ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan yang baik diharapkan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Dedi Kurniawan ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dian Ayu Natalia. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Fadhli Kamil Mutiara Ariani Rahman

PENINGKATAN MINAT DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TAPE

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

ARTIKEL OLEH DIRMALA NIM JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

STRATEGI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

SULISTYANI AGUSTINA A

*Keperluan korespondensi, HP ,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENGGUNAAN MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG BERORGANISASI DI KELAS

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

Eti Rahmawati. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan Atik Catur Budiati 3. 1Program Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP, UNS Surakarta 2Dosen Program Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP, UNS Surakarta e-mail: lindaismiyanti94@yahoo.com ABSTRAK Linda Ismiyanti. K8412041. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Mei 2016. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali yang berjumlah 35 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumentasi. Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Sosiologi. Metode tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data data berupa nama nama siswa, daftar nilai tes dan foto rekaman proses tindakan. Uji validitas data yang digunakan yaitu, teknik triangulasi data. Triangulasi data disini dengan membandingkan hasil tes dengan hasil observasi yang telah dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari evaluasi hasil belajar siswa, sedang data kualitatif diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Analisis deskripsi kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi yang dilakukan guru. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk mendekripsikan peningkatan hasil belajar siswa dan untuk menghitung prosentase jumlah siswa yang berhasil dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar pra-tindakan sebesar 67,54 dengan prosentase kelulusan sebesar 43%, setelah tindakan penelitian siklus I menjadi 76,12 dengan prosentase kelulusan meningkat menjadi 71%, dan setelah penelitian siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,01 dengan prosentase kelulusan meningkat menjadi 94% dan telah mencapai target yang ditentukan yaitu 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia. Karena melalui pendidikan, manusia belajar untuk menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan berpengaruh terhadap perubahan perilaku manusia. Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1, yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudjan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yag dimiliki dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara khusus, pendidikan merupakan proses pembelajaran yang didapat siswa di lingkungan sekolah. Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya (Agung, 2012: 1). Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut adalah hasil dari ketercapaian interaksi antara guru dan peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Tetapi ada kalanya hasil belajar siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karena dalam proses pembelajaran guru selalu mengalami hambatan. Pada proses pembelajarannya guru pasti selalu dihadapkan pada berbagai macam masalah antara lain guru harus dapat memilih model, strategi, dan metode mengajar yang dapat meningkatkan kualitas peserta didik, sehingga peserta didik dapat menguasai dan memahami konsep materi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan. Observasi peneliti awal dilakukan di kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali, pada tanggal 04 Februari dan 11 Februari 2016. Pertama kali saat melakukan observasi, kelas terlihat tenang, tetapi selang waktu berjalan suasana menjadi makin tidak kondusif. Dengan demikian peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi pada proses observasi di kelas antara lain: 1. Kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif terlebih untuk siswa yang duduk di belakang 2. Guru dominan menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga membuat siswa cepat merasa bosan dengan materi yang disampaikan guru. 3. Guru dominan menggunakan buku pedoman LKS yang sama setiap pembelajaran. 4. Ada siswa yang cerita sendiri terlebih untuk siswa yang duduk di bagian belakang karena guru kurang menjangkau kelas. 5. Siswa menganggap pelajaran Sosiologi adalah pelajaran hafalan, sehingga pemahaman siswa terhadap konsep materi masih sangat kurang. 6. Prestasi belajar siswa yang kurang maksimal, ditandai dengan hasil observasi tes pratindakan peneliti pada tanggal 25 Februari 2016, sebanyak 15 siswa yang memenuhi KKM 2

dengan nilai diatas 76. Sementara 20 siswa yang lain masih dibawah KKM. Hal ini memperlihatkan presentase peserta didik yang mencapai KKM sebesar 43% dan peserta didik yang kurang dari KKM sebanyak 57%. Berdasarkan sebab-sebab tersebut peneliti memfokuskan pada metode mengajar guru yang masih dominan menggunakan metode ceramah yang terkesan hanya satu arah. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru berkaitan dengan pengembangan metode mengajar agar tidak terpaku pada metode mengajar konvensional adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno (2008:17) yaitu dengan "Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih relevan dengan tujuan pembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar peserta yang baru merasa belajar dan puas kalau banyak mendengarkan dan menerima informasi (diceramahi) guru, atau baru belajar kalau ada guru". Salah satu metode mengajar yang dapat diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan di atas dan mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan tidak membosankan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) memberikan kepada siswa waktu untuk berpikir, menjawab, merespon dan membantu satu sama lain. Muslimin dalam Ghiffard mengatakan bahwa "Langkahlangkah Think-Pair-Share ada tiga yaitu berpikir (thinking), berpasangan (pairing), dan berbagi (sharing)". Metode Think-Pair-Share (TPS) dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan isi akademis siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini seperti dinyatakan oleh Richard I. Arends (1997:122) dalam Trianto (2009) bahwa "Think-pair-share and Numbered heads together, described here, are two examples of structures teachers can use to teach academic content or to check on student understanding of particular content. Peningkatan penguasaan isi akademis siswa terhadap materi pelajaran dilalui dengan tiga proses tahapan yaitu melalui proses thinking (berpikir) siswa diajak untuk merespon, berpikir dan mencari jawaban atas pertanyaan guru, melalui proses pairing (berpasangan) siswa diajak untuk bekerjasama dan saling membantu dalam kelompok kecil untuk bersama-sama menemukan jawaban yang paling tepat atas pertanyaan guru. Terakhir melalui tahap sharing (berbagi) siswa diajak untuk mampu membagi hasil diskusi kepada teman dalam satu kelas. Jadi melalui metode Think-Pair-Share (TPS) ini penguasaan isi akademis siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.. Memperhatikan pentingnya metode Think-Pair-Share, maka perlu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins (1993) dalam Sugiyanto (2005) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk 3

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap kondisi dimana praktek pembelajaran dilakukan. Maksud dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi melalui penggunaan metode Think- Pair-Share bagi sisa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali. Berdasarkan pemikiran diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan menerapakan model pembeljaran tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas X-8 SMA negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian tentang penerapan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu : tahap persiapan penelitian yang dilaksanakan mulai Desember 2015 sampai dengan Februari 2016, tahap pelaksanaan yang dilakukan mulai bulan Februari 2016 - Maret 2016, dan tahap pengolahan data dan penyusunan laporan yang dilakukan mulai bulan Februari 2016 hingga Mei 2016. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran dan siswa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 35 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan tes. Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Sosiologi. Metode tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data data berupa nama nama siswa, daftar nilai tes dan foto rekaman proses tindakan. Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi data. Dalam penelitian tindakan kelas ini uji validitas data mengenai penerapan model pembelajaran Think-Pair- Share pada mata pelajaran sosiologi di kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali yaitu dengan cara membandingkan hasil tes dengan hasil observasi peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari evaluasi hasil belajar siswa, sedang data kualitatif diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Analisis deskripsi kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi yang dilakukan guru. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk mendekripsikan peningkatan hasil belajar siswa dan untuk menghitung prosentase jumlah siswa yang berhasil dalam pembelajaran, dimana siswa dikatakan lulus apabila nilai evaluasi mencapai 76,00 (KKM di sekolah). Tes hasil belajar diperoleh dari setiap siklus dan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar dan presentase ketuntasan belajar. PEMBAHASAN 4

Hasil belajar siswa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali dalam mata pelajaran sosiologi termasuk kedalam kategori rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil obserasi pratindakan yang dilakukan peneliti dimana jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas sebesar 43% atau sebanyak 15 siswa dan pada kategori tidak tuntas sebesar 57% atau sebanyak 20 siswa dengan ratarata kelas yang diperoleh hanya sebesar 67,54 dimana hal tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76,00. Berdasarkan hasil observasi pada pra-tindakan tersebut, kemudian dilaksanakan tindakan siklus I dengan prosentase ketuntasan siswa mencapai KKM sebesar 71% dengan jumlah siswa 25 sedangkan yang belum tuntas mencapai presentase sebesar 29% dengan jumlah siswa 10, dan dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 76,12 dimana telah mencapai KKM awal yang telah ditentukan. Pada siklus I tahap pair mayoritas siswa belum bersedia untuk membagikan ide atau menemukan ide dengan teman sebangkunya, padahal kegiatan berpasangan dan berdiskusi dalam menemukan ide atau berbagi ide itu sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran. Pada tahapan ini siswa dilatih untuk berani mengemukakan ide / pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. Pada siklus I, ketika siswa diberi kesempatan untuk berpasangan (pair) dan berbagi ide dengan teman sebangkunya, seharusnya siswa saling berdiskusi dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, tetapi mayoritas siswa hanya fokus dengan pekerjaan masing-masing dan tidak berdiskusi dengan teman sebangkunya. Dari hasil refleksi pada siklus I peneliti bersama dengan guru mata pelajaran sosiologi sepakat untuk melakukan siklus lanjutan yaitu siklus II guna memperbaiki proses dan hasil belajar serta ketuntasan siswa pada siklus I, dikarenakan pada siklus I belum mencapai target yang telah ditentukan peneliti yaitu 80% siswa berhasil tuntas. Setelah dilakukannya tindakan siklus II dengan penerapan model pembelajaran Think-Pair- Share, dapat diketahui hasil presentase ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan siklus I. Presentase ketuntasan hasil belajar pada siklus II yaitu sebesar 94% dengan jumlah siswa sebesar 33 siswa, sedangkan yang belum tuntas mencapai 6% dengan jumlah siswa sebesar 2, denga rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II ini sebesar 80,01. Hasil siklus II tersebut sudah melebihi indikator capaian penelitian yaitu 80%. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think- Pair-Share di kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali ini hasil belajar siswa pada aspek kognitif menjadi lebih jauh meningkat dari sebelum menggunakan model pembelajaran, selain itu siswa menjadi lebih memahami dan mendalami materi yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena selain siswa diberikan penjelasan dari guru siswa juga mendapat penjelasan dari teman sebangkunya dan dari teman pasangan bangku lainnya. Selain itu siswa juga diarahkan untuk lebih 5

peka dalam hal berfikir dan berbagi atau sharing informasi kepada temannya. Hal ini senada dengan strategi model pembelajaran Think- Pair-Share ini memperkenalkan gagasan tentang waktu tunggu atau berfikir (wait or think time) pada elemen interaksi pembelajaran kooperatif yang saat ini menjadi salah satu faktor ampuh dalam meningkatkan respons siswa terhadap pertanyaan (Huda, 2013). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan hasil penelitian yang dilaksanakan pada pratindakan, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : Hasil kegiatan pratindakan menunjukkan bahwa hasil belajar Sosiologi pada siswa kelas X-8 belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76,00. Rata-rata nilai Sosiologi pada kegiatan pratindakan adalah 67,54 dengan presentase sebesar 43% siswa yang lulus dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa sedangkan presentase siswa yang belum lulus mencapai 57% dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada siklus I, ratarata hasil belajar Sosiologi siswa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali mengalami peningkatan pada siklus I yaitu 76,12. Siswa yang memperoleh nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari sebanyak 25 siswa dengan presentase sebesar 71% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan presentase 29%. Rata-rata nilai sosiologi pada saat pra tindakan adalah 67,54 meningkat menjadi 76,12. Jadi, terjadi peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM dari 43% menjadi 71%. Pada siklus II, hasil belajar siswa lebih meningkat dari siklus I, ditandai jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM) adalah 33 siswa dengan persentase 94% yang telah mencapai indikator yaitu 80% sedangkan peningkatan rata-rata kelas dari 76,12 pada siklus I menjadi 80,01 pada siklus II. saran terhadap penelitian ini adalah: (1) Bagi Guru: (a) Guru hendaknya mampu menerapkan model pembelajaran kooperati tipe Think- Pair-Share dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. (b) Guru hendaknya memotivasi siswa agar siswa dapat mengungkapkan ide atau gagasan yang mereka miliki pada proses pembelajaran. (c) Pada penerapan model pembelajaran kooperati tipe Think-Pair-Share guru hendaknya dapat membimbing siswa secara menyeluruh pada saat siswa melakukan diskusidengan teman sebangkunya. (2) Bagi Siswa: (a) Pada penerapan model pembelajaran kooperati tipe Think-Pair-Share siswa hendaknya meningkatkan kemampuan berdiskusi maupun bersosialisasi dengan siswa lain dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan lebih percaya diri dalam hal mengemukakan pendapat. (b) Siswa hendaknya dimungkinkan untuk paham dengan tanggung jawab tugas dan peranan bagi individu serta peran dalam kelompok. Sehingga pada tahap diskusi kelompok, proses tukar pikiran dengan teman sebangku/teman kelompok akan berjalan dengan baik dan tugas didalam kelompok akan terselesaikan 6

dengan tepat waktu. (c) Siswa hendaknya lebih memotivasi dirinya sendiri untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. (d) Siswa hendaknya tidak bergantung pada LKS dan materi dari guru, akan tetapi diharapkan siswa mampu mencari informasi dari referensi lain agar wawasan yang dimiliki siswa lebih luas.(3) Bagi Sekolah: (a) sekolah hendaknya mendorong guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan agar pembelajaran di kelas lebih maksimal dan hasil belajar siswa lebih baik dari sebelumnya. (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat menjadi referensi sekolah untuk memilih model pembelajaran. (4) Bagi Peneliti: (a) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi namun dengan subjek dan atau variabel yang berbeda agar dapat menguatkan hasil penelitian yang ada didalam skripsi. (b) Penelitian menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share tidak hanya dapat digunakan pada mata pelajaran sosiologi, melainkan dapat digunakan pada mata pelajaran lain. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta [2] Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta [3] Drs. Syaiful Bachri, Djamarah & Drs. Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta [4] Huda, Miftahul. 2013. Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Belajar [5] Imas Kurniasih & Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar [6] Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Roesdakarya [7] Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: ANDI [8] Nana Sudjana, 1995. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mengetahui 7

Pembimbing I Pembimbing II Drs. MH Sukarno, M.Pd. NIP 195106011979031001 Atik Catur Budiati, S. Sos, MA NIP 198009292005012021 8