BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Begitu pula ketika

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lampiran A Soal Pre Test dan Post Test

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Andina Pernatawaty,2014 PEMBELAJARAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bhirawa Widya Putranti, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak terlepas dari bahasa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu: berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Tiap-tiap keterampilan erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan. Sementara itu untuk dapat menguasai keempat keterampilan berbahasa tadi, pembelajar harus melakukan praktik dan banyak pelatihan. Salah satu dari aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh seorang pembelajar bahasa adalah keterampilan berbicara. Berbicara merupakan proses berbahasa lisan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, merefleksikan pengalaman, dan berbagi informasi (Ellis, 1989). Berbicara juga merupakan suatu proses kompleks karena melibatkan keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengar serta keterampilan sosial seperti komunikasi. Para pakar mendefinisikan kemampuan berbicara secara berbeda-beda. Tarigan (1985) berpendapat bahwa berbicara adalah kemampuan menyebutkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang mengkespresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari satu sumber pada yang lainnya. Begitu pula pada pembelajaran bahasa asing, keterampilan berbicara sama pentingnya dengan keterampilan yang lain, namun dikatakan tidak mudah karena pada prosesi berbicara, kita membutuhkan pengetahuan dasar seperti tata bahasa dan ragam kosakata dari bahasa asing tersebut. Hingga kemudian banyak pembelajar bahasa asing yang tidak percaya diri untuk berbicara dan mengemukakan pendapat karena takut salah dalam menyusun kalimat yang akan diucapkan atau salah mengucapkan kosakata yang dimaksud. Belum lagi kesulitan dalam pelafalan saat berbicara karena perbedaan cara melafalkan bahasa asing

2 tersebut dengan bahasa ibu yang biasa digunakan. Padahal pada hakikatnya seseorang dapat lancar berbicara dengan suatu bahasa adalah karena ia terbiasa mengucapkannya. Berbicara bukanlah hal teoritis dalam hal penguasaannya karena itu pembelajar dituntut untuk selalu berlatih secara praktik. Fakta di lapangan sekarang ini dalam pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Jepang tingkat dasar, masih sedikit fokus pembelajaran yang ditujukan pada penguasaan kemampuan berbicara, padahal sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk pembelajaran berbicara bahasa Jepang tingkat SMA tahun 2006, kompetensi dasar yang perlu dicapai pembelajar adalah kemampuan mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari. Pembelajaran keterampilan berbicara di kelas masih bersifat teoritis dan berfokus pada materi di buku hingga kebanyakan membuat siswa merasa bosan dan kurang bisa membayangkan bentuk nyata percakapan yang dijadikan contoh dalam buku tersebut untuk kemudian dijadikan dasar pada saat mempraktikannya. Untuk itu diperlukan bantuan media dan strategi pembelajaran yang dapat mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu pada pembelajaran keterampilan berbicara pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar. Film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Erin s Challange! I can Speak Japanese) adalah program audiovisual yang dibuat oleh The Japan Fondation Japanese-Language Institute di Jepang dalam bentuk DVD (Digital Video Disc), yang berisi tentang berbagai materi pelajaran bahasa Jepang dengan tampilan menarik dan sederhana. Film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu telah banyak diteliti sebagai media dalam pembelajaran bahasa Jepang di negeri kita ini, namun belum pernah ada yang menelitinya untuk pembelajaran keterampilan berbicara. Hingga penulis kemudian bermaksud untuk turut melakukan penelitian mengenai model pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongi Dekimasu pada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar.

3 B. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana merencanakan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jepang tingkat dasar menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu? b. Bagaimana menerapkan model pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jepang menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu? c. Bagaimana hasil belajar siswa terhadap keterampilan berbicara dengan menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu? d. Bagaimana tanggapan pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar terhadap media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu? 2. Batasan Masalah Agar permasalahan lebih jelas dan tidak meluas, dalam penelitian ini penulis membatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah di atas, di antaranya: a. Penelitian ini hanya akan meneliti media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu pada model pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jepang tingkat dasar. b. Penelitian ini hanya akan meneliti tanggapan pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar mengenai media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu terhadap pembelajaran keterampilan berbicara. c. Penelitian ini hanya akan dilakukan pada siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013.

4 C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Adapun tujuan yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui bagaimana perencanaan dan penerapan model pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jepang untuk tingkat dasar menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu. b. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari pembelajaran dengan menggunakan media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu terhadap kemampuan berbicara pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar. c. Mengetahui tanggapan pembelajar mengenai media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu pada pembelajaran berbicara bahasa Jepang tingkat dasar. 2. Manfaat Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penjabaran di atas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Secara Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai model pembelajaran dengan pemanfaatan media audio visual melalui DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan media pembelajaran bahasa Jepang guna meningkatkan keterampilan berbicara. b. Secara Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan media bagi guru guna mengembangkan pembelajaran berbicara melalui media audio visual, kemudian dapat menjadi alternatif media belajar berbicara yang efektif dan tepat bagi

5 pembelajar, serta menjadi sumbangan ide untuk memperbaiki sistem pembelajaran berbicara yang lebih baik bagi lembaga. D. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Relevan Penelitian tentang bahasa sudah banyak dilakukan apalagi mengenai media yang memiliki pengaruh dalam penguasaan suatu subjek pengajaran kemampuan dasar berbahasa seperti berbicara, membaca, menyimak dan menulis. Akan tetapi, seperti yang telah diungkapkan bahwa mengkaji mengenai media dalam pembelajaran bahasa tidak akan ada habis-habisnya. Penelitian yang pernah mengkaji hal serupa dengan penelitian ini adalah penelitian (skripsi) karya Idea Alvira (2012) tentang Efektivitas Penggunaan Media Film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu Dalam Pembelajaran Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Dalam penelitian tersebut menjelaskan mengenai media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dalam pengaruhnya terhadap kemampuan tata bahasa. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dikatakan efektif sebagai media dalam pengajaran tata bahasa pada pembelajar tingkat dasar. Dengan demikian disarankan pula penelitian dengan media serupa yang mengaji kemampuan berbahasa yang berbeda. Penelitian serupa yang pernah ada adalah penelitian mengenai peningkatan kemampuan berbicara melalui media audiovisual yang merupakan karya Ridan Umi Darojah (2011) melalui skripsinya mengenai Peningkatan Kemampuan Berbicara Melaporkan dengan Media Film Animasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 12 Yogyakarta. Melalui hasil penelitian ini diketahui bahwa media film animasi yang termasuk pada media audiovisual mampu meningkatkan kemampuan berbicara para pembelajar bahasa secara signifikan dan baik. Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai model keterampilan berbicara dengan media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dengan hipotesis media film ini juga dapat efektif bagi pembelajar tingkat dasar serta dapat meningkatkan kemampuan berbicara secara signifikan dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media ini.

6 2. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang digunakan. Untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan istilah tersebut, maka penulis mendeskripsikannya sebagai berikut: a. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam penelitian ini model pembelajaran adalah seperangkat cara, dan strategi yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasa pada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media yang telah disediakan. b. Berbicara Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Dalam penelitian ini berbicara yang dimaksud adalah keterampilan berbicara sebagai salah satu aspek kebahasaan yang harus dapat dikuasai oleh pembelajar bahasa tersebut. c. Media Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995 : 139), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam buku Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang oleh Sudjianto (2010 : 87), dijabarkan macam-macam media dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Jepang. Di antaranya adalah: media visual sederhana, media proyeksi diam, media audio, media film, dan komputer. Dalam penelitian ini, penulis mengambil salah satu jenis media yaitu media film sebagai media yang akan diteliti.

7 i. Media Film DVD Film secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar bergerak. Dalam proses pembelajaran, film merupakan salah satu alat yang ampuh dan efektif sebagai suatu media. Apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga lebih mudah diingat daripada apa yang dibaca atau didengar saja. Pada perkembangannya, media film yang ada pada masa kini telah dikemas dalam bentuk DVD (Digital Video Disc) yang merupakan pengembangan dari bentuk sebelumnya yaitu VCD (Video Compact Disc). 1) Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu Film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Erin s Challange! I can Speak Japanese) adalah program bentuk film audio-visual dalam kemasan DVD yang dibuat oleh The Japan Foundation-Japanese Language Institute bagi para pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Pada film ini terdapat 25 episode dengan materi ajar berbeda dalam tiap episodenya. Selain menampilkan pembelajaran tata bahasa, film ini juga ditunjang dengan beragam bentuk percakapan sederhana sesuai tema yang dilakukan oleh native speaker orang Jepang. Hal itu lah yang kemudian menjadi alasan mengapa media ini dipilih oleh penulis sebagai bahan penelitian ini. d. Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar pada penelitian ini adalah siswa tingkat SMA, yang menjadi objek penelitian. Pada dasarnya, di Indonesia sendiri pelajaran bahasa Jepang pertama kali diperkenalkan di tingkat SMA untuk sekolah-sekolah tertentu karena itu penulis beranggapan bahwa pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar adalah pembelajar tingkat SMA.

8 E. METODE PENELITIAN 1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Sutedi (2011:22) menyebutkan bahwa penelitian eksperimen atau eksperimental merupakan penelitian murni karena di dalamnya terdapat kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam pendidikan bahasa Jepang, eksperimen dapat dilakukan seperti dalam bentuk uji coba suatu metode pengajaran, media, bentuk latihan, dan sebagainya. Alasan mengapa penulis memilih metode ini adalah dikarenakan penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara pada pembelajar tingkat dasar sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran dengan menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu yang berarti terdapat proses eksperimen dengan memanipulasi dan mengobservasi juga melakukan uji coba di dalamnya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test and post test one group design. Dinyatakan Setyiadi (2006:135) penelitian jenis ini merupakan penyempurnaan dari jenis pra-eksperimen dan berusaha untuk memenuhi kriteria penelitian yang mempunyai validitas tinggi yaitu dengan mengadakan tes awal dan tes akhir untuk mengukur perolehan dari perlakuan uji dan sudah mempunyai kelompok kontrol. Dalam desain penelitian ini peneliti dapat menggunakan kelompok eksperimen sebagai kelompok kontrol hingga kedua kelompok tersebut merupakan subyek yang sama. Sehingga bentuknya nanti akan seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Tabel Desain Penelitian Pre-test Pembelajaran Post-test O1 X1 O2 X1: Pembelajaran dengan menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu

9 O1: Pre-test O2: Post-test Penulis menggunakan desain ini karena tujuan penelitian hanya untuk mengetahui efektivitas dari media yang digunakan terhadap kemampuan berbicara pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar. 2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampelnya adalah 12 orang anggota ekstrakurikuler Japanese Club yang terdiri atas siswa kelas X dan XI. 3. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Tes Berbicara Instrumen pertama yang digunakan adalah tes lisan. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara siswa sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) melalui pembelajaran dengan menggunakan media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu. Soal tes diambil dibuat sesuai dengan silabus dan kompetensi dasar yang diharapkan. Dalam tes berbicara ini siswa akan diberikan contoh percakapan sesuai materi, dan dipasang-pasangkan untuk mengulang kembali bentuk-bentuk percakapan dari materi yang telah dipelajari. b. Angket Instrumen berupa angket ini digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap media pembelajaran berupa film Erin ga Chousen l.

10 4. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data atau analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengelompokan data (Mahsun, 2005). Pada penelitian ini dilakukan pendekatan dan jenis data kuantitatif berupa angka dari hasil tes maka untuk menganalisis data digunakan teknik analisis statistik T-test untuk penelitian eksperimen yang nanti hasilnya akan menggambarkan perbedaan signifikan sebelum dilakukan penelitian dan sesudah dilakukan penelitian. F. RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN Untuk melakukan penelitian ini penulis telah merangkum rencana-rencana yang dilakukan dalam pelaksanaan eksperimen, sebagai berikut: 1. Studi lapangan, yaitu melihat kondisi dari populasi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Mencakup pemilihan sampel secara random dari kelas-kelas yang dirasa pembelajaran untuk keterampilan berbicaranya masih kurang atau belum efektif. 2. Penentuan materi (episode pada film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu) yang akan ditampilkan baik sesuai dengan silabus serta kompetensi dasar yang diharapkan. 3. Persiapan pelaksanaan penelitian. 4. Tahapan penelitian kelas eksperimen a. Pembelajaran di kelas seperti biasa tanpa menggunakan model pembelajaran melalui media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu. b. Pelaksanaan pre-test kemampuan berbicara. c. Pembelajaran di kelas seperti biasa dengan menggunakan model pembelajaran keterampilan berbicara melalui media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu. d. Pada setiap pertemuan siswa diberi contoh percakapan dengan mempertontonkan film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu. e. Siswa juga diberi kesempatan untuk berlatih berbicara dari contoh percakapan yang ditampilkan dalam film.

11 f. Setelah 3 pertemuan, siswa dipersilakan untuk tampil berpasangan untuk melakukan tes berbicara sebagai bentuk post-test. 5. Setelah pelaksanaan eksperimen selesai dilakukan, siswa dipersilakan untuk mengisi angket untuk mengetahui pendapat mereka mengenai model pembelajaran dengan menggunakan media film dalam pembelajaran keterampilan berbicara. 6. Selanjutnya penulis akan menganalisis data dan membuat laporan. G. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I Pendahuluan. Isinya meliputi latar belakang, masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan. BAB II Landasan Teoritis. Isinya meliputi teori-teori yang melandasi kegiatan penelitian termasuk pada hasil penelitian terdahulu yang relevan. Juga kajian mengenai pengertian media dalam pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, termasuk media film yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III Metodologi Penelitian. Isinya meliputi jenis metode yang digunakan yaitu metode eksperimen kuasi, beserta teknik pengumpulan dan pengolahan data. Kemudian populasi dan sampel berikut teknik penyampelan, juga instrumen penelitian yang digunakan. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan. Isinya meliputi laporan kegiatan penelitian, sajian data dan hasil pengolahannya, diikuti pembahasan (interpretasi), dan kesimpulan yang menyatakan apakah masalah penelitian terjawab atau tidak. Pada bagian pembahasan disajikan pula hasil telaahan berupa data yang telah dianalisis dan kemudian ditafsirkan hingga nantinya menghasilkan suatu teori baru atau teori pendukung atau sebagai pembuktian dari teori yang pernah ada.

12 BAB V Kesimpulan dan Saran. Isinya meliputi kesimpulan tentang jawaban dari masalah yang diteliti apakah terjawab atau tidak. Kemudian saran atau rekomendasi sebagai implikasi hasil penelitian.