HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY AKADEMIK DAN KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA SKRIPSI

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

Abstract

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAGI MAHASISWA KURANG BERPRESTASI MELALUI PROGRAM MENTORING

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

Bab 3 Desain Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HALAMAN JUDU L PERAN KETERLIBATAN ORANG TUA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA TESIS HALAMAN JUDUL

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Educational Psychology Journal

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

SKRIPSI. Oleh: Bagus Sidik Darmawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Key Word : academic procrastination, competing motivation, Senior High School Student, Credit Semester System. *penulis penanggung jawab

Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pa

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BAB III METODE PENELITIAN. variasi dalam sebuah variabel dengan variasi yang lain.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB 3 Metode Penelitian

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

Oleh : Tri Astuti Arigiyati Prodi Pendidikan Matematika FKIP UST

Self-Directed Learning dan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa yang Mengerjakan Tugas Akhir

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

4. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA Najiib Adzani Jurusan Psikologi Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara Jl. Kemanggisan Ilir III No.45 Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480. Telp. (62-21) 532 7630 najiib.adzani@gmail.com Dra. Lisa Ratriana Chairiyati, M.Si.

ABSTRACT This study aims to determine the relation between the Achievement Motivation and Academic Procrastination of Student of Psychology Department of BINUS University Jakarta. According to McClelland (1987) achievement motivation is the motive that drives individuals to achieve success and aims to achieve results with certain standards. Achievement Motivation was measured with a scale of Achievement Motivation consisting of 14 items (α =.824). Academic Procrastination is a tendency to delay the start or complete the tasks as a whole to perform other activities that are not useful, so that the tasks become stunted, never completing the task on time, and often late to class meetings (Solomon & Rothblum, 1984). This research is a correlation. Academic procrastination was measured with scale of Academic Procrastination adapted from the PASS (Academic Procrastination Scale for Student), consisting of 20 items (α =.866). The results on 132 students majoring in Psychology, BINUS University Jakarta consisting of 108 womens and 24 mens, with a range of students of semester 4, 6 and 8 person correlation showed a significant relationship between achievement motivation with academic procrastination (r =.364, p <0.05) with a positive direction means that the higher the level of achievement motivation, the higher the academic procrastination conversely the lower the level of achievement motivation, it will also lower the academic procrastination. Keywords: students, achievement motivation, academic procrastination ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Menurut McClelland (1987) motivasi berprestasi adalah sebagai motif yang mendorong individu untuk meraih sukses dan bertujuan untuk meraih hasil dengan standar tertentu. Motivasi Berprestasi diukur dengan skala Motivasi Berprestasi yang terdiri dari 14 item (α =0,824). Prokrastinasi Akademik adalah suatu kecenderungan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga tugas-tugas menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat mengikuti pertemuan kelas (Solomon & Rothblum, 1984). Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Prokrastinasi Akademik diukur dengan skala Prokrastinasi Akademik yang diadaptasi dari PASS (Procrastination Academic Scale for Student), terdiri dari 20 item (α =0,866). Hasil penelitian pada 132 orang mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta yang terdiri dari 108 perempuan dan 24 laki-laki, dengan rentang mahasiswa semester 4, 6 dan 8 dengan korelasi person menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik (r =.364, p < 0,05) dengan arah hubungan yang positif artinya semakin tinggi tingkat motivasi berprestasi maka akan semakin tinggi pula prokrastinasi akademiknya sebaliknya semakin rendah tingkat motivasi berprestasi maka akan semakin rendah pula prokrastinasi akademiknya. Kata Kunci: mahasiswa, motivasi berprestasi, prokrastinasi akademik

PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan, serta proses, cara, perbuatan mendidik (Kamus Bahasa Indonesia Online). Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan formal adalah Perguruan Tinggi. Melalui perguruan tinggi para mahasiswa belajar berbagai macam hal, untuk mencapai keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Salah satu ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menyesuaikan diri terhadap bidang akademiknya, dapat dilihat dari prestasi akademik yang dicapai dan juga proses pengerjaan tugas-tugas kuliah. Menurut hasil observasi peneliti, mahasiswa memiliki kecenderungan untuk melakukan pekerjaan yang menyenangkan dibandingkan dengan pekerjaan yang kurang menyenangkan. Bagi mahasiswa, pekerjaan tugas kuliah sering diabaikan sehingga mereka kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut observasi peneliti, setiap mahasiswa memiliki kondisi belajar yang berbeda-beda, sehingga berdampak dalam proses pengerjaan tugas kuliah. Dalam pengerjaan tugas kuliah ini mahasiswa mempunyai keinginan untuk menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan waktu yang ada tanpa menundanunda dalam menyelesaikan tugas. Akan tetapi seringkali dalam menghadapi tugas-tugas tersebut muncul rasa enggan atau malas untuk mengerjakannya. Rasa enggan itu berasal dari kondisi psikologis yang dialami individu dan mendorong individu itu untuk menghindari tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan. Gejala dari perilaku ini dapat disebut dengan prokrastinasi, yang dapat diartikan sebagai perilaku menunda untuk memulai pekerjaan, menurut Lay (dalam Elmer, 2000) atau kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditangani tepat pada waktunya (Ferrari & Scher, 1995). Solomon dan Rothblum (1984) pada penelitian prokrastinasi yang kebanyakan dilakukan pada mahasiswa ditemukan bahwa 50% sampai dengan 90% terjadi prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Menurut Solomon & Rothblum (1984) prokrastinasi akademik adalah suatu kecenderungan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga tugas-tugas menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat mengikuti pertemuan kelas. Kemudian mereka juga menyatakan bahwa terdapat 6 area akademik yaitu tugas mengarang (membuat paper), belajar dalam menghadapi ujian, membaca buku penunjang, tugas-tugas administratif penunjang proses belajar,menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan. Mahasiswa melakukan prokastinasi meliputi manajemen waktu yang buruk, kesulitan untuk berkonsentrasi, rasa takut dan kecemasan, keyakinan negatif, adanya masalah pribadi, kebosanan, ekspektasi yang tidak realistis dan perfeksionisme serta ketakutan akan kegagalan (Santrock, 2009). Berdasarkan hasil observasi peneliti pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta, cukup banyak ditemukan mahasiswa pada masa kuliah tingkat akhir melakukan tindakan prokrastinasi akademik sehingga dapat menghambat hasil prestasi yang akan diraihnya. Menurut peneliti hal tersebut terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor yang berperan pada prokrastinasi, faktor internal yang berasal dari dalam individu maupun faktor eksternal yang berasal dari luar individu, kedua faktor tersebut terdapat dalam diri mahasiswa. Faktor internal seperti kondisi fisik dan psikologi mahasiswa yang kurang baik seperti kelelahan, sakit, sedang mengalami masalah, kurangnya motivasi, cemas terhadap tugas. Kemudian pada faktor eksternal seperti kondisi lingkungan serta pertemanan yang memiliki peran sehingga muncul perilaku prokrastinasi tersebut. Setiap mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang berbeda-beda, ada mahasiswa yang memiliki motivasi untuk mendapatkan nilai A serta IPK 4.00, ada pula mahasiswa yang memiliki motivasi sekedar mencapai target lulus dalam mata kuliah, apalagi mata kuliah yang memang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan adanya sebuah motivasi bagi mahasiswa untuk meraih prestasi tersebut dengan berbagai macam dorongan atau hasrat agar berprestasi dalam bidang akademik. Motivasi berprestasi menurut McClelland dalam (Rumiani, 2006) yaitu dorongan yang menggerakkan seseorang menuju suatu keberhasilan dan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik. Individu yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi adalah mereka yang menyukai tantangan dalam setiap pekerjaannya. Mereka didorong oleh hasrat untuk menjadi yang terdepan, untuk menyelesaikan permasalahan dan untuk menampilkan performa kerja yang luar biasa. Oleh sebab itu, peneliti ingin

mengetahui sejauh mana hubungan antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta?. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. METODE PENELITIAN Subjek Penelitian dan Tehnik Sampling Karakteristik subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang terdaftar aktif pada jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Setting lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Setting penelitian dilakukan pada mahasiswa semester 4, semester 6 dan semester 8. Untuk mahasiswa semester 4 dan semester 6, kuesioner dibagikan di dalam kelas dan dibawah bimbingan serta pengawasan oleh dosen yang mengajar. Penelitian berjalan dengan baik, mahasiswa mampu mengerjakan kuesioner dengan baik dan lengkap sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Sedangkan untuk mahasiswa semester 8, kuesioner dibagikan melalui e-mail, hal ini dikarenakan mahasiswa semester 8 memakai sistem KRS (Kartu rencana studi) sehingga jadwal kuliah tidak sama dan tiap mahasiswa berbeda-beda dalam mengambil mata kuliahnya oleh sebab itu kuesioner dibagikan melalui e-mail. Tehnik sampling Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling, jenis convenience sampling. Menurut Kuswanto (2012), Teknik convenience sampling adalah tehnik penentuan sample yang berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sample. Dalam hal ini, dengan kriteria mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang terdaftar aktif pada jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang dapat dianalisis dan disimpulkan dengan perhitungan statistik (Shaugnessy, Zechmeister & Zechmeister, 2000). Karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian korelasi. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasi merupakan salah satu bentuk penelitian non eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain non eksperimental yang bersifat ex post facto field study karena dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi dan pengendalian terhadap variabel. Penelitian ex post facto field study merupakan penelitian dimana variabel bebas (independent variable) sudah ada atau terjadi sebelum penelitian dilakukan, sehingga tidak perlu dilakukan manipulasi (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2005).

Alat ukur penelitian Alat ukur dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu alat ukur untuk variabel prokrastinasi akademik dan juga alat ukur untuk variabel motivasi berprestasi. Untuk alat ukur prokrastinasi akademik, peneliti memilih untuk mengadaptasi alat ukur yang telah ada sebelumnya yaitu PASS (Procrastination Assesment for Student) dan untuk alat ukur motivasi berprestasi, peneliti akan membuatnya sendiri sesuai dengan konstruk dan variabel yang akan diukur (teori motivasi berprestasi oleh McClelland). Agar dapat mengetahui valid dan reliable tidaknya sebuah item dalam kuesioner digunakan perhitungan Cronbach Alpha dikarenakan tipe item kuesioner menggunakan skala Likert. Cronbach Alpha dapat dihitung secara manual atau menggunakan SPSS dengan nilai 0-1. Semakin mendekati nilai 1 maka semakin reliable item tersebut. Alat ukur PASS (Procrastination Assesment for Student) yang sudah dibuat awalnya sebanyak 44 item pernyataan, namun setelah dilakukan uji reabilitas item melalui SPSS 15.0, ada beberapa hasil item Cronbach Alpha yang dibawah 0,3 sehingga item tersebut harus dihapus. Setelah dilakukan penghapusan item, jumlah item PASS menjadi sebanyak 20 item dengan realibilitas Cronbach Alpha sebesar 0,866. Untuk alat ukur motivasi berprestasi, awalnya dibuat sebanyak 18 item, namun setelah dilakukan uji reabilitas item melalui SPSS 15.0, juga ada beberapa hasil item Cronbach Alpha yang dibawah 0,3 sehingga item kuesioner yang dapat dipakai adalah sebanyak 14 item dengan reliabilitas Cronbach Alpha sebesar 0,824. Pengukuran variabel penelitian Pengukuran variabel penelitian ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah untuk karakteristik mahasiswa (jenis kelamin: laki-laki, perempuan), kategori tingkat semester (4, 6, 8), Jumlah skor Indeks Prestasi kumulatif (IPK), tempat tinggal (dengan orangtua, kost), asal daerah (Jabodetabek, Jawa dan luar Jawa). Sedangkan bagian kedua adalah pertanyaan sesuai dengan variabel yang diukur (motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik). Semua item pertanyaan dalam kuesioner akan diukur dengan menggunakan skala Likert 1-5. Prosedur Persiapan penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan membuat alat ukur prokrastinasi akademik yang di adaptasi dari PASS (Procrastination Academic Scale for Students) dan juga alat ukur motivasi berprestasi yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan acuan dari teori motivasi berprestasi dari McClelland. Setelah alat ukur jadi, peneliti membuat surat izin yang ditujukan kepada pihak jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta dimana tempat tersebut akan dilaksanakan proses pengambilan data penelitian. Kemudian penelitian dimulai dengan penyebaran kuesioner langsung kepada mahasiswa jurusan Psikologi semester 4, 6 dan 8. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan pertama kali pada tanggal 15 Juni 2012 kepada mahasiswa jurusan Psikologi semester 4, yakni sebanyak 21 orang mahasiswa. Kemudian pelaksanaan selanjutnya dilakukan pada tanggal 26 Juni 2012 kepada mahasiswa semester 6 dengan jumlah 58 orang mahasiswa. Selanjutnya pelaksanaan penyebaran kuesioner dilakukan melalui e-mail untuk mahasiswa semester 8, hal ini dikarenakan karena sebagian mahasiswa semester 8 mulai mempunyai kegiatan kuliah yang berbeda sehingga sulit untuk ditemui pada satu waktu, adapun pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 20 s/d 27 Juni 2012, dengan hasil terkumpul sebanyak 53 kuesioner. Semua proses pelaksanaan penyebaran kuesioner berlangsung sesuai dengan harapan, yakni kuesioner diisi dengan lengkap sesuai dengan petunjuk. Total kuesioner yang diperoleh kembali oleh peneliti sebanyak 132 kuesioner.

Tehnik pengolahan data Setelah uji coba alat ukur (pilot study) dan hasilnya menunjukkan reliabel, maka mulai dilakukan pengambilan data yang sebenarnya (field study) terhadap mahasiswa semester 4, 6, 8 jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Setelah data diperoleh tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Untuk analisis statistik deskriptif dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 15.0 for windows yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik partisipan mahasiswa meliputi jenis kelamin responden (laki-laki, perempuan), kategori semester (4, 6, 8), Indeks Prestasi kumulatif (IPK), kategori tempat tinggal (dengan orangtua, kost, dengan famili), asal daerah partisipan (Jabodetabek, Jawa non Jabodetabek, Lainnya). Kemudian untuk melakukan uji korelasi, peneliti menggunakan rumus Pearson Correlation yang dihitung dengan software SPSS versi 15.0. Rumus Pearson Correlation digunakan untuk mengetahui keeratan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi (Priyatno, 2010). Sedangkan untuk mencari tahu realibilitas alat ukur digunakan rumus Cronbach Alpha yang dihitung dengan bantuan software SPSS versi 15.0. HASIL DAN BAHASAN Analisis korelasi Pearson Tabel 1. Gambaran Hasil Analisis Korelasi Pearson Sumber: Pengolahan Data SPSS 15.0 Berdasarkan hasil data analisis dari tabel di atas, didapatkan bahwa hasil nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 ( p < 0,05) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan motivasi berprestasi. Arah hubungannya adalah positif artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi prokrastinasi sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin rendah pula prokrastinasi akademik.

Analisis regresi linier sederhana Tabel 2. Gambaran hasil nilai koefisien korelasi dan nilai r square Sumber Pengolahan Data SPSS 15.0 Berdasarkan hasil data analisis dari tabel diatas, didapatkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah 0,364. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel ada di kategori lemah. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien korelasi yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 13,2 %, yang dapat ditafsirkan bahwa independent variable (prokrastinasi akademik) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 13,2 % terhadap dependent variable dan 86,8 % lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar independent variable (prokrastinasi akademik). Faktor lain yang turut berperan yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Tabel 3. Gambaran hasil nilai siginifikasi regresi Sumber Pengolah Data SPSS 15.0 Dengan ketentuan nilai Sig. (p < 0,05) dan berdasarkan hasil data analisis dari tabel diatas, didapatkan hasil nilai Sig. = 0,000 artinya model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah siginifikan karena memenuhi kriteria diatas, yakni nilai Sig. yang didapat adalah 0,000 (p < 0,05).

Tabel 4. Gambaran model persamaan regresi Sumber Pengolahan Data SPSS 15.0 Berdasarkan hasil data analisis pada tabel diatas, diperoleh bentuk Persamaan regresi hubungan yang linier antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik y = 37,302 + 0, 208x SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil sekaligus menjadi jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang siginifikan antara skor motivasi berprestasi dengan skor prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Kemudian untuk hasil skor korelasi koefisien yang didapat dari penelitian ini adalah 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesa alternatif penelitian ini diterima. Terdapat korelasi yang signifikan antara total skor motivasi berprestasi dengan total skor prokrastinasi akademik pada sampel penelitian. Saran Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat peneliti ajukan yaitu: 1. Memperbanyak jumlah sampel sehingga dapat mewakili populasi yang dituju dalam penelitian serta menggunakan subjek yang lebih luas, misalnya pada mahasiswa jurusan Psikologi pada Universitas yang lain ataupun dengan fakultas yang berbeda dalam satu kampus, sehingga dapat memperoleh variasi subjek yang lebih beragam. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti juga harus membagi jumlah jenis kelamin sampel agar jauh lebih seimbang antara laki-laki dan perempuan. 2. Melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang memberikan sumbangan terhadap prokrastinasi akademik dan motivasi berprestasi agar dapat diperoleh gambaran yang lebih menyeluruh.

REFERENSI Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Ellis, A & Knaus,W.J. (1977). Overcoming Procrastination. New York: Institute for Rational Living Elmer, D. (2000). Wasted Time or Informed Delay? Academic Procastination Learning Style, and Self Talk. Angelo State University Home Page. Ferrari, JR., Johnson, JL & McCown, WG. (1995). Procrastination and Task Avoidance: Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press Fibrina, Rin. (2009). Prokrastinasi Akademik di Tinjau dari Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diambil pada tanggal 28 Juli 2012 dari http://etd.eprints.ums.ac.id/6240/pdf Gufron, N. M.& Risnawati, R. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: AR-Ruzz Media. Gufron, N. M. (2003). Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik. Tesis (tidak diterbitkan), Yogyakarta; Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Kamus Bahasa Indonesia Online, Diunduh dari 2012 http://kamusbahasaindonesia.org/pendidikan, 18 Juli Kuswanto, Dedy. (2012). Statistik Untuk Pemula dan Orang Awam. Jakarta: Laskar Aksara McClelland, D. E., Atkinson, J. W., Clark, R.A., Lowell, E.L. (1953). The Achievement Motive. New York: Appleton-Century-Crofts Priyatno, Duwi. (2011). Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat. Yogyakarta: Media Kom Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, vol 3 (2), 37-48 Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan (edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2009). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks. Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2000). Research Methods in Psychology (5th ed.) New York: McGraw-Hill Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Solomon, L.J & Rothblum,E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Cognitive Behavior correlation. Journal of Counseling Psychology,vol 31,p 304-510. Solomon, & Rothblum. (1986). Academic procrastination: Frequency, cognitif correlates. Journal of Counceling Psychology, 31(4), 503-509. Uno, Hamzah B (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara: Jakarta Woolfolk, A.E. (1995). Educational Psychology. 6th ed. Boston : Allyn and Bacon

RIWAYAT PENULIS Najiib Adzani lahir di Jakarta pada 18 November tahun 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Psikologi pada tahun 2012.