FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR. Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN

ANALISIS KEBIJAKAN KETENAGAAN

Sekapur Sirih. Blitar, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Bagus Sunggono, SE.MM.

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KERTAS KERJA RENSTRA OPD

BERITA RESMI STATISTIK

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ikan hias selain dinikmati dari segi estetika juga memiliki nilai keuntungan yang tinggi

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK TIDAK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SMA DI KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR. Galuh Perdana Rahmanto

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BLITAR

ANALISIS TIPOLOGI WILAYAH DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN PERDESAAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL PENDAHULUAN

PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MELALUI JALUR OFFLINE DAN ONLINE Nomor: 425/464/ /2018 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016

ANALISIS KEPUTUSAN & IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGOBATAN GRATIS DI KAB. SUMBAWA BARAT PROPINSI NTB TAHUN 2008

Realisasi Pendapatan - LO

CV. ES HA ENGINEERING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

bimbingannya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan naskah Laporan

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa

Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar

INOVASI PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN DI PONKESDES DI PROVINSI JAWA TIMUR. OLEH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN KELAS JALAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS

BAB II SISTEM PEMERINTAH DAERAH & PENGUKURAN KINERJA. Daerah. Reformasi tersebut direalisasikan dengan ditetapkannya Undang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK 1

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR (10) (11) PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

PENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persebaran tenaga kesehatan di wilayah-wilayah Indonesia masih menjadi

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April

Laporan Kinerja Kab. Blitar 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015

Jaringan Kebijakan Kesehatan. Indra Darmanto Dumilah Ayuningtyas Disampaikan pada Forum Nasional IV

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : 26 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

(Steers, 1985) FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN ALOR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR INSPEKTORAT Jalan A.Yani Nomor 44 Telp ( 0342) Fax. ( 0342 ) BLITAR

HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

Desentralisasi dan Otonomi Daerah:

CH.TUTY ERNAWATI UPTD BKIM SUMBAR

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

B. Maksud dan Tujuan Maksud

: CV. ES HA ENGINEERING : Jl. Raya Simandara V/6A-38, RT 9/RW 16, Ds. Sekarpuro, Kec. Pakis,

RANGKUMAN HASIL KONFERENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR SULAWESI UTARA

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN Rencana Tingkat Ket Indikator Kinerja. Satuan Capaian (Target)

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BLITAR

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

Pada akhir 2027 (Otonomi Khusus), Aceh akan menerima lebih dari Rp 650 T

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Transkripsi:

FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono

Jumlah Kunjungan Rawat jalan Latar Belakang 600,000 500,000 503,87 400,000 300,000 00,000 00,000 54,50 57,843 66,79 0,448 0 00 003 0043 0054 0065 Tahun Gambar. Trend Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas se Kabupaten Blitar Tahun 00-006

TREND TENAGA DOKTER UMUM Tabel. Trend Jumlah Tenaga Dokter Umum di 4 Puskesmas Kabupaten Blitar pada Tahun 00-006 Jenis Tenaga 00 003 004 005 006 Dokter Umum 33 38 40 30 33

Tabel.. Rasio Tenaga Dokter Umum (Jumlah Dokter Umum : Jumlah Penduduk) di Kab. Blitar Tahun 006 Kecamatan.Bakung.Wonotirto 3.Panggungrejo 4.Wates 5.Binangun 6.Sutojayan 7.Kademangan 8.Kanigoro 9.Talun 0.Selopuro.Kesamben.Selorejo 3.Doko 4.Wlingi 5.Gandusari 6.Garum 7.Nglegok 8.Sanankulon 9.Ponggok 0.Srengat.Wonodadi.Udanawu Puskesm as 3 Jumlah Dokter Umum RS/RB/B P - - - - 3 - - - - 3 - - - - Praktek Swasta - 3 3 - - 7 3 7 5 Jumlah 3 6 6 7 4 3 3 4 5 5 4 8 4 Jumlah Penduduk (estimasi th. 006) 9.30 4.395 45.960 34.540 48.80 54.69 77.0 74.054 65.54 47.045 59.489 43.04 47.690 59.90 79.89 8.57 77.934 59.3 03.600 69.490 5.749 44.340 Rasio (Jumlah Dokter () : Jumlah Penduduk) 4.565.98 5.30 7.70 4.40 9.08.837 0.579 6.379 3.53 9.830 4.347 47.690.85 9.797 6.54 5.587 9.66 5.900 6.37 6.594.085 Total 33 8 46 07.97.335.5

Tabel.3 Distribusi Sarana Pelayanan Kesehatan Pengguna Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 006. Bakung. Wonotirto 3. Panggungrejo 4. Wates 5. Binangun 6. Sutojayan 7. Kademangan 8. Kanigoro 9. Talun 0. Selopuro. Kesamben. Selorejo 3. Doko 4. Wlingi 5. Gandusari 6. Garum 7. Nglegok 8. Sanankulon 9. Ponggok 0. Srengat. Wonodadi. Udanawu Kecamatan Jumlah Penduduk (Riil 006) 9.30 4.395 45.960 34.540 48.80 54.69 77.0 74.054 65.54 47.045 59.489 43.04 47.690 59.90 79.89 8.57 77.934 59.3 03.600 69.490 5.749 44.340 Sarana Pelayanan Kesehatan Pengguna Tenaga Dokter Umum Jenis Sarana Puskesmas Bakung, DPS Puskesmas Wonotirto, DPS Puskesmas Panggungrejo, BP, DPS Puskesmas Wates, DPS Puskesmas Binangun Puskesmas Sutojayan, RB, DPS () Puskesmas Kademangan, RB, DPS (3) Puskesmas Kanigoro, RB, DPS (3) Puskesmas Talun, RS An Nisa Puskesmas Selopuro, DPS Puskesmas Kesamben, DPS Puskesmas Selorejo, DPS Puskesmas Doko Pusk. Wlingi, RS Ngudi Waluyo, RS Asy Syifa, RB, DPS (7) Pusk. Gandusari, Pusk. Slumbung () Puskesmas Garum, Poliklinik, DPS () Puskesmas Nglegok, DPS (3) Puskesmas Sanankulon, DPS Pusk. Ponggok, Pusk. Bacem, DPS () Puskesmas Srengat, RSI, DPS (7) Puskesmas Wonodadi, RSI Yashmar, DPS (5) Puskesmas Udanawu, RB, DPS () Jumlah 3 4 5 5 4 4 4 4 9 7 Total.97.335 80

Pernyataan Masalah jumlah tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar kurang dengan rasio :.5 (rasio normatif :500) dan distribusinya tidak merata.

Tujuan Penelitian Tujuan Umum Membuat rancangan formulasi kebijakan ketenagaan tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar, berdasarkan kebijakan yang berhubungan di tingkat nasional dan kabupaten, karakteristik demografis penduduk, jumlah kunjungan, jumlah institusi pelayanan kesehatan, karakteristik geografis-administratif, infrastruktur pendukung, program kesehatan yang ditetapkan serta produksi tenaga dokter umum dan kesesuaiannya dengan kemampuan dan potensi Kabupaten Blitar (pendapatan daerah, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi, serta persentase anggaran untuk bidang kesehatan).

Tujuan Khusus. Melakukan perumusan isu publik berdasarkan kondisi daerah, review kebijakan tentang tenaga dokter umum di tingkat nasional, dan review kebijakan tingkat kabupaten. Kondisi daerah meliputi karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis-administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, infrastruktur pendukung dan jumlah kunjungan, serta produksi tenaga dokter umum.. Memutuskan alternatif dasar penghitungan kebutuhan tenaga dokter umum. Dasar perhitungan meliputi karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis-administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, infrastruktur pendukung dan jumlah kunjungan.

Tujuan Khusus...() 3. Melakukan peramalan kebutuhan tenaga dokter umum dan peramalan kemampuan Kabupaten Blitar. Kemampuan Kabupaten Blitar dalam hal pendapatan daerah, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi dan persentase anggaran untuk bidang kesehatan. 4. Menentukan tujuan dan prioritas berdasarkan penilaian kesesuaian kebutuhan tenaga dokter umum dengan kemampuan Kabupaten Blitar. 5. Menyusun rancangan kebijakan ketenagaan dokter umum di Kabupaten Blitar.

Kerangka Konsep Kebijakan Nasional. Kesehatan. Tenaga Kesehatan 3. Pembiayaan Kesehatan 4. Desentralisasi 5. Kepegawaian 6. Perencanaan SDM Kesehatan 7. Desa siaga 8. Revitalisasi Puskesmas 9. Penyelenggaraan praktek dokter Kondisi Daerah. Karakteristik Demografis. Karakteristik Geografis 3. Karakteristik Sarana kesehatan 3. Karakteristik Infrastruktur pendukung 4. Karakteristik Epidemiologi Tenaga dokter umum. Produksi tenaga. Kemauan dan motivasi 3. Perilaku Kemampuan Daerah. Pendapatan Daerah. Pendapatan Perkapita 3. Pertumbuhan Ekonomi 4. Persentase Anggaran untuk bidang kesehatan Gambar 3. Kerangka Konsep Penelitian Kebijakan Daerah. Renstra Kabupaten a. Prioritas Pembangunan b. Pengembangan infrastruktur. Renstra Dinas Kesehatan a. Prioritas Pembangunan Kesehatan b. Perencanaan SDM Kesehatan c. Perencanaan Sarana Kesehatan d. Pembiayaan Kesehatan Standar atau Rasio SDM Kesehatan terhadap nilai tertentu Kebutuhan Tenaga Dokter Umum Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum dengan Kemampuan dan Potensi Daerah Rancangan Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum

METODE PENELITIAN 4. Rancang Bangun Penelitian penelitian analisis kebijakan (formulasi) yang terdiri dari tahap identifikasi isu publik, perumusan isu publik, analisis isu publik, memutuskan alternatif dan kriteria, peramalan dan menentukan tujuan dan prioritas. pendekatan kuantitatif dan kualitatif 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Kab. Blitar. 5 (lima) bulan. Maret-Juli 007

4.3 Sumber Informasi. Dokumen atau data sekunder a. Dokumen kebijakan b. Dokumen sasaran. Aktor kebijakan a. Tingkat Propinsi a. Tingkat Kabupaten

Kerangka Operasional. Perumusan & Analisis Isu Publik a. Kondisi Daerah b. Review Kebijakan Nasional i. Renstra Depkes ii. Tenaga kesehatan iii. Pembiayaan Kesehatan iv. Otonomi Daerah v. Kepegawaian vi. Perencanaan SDM Kesehatan vii. Desa siaga viii. Revitalisasi Puskesmas ix. Penyelenggaraan praktek dokter b. Review Kebijakan Daerah i. Renstra Kab.Blitar ii. Renstra Dinkes Kab. Blitar Gambar 4. Bagan Kerangka Operasional Penelitian. Memutuskan alternatif & kriteria, melalui metode scoring berdasarkan standar atau rasio tenaga dokter umum terhadap karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis - administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, dan jumlah kunjungan. 3. Peramalan a. Melakukan peramalan kuantitatif untuk menilai Kebutuhan Tenaga Dokter Umum b. Menilai Kemampuan Kabupaten Blitar melalui FGD oleh aktor kebijakan ) Pendapatan daerah ) Pendapatan perkapita 3) Pertumbuhan Ekonomi 4) Persentase anggaran untuk bidang kesehatan 4. Menentukan tujuan & prioritas FGD oleh aktor kebijakan untuk menilai kesesuaian kebutuhan tenaga dokter umum dengan kemampuan Kabupaten Blitar 5. Menyusun rancangan kebijakan ketenagaan dokter umum di Kab. Blitar

HASIL PENELITIAN Karakteristik Demografis.350.000.300.000.50.000.00.000.50.000.00.000.050.000.000.000 950.000 900.000 77 79 3 58 783 985 87 3 89 5 9 7 93 9 95 97 3 99 5 0 7 03 9 05 Gambar 5. Trend Jumlah Penduduk Riil di Kabupaten Blitar Tahun 977-006 (Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka Tahun 007, diolah peneliti) Densitas terrendah 58/km (wonotirto), tertinggi.777/km (sanan kulon), rata-rata 87/km

Karakteristik Sarana Pelayanan Kesehatan jumlah - sarana/kec Karakteristik Infrastruktur Pendukung jalan +, telepon +, transport + Karakteristik Tenaga Dokter Umum Tabel 5. 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Tenaga Dokter Umum di Kabupaten Blitar Tahun 008. Kriteria Frekuensi Persentase. Jenis Kelamin a.laki-laki b.perempuan. Daerah asal a.dari Kabupaten atau Kota Blitar b.dari kabupaten atau kota lain di Jatim c.dari kabupaten atau kota lain di luar Jatim 3. Masa Kerja di Kabupaten Blitar a.< tahun b. < 3 tahun c.3 < 7 tahun d.> 7 tahun 3 7 7 0 3 3 6 54,% 45,8% 70,8% 9,% 0% 8,3% 54,%,5% 5%

FAKTOR MOTIVATOR Tabel 5.5 Faktor Motivator Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 008 FAKTOR MOTIVATOR. Putra daerah asli Blitar, mau mengabdi di daerah asal. Dekat dengan tempat tinggal 3. Dekat dengan keluarga 4. Karakter dan budaya masyarakat mendukung atau kondusif 5. Biaya hidup murah 6. Geografis dan iklim nyaman, bebas polusi 7. Kondisinya tenang 8. Faktor pendidikan masyarakat yang cukup, walaupun ada di daerah perifer tetapi interaksi dengan masyarakat bisa terjalin baik 9. Kultur tidak jauh berbeda dengan daerah asal (Kab. atau Kota Malang) 0.Pemda mendukung program-program kesehatan.rasio jumlah penduduk dengan jumlah dokter kurang.kondisi yang cukup maju 3.Potensi masyarakat yang kooperatif 3.Tenaga dokter umum sangat diperlukan 4.Blitar adalah daerah terbuka (tidak terpencil) yang mudah dijangkau berbagai transportasi N 6 4 4 4 4 3 3

FAKTOR DEMOTIVATOR Tabel 5.6 Faktor Demotivator Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 008 FAKTOR DEMOTIVATOR. Kotanya kurang HIDUP, fasilitas pendidikan dan hiburan kurang. Kota atau kabupaten kecil 3. Faktor kesejahteraan minim, reward atau insentif kurang 4. Medan kerja luas dan sulit dijangkau, ada beberapa kecamatan yang lumayan terpencil 5. Pendapatan per kapita penduduk masih kurang, kemampuan atau daya beli masyarakat masih rendah 6. Seringnya rotasi dokter tanpa mempertimbangkan faktor domisili, kondisi dan lain-lain 7. Sistem kerja kurang sitematis 8. Bukan kawasan perindustrian atau perdagangan 9. Dinkes kurang bagus & transparan dalam pengelolaan program & manaj. kepegawaian puskesmas 0. Kurangnya perhatian Pemda thd jenjang karir dokter umum. Arus ekonomi kurang bagus dibanding kota lain N 6 4 4 4 3 3 Dilanjutkan

Lanjutan FAKTOR DEMOTIVATOR. Kondisi kinerja yang kurang maksimal 3. Faktor sosial ekonomi banyak menengah ke bawah shg jika perlu terapi obat dng harga mahal banyak hambatan 4. Dukungan lintas sektor kurang 5. Kepala puskesmas merangkap tenaga fungsional 6. Fasilitas terbatas 7. Beberapa kecamatan transportasinya masih sulit 8. Penyebaran penduduk yang tidak merata 9. Faktor budaya masyarakat yang masih kolot 0. Kultur masyarakat kurang antusias thd keberadaan dokter. Bidan dan perawat (paramedis) yang masih mendapat kepercayaan dari masyarakat. Faktor persaingan yang ketat 3. Praktek kurang berjalan 4. Jauh dari pusat pendidikan kedokteran N

HARAPAN Tabel 5.7. Harapan Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Th. 008 HARAPAN TENAGA DOKTER Perbaikan Sistem. Rotasi dipertimbangkan disesuaikan dng domisili, kondisi dan kemampuan. Puskesmas dan balai pengobatan perlu perbaikan dalam menjalankan peranannya agar terjadi interaksi yang baik dengan masyarakat 3. Posisi yang jelas antara tenaga fungsional atau struktural 4. Sistem remunerasi yang memadai 5. Dipermudah untuk pengurusan dokter PTT atau honorer 6. Merancang konsep rotasi yg mengutamakan kenyamanan dokter dlm bekerja 7. Sosialisasi di internet bahwa Kabupaten Blitar butuh dokter 8. Manajemen tenaga yang lebih transparan Tambahan Insentif 9. Peningkatan kesejahteraan tenaga dokter 0. Diberikan mobil dinas. Memberikan insentif dan sarana prasarana sebagai penunjang. Reward system bagi yang berprestasi 3. Pemberian insentif diluar gaji bagi dokter yang bersedia di tugaskan di daerah terpencil N 0 9 5 Dilanjutkan

Lanjutan HARAPAN TENAGA DOKTER Pengembangan Karier 4. Kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri, misalnya untuk meneruskan studi tidak dipersulit 5. Punya kesempatan meningkatkan karier 6. Kemudahan kenaikan penunjang karier 7. Kejelasan dan kepastian jenjang karir dokter 8. Meningkatkan kegiatan ilmiah Penegakkan Hukum 9. UU Praktik Kedokteran ditegakkan 0. Perlindungan hukum dan rasa aman dalam bekerja. Penertiban ijin praktek dokter dan paramedis. Konsistensi di pihak hukum utk menertibkan ijin praktek &praktek ilegal 3. Penertiban dari Dinkes dan ketegasan dari organisasi profesi (IDI) 4. IDI diaktifkan untuk menampung keluhan teman-teman seprofesi Perbaikan Infrastruktur 5. Perbaikan infrastruktur 6. Fasilitas hiburan untk menghilangkan stress perlu diadakan 7. Pembangunan fasilitas di segala bidang secara menyeluruh dan merata 8. Mobilisasi transportasi yang mudah N 8 4 7 4

Determinan Distribusi Tenaga Dokter Umum Tabel 5.7 Hasil Uji Statistika Rho Spearman Determinan Distribusi Jumlah Tenaga Dokter Per Kecamatan di Kabupaten Blitar Tahun 008. Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kecamatan Kepadatan Penduduk Jumlah Sarana Yankes Distribusi Jml Dokter Koefisien Korelasi Sig. (- arah) 0,605(**) -0,84 0,489(*) 0,809(**) 0,00 0,06 0,00 0,000 N

Produksi Tenaga Dokter Umum Tabel 5.9 Produksi Tenaga Dokter Umum di Provinsi Jawa Timur Tahun 008 No. Perguruan Tinggi Lokasi Status Jml Lulusan.. 3. 4. 5. 6. 7. Universitas Airlangga Universitas Hangtuah Universitas Wijaya Kusuma Universitas Brawijaya Universitas Negeri Jember Universitas Islam Malang Universitas Muhammadiyah Malang Surabaya Surabaya Surabaya Malang Jember Malang Malang Negeri Swasta Swasta Negeri Negeri Swasta Swasta 00 75 00 45 50 60 00 Total Provinsi Jawa Timur 930 Sumber : Data primer dari setiap universitas yang memproduksi tenaga dokter umum Rata-rata yang bisa diserap sebesar 4-5 orang per tahun per kabupaten

Kemampuan Pendapatan Daerah meningkat 7,08% Produk Domestik Regional Bruto trend meningkat Pertumbuhan Ekonomi trend meningkat Persentase Anggaran untuk Bidang Kesehatan 4,3% (007) menjadi 7,8% (008)

ISU KEBIJAKAN TERKAIT KONDISI DAERAH. Variasi densitas penduduk antar kecamatan sangat besar, antara 58/km sampai dengan.777/ km.. Keberadaan tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar didominasi putra daerah. 3. Faktor determinan jumlah dan distribusi tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar adalah jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan jumlah sarana pelayanan kesehatan.

ISU KEBIJAKAN TK NASIONAL. Pengadaan tenaga dokter umum oleh pusat hanya untuk kab atau kota di luar Jawa dan kab atau kota yang terpencil atau sangat terpencil atau kurang diminati serta kab atau kota yang pemdanya belum dapat mengangkat secara mandiri tenaganya sebagai PTT daerah.. Tenaga dokter umum merupakan salah satu tenaga kesehatan strategis yang wajib mengabdi setelah lulus, tetapi saat ini menjadi hampir tidak wajib lagi karena adanya peluang mengabdi dengan cara lain. 3. Bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib kabupaten yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang berskala kabupaten atau kota.

ISU KEBIJAKAN TK KABUPATEN. Bidang kesehatan merupakan salah satu yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Blitar selain bidang pendidikan.. Kabupaten Blitar tidak bisa melakukan pengadaan pegawai dengan cara honorer atau kontrak.

Memutuskan Alternatif & Kriteria Dasar Penghitungan. Berdasarkan karakteristik demografis jml penduduk. Berdasarkan jumlah sarana pelayanan kesehatan jml puskesmas 3. Berdasarkan karakteristik geografisadministratif jml kecamatan 4. Berdasarkan peningkatan beban pelayanan kesehatan jml kunjungan

Scoring Peserta. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Badan Kepegawaian Daerah 3. Dinas Pendapatan Daerah 4. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 5. Dinas Kesehatan Hasil Scoring Ranking Berdasarkan karakteristik demografis Ranking Berdasarkan peningkatan beban pelayanan kesehatan Ranking 3 Berdasarkan jumlah sarana pelayanan kesehatan Ranking 4 Berdasarkan karakteristik geografis-administratif

Hasil Peramalan Penilaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum Tabel 5.9 Perbandingan Jumlah Tenaga Dokter Umum Antara Kebutuhan dan yang Tersedia di Kabupaten Blitar Tahun 008-08 TAHUN TENAGA DOKTER UMUM KEBUTUHAN TERSEDIA KEKURANGAN 006 449 07 34 007 45 0 34 008 453 34 009 454 4 340 00 456 6 340 0 458 8 340 0 460 0 340 03 46 339 04 463 4 339 05 465 6 339 06 466 9 337 07 468 30 338 08 470 3 338

Hasil FGD Peramalan Kemampuan dan Potensi Kabupaten Blitar. Pro kontra pesimis dan optimis dengan kemampuan Kabupaten Blitar. Pendapatan daerah, pendapatan perkapita maupun pertumbuhan ekonomi akan tetap menunjukkan trend positif. 3. Potensi Kabupaten Blitar dalam sektor perikanan dan peternakannya merupakan unggulan dan terbesar di Jatim akan mampu memberi sumbangan besar. 4. Persentase anggaran untuk bidang kesehatan akan meningkat seiring dengan komitmen pemkab terhadap bidang kesehatan yang ditunjukkan dengan kebijakan pembiayaan kesehatan rawat jalan 5. Keyakinan akan kemampuan Kabupaten Blitar bila kebersamaan antara eksekutif dan legislatif dan antar eksekutif bisa lebih baik.

Hasil FGD Penilaian Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum dengan Kemampuan dan Potensi Daerah. Pemerintah Kabupaten Blitar tidak bisa memenuhi seratus persen kebutuhan tenaga dokter umum tersebut. Hal ini disampaikan sebagian peserta.. Berdasarkan kemampuan dan potensi Kabupaten Blitar pada saat ini, sebagian besar peserta memperkirakan hanya akan bisa menambah 0 tenaga dokter umum baru setiap tahunnya 3. Tetapi bila lembaga baru KPTSP yang dibentuk bisa mempercepat pembangunan ekonomi, para peserta memprediksikan akan bisa menambah tenaga dokter umum lebih dari 0 orang setiap tahunnya.

TELAAH PENELITI. BENTUK KEBIJAKAN PERDA. Strategi Pengadaan PTT daerah PNS daerah 3. Pola Insentif Pemetaan berdasarkan 3 determinan dan tingkat kesulitan geografis (komposit dari luas wilayah, topografi dan akses jalan ke wilayah kerja)

POLA INSENTIF BERDASARKAN HASIL PEMETAAN WILAYAH a. Wilayah I : kecamatan (Rp. 500.000,-) b. Wilayah II : 3 kecamatan (Rp. 850.000,-) c. Wilayah III : 7 kecamatan (Rp..00.000,-)

PEMBAHASAN Dokter Umum di Kabupaten Blitar Blitar kurang menarik bagi dokter umum Didominasi dokter baru Penegakan hukum tidak ada Review Kebijakan Nasional Terkait SDM Kesehatan Pengabdian nakes strategis Kriteria daerah terpencil Review Kebijakan di Kabupaten Blitar Terkait Bidang Kesehatan Kebijakan pembiayaan di Blitar tidak diikuti kebijakan peningkatan jumlah nakes

Kemampuan Fiskal Kabupaten Blitar Trend positif Persentase anggaran kesehatan masih bisa ditingkatkan Rasio Dokter Umum nilai tengah Insentif Pengembangan insentif non materi

KESIMPULAN (). Ada empat metode penghitungan kebutuhan tenaga dokter umum yang bisa diaplikasi di Kabupaten Blitar. Disepakati oleh semua aktor kebijakan bahwa metode penghitungan kebutuhan tenaga dokter umum yang dipakai adalah rasio jumlah penduduk. 3. Kebutuhan tenaga dokter umum berdasarkan rasio jumlah penduduk mencapai 454 tahun 009 sampai dengan 470 orang tahun 08. Kemampuan atau potensi Kabupaten Blitar diprediksi oleh aktor kebijakan akan terus meningkat sesuai trend lima tahun terakhir, termasuk didalamnya persentase anggaran untuk bidang kesehatan.

KESIMPULAN () 4. Berdasarkan kesepakatan aktor kebijakan melalui FGD hanya 0 orang tenaga dokter umum baru setiap dua tahun yang mampu disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. 5. Rekomendasi formulasi kebijakan ketenagaan dokter umum di Kabupaten Blitar merupakan kebijakan yang bersifat fasilitatif, menggunakan rasio ideal yang disesuaikan dengan kondisi saat ini dan kemampuan fiskal kabupaten, menggunakan strategi pengadaan PTT daerah, serta pola insentif dengan pemetaan kembali wilayah Kabupaten Blitar.

Saran. Dinas Kesehatan mensosialisasikan rancangan kebijakan ini ke seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Blitar.. Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan DPRD, BKD, Dipenda, Bappeda dan perencana anggaran di kabupaten untuk memperoleh komitmen yang dibutuhkan. 3. Mengadakan pengumuman secara terbuka melalui media cetak dan internet untuk penjaringan tenaga dokter umum.

Sekian, terima kasih