Studi Deskriptif Perkembangan Personal Sosial Anak usia 3-4 tahun di wilayah Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA1-3 TAHUN (TODDLER) DI SEKOLAH NISRINA JATI ASIH KOTA BEKASI TAHUN 2013

RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EDUCATIONAL TOYS WITH DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN IN THE VILLAGE OF JOMBOR CEPER KLATEN

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH

DIFFERENCE LEVEL ON TODDLER DEVELOPMENT AGED 3-4 YEARS Early Childhood Education (ECD) AND NON-ECD IN PUCANGSEWU VILAGE, PACITAN, EAST JAVA

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Gambaran status kesehatan jiwa pada anak usia prasekolah di Semarang. Manuscript. Oleh : Wyllydan. Nim : G2A012018

PENDAHULUAN. A. Latar belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

Endah Ernawati Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH SLAWU KECAMATAN PATRANG

Putri Ahadiyah* Rosalina, S.Kp., M.Kes **) Puji Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes. (Epid )**)

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

HUBUNGAN KOMUNIKASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MARDI PUTRA BANTUL

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

PERKEMBANGAN BALITA USIA 6-60 BULAN BERDASARKAN KEJADIAN ANEMIA DAN PEMBERIAN STIMULASI MELALUI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

GAMBARAN POLA ASUH IBU PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI SEMARANG. Hafizh Qalbi 1), Zubaidah 2)

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 2 TAHUN DI DESA JEBOL KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA. Manuscript.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANANAK PRASEKOLAH SESUAI KARAKTERISTIK KELUARGA DI PAUD BANDA ACEH

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

PERAN IBU PEKERJA DALAM PERAWATAN BALITA DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 2-5 TAHUN) Rina Nur Hidayati, Umu Maslahah ABSTRACT

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR,SEMARANG.

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 1 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGUNDU SEMARANG

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Hastuti Putri Ramadhani 1), Mamik Ratnawati 2), Hj.Yuliati Alie 2)

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bentuk meniti karir dalam bidang pekerjaan. Demikian halnya dengan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis)

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Transkripsi:

Studi Deskriptif Perkembangan Personal Sosial Anak usia 3-4 tahun di wilayah Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Choirunnissa N.J 1, Edy Soesanto 2, Ernawati 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS 2 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes UNIMUS 3 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes UNIMUS Abstrak Peran orang tua terutama ibu menentukan bagaimana seorang anak dapat mencapai aspek aspek perkembangannya.jika seorang ibu memilih bekerja tentu waktu yang di luangkan untuk anak berkurang, dengan demikian berkurang juga perhatian seorang ibu untuk memperhatikan perkembangan anak salah satunya perkembangan personal sosial.tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Perkembangan Personal Sosial Anak usia 3-4 tahun di wilayah kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur.Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif Analitik tempat penelitian ini di kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Populasi dala penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-4 tahun di wilayah kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur berjumlah 106, dan sampel sebanyak 84 responden di hitung menggunakan tehnik proporsional random sampling.hasil Penelitian di dapatkan sebanyak (24,2%)anak mengalami kegagalan dalam perkembangan personal sosial pada orang tua yang bekerja sebagai pedagang dan buruh pabrik.di sarankan kepada orang tua untuk memberikan stimulasi dini untuk perkembangan anak, khususnya perkembangan personal sosial anak agar dapat mencapai taraf perkembangan personal sosial secara optimal. Kata Kunci : Perkembangan anak, Perkembangan Personal Sosial. Abstract The role of parents, especially mothers to determine how a child can achieve its development aspects. If a mother chose to work in the course of time children spend in reduced, thus reduced attention also a mother to one child's attention to the development of personal social development. The purpose of this study is to describe the Personal Social Development 3-4 year olds in urban areas of Semarang District Rejosari East. This study used a descriptive method Analytical place this study in the village Rejosari Eastern District of Semarang. The population in this study were all children aged 3-4 years in urban areas of Semarang District Rejosari East totaled 106, and a sample of 84 respondents are calculated using proportional random sampling technique. Research results in getting as many (24.2%) children experienced a failure in personal social development to parents who work as traders and factory workers. Are suggested to parents to provide early stimulation for children's development, particularly the development of personal social development in order to achieve the level of development of personal social optimum.

PENDAHULUAN Anak adalah generasi masa depan, kualitas anak pada sekarang ini sangat menentukan bagaimana kondisi sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu petumbuhan dan perkembangan anak harus di perhatikan dan di persiapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik dan lebih berkualitas. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan stuktur tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang terorganisasi(idai 2002). Perkembangan anak satu dengan yang lain banyak mengalami perbedaan hal ini di karenakan anak tumbuh dalam latar belakang keluarga yang berbeda. Pada proses perkembangan anak terjadi proses perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan lingkungan sekitarnya(hidayat 2008). Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial. Salah satu aspek yang di gunakan untuk mengetahui perkembangan anak adalah personal sosial (kepribadian/ sikap sosial). Aspek aspeknya meliputi kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan interaksi dengan lingkungan (Narendra 2002 ). Perkembangan personal sosial ( kepribadian/ sikap sosial) anak sangat di pengaruhi oleh faktor lingkungan sosial dan kebudayaan hal tersebut meliputi : keluarga, norma, golongan agama, dan adat istiadat, namun dalam hal ini faktor dari keluarga adalah hal yang paling berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, karena keluargalah kelompok paling primer untuk anak. Sikap perkembangan anak dalam hal sosial ini banyak di pengaruhi oleh lingkungan dan norma norma atau group. Hal ini mengakibatkan perbedaan sikap antara anak satu dengan yang lainya karena perbedaan lingkungan yang diterima. Perilaku sosial anak sangat berpengaruh dengan faktor lingkunganya, dan perilaku sosial anak di bentuk juga dalam lingkungan tersebut. Dari pernyataan tersebut maka perkembangan personal sosial anak sangat di pengaruhi oleh faktor lingkungan sosialnya meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dimana mereka berada. Keluarga merupakan tempat interaksi sosial atau kelompok sosial pertama yang anak kenal. Peran keluarga dan orang tua secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak, mengingat orang pertama yang di kenal anak adalah orang tua. Interaksi sosial dalam keluarga turut menentukan cara anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Jadi selain menjadi tempat anak berkembang keluarga juga

memiliki peran peran sosial dalam perkembangan anak sebagai makhluk sosial (Ahmadi 2009). Berdasarkan penelitian Harno 2012 yang di laksanakan di wilayah kelurahan Manyaran, Semarang barat sebanyak 57,8 % responden ibu yang bekerja dan sebanyak 42,2 % responden yang tergolong ibu tidak bekerja.sedangkan untuk tingkat kemandirian anak di dapatkan sebanyak 62,7% tergolong mandiri dan sebanyak dan sebanyak 57,3% tidak mandiri. Dari data tersebut maka dapat di simpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan ibu dengan tingkat kemandirian anak. Dari penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa pekerjaan orang tua dapat mempengaruhi perkembangan anak. Anak yang di asuh oleh orang tua atau ibu yang tidak bekerja berbeda dengan anak yang di tinggal ibunya bekerja, dari segi waktu ibu tidak bekerja dapat mendampingi anak setiap saat di rumah dan tentu lebih banyak waktu untuk memperhatikan perkembangan anak sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Sedangkan ibu yang bekerja sebagian waktu di habiskan di luar rumah untuk bekerja, hal ini mengurangi intensitas bertemu dan efisiensi waktu kebersamaan dengan anak, anak yang di tinggal ibunya bekerja biasanya memiliki kedekatan yang berbeda dengan anak yang ibunya tidak bekerja. Mengingat orang tua dan keluarga adalah faktor penting yang menentukan perkembangan anak, maka pekerjaan orang tua yang menentukan cukup atau tidaknya efisiensi waktu untuk anak menjadi hal yang mempengaruhi perkembangan anak. Di dalam masyarakat terdapat berbagai macam profesi salah satunya pedagang, buruh dan pns, dari berbagai profesi tersebut tentu memiliki jam kerja yang berbeda. Seorang pedagang dan buruh biasanya bekerja dari pagi sampai sore hari bahkan sampai malam hari, berbeda dengan pns yang bekerja hanya sampai siang hari saja. Jam kerja tersebut berpengaruh pada waktu kebersamaan antara anak dan orang tua, sehingga mempengaruhi perkembangan anak. Dampak yang terjadi apabila anak mengalami keterlambatan dalam aspek personal sosial yaitu anak menjadi kurang mandiri, kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan kurang sehingga anak sulit bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Orang tua yang sibuk bekerja biasanya lebih memilih menitipkan anak atau memilki baby sister di rumah, seperti yang kita ketahui biasanya di tempat penitipan atau baby sister hanya mengasuh anak saja dan tidak memperhatikan aspek aspek apa saja yang

seharusnya di miliki seorang anak dan kebutuhan apa saja yang di butuhkan anak dalam proses tumbuh kembangnya. Oleh sebab itu peneliti bermaksud mengetahui bagaimana perkembangan personal sosial anak usia 3-4 tahun di tinjau dari pekrjaan orang tua di wilayah kelurahan rejosari kecamatan semarang timur. Dari hasil pengamatan awal di dapatkan dari 10 keluarga di kelurahan rejosari 6 di antaranya yang masing masing keluarga memiliki profesi yang berbeda mengatakan bahwa jika sedang bekerja mereka menitipkan anaknya di rumah neneknya dan juga ada yang mempunyai baby sister di rumah Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptis analisis.populasi penelitian ini yaitu 106 orang anak usia 3-4 tahun di wilayah kelurahan rejosari kecamatan semarang timur. Sampel sebanyak 84 orang reponden yang di tetapkan secara proporsional random sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur, di laksanakan pada bulan september 2013. METODE Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Populasi dlm penelitian ini anak usia 3-4 tahun di wilayah kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur yang berjumlah 106 anak, sampelnya di ambil menggunakan tehnik proporsional random sampling di dapatkan 84 anak sebagi responden. Sampel di ambil dengan kriteria mau menjadi responden dan tidak memiliki gangguan fisik maupun mental, instrumen dalam penelitian ini menggunakan DDST (Denver Development Screning Test).

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi responden berdasarkan pendidikan orang tua di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Pendidikan orang tua Frekuensi Persentase (%) Tidak lulus SD 1 1.2 Sekolah Dasar 65 77.4 Sekolah Menengah 9 10.7 Atas Perguruan Tinggi 9 10.7 Total 84 100 Mayoritas pendidikan orang tua adalah sekolah dasar yaitu sebanyak 66 (77,4%). Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur ( total=84) Pekerjaan orang tua Frekuensi Persentase (%) PNS 9 10.7 Pedagang 33 39.3 Buruh pabrik 16 19.0 Lain-lain Ibu rumah tangga 11 15 13.1 17.9 Total 84 100 Dari hasil dia tas menunjukan bahwa di wilayah kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang yaitu sebanyak 33 orang (39,3%). Status Pekerjaan Orang Tua di wilayah kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur Pekerjaan ortu Fail (F) Presentase (%) Pased (P) Presentase (%) Pedagang 8 24.2 25 75.8 Buruh pabrik 8 24.2 8 24.2 PNS 2 6.1 7 21.2 Lain lain Ibu rumah tangga 5 4 15.2 12.1 6 11 Perkembangan personal sosial anak pedagang dan buruh pabrik menunjukan hasil yang sama (24,2%) mengalami kegagalan atau fail. 18.2 33.3 Dari hasil penelitian yang telah di lakukan mayoritas warga di wilayah Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur bekerja sebagai pedagang(39,3%) yang berpendidikan sekolah dasar (77,4%). Pendidikan yang rendah tentu berpengaruh dengan status pekerjaan seseorang di wilayah ini mayoritas berpendidikan dasar sehingga warga sekitar wilayah ini lebih memilih untuk berwiraswasta.status pekerjaan orang tua berpengaruh pada intensitas waktu yang di berikan orang tua untuk anak, hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan personal sosial anak. Orang tua khususnya ibu yang bekerja di luar rumah tentu tidak dapat sepenuhnya memperhatikan perkembangan personal sosial seorang anak, berbeda dengan ibu yang tidak bekerja yang

bisa meluangkan waktu banyak untuk anak dan dapat memantau perkembangan seorang anak. Dari hasil penelitian di dapatkan (24,2%) anak mengalami kegagalan dalam perkembangan personal sosial yang orang tuanya bekerja sebagai pedagang dan buruh pabrik. Perkembangan personal sosial anak usia 3-4 tahun mencakup tujuh tugas perkembangan, dari penelitian yang telah dilakukan dari tujuh tugas perkembangan tersebut sebanyak 20 anak tidak dapat melakukan sikat gigi tanpa bantuan, dari hasil wawancara dengan orang tua mereka mengatakan bahwa anak tidak terbiasa menggosok gigi dan juga orang tua tidak terlalu memperhatikan hal tersebut karena orang tua beranggapan bahwa hal ini tidak terlalu penting untuk anak dan anak akan bisa melakukan hal ini sendiri saat dewasa nanti, aspek bermain ular tangga sebanyak 19 anak tidak dapat melakukan karena banyak anak yang belum mengerti dan paham mengenai permainan tersebut, berpakain tanpa bantuan sebanyak 10 anak tidak dapat melakukan karena anak terbiasa berpakain dengan bantuan orang tua dan juga orang tua belum sepenuhnya mengajarkan kepada anak untuk berpakaian sendiri. Dari penjelasan di atas menyebutkan bahwa status pekerjaan orang tua turut menentukan perkembangan personal sosial anak.hal ini seperti yang diungkapkan oleh Werdiningsih (2012), mengatakan bahwa ada hubungan peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap perkembangan personal sosial anak prasekolah. Peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam hal perkembangan anak tentu tidak dapat di pisahkan. Keluarga merupakan tempat anak pertama kali berinteraksi, bersosialisasi dan berkomunikasi sehingga bagaimana interaksi dalam keluarga tersebut dan kebiasaan apa saja yang terjadi di lingkungan keluarga yang terjadi sehari hari tentu menjadikan contoh untuk anak. Selain itu waktu yang di berikan orang tua untuk anak tentu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhin perkembangan anak, anak yang memiliki ibu tidak bekerja tentu lebih banyak mendapatkan perhatian dari ibu dan juga ibu dapat memantau sejauh mana perkebangan personal sosial anaknya, berbeda dengan anak yang memiliki ibu bekerja tentu waktu yang di berikan berkurang Setelah lingkungan keluarga lingkungan yang tidak kalah penting bagi perkembangan anak adalah lingkungan dimana anak berada yaitu lingkungan sekitar atau lingkungan sekitar tempat tinggal, Seperti pada wilayah kelurahan Rejosari kecamatan semarang timur, wilayah ini berada di pinggir kota namun merupakan wilayah yang dapat di katakan padat penduduk, di kelurahan Rejosari ini ada beberapa wilayah yang dapat di katakan sebagai wilayah kumuh, jarak rumah yang terlalu berhimpitan, penduduk yang banyak, wilayah yang kotor dan juga berpendidikan rendah. Sehingga hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang menjadikan perkembangan personal sosial terganggu karena wilayah atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik untuk perkembangan anak usia prasekolah, karena lingkungan merupakan salah satu hal yang menentukan perkembangan personal sosial seorang anak. Seperti yang di tulis dalam Ahmadi (2009), perkembangan personal sosial anak sangat di pengaruhi oleh faktor lingkungan sosialnya meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dimana mereka berada. Keluarga merupakan tempat interaksi sosial atau kelompok sosial pertama yang anak kenal. Peran keluarga dan orang tua secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak, mengingat orang pertama yang

di kenal anak adalah orang tua. Interaksi sosial dalam keluarga turut menentukan cara anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Jadi selain menjadi tempat anak berkembang keluarga juga memiliki peran peran sosial dalam perkembangan anak sebagai makhluk sosial. Cahyaningsih (2011), Lingkungan meliputi kebudayaan yang di anut keluarga dan status sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh dalam perkembangan personal sosial anak, kebudayaan yang di anut dalam sebuah keluarga mungkin berbeda dengan keluarga lain sehingga dimana anak di besarkan dan seperti apa cara orang tua menanamkan nilai kehidupan dan mengajarkan tentang norma yang berlaku menentukan kepribadian seorang anak. Dalam hal sosial ekonomi anak yang berada dalam keluarga menengah ke atas tentu berbeda dengan anak yang berada pada keluarga yang status ekonomi menengah ke bawah, dari segi lingkungan tempat tinggal ekonomi menengah ke atas memiliki lingkungan tempat tinggal yang lebih layak dan lebih kondusif di bandingkan dengan lingkungan sosial ekonomi menengah ke bawah. Orang tua dan keluarga merupakan tempat anak pertama kali belajar bersosialisasi dan berinteraksi sehingga orang tua dan keluarga merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan anak. Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak, namun sebagai orang tua juga memilki kewajiban untuk memberi nafkah keluarga sehingga bagaimana orang tua membagi waktu antara pekerjaan dan anak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Tidak bisa di pungkiri faktor ekonomi merupakan hal yang menjadi alasan kuat mengapa seorang ibu harus ikut bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup, seorang ibu yang seharusnya bisa memberikan waktu banyak untuk anaknya dan untuk memperhatikan perkembangan anaknya tentu menjadi berkurang karena kendala waktu saat bekerja. Anak usia 3-4 tahun merupakan masa dimana anak berada dalam proses perkembangan, anak mulai belajar mengenal lingkungan sekitar dan mulai mengadopsi atau meniru apa saja yang mereka lihat di sekitarnya, oleh karena itu peran orang tua sangat penting pada masa seperti ini. Jika seorang ibu harus bekerja mayoritas di wilayah kelurahan Rejosari kecamatan semarang timur ini menitipkan anaknya di tempat neneknya (26,2%), hal ini tidak bisa di katakan salah. Namun sebagai orang tua yang memiliki anak berada dalam masa perkembangan ini sebaiknya lebih memikirkan dan memperhatikan tentang pengasuh anak saat di tinggal ibunya bekerja. Karena jika orang tua kurang tepat memilih pengasuh anak kemungkinan bisa terjadi keterlambatan atau kegagalan dalam aspek perkembangannya. Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan Karakteristik responden berumur 3-4 tahun, sedangkan berdasarkan pekerjaan orang tua yang paling banyak adalah pekerjaan pedagang (39,3 %).Dari hasil penelitian yang telah di lakukan menunjukan perkembangan personal sosial anak yang orang tuanya bekerja sebagai pedagang dan buruh pabrik memiliki hasil yang sama yaitu (24,2%) mengalami kegagalan.

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta. Cahyaningsih, D., S.(2011). Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta. Dimas Aji.(2010). Hubungan Komunikasi Ibu dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah di TK H. Sri Anah di Klipang Sendang Mulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Erna Wulan. (2010). Perkembangan Sosial Anak Prasekolah. Harno. (2010). Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah di Wilayah Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat. Hidayat, A., A.(2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. IDAI.(2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta : Sagung Seto. Nursalam.(2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarata : Salemba Medika. Notoatmodjo, S.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Potter& Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Sri Hartini.(2009). Stimulasi dan Karakteristik Ibu dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia 3-5 Tahun. Wong. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6. Jakarta : EGC Yusuf, S.(2012). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.