BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin komplek. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan merek suatu produk. Menurut Terence A. Shimp (2003) pemasar harus menyesuaikan endorser dengan karakter produk serta

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat melakukan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. serta banyaknya pengguna Gadget di dunia menjadikan produsen Smartphone

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang

BAB I PENDAHULUAN. aset yang dapat penilaian langsung di mata pelanggannya. Aset yang. dikandungnya dapat membantu pelanggan atau calon konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRATEGI PENCITRAAN MEREK DALAM PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya mudah untuk di dapatkan oleh konsumen sasaran,

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. Masuk angin seringkali kita dengar dalam bahasa kita sehari-hari di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalilasi saat ini, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

Transkripsi:

- 162 - BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak merupakan bagian dari reception analysis, yang merupakan studi media massa untuk menggali interpretasi teks media pada khalayak. Dalam Teori Reception Analysis dikembangkan argument bahwa factor kontekstual mempengaruhi cara khalayak memaknai pesan yang disampaikan oleh media massa. Dengan kata lain, teori tersebut menekankan interpretasi pesan media bergantung pada sosial settings masing-masing khalayak. Dalam penelitian ini, interpretasi khalayak didasarkan pada beberapa teori yang menjadi kerangka berpikir dalam penelitian ini. 2. Brand image adalah seperangkat nilai mental dan kepercayaan konsumen terhadap produk. Pada umumnya, brand image terbentuk melalui kemampuan konsumen menghadirkan merek tesebut dalam benak mereka dan asosiasi yang melekat pada merek tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, brand image Tolak Angin identik sekali dengan manfaat fungsional produk, yang dirasakan berdasarkan pengalaman masing- masing narasumber. Pengalaman inilah yang paling banyak mempengaruhi sudut pandang narasumber dalam penciptaan brand image di benak khalayak. Ketika penulis meminta para narasumber untuk menggambarkan brand - 162 -

- 163 - image di benak mereka berdasarkan penayangan iklan televisi Tolak Angin versi Truly Indonesia, hal yang paling memengaruhi interpretasi mereka adalah tingkat pendidikan, kelas sosial, pekerjaan, latar belakang budaya, usia, pengalaman dan kebiasaan sehari- hari. 3. Analisis Brand Image dalam penelitian ini terbagi dalam tiga kerangka. Dari unsur pembentuk brand image menurut analisis Rik Riezebos, hasil wawancara menunjukkan isi, dukungan, dan kekuatan brand dibentuk oleh brand name, brand mark, dan sifat produk, yaitu jamu, yang bersifat tradisional. 4. Berdasarkan pemikiran Terrence A. Shimp, unsur pembentuk brand image yang terdiri dari atribut, manfaat dan evaluasi keseluruhan sikap juga diinterpretasikan oleh khalayak dari isi brand. Hanya satu orang narasumber dari kelas C1, Dimi Belamy yang gemar menulis blog dan gemar membaca berita dan memperhatikan iklan, yang melihat adanya manfaat simbolis produk yaitu dengan mengonsumsi Tolak Angin berarti ikut menggalakkan cinta tanah air dan kebudayaan Indonesia. Sikap para narasumber dari kelas A hingga kelas E terhadap produk hampir seluruhnya positif, yang diartikan mereka mempercayai dan mau merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain berdasarkan kepercayaan mereka terhadap manfaat produk. 5. Dari wawancara berdasarkan penyebutan brand image menurut Soleh Soemirat, para narasumber menjawab Tolak Angin ditujukan untuk seluruh kelas sosial, terutama kelas menengah ke bawah, dilihat dari harga dan

- 164 - desain produk. Namun, dari eksekusi iklan televisi Tolak Angin versi Truly Indonesia, ada beberapa narasumber yang melihat adanya ketidasesuaian pemilihan talent iklan dengan target konsumen produk, sehingga iklan tersebut, menurut interpretasi narasumber, dinilai kurang tepat untuk mendukung salah satu brand image Tolak Angin yaitu tradsional dan produk asli Indonesia. Pendapat tersebut ditemui pada kelas B yaitu Moch. Aminuddin dan Indah Lestari, serta narasumber dari kelas A (Aminullah.N dan Hari Mulyadi), yang merasa bahwa iklan televisi Tolak Angin berusaha menggapai kelas atas namun terlihat memaksakan. Pada narasumber kelas CI yaitu Dimi Belamy dan Rike.M yang berusia lebih muda, pemilihan dua talent tersebut dinilai tepat untuk mewakili dua sisi brand image Tolak Angin, yaitu ditujukan untuk semua target konsumen, mewakili penduduk asli Indonesia dan WNI keturunan yang juga banyak hidup di Indonesia, dan mewakili sisi tua-tradisional dan muda-modern. 6. Dari sisi tujuan dan daya tarik iklan, menurut para narasumber, memang memenuhi tujuan dan daya tarik tertentu, tetapi menimbulkan berbagai interpretasi narasumber dalam pembentukan brand image di benak,mereka. Sebagian narasumber yang berasal dari kelas A dan B merasa asosiasi terlalu jauh dan alur iklan terlalu panjang, sehingga tidak menimbulkan brand image yang kuat di benak mereka. Sedangkan, bagi para narasumber kelas menengah (CI hingga E), merasa tujuan dan daya tarik iklan sudah

- 165 - tepat untuk menggambarkan brand image Tolak Angin yaitu sebagai produk asli Indonesia. 7. Brand awareness juga merupakan unsur pembentuk brand image, yang membagi brand mulai tahap Unaware of Brand (tidak mengenali merek) hingga Top of Mind (merek berada di puncak ingatan konsumen). Dari hasil wawancara, sebagian besar narasumber, kecuali Hari Mulyadi dari kelas A yang bukan pengguna produk, menjawab bahwa dalam benak mereka penyakit masuk angin selalu diasosiasikan dengan brand Tolak Angin, karena pencitraannya sebagai produk berkualitas dan iklan televisi yang didukung tagline produk yang secara khas membedakan brand Tolak Angin dengan merek lain. 8. Dalam penelitian ini, penulis merangkum seluruh pembentuk brand image tersebut menjadi sebelas unsur pembentuk brand associations yang dikemukakan Bilson Simamora. Kesebelas unsur tersebut yaitu atribut produk, hal-hal tidak nyata, manfaat bagi pelanggan, harga relatif, penggunaan, pemakai, selebriti, gaya hidup, kelas produk, pesaing dan negara asal ada yang dibentuk melalui iklan televisi ada pula yang dibentuk berdasarkan pengalaman produk. Peran iklan televisi dalam membentuk brand associations hanya terdapat pada selebriti, gaya hidup, dan negara. Sedangkan atribut produk, hal-hal tidak nyata, manfaat bagi pelanggan, harga, penggunaan dan pemakai terdapat dalam brand name, brand mark

- 166 - dan social settings masing-masing khalayak, yang membedakan penggunaan produk dan interpretasi khalayak dalam memaknai isi pesan iklan televisi. 9. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa intepretasi khalayak terhadap iklan Tolak Angin versi Truly Indonesia dalam membentuk brand image Tolak Angin diinterpretasikan sangat beragam oleh narasumber berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar narasumber dari kelas A dan B yang mana merupakan sasaran yang dituju oleh Tolak Angin mengiterpretasikan iklan tersebut sebagi iklan yang memiliki daya tarik informatif dibandingkan dengan iklan penguat image. Narasumber dari kelas A dan B mengintepretasikan bahwa iklan Tolak Angin versi Trully Indonesia dengan unsur kebudayaan yang sangat kental memiliki alur yang terlalu panjang sehingga tidak menimbulkan image yang kuat yang berkaitan dengan Tolak Angin sebagai produk tradisional asli Indonesia yang dikonsumsi oleh kalangan menegah keatas. Sementara narasumber dari kelas C1 hingga D yang termasuk kedalam target audience dan merupakan pengguna produk Tolak Angin, mengintepretasikan iklan Tolak Angin versi Trully Indonesia sebagai iklan yang cukup membangun citra Tolak Angin sebagai produk asli Indonesia yang modern. Narasumber dari kelas C1 yang bernama Dimi Belami memiliki interpretasi yang sangat mendekati dengan tujuan iklan tolak Angin Versi trully Indonesia, Dimi menginterpretasikan pesan iklan Tolak Angin yang kaya dengan isi budaya bangsa sebagai iklan yang memiliki manfaat simbolis yaitu dengan menggalakkan kecintaan terhadap

- 167 - tanah air. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tingkat pendidikan, kelas sosial, latar belakang budaya, usia, pengalaman, dan kebiasaan sehari-hari 5.2 Saran 1. Bagi Produsen (PT.Sido Muncul) Berdasarkan hasil penelitian, penulis memiliki saran bagi pihak produsen yaitu PT Sido Muncul. Menurut penulis, untuk lebih memperkuat brand image Tolak Angin, hendaknya PT. Sido Muncul juga mulai memperhatikan media below the line, karena sebagian besar loyal consumer Tolak Angin adalah kelas menengah ke bawah, yang gemar menonton televisi tetapi tidak terlalu memahami pesan iklan dan kaitannya dengan asosiasi produk. Jika ingin berusaha menjangkau Market Extention (kelas menangah ke atas), mungkin bisa digunakan cara-cara yang lain, misalnya berupa sponsorship dalam acara yang banyak dihadiri para konsumen kelas menangah ke atas. Karena kelas menengah ke atas tidak terlalu memperhatikan iklan, yang dapat menyebabkan pesan iklan sampai kepada khalayak yang tidak sesuai dengan khalayak sasaran, melainkan sampai kepada khalayak yang tidak merespon, atau bahkan tidak tertarik dengan iklan televisi tersebut. PT Sido Muncul hendaknya mengevaluasi kembali penggunaan talent dan setting iklan, karena terdapat sebagian narasumber yang berpendapat talent tidak sesuai dengan brand image serta alur iklan terlalu panjang, sehingga

- 168 - menimbulkan terlalu banyak interpretasi, yang dapat melemahkan brand image. 2. Bagi Akademis Penelitian ini menitikberatkan pada teori reception analysis yang mengungkapkan tentang penerimaan dan pemaknaan khalayak terhadap isi pesan media massa. Bagi yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai interpretasi khalayak terhadap iklan Tolak Angin versi selanjutnya, disarankan menitikberatkan pada iklan televisi dengan menggunakan pendekatan ethnografi sebagai salah satu kajian dari studi khalayak.