PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak Penulisan ini akan dikaji mengenai multi fungsi hidrolik untuk kapal keruk 30 M. Dengan kajian ini diharapkan dapat mengoptimalkan dan memenuh

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Pengerukan merupakan suatu tahap persiapan dalam proses pembuatan sumur (drilling) di ladang-ladang minyak dan gas di daerah exploitasi Blok Migas

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN

Analisa Perbandingan Teknis dan Ekonomis Penggunaan Belt dan Roda Gigi pada Kapal Keruk 30 m

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

Bray, R.N. Dredging a Hand Book For Engineer. Edward Arnold Ltd. London

OPTIMISASI UKURAN UTAMA BULK CARRIER UNTUK PERAIRAN SUNGAI DENGAN MUATAN BERSIH MAKSIMAL TON

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep)

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

Desain Konsep Self-Propelled Backhoe Dredger untuk Operasi Wilayah Sungai Kalimas Surabaya

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.

RANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI

BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Bab iv Pelaksanaan dan proses pekerjaan Pengerukan

STUDI MODERNISASI INDUSTRI KAPAL RAKYAT DI JAWA TIMUR

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

PERANCANGAN PLAIN SUCTION DREDGER UNTUK ALUR MUARA SUNGAI SAMBONG, BATANG, JAWA TENGAH

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

Perancangan Buoy Mooring System Untuk Loading Unloading Aframax Tanker Di Terminal Kilang Minyak Balongan

Beban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane.

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

Yogia Rivaldhi

Perancangan Dredger Ship untuk Normalisasi Hilir Sungai Kalimas

Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public Private Partnership (Studi Kasus: Sungai Kapuas)

ANALISA TEKNIS PENENTUAN SPESIFIKASI KANTUNG UDARA (AIRBAG) SEBAGAI SARANA UNTUK PELUNCURAN TONGKANG

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Septyan Adi Nugroho

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENGOPERASIAN KAPAL 5000 GT DI PERAIRAN GRESIK-BAWEAN

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

Sungai Musi mempunyai panjang ± 750 km

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta

Analisa Kekuatan Konstruksi Corrugated Watertight Bulkhead Dengan Transverse Plane Watertight Bulkhead Pada Pemasangan Pipa di Ruang Muat Kapal Tanker

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

Tugas Akhir. Kegiatan Bongkar Muat Curah Kering. Pelabuhan Khusus Petrokimia Gresik)

Rendy Bagus Adhitya PRESENTASI TUGAS AKHIR ( ) Oleh:

Studi Perancangan Trash-Skimmer Boat di Perairan Teluk Jakarta

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN )

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT

Desain Kapal Amfibi Water School Bus sebagai Sarana Transportasi Pelajar untuk Rute Pelayaran Kepulauan Seribu - Jakarta Utara

ANALISA LENTURAN DAN KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT SISI AKIBAT BEBAN SISI DAN VARIASI JARAK GADING DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

ANALISA ANGKUTAN BATU BARA DENGAN KONSEP PENGGUNAAN TONGKANG KOSONG DI PELABUHAN DAN PEMANFAATAN PASANG SURUT SUNGAI

Analisis Dampak Pendalaman Alur Pada Biaya Transportasi (Studi Kasus : Sungai Musi)

BAB 6 PENUTUP. BAB VI PenUTUP

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

Bentuk dari badan kapal umumnya ditentukan oleh: Ukuran utama Koefisien bentuk Perbandingan ukuran kapal. A.A. B. Dinariyana

PENGERUKAN PELABUHAN

KAJIAN TEORITIS STABILITAS KAPAL PAYANG KETIKA BERGERAK MELINGKAR (Kasus pada salah satu Kapal Payang di Pelabuhanratu, Jawa Barat) HER1 RASDIANA

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

III. METODE PENELITIAN

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

KAJIAN AWAL DESAIN BUCKET WHEEL DREDGER

ANALISA TEKNIS EKONOMIS PERENCANAAN SISTEM REVERSE OSMOSIS UNTUK KEBUTUHAN AIR TAWAR ( FRESH WATER DOMESTIC SYSTEM ) PADA KAPAL NIAGA (M.

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LATAR BELAKANG TUJUAN PERUMUSAN MASALAH. Fadila Putra K Distribusi menurun hingga 60% (2007) Kebutuhan Pupuk

Kajian rancang bangun kapal ikan fibreglass multifungsi 13 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa

PERKIRAAN UMUR KONSTRUKSI KAPAL DENGAN ANALISA FATIGUE: STUDI KASUS PADA KAPAL TANKER DWT. Oleh: OKY ADITYA PUTRA

Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan

Desain Dredger Berbasis Jalur Sungai Pada Program Tol Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) Tanjung Priok

PRESENTASI TUGAS AKHIR

STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

STUDI PERANCANGAN FERRY HEMAT BAHAN BAKAR UNTUK WILAYAH MALUKU

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU?

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

Estimasi Kebutuhan BBM

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

Transkripsi:

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember KONSEP DESAIN KAPAL PEMBERSIH SUNGAI : Studi Kasus Sungai Kepetingan Sidoarjo Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc, Ph.D Oleh : M. Arief Maulana Wiranegara N.R.P 4105.100.006

Daftar Isi Presentasi 1. Latar belakang. 2. Rumusan masalah. 3. Maksud dan tujuan. 4. Manfaat tugas akhir. 5. Batasan masalah. 6. Tinjauan pustaka. 7. Metodologi. 8. Model optimasi. 9. Analisis teknis dan ekonomis. 10. Kesimpulan 2

Latar Belakang Sungai Kepetingan adalah akses penting di Sidoarjo. Sungai mengalami pendangkalan dan masalah sampah. Masyarakat pengguna maupun yang tinggal di daerah aliran Sungai Kepetingan terganggu. gg 3

Rumusan Masalah 1. Bagaimana membuat konsep desain kapal pembersih sungai yang sesuai untuk wilayah operasional Sungai Kepetingan Sidoarjo? 2. Bagaimana membuat kajian ekonomis kapal pembersih sungai yang sesuai untuk wilayah operasi Sungai Kepetingan Sidoarjo? 4

Maksud dan Tujuan Maksud Tugas Akhir : Membuat konsep desain kapal pembersih sungai sebagai salah satu alternatif solusi permasalahan yang ada di Sungai Kepetingan Sidoarjo. Tujuan Tugas Akhir : 1. Memilih jenis kapal pembersih sungai. 2. Menentukan ukuran utama kapal. 3. Membuat general arrangement. 4. Membuat kajian ekonomis kapal yang sudah didesain. 5

Manfaat Manfaat tugas akhir adalah sebagai referensi : Pemda Sidoarjo dalam upaya mencari solusi atas masalah Sungai Kepetingan. Perusahaan swasta yang ingin membangun bisnis jasa pengerukan. Mahasiswa teknik perkapalan dalam membuat konsep desain kapal pembersih sungai. 6

Batasan Masalah Perencanaan konstruksi tidak terlalu mendetail. Perhitungan stabilitas pada kondisi kapal berlayar, bukan pada kondisi mengeruk. Hasil akhir sebatas pada konsep desain yang meliputi : penentuan ukuran utama general arrangement, dan estimasi biaya investasi beserta analisisnya Kapal hanya dioperasikan di Sungai Kepetingan. 7

Tinjauan Pustaka Tahapan dalam mendesain : Concept Design Preliminary Design Contract Design Detail Design Pengerukan : penggalian tanah, lumpur, dan bebatuan. Tujuan Pengerukan : Mengurangi pendangkalan Membersihkan sampah Pengendalian banjir, dll. 8

Tinjauan Pustaka Jenis-jenis kapal keruk (sistem pengeruknya) : Mekanis Hidrolis Grab Dredger (clamshell) Backhoe Dredger (excavator) Dipper Bucket Dredger Dustpan Trailing Suction Hopper Water Injection Mekanis-hidrolis Bucket-Whell Dredger Cutter Suction Dredger 9

Tinjauan Pustaka Perhitungan Teknis : Berat Kapal : LWT + DWT Perhitungan Hidrostatik Perhitungan Tahanan Kapal Perhitungan Stabilitas Perhitungan Trim Perhitungan Ekonomis : Biaya Pembangunan Biaya Operasional Kapal 10

Tinjauan Pustaka Perhitungan LWT Kapal : Berat Baja Kapal : BKI Rules Vol.II tahun 2006, Hull Costruction. Koreksi : Sect.30 (beroperasi di perairan dangkal) dan Sect.31 (perhitungan barge) Berat Peralatan dan Permesinan : Berat diambil dari spesifikasi teknis peralatan/permesinan yang dipilih. Perhitungan DWT Kapal Berat Bahan Bakar : W FO = T FC dimana : FC ρ FO WFO T FC ρ FO FO = Berat bahan bakar FC = Total konsumsi bahan bakar per hari FO = Berat jenis bahan bakar 11

Tinjauan Pustaka Perhitungan DWT Kapal (lanjutan) : Berat Minyak Pelumas : P LO = (0,01 ~ 0,03) P FO (Prasetiyo, 2008) dimana : P LO = Berat minyak pelumas P FO = Berat bahan bakar Perhitungan Tahanan Barge Tahanan Barge = W air + W udara W air = f.s.v 1.83 + p.f x.v 2 (Hensche, 1978) dimana : f = Konstanta bahan; 0,17 untuk baja S = Luas permukaan basah V = Kecepatan kapal p = Konstanta t bentuk buritan / haluan barge F x = Luas penampang midship 12

Tinjauan Pustaka Perhitungan Tahanan Barge (lanjutan) W udara = 0.0041.(0.3A 1 + A 2 ).V 2 A (Hensche, 1978) dimana : A 1 = Luas penampang melintang badan kapal di atas air A 2 = Luas proyeksi transversal bangunan atas V A = Kecepatan relatif angin. 13

Tinjauan Pustaka Perhitungan Stabilitas Barge Wall Sided Formula (Rawson dan Tupper, 2001) : Perhitungan Trim (Parson, 2001) : 14

Tinjauan Pustaka Perhitungan Biaya Pembangunan Kapal Biaya Baja Kapal Biaya Baja Kapal = Berat Baja Kapal Harga Baja Kapal Biaya Peralatan Kapal dan Permesinan Biaya peralatan dan permesinan kapal, diambil dari harga peralatan / mesin setelah dilakukan pemilihan yang sesuai dengan spesifikasi teknis. Perhitungan Biaya Operasional Kapal Biaya Bahan Bakar (BB) Biaya Bahan Bakar = Jumlah Kebutuhan BB Harga BB Biaya Minyak Pelumas (MP) Biaya M.Pelumas = Jumlah Kebutuhan MP Harga MP dilanjutkan 15

Tinjauan Pustaka Perhitungan Biaya Operasional Kapal (lanjutan) : Gaji Operator Gaji Operator = Jam Kerja Gaji Operator per Jam Angsuran dan Bunga Bank Besarnya Angsuran dan Bunga Bank Fungsi PMT pada Microsoft Excel : = PMT (Rate, nper, pv, [fv],[type] ) Biaya Perawatan Kapal Asuransi 16

Metodologi Penelitian Mulai Survey Lapangan Desain Awal General Arrangement Studi Literatur Perhit.Teknis Perhit. Ekonomis Analisis Ekonomis Ukuran Utama Optimal Optimal Optimasi Kesimpulan & Tidak Saran 17

Konsep Desain Kapal Tipe Kapal : Backhoe Dredger Barge yang dilengkapi sistem konveyor 18

Model Optimasi Fungsi Obyektif : Meminimkan baya biaya investasi : Biaya pembangunan Biaya operasional Variabel : Panjang kapal (L) Lebar kapal (B) Tinggi kapal (H) Sarat Kapal (T) Parameter : Lebar sungai = 23 m Kapasitas bucket = 2,02 m 2 Jumlah spud = 4 buah Kecepatan kapal = 1 knots Kecepatan angin = 15 knots 19

Model Optimasi Konstanta : ρ air laut = 1025 kg/m 3 ρ air sungai = 1000 kg/m 3 Berat jenis bahan bakar = 0,85 ton/m 3 Berat jenis minyak pelumas = 0,92 ton/m 3 Berat jenis baja = 785t 7,85 ton/m 3 Gaya gravitasi = 9,81 m/s 2 20

Model Optimasi Batasan Rasio ukuran utama Rasio ukuran utama kapal pembanding Stabilitas GM 0 0.15 m h30 0 0.2 02m e 0 ~ 30 0 0.055 m.rad e0~ 40 0 0.09 009mrad m.rad e 3 0 ~ 40 0 0.03 m.rad Trim Trim maksimum : 0,05% 21

Analisis Teknis Ukuran Utama setelah proses optimasi selesai dijalankan : Panjang (L) : 16,27 m Lebar (B) :616m 6,16 Tinggi (H) : 1,53 m Sarat (T) :089m 0,89 22

Analisis Teknis Berat dan Titik Berat Kapal : No Uraian Berat (ton) KG (m) LCG (m) Berat Total = 119,291 ton 1 Berat baja 25,572 0,770 8,135 LCG total = 8,118 m = 1,621 m 2 Berat genset 8,998 0,802 10,846 3 Sistem spud 46,757 1,528 10,135 4 Ekskavator 35,100 2,538 8,575 5 Konveyor 1,79 2,208 14,462 6 Bahan bakar 0,696 0,147 11,298 KG total 7 Minyak pelumas *titik berat dihitung dari AP 0,377 0,147 11,072 23

Analisis Teknis Hasil perhitungan hidrostatik setelah proses optimasi : 24

Analisis Teknis Hasil perhitungan stabilitas : Karena semua persyaratan stabilitas terpenuhi, maka kapal yang didesain i sudah memenuhi persyaratan stabilitas. 25

Analisis Teknis Hasil perhitungan trim : Trim = 0,013 013 % Batasan trim = 0,05 % Trim perhitungan Trim syarat : memenuhi Dengan demikian, kapal yang didesain i sudah memenuhi persyaratan trim. 26

Analisis Ekonomis Hasil Perhitungan Biaya Pembangunan Kapal : Berat Baja Kapal = Rp. 194.348.154 154 Machinerry = Rp. 429.833.385 Hull Outfit = Rp.1.528.236.934 236 Koreksi biaya = -Rp. 43.048.369 Total biaya pembangunan = Rp. 2.109.370.104 Keterangan : Koreksi biaya meliputi : keuntungan galangan kapal, inflasi harga, dan dukungan pemerintah. 27

Analisis Ekonomis Hasil Perhitungan Biaya Operasional Kapal : Biaya Tetap : Angsuran Pinjaman = Rp. 644.221.419 Perawatan Kapal = Rp. 210.937.010 010 Asuransi = Rp. 31.640.552 Bongkar Muat =Rp Rp. 967.277.778 778 Biaya Variabel : Bahan Bakar =Rp Rp. 306.000.000 000 000 Minyak Pelumas = Rp. 3.190.560 Gaji Operator = Rp. 19.200.000 000 dilanjutkan 28

Analisis Ekonomis Total Biaya Tetap = Rp. 1.854.076.759 Total Biaya Variabel abe = Rp. 328.390.560 390 Total biaya operasional = Rp. 2.182.467.319 Total biaya investasi tahun pertama adalah Rp. 4,291,837,422 Keterangan : Biaya investasi adalah jumlah dari biaya pembangunan dan biaya operasional kapal. 29

Analisis Ekonomis Analisis Kelayakan Investasi Asumsi : Biaya jasa pengerukan : Rp.20.000 / m 3 Usia produktif kapal : 20 tahun Sumber dana investasi : 100% pinjaman bank Waktu pelunasan angsuran : 5 tahun Hasil perhitungan awal : Volume pengerukan : 96727,8 m 3 Biaya pengerukan pertahun : Rp. 1.934.555.556 dilanjutkan 30

Analisis Ekonomis Lanjutan perhitungan awal Biaya investasi tahun ke-1 : Rp. 4.291.837.422 Biaya investasi tahun ke-2 ~ 5 : Rp. 2.182.467.319 Biaya investasi tahun ke-6 ~ 20 : Rp. 1.538.245.900 Analisis Grafik Tahun ke-1 : -121,85% (rugi) Tahun ke-2 2sd s.d. ke-5 : -12,81% (rugi) Tahun ke-6 s.d. ke-20 : 20,49% (hemat) Total Penghematan Anggaran : Rp. 2.595.715.918 (selama 20 tahun masa operasional) Kesimpulan : Investasi kapal pembersih sungai Backhoe Dredger layak untuk dilaksanakan. 31

General Arrangement 32

Kesimpulan 1. Jenis kapal : Backhoe Dredger 2. Hasil optimasi (ukuran utama) : Panjang (L) Lebar (B) Tinggi (H) Sarat (T) = 16,27 m = 6,16 m = 1,53 m = 0,89 m 3. Biaya investasi i kapal tahun pertama setelah proses optimasi adalah Rp.4.291.837.422. 4. Hasil analisis ekonomis : biaya operasional tahunan kapal jauh lebih murah 20,49 % daripada biaya jasa pengerukan oleh pihak swasta. Sehingga investasi ini layak untuk dilaksanakan. 33

Saran 1. Perencanaan konstruksi pada barge sebaiknya lebih mendetail, mencakup pg gambar konstruksi dan material konstruksi. 2. Perhitungan biaya pembangunan lebih detail pada semua aspek. Contoh : perhitungan tenaga kerja. 3. Perhitungan stabilitas dalam berbagai kondisi operasional (pengerukan). Sehingga didapatkan karakteristik stabilitas Backhoe Dredger yang lebih akurat 34

TERIMA KASIH