I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1

1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

V. ULASAN KARYA PAMERAN

I. PENDAHULUAN. laut. Hutan bakau atau mangrove ini tumbuh terutama di tempat tempat yang. ikan blodok, kepiting, burung kuntul, kera, dan ular.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan industri desain grafis tanah air. dan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB II METODOLOGI. 2.1 Tema Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kelenteng Boen Tek Bio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB II METODOLOGI. Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

II. METODOLOGI.

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN. 1.Tahap sketsa. Gambar: 17 sketsa, sumber dokumentasi pribadi 27 maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun

II METODE PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi. B. Strategi Desain

I. PENDAHULUAN. dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut (Mulyadi dan Fitriani,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR CD INTERAKTIF BUKU SAKU PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Penelitian-penelitian sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

2.1 Maksud dan Tujuan Perancangan Maksud Perancangan. diabetes melitus menjadi dampak yang baik di. penderita yang semakin banyak.

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Peranan

Produksi Media PR Audio-Visual

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

BAB II METODOLOGI. Struktur organisasi yang terdapat di Pusat Pengembangan Multi Media ;

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan

Disusun oleh : Nama : Bonifatius Nursasangka Kelas : 11D3TI01 NIM :

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar

PROFIL TOKOH. Berikut adalah hasil wawancara tim redaksi :

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan yang diperoleh dari Kerja Praktek. Kerja praktek adalah sebuah program yang mempersiapkan setiap mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkurangnya sabuk hijau (green belt) di Indonesia terutama didaerah Jakarta, disebabkan oleh gelombang air laut yang langsung mengenai daratan sehingga mengakibatkan abrasi. Sedikitnya lahan penanaman hutan bakau di Jakarta, membuat masyarakat di Jakarta terutama para remaja dan pekerja muda berinisiatif membuat suatu komunitas yang ingin melestarikan bakau melalui gerakan Ayo Tanam Mangrove di kota Jakarta. Sehingga terciptalah sebuah komunitas Sahabat Mangrove Indonesia, dimana komunitas ini memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidak terpakai milik pemerintah dipesisir Jakarta, yang digunakan untuk kegiatan menanam bakau. Sehingga penulis ingin menyebar luaskan pesan Ayo Tanam Mangrove kepada warga Jakarta khususnya kepada para remaja dan para pekerja. Karena minimnya akan media Kreatif Video Hutan Bakau, dan juga berkampanye untuk melestarikan gerakan go green di kota Jakarta. Menggunakan tehnik motion grafis, agar terlihat lebih menarik dan dapat mengajak para remaja dan pekerja muda di Jakarta untuk turut andil dalam menanam dan melestarikan hutan bakau bersama. Dari pemaparan singkat di atas maka dibuatlah suatu kreatif video kampanye sosial yang mengajak warga Jakarta ditujukan kepada para remaja dan pekerja muda, agar mampu memvisualisasikan kampanye sosial melalui motion grafis. Masalah penyajian laporan-laporan berdasarkan hal inilah yang melatar belakangi saya membuat kreatif video ini sehingga diangkat menjadi sebuah judul Kreatif Video Hutan Bakau dalam Motion Grafis. Kampanye Sosial Hutan Bakau dalam Motion Grafis adalah sebuah kampanye sosial yang menggunakan video motion grafis sebagai media interaktif yang cukup mudah dimengerti karena cara penyampaiannya yang sangat menarik dan simple. B. Orisinalitas (State of the Art) Dalam Pembuatan sebuah soaialisasi pastinya mebutuhkan sinergi untuk menarik perhatian-perhatian dalam menciptakan pola pikir masyarakat sesuai dengan tema yang di buat dari segi visualisasi, layout ataupun tipografinya, Seperti sosialisasi tentang pentingnya hutan bakau untuk melindungi kawasan daerah pantai. 1

Penulis mengkemas sosialisasi ini dalam sebuah kreatif video dengan isi konten yang berisi edukasi tentang pentingnya menjaga hutan bakau. Penulis mendapatkan ide sosialisasi menggunakan media kreatif video setelah melihat TVC Jakarta Berkebun dalam Motion Grafis. (Gambar 1, TVC Jakarta Berkebun dalam Motion Grafis) Menurut penulis dari TVC Jakarta Berkebun ini masih terlalu cepat sehingga sulit dimengerti oleh konsumen, bahkan dalam penuturan kata dalam TVC ini kurang pas dengan apa yang diurapcak oleh nara sumber. Sosialisasi Jakarta Berkebun ini kurang pemakaian dengan gaya yang lebih up to date dan ditambah dengan konten-konten yang lebih menarik. C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Menggabungkan unsur rupa, animasi teks motion grafis dan suara menjadi satu kesatuan yang menarik, serta merangkai kata-kata ajakan yang bisa mengena bagi penonton, dikhususkan bagi para remaja dan pekerja muda di Jakarta mengenai hutan bakau. 2. Manfaat Banyaknya iklan layanan masyarakat yang bertema kampanye sosial yang beredar di televisi dan internet. Serta banyaknya iklan komersial 2

yang memakai tekhnik motion grafis. Serta ingin mengajak para remaja dan pekerja muda di Jakarta untuk ikut dalam komunitas Sahabat Mangrove Indonesia. Maka penulis ingin membuat sebuah iklan layanan masyarakat yang lebih menarik dan lebih mengajak para penonton. Serta bertujuan mengenalkan teknik motion grafis kepada penonton dan mengenalkan komunitas Sahabat Mangrove Indonesia. a. Bagi Pengembangan Ilmu Motion Grafis adalah desainer akan mampu maengajak para penonton untuk turut serta dalam komunitas Sahabat Mangrove Indonesia dan ingin mengenalkan komunitas ini kepada masyarakat. b. Bagi Remaja dan Pekerja Muda Motion Grafis ini adalah mengajak para remaja untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan menanam dan menjaga bakau ini. Serta mengajak para remaja dan pekerja muda untuk ikut dalam komunitas ini yang keseluruhan acaranya digelar pada akhir pekan karena penatnya pekerjaan, dan juga ingin mengenalkan motion grafis kepada para remaja dan pekerja muda di Jakarta. c. Bagi Desainer Motion Grafis ini adalah dapat lebih mengembangkan kemampuan desainer dalam merancang sebuah iklan TVC dengan menggunakan teknik motion grafis, dengan unsur rupa yang menarik untuk para penonton terutama para remaja dan para pekerja muda. 3

D. Peluang dan Tantangan Studi Secara umum, hasil rancangan dapat digunakan untuk kampanye sosial dalam media video. Dan dapat juga digunakan oleh komunitas Sahabat Mangrove Indonesia atau sosial peduli lingkungan untuk mengajak masyarakat agar mencintai lingkungan. Melalui media motion grafis ini diharapkan pesan karya tersebut mampu mengubah pola perilaku dan kebiasaan hidup masyarakat kota Jakarta khususnya untuk sadar dan lebih peduli dengan meningkatnya bahaya abrasi. Serta lebih menghargai lahan kosong dipesisir kita untuk dijadikan lahan menanam bakau. Perancangan yang dibuat ada keterkaitan dengan pihak luar, dimana diharapkan bisa menjadi salah satu media yang menarik dan pesan Ayo Tanam Mangrove dapat tersampaikan kepada masyarakat yang ingin bergabung. Serta sebagai media iklan di komunitas Sahabat Mangrove Indonesia, untuk media ajakan dalam media sosial dan bumper pembukaan dalam acara kegiatan Ayo Tanam Mangrove. 1. Peluang Studi Mendapatkan perhatian yang baik oleh pemerintah mengenai Kreatif Video Hutan Bakau dalam Motion Grafis, juga menjadikannya sebagai salah satu media interaktif yang sangat berpengaruh kuat dalam berkampanye. 2. Tantangan Studi Dalam pembuatan kreatif video Hutan Bakau dalam Motion Grafis ini terdapat kecendrungan, seperti tidak seluruh masyarakat memperhatikan kreatif video dengan ketertarikan yang kuat sehingga kurangnya pengetahuan mereka mengenai hutan bakau. E. Relevansi dan Konsekuensi Studi Pelestarian merupakan upaya untuk melindungi lingkungan dari kerusakan, misalnya pemanasan global dan perusakan sumber daya alam. Pelestarian berkaitan erat dengan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada dibumi. Hutan bakau termasuk kedalam unsur biotik, hutan bakau layak di lestarikan karena hutan bakau memiliki ciri kehidupan dan berfungsi s-ebagai penyeimbang kehidupan bagi pesisir pantai. 4

Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya. Kreatif Video Hutan Bakau dalam Motion Grafis adalah sebuah sosialisasi mengenai pelestarian hutan bakau yang menggunakan video motion grafis sebagai media kampanye sosial. Dengan memanfaatkan lahan dipesisir Jakarta yang tidak terpakai, digunakan sebagai tempat penanaman bakau. Menggunakan motion grafis sebagai media sosialisasi sosial agar pesan sosial dapat disampaikan dan diterima dengan mudah, dalam gerakan Ayo Tanam Mangrove melalui media interaktif. Dan dimasukkan pesan bahwa, betapa pentingnya hutan bakau untuk masa depan. Konsepnya adalah untuk mempromosikan hutan bakau pada para remaja dan pekerja muda. Untuk menjaga hutan bakau, perlu adanya sosialisasi tentang pelestarian hutan bakau menyusul banyaknya kasus kerusakan akibat ulah manusia. Kampanye ini ditunjukkan untuk melestarikan gerakan go green di kota Jakarta. Menggunakan motion grafis agar terlihat lebih menarik dan dapat mendorong para remaja dan pekerja muda di Jakarta untuk menggambil bagian dalam menanam dan melestarikan bersama. 5