DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI
PENGERTIAN Dasar pemikiran: hubungan pikiran/mind dengan tubuh Merupakan bidang kekhususan dalam psikologi klinis yang berfokus pada cara pikiran, perasaan & perilaku mempengaruhi kesehatan fisik. Ilmu terapan yang multidisipliner pada penelitian, pendidikan, praktik yg berkaitan dengan kesehatan, penyakit dan disfungsi faali yg terkait
FOKUS Peningkatan promosi psikologi kesehatan Pencegahan & membantu penyembuhan penyakit Identifikasi faktor risiko kesehatan Mengubah pandangan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan
TUJUAN UTAMA Promosi dan mempertahankan kesejahteraan, kesehatan dan kualitas hidup Prevensi dan pemeliharaan terhadap penyakit dan disabilitas melalui intervensi psikologis
PERAN PSIKOLOGI KESEHATAN Asesmen & diagnosis Intervensi Pengajaran & pelatihan Evaluasi, penelitian dan pengembangan berbagai area kehidupan
STRES DAN KESEHATAN Lingkungan Sbg stresor Peristiwa/kejadian dianggap sebagai sesuatu yang mengancam, menyakitkan atau penuh tekanan stres Respon emosi negatif Respon fisiologis: aktivitas kelenjar adrenalin, merangsang sist saraf simpatetik: meningkatkan detak jantung, sist pernafasan, tekanan darah, ketegangan otot Meningkatnya resiko penyakit Respon perilaku dan kognitif kurang mampu mengembangkan coping
The Stress Response Phase 1 Alarm response (pengaktifan sistem saraf simpatetik) Phase 2 Pembentukan coping dan bertindak ( respon fight or flight) Phase 3 Exhaustion (stres dan dampak permanen)
HUBUNGAN PIKIRAN DAN PERILAKU Secara langsung: pikiran tentang stimulus psikososial dapat mencetuskan respon psikofisiologis Contoh: banyak pikiran, tidak bisa coping hipertensi Tidak langsung: kebiasaan dan gaya hidup Contoh: banyak masalah merokok batuk
Hubungan antara Pikiran dengan Tubuh Gangguan psikofisiologis / psikosomatis merupakan munculnya gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis. Sakit kepala Kardiovaskular Asma Kanker AIDS
Jenis gangguan psikofisiologis SAKIT KEPALA Jika muncul tanpa gejala lainnya, maka dapat disebabkan oleh stress. Stress yang muncul menyebabkan kontraksi pada kulit kepala, muka, leher, bahu, atau menusuk di sisi kepala. Tension headache, migren dll. Individual respon specificity : kening, bahu & leher jika mengalami stress. PENYAKIT KARDIOVASKULAR Hipertensi, serangan jantung, stroke yang terjadi karena tidak tercukupinya aliran darah ke jantung dan otak. Faktor risiko : 1. pola tingkah laku tipe A =pemarah, afeksi negatif, ambisius, tidak sabar, & kompetitif tinggi. 2. stress lingkungan sosial 3. kurangnya kemampuan coping skills 4. Kurangnya social support 5. gaya hidup = merokok, minum alkohol, mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
Jenis gangguan psikofisiologis ASMA Kesulitan melakukan pernafasan yg disebabkan karena saluran nafas utama menyempit / meradang. Faktor risiko = stress emosional. KANKER Bertumbuhnya sel2 yang menyimpang ke jaringan yang sehat hingga menyebabkan kematian. Faktor risiko : Perceived lack of control Inadequate or inappropriate coping responses (e.g., denial) Life-style risk behaviors Psychological factors also are involved in chemotherapy AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) Disebabkan virus HIV yang menyerang kekebalan tubuh. Faktor risiko: stres & kurangnya dukungan sosial (stigma masyarakat sehingga individu mengalami permasalahan psikologis, seperti cemas dan depresi) akan meningkatkan proses penyakit Mengatasi stres akan meningkatkan sistem imun
FAKTOR RISIKO vs FAKTOR PROTEKTIF F. RISIKO F. PROTEKTIF POLA PERILAKU TIPE A DUKUNGAN SOSIAL TINGKAT STRESSOR HARDINESS KERENTANAN & GAYA HIDUP KEMAMPUAN COPING
KETAHANAN FISIK / PERILAKU BERISIKO Faktor psikososial dalam menyerang kondisi fisik individu : mengganggu proses biologis / perilaku berisiko.
Faktor Protektif : Manfaat Dukungan Sosial Mempercepat kesembuhan Mengurangi komplikasi selama kehamilan & melahirkan Memperbaiki kontrol terhadap diabetes Meningkatkan kepatuhan minum obat Memperbaiki dan mempercepat penyembuhan stroke, dsb
HARDINESS Daya tahan psikologis untuk menghadapi stressful event.
KEMAMPUAN KOPING Problem- Focused Coping Emotion- Focus Coping Planfull problem solving Direct Action Assistance seeking Information seeking Avoidance Denial Self-Criticism Positive reappraisal
Penanganan Lainnya Modifikasi Perilaku : Relaksasi, menggunakan untuk menurunkan perilaku maladaptif / meningkatkan perilaku sehat Psikoedukasi