BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kepemilikan bahasa membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa. (Nur, 2010: 83).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia dan bahasa Inggris, dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

Jurnal Sastra Indonesia

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. (follow up) dari hasil penelitian analisis kontrastif ini.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB V PENUTUP. ini. Pada bagian simpulan akan dipaparkan poin-poin utama yang diperoleh dari keseluruhan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. tentang morfologi, sintaksis, morfosintaksis, verba transitif, dan implikasinya

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton. Pada masa

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

KONSTRUKSI INFINITIF BAHASA JERMAN DAN PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

FRASE PREPOSISIONAL DI PADA KUMPULAN CERPEN BERJUTA RASANYA KARYA TERE LIYE:KAJIAN SINTAKSIS

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada contoh (1) di atas, terlihat bahwa verba يقرأ /yaqra?u/ merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dan sangat penting untuk dipelajari. Sebagai bahasa internasional, bahasa

SAWERIGADING. Volume 15 No. 2, Agustus 2009 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada penting tidaknya informasi itu. Bahasa yang digunakan di tiap wilayah tidak sama. Perbedaan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Gorontalo (selanjutnya disingkat BG) adalah bahasa yang

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

5 Universitas Indonesia

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

ABSTRAK. Kata Kunci: analisis kontrastif, kalimat aktif, kalimat pasif

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Unsur sintaksis yang terkecil adalah frasa. Menurut pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh unsur-unsur yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dulunya pernah menjadi bagian dari Republik Indonesia, yaitu provinsi ke-27

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TATARAN LINGUISTIK (3):

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

Tugas Bahasa Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

Adverbia Penanda Modalitas dalam Novel Karya Andrea Hirata: Suatu Kajian Stuktur dan Makna

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

KESULITAN BAHASA DALAM PROSES TERJEMAHAN. Tanti Kurnia Sari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal yang wajib diketahui dan dipenuhi yang terdapat pada bahasa Arab dan bahasa Inggris atau bahasa-bahasa fleksi pada umumnya. Aturan gramatikal tersebut berupa kesesuaian bentuk dua atau lebih satuan lingual yang kecil (kata) dalam satuan lingual yang lebih besar (frase dan klausa). Aturan gramatikal tersebut dipicu oleh bentuk satu kata sehingga menentukan bentuk kata yang lain agar supaya tercipta hubungan dengannya secara gramatikal. Aturan gramatikal tersebut bersifat pasti atau merupakan sebuah keharusan karena ada ketergantungan antara satuan-satuan lingual yang berhubungan itu, dalam arti satuan-satuan lingual itu saling membutuhkan untuk terciptanya sebuah kegramatikalan struktur bahasa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa meneliti concord dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris berarti meneliti proses morfologis infleksional dua bahasa tersebut. Hal ini karena bentuk-bentuk hasil proses morfologis tersebut menandai adanya concord dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Meneliti concord dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris berarti meneliti kategori-kategori gramatikal sekunder dari dua bahasa tersebut. Kategori-kategori 157

gramatikal adalah persona, jender, jumlah, dan kala. Dalam concord bahasa Arab dan bahasa Inggris kategori-kategori itu menjadi titik-titik kesesuaian concord antara subjek dan predikat dalam klausa atau antara unsur pusat dan unsur penyerta dalam frase dari bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa concord dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris terjadi dalam tataran klausa dan tataran frase. Concord dalam tataran klausa bahasa Arab dan bahasa Inggris terjadi antara subjek dan predikat dari klausa tersebut. Concord dalam tataran frase bahasa Arab dan bahasa Inggris terjadi antara unsur pusat dan unsur penyerta yang menjadi unsur-unsur pembentuknya. Concord dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab bersifat pasti dan menjadi sebuah keharusan, dalam arti bahwa concord dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris menentukan gramatikalitas suatu struktur lingual dalam dua bahasa tersebut. Dengan kata lain, apabila struktur lingual bahasa Arab dan bahasa Inggris terpenuhi concord-nya, maka struktur lingual tersebut dianggap gramatikal. Sebaliknya, apabila struktur lingual bahasa Arab dan bahasa Inggris tidak terpenuhi concord-nya, maka struktur lingual tersebut tidak dianggap gramatikal. Dari hasil penelitian secara kontrastif terhadap concord dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris disimpulkan bahwa terdapat kesamaan dan perbedaan konsep dan bentuk dalam concord bahasa Arab dan bahasa Inggris. Disimpulkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang berjender, karena kategori jender 158

mendominasi kelas-kelas kata utama dalam bahasa tersebut, yaitu verba dan nomina. Sebaliknya, bahasa Inggris bukan bahasa berjender, karena kategori jender tidak mendominasi kelas katanya. Disimpulkan juga bahwa bahasa Arab merupakan bahasa berjumlah, karena bahasa Arab memiliki lebih banyak kategori jumlah dari pada bahasa Inggris, jumlah tunggal, dual, dan jamak. Sedangkan, dalam bahasa Inggris hanya ada dua bentuk jumlah, yaitu tunggal dan jamak. Dari penelitian concord secara kontrastif ini juga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dalam karakteristik fleksi dari bahasa Arab dan bahasa Inggris. Bahasa Arab merupakan bahasa fleksi yang aglutinatif karena pola urutan katanya fleksibel, dalam arti dapat berpola verba subjek (VS) dan dapat berpola subjek verba (SV). Sedangkan bahasa Inggris mer upakan bahasa fleksi yang isolatif, karena pola urutan katanya tidak fleksibel, dalam arti hanya berpola subjek verba (SV). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum konsep concord pada tataran klausa dalam bahasa Arab melibatkan kategori-kategori gramatikal berupa persona, jender, dan jumlah. Kategori-kategori gramatikal tersebut merupakan titik-titik kesesuaian concord antara subjek dan predikat dalam klausa bahasa Arab. Adapun pada bahasa Inggris, secara umum konsep concord pada tataran klausa dalam bahasa Inggris hanya melibatkan kategori gramatikal berupa persona dan jumlah. Kategori gramatikal tersebut merupakan titik-titik kesesuaian concord antara subjek dan predikat dalam klausa bahasa Inggris. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam bahasa Arab ditemukan tiga bentuk concord dalam tataran klausa, yaitu: concord subjek predikat dalam 159

klausa verbal mādhī, concord subjek predikat dalam klausa verbal mudhāri, dan concord subjek predikat dalam klausa nominal. Dalam bahasa Inggris juga ditemukan lima bentuk concord dalam tataran klausa, yaitu: concord subjek predikat dalam simple present tense, concord subjek predikat dalam present continuous tense, concord subjek predikat dalam present perfect tense, concord subjek predikat dalam simple past tense, dan concord subjek predikat dalam past continuous tense. Secara umum, dalam bahasa Arab konsep concord antara subjek predikat dalam tataran klausa melibatkan kategori-kategori gramatikal berupa persona, jender, dan jumlah. Kategori-kategori gramatikal tersebut merupakan titik-titik kesesuaian concord antara subjek dan predikat dalam bahasa Arab. Secara umum, dalam bahasa Inggris konsep concord antara subjek predikat dalam tataran klausa melibatkan kategori-kategori gramatikal berupa persona dan jumlah. Kategori-kategori gramatikal tersebut merupakan titik-titik kesesuaian concord antara subjek dan predikat dalam bahasa Inggris. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum konsep concord pada tataran frase dalam bahasa Arab melibatkan kategori-kategori gramatikal berupa jender, jumlah, ketakrifan, dan penanda kasus. Kategori-kategori gramatikal tersebut merupakan titik-titik kesesuaian concord antara unsur-unsur yang membentuk frase dalam bahasa Arab. Adapun pada bahasa Inggris, secara umum konsep concord pada tataran frase dalam bahasa Inggris hanya melibatkan kategori gramatikal berupa jumlah. Kategori gramatikal tersebut merupakan titik- 160

titik kesamaan concord antara unsur-unsur yang membentuk frase dalam bahasa Inggris. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam bahasa Arab ditemukan tiga bentuk concord dalam tataran frase, yaitu: concord antara pronomina demonstratif dan nomina, concord antara nomina dan nomina adjektiva, dan concord antara numeralia dan nomina. Dalam bahasa Inggris juga ditemukan tiga bentuk concord dalam tataran frase, yaitu: concord antara pronomina demonstratif dan nomina, concord antara determiner dan nomina, concord antara numeralia dan nomina. 5.2 Saran Concord adalah sebuah fenomena dan aturan gramatikal yang terdapat pada bahasa-bahasa fleksi. Aturan tersebut bersifat pasti dan merupakan sebuah keharusan, karena tanpa terpenuhinya aturan itu susunan kebahasaan bahasa fleksi menjadi tidak gramatikal. Untuk bisa menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris, maka concord harus dikuasai. Selain dari bahasa Arab dan bahasa Inggris, terdapat banyak bahasa-bahasa fleksi di dunia. Oleh karena itu, diharapkan adanya penelitian yang sama untuk menemukan bentuk-bentuk concord pada bahasabahasa fleksi lain, agar supaya bahasa-bahasa fleksi lain tersebut dikuasai. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan dasar untuk penelitian lanjutan tentang concord pada bahasa-bahasa fleksi lain di dunia. 161