14 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perseroan merupakan anak perusahaan Pertamina yang di dirikan di Jakarta pada Akte Pendirian 25 Januari 1969 dengan nama PT. Elektronika Nusantara kemudian berganti nama menjadi PT. ELNUSA, pada 9 September 1969. Perseroan saat ini fokus pada bisnis inti di bidang penyedia jasa hulu migas terpadu (Integrated upstream oil and gas services) dan jasa penunjang hulu migas melalui Anak Perusahaan serta penyertaan saham di beberapa Perusahaan Asosiasi. Selain itu perseroan juga memiliki aktivitas dalam bidang jasa hilir migas, pengelolaan asset lapangan migas dan jasa penunjang hilir migas di bidang telekomunikasi dan teknologi informatika (telematika). Penyertaan saham dalam Perusahaan Asosiasi dilakukan pada PKM (Patra Telekomunikasi Indonesia) yang bergerak dibidang jasa penyediaan jaringan dan jasa telekomunikasi via satelit. Saat ini, anak perusahaan sedang dalam divestasi. 2.2 Riwayat Singkat dan Jejak Langkah (Milestone) Berikut ini adalah jejak langkah perusahaan yang menjadi tolak ukur Perusahaan dalm perkembangan industri jasa hulu migas di Indonesia. 14
Tabel 2.1 Milestone dan Capaian PT. Elnusa Tbk., Tahun Milestone Capaian 1969 Perseroan didirikan dengan nama PT. Electronika Nusantara Berdasarkan Akta Pendirian no 18 tanggal 25 Januari 1969 1971 1974 Perseroan memulai menjajaki peluang di industry migas dengan membentuk divisi Sismic Data Processing. 1980 1987 Perseroan melanjutkan ekspansi bisnis ke bidang pengelolaan penyimpanan data migas, oilfield services serta bisnis distribusi bahan bakar domestik. 2003 2005 2007 2011-2012 2014-2015 Perseroan memperkuat eksistensinya di industri migas Business Fokus Program Turnaround, melakukan program untuk memperbaiki kinerja di seluruh aspek bisnis, operasional maupun memperkuat budaya perusahaan Memperkuat tatanan operasional, organisasi dan fungsi pengendalian internal serta melakukan evaluasi dan redifinisi seluruh produk/jasa perseroan. Sumber: Laporan Tahun Elnusa 2016 - Mulai meluncurkan Scientific Data Center, Integrated Oil Communication System (IOCS) Pendirian anak perusahaan ELNUSA seperti PT. Sigma Cipta Utama, PT. Elnusa Workover Hydraulic dan PT. Elnusa Petrofin. Pada tahun 1984 PT Electronika Nusantara berubah menjadi PT ELNUSA Mendirikan PT Elnusa Drilling Services yang melayani jasa pengeboran terpadu dan mengakuisisi PT Purna Bina Nusa yang kini bernama PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi berbasis di Batam. Penggabungan 4 anak perusahaan Elnusa, PT Elnusa Geosains, Drilling Services, Sinar Riau Drillinod, Elnusa workover Services Penghargaan dari Klien dengan Kategori Best HSE award, Client Service award, Lost time injury award. Peluncuran AWB ELSA-8 Accomodation Work Barge Elsa 8 dari Batam ke Balikapapan. 2.3 Lingkup Bidang Usaha Kecenderungan spesialisasi perusahaan ini yaitu PT. Elnusa Tbk. berfokus pada segment usaha layanan Minyak dan Gas. PT. Elnusa Tbk menjalankan empat segmen usaha, yaitu: 15
Layanan Operasional Minyak dan Gas Hulu Layanan operasional Minyak dan Gas Hilir dan Jasa Pendukung (Support Services) Minyak dan Gas Hulu Minyak dan Gas Drilling Services Layanan Oilfield dan Business Supporting Gambar 2.1 Wilayah Kerja Operasional Sumber: http://www.elnusa.co.id/wp-content/uploads/2015/04/investor-day-2015.pdf 2.4 Sumber Daya Struktur Organisasi disusun untuk mendukung proses bisnis perseroan yang ada, selain sebagai operating holding untuk tiga divisi operasi, juga sebagai perusahan induk dari anak-anak perusahaannya. Struktur ini berdasarkan Struktur Organisasi SK Direktur yang dikeluarkan dan ditetapkan pada tanggal 3 Maret 2015 No.009/EN/KPTS/000D/2015 tanggal 3 Maret 2015 adalah sebagai berikut: 16
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Elnusa Tbk., Sumber: Laporan Tahunan Annual Report PT. Elnusa, Tbk., 2014. Program sinkronisasi kebijakan juga telah dilakukan untuk mengakomodir kebijakan-kebijakan yang beragam dari beberapa divisi yang dimerger sehingga diperoleh standarisasi. Sinkronisasi tersebut antara lain dilakukan dengan sinkronisasi bisnis proses pada pengelolaan sumber daya manusia yang dituangkan dalam SOP dan sinkronisasi Peraturan Perusahaan. Dalam hal ini PT. ELNUSA Tbk., melakukan penyempurnaan HR yang telah dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat akses data-data personalia sehingga mendukung operasional pengelolaan sumber daya manusia. 17
2.5 Marketing organisasi dan Strategi Bisnis Organisasi Marketing PT. ELNUSA Tbk., dapat dilihat dari komposisi struktur organisasi berikut ini: Gambar 2.3 Struktur Organisasi Divisi Marketing PT. Elnusa Tbk., Sumber: Data sekunder hasil olahan Marketing organisasi ELNUSA melayani 2 divisi yaitu Divisi Pengembangan dan Divisi Operasi, dalam hal ini posisi Direktur Pengembangangan dan Operasi mempunyai wewenang dan berperan terhadap keberlangsungan marketing organisasi ELNUSA, Struktur Organisasi diatas menggambarkan bahwa DOS Service dibawah pengawasan direktur pengembangan fokus men-drive untuk mendapatkan proyek-proyek baru, menyiapkan, menganalisa serta melakukan proses akuisisi/merger asset yang berkontribusi pada penentuan target Size/Value perusahaan. Sementara itu DOS service line dibawah pengawasan direktur operasi fokus pada pekerjaan jasa-jasa optimalisasi dan utilisasi asset yang ada dan berkontribusi langsung terhadap 18
revenue ELNUSA. Marketing PT. ELNUSA Tbk, berperan besar dalam penentuan values dan revenues. Masing-masing service area dan service line dipimpin oleh seorang Deputy Director yang dibantu oleh 4 Senior Manager setingkat General Manager, 8 Manager, 16 Coordinator serta 48 personel staff. Sebagaimana tercatat pada laporan ELNUSA tahun 2014 dilihat dari sudut Aspek Pemasaran bahwa ELNUSA sebagai salah satu perusahaan nasional terbesar yang bergerak dalam bidang jasa energi terintegrasi memperoleh pendapatan melalui proses tender yang kompetitif. Strategi pemasaran yang dilakukan ELNUSA adalah melalui segmen usaha yang beragam, keragaman pun juga terjadi dari sisi potensi dan pangsa pasar yang dimiliki yaitu berupa segmen usaha yang memiliki pangsa pasar tinggi seperti jasa akuisisi dan data seismik darat, dan segmen usaha yang masih dihadapkan pada potensi pasar yang sangat besar seperti jasa akuisisi seismik laut dan zona transisi domestik yang dimiliki ELNUSA masih kecil namun terbuka potensi yang luas terutama di kawasan timur Indonesia. 19
Gambar 2.4 Addressable Market O&G Upstream Services Sumber: Data Sekunder hasil olahan Pada jasa pemeliharaan lapangan migas, pasar yang tersedia sangat besar sedangkan pangsa pasar ELNUSA masih cukup kecil, sehingga berpotensi untuk pengembangan pasar di dalam negeri. Strategi yang dikembangkan ke depan lebih pada diversivikasi pelanggan, untuk mengjangkau perusahaan migas di luar perusahaan yang selama ini telah menjadi pelanggan setia. Selain itu ELNUSA juga melakukan investasi dan revitalisasi peralatan serta merambah bisnis baru untuk meningkatkan pangsa pasar jasa ini. Kepuasan dan loyalitas pelanggan adalah merupakan tujuan terpenting bagi ELNUSA yaitu melalui produk yang berkualitas berdasarkan prinsip Operational excellence dan Quality Health, Safety and Environment dimana tidak hanya melaksanakan proyek melalui order tetapi memberikan solusi total bagi kepuasan dan loyalitas pelanggan. 20
Pada tahun 2015 anggaran untuk investasi hulu migas yang telah disetujui oleh SKK-Migas cq. Pemerintah adalah sebesar USD22.042 Juta. Jika dibandingkan dengan pendapatan ELNUSA diperkirakan pangsa pasar ELNUSA hanya 2-3% dari realisasi investasi hulu migas Indonesia. Gambar 2.5 Investasi Jasa Hulu Mimgas Pangsa Pasar ELNUSA Sumber: Data Sekunder hasil olahan Saat ini pangsa pasar perseroan hanya terbatas pada klien utama seperti PERTAMINA plus (TAC dan KSO) dan Total EP Indonesie. Sementara itu pasar besar lainnya untuk bisnis ini adalah Chevron, Conoco Phillips, dan lainnya masih hanya terbatas pada project kecil tertentu dan tidak kontinyu sebagaimana digambarkan berikut gambar top 10 customers by revenues and product purchased. 21
Gambar 2.6 Addressable Market O&G Upstream Services Sumber: Data Sekunder hasil olahan 2.6 Komposisi SDM Hingga akhir tahun 2014, total SDM Perseroan dan anak perusahaannya mencapai 1.915 orang, yang terdiri dari SDM Perseroan sebanyak 1.376 orang dengan tingkat turnover 3,9% dan SDM anak perusahaan. Sebanyak 539 Orang. 2.6.1 Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan Komposisi SDM berdasarkan pendidikan selama tiga tahun terakhir pada perusahaan ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah SDM pada jenjang pendidikan Diploma yaitu sebesar 22%. Hal ini disebabkan karena adanya implementasi Program Management. 22
Tabel 2.1 Komposisi SDM berdasarkan Pendidikan Sumber: Laporan Tahunan Annual Report PT. Elnusa, TbK, 2014., 2.6.2 Komposisi SDM Berdasarkan Usia Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerja, perusahaan ini berusaha mempersiapkan SDM yang memiliki produktifitas tinggi dilihat dari hal ini dapat meningkat nya jumlah SDM di usia produktif dari tahun ke tahun Tabel 2.2 Komposisi SDM berdasarkan Usia Sumber: Laporan Tahunan Annual Report PT. Elnusa, Tbk, 2014. 2.6.3 Sistim Manajemen Sumber Daya Perusahaan selama tahun 2014, perusahaan terus melakukan improvement terhadap sistim sumber daya yang dimiliki dalam bentuk penambahan fitur maupun updating data-data karyawan. Selain itu, dalam rangka mencapai efisiensi proses administrasi SDM dan mengintegrasikan sistim dengan sistim lainnya, di 23
tahun 2014 Perusahaan telah merencanakan implementasi SAP Human Capital Management yang akan dimulai di tahun 2015. Untuk itu telah dilakukan analisa kebutuhan serta pembuatan blueprint SAP HCM. Diharapkan dengan terimplementasinya SAP HCM akan semakin memudahkan kontrol dan monitoring proses-proses pengelolaan SDM di perusahaan. 2.7 Tantangan Bisnis di Perusahaan Tantangan yang dihadapi Perusahaan telah dialami dari berbagi macam diantaranya adalah Harga minyak turun hingga USD 45 per barel atau penurunan sebesar 30%, dalam kurun waktu tiga kuartal tahun 2015 ini. Yang dilakukan pertama kali perusahaan minyak dunia adalah mengurangi kegiatan serta memberhentikan pencarian cadangan baru karena produksi lebih banyak dari demand. Dalam bidang teknologi, perusahaan mencari mitra bisnis (merger) dan mengefisiensikan modal kerja. Meningkatkan revenue dengan optimalisasi aset & utilisasi Kompetitor akan semakin ketat dengan masuknya nrgara China membawa produk dan jasa ke Indonesia dengan harga yang relatif murah serta Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia. 24
Gambar 2.7 Tantang Bisnis PT. ELnusa Tbk, 2015 Sumber: Laporan Tahunan Elnusa 2014 2.8 Kegiatan Bisnis di Perusahaan Kegiatan bisnis ELNUSA secara garis besar dibagi menjadi tiga segmen usaha jasa di bidang energi, yakni: Jasa hulu migas Pada Jasa Hulu migas terdiri dari 3 segmen yaitu: Jasa Pemeliharaan dan Pengelolaan Lapangan Migas, Jasa Pengeboran, dan Jasa Akuisisi dan Pengolahan Data Seismik. Namun pada ELNUSA hanya fokus pada Jasa Pemeliharaan dan pengelolaan lapangan Migas, yang merupakan bagian dari divisi Drilling and Oilfield Services (Divisi DOS). Sebagian besar proyek pada segmen usaha ini merupakan proyek dengan kontrak jangka panjang dengan sebaran lokasi proyek terutama pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Kontributor utama pendapatan berasal dari bisnis Hydraulic Workover dan Coiled Tubing. 25
Pada jasa pengeboran sebagian besar segmen usaha ini merupakan proyek dengan kontrak jangka menengah dengan sebaran lokasi proyek terutama pada pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Kontributor utama terbesar berasal dari Wireline Logging dan Drilling Services. Jasa Akuisisi dan Pengolahan Data Seismik, sebagian besar proyek pada segmen usaha ini merupakan proyek carried over dari tahun 2013 dengan kontrak jangka pendek dengan sebaran lokasi proyek terutama pada pulau Jawa dan Sumatera. Gambar 2.8 Addressable Market Oil & Gas Upstream in Indonesia Sumber: Business Plan Elnusa 2012 Kontributor utama pendapatan berasal dari Jasa Akuisisi Data Seismik Darat. Pasar Jasa Akuisisi data Seismik mengalami penurunan drastis dibanding tahun 2013 terkait penurunan belanja eksplorasi dan penurunan harga minyak mentah dunia. Produksi Jasa Akuisisi Data Seismik yang dilakukan perseroan juga mengalami penurunan terkait penurunan pasar dan juga disebabkan dari tiga proyek 2D direncanakan berproduksi tahun 2014 mundur dari jadwal 26
pelaksanaanya dikarenakan kendala masalah perizinan, kehumasan dan kesulitan mendapatkan mitra kerja strategis. 27