Gambar Penerapan metode..., Anglia Puspaningrum, FMIPA UI, 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada uji pendahuluan dilakukan isolasi DNA menggunakan CTAB.

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Escherichia coli Escherichia coli, yaitu bakteri anaerob fakultatif gram negatif berbentuk

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

III. Bahan dan Metode

PENERAPAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION MENGGUNAKAN PRIMER 16E1 DAN 16E2 UNTUK. MENDETEKSI Escherichia coli DALAM BERBAGAI SAMPEL AIR

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

BAB 4. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

Gambar 6. Hasil uji biokimia Bacillus cereus pada nasi putih non organik: (a) metode tradisional (dandang) (b) Dengan metode modern (rice cooker)

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan April Bahan dan Alat.

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI. Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat. Cara Kerja

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.

Lampiran 1. Bagan prosedur isolasi DNA

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

DETEKSI CEPAT BAKTERI Escherichia coli DALAM SAMPEL AIR DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION MENGGUNAKAN PRIMER 16E1 DAN 16E2

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

Metodologi Penelitian. Metode, bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini akan dipaparkan pada bab ini.

Tes Pendugaan 216/B/AM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Alat elektroforesis agarosa (Biorad), autoklaf, cawan Petri, GeneAid High Speed Plasmid

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran I. Hasil Identifikasi/Determinasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

Pengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung. Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur. Pemurnian isolat bakteri

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Hidrolisis Kitosan A dengan NaOH

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyediaan Isolat dan Karakterisasi Bakteri Xanthomonas campestris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Isolasi Aktinomiset

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian murni yang dilakukan dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metode Penelitian. 3.1 Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor

Transkripsi:

Gambar

52 Gambar 1. Hasil elektroforesis Escherichia coli ATCC 25922 yang diisolasi menggunakan CTAB dan diamplifikasi dengan PCR [lajur 1 dan lajur 2]. 650 pb 500 pb Gambar 2. Hasil elektroforesis sampel dengan tegangan 50 V selama 60 menit. Keterangan: Lajur 1, Penanda DNA 1 Kb; Lajur 2, Kontrol positif Escherichia coli ATCC 25922; Lajur 3, Sampel 1; Lajur 4, Sampel 2; Lajur 5, Sampel 3; Lajur 6, Sampel 4; Lajur 7, Sampel 5; Lajur 8, Sampel 6; Lajur 9, Sampel 7; Lajur 10, Sampel 8; Lajur 11, Sampel 9; Lajur 12, Sampel 10; Lajur 13, Kontrol positif Escherichia coli ATCC 25922

53 (a) (b) Gambar 3. (a) Lactose Broth positif enterobakter, (b) Lactose Broth negatif enterobakter. Gambar 4. BGLB positif enterobakter

54 (a) (b) Gambar 5. (a) EMB positif E. coli, (b) EMB negatif E. coli. Gambar 6. Uji indol positif E. coli

55 Gambar 7. Uji merah metil positif E. coli Gambar 8. Uji Voges-Proskauer negatif [positif E. coli].

56 (a) (b) Gambar 9. (a) Uji Sitrat positif [negatif E. coli], (b) Uji Sitrat negatif [positif E. coli]. Gambar 10. Nukleotida (34)

57 Gambar 11. Skema siklus amplifikasi PCR. (1) Denaturasi, (2) Annealing, (3) Extension, (4) siklus pertama selesai, membentuk utas DNA untuk template berikutnya (35).

58 Gambar 12. (a) Rumus bangun Etidium Bromida (3,8-Diamino-10-etil-9-fenilfenantridinium bromida), (b) Mekanisme kerja etidium bromide (36). 5 GAGCAAAGGTATTAACTTTACTCCC 3 3 - CTCGTTTCCATAATTGAAATGAGGG-5 16E1 5 -TTCCCGAAGGCACCAATC-3 16E2 3 AAGGGCTTCCGTGGTTCG 5 Gambar 13. Lokasi penempelan primer 16E1 dan 16E2 pada sekuens gen penyandi 16S rrna.

59 Gambar 14. Lokasi pengambilan sampel di Kali Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Timur. Gambar 15. Lokasi pengambilan sampel 1

60 Gambar 16. Lokasi pengambilan Sampel 2 Gambar 17. Lokasi pengambilan Sampel 3

61 Gambar 18. Lokasi pengambilan sampel 4 Gambar 19. Lokasi pengambilan sampel 5

62 Gambar 20. Lokasi pengambilan Sampel 6 Gambar 21. Lokasi pengambilan sampel 7

63 Gambar 22. Lokasi pengambilan sampel 8 Gambar 23. Lokasi pengambilan sampel 9

64 Gambar 24. Lokasi pengambilan sampel 10 (air PAM) Gambar 25. Sentrifus Kubota Tipe 6800

65 Gambar 26. Inkubator 37 o C Gambar 27. Mikrosentrifus berpendingin

66 Gambar 28. Penangas kering Gambar 29. PCR Thermal Cycler

67 Gambar 30. Elektroforesis Gel Gambar 31. UV transilluminator

Tabel

Tabel 1 Hasil deteksi Escherichia coli dalam sampel air dengan metode PCR dan metode konvensional MPN BGLB EMB Sampel PCR Lactose Broth IMViC Sumber 10-1 10-2 10-3 Indol MR VP Sitrat Sampel 1 negatif 0 0 0 0 - - - - - - pompa tangan 2 positif 1 0 0 4 positif positif positif positif negatif positif jet pump 3 positif 3 0 2 64 positif positif positif positif negatif positif sumur timba 4 negatif 0 0 0 0 - - - - - - pompa tangan 5 negatif 0 0 0 0 - - - - - - jet pump 6 negatif 0 0 0 0 - - - - - - jet pump 7 positif 2 2 1 28 positif positif positif positif negatif positif jet pump 8 positif 1 1 0 7 positif positif positif positif negatif positif jet pump 9 negatif 0 0 0 0 - - - - - - jet pump 10 negatif 0 0 0 0 - - - - - - PAM 69

70 Tabel 2 Angka paling mungkin (Most Probable Number/MPN) menggunakan tiga tabung Kombinasi/Jumlah tabung yang positif MPN 1:10 1:100 1:1000 per-ml 0 0 0 <3 0 0 1 3 0 1 0 3 1 0 0 4 1 0 1 7 1 1 0 7 1 1 1 11 1 2 0 11 2 0 0 9 2 0 1 14 2 1 0 15 2 1 1 20 2 2 0 21 2 2 1 28 3 0 0 23 3 0 1 39 3 0 2 64 3 1 0 43 3 1 1 75 3 1 2 120 3 2 0 93 3 2 1 150 3 2 2 210 3 3 0 240 3 3 1 460 3 3 2 1100 3 3 3 >2400

Lampiran

72 Lampiran 1 Komposisi dan Cara Pembuatan Media, Buffer, dan Pereaksi 1. Media Nutrient Broth Komposisi: Gelatin Peptone 5 gr; beef extract 3 gr. Cara pembuatan: Sebanyak 8 gr serbuk dilarutkan dalam 1 L purified water. ph larutan diukur dengan menggunakan ph meter (ph 6,8 ± 0,2). Media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 2. Media Lactose Broth Komposisi: Gelatin pancreatic digest 5 gr; laktosa monohidrat 5 gr; beef extract 3 gr. Cara pembuatan: Sebanyak 8 gr serbuk Nutrient Broth dicampur dengan 5 gr laktosa monohidrat. Campuran ini kemudian dilarutkan dalam 1 L aquades. ph larutan diukur menggunakan ph meter (ph 6,9 ± 0,2). Media dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah dimasukkan tabung Durham di dalamnya. Masing-masing tabung diisi dengan 10 ml media. Tabungtabung yang telah berisi media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 3. Media Brilliant Green Lactose Bile Broth 2% Komposisi: Ox bile 20 gr; gelatin peptone 10 gr; laktosa 10 gr; brilliant green 0,0133 gr. Cara pembuatan: Sebanyak 40 gr serbuk disuspensikan dalam 1 L aquades. Suspensi dipanaskan sambil dikocok beberapa kali sampai larut. ph larutan diukur dengan menggunakan ph meter (ph 7,2 ± 0,2). 10 ml media dimasukkan dalam tabung reaksi yang telah dimasukkan tabung Durham di dalamnya. Tabung yang telah diisi media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 4. Media Eosin Methylene Blue Agar Komposisi: peptone 10 gr; laktosa 5 gr; sukrosa 5 gr; di- Potassiumhidrogen fosfat 2 gr; bacto agar 13,5 gr; bacto eosin yellowish 0,4 gr; bacto biru metilen 0,07 gr.

73 Lampiran 1 (lanjutan) Cara pembuatan: Sebanyak 36 gr serbuk disuspensikan dalam 1 liter aquades dengan memanaskannya dalam air mendidih atau dalam aliran uap. Media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 5. Peptone Water Komposisi: pepton 10 gr; NaCl 5 gr. Cara pembuatan: Sebanyak 10 gr pepton dicampur dengan 5 gr NaCl dalam 1 L aquades. Campuran dipanaskan sambil dikocok dan dididihkan selama 1 menit. ph larutan diukur dengan ph meter (ph 7,6). 2 ml media dimasukkan dalam tabung reaksi. Media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 6. Media Methyl Red-Voges Proskauer Komposisi: peptone from meat 7 gr; D(+) glukosa 5 gr; dapar fosfat 5 gr. Cara pembuatan: Sebanyak 17 gram serbuk dilarutkan dalam 1 L aquades. Jika perlu, media dipanaskan sampai larut. 2 ml media dimasukkan ke dalam tabung reaksi untuk uji merah metil, dan 1 ml untuk uji Voges-Proskauer. Media dalam tabung disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 7. Media Simmons Citrate Agar Komposisi: MgSO 4 0,2 gr; Ammonium dihidrogen fosfat 1 gr; sodium sitrat 2 gr; NaCl 5 gr; bacto agar 15 gr; bacto bromtimol biru 0,08 gr. Cara pembuatan: Sebanyak 24,2 gr serbuk dimasukkan dalam 1 L aquades. Media dididihkan sampai larut sempurna. Media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 8. Dapar Tris Asetat EDTA (TAE) 50X Sebanyak 24,2 gr tris-base; 5,71 ml asam asetat; dan 10 ml EDTA 0,5 M dilarutkan dalam aquades. Lalu ph larutan disesuaikan hingga 8,0 dengan asam asetat 1 N dan tambahkan dengan aquades hingga 100 ml.

74 Lampiran 1 (lanjutan) Kemudian larutan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 9. Dapar Tris Asetat EDTA (TAE) 1X Sebanyak 5 ml dapar TAE 50X dilarutkan dalam aquabides steril hingga tepat 250 ml. 10. Gel Agarose 2% Sebanyak 600 mg agarose ditimbang, kemudian dituangkan ke dalam Erlenmeyer 100 ml. Serbuk ditambahkan 30 ml dapar TAE 1X dan dididihkan hingga larut. Setelah agak dingin, kemudian dituang ke dalam cetakan dan ditambahkan Etidium Bromida, aduk perlahan hingga rata. Gelembung udara yang terdapat pada permukaan gel disingkirkan. Tunggu 30 menit hingga gel mengeras. Gel dimasukkan ke dalam alat elektroforesis yang sudah dituangkan dapar TAE 1X. Gel harus terendam di dalam dapar TAE 1X. 11. Dapar STET Sebanyak 32 g sukrosa; 2,42 gr tris-base; dan 7,4448 gr EDTA dilarutkan dalam sejumlah aquades. Lalu tambahkan 0,4 ml Triton X-100 ke dalam larutan tersebut, kemudian dikocok hingga homogeny. ph larutan disesuaikan hingga 8,0. Kemudian ditambahkan aquades hingga tepat 400 ml dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 12. Lisozim 10 mg/ml Sebanyak 10 mg lisozim dilarutkan dalam 1 ml tris-hcl 10 mm, ph 8,0. Larutan kemudian disimpan dalam freezer. 13. NaCl 4M Sebanyak 93,6 gr natrium klorida dilarutkan dalam aquades hingga tepat 400 ml. Larutan kemudian disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit.

75 Lampiran 1 (lanjutan) 14. Sodium Dodesil Sulfat 10% Sebanyak 10 gr sodium dodesil sulfat dilaritkan dalam aquabides hingga tepat 100 ml. 15. Proteinase K 25 mg/ml Sebanyak 25 mg Proteinase K dilarutkan dalam 1 ml air MilliQ sambil divorteks. Larutan kemudian disimpan dalam freezer. 16. Cetyltrimethylammonium bromide / CTAB Sebanyak 2,925 gr Natrium klorida dilarutkan dalam aquades secukupnya. Sebanyak 5 gr CTAB dilarutkan dalam aquades dengan cara memasukkan CTAB sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan pengaduk magnetic dan dipanaskan di atas hotplate. Lalu larutan natrium klorida yang telah dibuat sebelumnya dimasukkan dalam larutan CTAB dan ditambahkan aquades hingga tepat 100 ml. Larutan disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. 17. Dinatrium edetat 0,5 M Sebanyak 18,6 gram dinatrium edetat dilarutkan dalam sedikit aquades. Larutan ditambahkan natrium hidroksida hingga larut dan hingga ph 8,0. Kemudian ditambahkan aquades hingga tepat 100 ml. Larutan disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit.

76 Lampiran 2 Spesifikasi Primer 1. 16E1 [Research Biolabs] Sekuens: 5 - GGG AGT AAA GTT AAT ACC TTT GCT C-3 Skala sintesis: 50 nmol Panjang primer: 25 basa Tipe: DNA Komposisi: A C G T 28% 16% 24% 32% Berat molekul: 7696 Total OD: 15 Jumlah total (µg): 453 Jumlah total (nmol): 58,86 Purifikasi: Desalted Tm ( o C): 49,3 2. 16E2 [Research Biolabs] Sekuens: 5 -TTC CCG AAG GCA CAT TCT-3 Skala sintesis: 50 nmol Panjang primer: 18 basa Tipe: DNA Komposisi: A C G T 22,2% 33,3% 16,7% 27,8% Berat molekul: 5435 Total OD: 10 Jumlah total (µg): 291 Jumlah total (nmol): 53,54 Purifikasi: Desalted Tm ( o C): 42,9

77 Lampiran 3 Pemakaian Primer dalam Campuran PCR dan Perhitungan Pengenceran Primer Konsentrasi primer yang dibutuhkan: 1 µmol/l dalam 50 µl campuran PCR = 10-6 µmol/l x 50.10-6 = 50.10-12 mol = 50 pmol Untuk 25 µl campuran PCR, maka konsentrasi primer adalah 25 pmol. Volume primer yang diambil untuk 1X campuran PCR: Pengenceran primer Primer 16E1: 58,86 nmol primer ditambahkan 589 µl MilliQ untuk mendapatkan konsentrasi 100 µm. Primer 16E2: 53,54 nmol primer ditambahkan 535 µl MilliQ untuk mendapatkan konsentrasi 100 µm. Konsentrasi yang diperlukan untuk 2X PCR mix = 50 pmol Jika dipipet 2 µl untuk 2X PCR mix, maka konsentrasi stok kerja dibuat: Konsentrasi stok kerja = = = 25

78 Lampiran 3 (lanjutan) Jika ingin dibuat stok kerja 200 µl, maka volume primer dengan konsentrasi 100 µmol/l yang harus diambil:

79 Lampiran 4 Skema Cara Kerja 1. Uji Pendahuluan E. coli dalam Nutrient Broth Inkubasi 37 o C, 18-24 jam Isolasi DNA dengan Metode Modifikasi Murray dan Thompson [1980] menggunakan Cethyltrimethylammonium bromide/ CTAB PCR Elektroforesis 2. Metode PCR 100 ml sampel disentrifus pellet disuspensikan dengan 2 ml Nutrient Broth Inkubasi 37 o C, 18-24 jam Penyiapan template DNA dengan metode boiling PCR Elektroforesis

80 Lampiran 4 (lanjutan) 3. Metode konvensional 25 ml sampel Pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 dalam NaCl MPN Uji dalam Lactose Broth Inkubasi 37 o C, 24-48 jam Uji dalam BGLB Inkubasi 37 o C, 24-48 jam Uji pada EMB Inkubasi 37 o C, 24-48 jam Uji biokimia (IMViC)