: Sistem Informasi Manajemen. : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN. Disusun Oleh: RIRIN PRILIA P

dokumen-dokumen yang mirip
Perbedaan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM PENGEMBANGAN/PENERAPAN SISTEM INFORMASI

TUGAS UJIAN INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

UJIAN AKHIR TRIWULAN 1 MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

URGENSI MAINTENANCE DALAM PENGEMBANGAN SOFTWARE SYSTEM

KUALITAS PERANGKAT LUNAK. Ni Wayan Sumartini Saraswati

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

UJIAN AKHIR TRIWULAN I

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

URGENSI DAN FAKTOR MAINTAINAIBILITY SOFTWARE

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P

URGENSI MAINTAINABILITY DALAM SISTEM INFORMASI. Oleh : Jauhar Samudera Nayantakaningtyas (P ) Angkatan R50

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

A. Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. ( 1 st week)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

URGENCY MAINTAINABILTY DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

KONVERSI SISTEM INFORMASI

UJIAN AKHIR TRIWULAN MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makalah Pembahasan. Untuk memenuhi Ujian Akhir Triwulan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dosen: Prof. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh,

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

MAINTAINABILITY DALAM KONTEKS IMPLEMENTASI SUATU SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

TUGAS AKHIR MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTENANCE SOFTWARE ATAU SISTEM INFORMASI DIDALAM PERUSAHAAN DOSEN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

COMPUTER SYSTEM ENGINEERING

Evaluasi Penerapan ERP pada Sistem Informasi Penjualan Properti berdasarkan ISO 9126

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

TAKE HOME TEST NOMOR 2

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE)

BAB 2 LANDASAN TEORI

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

Deskripsi Mata Kuliah

A Layered Technology

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Chapter 3 Software Quality Factors

BAB III LANDASAN TEORI

TAKE HOME TEST UJIAN AKHIR TRIWULAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) NOVINA EKA S. PO

JURNAL PREDIKSI PRODUKSI SAMBAL PECEL MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES FORECASTING PREDICTION OF PRODUCTION PECEL SAUCE USING TIME SERIES FORECASTING

Development Lifecycles and Approaches

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

Silabus Dan Satuan Acara Perkuliahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI DENGAN MODEL MAINTANABILITY

CHAPTER 12. DEVELOPING BUSINESS SYSTEM (SUMMARY)

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan

REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE ENGINEERING)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

Sistem Informasi Outsourcing

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perusahaan menyadari besarnya peranan teknologi. dalam menunjang bisnis yang dijalani. Berbagai macam proyek teknologi

MK. SISTEM INFORMASI Sap. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DOSEN : ASEP WAHYUDIN, M.T.

Tugas Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Pentingnya Software Maintenance dalam Sistem Informasi Manajemen OLEH

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc, CS. Disusun Oleh : Ednan Setryawan Wibowo P

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

PERANGKAT LUNAK & REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

URGENSI MAINTENANCE SOFTWARE (DALAM KONTEKS IMPLEMENTASI SUATU SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI)

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan

Transkripsi:

Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN Disusun Oleh: RIRIN PRILIA P056111361.47 MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penulisan... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1 Sistem Informasi Manajemen... 3 2.2 Pengembangan Sistem Informasi dalam Bisnis... 5 2.3 Rancangan Perangkat Lunak... 6 BAB III PEMBAHASAN... 7 BAB III PENUTUP... 21 4.1 Kesimpulan... 21 4.2 Saran... 21 DAFTAR PUSTAKA... 22

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Komponen Sistem Informasi Manajemen... 4 2. Siklus Pengembangan Sistem Informasi... 6 3. Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak... 7 4. Karakteristik Kualitas Software... 9 5. Siklus Pengembangan Sistem Informasi... 12 6. Tahap Investigasi Sistem... 13 7. Gambaran Umum Proses Implementasi Sistem... 14 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1.Kualitas Software Berdasarkan ISO 9126... 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, arus informasi sudah memegang peranan yang sangat penting dibandingkan arus barang. Perubahan demi perubahan dalam teknologi informasi terjadi begitu cepat, tidak hanya dalam hitungan tahun tetapi bahkan dalam hitungan bulan atau minggu. Sejalan dengen perubahan yang terjadi pada perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis pun dituntut untuk selaras dengan perubahan teknologi informasi tersebut. Perusahaan yang tidak menerapkan teknologi informasi, bisa dipastikan akan tertinggal jauh dari perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan selalu dituntut agar selalu up to date terhadap perkembangan teknologi informasi. Setiap komponen sistem informasi yang terdiri dari brainware, hardware, software, dataware, dan netware mempunyai peranan masing-masing. Semua komponen sisem informasi tersebut merupakan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi sehingga membentuk satu kesatuan. Software merupakan salah satu komponen sistem informasi yang sering kali mengalami perubahan. Namun, tidak menutup kemungkinan pula dengan komponen lainnya. Software merupakan suatu aplikasi yang digunakan oleh brainware dengan tujuan mempermudah proses operasional perusahaan. Karena tujuan perusahaan merupakan hal yang dinamis, maka software pun dituntut agar dapat mengakomodasi hal tersebut. Itulah yang menyebabkan faktor maintainability dari software merupakan suatu hal yang sangat penting. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi, perusahaan tidak harus selalu melakukannya sendiri, karena setiap perusahaan belum tentu memiliki sumber daya dan teknologi yang memadai untuk mengakomodasi perkembangan teknologi informasi. Alternalif lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga (outsourcing). Saat ini, telah tersedia banyak pengembang dalam bidang teknologi informasi yang siap membantu perusahaan dalam melakukan pengembangan teknologi informasi. Namun demikian, tetap saja dibutuhkan keterlibatan antara

pegawai perusahaan dengan pihak pengembang, karena bagaimana pun pegawai perusahaan lebih mengetahui hal-hal mendasar apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan agar keberadaan sistem informasi dapat mempermudah sistem operasional perusahan menjadi lebih efektif dn efisien serta sesuai dengan tujuan perusahan. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan atas hal-hal yang harus menjadi perhatian dalam melakukan pembangunan sistem informasi dan dalam melakukan kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasi. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah: 1. Mengetahui atribut-atribut dari software yang berkualitas sesuai dengan ISO 9126 2. Mengetahui pentingnya faktor maintainability dari suatu software 3. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jika mengambil kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya 4. Mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi yang terintegrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi. Para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif tanpa adanya informasi, yang mengakibatkan proses pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien. Menurut Kenneth C. Laudon (2004) dalam Jimmy L. Gaol (2008), informasi merupakan data yang sudah dibentuk ke dalam suatu formula bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi memerlukan suatu sistem yang disusun dengan baik. Sistem merupakan hubungan antara unit yang satu dengan unit yang lain, dimana antara satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasi. Dalam hal ini O Brien (2010) mendefinisikan suatu sistem sebagai : 1. Sekelompok unsur yang saling berkaitan atau berhubungan untuk membentuk satu kesatuan yang utuh; 2. Sekelompok unsur yang saling bekerjasama untuk menuju tujuan bersama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam sebuah proses perubahan yang dikoordinasi; 3. Suatu penyusunan metode, tata cara, atau teknik yang disatukan melalui hubungan yang diatur untuk membentuk kesatuan yang utuh; 4. Sekumpulan orang, mesin, atau metode yang diperlukan untuk mencapai susunan fungsi yang khusus. Sistem informasi manajemen menurut O Brien (2010) adalah suatu kombinasi teratur apapun dari orang-orang (brainware), hardware, software, jaringan komunikasi (netware), dan sumberdaya data (dataware) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Mc Leod dan George P. Schell (2008) mendefinisikan sistem informasi

manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Sistem informasi manajemen secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem manusia dan mesin yang terintegrasi dalam menyediakan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan penentuan alternatif tindakan dalam sebuah organisasi sistem tersebut. Dimana dalam pengoperasiannya sistem informasi manajemen menggunakan suatu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, model manajemen, keputusan, serta sebuah terminal data (Jimmy L. Gaol, 2008). Dengan demikian, sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengolah data serta menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan organisasi. Gambar 1. Komponen Sistem Informasi Manajemen

2.2 Pengembangan Sistem Informasi dalam Bisnis E-business merupakan penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung e-commerce, komunikasi, dan kerja sama perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan dan mitra bisnisnya. Saat ini, banyak perusahaan yang menggunakan e-business untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting disemua lintas fungsi perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis uuntuk menggunakan teknologi informasi dan meningkatkan efisisensi serta efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. Banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/server lintas fungsi. Hal ini biasanya melibatkan pemasangan software enterprise resources planning (ERP), manajemen rantai pasokan, atau manajemen hubungan pelanggan dari SAP, PeopleSoft, Oracle, dan perusahaan lainnya. Sebagai ganti untuk berfokus pada kebutuhan pemrosesan informsi dari berbagai fungsi bisnis, software perusahaan semacam ini berfokus untuk mendukung berbagai kelompok proses bisnis terintegrasi yang terlibat dalam opersional bisnis. Pengembangan aplikasi (application development) merupakan pendekatan sistem yang digunakan untuk meneyelesaikan masalah yang diterapkan untuk pengembangan sistem informasi (infromation system development) terhadap masalah bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan, pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder). Penggunaan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai sebuah proses multi langkah yang disebut siklus pengembangan sistem informasi (information system development cycle atau system development life cycle/sdlc). Hal-hal yang terjadi pada setiap

langkah dari proses ini, mencakup (1) investigsi, (2) analisis, (3) desain, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan. Gambar 2. Siklus Pengembangan Sistem Informasi 2.3 Rancangan Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan suatu pengubahan perangkat lunak (software) termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi, pengembangan perangkat lunak, dan membangun kembali dengan prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih efisien dan efektif bagi pemakai. IEEE Computer Society mendefinisikan rekayasa perangkat lunak sebagai suatu penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studi atas pendekatan-pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat lunak. Biaya perbaikan kesalahan yang meningkat sejalan dengan tahapan pengembangan sistem merupakan salah satu alasan mengapa diperlukan rekayasa perangkat lunak. Biaya yang dikeluarkan dalam tahap pengembangan bisa mencapai puluhan kali lipat daripada biaya yang dikeluarkan pada tahap analisa sistem.

Ruang lingkup dari rekayasa perangkat lunak mencakup, antara lain: Software requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak. Software design mencakup proses penentuan arsitektur, komponen, antarmuka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak. Software construction berhubungan dengan detil pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pengujian, dan pencarian kesalahan. Software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak. Software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan. Software configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak. Software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL. Software engineering process berhubungan dengan definisi, implementasi, pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses RPL. Software quality menitikberatkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak. Gambar 3. Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak

BAB III PEMBAHASAN 1. Jelaskan atribut-atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO? Jawaban Atribut-atribut dari software yang berkualitas dapat dilihat pada tabel dibawah, yaitu: Tabel 1. Kualitas Software Berdasarkan ISO 9126 Karakteristik Sub karakteristik Functionality: Kemampuan software Suitability, Accuracy, untuk menjalankan fungsinya Interoperability,Security sebagaimana kebutuhan sistemnya Reliability: Kemampuan software untuk Maturity, Fault tolerance, dapat tetap tampil sesuai dengan Recoverability fungsinya ketika digunakan Usability: Kemampuan software untuk Understandability, mudah dimengerti, dipelajari, digunakan Learnability, Operability, dan disukai pengguna Attractiveness Efficiency: Kemampuan software untuk Time Behavior, Resource menampilkan performans relatif terhadap Utilization penggunaan sumberdaya Maintainability: Kemampuan software Analyzability, Changeability, untuk dimodifikasi Stability, Testability (koreksi,adaptasi,perbaikan) Portability: Kemampuan software untuk Adaptability, Installability ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain

Gambar 4. Karakteristik Kualitas Software Hal-hal yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem yang dibangun memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO 9126 adalah dengan melalui rekayasa perangkat lunak (software engineering). Rekayasa perangkat lunak (software engineering) didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan keilmuan secara praktis dalam perancangan dan pengembangan program dan dokumentasi terkait yang diperlukan untuk mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara program-program tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rekayasa perangkat lunak (software engineering) adalah: Pengembangan perangkat lunak (software development). Manajemen proyek (project management). Metrik perangkat lunak (software metric). Pemeliharaan perangkat lunak (software maintenance). Jaminan kualitas perangkat lunak (software quality assurance). Manajemen konfigurasi perangkat lunak (software configuration management).

2. Mengapa kita perlu memperhatikan faktor maintainaibility dari suatu software? Jelaskan urgensinya! Jawaban Maintainability dari suatu software adalah kemampuan software untuk dimodifikasi (koreksi,adaptasi,perbaikan). Faktor maintainability disini diartikan sebagai sebuah pemeliharaan/perawatan dan pengembangan yang perlu dilakukan terhadap software. Faktor maintainability ini penting dilakukan karena penggunaan software dan kebutuhan organisasi merupakan hal yang dinamis, sehingga software yang telah dibuat harus mempunyai kemampuan untuk menangani hal perubahan/perkembangan tersebut. Maintainability dari suatu software diharapkan dapat mengakomodasi hal-hal sebagai berikut: a. Corrective maintenance : Mengoreksi kesalahan pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan b. Adaptive maintenance : Penyesuaian dengan lingkungan baru, misalnya sistem operasi atau sebagai tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya penambahan printer driver c. Persfektive maintenance : Bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh pemakai, pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagainya. Dengan memperhatikan ketiga faktor maintainability diatas diharapkan proses perbaikan atau pengembangan software dapat lebih mudah dilakukan. 3. Apa apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi akan mengambil kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya? Jelaskan! Jawaban Kebijakan outsourcing biasanya diambil jika perusahaan tidak mempunyai sumber daya dan teknologi yang memadai dalam pengembangan sistem informasinya. Namun demikian, bagaimana pun juga orang yang lebih mengerti tentang hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi

tentunya adalah orang yang memang erlibat didalamnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan jika organisasi mengambil kebijakan untuk melakukan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya, yaitu: Menentukan pengembang yang akan ditunjuk untuk membangun sistem informasi. Ada baiknya jika pada mulanya perusahaan mempunyai beberapa alernatif pengembangan yang profesional dan berpengalaman, lalu kemudian memilih salah satu dari alternatif yang ada. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat lebih objektif dalam memilih dan dapat meyakini bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Melakukan penandatanganan kontrak. Kontrak ini merupakan pegangan bagi kedua belah pihak dalam menjalankan suatu kerja sama. Jika terjadi ketidaksamaan antara isi kontrak dan praktik yang terjadi, kontrak ini dapat dijadikan landasan untuk memutuskan dalam melanjutkan atau memberhentikan kerja sama. Membuat perencanaan atas setiap tahapan dalam pengembangan sistem informasi Mengontrol setiap tahapan yang dilakukan agar mendapat keyakinan atas kesesuaian dengan perencanaan yang telah dilakukan. Melakukan komunikasi yang efektif dan berkesinambungan antara pegawai perusahaan dengan piha pengembang agar apa yang dibuat oleh pengembang benar-benar merupakan hal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Melakukan pembayaran secara bertahap sesuai dengan persentase penyelesaian proyek 4. Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan! Jawaban Saya akan menggunakan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle/sdlc) dalam pembangunan sistem

informasi yang terintegrasi bagi perusahaan ditempat saya bekerja. Pada pendekatan ini digunakan pendekatan dengan mengembangkan solusi sistem informasi yang dipandang sebagai sebuah proses multi langkah. Hal-hal yang terjadi pada setiap langkah dari proses ini, mencakup (1) investigasi sistem, (2) analisis sistem, (3) desain sistem, (4) implementasi sistem, dan (5) pemeliharaan sistem. Pahami Masalah Data atau Peluang Bisnis Kembangkan Solusi Sistem Informasi Implementasikan Solusi Sistem Informasi Gambar 5. Siklus Pengembangan Sistem Informasi 1) Investigasi sistem Pada tahapan ini, awalnya berasal dari pemahaman atas masalah yang ada atau atas peluang bisnis yang ada. Tahap investigasi sistem dapat melibatkan pertimbangan proposal yng dihasikan dari perencanan bisnis/teknologi informasi. Pada tahapan ini juga termasuk studi awal solusi sistem informasi yang diusulkan untuk memenuhi prioritas bisnis dan peluang seperti yang telah diidentifikasi dalam proses perencanaan teknologi informasi/bisnis perusahaan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahapan ini adalah: a. Menentukan bagaimana menanggapi peluang dan prioritas bisnis b. Melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah sistem bisnis yang baru dan lebih baik merupakan solusi yang layak

c. Mengembangkan rencana manajemen proyek dan persetujuan manajemen Tujuan Utama Rencana Kegiatan Proposal TI untuk Memenuhi Prioritas Bisnis Strategi Kasus Bisnis untuk Investasi Proyek e- Business Perencanaan untuk Pengembangan Aplikasi dan Implemetasi Tanggapan Tanggapan Gambar 6. Tahap Investigasi Sistem 2) Analisis sistem Kegiatan oada tahapan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang dilakukan pada studi kelayakan. Jadi, kegiatan pada analisis sistem bukan merupakan studi awal. Pada tahapan ini merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan pesyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar desain sistem informasi baru. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahapan ini adalah: a. Analisis organisasional, yaitu analisis kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir b. Analisis sistem informasi yang saat ini digunakan c. Analisis persyaratan fungsional, yaitu analisis kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi setiap orang (karyawan, pelanggan, dan shareholders lainnya)

3) Desain sistem Desain sistem merupakan tahapan dalam menentukan bagaimana sistem akan memenuhi kebutuhan informasi pemaki. Desain sistem terdiri dari kegiatan desain yang dihasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem. Desain sistem terdiri dari tiga aktivitas, yaitu interface pamakai, data, dan desain proses. Langkah yang harus dilakukan dalam thapan ini adalah mengembangkan spesifikasi untuk hardware, software, orang-orang, jaringan, dan data, serta produk informasi yang dapa memenuhi persyaratan fungsional dari sistem informasi bisnis yang diusulkan. Hal ini menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pamakai, struktur database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian 4) Implemetasi sistem Tahapan implementasi sistem merupakan langkah yang paling penting dalam pengembangan teknologi informasi yang dibuat untuk mendukung para pemakainya. Secanggih apapun sistem baru yang telah dirancang, tentunya akan percuma jika hanya berupa rencana yang amat handal tanpa adanya implementasi. Sistem informasi yang telah dirancang tersebut harus diimplementasikan sebagai sebuah sistem kerja dan dipelihara agar dapat berjalan dengan baik. Tahapan yang dilakukan dalam tahapan ini dapat digambarkan pada gambar berikut. Gambar 7. Gambaran Umum Proses Implementasi Sistem 5) Pemerliharaan sistem Pemeliharaan sistem adalah pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk

perbaikan. Kegiatan pemeliharaan sistem juga mencakup proses tinjauan pascaimplementasi (postimplementation review) untuk memastikan bahwa sistem yang baru diimplememtasikan memenuhi tujuan bisnis yang ditetapkan. Kesalahan dalam pengembangan atau penggunaan sistem harus dikoreksi dalam proses pemeliharaan. Hal ini mencakup tinjauan berkala atau audit sistem untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan benar dan memenuhi tujuan. Audit ini merupakan tambahan dari pengawasan terus-menerus erhadap sistem untuk melihat masalah potensial atau perubahan yang diperlukan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah dibentuk karena perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Atribut dari software yang berkualitas sesuai dengan ISO 9125 adalah memiliki karakteristik functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability. 2. Faktor maintainability software merupakan sebuah pemeliharaan/perawatan dan pengembangan yang perlu dilakukan terhadap software. Faktor maintainability ini merupakan hal yang penting dilakukan dan diharapkan mencakup corrective maintenance, adaptive maintenance, dan persfektive maintenance. 3. Beberapa hal yang harus diperhatikan apabila organisasi mengambil kebijakan untuk melakukan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya adalah perencanaan, pengendalian, dan komuniasi antara pihak perusahaan dengan pihak manajemen. 4. Pendekatan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle/sdlc) dalam pembangunan sistem informasi yang terintegrasi merupakan pendekatan dengan mengembangkan solusi sistem informasi yang dipandang sebagai sebuah proses multi langkah yang mencakup (1) investigasi sistem, (2) analisis sistem, (3) desain sistem, (4) implementasi sistem, dan (5) pemeliharaan sistem. 4.2 Saran 1. Memperhatikan ISO 9125 dalam memilih software yang akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi. 2. Menerapkan maintainability software sehingga perubahan ke depan yang belum tentu dapa diprediksi sebelumnya dapat mudah diakomodasi. 3. Memilih pengembang yang profesional dan berpengalaman jika akan melakukan outsourcing dalam pengembangan sistem informasi perusahaan. 4. Mengontrol setiap tahapan dalam siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle/sdlc) dengan sebaik-baiknya agar tujuan perusahaan dapat tercapai

DAFTAR PUSTAKA Anonim. Modul rekayasa Perangkat Lunak. http://blog.tp.ac.id/wp.../downloadmodul-rekayasa-perangkat-lunak.pdf [1 April 2012] Anonim. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pkr_045739_chapter2.pdf. [1 April 2012] Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/rekayasa_perangkat_lunak Anonim.http://www.anakciremai.com/2011/09/ruang-lingkup-rekayasaperangkat-lunak.html O Brien, JamesA. 2005. Introduction to Information Systems. McGraw-Hill. Boston Chr. Jimmy L Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo McLeod R, Jr dan George P. S. 2007. Management Information Systems. 10th ed. Pearson Education, Inc.