BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

PENGANTAR REDAKSI REDAKSI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

1. Pendahuluan. 2. Kajian Pustaka

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab terhambatnya proses penyembuhan. Selain itu posisi yang jauh

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

JURNAL APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA


BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. web yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR KERUSAKAN GIGI DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga

Pengelolaan Pasien Dengan Angular cheilitis

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membuat

Definisi Bell s palsy

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas jika dibandingkan jumlah penduduk dunia. Pekerjaan dokter menjadi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Namun dengan semakin berkembangnya zaman, penyakit semakin mudah

PENERAPAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TAKAGI-SUGENO-KANG PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

LAMPIRAN. 1. Konsultasi.java. package com.example.saksermu.dentalexsys;

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. bahasa pemograman PHP dan database MySQL.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Manifestasi Infeksi HIV-AIDS Di Mulut. goeno subagyo

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

Transkripsi:

22 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Representasi Pengetahuan Sistem pakar untuk penyakit Gigi dan mulut membutuhkan basis pengetahuan dan mesin inferensi untuk mengetahui gejala yang terjadi pada penderita dan penanganannya. Basis pengetahuan ini merupakan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh sistem, sedangkan mesin inferensi digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang dimasukkan pengguna hingga dapat ditemukan suatu kesimpulan. Basis pengetahuan yang diperlukan sistem terdiri dari aturan jenis penyakit, gejala penyakit dan solusi pengobatannya. Data-data yang menjadi input bagi sistem adalah data gejala yang didapat dari pengamatan serta buku dan artikel tentang penyakit gigi dan mulut. Data tersebut digunakan sistem untuk menentukan jenis penyakit gigi dan mulut yang diderita. Pembentukan aturan jenis gejala penyakit gigi dan mulut ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Jenis Gejala Penyakit Gigi dan Mulut Kode Gejala Gejala G01 Bau mulut tak sedap G02 Benjolan putih pada bagian dalam bibir G03 Bercak kecoklatan mendatar pada bibir G04 Bercak putih berlendir pada mulut G05 Bercak putih pada lidah G06 Bercak putih pada rongga mulut G07 Bibir kemerahan G08 Bibir pecah-pecah G09 Bibir terasa kering dan keras G10 Bibir terasa panas seperti terbakar G11 Bintik putih pada gigi G12 Bintik-bintik merah bersisik pada daerah mulut

23 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38 G39 G40 G41 G42 Demam Dentin terlihat Disertai rasa gatal Disertai sakit kepala Gigi berlubang Gigi keluar darah Gigi nyeri saat terkena rangsangan Nyeri pada sendi temporo mandibuler Gusi bengkak Gusi licin dan mengkilap Gusi merah muda Gusi mudah berdarah Infeksi pada kelenjar ludah Kemerahan pada sudut-sudut mulut Lubang sangat besar pada gigi Luka mudah berdarah Luka terbuka berwarna biru keputihan Luka terbuka pada lidah Muncul benjolan kemerahan pada lubang gigi Nanah pada pangkal gusi Nyeri pada kelenjar ludah Nyeri pada otot pengunyah Nyeri saat berbaring Nyeri saat gigi tertekan makanan Nyeri saat mengunyah Pembengkakan kelenjar getah bening Pembengkakan pada kelenjar ludah Pembusukan gigi Pulpa mati rasa Pulpa terinfeksi/ radang pada pulpa

24 G43 G44 G45 G46 G47 G48 G49 G50 G51 G52 G53 G54 G55 G56 G57 G58 Resesi gusi Sakit berdenyut tanpa rangsangan Sudut mulut terasa nyeri Sudut-sudut mulut bersisik Terasa perih saat makan dan minum Terbentuk kantong antara gigi dan gusi Terdapat benjolan ungu dengan pinggiran bersiku pada daerah mulut Terdapat endapan plak Terdapat ulkus, luka pada mukosa mulut Terdapat daerah kemerahan pada mulut Ulkus (luka) pada sudut mulut Vesikel (gekembung) pada mukosa mulut Terdapat karang gigi Perkembangan penyakit cepat (bulanan) Ruang pulpa terbuka Luka atau benjolan muncul berulang Data-data yang menjadi output sistem adalah jenis penyakit, keterangan,pencegahan. Aturan jenis solusi pengobatan menyediakan pengetahuan tentang jenis-jenis penyakit pada Gigi dan mulut. Untuk data jenis penyakit ditunjukkan pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Jenis Penyakit Gigi dan Mulut Kode Penyakit Penyakit Definisi P01 Abses peridontal Radang yang terlokalisasi dimana salah satu manifestasinya dalam bentuk pendukung gigi P02 Bau Mulut Bau tak sedap pada rongga mulut

25 P03 Cheilitis Peradangan yang terjadi pada bibir, umumnya ada pada sudut-sudut bibir P04 Gingivitis Radang gusi P05 Herpes Simpleks Vesikel (gelembung) yang merupakan infeksi virus HVS (Herpes Symplex Virus) pada bagian sudut bibir atau mulut P06 Kalkulus Karang gigi P07 Kandidiasis Infeksi jamur (Candidas Albicans) pada rongga mulut yang disebabkan ketidak seimbangan flora normal pada mulut P08 Kanker Pertumbuhan sel tidak terkendali dan bersifat ganas P09 Karies Media Gigi berlubang yang baru mengenai lapisan denting P10 Karies Profunda Gigi berlubang yang sudah mengenai jaringan pulpa P11 Karies Superfisial Gigi berlubang yang hanya sampai pada lapisan terluar atau email P12 Kelainan Sendi Temporo mandibuler Kelainan pada otot atau sendi sekitar temporomandibuler P13 Masalah Kelenjar Ludah Pembengkakan pada saluran kelenjar ludah P14 Nekrosis Pulpa Kematian jaringan pulpa akibat peradangan pulpa yang berlangsung kronis

26 P15 Periodontitis Peradangan gusi yang sudah menyebar ke daerah penyangga gigi P16 Pulpitis Akut Radang pada jaringan pulpa yang tidak parah, jika penyebab peradangan telah dihilangkan maka pulpa akan pulih segera seperti semula P17 Pulpitis Kronis Peradangan parah pada pulpa yang tidak akan pulih kembali sekalipun penyebabnya dihilangkan. Lambat laun akan menyebabkan kematian jaringan P18 Sariawan atau Stomatitis Mukosa mulut Adapun jenis solusi atau penanganan untuk setiap jenis penyakit. Untuk data jenis solusi pada setiap jenis penyakit tersebut ditunjukan pada table 3.3 Tabel 3.3 Jenis Solusi Penyakit Gigi dan Mulut Kode S01 S02 Solusi Melakukan scalling, root planning, curettage atau bedah flap yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya Menghilangkan faktor etiologi bisa juga menggunakan mouthwash S03 Memberikan pelembab bibir, menambah asupan vitamin, memberikan obat antibiotik/minose, meningkatkan asupan air S04 S05 S06 Melakukan scalling dan meningkatkan DHE Pemberian antivirus, perbaikan nutrisi tubuh, dan pemberian obat anti nyeri, istirahat yang cukup Melakukan scalling, root planning, curettage atau bedah flap yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya

27 S07 S08 S09 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 Pembersihan jamur pada daerah yang terserang, pemberian obat anti jamur, dan peningkatan DHE Pemberian obat anti kanker, atau kemoterapi atau radioterapi, peningkatan DHE Restorasi Restorasi, pembersihan dan sterilisasi saluran akar Restorasi Perbaikan oklusi gigi, tindakan pembedahan jika parah Pemberian antibiotik atau antivirus sesuai dengan penyebab pembedahan Perawatan saluran akar atau pencabutan gigi Melakukan scalling, root planning, curettage atau bedah flap yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya, serta pemberian antibiotik jika sudah parah Dipulpotomi (pemotongan pulpa), restorasi, pembersihan dan sterilisasi saluran akar dan pemberian obat anti nyeri Dipulpotomi, restorasi, dan pemberian obat pereda nyeri, devitalisasi (syaraf dimatikan) dan dilakukan perawatan saluran akar S18 Peningkatan asupan nutrisi, vitamin dan air, pemberian minosep, meminimalisir faktor pencetus

28 Tabel 3.4 Relasi (rules) antara Penyakit dengan Gejala Kode Rules Kode Penyakit Penyakit Definisi Kode Gejala Kode Solusi Solusi R01 P01 Abses peridontal Radang yang terlokalisasi dimana salah satu manifestasinya dalam bentuk pendukung gigi G01, G13, G21, G22, G23, G24, G32, G37, G38, G43, G48, G50, G55 S01 Melakukan scalling, root planning, curettage atau bedah flap yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya R02 P02 Bau Mulut Bau tak sedap pada rongga mulut G01 S02 Menghilangkan faktor etiologi bisa juga menggunakan mouthwash R03 P03 Cheilitis Peradangan yang terjadi pada bibir, umumnya ada pada sudutsudut bibir G07, G08, G09, G26, G45, G46, G53 S03 Memberikan pelembab bibir, menambah asupan vitamin, memberikan obat antibiotik/minose p, meningkatkan asupan air R04 P04 Gingivitis Radang gusi G21, G22, G23, G24, G50, G55 S04 Melakukan scalling dan meningkatkan DHE R05 P05 Herpes Simpleks Vesikel (gelembung) yang merupakan infeksi virus HVS (Herpes Symplex Virus) pada bagian sudut bibir atau mulut G13, G21, G24, G38, G47, G51, G52, G54 S05 Pemberian antivirus, perbaikan nutrisi tubuh, dan pemberian obat anti nyeri, istirahat yang cukup

29 R06 P06 Kalkulus Karang gigi G01, G24, G50, G55 S06 Melakukan scalling, root planning, curettage atau bedah flap yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya R07 P07 Kandidiasis Infeksi jamur (Candidas Albicans) pada rongga mulut yang disebabkan ketidak seimbangan flora normal pada mulut G01, G05, G06, G47, G51 S07 Pembersihan jamur pada daerah yang terserang, pemberian obat anti jamur, dan peningkatan DHE R08 P08 Kanker Pertumbuhan sel tidak terkendali dan bersifat ganas G02, G03, G04, G08, G30, G52, G28, G56, G58 S08 Pemberian obat anti kanker, atau kemoterapi atau radioterapi, peningkatan DHE R09 P09 Karies Media Gigi berlubang yang baru mengenai lapisan denting G14, G17, G19 S09 Restorasi R10 P10 Karies Profunda Gigi berlubang yang sudah mengenai jaringan pulpa G14, G17, G19, G42, G44 S10 Restorasi, pembersihan dan sterilisasi saluran akar R11 P11 Karies Superfisial Gigi berlubang yang hanya sampai pada lapisan terluar atau email G11, G17 S11 Restorasi R12 P12 Kelainan Sendi Temporo mandibuler Kelainan pada otot atau sendi sekitar temporomandi G16, G20, G34 S12 Perbaikan oklusi gigi, tindakan pembedahan jika parah

30 buler R13 P13 Masalah Kelenjar Ludah Pembengkakan pada saluran kelenjar ludah G25, G33, G39 S13 Pemberian antibiotik atau antivirus sesuai dengan penyebab pembedahan R14 P14 Nekrosis Pulpa Kematian jaringan pulpa akibat peradangan pulpa yang berlangsung kronis G17, G27, G40, G41, G57 S14 Perawatan saluran akar atau pencabutan gigi R15 P15 Periodontitis Peradangan gusi yang sudah menyebar ke daerah penyangga gigi G01, G21, G22, G23, G24, G43, G48, G50, G55 S15 Melakukan scalling, root planning, curettage atau bedah flap yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya, serta pemberian antibiotik jika sudah parah R16 P16 Pulpitis Akut Radang pada jaringan pulpa yang tidak parah, jika penyebab peradangan telah dihilangkan maka pulpa akan pulih segera seperti semula G17, G18, G19, G27, G35, G42, G44 S16 Dipulpotomi (pemotongan pulpa), restorasi, pembersihan dan sterilisasi saluran akar dan pemberian obat anti nyeri R17 P17 Pulpitis Kronis Peradangan parah pada pulpa yang tidak akan pulih kembali sekalipun G18, G27, G31, G35, G36, G37, G42, G57 S17 Dipulpotomi, restorasi, dan pemberian obat pereda nyeri, devitalisasi (syaraf

31 penyebabnya dihilangkan. Lambat laun akan menyebabkan kematian jaringan dimatikan) dan dilakukan perawatan saluran akar R18 P18 Sariawan atau Stomatitis Peradangan pada jaringan mukosa mulut G07, G13, G25, G28, G30, G47, G51 S18 Peningkatan asupan nutrisi, vitamin dan air, pemberian minosep, meminimalisir faktor pencetus Daftar istilah Scalling : Pembersihan karang gigi Root planing : Pembersihan akar gigi Curratage : Pengkuretan Etiologi : Faktor penyebab DHE : Dental Health Education, peningkatan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut Restorasi : Penambahan gigi Oklusi : Posisi bertemu (kontak) gigi atas dengan gigi bawah dengan sempurna 3.2 Flowchart Flowchart atau proses berjalannya program diagnosis penyakit Gigi dan Mulut.

32 3.2.1 Flowchart Proses Berjalannya Program Untuk User Start Tampilan Menu Utama Input Pilihan User N Pilihan Forward Chaining Pilihan Pilihan N Backward N N Petunjuk Chaining Pilihan Buku Tamu Y Y Y Y Proses Forward Chaining Proses Backward Chaining Petunjuk Penggunaan Program Form Buku Tamu Finish Gambar 3.1 Flowchart User

33 3.2.2 Flowchart Proses Berjalannya Program Untuk Administrator Start Admin Admin? N Y Input Pilihan Menu N Pilihan Penyakit Pilihan Pilihan N N N Gejala Relasi Pilihan Buku Tamu Y Y Y Y Input Penyakit Input Gejala Input Relasi Laporan User Update Penyakit Update Gejala Update Relasi Delete Penyakit Delete Gejala Delete Relasi Finish Gambar 3.2 Flowchart Admin

34 3.2.3 Flowchart Proses Forward Chaining Start Tampilkan pilihan gejala Pilih gejala Proses (Diagnosa) Solusi dan penanganan Finish Gambar 3.3 Flowchart Forward Chaining

35 3.3 Pohon Diagram 3.3.1 Pohon Diagram Forward Chaining

36 3.4 Struktur Database 3.4.1 Spesifikasi Basis Data Gejala Tabel 3.5 Spesifikasi Basis Data Gejala No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_gejala Char 3 Kode gejala penyakit 2 Nama_gejala Varchar 70 Nama gejala penyakit 3.4.2 Spesifikasi Basis Data Diagnosa (Penyakit) Tabel 3.6 Spesifikasi Basis Data Penyakit No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_penyakit Char 3 Kode penyakit 2 Nama_penyakit Varchar 35 Nama penyakit 3 Definisi_penyakit Text 150 Definisi penyakit 3.4.3 Spesifikasi Basis Data Solusi Tabel 3.7 Spesifikasi Basis Data Solusi No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_solusi Char 3 Kode solusi 2 Solusi Text 150 Solusi 3.4.4 Spesifikasi Basis Data Rules Tabel 3.8 Spesifikasi Basis Data Rules No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_rules Char 3 Kode relasi (rules) 2 Kd_gejala Char 3 Kode gejala 3 Kd_penyakit Char 3 Kode penyakit 4 Kd_solusi Char 3 Kode solusi

37 3.5 Rancangan Layar 3.5.1 Rancangan Layar index/menu utama HEADER MENU UTANA USER DIAGNOSA FORWARD WELCOME TO SISTEM PAKAR DIAGNOSA SAKIT GIGI DAN MULUT DIAGNOSA BACKWARD PETUNJUK GAMBAR LOGIN PAKAR USERNAME KONTENT/ISI PASSWORD LOGIN FOOTER @Copy Right 2014 Gambar 3.6 Rancangan layar tampilan index

38 3.5.2 Rancangan Layar diagnosa fordward chaining HEADER MENU UTANA USER DIAGNOSA FORWARD DAFTAR GEJALA DIAGNOSA BACKWARD PETUNJUK PROSES DIAGNOSA LOGIN PAKAR USERNAME DIAGNOSA PASSWORD DEFINISI LOGIN SOLUSI FOOTER @Copy Right 2014 Gambar 3.7 Rancangan layar diagnosa forward chaining

39 3.5.4 Rancangan Layar ADMIN (DATA GEJALA) HEADER MENU UTAMA PAKAR DATA GEJALA KODE GEJALA INPUT DATA GEJALA DATA PENYAKIT GEJALA DATA SOLUSI SIMPAN BATAL RULES LOGOUT EDIT HAPUS FOOTER @Copy Right 2014 Gambar 3.8 Rancangan layar admin (data gejala) 3.5.5 Rancangan Layar ADMIN (DATA PENYAKIT) HEADER MENU UTAMA PAKAR DATA GEJALA KODE PENYAKIT INPUT DATA PENYAKIT DATA PENYAKIT PENYAKIT DATA SOLUSI DEFINISI RULES SIMPAN BATAL LOGOUT EDIT HAPUS FOOTER @Copy Right 2014 Gambar 3.9 Rancangan layar admin (data penyakit)

40 3.5.6 Rancangan Layar ADMIN (DATA SOLUSI) HEADER MENU UTAMA PAKAR DATA GEJALA KODE SOLUSI INPUT DATA SOLUSI DATA PENYAKIT SOLUSI DATA SOLUSI SIMPAN BATAL RULES LOGOUT EDIT HAPUS FOOTER @Copy Right 2014 Gambar 3.10 Rancangan layar admin (data solusi) 3.5.7 Rancangan Layar ADMIN (DATA RULES) HEADER MENU UTAMA PAKAR DATA GEJALA INPUT RULES/RELASI DATA PENYAKIT KODE GEJALA DATA SOLUSI KODE PENYAKIT KODE SOLUSI RULES SIMPAN BATAL LOGOUT EDIT HAPUS FOOTER @Copy Right 2014 Gambar 3.11 Rancangan layar admin (data rules)