HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan child abuse disebut juga child maltreatment merupakan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perilaku Agresi sangat

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Selama periode angka perlakuan salah pada anak. justru memperlihatkan peningkatan sampai 50 % (Huraerah, 2012).

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada setiap pasangan. Tak

BAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) prestasi belajar

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan anak dan cara mendidik anak supaya anak dapat mencapai tahapan

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

BAB I PENDAHULUAN. dialami perempuan, sebagian besar terjadi dalam lingkungan rumah. tangga. Dalam catatan tahunan pada tahun 2008 Komisi Nasional

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. problematika individu di lingkungan keluarga, tidak terkecuali dalam

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. (usia 18 sampai 20 tahun) (WHO, 2013). Remaja merupakan salah satu

HUBUNGAN PERILAKU VERBAL ABUSE ORANG TUA DENGAN PERILAKU AGRESIF REMAJA DI SMPN 3 PRABUMULIH. Risky Amandita Putri Arie Kusumaningrum Sri Maryatun

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan sebuah lembaga atau tempat yang dirancang untuk

STUDI DESKRIPTIF TENTANG JENIS KEKERASAN ORANG TUA PADA ANAK DI SDN 03 SIDOGEMAH SAYUNG DEMAK

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

CITRA DIRI REMAJA YANG MENGALAMI OVERWEIGHT Lina Mahayati STIKes William Booth (031)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU VERBAL ABUSE ORANG TUA PADA ANAK DI DUSUN KUWON SIDOMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

ABSTRAK PERSEPSI APARATUR PEMERINTAH DESA TENTANG KEKERASAN TERHADAP ANAK DI DUSUN SRIMULYO I. (Evi Meriani, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA KEPARAKAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

GAMBARAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BAYI DESA NGLUMBER KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN B O J O N E G O R O

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

PERSPEKTIF GENDER DALAM UNDANG-UNDANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Wahyu Ernaningsih

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

Syarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA ASUH DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berpacaran Kekerasan dalam Berpacaran (KDP) atau Dating Violence. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Ayah dan

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

Fajarina Lathu INTISARI

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

SUSI RACHMAWATI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. mental, nilai-nilai religiunitas dan sebagainya. Pada saat ini seks bebas adalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan. Problematika anak dapat disebut juga sebagai unfinished agenda,

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN. Sri Handayani ABSTRAK

GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

TUGAS KELUARGA DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN DENGAN MEKANISME KOPING LANSIA

B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

Keywords: analysis, mother, behavior, child, sexual, abuse

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang sering terjadi pada masa remaja yaitu kasus pengeroyokan

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karakter manusia sebagai makhluk sosial. membutuhkan manusia lainnya untuk berinteraksi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Call Center : 129 : tesa.bali Blog : tesabali.wordpress.com Twiter TESA 129 BALI 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB I PENDAHULUAN. tindak kekerasan di dalam rumah tangga khususnya yang berkaitan dengan anak.

Eka Sofiyatul Luthfiyah Zebua ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK Aristina Halawa Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK Kekerasan pada anak adalah perbuatan semena-mena orang tua yang seharusnya menjadi pelindung pada seorang anak secara fisik, seksual dan emosional yang meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam bentuk emotional abuse, verbal abuse, physical abuse, sexual abuse, sindrom munchaunsen dan kekerasan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di rt 2 rw 6 Donowati Surabaya. Berdasarkan tujuan penulisan desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional secara cross sectional. Populasi penelitiannya adalah keluarga yang memiliki anak usia SD yang berada di rt 2 rw 6 Donowati Surabaya, alat yang digunakan adalah kuesioner, metode pengambilan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 2 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak. Tingkat pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak termasuk baik 55%, pengetahuan cukup 35% dan pengetahuan kurang 1%. Tindakan perilaku kekerasan pada anak, dari seluruh responden tidak ada yang melakukan tindakan perilaku kekerasan pada anak yaitu 1%. Hal ini dimungkinkan karena kita tinggal di Indonesia, pada khususnya Jawa, maka adat istiadat masih sangat dijunjung tinggi sehingga hal-hal yang berhubungan dengan aib ataupun yang dapat mencoreng martabat orang tua lebih baik disembunyikan atau tidak boleh sampai ada orang luar yang mengetahuinya. Hal lain yang juga bisa terjadi adalah, memang mungkin saja benar-benar tidak terjadi tindakan perilaku kekerasan pada anak yang disebabkan oleh kasih sayang, cinta kasih dan keharmonisan dalam tiap keluarga di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya, meskipun tingkat pendidikan yang dimiliki cukup ataupun kurang. Kata Kunci : Pengetahuan Perilaku Kekerasan, Tindakan Perilaku Kekerasan 39

Pendahuluan Beberapa tahun terakhir ini kita dikejutkan oleh pemberitaan media cetak serta elektronik tentang kasus-kasus kekerasan pada anak dan beberapa di antaranya harus mengembuskan napasnya yang terakhir. Kekerasan pada anak adalah perbuatan semenamena orang tua yang seharusnya menjadi pelindung (guard) pada seorang anak (individu berusia kurang dari 18 tahun) secara fisik, seksual, dan emosional yang meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran (Undang- Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun 23 Pasal 3). UNICEF mendefinisikan bahwa kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk perlakuan salah secara fisik dan atau emosional, penganiayaan seksual, penelantaran, atau eksploitasi secara komersial atau lainnya yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap perkembangan, kesehatan dan kelangsungan hidup anak ataupun terhadap martabatnya dalam konteks hubungan yang bertanggung jawab, kepercayaan atau kekuasaan. Sebagai contoh pada kekerasan fisik seperti memukul dan mencubit, contoh penganiayaan emosional seperti membentak dan berkata kasar kepada anak. Sedangkan pada penganiayaan seksual dapat digambarkan dengan melibatkan anak dalam aktivitas seksual dan pemerkosaan, melalaikan pengasuhan seperti gagal melindungi anak dari kecelakaan dan untuk eksploitasi seperti menyuruh anak mengamen dan menjual anak untuk kepentingan komersial. (Achiryani, 2) Akhir-akhir ini banyak berita tentang kekerasan pada anak, baik dimedia cetak maupun media elektronik, anak-anak yang seharusnya nyaman berada di rumah bersama keluarganya justru keluarganya sendirilah yang melakukan kekerasan. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1989). Anakanak yang mendapat perilaku kekerasan dari keluarganya disebabkan karena keluarga tidak tahu tentang apa itu perilaku kekerasan pada anak, dapat juga disebabkan keluarga kurang 1 pengetahuan (Ardi, 29). Berdasarkan pengamatan peneliti, orang tua sering melakukan perilaku kekerasan seperti menyuruh anak diam! ketika anak bertanya atau jangan menangis! dengan nada tinggi atau membentak yang mungkin tanpa disadari itu adalah merupakan kekerasan kepada anak. Ketika peneliti menanyakan kepada ibu tersebut apakah hal tersebut termasuk kekerasan pada anak, ibu mengatakan bukan, karena menurutnya, yang termasuk kekerasan pada anak adalah jika memukul. Menurut data pelanggaran hak anak yang dikumpulkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPAI, 26) dari data induk lembaga perlindungan anak yang ada di 3 provinsi di Indonesia dan layanan pengaduan lembaga tersebut, pada tahun 26 jumlah kasus pelanggaran hak anak yang terpantau sebanyak 13.447.921 kasus dan pada 27 jumlahnya meningkat 4.398.625 kasus. Di samping itu Komisi Nasional Perlindungan Anak juga melaporkan bahwa selama periode Januari-Juni 28 sebanyak 12.726 anak menjadi korban kekerasan seksual dari orang terdekat mereka seperti orang tua kandung atau tiri atau angkat, guru, paman, kakek dan tetangga. Selain data tersebut diatas, terdapat data lain yang peneliti dapatkan di surat kabar harian Kompas, Kamis 23 Mei 22, kekerasan domestik atau kekerasan yang terjadi di dalam lingkungan keluarga menduduki porsi terbesar dalam kasus kekerasan yang menimpa anak-anak pada rentang usia 3-6 tahun. Sebanyak 8% kekerasan yang menimpa anak-anak dilakukan oleh keluarga mereka, 1% terjadi di lingkungan pendidikan, dan sisanya orang yang tak dikenal. Menurut data yang didapat peneliti setelah melakukan studi pendahuluan pada 1 keluarga di Donowati RT. 2 RW. 6 Surabaya adalah terdapat 5 keluarga yang tidak mengetahui tentang perilaku kekerasan pada anak. Menurut mereka perilaku kekerasan pada anak hanya berupa kontak fisik saja seperti memukul, mencubit, menendang dan sebagainya. Sedangkan pada 5 keluarga lainnya, mengerti tentang perilaku kekerasan pada anak. Responden ini dapat menyebutkan bahwa mengatakan hal yang buruk pada anak, memaksakan kehendak pada anak, tidak memberikan perhatian pada anak juga merupakan salah satu contoh dari perilaku kekerasan pada anak. Ini menunjukkan bahwa keluarga tidak tahu tentang batasan-batasan tentang perilaku kekerasan pada anak. Bila pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak kurang, maka akan timbul dampak yang sangat merugikan pada semua pihak, baik pada keluarga itu sendiri, anak serta bangsa kita. Dampak yang negative pada 4

keluarga adalah keluarga tersebut akan terus melakukan perilaku kekerasan pada anak. Dampak bagi anak yang merupakan korban perilaku kekerasan adalah seperti anak suka membolos sekolah, anak dapat tertinggal pelajaran, maka prestasi belajar akan menurun (Lidya, 29). Dampak yang lain adalah anak tidak bisa bergaul, suka berkelahi dengan teman sebaya dan juga dapat muncul beberapa cedera fisik akibat perilaku kekerasan seperti memar, rambut rontok, luka dan lain sebagainya. Dan bila dampak tersebut terus menerus terjadi pada anakanak di Indonesia, maka hal tersebut dapat merusak generasi penerus bangsa (Ardi, 29). Untuk mengatasi masalah ketidaktahuan keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak, perlu dilakukan upaya yaitu memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan, menganjurkan keluarga mencari informasi baik di media cetak maupun media elektronik serta mengikuti seminar tentang perilaku kekerasan pada anak. Dengan demikian, diharapkan dengan pengetahuan yang baik pada keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak dapat mencegah perilaku kekerasan orang tua pada anak. Metoda Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional secara cross sectional yaitu merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) (Nursalam, 23). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang perilaku kekerasan pada anak dengan tindakn perilaku kekerasan pada anak di RT 2 RW 6 Donowati Surabaya. Pada penelitian ini populasinya adalah semua Keluarga di RT 2 RW 6 Donowati, Surabaya yang mempunyai anak usia SD yang berjumlah 21 keluarga. Kriteria populasi pada penelitian ini yaitu Orang tua yang mempunyai anak usia SD dengan jumlah anak 2. Setelah disesuaikan dengan kriteria penelitian, didapatkan sampel berjumlah 2 keluarga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling, dimana penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Arikunto Suharsini, 22). 41 Pengambilan data tentang pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan maupun tindakan kekerasan pada anak yang dilakukan orang tua dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Dari data yang diperoleh dilakukan analisa data. Untuk tingkat pengetahuan diberi nilai jika jawaban benar : 1 dan jika jawaban salah :. Pengetahuan baik : 75%-1%, Cukup : 56%- <75% dan Kurang = < 56%. Untuk kuisioner Tindakan kekerasan pada anak setiap jawaban diberi skor. Jika pernyataan negatif jawaban: Sangat sering : 4, Sering : 3, Jarang : 2 Tidak Pernah : 1. Pernyataan positif: Sangat sering : 1, Sering : 2, Jarang : 3, Tidak Pernah : 4. Nilai : >5 % : melakukan tindakan kekerasan pada anak. <5 % : tidak melakukan kekerasan pada anak. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian Data Umum Demografi Data umum ini menggambarkan data demografi responden yang bisa mempengaruhi pengetahuan dan tindakan kekerasan orang tua terhadap anak. Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan usia pada hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya, Maret 214 No Umur Jumlah Prosentase 1 2 25 tahun 4 2% 2 26 3 tahun 7 35% 3 31 4 tahun 6 3% 4 > 4 tahun 3 15% Jumlah 2 1% Berdasarkan table 1 tampak bahwa sebagian besar responden berdasarkan usia adalah 26 3 tahun sejumlah 7 responden (35%). Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya, Maret 214. No Pendidikan Jumlah Prosentase

1 SMA 11 55% 2 Perguruan Tinggi 9 45% Jumlah 2 1% Berdasarkan tabel 2 karakteristik keluarga berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian besar responden adalah 11 orang (55%) berpendidikan SMA. Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan pada hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya, Maret 214. No Status Jumlah Prosentase Perkawinan 1 Kawin 2 responden 1% 2 Belum Kawin responden % 3 Janda responden % 4 Duda responden % Jumlah 2 responden 1% Berdasarkan tabel 3 karakteristik keluarga berdasarkan status perkawinan bahwa keseluruhan responden yaitu 2 orang (1%) berstatus menikah. Tabel 4 Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal pada hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya, Maret 214 Tempat Tinggal Jumlah Prosentase 1 Tinggal satu 2 2% rumah Jumlah 2 1% Berdasarkan tabel 4 karakteristik keluarga berdasarkan tempat tinggal yang sama dengan anak, bahwa keseluruhan responden yaitu 2 orang (1%) tinggal serumah dengan anak. Data Khusus Data khusus ini menggambarkan tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang Perilaku kekerasan dengan tindakn perilaku kekerasan pada anak. 42 Tabel 5 Distribusi Frekuensi Hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan Tindakan Perilaku Kekerasan Pada Anak di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya pada bulan Maret 214 Melakukan Tidak Tindakan Prosentase Pengetahuan Melakukan Kekerasan Baik 11 55% Cukup 7 35% Kurang 2 1% Jumlah 2 1% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak dengan perilaku tindakan kekerasan pada anak, baik pada tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang semua tidak melakukan perilaku tindakan kekerasan pada anak, yaitu sebanyak 2 responden (1%). Pembahasan 1. Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Perilaku Kekerasan. Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang perilaku kekerasan sebagian besar baik yaitu 11 orang (55%) kemudia disusul dengan tingkat pengetahuan cukup 7 orang (35%) dan pengetahuan kurang 2 orang (1%). Menurut Notoatmodjo (25) mengatakan bahwa tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh fakto-faktor jenis ras, jenis kelamin, lingkungan, social ekonomi, usia, pendidikan, pengalaman dan pekerjaan. Bila kita melihat karakteristik responden berdasarkan usia pada table 1 terbanyak adalah berusia 26 3 tahun sebanyak 7 orang (35%). Elisabeth Hurlock (1992) mengatakan bahwa dimana usia 26 3 tahun merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola kehidupan baru, sikap-sikap baru, keinginan dan nilai-nilai baru, sesuai dengan tugas baru. Pada penelitian ini, pada tataran usia tersebut para responden tentunya dihadapkan dengan peran baru dan tugas baru sebagai orang tua, usia yang tentunya masih sangat produktif, tingkat stressor yang sangat tinggi baik dari lingkungan ataupun tempat kerja. Dengan kondisi tersebut, dari hasil penelitian ternyata tingkat

pengetahuan responden yang terbanyak adalah baik meskipun usia responden relative masih muda. Tingkat pengetahuan yang tinggi membuat responden mampu mengaplikasikan informasi yang mereka terima dengan baik tentang perilaku kekerasan pada anak. Selain hal tersebut, bimbingan dari orang tua baik dalam hal pengalaman dan pengetahuan turut serta membantu para keluarga muda dalam hal memahami informasi yang diterima Pendidikan adalah salah satu factor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang perilaku kekerasan. Berdasarkan tabel 2 dari 2 responden, yang paling banyak adalah berpendidikan terakhir SMA sebanyak 11 orang (55%). Notoatmodjo (25) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang atau pendidikan seseorang, maka akan semakin baik seseorang menerima informasi sehingga lebih mudah menerapkannya. Selain hal tersebut, pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, akan lebih mampu menerima informasi dengan baik, menimbang dengan seksama baik dan buruknya dan pada akhirnya akan diterapkan dalam kehidupan seharihari. Selain hal tersebut, orang dengan pendidikan yang tinggi mempunyai wawasan yang lebih luas, teman pergaulan yang lebih banyak dari berbagai tingkat pendidikan sehingga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan masukan ataupun nasehat tentang perilaku kekerasan. 2 Tindakan Perilaku Kekerasan Pada Anak Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa tidak ada responden yang melakukan kekerasan pada anak di Rt 2 Rw 6 Donowati Surabaya. Dalam beberapa kasus yang terjadi, kekerasan pada anak dilakukan oleh orang yang bertanggung jawab ataupun oleh orang tuanya sendiri. Berdasarkan tabel 3 dari 2 responden, semuanya berstatus menikah. Menurut Nasrul Effendy (1998), keluarga adalah merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang terkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian 43 darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Salah satu fungsi dalam keluarga adalah menjaga intuitif, merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota keluarga yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga, sehingga terbentuk saling pengertian satu dengan yang lainnya dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga (Ali Zaidin, 29). Keluarga yang dilandasi dengan perkawinan menumbuhkan rasa cinta kasih, saling pengertian antara sesama anggota keluarga terutama anak sebagai anggota terkecil dari keluarga. Keluarga tidak melakukan perilaku kekerasan dikarenakan keluarga merasa anak sebagai darah daging mereka yang harus disayangi, dilindungi dan dibahagiakan. Selain itu anak merupakan penerus generasi dari keluarga sehingga keluarga merasa perlu memberikan pendidikan, perawatan yang sebaiknya baiknya demi perkembangan yang optimal baik dari segi fisik maupun mentalnya. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian diatas karena dari para responden semuanya tidak melakukan tindakan perilaku kekerasan pada anak. Berdasarkan table 4 tentang tempat tinggal para responden, semuanya bertempat tinggal dalam satu rumah dengan anak mereka. Menurut Friedmen (1998) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu memiliki peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Menurut Nasrul Effendy (1998) melindungi anak dari tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman adalah merupakan fungsi perlindungan dari keluarga. Dalam kondisi-kondisi tertentu, rumah adalah merupakan tempat perlindungan yang paling aman bagi anak. Mereka akan merasa aman, tenteram dan ada orang yang akan mempertahankannya dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan. Hal inilah yang membuat keluarga tidak melakukan tindakan perilaku kekerasan pada anak sehingga pada hasil penelitian didapatkan seluruh keluarga tidak melakukan tindakan perilaku kekerasan pada anak. 4.3.3 Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Perilaku Kekerasan Pada Anak Dengan Tindakan Perilaku Kekerasan Pada Anak. Berdasarkan table 5 didapatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan dengan tindakan perilaku

kekerasan pada anak dimana baik responden yang memiliki pengetahuan baik 11 orang, cukup 7 orang dan kurang 2 orang semuanya tidak melakukan tindakan perilaku kekerasan. Menurut Bloom yang dikutip dari Notoatmodjo pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ( over behavior ), dari pengetahuan yang dimiliki seseorang dan terbentuk perubahan perilaku yang diharapkan. Dari hasil penelitian yang didapatkan, ternyata tidak terdapat hubungan antara pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di RT 2 RW 6 Donowati Surabaya. Hal ini dapat mungkin terjadi karena kita tinggal di Indonesia, pada khususnya Jawa, maka adat istiadat masih sangat dijunjung tinggi sehingga hal-hal yang berhubungan dengan aib ataupun yang dapat mencoreng martabat orang tua lebih baik disembunyikan atau tidak boleh sampai ada orang luar yang mengetahuinya. Hal lain yang juga bisa terjadi adalah, memang mungkin saja benar-benar tidak terjadi tindakan perilaku kekerasan pada anak yang disebabkan oleh kasih sayang, cinta kasih dan keharmonisan dalam tiap keluarga di RT 2 RW 6 Donowati Surabaya, meskipun tingkat pendidikan yang dimiliki cukup atau pun kurang. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa tingkat pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 11 responden (55%) 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkana bahwa seluruh responden tidak ada yang melakukan perilaku kekerasan pada anak, yaitu sebanyak 2 responden (1%). 3. Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak, dimana dari keseluruhan responden dengan tingkat pengetahuan baik, cukup ataupun kurang tidak ada yang melakukan tindakan perilaku kekerasan pada anak. 44 Ardi, Muhammad. (29). Kekerasan Pada Anak Menurut Perlindunga Anak Islam Dalam Tinjauan psikologi dan Pengaruhnya Dalam Persiapan Generasi Muslim. Riau : http://www.psikologimania.co.cc/21/2/k ekerasan-pada-anak-menurut-undang.html Arikunto, Suharsini. (22). prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Copel, Linda Carma. (27). Kesehatan Jiwa Psikiatri :Pedoman Klinis Perawat. Edisi 2. Jakarta : EGC Hurlock, Elisabeth. (1992). Psikologi Perkembangan. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga Lidya (29). Pengaruh Kekerasan Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: http://www.perfspot.com/blogs/1253 Muarif, Syamsul. (28). Kekerasan Orang Tua Pada Anak. Jakarta http://duniapsikologi.dagdigdug.com/28/ 11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/ Nasrul Efendy (1998) : Keperawtan Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jogjakarta. Notoatmojo, Soekidjo. (25). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Nursalam (23). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. S. Hamid, Acjir Yani (2). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC DAFTAR PUSTAKA Ali, Zaidin. (29). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC