BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score )

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan

Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Oleh : VENTI LINDA VERAWATI NPM :

Komposisi Dewan Komisaris Nama Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri

ANALISIS SISTEM DU PONT SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN TEKSTIL

merupakan industri padat karya (Labour Intensive) yang sedikitnya telah menyerap 1,8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara

BAB I PENDAHULUAN. juta orang (menyerap 1,33 juta orang tenaga kerja). Selain itu juga

PERFORMANCE KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder (secondary data) yang bersumber

Daftar Populasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Nilai perusahaan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa terlepas dari kehidupan duniawi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipulihkan atau diperbaharui (non renewable resources). Salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, pada tahun 2012 yang lalu berdasarkan riset yang dilaoprkan oleh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita

BAB III METODE PENELITIAN. III.1. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN TEXTILE YANG GO PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada

LAMPIRAN I. Nama Industri Tekstil dan Otomotif. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. panjang saja, contohnya: investasi, struktur modal, dividen, dll (Megarifera,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. PLANT BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. 2013). Aset lancar yang dimaksudkan seperti kas, persediaan, dan piutang. Ini

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi. keuangan, perubahan posisi keuangan serta kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya agar senantiasa semakin efisien dan efektif. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh keuntungan (profit), meningkatkan nilai perusahaan dan untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Tercapainya tujuan tersebut ditentukan oleh kinerja yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Industri manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan secara nasional di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia secara nasional belum memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Bahkan perkembangan industri nasional, khususnya industri manukfaktur lebih sering terlihat merosot (Nurlela dkk, 2008). 1

2 Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan dalam industri manufaktur dengan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan antar perusahaan manufaktur. Persaingan membuat setiap perusahaan manufaktur berusaha meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan seperti memperoleh laba yang tinggi. Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, maka manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal perusahaan. Dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan laba pada setiap periodenya dan dapat lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Sumber dana perusahaan manufaktur dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Sumber dana eksternal perusahaan manufaktur berasal dari kreditur pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari para kreditur merupakan hutang bagi perusahaan. Dana yang diperoleh dari para pemilik perusahaan manufaktur merupakan modal sendiri. Tujuan perusahaan manufaktur dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimumkan biaya ekuitas perusahaan. Penggunaan kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari pertumbuhan perusahaan yang juga terkait dengan ukuran perusahaan, artinya perusahaan yang besar dan memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik relatif lebih mudah untuk mengakses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa

3 perusahaan besar relatif mudah memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga hutang jika menggunakan hutang untuk menjalankan operasional perusahaan tersebut (Sutrisno, 2012). Berikut adalah data empat tahun terakhir mengenai perolehan laba operasi perusahaan manufaktur, Garment & Textile yang terdaftar di BEI. Tabel 1.1. Perolehan laba bersih pada perusahaan garment & textile yang terdaftar di BEI Tahun 2011-2014 No Nama Perusahaan 1 PT. Polychem Indonesia, Tbk. 284,062 81,237 24,109-307,358 20,513 2 PT. Star Petrochem, Tbk. 2,589 921 569 349 1,107 3 PT. Ever Shine Tex, Tbk. 4,426-45,126-81,308-79,485-50,373 4 PT. Panasia Indo Resources, Tbk. 17,285 3,102-218,654-105,481-75,937 5 PT. Indo Rama Synthetics, Tbk. 85,397 9,314 19,930 50,241 41,221 6 PT. Apac Citra Centertex, Tbk. -120,520-126,172-49,787-158,271-113,688 7 PT. Pan Brothers, Tbk. 72,120 90,413 127,368 125,740 103,910 8 PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. -54,582-310,589-366,425-994,406-431,501 9 PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk. 12,209 5,256 8,720 15,111 10,324 10 PT. Sunson Textile Manufacturer, Tbk. -24,098-14,137-13,228-12,840-16,076 11 PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk. 298,861 78,188-114,602-57,461 51,247 12 PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk. 2,332 353 831 396 978 13 PT. Argo Pantes Tbk -108,482-118,970 81,749-377,354-130,764 14 PT. Eratex Djaja Tbk 84,605 5,196 8,751 27,970 31,881 Rata-rata 39,729-24,287-40,856-133,775-39,797 Maksimum 298,861 90,413 127,368 125,740 160,596 Minimum -120,520-310,589-366,425-994,406-447,985 Standar Deviasi 123,381 104,354 125,620 282,907 159,066 Sumber : ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dalam data diolah Gambar 1.1. Grafik rata-rata perolehan laba bersih pada perusahaan garment & textile yang terdaftar di BEI Tahun 2011-2014 3 9 7 2 9 Rata-rata Lab a (Juta -2 4 2 8 7-4 0 8 5 4 Laba bersih (Juta) 2011 2012 2013 2014 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3-12 30 31 747 5 Rata-Rata

4 Pada tabel 1.1 dan gambar 1.1 dapat dijelaskan bahwa perolehan laba bersih pada kelompok usaha perusahaan garmen & tekstil yang terdaftar di BEI Tahun 2011-2014 mengalami penurunan yang sangat memprihatinkan pada setiap tahunnya. Data laba bersih, yang empat tahun terakhir ini mengalami penurunan yang signifikan, dimulai dari tahun 2011 laba bersih rata-rata perusahaan garmen & tekstil sebesar Rp39.729.000.000,-, dan mengalami kerugian pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2012 laba bersih rata-rata perusahaan garmen & tekstil hanya sebesar Rp24.287.000.000,- selanjutnya pada tahun 2013 rata-rata laba bersih perusahaan garmen & tekstil mengalami kerugian kembali sebesar Rp40.856.000.000,-. Dan pada akhir periode 2014 rata rata laba bersih perusahaan garmen & tekstil masih mengalami kerugian yang semakin meningkat sebesar Rp133.775.000.000,-. Dengan adanya penurunan laba bersih pada perusahaan tekstil dan garmen tentu akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan tekstil dan garment tersebut. Penurunan laba bersih dari beberapa perusahaan tekstil dan garmen dipengaruhi oleh pendapatan dan total aktiva yang mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Aktiva yang merupakan kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu, menurut Harahap (2010 : 107). Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah Perputaran Aktiva. Aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset

5 yang bersifat jangka pendek (inventory and account receivable) maupun jangka panjang (property, plan, and equipment). Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang nilai profitabilitas tersebut. Sinaga (2011) menyatakan bahwa rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang). Misalnya untuk meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan aset. Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya. Perputaran total aktiva menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan bersih dengan total aktiva (Rai dan Kerstein, 2007). Perputaran aktiva mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Ukuran penggunaan aktiva paling relevan adalah penjualan, karena penjualan penting bagi laba. Perputaran aktiva, merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran sampai seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukan suatu tren yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisiensi penggunaan aktiva sehingga nilai perusahaan akan meningkat (Susanti dan Aryani, 2010).

6 Gambar 1.2 Grafik Penjualan pada perusahaan garmen & tekstil yang terdaftar di BEI Tahun 2011-2014 Penjualan (Juta) 2,105,040 2,148,628 2,695,927 2,602,527 2011 2012 2013 2014 Dengan melihat grafik penjualan dari tahun 2011 2014 yang mengalami kenaikan meskipun pada tahun 2014 mengalami sedikit penurunan (Gambar 1.2) menggambarkan ketidak efektifan aktiva yang dimiliki perusahaan tekstil dan garmen dalam menunjang aktivitas perusahaan. Hal ini akan menyebabkan perolehan laba yang semakin menurun dikarenakan volume penjualan perusahaan yang mulai menurun, meskipun mengalami kenaikan tidak akan dapat mengalami kenaikan hingga tingkat yang seharusnya dicapai. Dengan ketidak efektifan aktiva tersebut, menunjukkan aktiva tersebut menganggur tidak terpakai dan menyebabkan penjualan yang sulit mengalami peningkatan yang berarti. Rendahnya kas dan setara kas yang merupakan aktiva yang paling likuid pada tahun 2011-2014 pada perusahaan tekstil dan garmen dapat menyebabkan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

7 Gambar 1.3 Grafik Harga Pokok Penjualan (HPP) Fenomena yang terjadi adalah rendahnya kas yang merupakan komponen modal kerja yang paling likuid pada beberapa perusahaan tekstil dan garmen pada rentang tahun 2011 2014 akibat dari HPP (Harga Pokok Penjualan) yang mengalami peningkatan dari tahun 2011-2013 dan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2014 (Gambar 1.3), hal ini tentu merupakan masalah bagi perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya jika suatu saat kewajiban tersebut jatuh tempo. Hal ini tentu mengindikasikan bahwa tingkat siklus konversi kas perusahaan tekstil dan garmen tinggi, yang tentu berdampak pada laba yang diperoleh semakin besar, karena modal kerja yang ada terus berputar dalam operasional perusahaan. Tetapi di dalam keadaan kas seperti ini tentu memperlihatkan keadaan perusahaan pada underinvesment cash. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Perputaran Aktiva dan Siklus Konversi Kas terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada perusahaan Garmen & Tekstil yang terdaftar di BEI Periode tahun 2011-2014. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui

8 seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap Return On Asset (ROA) perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana pengaruh perputaran aktiva (asset turnover), dan siklus konversi kas (cash conversion cycle) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada perusahaan Garmen & Tekstil yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial? 2. Bagaimana pengaruh perputaran aktiva (asset turnover), dan siklus konversi kas (cash conversion cycle) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada perusahaan Garmen & Tekstil yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara simultan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan karya ilmiah sehingga diperoleh informasi mengenai pengaruh perputaran aktiva dan siklus konversi kas terhadap profitabilitas pada perusahaan Garmen & Tekstil yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

9 Konsisten dengan permasalahan penelitian (problem identifications) maka yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh perputaran aktiva (asset turnover), dan siklus konversi kas (cash conversion cycle) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada perusahaan Garmen & Tekstil yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara parsial. 2. Mengetahui pengaruh perputaran aktiva (asset turnover), dan siklus konversi kas (cash conversion cycle) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada perusahaan Garmen & Tekstil yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014 secara simultan. 1.4. Kegunaan Penelitian berikut: Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dapat dicapai adalah sebagai 1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dibidang keuangan pada perusahaan manufaktur khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laba operasi, untuk memenuhi sebagian dari syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi, dan untuk mensiarkan nilai-nilai ajaran Islam pada masyarakat.

10 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai input atau kontribusi bagi manajemen perusahaan manufaktur yang dijadikan objek dari penelitian ini. 3. Bagi masyarakat dan almamater, dapat menambah pengetahuan mengenai operasionalisasi keuangan perusahaan manufaktur khususnya faktorfaktor yang mempengaruhi laba operasi, sehingga dapat memanfaatkannya dengan baik. dan juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya yang lebih baik lagi bagi civitas Universitas Widyatama khususnya mahasiswa jurusan Akuntansi. 1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs resmi www.idx.co.id dan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) cabang Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai selesai.