beras bulan September 2016 (s.d 14 September) sebesar ton atau mencapai 61,64% dari pasokan normal bulanan Pada periode yang sama, pasokan s.d 14 September 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 s.d 2015. 19 CONTOH

PASOKAN BAWANG MERAH DI PASAR INDUK KRAMAT JATI BULAN JANUARI 2015 S.D. MINGGU-II SEPTEMBER 2016 Sumber : PIK diolah BKP, Data s.d Tanggal 15 September 2016 Rata-rata pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati pada minggu II September 2016 sebesar 64 ton/hari atau naik 24,79 persen dari minggu sebelumnya. Pasokan bawang merah ke PIK pada Minggu II September berada di batas normal=70 ton/hari, tetapi turun 24,54 persen dibanding Tahun 2015 pada periode yang sama. 20 CONTOH

No PERKEMBANGAN HARGA GKP TINGKAT PETANI SAMPAI MINGGU II SEPTEMBER 2016 Provinsi Rata2 Agust'16 Mg-I Sept'16 Mg-II Sept'16 1 Aceh 4.623 4.778 4.610-3,51-0,28 2 Bali 4.100 4.400 4.280-2,73 4,39 3 Banten 3.925 3.930 3.920-0,25-0,13 4 Bengkulu 4.086 4.058 4.067 0,21-0,47 5 DI Yogyakarta 3.720 3.786 3.814 0,75 2,54 6 Gorontalo 5.138 6.500 6.500 0,00 26,52 7 Jambi 4.147 4.118 4.061-1,39-2,08 8 Jawa Barat 4.395 4.331 4.321-0,23-1,69 9 Jawa Tengah 3.868 3.912 3.930 0,46 1,60 10 Jawa Timur 4.176 4.198 4.326 3,07 3,61 11 Kalimantan Barat 4.313 4.222 4.295 1,72-0,43 12 Kalimantan Selatan 4.969 4.967 5.186 4,41 4,36 13 Kalimantan Tengah 5.369 5.360 5.250-2,05-2,22 14 Lampung 3.822 3.833 3.875 1,09 1,38 15 Nusa Tenggara Barat 3.877 3.862 3.917 1,41 1,02 16 Sulawesi Selatan 3.879 3.905 3.926 0,55 1,22 17 Sulawesi Tengah 3.000 3.000 3.000 0,00 0,00 18 Sulawesi Tenggara 3.924 3.833 4.163 8,59 6,07 19 Sulawesi Utara 3.967 3.500 3.813 8,93-3,89 20 Sumatera Barat 4.973 5.089 5.245 3,06 5,49 21 Sumatera Selatan 3.839 4.041 3.730-7,69-2,84 22 Sumatera Utara 4.402 4.452 4.453 0,01 1,14 Sumber : Panel Rata-rata Harga Pangan BKP 4.205 4.276 4.304 0,64 2,34 21 Perubahan (%) Mg-II Sept Vs Mg-I Sept '16 Mg-II Sept Vs Rata2 Agust '16 21 Pada Mg-II Sept 2016 harga GKP rata-rata Rp 4.304/Kg atau 16,32 % diatas HPP Rp 3.700/kg.. Harga GKP terendah di Prov.Sulteng Rp 3.000/Kg dan harga tertinggi di Prov. Gorontalo sebesar Rp 6.500/kg. Harga GKP pada Mg-II September naik 0,64 % dibanding Mg-I Sept, dan naik 2,34% jika dibanding rata-rata Agust 16. CONTOH

PERKEMBANGAN HARGA PANGAN TINGKAT KONSUMEN S.D. MINGGU-II SEPTEMBER 2016 Bulan, Minggu Beras Beras Migor Gula Daging Daging Telur Cabai Cabai Bawang Bawang Umum termurah Curah Pasir Sapi Ayam Ayam Rawit Merah Merah Putih Kedelai Mg-I 13.062 10.361 14.920 15.749 114.011 32.613 22.627 27.486 28.642 39.178 38.223 11.373 Juni'16 Mg-II 13.107 10.371 15.003 15.859 117.463 34.078 22.866 27.910 29.378 37.244 38.120 11.373 Mg-III 13.119 10.376 15.013 15.969 116.402 34.214 22.593 25.881 27.210 36.082 37.653 11.373 Mg-IV 13.126 10.383 15.014 16.285 115.629 33.634 21.857 26.529 27.173 35.440 37.074 11.373 Mg-I 13.157 10.394 14.943 16.684 118.267 34.399 21.880 30.803 31.146 39.472 37.063 11.373 Juli'16 Mg-II 13.168 10.399 14.905 16.752 117.983 37.669 21.781 34.860 31.614 42.305 39.312 11.373 Mg-III 13.174 10.402 14.761 16.735 116.683 34.662 21.465 36.440 30.790 42.795 38.629 11.373 Mg-IV 13.174 10.402 14.751 16.682 116.285 34.078 21.490 38.696 31.887 42.598 38.197 11.373 Mg-I 13.189 10.403 14.713 16.617 116.262 33.592 21.915 37.680 31.717 41.572 37.024 11.373 Mg-II 13.168 10.382 14.631 16.511 116.137 33.024 22.026 42.181 32.179 38.977 37.156 11.373 Agt'16 Mg-III 13.154 10.373 14.793 16.287 116.779 34.119 21.852 43.299 32.841 37.501 36.734 11.373 Mg-IV 13.139 10.371 15.259 16.233 116.748 33.169 21.199 41.847 32.859 35.452 35.534 11.373 Mg-V 13.134 10.367 15.276 16.183 116.748 32.074 20.861 39.612 34.525 33.871 35.032 11.373 Sept'16 Mg-I 13.142 10.366 15.400 16.097 116.752 31.799 20.745 39.099 42.188 37.615 36.315 11.373 Mg-II 13.142 10.365 15.446 16.053 116.999 32.626 20.656 37.196 45.795 38.321 36.901 11.373 Rata2 Agt 16 13.160 10.383 14.904 16.419 116.493 33.343 21.557 40.553 32.668 38.328 36.613 11.373 Rata2 Sept 16 13.142 10.366 15.423 16.075 116.875 32.213 20.701 38.148 43.992 37.968 36.608 11.373 Persentase perubahan Mg IV Vs III Agt -0,15-0,02 4,66-0,54-0,30-9,50-6,53-14,52 0,18-20,49-12,00 0,00 Mg V Vs IV Agt -0,05-0,04 0,18-0,50 0,00-10,95-3,38-22,35 16,66-15,81-5,02 0,00 Mg I Vs Mg V Agt 0,08-0,01 1,24-0,86 0,04-2,75-1,16-5,13 76,63 37,44 12,83 0,00 Mg II Vs Mg I Sept 0,00-0,01 0,46-0,44 2,47 8,27-0,89-19,03 36,07 7,06 5,86 0,00 Sept Vs Agt -0,13-0,16 3,48-2,09 0,33-3,39-3,97-5,93 34,66-0,94-0,01 0,00 Sumber : BPS diolah BKP Pada minggu-ii September 2016, sebagian besar harga pangan naik 0,46 36,07% dibandingkan minggu sebelumnya, kecuali beras termurah, gula pasir, telur ayam, dan cabai rawit turun 0,01 19,03%, sedangkan beras umum dan kedelai stabil. Kenaikan harga pangan tertinggi terjadi pada komoditas cabai merah, yaitu 36,07%, sedang penurunan harga tertinggi pada cabai rawit yaitu 19,03% 22 CONTOH 22

PERKEMBANGAN HARGA BERAS UMUM PERIODE 2013-2016 (Mg- II September) Sumber: BPS diolah BKP, data s.d Minggu I September 2016 Harga beras umum mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pola harga beras cenderung sama setiap periode. Pada Mg-II September 2016, harga beras Rp 13.142/kg atau stabil dari minggu sebelumnya. 23 CONTOH

II. PROGNOSA/NERACA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN

PROGNOSA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN STRETEGIS Beras Jagung Kedelai Kacang Tanah Gula Pasir Minyak Goreng Bawang Merah Cabe Besar Cabe Rawit Daging Sapi Daging Unggas Telur Unggas PENGERTIAN: Merupakan informasi tentang kondisi kebutuhan dan ketersediaan pangan suatu wilayah (nasional/provinsi) yang disusun dalam periode tertentu (bulanan/ tahunan). TUJUAN: Menyediakan informasi tentang perkiraan jumlah kebutuhan dan ketersediaan pangan pokok selama periode tertentu. SASARAN: Tersedianya data/ informasi sebagai salah satu bahan merumuskan kebijakan pangan. Unggas: Ayam Ras, Ayam Buras, dan Itik

PENDEKATAN 1. Surplus/Defisit : KETERSEDIAAN KEBUTUHAN 2. Ketersediaan : STOK AWAL + PRODUKSI SUSUT/TERCECER + IMPOR Stok awal: diperhitungkan untuk stok yang dikelola pemerintah. 3. Kebutuhan : KONSUMSI RUMAH TANGGA + KEBUTUHAN ANTARA (INDUSTRI) + KEBUTUHAN BIBIT + KEBUTUHAN PAKAN + EKSPOR

SUMBER DATA: 1. Produksi bersumber dari BPS atau Ditjen Teknis: Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah : BPS, Ditjen TP; Bawang dan Cabai : BPS, Ditjen Horti; Daging Sapi, Daging dan Telur Ayam Ras : Ditjen PKH; Gula Pasir, Minyak Goreng : Ditjen Bun. 2. Konsumsi/Kebutuhan dari Susenas-BPS, BKP, Ditjen Teknis, Kajian/Survei, dll.

PROGNOSA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN STRATEGIS TAHUN 2016 (Ribu Ton) No Komoditas Perkiraan Ketersediaan Perkiraan Kebutuhan Perkiraan Neraca Domestik Perkiraan Neraca Kumulatif (1) (2) (3) (4) (5=3-4) (6=stok awal+5) 1 Beras*) 42.856,7 32.309,7 10.547,1 19.453,7 2 Jagung*) 24.000,0 20.065,3 3.934,7 4.934,7 3 Kedelai 1.500,0 2.595,7 (1.095,7) (1.095,7) 4 Kacang Tanah 755,8 833,7 (77,9) (77,9) 5 Gula Pasir*) 2.572,9 3.050,1 (477,2) 339,4 6 Minyak Goreng*) 23.663,4 5.119,2 18.544,2 19.138,1 7 Bawang Merah 1.291,1 1.159,3 131,8 131,8 8 Cabai Besar 1.209,5 983,1 226,4 226,4 9 Cabai Rawit 890,2 702,3 188,0 188,0 10 Daging Sapi 441,8 662,3 (220,5) (220,5) 11 Daging Ayam Ras 2.836,7 1.247,0 1.589,8 1.589,8 12 Telur Ayam Ras 2.892,8 1.456,5 1.436,3 1.436,3 *) Termasuk stok awal tahun 2016 Diperkirakan terjadi defisit pada 3 komoditas yaitu kedelai, kacang tanah, dan daging sapi

PROGNOSA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN BERAS TAHUN 2016 Bulan Produksi Beras Kotor Penggunaaan Beras Non Pangan Konsumsi Langsung (Rumah Tangga) Kebutuhan Beras Konsumsi Tidak Langsung (Horeka, Industri, dll) 1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=stok awal+7 Stok Awal 8.906.601 Jan-16 2.471.393 82.297 2.111.527 568.711 2.680.238 (291.143) 8.615.458 Feb-16 5.577.990 185.747 2.094.635 564.161 2.658.797 2.733.447 11.348.905 Mar-16 8.008.808 266.693 2.094.635 564.161 2.658.797 5.083.318 16.432.223 Apr-16 4.883.378 162.616 2.094.635 564.161 2.658.797 2.061.965 18.494.188 Mei-16 2.597.417 86.494 2.094.635 564.161 2.658.797 (147.874) 18.346.314 Jun-16 3.347.766 111.481 2.304.099 620.577 2.924.676 311.609 18.657.923 Jul-16 4.362.161 145.260 2.128.420 573.261 2.701.680 1.515.221 20.173.144 Agust-16 4.200.279 139.869 2.094.635 564.161 2.658.797 1.401.613 21.574.757 Sep-16 3.022.946 100.664 2.119.073 570.743 2.689.816 232.466 21.807.223 Okt-16 2.321.388 77.302 2.094.635 564.161 2.658.797 (414.710) 21.392.512 Nop-16 1.643.624 54.733 2.094.635 564.161 2.658.797 (1.069.905) 20.322.607 Des-16 1.895.876 63.133 2.128.420 573.261 2.701.680 (868.937) 19.453.670 Total 2016 44.333.026 1.476.290 25.453.985 6.855.683 32.309.667 10.547.069 19.453.670 Total Neraca Domestik (Bulanan) (Ton) Neraca Kumulatif (Surplus/ Defisit)

PROGNOSA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN GULA TAHUN 2016 Bulan Produksi Konsumsi RT Langsung Konsumsi RT Khusus Kebutuhan Industri Rumah Tangga Total Neraca Domestik (Ton) Neraca Kumulatif (Surplus/Defisit) 1 2 3 4 5 6=3+4+5 7=2-6 8= stok awal+7 Stok Awal 816.592 Jan-16-126.848 61.648 31.121 219.617-219.617 596.975 Feb-16 5.594 107.469 51.891 21.308 180.668-175.074 421.901 Mar-16 14.312 140.942 65.670 34.752 241.364-227.052 194.849 Apr-16 57.948 151.513 53.573 34.752 239.838-181.890 12.959 Mei-16 221.297 220.223 110.602 43.440 374.264-152.967-140.008 Jun-16 420.507 176.178 93.320 43.440 312.938 107.569-32.440 Jul-16 457.276 125.086 71.718 34.752 231.557 225.719 193.280 Agust-16 469.319 107.469 74.310 34.752 216.531 252.788 446.067 Sep-16 428.777 172.655 77.767 34.752 285.173 143.604 589.671 Okt-16 315.157 167.369 76.557 34.752 278.678 36.479 626.150 Nop-16 147.636 137.419 67.398 34.752 239.569-91.933 534.217 Des-16 35.113 128.610 59.621 41.703 229.934-194.821 339.396 Total 2016 2.572.937 1.761.781 864.075 424.276 3.050.132-477.196 339.396

III. BUTIR-BUTIR KEGIATAN ANALIS KETAHANAN PANGAN DI BIDANG HARGA PANGAN

I. RINCIAN KEGIATAN AKP PERTAMA No. Uraian Kegiatan HASIL KERJA/OUTPUT (1) 1. (2) 1. Menginventarisir data terkait harga, pasokan, Paket Data ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis, meliputi: a. Melakukan kompilasi data harga dan pasokan pangan strategis pada tingkat produsen dan/atau konsumen b. Mengidentifikasi dan mengiventarisir data ketersediaan dan/atau kebutuhan pangan strategis c. Mengidentifikasi kestabilan harga pangan strategis dengan perhitungan Coefisien Variance pada tingkat produsen dan atau konsumen 2. 1. Menentukan jenis komoditas pangan yang akan Laporan hasil dianalisis (jenis komoditas adalah bahan pangan yang analisis mempunyai pengaruh terhadap inflasi dan/atau pasokan dan berperan penting dalam perekonomian dan sering situasi mengalami flukuasi harga) distribusi 2. Menentukan cakupan analisis, antar pelaku distribusi pangan pangan dan/atau antar wilayah 3. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan (data primer dan/atau data sekunder) 4. Mengolah dan menganalisis data harga dan pasokan pangan dengan tahapan: a. Melakukan tabulasi harga dan pasokan menurut pelaku dan atau wilayah b. Melakukan analisis yang mencakup: pergerakan data dan margin c. Melakukan analisis deskriptif terhadap data 5. Menyusun laporan hasil analisis

LANJUTAN... 3. 1. Membuat bahan informasi berupa peta/leaflet/ Peta/Leaflet/ brosur/grafik, sebagai berikut: Brosur/Grafik a. Mengidentifikasi jenis dan jumlah bahan dibidang informasi yang akan dibuat ketahanan b. Mengidentifikasi/menginventarisasi data/ pangan informasi yang akan dipublikasikan c. Menyusun bahan informasi 4. 1. Menyusun pedoman dalam rangka pengembangan Pedoman metodelogi dibidang ketahanan pangan 5. 1. Mengumpulkan bahan penunjang penulisan panduan Panduan yang relevan 2. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan definisi panduan 3. Menyusun isi panduan yang berisi petunjuk operasional terkait program/kegiatan yang wajib diketahui dan dilaksanakan 4. Menyusun metode pemantauan dan pelaporan 6. 1. Mengumpulkan bahan penulisan modul Modul 2. Menetapkan topik yang akan dipilih sebagai judul 3. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan definisi penyusunan modul 4. Menyusun materi teknis pelaksanaan program/kegiatan 5. Menetapkan metode evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan

II. RINCIAN KEGIATAN AKP MUDA No. Uraian Kegiatan Satuan Hasil (1) 1. (2) 20. M enginventarisir data terkait harga, pasokan, Paket Data ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis, meliputi: a. Melakukan kompilasi data harga dan pasokan pangan strategis pada tingkat produsen dan/atau konsumen b. Mengidentifikasi dan mengiventarisir data ketersediaan dan/atau kebutuhan pangan strategis c. Mengidentifikasi kestabilan harga pangan strategis dengan perhitungan Coefisien Variance pada tingkat produsen dan atau konsumen 2. 19. menginvetarisir dan mengidentifikasi data, yang meliputi: Paket Data a. Melakukan perhitungan proyeksi data harga pangan strategis (mingguan dan/atau bulanan) b. Mengidentifikasi dan inventarisasi data kelayakan usaha tani komoditas pangan strategis c. Mengidentifikasi struktur ongkos usahatani komoditas pangan strategis d. Mengidentifikasi dan inventarisasi data dalam perhitungan harga pembelian pemerintah (HPP) komoditas pangan strategis 3. 1. Menjelaskan latar belakang dan tujuan dilakukannya Prognosa analisis prognosa dan neraca ketersediaan dan ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis. kebutuhan 2. Menjelaskan metodologi yang digunakan, meliputi: pangan strategis pendekatan, asumsi yang digunakan, angka konversi dan metode perhitungan 3. Menyajikan perhitungan data prognosa/neraca ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis 4. Menyajikan hasil analisis prognosa/neraca ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis. 5. Membuat bahan rekomendasi kebijakan

LANJUTAN... 4. 1. Melakukan pengolahan proyeksi data harga pangan pada Laporan analisis tingkat produsen dan/atau konsumen (data runtun waktu) kondisi harga pangan 2. Melakukan perbandingan data harga pangan ditingkat produsen dan/atau konsumen pada periode waktu tertentu (harian/mingguan/bulanan/tahunan) dan wilayah tertentu (nasional/provinsi/kabupaten/kota) dalam bentuk tabel maupun grafik 3. Melakukan analisis harga pangan ditingkat produsen dan/atau konsumen 5. 1. Mengolah struktur ongkos usaha tani dengan Laporan analisis menampilkan perhitungan biaya tenaga kerja, biaya struktur ongkos sarana,produksi, biaya pengolahan, biaya lain-lain, usahatani proporsi biaya setiap komponen terhadap total biaya dan pendapatan petani) 2. Menganalisis hasil perhitungan biaya dan pendapatan serta kondisi lain yang terkait dengan usahatani 6. 1. membuat bahan informasi berupa peta/leaflet/ Peta/Leaflet/ brosur/grafik, sebagai berikut: Brosur/Grafik a. Mengidentifikasi jenis dan jumlah bahan informasi dibidang yang akan dibuat ketahanan b. Mengidentifikasi/menginventarisasi data/informasi pangan yang akan dipublikasikan c. Menyusun bahan informasi

LANJUTAN... 2. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (peta ketahanan dan kerentanan pangan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten baik untuk peta individu maupun komposit) a. menyiapkan peta dasar yang akan digunakan b. menyusun data prioritas masing-masing indikator disetiap wilayah c. menentukan software pemetaan yang akan digunakan untuk pembuatan peta d. menggabungkan data peta dengan data prioritas indikaor e. menentukan pewarnaan peta f. menentukan identitas peta g. mencetak peta 7. 1. Mengumpulkan bahan penunjang penulisan pedoman Pedoman yang relevan dan perlu diacu dalam pedoman 2. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan definisi pedoman 3. Menetapkan kerangka pikir dalam rangka memberikan gambaran umum terhadap program/kegiatan 4. Menyusun isi pedoman yang berisi aspek-aspek kegiatan yang bersifat umum yang menjadi rambu-rambu dan batasan pelaksanaan kegiatan 5. Menetapkan pihak terkait beserta tugas dan tanggung jawab 8. 1. Mengumpulkan bahan penunjang penulisan panduan Panduan yang relevan 2. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan definisi panduan 3. Menyusun isi panduan yang berisi petunjuk operasional terkait program/kegiatan yang wajib diketahui dan dilaksanakan 4. Menyusun metode pemantauan dan pelaporan 9. 1. Mengumpulkan bahan penulisan modul Modul 2. Menetapkan topik yang akan dipilih sebagai judul 3. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan definisi penyusunan modul 4. Menyusun materi teknis pelaksanaan program/kegiatan 5. Menetapkan metode evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan

III. RINCIAN KEGIATAN AKP MADYA No. Uraian Kegiatan Satuan Hasil (1) 1. (2) 19. menginvetarisir dan mengidentifikasi data, yang meliputi: Paket Data a. Melakukan perhitungan proyeksi data harga pangan strategis (mingguan dan/atau bulanan) b. Mengidentifikasi dan inventarisasi data kelayakan usaha tani komoditas pangan strategis c. Mengidentifikasi struktur ongkos usahatani komoditas pangan strategis d. Mengidentifikasi dan inventarisasi data dalam perhitungan harga pembelian pemerintah (HPP) komoditas pangan strategis 2. 1. Menjelaskan latar belakang dan tujuan Prognosa dilakukannya analisis prognosa dan ketersediaan dan neraca ketersediaan dan kebutuhan kebutuhan pangan strategis. pangan strategis 2. Menjelaskan metodologi yang digunakan, meliputi: pendekatan, asumsi yang digunakan, angka konversi dan metode 3. perhitungan Menyajikan perhitungan data prognosa/neraca ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis 4. Menyajikan hasil analisis prognosa/neraca ketersediaan dan kebutuhan pangan 5. strategis. Membuat bahan rekomendasi kebijakan 3. 1. Melakukan identifikasi permasalahan Rekomendasi dibidang harga pangan. pangan 2. Menentukan cakupan kajian 3. Menentukan metode kajian (metode pengumpulan dan analisis data) 4. Melakukan pembahasan terhadap hasil analisis 5. 6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan rekomendasi

LANJUTAN... 4. 1. Mengidentifikasi permasalahan struktur Rekomendasi ongkos usaha tani dalam rangka review/ Harga Pokok penetapan rekomendasi harga pembelian Pembelian dan pemerintah/harga referensi harga referensi 2. Menyusun metodologi yang digunakan 3. Mengidentifikasi data dukung (primer/ 4. sekunder/desk study) Melakukan analisis dan pembahasan 5. 6. secara komprehensif Menyajikan hasil kajian Merumuskan bahan rekomendasi 5. 1. membuat bahan informasi berupa peta/leaflet/ Peta/Leaflet/ brosur/grafik, sebagai berikut: Brosur/Grafik a. Mengidentifikasi jenis dan jumlah bahan dibidang informasi yang akan dibuat ketahanan b. Mengidentifikasi/menginventarisasi data/ pangan informasi yang akan dipublikasikan c. Menyusun bahan informasi 2. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (peta ketahanan dan kerentanan pangan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten baik untuk peta individu maupun komposit) a. menyiapkan peta dasar yang akan digunakan b. menyusun data prioritas masing-masing indikator disetiap wilayah c. menentukan software pemetaan yang akan digunakan untuk pembuatan peta d. menggabungkan data peta dengan data prioritas indikator e. menentukan pewarnaan peta f. menentukan identitas peta g. mencetak peta

LANJUTAN... 6. 1. Mengumpulkan bahan penunjang Pedoman penulisan pedoman yang relevan dan perlu diacu dalam pedoman 2. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan definisi pedoman 3. Menetapkan kerangka pikir dalam rangka memberikan gambaran umum terhadap 4. program/kegiatan Menyusun isi pedoman yang berisi aspek-aspek kegiatan yang bersifat umum yang menjadi rambu-rambu dan batasan 5. pelaksanaan kegiatan Menetapkan pihak terkait beserta tugas 7. 1. dan tanggung jawab Mengumpulkan bahan penunjang Panduan penulisan panduan yang relevan 2. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan definisi panduan 3. Menyusun isi panduan yang berisi petunjuk operasional terkait program/kegiatan yang wajib diketahuidan dilaksanakan 4. Menyusun metode pemantauan dan pelaporan 8. 1. Mengumpulkan bahan penulisan modul Modul 2. Menetapkan topik yang akan dipilih sebagai judul 3. Menyusun latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan definisi penyusunan modul 4. Menyusun materi teknis pelaksanaan 5. program/kegiatan Menetapkan metode evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan