BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa terlepas dari kehidupan duniawi.

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat atau para konsumen yang sangat membutuhkan sandang dan pangan untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik dari usia anak-anak,remaja,bahkan dewasa pun harus memenuhi sandang dan pangannya. Sandang (pakaian) adalah suatu kebutuhan yang diperlukan oleh manusia sebagai salah satu makhluk yang beradab, dan juga merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi selain pangan. Selain itu pakaian juga merupakan suatu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa terlepas dari kehidupan duniawi. Dalam era pasar modern banyak berbagai desain dan style mode pakaian yang diciptakan dari berbagai perusahaan textil bagi masyarakat luas, khususnya para konsumen yang ingin membeli pakaian tersebut sesuai dengan keinginan dan kecocokan mode pakaian yang ingin dipakainya nanti. Seiring berkembangnya jaman, style dan mode pakaian terus menerus mengalami perubahan-perubahan yang lebih modern lagi, hal ini dimanfaatkan berbagai perusahaan-perusahaan textile untuk berlomba-lomba dan bersaing menciptakan pakaian dengan desain, style dan mode terbaru serta keunikan-keunikan tersendiri yang diharapkan mampu menarik daya minat konsumen pakaian, beberapa contoh perusahaan textil 1

2 2 yang bersaing tersebut adalah perusahaan textil PT.Polychem Indonesia Tbk., PT.Argo Pantes Tbk., PT.Pan Brothers Tbk., dan PT.Polysindo Eka Perkasa Tbk. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan juga ingin mendapatkan keuntungan yang optimal yaitu memperoleh pendapatan yang setinggi-tingginya dengan biaya yang seminimal mungkin. Demi mempertahankan usahanya tersebut, perusahaan menerapkan berbagai cara untuk memperoleh keuntungan (laba) yang maksimal dari setiap penjualan produk yang didapatkan, salah satunya adalah melakukan strategi penjualan kredit. Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penjualan secara kredit, yaitu untuk meningkatkan penjualan, perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur, dan alasan persaingan. Transaksi penjualan secara kredit seperti ini pada umumnya disebut piutang. Menurut Warren, Carl S. (1999:324), piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Piutang merupakan unsur aktiva lancar yang relatif mudah dicairkan, dan profitabilitas merupakan cerminan dari sebuah keberhasilan kinerja keuangan perusahaan. Jika suatu piutang perusahaan dapat dikelola dengan baik, maka profitabilitas yang diperoleh perusahaan juga ikut membaik. Sebaliknya, jika piutang perusahaan dikelola secara buruk, maka profitabilitas perusahaan juga ikut memburuk. Piutang merupakan aktiva lancar yang ada di dalam neraca yang tidak lebih likuid jika dibandingkan dengan kas sebab pada umumnya pencairan piutang telah memiliki tanggal jatuh tempo, sehingga tidak sewaktu-waktu dapat segera

3 3 dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan financial perusahaan. Apabila dana perusahaan tertanam dalam bentuk piutang tersebut maka perusahaan tidak dapat lagi memutar dananya untuk kegiatan yang lain sehingga dikhawatirkan perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan financial operasionalnya. Hal ini menyebabkan pengelolaan piutang menjadi begitu penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Selain piutang, profitabilitas memiliki arti penting bagi banyak pihak, tidak hanya pemilik usaha atau manajemen tetapi juga bagi pihak diluar perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah dengan melihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui rasio profitabilitas. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin bagus, karena menggambarkan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi. Oleh karena itu, profitabilitas juga sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen. Pada penjualan tahun 2007 hingga tahun 2008 PT.Polychem Indonesia Tbk. mengalami peningkatan penjualan dari (dalam ribuan rupiah) ke (dalam ribuan rupiah), namun pada tahun berikutnya mengalami penurunan yang signifikan ke (dalam ribuan rupiah). Begitu juga yang terjadi pada laporan penjualan PT.Argo Pantes Tbk., PT.Pan Brothers Tbk., dan pada PT.Polysindo Eka Perkasa Tbk. yang mengalami pergerakan secara fluktuatif dari tahun ke tahunnya.

4 4 Tabel 1.1 Data Laporan Penjualan Perusahaan Tahun Penjualan Perusahaan PT.Polychem Indonesia Tbk. PT.Argo Pantes Tbk PT.Pan Brothers Tbk PT.Polysindo Eka Perkasa Tbk.

5 5 Pada tabel 1.1 tersebut merupakan tabel data penjualan perusahaan tahun yang menggambarkan kondisi laporan keuangan yang fluktuatif dari tahun ke tahunnya, keempat perusahaan tersebut sama-sama mengalami kondisi penjualan yang fluktuatif tanpa terkecuali. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pada PT.Polychem Indonesia Tbk., ketiga perusahaan lainnya yaitu PT.Argo Pantes Tbk., PT.Pan Brothers Tbk., serta pada PT.Polysindo Eka Perkasa Tbk. juga mengalami hal serupa yakni kondisi laporan keuangan yang fluktuatif dari segi penjualannya. Semakin longgar persyaratan kredit yang diberikan, akan semakin besar pula jumlah penjualan. Sebaliknya, semakin ketat persyaratan yang diberlakukan, maka kemungkinan pelanggan akan beralih kepada pesaing sehinga penjualan menjadi berkurang. Dengan demikian, investasi dana dalam bentuk piutang menyangkut pertimbangan timbal balik (trade off) antara profitabilitas dan resiko. Oleh karena itu setiap perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk memberikan kredit yang sudah ditetapkan dan diharapkan untuk para konsumen atau pelanggan agar mereka membayar utang tepat pada waktu yang telah ditentukan. Mengingat bahwa piutang merupakan suatu bentuk investasi yang cukup besar bagi perusahaan dan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan adanya manajemen piutang yang lebih baik sehingga keuntungan keuntungan yang didapatkan lebih meningkat. Untuk dapat mengetahui seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka digunakan suatu analisis rasio keuangan. Penelitian ini menggunakan

6 6 rasio Return On Asset (ROA), karena ROA merupakan rasio yang menunjukkan keefisiensian perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva. ROA mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan pajak. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, untuk itu penelitian ini penulis mengambil judul Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Textile dan Garment yang Tercatat di BEI Tahun B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini adalah Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan sektor textil dan garmen yang tercatat di BEI pada periode ? C. Batasan Masalah Batasan masalah ini dilakukan untuk membatasi seberapa luas jangkauan penelitian yang akan dilakukan sehingga objek yang diteliti menjadi lebih fokus dan jelas. Penelitian ini dibatasi pada perputaran piutang yang berpengaruh terhadap profitabilitas, serta penelitian ini menggunakan rasio Return On Asset (ROA), karena ROA merupakan rasio yang menunjukkan keefisiensian perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva, dan objek penelitian ini adalah analisis data yang

7 7 mencakup data piutang usaha, laba-rugi, dan data penjualan pada perusahaan sektor textil dan garmen yang tercatat di BEI periode D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan sektor textil dan garmen yang tercatat di BEI periode E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan untuk suatu bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah ataupun kebijaksanaan yang tepat, sehingga pihak manajer dapat mengelola perusahaan secara efektif yang nantinya berdampak pada profitabilitas perusahaan. 2. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh piutang terhadap profitabilitas perusahaan. Selain itu dapat memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis.