BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN


KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN


Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

EKSTERIOR SIANG HARI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktekan dalam Proyek PT. CITRA LAND

BAB III KONSEP PERANCANGAN

MEMPERINDAH SEBUAH INVESTASI. Fotografer Tri Rizeki Darusman. Penulis Qisthi Jihan. Vol. 17 No. 09 September 2016

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB III STUDI LAPANGAN

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB III ANALISA DATA

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

Putih Abu Hitam Coklat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Desain Interior Four Points Solo untuk Menampilkan Citra Hotel Bisnis Elegan Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Jawa [1]

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN RUANG DALAM

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

b e r n u a n s a h i jau

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

APARTEMEN. LU 74 m 2

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY DAN KAMAR HOTEL MULIA SENAYAN JAKARTA DENGAN GAYA MODERN KLASIK. Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta Indonesia

Transkripsi:

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia yang mampu mencerminkan nuansa serta kesan elegan dan mewah sesuai citra, visi dan misi yang dibangun di hotel tersebut, maka tema yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious (kemewahan). Tema ini diambil karena kemewahan adalah salah satu hal yang ingin ditonjolkan oleh hotel bintang lima ini. To be the Best Independent Luxury Hotel offering personalized service and care merupakan visi dari Hotel Mulia, kata luxury mencerminkan bahwa hotel ingin menjadi hotel mewah terbaik sebagai identitas dari hotel tersebut. Sedangkan gaya yang diambil dalam perancangan kali ini, adalah modern klasik. Saat akan memadukan gaya modern dengan klasik, ini tampak seperti memadukan dua hal yang saling bertolak belakang. Pada konsep klasik, pastinya unsur-unsur detail yang rumit dan memiliki banyak ornamen serta sentuhan elegan berkelas selalu menjadi kekuatan utamanya. Namun pada konsep modern gaya-gaya simpel dan mengacu pada fungsionalitas lah yang menjadi esensinya. Dalam memadukan kedua unsur yang saling bertolak 160

belakang ini tentunya memerlukan kecermatan dalam hal pengaturan komposisi elemen interior agar keduanya seimbang dan membentuk suatu konsep yang diinginkan. Pemilihan gaya modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Fungsional Gaya modern ini terlihat fungsional dari dinding yang menjorok ke dalam berfungsi sebagai tempat hiasan 161

b. Bentuk yang sederhana Gaya modern dilihat dari bentuk yang sederhana ditampilkan pada bentuk desain yang berbentuk persegi Gaya yang dipilih dalam perancangan interior ini adalah gaya modern klasik,dengan tema luxurious ( kemewahan) pemilihan tema didasarkan pada: Visi dan Misi Hotel Mulia Hotel Mulia adalah hotel berbintang lima yang memiliki visi dan misi sebagai hotel mewah terbaik yang menawarkan citra, pelayanan dan perawatan yang akan melebihi perkiraan para pengunjung sehingga gaya modern klasik dengan tema luxurious sangat cocok untuk memvisualisasikan visi dan misi hotel tersebut. Ciri-ciri gaya klasik, diantaranya: a. Detail-detail desain yang rumit, seperti pada desain furniture di bawah ini yang memiliki banyak lengkukan dan ornament. 162

b. Warna yang digunakan bersifat hangat Warna Pastel Warna Putih Warna Cokelat Dalam perancangan desain lobby dan kamar ini, unsur modern akan diaplikasikan pada pemilihan cat dasar/wallpaper, bentuk ruangan dan penggunaan material sedangkan unsur klasik lebih diaplikasikan pada pemilihan furniture nya. Misalnya pada lobby ditampilkan unsur modern di bagian dinding dengan pemilihan warna serta penggunaan plafon yang tidak terlalu banyak mengekspose ornamen pada bagian tersebut yang dipadu 163

padankan dengan unsur klasik di bagian furniture sofa dan kursi lobby dengan pewarnaan dan pemilihan material yang sesuai dengan tema klasik. 4.2 Bentuk Perancangan Bentuk perancangan pada desain hotel mulia ini yang terletak pada lobby dan kamar hotel diaplikasikan menjadi desain modern klasik yang dititik beratkan pada bentuk ruangan yang tidak memiliki banyak ornament namun menciptakan konsep ruang yang megah dan mewah serta nyaman. Kesan klasik ditimbulkan pada furniture yang digunakan di lobby dan kamar hotel yang memiliki banyak unsure lengkukan dan pewarnaan yang baik. Material yang digunakan dalam desain ini pun sangat beragam, mulai dari kayu, gypsum, kaca, marmer, wallpaper, dan lain sebagainya sehingga membentuk suatu konsep yang diinginkan. A Wallpaper K A Y U K A C A FURNITURE 164

4.3 Pola Penataan Ruang Penataan ruang dalam lobby hotel, terdiri dari main entrance yang berada di sisi timur hotel, lalu dilanjutkan oleh ruang resepsionis yang berada di kiri main entrance dan sisi kanan adalah ruang lobby dan lounge. Lalu di bagian kiri ruang resepsionis terdapat ruang General Manager beserta sekretarisnya, dan di depan ruang G.M terdapat ruang IT Room untuk memonitoring kegiatan hotel. Sedangkan penataan ruang pada kamar hotel, terdiri dari entrance room, toilet di sisi kanan entrance room, ruang tamu yang berada tepat di depan main entrance, ruang kerja yang berada di sisi kiri ruang tamu, ruang makan pun berada di sisi kiri ruang kerja, ruang keluarga berada di sisi ruang makan, dan ruang tidur yang berada di paling pojok sebelah kanan main entrance. 4.4 Pola Sirkulasi Gambar 4.1 Pola Sirkulasi Tamu Datang (Lobby) (Sumber: Dokumen Pribadi) 165

Gambar 4.2 Pola Sirkulasi Tamu Pulang (Lobby) (Sumber: Dokumen Pribadi Gambar 4.3 Pola Sirkulasi Tamu Datang (Royal Suite) (Sumber: Dokumen Pribadi) 166

Gambar 4.4 Pola Sirkulasi Tamu Pulang (Royal Suite) (Sumber: Dokumen Pribadi) Gambar 4.5 Pola Sirkulasi Tamu Datang (Baron Suite) (Sumber: Dokumen Pribadi) 167

Gambar 4.6 Pola Sirkulasi Tamu Pulang (Baron Suite) (Sumber: Dokumen Pribadi) Gambar 4.7 Pola Sirkulasi Tamu Datang (Junior Suite) (Sumber: Dokumen Pribadi) 168

Gambar 4.8 Pola Sirkulasi Tamu Pulang (Junior Suite) (Sumber: Dokumen Pribadi) 4.5 Suasana Interior Suasana interior yang diciptakan pada desain lobby dan kamar lobby hotel mulia ini yaitu kemewahan, kehangatan dan kesan nyaman karena ditimbulkan dari perpaduan desain modern klasik yang dijadikan menjadi satu. Disamping itu pula, pemilihan bahan material dan pewarnaan ruang yang sesuai akan menjadi satu kesatuan yang baik dan menjadikan desain kamar serta lobby yang memenuhi standar hotel bintang lima. Disamping itu juga, suasana interior hotel mulia yang berkonsep modern klasik semakin kuat karena dipadukan dengan konsep lighting yang baik dan menambah suasana interior menjadi lebih baik. 169

Sederhana, Tidak Memiliki Banyak Ornamentt Lighting Pewarnaan Modern Lighting Furniture Klasik Lighting Lighting Furniture Klasik 4.6 Pemilihan Material Pemilihan material pada lobby dan kamar hotel dengan penerapan desain modern klasik, dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Lantai Lantai menggunakan marmer berukuran modul besar dan karpet berukuran custom. Marmer Karpet 170

b. Dinding Pada dinding lobby hotel menggunakan material wallpaper dan cat yang disesuaikan dengan konsep modern klasik. Cat Wallpaper c. Plafon Plafon menggunakan material gypsum yang dicat sesuai dengan konsep modern klasik. Memiliki pewarnaan gold modern, bentuk yang sederhana, memiliki satu jenis ornamen sebagai pendukung 171

4.7 Warna Yang Digunakan Pemilihan warna pada lobby dan kamar hotel dengan penerapan desain modern klasik, dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Lantai Lantai menggunakan warna hitam dan gold serta dipadukan dengan karpet berwarna cokelat keemasan. Cokelat Keemasan merupakan pencampuran warna cokelat dan emas (jingga dan kuning) b. Dinding Pada dinding menggunakan warna krem dan perpaduan warna cokelat dipadupadankan dengan wallpaper warna senada pada sebagian dinding. Krem merupakan pencampuran warna cokelat dan warna dasar putih 172

c. Plafon Plafon menggunakan warna gold dan putih. Gold merupakan pencampuran warna jingga dan kuning dan warna dasar putih d. Furniture Furniture memiliki berbagai macam warna, diantaranya perpaduan warna merah maroon, gold, putih, hitam, dan abu-abu. Gold merupakan pencampuran warna jingga dan kuning dan warna dasar yang digunakan putih dan hitam 173

4.8 Sistem Utilitas 4.8.1 Tata Cahaya Lobby menggunakan cahaya buatan dengan pencahayaan langsung berupa lampu halogen, yaitu lampu down light, wall washer dan lampu gantung di ruang lobby. Cahaya alami yang berasal dari cahaya matahari juga difungsikan sebagai penerangan yang baik pada siang hari. Kamar-kamar hotel menggunakan cahaya buatan yang soft, yaitu lampu down light, table lamp serta lampu gantung. Cahaya matahari sebagai alternative dapat juga digunakan sebagai pencahayaan alami pada siang hari melalui jendela kamar. Down Light Efek Cahaya Wall Washer Efek Cahaya 174

Lampu Gantung Efek Cahaya 4.8.2 Pekerjaan Udara Lobby, penataan udara menggunakan udara buatan yaitu AC central sebagai salah satu pertukaran udara bersih dan udara kotor dalam sebuah ruangan selain udara yang berasal dari alam. Kamar-kamar hotel menggunakan AC dengan alat pengontrol suhu sesuai dengan keinginan masing-masing (AC Split). AC Central AC Split 175

AC Central AC Central 4.8.3 Pekerjaan Suara Lobby, penataan suara pada ruang lobby sangat diperhatikan karena menyangkut kenyamanan tamu dalam berkomunikasi dengan resepsionis dan relasinya. Penggunaan karpet di lantai, peredam suara di dinding dan bahan gypsum di plafon merupakan salah satu usaha untuk mengurangi kebisingan dari luar ruangan. Kamar-kamar hotel juga menggunakan peredam suara di dinding, karpet di lantai dan penggunaan gypsum di plafon. 176

Quiet Glue di Dinding Green Wool di Dinding Karpet di Lantai 4.8.4 Plumbing Dan Sanitasi System plumbing dan sanitasi dalam hotel meliputi pipa air bersih, pipa air panas, pipa air buangan dan pipa air kotor yang di alirkan sesuai dengan pipa-pipa masing-masing dan di saring pada tempat penampungan yang sudah di sediakan oleh hotel, sedangkan untuk pipa air bersih ada jalur pompa tersendiri untuk menyalurkan air bersih menuju ruangan hotel masing-masing. 177

4.8.5 Listrik Sistem kelistrikan pada hotel mulia ini di alirkan melalui gardu yang ada pada hotel melalui kabel-kabel yang ada menuju tempat controller listrik yang nantinya akan dialirkan ke masing-masing ruangan dalam hotel. 4.9 Skema Furniture Dan Bahan No. Ruang Spesifikasi Keterangan Gambar 1. Main Entrance a. Sensor Door (Bahan: baja,alumunium, dan alat sensor) b. Walk Through Gates and X- Ray Scanners (Bahan: metal dan alat sensor) 2. Receptionist a. Meja Resepsionis (Bahan: kayu fin. duco) b. Kursi Kerja (Bahan: manufaktur, besi dan busa) c. Komputer 178

3. Lobby a. Kursi (Bahan: busa, kayu dan kain) b. Meja (Bahan: kayu fin. cat) 4. Lounge a. Sofa (Bahan: busa, kayu dan bludru) b. Meja (kayu fin. cat) 179

5. Toilet Lobby a. Kaca b. Wastafel (Bahan: porselen) c. Kloset (Bahan: porselen) d. Urionoir (Bahan: porselen) 6. Ruang Meeting a. Kursi (Bahan:manufaktur, besi dan busa) b. Meja(Bahan:kayu,fin.cat) c. LCD Proyektor d. Rak Meja(Bahan:kayu,fin.cat) 7. IT Room a. Komputer b. Kursi kerja(bahan:manufaktur,besi dan busa) c. Meja(Bahan:kayu,fin.cat) d. LCD Proyektor 180

8. Ruang GM a. Komputer b. Kursi kerja(bahan:kayu,busa,leather seat) c. Meja kerja(bahan:kayu,kaca,fin.cat) d. TV e. Sofa(Bahan:Kayu,busa,semi leather seat) f. Meja Sofa(Bahan:Kayu,kaca,fin.cat) 9. Ruang Sekretaris GM a. Komputer b. Kursi Kerja(Bahan:manufaktur,busa,b esi) c. Meja Kerja(Bahan:Kayu,fin.cat) 10. Kamar Tidur a. Spring bed b. Meja hias(bahan:kayu,kaca,fin.cat) c. Meja TV(Bahan:Kayu,fin,cat) d. Lemari Pakaian(Bahan:Kayu,kaca,fin.ca t) e. Nakas(Bahan:Kayu,fin.cat) f. Sofa(Bahan:Kayu,busa,bludru) g. Meja Sofa(Bahan:Kayu,kaca,fin.cat) 181

11. Kamar Mandi dalam Kamar a. Bathub(Bahan:Porselen) b. Kloset(Bahan:Porselen) c. Urinoir(Bahan:Porseen) d. Wastafel(Bahan:Porselen) e. Shower(Bahan:Stainlees) f. Kaca 11. Toilet dalam Kamar a. Kloset(Bahan:Porselen) b. Wastafel(Bahan:Porselen) 12. Ruang Kerja dalam Kamar a. Meja Kerja(Bahan:Kayu,fin.cat) b. Kursi Kerja(Bahan:Kayu,busa,leather seat) c. Rak meja(bahan:kayu,fin.cat) d. Sofa(Bahan:Kayu,busa,bludru) e. Meja Sofa(Bahan:Kayu,Kaca,fin.cat) 182

11. Ruang Tamu dalam Kamar a. Sofa(Bahan:Busa,kayu,bludru) b. Meja(Bahan:Kaca,Kayu,Fin.cat) 11. Ruang Makan dalam Kamar a. Meja makan (Bahan: kayu, kaca, fin.cat) b. Kursi makan (Bahan: kayu, busa, leather seat) 4.10 Zoning Terpilih a. Lobby 183

b. Kamar Royal Suite c. Kamar Baron Suite 184

d. Kamar Junior Suite 185