ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI

PENETAPAN HARGA JUAL BATU BATA PADA CV. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE TARGET PROFIT PRICING*

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,

SITI JAZILAH

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan industri untuk

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh pertimbangan

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING. (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang)

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

Metode Penetapan Harga

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha untuk mendapatkan dan senantiasa meningkatkan keuntungan atau laba

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Prime Costs. Prime Costs. Direct Materials. Direct Labor + = 2003 Prentice Hall Business Publishing, Cost Accounting 11/e, Horngren/Datar/Foster 2-1

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PADA CV SALWA MEUBEL

ANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

METODE HARGA POKOK PESANAN

MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta Email: litdia.koto@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran prosedur perhitungan harga pokok produksi, untuk menganalisis biaya-biaya yang termasuk dalam perhitungan harga pokok produksi, untuk menganalisis pengaruh penetapan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual dan untuk menganalisis masalah yang dihadapi dalam penentuan harga jual dan pemecahannya pada perusahaan. Unit analisis penelitian ini adalah PT Veneer Products Indonesia. Metode penelitian yaitu analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah tahun 2001 dan 2002. Hasil penelitian ini memberikan hasil bahwa PT Veneer Products Indonesia dalam menetapkan harga pokok produksi menggunakan metode harga pokok pesanan. Pengklasifikasian biaya dalam proses produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dalam penentuan harga jual PT Veneer Products Indonesia menggunakan metode yang sederhana yaitu total harga pokok atas produk yang dibuat ditambahkan dengan prosentase marjin laba yang diinginkan yaitu 40%. Masalah yang dihadapi dalam perusahaan diantaranya faktor harga dan tawaran pesaing, biaya perizinan yang mahal dan kerusakan atas produk diperjalanan. Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Harga Jual 60

Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 60-68 ABSTRACT The purposes of this study are to get an overview of procedure for calculating the cost of production, to analyze the costs of production cost calculation, to analyze the effect of production cost fixing as a basis for determining the selling price and to analyze the problems encountered in determining the selling price and the solution on the company. The unit of analysis of this research is PT Veneer Products Indonesia. The research method is descriptive analysis. The data used are 2001 and 2002. The results of this study provided that PT Veneer Products Indonesia in setting the cost of production using order cost method. Classification of costs in the production process consists of raw material, direct labor and factory overhead. In determining the selling price of PT Veneer Products Indonesia is using a simple method that the total cost of the products made are added to the percentage of the desired profit margin is 40%. The problems encountered in companies such as factor pricing and competitors' bids, licensing fees are expensive and damage to products that journey. Keywords: cost of production, selling prices A. PENDAHULUAN Pada dasarnya perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan, menentukan arah kegiatan dan cara untuk mengukur efektifitas kegiatan perusahaan. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. PT Veneer Products Indonesia adalah salah satu perusahaan manufaktur yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba. Dalam menghadapi ketatnya persaingan atas produk yang dihasilan, perusahaan harus memiliki langkah-langkah yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan itu. Untuk menghadapi persaingan tersebut strateginya adalah peningkatan mutu produk, peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja produksi serta dengan penetapan harga jual produk pada tingkat yang tepat. Strategi ini terkadang menimbulkan masalah yang harus dipecahkan bukan saja satu departemen. Masalah penetapan harga jual adalah bagimana melakukan perhitungan harga pokok produksi secara tepat sehingga dapat dijadikan dasar informasi bagi penetapan harga jual. Harga jual yang ditetapkan tidak boleh terlalu tinggi karena akan menimbulkan akibat tidak menguntungkan bagi perusahaan. Untuk menghindari kerugian tersebut, departemen biaya dituntut untuk dapat memberikan informasi yang tepat mengenai perhitungan harga pokok produksi barang yang dijual. Dalam perhitungan harga pokok produksi harus dibuat suatu klasifikasi biaya yang tepat. Klasifikasi ini akan dapat diketahui unsur biaya apa saja yang termasuk dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Pengklasifikasian yang tepat akan menghasilkan informasi yang berguna mengenai perhitungan harga pokok produksi yang digunakan sebagai dasar penentuan harga jual. Selain itu strategi pemasaran juga akan mempengaruhi strategi kebijakan penetapan harga jual. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Penetapan Harga Pokok 61

Produksi Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada PT Veneer Products Indonesia. a. Pembatasan Masalah Penulis membatasi permasalahan yang diteliti pada penetapan harga pokok produksi pada departemen-departemen produksi dan data yang diteliti adalah tahun 2001 dan 2002. b. Pokok Permasalahan Pokok permasalahan yaitu bagaimana perhitungan harga pokok produksi khususnya dalam menentukan biaya overhead pabrik yang dibebankan dan pengklasifikasian biaya-biaya produksi dalam menetapkan harga pokok produksi yang dapat dijadikan dasar penentuan harga jual. Berdasarkan judul di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mendapatkan gambaran prosedur perhitungan harga pokok produksi. 2. Untuk menganalisis biaya-biaya apa saja yang termasuk dalam perhitungan harga pokok produksi. 3. Untuk menganalisis pengaruh penetapan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual. 4. Untuk menganalisis masalah yang dihadapi dalam penentuan harga jual dan pemecahannya pada perusahaan tersebut. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian dan Peranan Akuntansi Biaya Menurut Usry, et all (1996:494) akuntasi biaya mencakup suatu sistem yang terkait dengan pencatatan dan pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut timbul dan mengalir melalui proses produksi. Akuntansi biaya berperan untuk membantu manajemen dalam kegiatan perencanaan, pengendalian mutu dan efisiensi serta membuat baik keputusan rutin maupun keputusan strategik. 2. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Biaya sebagai suatu nilai tukar prasyarat, pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat (Usry,et all 1996:494). Menurut Usry, et all (1996:494) klasifikasi biaya pada hubungan antar biaya dengan: a. Produk b. Volume Produksi c. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya d. Periode akuntansi e. Keputusan yang diusulkan, pelaksanaan dan evaluasi 62

Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 60-68 3. Pengertian dan Tujuan Harga Pokok Produksi Menurut Muhadi dan Joko Siswanto (2001:20) harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam rangka untuk menghasilkan barang atau jasa (produk) dalam perusahaan manufacture. Tujuan harga pokok produksi adalah untuk menyediakan data biaya yang membantu manajer untuk membuat perencanaan, pengendalian, pengarahan dan pembuatan keputusan. 4. Unsur-unsur Harga Pokok Produksi Dalam perusahaan manufacture harga pokok produksi terdiri dari : 1. Bahan langsung, adalah biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi atau bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. 2. Biaya tenaga kerja langsung, adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi atau tenaga kerja pabrik yang dapat ditelusuri dengan mudah ke masing-masing produk. 3. Biaya overhead pabrik, yaitu biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. 5. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (1991:17) metode pengumpulan harga pokok produksi dibagi menjadi dua yaitu: 1). 2). Metode harga pokok pesanan (Job order costing), yaitu metode yang digunakan untuk perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Metode harga pokok proses (process costing), yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya berdasarkan massa. 6. Pengertian Harga dan Tujuan Penetapan Harga Menurut Kent B. Monroe (1992:540) harga adalah jumlah uang atau jasa (atau barang) yang ditukarkan pembeli untuk suatu pilihan produk dan jasa yang disebabkan oleh penjual. Tujuan penetapan harga adalah meningkatkan penjualan, mempertahankan dan memperbaiki market share, menstabilkan tingkat harga, mengembalikan investasi dan mencapai laba yang maksimum (Murni Sumarni dan John S, 1998:281) 7. Metode Penentuan Harga Jual Menurut Murni Sumarni dan John S, (1998:284) metode penentuan harga jual dibagi menjadi empat : 1. Menghitung seluruh biaya unit ditambah marjin tertentu (laba yang dikehendaki). Jadi harga jual produk = jumlah biaya + marjin. 63

2. Menghitung terlebih dahulu titik pulang pokok penjualan atau break event point, yaitu titik dimana jumlah penerimaan penjualan persis sama dengan seluruh biaya yang dikeluarkan (total revenue = total cost). Apabila penjualan berada dibawah BEP, maka perusahaan akan menderita kerugian. 3. Menentapkan harga setinggi-tingginya, yang bertujuan untuk : a). Berjaga-jaga terhadap kekeliruan di dalam penetapan harga. b). Mempertinggi citra produk. c). Mencapai keuntungan per satuan produk yang tinggi. 4. Menetapkan harga yang serendah-rendanya. C. METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah harga pokok produksi dan harga jual produk. Data berasal dari sumber-sumber tertulis dan dokumen dari PT Veneer Products Indonesia. Jenis data adalah data sekunder berasal dari PT Veneer Products Indonesia. Metode penelitian yaitu analisis deskriptif. D. HASIL PENELITIAN 1. Klasifikasi dan Identifikasi Harga Pokok Produksi PT Veneer Products Indonesia adalah perusahaan yang mengusahakan eksploitasi hutan dan ekstraksi kayu. Disamping itu perusahaan juga melakukan kegiatan produksi furniture seperti lemari, kursi dan tempat tidur. Perusahaan melakukan proses produksi berdasarkan pesanan dan ada kalanya perusahaan juga memproduksi tanpa pesanan yang disesuaikan dengan keinginan pasar. Perusahaan melakukan pengumpulan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pengklassifikasian biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi furniture adalah: 1). 2). Biaya bahan baku, bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah pada PT Veneer Products Indonesia yaitu : a. Kayu, didalam memperoleh bahan baku PT Veneer Products Indonesia tidak melakukan pembelian tetapi dari pengolahan sendiri. Kayu ini terdiri dari kayu log dan kayu gergajian b. Bahan finishing, merupakan bagian dari bahan baku. Bahan finishing seperti amplas, yang terdiri dari beberapa tipe amplas 120, 180, 240 dan 320. Amplas ini digunakan untuk membersihkan atau menghaluskan kayu sebelum di cat. Biaya tenaga kerja, yaitu biaya tenaga kerja yang langsung mengerjakan proses produksi yang berhubungan dengan pembuatan furniture tersebut. a. Bagian assembling, yaitu tenaga kerja yang memotong kayu. b. Bagian finishing, yaitu tenaga kerja yang melakukan kegiatan akhir terhadap produk yaitu bagian menghaluskan produk kayu. 64

Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 60-68 3). c. Bagian packing/handling, yaitu tenaga kerja yang melakukan kegiatan pembungkusan atau pengepakan terhadap produk sehingga produk itu sampai ke tangan konsumen. Biaya overhead pabrik, adalah biaya-biaya yang sulit atau tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kedua jenis biaya tersebut. Biaya oveherad pabrik terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan, biaya listrik dan air, biaya perbaikan dan pemeliharaan, biaya bahan bakar dan pelumas, biaya telepon dan telex, biaya angkut. 1. Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Penetapan harga pokok produksi pada PT Veneer Products Indonesia sangatlah sederhana yaitu dari bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual atau dikirim. Perhitungan harga pokok produksi pada PT Veneer Products Indonesia adalah berdasarkan pesanan (job order costing). Berikut ini adalah laporan harga pokok produksi atas biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun 2001 dan 2002 untuk pesanan furniture sebagai berikut: Tabel 4.1 Laporan Harga Pokok Produksi PT Veneer Products Indonesia Laporan Harga Pokok Produksi Tahun yang berakhir 28 Februari 2001 Bahan baku Rp. 332.854.245 Material dan perlengkapan Rp. 215.980.756 Gaji dan upah Rp. 478.810.697 Bahan finishing Rp. 89.941.104 Bahan packing Rp. 42.456.510 Beban perbaikan dan pemeliharaan Rp. 95.670.150 Beban penyusutan aktiva tetap Rp. 47.330.613 Bahan bakar dan pelumas Rp. 16.543.600 Beban angkut Rp. 18.819.450 Bahan penolong Rp. 100.462.425 Jumlah biaya produksi Rp. 1.438.869.550 Sumber : PT Veneer Products Indonesia Tabel 4.2 Laporan Harga Pokok Produksi PT Veneer Products Indonesia Laporan Harga Pokok Produksi Tahun yang berakhir 28 Februari 2002 Bahan baku Rp. 224.501.234 Material dan perlengkapan Rp. 216.027.035 Gaji dan upah Rp. 617.613.047 Bahan finishing Rp. 183.610.585 Bahan packing Rp. 45.472.640 Beban perbaikan dan pemeliharaan Rp. 75.718.970 Beban penyusutan aktiva tetap Rp. 70.027.660 Bahan bakar dan pelumas Rp. 30.333.350 Beban angkut Rp. 2.609.540 Bahan penolong Rp. 22.217.500 Jumlah biaya produksi Rp. 1.488.131.561 Sumber : PT Veneer Products Indonesia 65

2. Analisis Penentuan Harga Jual Dalam menentukan harga jual PT Veneer Products Indonesia dilakukan dengan menambahkan laba yang diinginkan setelah diketahui berapa biaya produksi yang dikeluarkan. Berikut penentuan harga jual pada PT Veneer Products Indonesia : Total biaya produksi = 100% Marjin atau keuntungan = 40% Harga jual = 140% Harga jual yang ditetapkan pada PT Veneer Products Indonesia atas produknya sebagai berikut: Tabel 4.3 Penentuan Harga Jual PT Veneer Products Indonesia Penentuan Harga Jual Tahun 2001 Biaya bahan baku Rp. 681.232.615 Biaya tenaga kerja Rp. 478.810.697 Biaya overhead pabrik Rp. 278.826.238 Jumlah biaya produksi Rp. 1.438.869.550 Persentase keuntungan (40%) Rp. 575.547.820 Harga jual Rp. 2.014.417.370 Sumber : Data diolah penulis Tabel 4.4 Penentuan Harga Jual PT Veneer Products Indonesia Penentuan Harga Jual Tahun 2002 Biaya bahan baku Rp. 669.611.494 Biaya tenaga kerja Rp. 617.613.047 Biaya overhead pabrik Rp. 200.907.020 Jumlah biaya produksi Rp. 1.488.131.561 Persentase keuntungan (40%) Rp. 595.252.624 Harga jual Rp. 2.083.384.185 Sumber : Data diolah penulis 3. Masalah Yang Dihadapi Perusahaan dan Pemecahannya Masalah yang dihadapi PT Venner Products Indonesia dalam menetapkan harga pokok produksi dan menentukan harga jual adalah: 1). 2). 3). Faktor harga dan tawaran para pesaing Bila perusahaan akan melakukan penjualan ke luar negeri atau ekspor, maka perusahaan harus mengurus perizinan dan hal tersebut harus mengeluarkan biaya yang cukup besar dan hal ini akan berpengaruh dalam penentuan harga jual. Jika permintaan pasar belum berpenuhi dikarenakan oleh factor produksi yang belum maksimal disebabkan karena jam kerja kurang 66

Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 60-68 dan mesin produksi yang belum mencukupi dan kadangkala mengalami gangguan. 4). Dalam proses pengiriman dari Bali ke Jakarta produk jadi tersebut rusak atau cacat sebelum diantarkan kepaada pemesan Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut maka PT Veneer Products Indonesia melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. PT Veneer Products Indonesia berhati-hati dalam menetapkan harga jual produk agar konsumen tidak berpindah ke perusahan lainnya. 2. Dengan mengurus perizinan diharapkan adanya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak sehingga bisa meminimalisir biaya. 3. PT Veneer Products Indonesia berusaha menambah jam kerja karyawan dan menambah mesin produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih banyak dan bagus. 4. PT Veneer Products Indonesia memperbaiki kembali produk yang rusak akibat diperjalanan sebelum produk tersebut dikirimkan kepada pihak konsumen. E. PENUTUP Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. PT Veneer Products Indonesia dalam menetapkan harga pokok produksinya menggunakan metode harga pokok pesanan sesuai dengan produk yang dihasilkannya berdasarkan pesanan. 2. Penentapan harga pokok produksi yang dilakukan PT Veneer Products Indonesia sudah efektif sehingga perusahaan dapat langsung menentukan harga jual yang diinginkan. 3. Dengan semakin banyak dan meningkatnya perusahaan penghasil furniture membuat PT Veneer Products Indonesia ikut dalam persaingan yang ada dan persaingan yang kompetitif. 4. Permasalahan yang dihadapi PT Veneer Products Indonesia dalam penentuan harga jual yaitu faktor harga dan tawaran pesaing dan persaingan antar perusahaan yang menghasilkan produk yang sama. 5. PT Veneer Products Indonesia belum menggunakan tarif biaya overhead pabrik dalam perhitungan harga pokoknya. 6. PT Veneer Products Indonesia memasukkan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya ke dalam perhitungan harga pokoknya sehingga untuk mengetahui harga pokok per unit harus menunggu sampai akhir tahun karena biaya overhead pabrik yang sesungguhnya hanya dapat diketahui pada akhir tahun. 67

Saran Saran yang dapat penulis berikan adalah: 1. PT Veneer Products Indonesia harus berhati-hati dalam menentukan dan menghitung biaya telah dikeluarkan sehingga tidak merugikan perusahaan. 2. PT Veneer Products Indonesia dalam menentukan harga jual hendaknya melakukan monitoring atas harga yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing, sehingga perusahaan dapat melakukan reaksi dan antisipasi secepatnya jika ternyata harga jual yang ditentukan pesaing berdampak negative terhadap perusahaan. 3. Sebaiknya dalam penentuan pengklasifikasian biaya produksi seperti bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik secara terpisah atau per item. 4. PT Veneer Products Indonesia sebaiknya menggunakan tarif biaya overhead pabrik untuk membebankan biaya overhead pabrik. DAFTAR PUSTAKA Carter, William K, 2009, Akuntansi Biaya, Penerbit : Salemba Empat. Garrison, Ray H., dan Eric W. Nooren, 2009, Manajemen Accounting, Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi, 1991, Akuntansi Biaya, Yogyakarta : STIE Yayasan Keluarga Pahlawan Monroe, Kent B, 1992, Kebijakan Harga Seri Pemasaran dan Promosi, Jakarta : PT. Grameda Asri Media. Muhadi dan Joko Siswanto, 2001, Akuntansi Biaya I, Yogyakarta : Karnisius. Rayburn, L. Gayle, 1999, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Jakarta : Erlangga. Sumarni, Murti dan John Suprihanto, 1998, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty. Sartuni, Rasyid, 2000, Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Bogor : Maharani Press 68