1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 6 Limboto Kecamatan Limboto pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Pada penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang guru sebagai mitra mulai dari menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sampai memberikan solusi dan masukan dalam rangka perbaikan pembelajaran. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 12 orang, dengan latar belakang sosial yang terdiri dari 17 orang siswa orang tuanya petani, 4 orang siswa orang tuanya pedagang, 5 orang siswa orang tuanya PNS, 4 orang siswa orang tuanya swasta. Siswa kelas III memiliki kemampuan dalam memahami materi tentang lingkungan sehat yang bervariasi.
2 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Input Hasil belajar siswa kelas III SDN 6 Limboto dalam materi lingkungan sehat masih sangat rendah, hal ini disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat konvensional, hanya mendegarkan guru menjelaskan kemudian mengerjakan tugas, tanpa menggunakan media pembelajaran. 3.2.2 Variabel Proses Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang direncanakan adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model Group Investigasi pada siswa kelas III SDN 6 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. 3.2.3 Variabel Output Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada materi lingkungan sehat yang dapat diukur melalui indikator: melalui penerapan model Group Investigasi, maka hasil belajar siswa kelas III SDN 6 Limboto Kecamatan Limboto dapat ditingkatkan. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi dan evaluasi, analisis dan refleksi.
3 3.3.1 Perencanaan Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan perencanaan awal demi kelancaran pelaksanaan penelitian tindakan. Permasalahan yang diidentifikasi pada pembelajaran IPA yang terkait dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN 6 Limboto diusahakan pemecahan dengan menerapkan model Group Investigasi. Sesuai dengan media pembelajaran yang dipilih, maka dilakukan persiapan-persiapan oleh peneliti bersama guru (teman sejawat) seperti berikut ini: Dalam rangka penelitian ini peneliti melakukan persiapan persiapan berikut sebagai tahap awal kegiatan yaitu : a. Menghubungi kepala sekolah guna memperoleh izin dan restu untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini, sekaligus berkonsultasi tentang guru yang akan menjadi mitra kerja, dalam hal ini membantu peneliti dalam mengadakan penelitian. b. Mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama kepala sekolah dan mitra kerja. c. Melakukan observasi awal terhadap subyek penelitian dalam rangka mengidentifikasi masalah. d. Mengadakan analisis pokok permasalahan yang menjadi subyek penelitian.
4 e. Menganalisis dan menentukan faktor faktor yang diduga sebagai penyebab utama masalah. f. Pengkajian masalah sekaligus pembuatan alat observasi dan evaluasi, serta mendesain skenario pembelajaran sesuai dengan teknik pemecahan masalah yang telah ditetapkan, serta menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. g. Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan 3.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri atas 2 kegiatan, yaitu: 1. Observasi Awal Sebelum pelaksanaan pembelajaran pada observasi awal dilaksanakan, peneliti bersama guru mitra melakukan persiapan yaitu; menyusun / membuat soal tes awal. Dalam pelaksanaan observasi awal dengan memberikan tes kepada siswa yang dikerjakan selama 30 menit, kemudian hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan dikelompokkan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi. Selama proses observasi awal berlangsung, peneliti mengamati dan mencatat aktivitas guru mitra sebagai pengajar serta aktivitas dan sikap siswa selama proses berlangsung. 2. Pelaksanaan Siklus I
5 Tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan. Tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran dengan model Group Investigasi, pelaksanaan tindakan pada siklus I menerapkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Group Investigasi. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan pembelajaran dengan menerapkan model Group Investigasi. b. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi oleh observer terhadap aktivitas siswa dan guru dengan format yang telah ditetapkan. c. Melakukan tes formatif pada siklus I dan siklus II d. Melakukan post tes setelah selesai pelaksanaan seluruh siklus. 3.3.3 Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dilaksanakan selama berlangsungnya tindakan. Pemantauan terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan daftar ceklist ( ) sedangkan hal-hal lain yang terjadi selama berlangsungnya proses pembelajaran dicatat pada jurnal. Pada akhir siklus I siswa diberikan tes hasil belajar tentang lingkungan sehat yang dipelajari. Tes ini dilakukan secara individual oleh siswa selama 15 menit. 3.3.4 Analisis dan Refleksi Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada setiap siklus, maka peneliti melakukan refleksi yakni dengan cara mengidentifikasi kembali
6 kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus, serta menganalisis data hasil evaluasi dan mencari solusi serta menyusun perbaikan untuk tindakan selanjutnya. Jika indikator yang diharapkan sudah tercapai maka pembelajaran tidak akan dilanjutkan ke siklus berikutnya, tetapi jika indikator belum tercapai maka tindakan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan cara mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki dengan melihat hasil evaluasi, analisis dan refleksi sampai pelaksanaan tindakan tercapai. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan ada dua macam, yaitu teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi lingkungan sehat. Sedangkan teknik nontes digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. 3.4.1 Observasi Observasi dilakukan sebelum dan selama melakukan proses tindakan. Observasi selama proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif siswa selama pembelajaran melalui model Group Investigasi. Hal-hal yang akan diobservasi meliputi aktivitas siswa dan aktivitas guru.
7 Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya hasil observasi akan dianalisis untuk mengetahui hasil pembalajarajn, adapun indikator pengamatan siswa, yaitu meliputi : 1) Konsentrasi siswa mengikuti kegiatan proses pembelajaran, yaitu mengikuti seluruh tahapan pembelajaran dengan aktif, mulai dari persiapan, pelaksanaan dilapangan sampai dengan tahap pelaporan hasil. 2) Keseriusan siswa dalam mengerjakan pertanyaan yang diberikan oleh guru. 3) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya bertanya, memberi tanggapan, dan menyimpulkan hasil dari materi yang telah dipelajari. Sedangkan indikator pengamatan aktivitas guru meliputi : 1) Membuat perencanaan pembelajaran sesuai tujuan. 2) Membangkitkan minat siswa agar konsep mudah dipahami 3) Memonitoring, dan memberi petunjuk/ bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan secara bergiliran 4) Memberikan tindak lanjut pembelajaran. 3.4.2 Tes Tes digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar setelah pembelajaran selesai. Tes merupakan sejumlah pertanyaan
8 atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah : pertama; tes formatif yang berbentuk uraian, penilaian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menerima materi tentang lingkungan sehat. Adapun banyaknya soal tes formatif adalah 5 soal untuk siklus I dan siklus II. Kedua, tes akhir (post test) digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Adapun banyaknya soal post test adalah 5 soal. 3.4.3 Dokumentasi Pengambilan data melalui dokumentasi foto ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan untuk mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Adapun gambar yang diambil adalah saat guru memberikan apersepsi, menyampaikan materi, siswa menjawab pertanyaan dari guru, dan pada saat siswa menggambar struktur pemerintahan desa. Dokumentasi ini akan memperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu, melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data yang lain yang hanya dideskripsikan melalui observasi. Hasil dokumentasi ini, kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan data yang lainnya.
9 3.4 Teknik Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data. Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1 Analisis hasil pengamatan Analisis hasil pengamatan digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan guru selama pelaksanaan tindakan pada setiap siklus. Selama pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi oleh pengamat terhadap aktivitas guru dan siswa. Dari hasil observasi siswa secara individu kemudian dihitung dengan menjumlahkan aktivitas yang muncul, dan untuk setiap aktivitas tersebut dilihat rata-ratanya, dengan rumus sebagai berikut : 1) Ketuntasan individu Seorang siswa disebut tuntas belajar apabila skor yang diperoleh 70 %. Dengan rumus : Ketuntasan Individu = 2) Ketuntasan klasikal Suatu kelas disebut telah tuntas belajar apabila telah mencapai persentase 70%. Untuk menentukan daya serap digunakan rumus :
10 Jika ketuntasan belajar belum tercapai pada siklus I, maka proses pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus II. Guru merencanakan perbaikan pembelajaran dengan memilih strategi yang tepat sampai ketuntasan dalam belajar terpenuhi.