BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

Operations Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

BAB II Tinjauan Pustaka

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

CPM/PERT A. Konsep Dasar, Tujuan, dan Peran Strategis CPM/PERT

Evaluasi Penjadwalan Waktu dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Gedung Kelas di Fakultas Ekonomi Universitas Jember Dengan Metode PERT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

PERTEMUAN 11 Float dan Lintasan Kritis

Project Management PROJECT EVALUATION & REVIEW TECHNIQUE (PERT) Boldson S.Kom., MMSI

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB III METODE PENELITIAN

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

BAB II KEPUSTAKAAN. untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

JALUR KRITIS (Critical Path)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

TUGAS AKHIR. ANALISA PENJADWALAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus PT. FPI) Disusun oleh : Riska Luthfia Yediana

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Tri Kairo Suwarsono, Udisubakti C.M., Ahmadi

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

Pertemuan 5 Penjadwalan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

22/09/2007. Manajemen Waktu Proyek

Manajemen Waktu Dalam Proyek

Analisis Penerapan Network Planning Dalam Upaya Efisiensi Biaya dan Waktu Pada Penyelesaian Proyek Pengembangan Gedung RSD dr.

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

BAB V ANALISA HASIL. Dari pengolahan data pada bab IV, kita dapat melihat dua metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

Waktu cadangan : adalah waktu yang dipergunakan oleh pekerja untuk. kebutuhan pribadinya atau akibat penundaan - penundaan kerja yang tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

MANAJEMEN PROYEK (PERT)

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hasil pengumpulan data pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C yang akan dijadikan sebagai penelitian pada skripsi ini. Adapun aspek yang akan dibahas adalah objek penelitian dan data penelitian seperti mengidentifikasi semua kegiatan / pekerjaan serta kurun waktu pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C. 1. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah sebuah proyek pembuatan truk dengan tipe OF 2528 C. Tipe OF 2528 C merupakan salah satu tipe pada proyek truk yang akan di produksi tahun 2017. Lokasi proyek pembuatan truk ini di PT. Mercedes-Benz Indonesia yang terletak di desa wanaherang, kabupaten bogor, jawa barat. 2. Data Penelitian Pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C di PT. Mercedes- Benz Indonesia, pengumpulan data seperti identifikasi kegiatan / pekerjaan dan waktu penyelesaian nya dilakukan secara primer atau langsung ke proyek dengan menggunakan stopwatch, sedangkan data lain nya seperti layout, data didapat dari data sekunder (Laporan Proyek). 45

46 2.1 Proses Produksi Untuk memudahkan dalam penyelesaian proses produksi secara keseluruhan diperlukan adanya diagram yang menunjukkan urutan kegiatan. Diagram tersebut dinamakan diagram network. Diagram network tersebut merupakan gambaran dari seluruh aktivitas dalam proses produksi, maka dalam penyusunan diagram network perlu diketahui kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan pada proses produksi di PT. Mercedes-Benz Indonesia khususnya pada proyek pembuatan truk dengan tipe OF 2528 C. Penyelesaian kegiatan / pekerjaan dalam menyusun diagram network terlebih dahulu diketahui kegiatan / pekerjaan yang harus dilakukan pada proses produksi. Kegiatan-kegiatan / pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam proses produksi pada proyek pembuatan truk dengan tipe OF 2528 C pada PT. Mercedes-Benz Indonesia meliputi : a. Proses Engraving Mempersiapkan mesin engraving lalu melakukan engraving proses pada chasis, selain itu juga memasang beberapa bracket seperti bracket pipe cross member, atau bracket radiator mounting. b. Assembly bracket Pada proses ini dilakukan pemasangan hampir seluruh bracket yang dibutuhkan ke chasis, seperti pemasangan bracket fuel

47 line harness, bracket carier, bracket air resevoir, engine front mounting, dan engine rear mounting. c. Harness and Takalan Pada proses ini dilakukan pemasangan harness dan takalan ke chasis dengan menggunakan strap. Lalu juga dilakukan pemasangan pipa pipa untuk pembuangan angin dan juga pemasangan clamp. d. Assembly Spring and Wishbone Pada proses ini dilakukan pemasangan spring untuk axle depan dan axle belakang ke chasis. Lalu juga dilakukan pemasangan wishbone baik itu untuk depan maupun belakang. Semua dilakukan dengan menggunakan hoist. e. Battery Box With Air Tank Pada proses ini melakukan pemasangan battery box with air tank yang nantinya akan di pasang di chassis. f. Axle Pada proses ini melakukan pemangan axle depan dan axle belakang ke chasis dengan menggunakan hoist. g. Engine Pada proses ini dilakukan pemasangan Engine yang nantinya akan di pasang ke chasis. h. Radiator Pada proses ini dilakukan pemasangan radiator yang selanjutnya akan di pasang ke chasis.

48 i. Assembly Engine To Chassis Pada tahap ini lanjutan proses pada engine. Setelah pemasangan engine selesai maka pada proses ini akan dilakukan pemasangan engine ke chasis dengan menggunakan bantuan hoist. j. Cab Rear Suspension Pada proses ini dilakukan pemasangan suspension yang nantinya akan dipasang ke chasis. k. Air Intake Pada proses ini dilakukan pemasangan air intake yang selanjutnya akan dipasang ke chasis. l. Assembly Muffler To Chassis Pada proses ini dilakukan pemasangan Muffler ke chasis dengan menggunakan hoist. m. Assembly Cabin To Chassis Pada Proses ini dilakukan pemasangan atau menggabungkan cabin truk ke chasis dengan bantuan hoist. n. Tire Pada proses ini dilakukan pemasangan ban seperti menyatukan ban dengan vleg, pengisian ban lalu pengecekan ban. o. Bumper Pada proses ini dilakukan pemasangan bumper depan yang nantinya akan dipasang ke cabin.

49 p. Assembly Tire To Chassis Pada proses ini dilakukan pemasangan ban ke chasiss baik itu ban depan maupun ban belakang. Lalu selain itu juga dilakukan pemasangan spare wheel atau ban cadangan ke chasiss. q. Final Assembly Pada proses ini adalah tahap terakhir dalam proses produksi truk tipe OF 2528 C. Pada tahap ini dilakukan pengecekan seperti knalpot, kopling. Lalu pada proses ini juga dilakukan pengisian seperti pengisian power steering, air radiator, dan minyak kopling. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis data yang telah diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Jenis Kegiatan Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C Pada PT. Mercedes-Benz Indonesia No Kegiatan Simbol Kegiatan 1 Engraving process A 2 Assembly Bracket B 3 Harness and Takalan C 4 Assembly Spring and Wishbone D 5 Battery Box With Air Tank E 6 Axle F 7 Engine G

50 8 Radiator H 9 Assembly Engine To Chassis I 10 Cab Rear Suspension J 11 Air Intake K 12 Assembly Muffler To Chassis L 13 Assembly Cabin To Chassis M 14 Tire N 15 Bumper O 16 Assy Tire To Chassis P 17 Final Assy Q Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia 2.2 Analisis data waktu penyelesaian yang dibutuhkan menggunakan analisis network untuk mengetahui jalur kritis. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis data perlu dilakukan pengurutan kegiatan sesuai dengan urutan kegiatan. Sehingga dapat diketahui kegiatan mana yang harus didahulukan. Urutan kegiatan dalam proses produksi truk tipe OF 2528 C, yaitu : Tabel 4.2 Urutan Kegiatan Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C No Kegiatan Simbol Kegiatan Kegiatan yang mendahului 1 Engraving process A - 2 Assembly Bracket B A 3 Harness and Takalan C B

51 4 Assembly Spring and Wishbone D C 5 Battery Box With Air Tank E C 6 Axle F D 7 Engine G E 8 Radiator H G 9 Assembly Engine To Chassis I F 10 Cab Rear Suspension J H,I 11 Air Intake K H,I 12 Assembly Muffler To Chassis L H,I 13 Assembly Cabin To Chassis M L 14 Tire N K 15 Bumper O J 16 Assy Tire To Chassis P O 17 Final Assy Q P Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia 2.3 Elemen kerja dan kurun waktu yang dibutuhkan selama proses produksi truk tipe OF 2528 C a. Penentuan kapasitas produksi Kapasitas produksi menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam rangka mengukur tingkat kemampuan dalam memproduksi sejumlah unit. Ini dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam kesanggupan menerima pesanan.

52 Dalam menyelesaikan produksi, perusahaan harus menetapkan waktu yang dicapai untuk menyelesaikan proses produksi tersebut. Setelah peneliti mengadakan penelitian, diperoleh bahwa target produksi untuk truk tipe OF 2528 C adalah 7 Unit/hari. Perusahaan menetapkan 5 hari kerja dalam 1 minggu bagi karyawan. Waktu lembur kerja disesuaikan dengan pesanan yang diterima oleh perusahaan. b. Elemen kerja dan waktu penyelesaian Dari hasil pengamatan penyelesaian produk dapat dibuat urutan kerja yang memberikan petunjuk yang lengkap tentang cara pelaksanaan suatu proses produksi, yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Elemen Kerja Proses Produksi dan Waktu Penyelesaian Dalam Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C (Dalam Menit) No Kegiatan Simbol Kegiatan Waktu (Menit) 1 Engraving process A 51 2 Assembly Bracket B 37 3 Harness and Takalan C 120 4 Assembly Spring and Wishbone D 110 5 Battery Box With Air Tank E 25 6 Axle F 135 7 Engine G 17 8 Radiator H 19

53 9 Assembly Engine To Chassis I 119 10 Cab Rear Suspension J 25 11 Air Intake K 7 12 Assembly Muffler To Chassis L 111 13 Assembly Cabin To Chassis M 112 14 Tire N 110 15 Bumper O 39 16 Assy Tire To Chassis P 117 17 Final Assy Q 91 Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia c. Penyusunan Diagram Network Setelah terhubung keterkaitan dan waktu antar masingmasing kegiatan diketahui, maka diagram network dapat digambarkan. Diagram network ini menunjukkan keterkaitan antar kegiatan satu dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Dalam network, menyusun komponen-komponen sesuai urutan logika ketergantungannya merupakan dasar pembuatan jaringan kerja, sehingga diketahui urutan kegiatan dari awal mulainya proyek sampai dengan selesainya proyek secara keseluruhan. d. Menentukan lintasan kritis Lintasan kritis dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan ES-EF dan LS-LF pada masing-masing kegiatan proyek. Perhitungan EF-ES dan LS-LF diperoleh melalui proses forward pass dan backward pass. Perhitungan forward pass

54 dimulai dari awal sampai akhir proyek dan nantinya akan diperoleh EF paling akhir dari kegiatan proyek. EF diperoleh dari ES ditambah dengan waktu kegiatan tersebut. EF terakhir tersebut merupakan waktu tercepat penyelesaian proyek. Sedangkan perhitungan backward pass dimulai dari akhir proyek menuju awal proyek. LS diperoleh dari LF dikurangi dengan waktu pada kegiatan tersebut. Suatu kegiatan dikatakan kritis apabila memiliki slack (waktu longgar) sama dengan nol, artinya EF dan LF atau ES dan LS memiliki nilai yang sama. Slack dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Slack = LS - ES = LF EF... 4.1 Lintasan kritis dari kegiatan proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C ini dapat dilihat dari gambar diagram network dengan perhitungan forward pass dan backward pass.

Gambar 4.1. Diagram Network Perhitungan Forward Pass dan Backward Pass (Dalam Menit) 55

56 Setelah dilakukan perhitungan forward dan backward pada diagram kegiatan proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C, maka langah selanjutnya adalah menghitung slack time dari masing-masing kegiatan yang nantinya akan diperoleh kegiatan mana saja yang termasuk jalur kritis. Perhitungan slack time dan penentuan jalur kritis dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Perhitungan Slack Time dan penentuan jalur kritis Kegiatan Waktu ES EF LS LF Slack Jalur Kritis A 51 0 51 0 51 0 Y B 37 51 88 51 88 0 Y C 120 88 208 88 208 0 Y D 110 208 318 208 318 0 Y E 25 208 233 208 536 328 T F 135 318 453 318 453 0 Y G 17 233 250 536 553 17 T H 19 250 572 553 572 322 T I 119 453 572 453 572 0 Y J 25 572 597 572 756 184 T K 7 572 579 572 685 113 T -L 111 572 683 572 683 0 Y M 112 683 795 683 795 0 Y N 110 579 795 685 795 216 T

57 O 39 597 795 756 795 198 T P 117 795 912 795 912 0 Y Q 91 912 1003 912 1003 0 Y Sumber : Data yang diolah Dari perhitungan slack time diatas, maka dapat ditentukan lintasan kritis dimana lintasan kritis memiliki slack time = 0, adalah kegiatan A, B, C, D, F, I, L, M, P, Q, maka jalur yang melewati kegiatan-kegiatan ini adalah kritis. Kurun waktu penyelesaian proyek adalah 1003 menit. e. Pengukuran waktu dan penentuan waktu kegiatan Untuk menentukan waktu penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan target proses produksi 7 unit/hari truk tipe OF 2528 C, penyelidikan waktu tiap kegiatan sangat diperlukan. Dengan penyelidikan waktu ini diharapkan dapat ditentukan berapa besar waktu normal, waktu cadangan dan waktu standar yang dibutuhkan. Sehingga dapat melengkapi data waktu dalam diagram network yang akan disusun melalui pengamatan aliran kegiatan proses produksi. Perlu diperhatikan dalam penyelidikan waktu adalah waktu pengerjaan tiap kegiatan, waktu cadangan yang diberikan perusahaan selama proses produksi berlangsung. Analisi PERT menggunakan 3 estimasi waktu yaitu waktu optimis, waktu realistis dan waktu pesimis. Adapun waktu penyelesaian untuk masing-masing elemen-elemen pekerjaan adalah :

58 Tabel 4.5 Perkiraan Waktu Dalam Proses Produksi Truk Tipe OF 2528 C (Dalam Menit) No Kegiatan Node Waktu (Menit) Optimis Realistis Pesimis (a) (m) (b) 1 Engraving process A 48 51 56 2 Assembly Bracket B 33 37 39 3 Harness and Takalan C 110 120 125 4 Assembly Spring and Wishbone D 103 110 120 5 Battery Box With Air Tank E 23 25 28 6 Axle F 128 135 145 7 Engine G 15 17 19 8 Radiator H 16 19 22 9 Assembly Engine To Chassis I 110 119 125 10 Cab Rear Suspension J 23 25 27 11 Air Intake K 6 7 8 No Kegiatan Node Waktu (Menit) Optimis Realistis Pesimis (a) (m) (b) 12 Assembly Muffler To Chassis L 104 111 120 13 Assembly Cabin To Chassis M 106 112 118 14 Tire N 100 110 120 15 Bumper O 33 39 43

59 16 Assy Tire To Chassis P 110 117 125 17 Final Assy Q 86 91 96 Sumber : Data Perusahaan PT. Mercedes-Benz Indonesia Untuk mendapatkan waktu yang diharapkan (te) dapat dicari menggunakan metode PERT, dengan rumus sebagai berikut: te = ɑ...4.2 Keterangan: te = expected duration ɑ = waktu optimis m= waktu realistis b = waktu psimis Perhitungan waktu yang diharapkan (te) pada masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut : a. Te = = = 51,3 b. Te = c. Te = d. Te = e. Te = f. Te = g. Te = h. Te = i. Te = = 36,7 = 119,2 = 110,5 = 25,2 = 135,5 = 17 = 19 = 118,5

60 j. Te = k. Te = = 25 = 7 l. Te = = 111,3 m. Te = = 112 n. Te = = 110 o. Te = p. Te = q. Te = = 38,7 = 117,2 = 91 Dari perhitungan perkiraan waktu di atas dapat dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.6 Waktu penyelesaian yang diharapkan pada proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C (Dalam Menit) No Kegiatan Node Waktu (Menit) Optimis Realistis Pesimis (a) (m) (b) Waktu yang diharapkan (te) 1 Engraving process A 48 51 56 51,3 2 Assembly Bracket B 33 37 39 36,7 3 Harness and Takalan C 110 120 125 119,2 4 Assembly Spring and Wishbone D 103 110 120 110,5 5 Battery Box With Air Tank E 23 25 28 25,2 6 Axle F 128 135 145 135,5 7 Engine G 15 17 19 17

61 8 Radiator H 16 19 22 19 9 Assembly Engine To Chassis I 110 119 125 118,5 10 Cab Rear Suspension J 23 25 27 25 11 Air Intake K 6 7 8 7 12 Assembly Muffler To Chassis L 104 111 120 111,3 No Kegiatan Node Waktu (Menit) Optimis Realistis Pesimis (a) (m) (b) Waktu yang diharapkan (te) 13 Assembly Cabin To Chassis M 106 112 118 112 14 Tire N 100 110 120 110 15 Bumper O 33 39 43 38,7 16 Assy Tire To Chassis P 110 117 125 117,2 17 Final Assy Q 86 91 96 91 Sumber : Data peneliti diolah Berdasarkan estimasi data durasi tabel 4.6 di atas, nilai te (durasi yang diharapkan) dimasukkan ke dalam diagram PERT yang dibuat dengan memakai pendekatan diagram network. Diagram PERT tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Network PERT (dalam Menit) 62

63 Pada network diatas diperoleh hasil lama pekerjaan proyek dengan menggunakan metode PERT adalah 1003,2 menit dan jalur kritis terjadi pada lintasan A, B, C, D, F, I, L, M, P, Q. f. Menentukan Varians Berdasarkan Perkiraan Waktu Untuk mengatasi dispersi (dispersion) atau varians waktu penyelesaian kegiatan (variance of activity time), dapat digunakan rumus: Varians = [ ] jalur kritis : Berikut adalah varians waktu penyelesaian kegiatan pada Tabel 4.7 Varians Waktu Penyelesaian Kegiatan Pada Jalur Kritis Kegiatan Kritis Varians Sumbe r : Data Penelit i yang diolah A 144/36 B 36/36 C 225/36 D 289/36 F 289/36 I 225/36 L 256/36 M 144/36 P 225/36 Q 100/36 Jumlah 2530/36

64 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai varians waktu penyelesaian proyek berdasarkan lintasan kritis adalah sebesar 2530/36 atau 70,3 dengan standar deviasi adalah 70,3 = 8,4 Menit. g. Menentukan Probabilitas Waktu Penyelesaian Proyek Adapun perhitungan kemungkinan / probability waktu penyelesaian proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C dengan durasi waktu yang dijadwalkan Ts 1003 menit (diambil dari durasi penyelesaian proyek dengan diagram CPM) adalah sebagai berikut: Te adalah jumlah dari te untuk kegiatan kritis [ te = (te) untuk kegiatan kritis ] atau sama dengan total waktu penyelesaian proyek yang diharapkan, lintasan kritis proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C dengan metode PERT diatas adalah serangkaian kegiatan yang melalui jalur kegiatan A, B, C, D, F, I, L, M, P, Q dengan total durasi proyek tercepat yang diharapkan te adalah 1003,2 menit. Sedangkan standar deviasi dari distribusi durasi proyek yang diharapkan S adalah akar jumlah kuadrat dari standar deviasi pada kegiatan kritis [ S = s 2 untuk kegiatan kritis]. Adapun perhitungan nya adalah sebagai berikut: Diketahui : Ts = 1003 menit, Te = 1003,2 Menit S = 70,3 = 8,4 Menit Maka Z = [ ] =,, Area Dari Tabel Normal Z = - 0,0238 = 0,4920 = 49,20 %

65 (Untuk nilai distribusi Z dapat dilihat pada lampiran A). Jadi, berdasarkan perhitungan di atas kemungkinan proyek pembuatan truk tipe OF 2528 C dapat di selesaikan dengan waktu 1003,2 menit adalah sekitar 49,20 %.