OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI. Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN SERVICE & DOMESTIC WATER SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN PENAMBAHAN AIR PADA SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR. Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Purwantara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

UNJUK KERJA POMPA SIRKULASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI CHILLED WATER SYSTEM TAHUN Maryudi, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

LAYANAN SISTEM TATA UDARA RUANG PERKANTORAN DAN RUANG PROSES INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2012

ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA FASILITAS INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR

PENGOPERASIAN SISTEM SERVICE WATER DAN DOMESTIC WATER PAD A INSTALASI PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF. Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah RAdioaktif, BATAN

OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS

Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

OPTIMALISASI SISTEM EXHAUST FAN DALAM SISTEM TATA UDARA GUNA MENUNJANG STABILITAS FLOW PATTERN DI LABORATORIUM

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR UNTUK OPERASI BOILER, GENERATOR SET DAN FORKLIFT SELAMA TAHUN Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

II. TINJAUAN PUSTAKA

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

PEMANTAUAN TINGKAT KEBISINGAN DAERAH KERJA UNTUK MENUNJANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PTLR-BATAN

PERAWATAN UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA AIR CONDITIONING (AC)

OPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR

PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK BURNER UNIT INSENERASI. Sayogo Supriantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

BAB III LANDASAN TEORI

PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif

PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

COOLING WATER SYSTEM

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

TUGAS AKHIR TM Ari Budi Santoso NRP : Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

Bab III CUT Pilot Plant

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

REVITALISASI DAN PEMELIHARAAN PERALATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA AIR CONDITIONING (AC)

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS KERUSAKAN SISTEM UDARA TEKAN CO 230 DI IRM

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

PEMELIHARAAN INSTALASI PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF TAHUN 2006

CONTOH BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR (INNR)

BAB I PENDAHULUAN. Kompressor udara (air compressor) merupakan peralatan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

MODIFIKASI SISTEM SIRKULASI AIR PADA PEMBUAT AIR SULING TERDEMINERALISASI

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

RUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

PERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

Sistem Utama sebuah Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

OPERASI SISTEM LAUNDRY PADA PROSES MESIN CUCI (WASHING MACHINE) Atam Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III POTRET PENGGUNAAN ENERGI / IDENTIFIKASI POTENSI PENGHEMATAN ENERGI

ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENDING IN DI IRM

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI ABSTRAK Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Telah dilaksanakan optimalisasi pengoperasian sistem penyedia media dan energi instalasi pengolahan limbah radioaktif (IPLR). Berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa peralatan sistem penyedia media dan energi IPLR telah mempunyai umur operasi sangat lama sehingga hasil unjuk kerja peralatannya banyak menurun apalagi sebagian peralatan tersebut ada yang mengalami kerusakan sehingga secara keseluruhan media dan energi yang dihasilkan tidak optimal. Untuk menjamin kelancaran operasi IPLR maka peralatan sistem penyedia media dan energi dioptimalkan unjuk kerjanya dengan menitik beratkan pada langkah perawatan preventif dan kuratif serta mengefektifkan operasi peralatannya. Adapun media dan energi yang dihasilkan pada sistem ini adalah air pendingin, air chiller, air servis, air bebas mineral, udara tekan, uap panas dan energi listrik serta managemen tata udara ruang perkantoran maupun ruang proses. Dengan optimalnya operasi sistem penyedia media dan energi tesebut maka seluruh kegiatan rutin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kata kunci : Optimalisasi Sistem Penyedia Media dan Energi ABSTRACT Optimization of media and energy supply (MES) system operation for radioactive waste treatment installation (RWI). Optimization of MES system operation for RWI has been carried out. Based on actual condition, most of MES equipments have been working for long period causes the equipments performance decreased. Moreover, some equipments were damaged so that the overall media and energy produced is not optimal. To support operation of the RWI can run well, performance of MES equipments should be optimized with emphasis on preventive and corrective maintenance and conducting effective operation. The media and energy produced by MES system consist of water coolant, chilled water, service waters dimineralized water, compressed air, steam and electricity. Operation also include office and process room air management. With optimum MES system operation then the whole routine activities of RWI can run as expected. Key World : Optimation Media and energy Supply System PENDAHULUAN Sistem Penyedia Media dsan Energi merupakan fasilitas PTLR yang menghasilkan media dan energi. Peralatan Penyedia Media dan Energi yang dimiliki terdiri dari beberapa sistem, yaitu Chilled Water System, Steam System, Compressed Air System, Demineralized System, Gen-Set System, Service dan Domestic Water System, VAC & OFF-GAS System, Cooling Water System, Fuel System dan Drainage System. Seluruh sistem tersebut dioperasikan bila instalasi pengolahan limbah radioaktif melaksanakan proses pengolahan limbah radioaktif cair dengan evaporasi, tetapi bila mengolah limbah radioaktif padat dengan kompaksi atau dengan proses insenerasi, system penyedia media dan energi 847

hanya sebagian yang dioperasikan yaitu Chilled Water System, VAC & OFF-GAS System,Compressed Air System, Service dan Domestic Water System. adapun Generator Set akan dioperasikan bila arus listrik PLN padam. [1] Kondisi terakhir peralatan sistem penyedia media dan energi masih ada yang mengalami kendala teknis yang disebabkan adanya kerusakan dibeberapa peralatannya sehingga sistem tidak bisa beroperasi optimal, oleh karena itu perlu dilakukan perawatan secara preventif maupun kuratif sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan unjuk kerja peralatan sistemnya walaupun hasilnya tidak seperti pada saat kondisi baru lagi. hal ini sangat penting karena bila kondisi unjuk kerja peralatan sistem dapat dioptimalkan maka akan menjamin kelancaran suplai media dan energi yang sesuai dengan standar spesifikasi untuk kenyamanan dan keamanan pekerja di ruang kantor maupun ruang proses dan yang paling utama juga untuk menunjang kelancaran operasional pengolahan limbah radioaktif IPLR. [1] TATA KERJA Bahan : Bahan pendukung operasional pada sistem sarana penunjang yang harus disiapkan sebelum dioperasikan adalah sbb : - Freon 22 - Kation & anion - Oli kompresor YORK - HCl, NaOH - Hepa Filter - Solar - V-Belt - Solar - Gas elpiji - Water softener - Oli kompresor (SSR Ultra Coolant) - Elektrolit - Carbon filter - Gemuk (Vet) temperature tinggi - Turbidity Filter Alat : Peralatan dan dokumen yang dipergunakan untuk pengoperasian sistem penyedia media dan energi adalah sbb : - Prosedur dan Instruksi kerja semua sistem. - Peralatan dan perangkat keselamatan kerja. - Tool Set Mekanik - Manometer - U - Oil Pump Compressor - Multi Tester METODE Ada tiga metode pengoperasian sistem penyedia media dan energi yaitu sistem dengan operasi terus menerus, sistem dengan operasi jika ada proses pengolahan limbah dan sistem dengan operasi jika PLN mati. Sistem yang dioperasikan setiap hari kerja selama 24 jam terus menerus adalah sistem kelistrikan, normal drain system dan domestic water system, adapun yang 848

beroperasi 8 jam /hari kerja adalah Chilled water system, VAC & OFF Gas System, Service water system, dan Compressed Air System. Sistem dioperasikan apabila ada permintaan dari kelompok atau bidang lain adalah Steam system, Demineralized water system, Cooling water system dan Fuel System. [4] Sistem yang dioperasikan bila arus listrik PLN padam adalah generator - set system. Operasi Gen-set ini dapat dikondisikan secara manual maupun otomatis, untuk operasi secara otomatis pada saat PLN padam, maka dalam waktu 5 s/d 10 detik Genset akan beroperasi untuk mengirim arus listrik ke peralatan tertentu. Demikian pula perpindahan akan berlangsung secara otomatis saat PLN nyala kembali, maka Genset berhenti beroperasi. [1] Adapun metode perawatannya dilaksanakan dengan dua cara yaitu perawatan preventif yaitu perawatan secara berkala sebelum peralatan mengalami gangguan atau kerusakan seperti penggantian oli pompa, penambahan gemuk (Vet) dan oli kompresor, pelaksanaan setting peralatan (alignment), penggantian V-Belt, pembersihan dan penggantian Filter, pengukuran getaran dan suhu bearing, dan lain lain. Yang mana pelaksanaan perawatan preventip dilakukan saat peralatan sistem tetap beroperasi, tetapi bila diperlukan sistem dimatikan dalam waktu yang singkat. [2] Sedangkan perawatan kuratif adalah pelaksanaan perbaikan peralatan sistem yang mengalami kerusakan dan harus dilakukan pembongkaran total sehingga sistem dimatikan dalam waktu yang cukup lama, adapun pelaksananya adalah personil dari subbidang P3 atau dari pihak ketiga (Kontraktor). [2] HASIL & PEMBAHASAN Dalam rangka untuk menunjang kelancaran pengolahan limbah radioaktif serta kebutuhan laboratorium selama tahun 2012, telah dioperasikan seluruh system sarana penunjang dengan rincian masing-masing system pada Gambar-1. Pada gambar ditunjukkan bahwa hanya dua 849sistem yang beroperasi selama 2200 jam yaitu chiller dan VAC offgas. Sistem ini dituntut untuk beroperasi terus menerus untuk memenuhi syarat kualitas udara dalam ruang IPLR. Jam operasi paling sedikit (18 jam) adalah Fuel System hal ini disebabkan tergantung dari permintaan Bidang BPL untuk kebutuhan bahan bakar Fork-lift dan Truk Limbah Cair. Adapun Mesin Gen-Set beroperasi bilamana supplai listrik dari PLN padam. Proses transfer dari PLN ke generator set atau sebaliknya berlangsung secara otomatis dengan alat ATS (automatic transfer switch) [1], tetapi dalam rangka pemanasan mesin dieselnya, sistem ini dioperasikan paling tidak 2 minggu satu kali selama 1 jam (60 menit). Lama operasi Steam system, Demineralized water system, dan Cooling water system kecil karena hanya untuk keperluan pemanasan dan laboratorium. Sedangkan untuk service water system dan compressed air system lebih lama atau sekitar 500 jam karena digunakan untuk suplai pada saat pengolahan limbah radioaktif padat. Adapun nama sistem dan jenis media yang dihasilkan serta peruntukannya ditunjukkan pada Tabel-1 849

Tabel-1. Sistem dan Fungsi Media yang Dihasilkan SISTEM MEDIA ENERGI FUNGSI PENUNJANG [4] 1. Chilled water system Air pendingin ( 4-7 o C ) [3] 1. proses evaporasi 2. VAC/Off gas 2. Steam system Uap panas ( 160 0 C ) [1] 3. proses evaporasi 4. mesin setrika 3. Compressed air syst. Udara tekan (Max 8 Kg/cm 2 ) 5. kompaktor 6. sistem pneumatic pada 4 Service & Domestic Water system Air bersih. ( PH : 7 9 ) peralatan proses 7. Proses pengolahan limbah Radioaktif 8. Laboratorium 9. laundry 5. Cooling water system Air pendingin (20 0 C) 10. Proses evaporasi 6. Demineralized Water system Air bebas mineral ( < 1,2 µs/cm ) 11. Proses evaporasi 12. Laboratorium 7.Fuel system Solar 13. Boiler dan Gen-Set 8. Generator set system Arus listrik ( 1455 KVA ) 14. Pengganti fungsi PLN bila arus listrik padam 9. Normal Drain system Sanitasi air buangan 15. Mengatur pembuangan air buangan dari kamar mandi, laboratorium dan air kondensasi dari AHU 10. VAC & Off Gas system Managemen Tata Udara 16. Pengaturan suhu, humidity, dan tekanan Udara pada ruang proses Selama tahun 2012 sistem penyedia media dan energi masing-masing sistemnya dioperasikan berbeda-beda jumlah jam kerjanya, karena ada yang beroperasi setiap hari kerja ada pula yang beroperasi berdasarkan kebutuhan dari bidang lain. Data-data yang berhubungan dengan hal tersebut diatas didapat dari log-book operasi harian yang dirangkum pada Tabel 2. Tabel 2, Data Jam Operasional Sistem Penyedia Media dan Energi Tahun 2012 Jam Operasi JUMLAH No Sistem Jam Keterangan TW 1 TW2 TW3 TW4 Operasi Pemanasan alat, operasi 1 Steam 8 12 24 36 80 evaporasi dan laundry 2 Demineralized water 4 6 12 12 34 3 Cooling tower 16 12 16 28 72 Pemanasan alat, operasi evaporasi dan laundry Pemanasan alat dan operasi evaporasi 850

4 Compresed Air 550 550 550 550 2200 5 Chilled water 550 550 550 550 2200 Pemanasan alat, operasi evaporasi, laundry dan kompaktor Operasi Tata Udara ruang IPLR dan Perkantoran 6 Service water 350 550 550 550 2000 Operasi evaporasi 7 Gen-set 8 12 8 12 40 8 Electrical 2200 2200 2200 2200 8800 9 VAC & OFF GAS 550 550 550 550 2200 Arus PLN padam dan Pemanasan alat Sumber arus seluruh sistem dan penerangan PTLR Managemen udara ruang PTLR 10 Fuel sistem 5 5 6 2 18 Permintaan BPL Peralatan sistem penyedia media dan energi yang beroperasi rutin selama lima hari kerja adalah VAC (ventilation air conditioning) dan gas buang (off gas). Peralatan beroperasi untuk memenuhi persyaratan fasilitas nuklir yaitu temperatur, kelembaban, tekanan negatif dan pressure drop hepa filter. Di IPLR temperatur dijaga untuk ruangan type A < 25 o C, ruangan type B < 28 o C dan untuk ruangan type C < 50 o C. Kelembaban untuk ruangan type A < 60%, ruangan type B < 60% dan untuk ruangan type C > 60%. Negative pressure harus dijaga untuk zone 1 berkisar antara 0 sampai dengan -7 dapa, zone 2 antara - 8 sampai dengan 10 dapa, zone 3 antara -12 sampai dengan 14 dapa dan zone 4 lebih kecil dari -22 dapa. Pressure drop hepa filter sistem VAC < 105 dapa, sedangkan sistem off-gas < 90 dapa. [1] Berdasarkan data dari Tabel 2, maka dapat digambarkan perbandingan masingmasing sistem sarana penunjang tehadap jumlah jam operasinya selama tahun 2012 seperti terangkum pada grafik Gambar 1 851

Gambar 1. Grafik Operasi Peralatan Sistem tahun 2012 Dari data tabel 2 yang dirubah menjadi grafik pada Gambar 1, disini memperlihatkan adanya 3 kelompok jam operasi peralatan sistem yang ada di subbid OSPME, yaitu yang jam operasinya sangat sedikit seperti Steam system, Cooling Water System dioperasikan hanya untuk pemanasan saja hal ini disebabkan sudah cukup lama tidak ada pengolahan limbah cair (Evaporasi), padahal media yang dihasilkan dari kedua sistem ini merupakan penunjang utamanya, sedangkan Fuel System, Demineralized Water system, dioperasikan berdasarkan permintaan dari bidang lain. Adapun yang jam operasinya sedang seperti VAC & Off gas System, Chilled Water system, Compressed Air system dan Service Water system beroperasinya selama 8 jam setiap hari kerjanya. Sedangkan yang mempunyai jam operasi sangat tinggi adalah sistem kelistrikan dan sistem normal drain. Hal ini memungkinkan karena setiap hari selama 24 jam secara terus menerus kedua sistem ini beroperasi untuk menjamin penerangan dan kebutuhan air untuk setiap harinya di IPLR. Perawatan Preventif dan Kuratif Optimalisasi peralatan sistem penyedia media dan energi mengharuskan sub bidang perawatan lebih fokus menjalankan kegiatan pelaksanaan perawatan preventif maupun kuratif, adapun perawatan preventif yang dimaksud adalah suatu kegiatan perawatan peralatan yang sifatnya untuk mencegah terjadinya ketidak sesuaian atau kerusakan misalnya penggantian filter karena sudah jenuh, penggantian oli pelumas karena sudah keruh, penambahan gemuk (vet) karena sudah kering, penggantian V-Belt karena sudah kendor dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat prefentif. [2] 852

Kegiatan perawatan preventif selama tahun 2012 serta dampak perubahan unjuk kerja peralatannya sebelun dan sesudah dilakukan perawatan preventif secara lengkap diperlihatkan pada Tabel 3. Sedangkan yang dimaksud dengan perawatan kuratif adalah suatu kegiatan perbaikan dengan membongkar secara total peralatan yang mengalami kerusakan dengan mengganti beberapa suku cadang sehingga apabila tidak diperbaiki peralatan tersebut tidak bisa beroperasi dan secara keseluruhan sistem yang terkait tidak menghasilkan media yang diharapkan. [2]. Pelaksanaan perawatan kuratif selama tahun 2012 dilakukan oleh pihak ketiga (Kontraktor) yang dikoordinir oleh Sub Bidang Perawatan dan Perbaikan Peralatan Proses yang bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatannya. Kegiatan perawatan kuratif yang sudah dilaksanakan untuk peralatan operasi sistem penyedia media dan energi selama tahun 2012 antara lain. Penambahan Compressor & Dryer baru. Perbaikan Chiller E 62302 dan E 62304. Pembersihan Heat Exchanger pada pemipaan Cooling Water System. Perbaikan sistem pemipaan dan Blower Cooling Tower. Perbaikan Pompa Service Water P 6281 B dan penambahan Flexibel Hose. Perbaikan sistem AHU Office Penggantian, Bearing, V-Belt dan Motor blower zone 3, sistem VAC & Off gas. Adapun kegiatan perawatan preventif yang dilaksanakan selama tahun 2012 dijelaskan pada Tabel 3, dimana adanya dampak perubahan unjuk kerja dari peralatan sistem sebelum dan sesudah dilaksanakannya perawatan preventif tersebut. Tabel 3. Kegiatan Perawatan Preventif Dan Dampak Perubahan Unjuk Kerja Sistem NO JENIS KEGIATAN PERAWATAN PREVENTIF 1. Pembersihan sistem ducting VAC & Off gas pada sistem Tata Udara (Setiap 3 tahun) 2. Pembersihan Filter AHU Office (Setiap tahun) 3. Pengurasan dan pembersihan Bak penam pung air (Reservoir) (Setiap enam bulan) UNJUK KERJA SEBELUM PERAWATAN Hembusan terhambat karena kotor Temperatur ruang perkantoran 28 C Air agak keruh dengan PH = 10 UNJUK KERJA SETELAH PERAWATAN Hembusan dan hisapan lancar karena sudah bersih Temperatur ruang perkantoran 23 C Air Jernih dengan PH = 8 SPESIFIKASI STANDAR [4] Hembusan dan hisapan udara lancar. Temp ruang (16 26 C) Air Jernih dengan PH = 7-9 4. Penambahan gemuk (vet) Pada Bearing Motor dan Bearing Blower sistem Tata Suara Bearing kasar 95 Desible, dengan temp Suara Bearing 75 Dcbl temperatur 70 C Suara normal (60 80 Dcbl), Temperatur (60 853

Udara (Setiap 1 bln) mencapai 90 C 80 C) 5. Penggantian V-Belt Motor Putaran Blower Putaran Blower Putaran Blower Blower VAC ruang Proses 1300 RPM 1400 RPM 1400-1450 Zone 3-4 (Setiap 3 bulan) RPM 6. Penambahan Freon 22 dan Temperatur Air Temperatur Air Chiller Temperatur Air Oli Compressor pada Chiller yang yang dihasilkan 7 C Chiller 4 7 C Chiller (Setiap 3 bulan) dihasilkan 12 C 7. Penggantian Oil Suara Compressor Suara Compressor halus Normal Compressor (setiap satu kasar (Oil keruh) tahun) 8. Penggantian Filter Udara Udara tekan yang Udara tekan yang Udara tekan dan Filter Oil Compressor (setiap satu tahun) dihasilkan lembab dihasilkan bersih dan kering. harus bersih dan kering 9. Penggantian Oil Diesel Suara Diesel Gen-Set Suara Diesel Gen-Set Normal Gen-Set (setiap 1 thn) kasar sedang. 10. Penggantian Filter Oil dan Filter bahan bakar Gen-Set (setiap 1 thn) Suara Diesel Gen-Set kasar dan RPM tidak stabil Suara Diesel Gen-Set sedang dan RPM stabil Normal Setelah dilakukan perawatan pada seluruh sistem peralatan penyedia media dan energi maka dihasilkan suplai media dan energi yang dibutuhkan secara keseluruhan berjalan sesuai dengan yang diharapkan walaupun harus diakui bahwa beberapa media yang dihasilkan kualitasnya masih ada yang berkurang, disamping hasil media dan energi juga perlatan sistemnya jauh lebih siap dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun status unjuk kerja peralatan Operasi Sistem Penyedia Media dan Energi pada akhir tahun 2012 setelah dilakukan Optimalisasi diperlihatkan pada Gambar-2. Gambar-2. Grafik status Unjuk kerja Peralatan Sistem Penyedia Media dan energi 854

Pada Gambar-2 diperlihatkan bahwa ada sistem yang masih tidak beroperasi optimal yaitu chiller. Chiller E 62302, satu unit tidak beroperasi tetapi masih dalam proses perawatan, demikian juga untuk Chiller E 62301 yang beroperasi hanya satu sistem. Dengan kondisi ini Chiller hanya beroperasi 75 %. Grafik menunjukkan pula bahwa cooling tower sudah beroperasi 100 % setelah disemester 2 telah dilakukan perbaikan demikian juga untuk sistem service water setelah diganti Pompa nya sekarang sistem tersebut sudah beroperasi 100 %, kemampuan tekanannya jauh meningkat yang awalnya hanya mampu beroperasi dengan tekanan 4-6 Bar, sekarang sudah sesuai dengan spesifikasi yaitu 8 Bar. [4] Kegiatan lain yang berhubungan dengan managemen tata udara (VAC & Off Gas System) adalah melakukan pengukuran rata-rata pada ruangan zona (daerah) kerja berdasarkan tekanan negatif di IPLR BATAN yang hasil pengukurannya dituangkan pada tabel-4 yaitu pada daerah kerja zone 1 terukur ( 6,2 dapa), zone 2 terukur (- 8.4 dapa), zone 3 terukur (-12,6 dapa), sedangkan pada zone 4 terukur (- 18,8 dapa) Didalam tabel 4 ini juga dituliskan untuk standarisasi yang diijinkan pada masingmasing daerah kerja radiasi (zone).[4] Untuk lebih jelasnya posisi hasil pengukuran rata-rata selama tahun 2012 untuk tekanan negatif pada seluruh zone di IPLR apabila diperbandingkan dengan standarisasinya, dituangkan dalam grafik pada Gambar-3. sehingga setelah dibandingkan dapat disimpulkan bahwa untuk tekanan negatif rata-rata pada seluruh daerah kerja radiasi di IPLR masih dalam batasan yang diijinkan. 855

Tabel-4. Hasil rata-rata pengukuran tekanan negatif sistem VAC di IPLR No Zona (daerah kerja) Hasil rata-rata pengukuran tekanan (dapa) Terukur Standarisasi... [4] 1 Zona 1-5.3 0 sampai - 7 2 Zona 2-8.9-8 sampai - 10 3 Zona 3-12.2-12 sampai - 14 4 Zona 4-18.4 > - 22 Tekanan Negatif (- dapa) 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 5,3 8,9 12,2 18,4 Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Pembagian zona (daerah) Gambar 3. Tekanan rata-rata negatif (Pressure Drop) berdasarkan zone kerja Demikian juga hasil pengukuran rata-rata suhu dan prosentase kelembaban udara pada ruang proses didapatkan dari hasil perhitungan rata-rata pengukurannya yang dilakukan maksimum 1 minggu sekali dan hasil rata-ratanya dituangkan pada Tabel-5. Adapun standarisasi untuk suhu untuk tipe ruang A adalah < 25 0 C, dan tipe ruang-b adalah < 28 0 C, adapun standarisasi prosentase kelembaban udara untuk tipe ruang A maupun tipe ruang B adalah < 60 % [4] Setelah diperbandingkan hasil rata-rata pengukuran suhu dan kelebaban udara dengan standarisasi yang diijinkan dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari keselamatan kerja radiasi seluruh ruang proses IPLR masih dalam batas yang diijinkan dan aman untuk melaksanakan kegiatan. Pada Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) dikenal adanya pembagian ruang berdasarkan tipenya diantaranya untuk tipe ruang-a adalah ruang ganti pakaian (cool & hot), ruang kendali sementasi dan ruang kendali Evaporasi, sedangkan tipe ruang-b adalah ruang mesin cuci (laundry), ruang penampung limbah cair, ruang pompa Evaporasi, ruang Kompaktor dan ruang Exhaust fan yang kesemuanya berada didalam ruang proses IPLR 856

Tabel-5. Hasil rata-rata pengukuran suhu dan kelembaban sistem VAC - IPLR No Ruang Type Ruang Suhu rata-rata ( 0 C ) terukur Standar [4] Kelembaban rata-rata (%) terukur Standar [4] 1 1.0.13 A 24.2 < 25 47.5 < 60 Nama Ruang R. ganti pakaian (cool) 2 2.0.01 A 23.8 < 25 46.9 < 60 R. ganti pakaian (hot) 3 2.0.06 A 24.2 < 25 46.4 < 60 R. kendali sementasi 4 2.0.13 A 23.8 < 25 47.3 < 60 R. Kendali evaporasi 5 2.1.03 A 23.6 < 25 48.2 < 60 Ruang mesin cuci 6 3.B.01 B 25.4 < 28 49.1 < 60 R. penampung limbah Ruang pompa 7 3.0.01 B 25.8 < 28 49.4 < 60 evaporasi 8 2.1.01 B 25.2 < 28 49.1 < 60 Koridor 9 3.0.02 B 25.6 < 28 48.4 < 60 Ruang kompaktor 10 2.1.07 B 25.3 < 28 42.9 < 60 Ruang exhaust fan KESIMPULAN Peningkatan Unjuk Kerja pada peralatan OSPME dapat tercapai setelah dilaksanakannya perawatan preventif dan kuratif secara terprogram. Berdasarkan hasil pengukuran ruang IPLR terhadap kinerja sistem tata udara, maka kondisi setiap ruang IPLR masih memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk temperatur, kelembaban maupun tekanan negatipnya. Walaupun Kondisi peralatan sistem sarana penunjang belum maksimal, tetapi tetap bisa menjamin kebutuhan media dan energi yang dibutuhkan untuk menunjang pengolahan limbah radioaktif IPLR. Dengan bertambahnya Compressor dan Dryer baru lebih menjamin ketersediaan Udara tekan yang sesuai dengan spesifikasi. DAFTAR PUSTAKA [1]. Operating manual Sistem Sarana Senunjang RWI, tahun 1985. [2]. Maryudi, Prosedure Maintenance Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, Serpong. 2001. 857

[3]. PT. JAYA TEKNIK, YORK AIR CONDITIONING SINGAPORE, Diklat seminar York Air Conditioning Service & Maintenance Jakarta, 9 Juli 1992. [4]. Prosedur dan Instruksi kerja seluruh sistem OSPME - BOSP, tahun 2010 858